Anda di halaman 1dari 7

Lex et Societatis, Vol. III/No.

9/Okt/2015

PERANAN KEPALA SUKU DALAM ribu keturunan atau menjadi kutukan


PENYELESAIAN PERANG ANTARSUKU DI keturunan.
KABUPATEN TIMIKA KAJIAN DARI SEGI Kata kunci: Kepala suku, perang, penyelesaian,
HUKUM ADAT1 antar suku.
Oleh : Odi Murib2
PENDAHULUAN
ABSTRAK A. Latar Belakang Pemikiran
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk Adat adalah kebiasaan suatu masyarakat
mengetahui faktor-faktor apa yang menjadi yang bersifat ajeg (dilakukan terus-menerus),
penyebab terjadinya Perang suku antarsuku di dipertahankan oleh para pendukungnya.
Kabupaten Timika dan bagaimana peran Kepala Perkembangan kebiasaan, walaupun cepat
Suku dalam penyelesaian Perang Suku tetapi tidak membongkar semua akar
antarsuku dalam Kajian hukum adatmelalui kebudayaan bangsa itu, sebab di dalamnya
ruang dialog cultural. Penelitian ini terdapat nilai-nilai yang menjadi dasarnya. Jika
menggunakan metode penelitian yuridis kebiasaan itu telah bertahan selama bertahun-
normatif dan dapat disimpulkan: 1. Perang tahun dan telah berurat akar di dalam hati
antar suku bukanlah suatu peristiwa baru nurani anggota masyarakatnya, ia menjadi
dalam perjalanan sejarah masyarakat kebudayaan.3
Kabupaten Timika karena sebelum masuknya Kabupaten Timika merupakan salah satu
pengaruh asing di Tanah Amungsa, perang Wilayah di Indonesia yang masih menyimpan
antar suku sudah ada dan sering berlangsung berbagai macam permasalahan.S alah satu
antar suku maupun dalam tingkat konfederasi masalahyang sampai sekarang telah ada dan
(sesama suku) atau lebih dikenal dengan masih terjadiadalah Perang suku. Perang Suku
Perang saudara. Perang suku sudah yang terjadi di Kabupaten Timika sangat
berlangsung lama, sehingga menjadi satu beragam dan mencakup semua ini kehidupan,
bagian yang tak terpisahkan dari generasi mulai dari aspek hukum, sosial, budaya, politik
berikut, terlihat dari tindakan mereka untuk dan ekonomi.Perang Suku antarsuku yang
berperang walaupun sudah menerima norma- terjadi di Kabupaten Timika pada beberapa
norma dan nilai-nilai,ajaran agama dan tahun belakangan ini juga tidak terlepas dari
perkembangan luar. 2. Perang suku antar suku pokok permasalahan tersebut, utamanya
bagi masyarakat setempat bisa dikatakan adalah Perang suku yang dipicu oleh perbedaan
beban warisan budaya yang telah diwariskan suku, budaya dan golongan atau kelompok,
oleh nenek moyang mereka, hal ini dapat sesuai dengan karakteristik dan dianggapnya
dilihat dari tingkahlaku masyarakat Kabupaten sebagai salah satu permasalahan yang dapat
Timika sendiri, mereka merasa memiliki beban merugikan dan mengganggu bahkan melanggar
dan rasa tanggungjawab yang telah diwariskan aturan dan norma yang berlaku pada suku-suku
oleh nenek moyang mereka dan beban tersebut yang ada. Masalah persinahan atau
dipertanggungjawabkan harus melalui perang perselingkuhan, pembunuhan, kematian tidak
suku. Perang suku menyebabkan terjadi wajar, dan rasa dendam yang mendalam
banyak kematian generasi muda Kabupaten merupakan salah satu penyebab perang suku di
Timika, jumlah korban perang suku telah Distrik Kwamkilama Kabupaten Timika.Di
mencapai ratusan bahkan ribuan tidak hanya samping itu perang internal antarsuku yang
mati dibunuh di medan perang, tetapi lebih terjadi diwaktu lampau juga menjadi salah satu
berbahaya lagi adalah ketika terjadi kesalahan faktor penyebab perangantarsuku di Distrik
adat selama perang, maka akan terjadi Kwamkilama Kabupaten Timika Papua yang
kematian yang berkelanjutan hingga beribu- dapat menyebabkan kerugian secara fisik
maupun materi lainnya.Perangantarsuku yang
1
ada di Timika ini sering disebut sebagai perang
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Donald
A.Rumokoy, SH, MH; Prof. Dr. Ronald J. Mawuntu, SH,
suku atau Daniwim dan Damal wem, sebab
MH; Debby Telly Antow, SH, MH
2 3
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM. Dominikus Rato, Hukum Adat di Indonesia, Suatu
100711438 Pengantar, Laksbang Justitia, Surabaya, 2014, hal. 1-2.

63
Lex et Societatis, Vol. III/No. 9/Okt/2015

perang suku yang terjadi adalah antarasuku (1),Pasal 29, Pasal 30, Pasal 31,Pasal 33 ayat (1)
Dani dan Damaltersebut merupakan suku yang dan ayat (3), dan Pasal 34 Undang-Undang
mempunyai tradisi perang yang sangat kuat.4 Dasar 1945. Kewajiban dan tanggungjawab
Pada tanggal 25 Juli 2006 merupakan Pemerintah terhadap rakyatnya meliputi
ingatan kita perang antarsuku di Kabupaten langkah implementasi yang efektif dalam
Timika.Pada awal pemicu terjadinya perang bidang hukum, politik, ekonomi, sosial, budaya,
antarsuku di Kwamkilama merupakan berawal pertahanan keamanan daerah.7
dari masalah keluarga tersebut antara dua suku Berdasarkan latarbelakang pemikiran
yaitu Damal dan Dani inilah yang tersebut diatas penulis merasa tertarik untuk
mengakibatkan 18 orang tewas dan 186 Luka- membahas pokok bahasan Skripsi dengan judul:
luka” pertikaian ini berawal dari kematian “PerananKepala Suku Dalam Penyelesaian
seorang bocah bernama Johny Murib, anak Perang antarsuku di Kabupaten Timika Kajian
Kepala Desa di Utikini Baru (SP-XII), Timika. Dari Segi Hukum Adat”.
Mengherankan jika terjadi pemicu perang
antarsukuhingga terjadi banyak jiwa yang B. Perumusan Masalah
tewaskarena dibunuh orang lain dengan unsur- 1. Faktor-faktor apa yang menjadi penyebab
unsur kesengajaan dan menimbulkan perang terjadinya Perang suku antarsuku di
antarsuku Damal dan Dani.5 Kabupaten Timika?
Berbicara tentang kepala suku dalam perang 2. Bagaimana Peran Kepala Suku dalam
antarsuku, khususnya Damal dan Dani sangat penyelesaian Perang Suku antarsuku dalam
menarik dibicarakan,karena itu sejak zaman Kajian hukum adatmelalui ruang dialog
dahulu,sebelum pemekaran Kabupaten Timika kultural?
pun nenek moyang mengenal perang antarsuku
melalui instruksi pemimpin atau kepala suku C. Metode Penelitian
dalam perang atau perdamaian merupakan Metode pendekatan yang digunakan dalam
komitmen antara keduakepala perang bersama penelitian ini adalah pendekatan kualitatif,
kedua kepala suku setempat berpikir kalau yaitu metode yang menekankan proses
dalam perang banyak yang korban maka pemahaman penulis atas perumusan masalah
melanggar aspek HAM, adat dan hukum yang untuk mengkonstruksi sebuah gejala
pemerintah dimana disebutkan pada UU RI hukum yang kompleks dan holistik. Menurut
Nomor 39 tahun 1999tentang Hak Asasi Badari Nawawi Mimi Martini metode kualitatif
Manusia Bab II Asas-asas Dasar Pasal 6 ayat (1), juga dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan
tentang perbedaan dan kebutuhan dalam atau proses menyaring informasi dan kondisi
masyarakat hukum adat harus diperhatikan dan yang sewajarnya dalam kehidupan suatu objek,
dilindungi oleh hukum adat sebagai perang dihubungkan dengan pemecahan suatu
antarsuku dan cara-cara hukum pemerintah.6 masalah, baik dari sudut pandang teoritis
maupun praktis.
Rahmadi, perang Antarsuku Melalui sosial
konflik perang yang memperlihatkan memang PEMBAHASAN
berbatasan dan hanya dipisahkan antar Damal A.Konsep Tradisi Perang Antar Suku
dan Daniyang terjadi perang saudara di Distrik diKabupaten Timika
Kwamkilama Kabupaten Timika. Sampai saat ini, di saat era kehidupan
Salah satu harapan dikeluarkannya Undang- modern dan teknologi tinggi telah menjadi gaya
Undang No. 72 Tahun 2004,Pasal 5 ayat hidup sebagian besar Warga Negara Indonesia,
masih ada fenomena menarik lainnya di bagian
4
Abbas, Syahrizal, 2011, Mediasi Dalam Hukum syariah, timur bumi Indonesia ini. Ada kenyataan yang
Hukum Adat, dan Hukum Nasional,Jakarta, 2011 hal, 9. tak dapat dipungkiri bahwa kehidupan suku
5
Lihat Harian Seputar Konflik Perang Antar Suku Di yang masih ada menyerapkan aturan zaman
Kwamkilama Media Mimika, Time, tgl 07 Maret 2006 hal
10.
tradisional masih dijalani oleh hampir seluruh
6
Lihat Kitab Undang-Undang Pidana (KUHP).Undang-
7
Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Kekuasaan Lihat Peraturan Daerah.(Perda) Nomor 31 Tahun 2001
Kehakiman. Pasal ,72 Tentang Kamtimas. Kabupaten Timika.

64
Lex et Societatis, Vol. III/No. 9/Okt/2015

masyarakat Kabupaten Timika. Walaupun Mimika Papua. 8 Narasumber yang


memang ada banyak pula yang sudah diwawancarai adalah tokoh masyarakat Suku
mengenyam dunia akademis dan berpikiran Dani (Negro Kulla) dan tokoh pemuda Suku
maju, namun nyatanya nilai-nilai tradisional Damal-Nerinus Mom, serta Elminus Mom-
dan adat kebiasaan budaya mereka tak dapat Kepala Suku Damal , yang juga adalah anggota
ditanggalkan. DPRD.
Segala aturan adat dan tradisi yang Wilayah Kabupaten Mimika didiami oleh
diberikan nenek moyang mereka secara turun- tujuh suku yang diakomodir oleh pemerintah
temurun dari generasi ke generasi, pasti akan daerah, yaitu Suku Amungme, Kamoro, Dani,
terus dijaga dan dipatuhi. Bagi masyarakat Damal, Nduga, Mee, dan Moni.Suku Kamoro
Damal dan Dani tradisi tersebut sangatlah mendiami wilayah dataran rendah hingga
keramat dan sakral nilainya, sehingga apapun wilayah Mimika pantai dan Suku Amungme
yang terjadi mereka akan tetap kebanyakan mendiami daerah pegunungan.
menjalankkannya. Di sisi lain, tradisi tersebut Kedua suku ini banyak disebut sebagai suku asli
seringkali sudah tidak relevan lagi untuk Mimika, sedangkan lima suku lainnya datang
diterapkan di kehidupan saat ini. Bahkan dari wilayah kabupaten sekitar Mimika.
adapula tradisi dan aturan yang ditetapkan oleh Suku Dani wilayah asalnya dari kabupaten
Kepala suku dan kepala adat kebiasaan mereka Jayawijaya (Wamena) bagian barat.Sedangkan
yang sebenarnya melanggar hukum, HAM dan Suku Damal berasal dari Mulia, pertengahan
moral kehidupan manusia. antara Kabupaten Jayawijaya dengan
Masyarakat Damal dan Dani terkenal Kabupaten Paniai. Menurut Elminus Mom,
dengan rasa solidaritas dan kekerabatan pribadi yang keras dan tegas adalah ciri khas
keluarga yang sangat tinggi. Apapun yang dari warga pribumi terlepas dari pengaruh
dialami dan dirasakan oleh anak-saudaranya, topografi alam serta pola hidup di daerah
pasti akan ikut dirasakan oleh anggota keluarga pedalaman. Akibatnya, saat berhadapan
yang lain, bahkan kerabat keluarga jauhnya. dengan perkembangan daerah yang cukup
Sehingga jika salah satu anggota keluarganya signifikan, menyebabkan terjadinya shock
ada yang disakiti oleh orang lain, maka anggota culture (kaget budaya).Sehingga kadangkala
keluarga yang lain tak segan-segan membela perubahan ini dihadapi dengan sikap emosional
keluarganya bahkan membalas perbuatan dan berujung pada adu kekuatan fisik.9
tersebut secara setimpal. Ada dua masalah pokok yang biasanya
Di sebagian besar wilayah Kabupaten membuat warga ‘angkat panah’ (perang suku),
Mimika, sejak dahulu tidak dikenal adanya pertama keinginan membalas dendam karena
kerajaan atau kesultanan ataupun bentuk- salah seorang anggota keluarga ada yang
bentuk persekutuan komunitas yang bersifat disakiti atau dibunuh. Yang kedua adalah
feodalistik.Tokoh atau pemimpin kelompok- masalah perselingkuhan, baik antara keluarga
kelompok masyarakat di Mimika biasa disebut maupun dengan kerabat suku lain. Menurut
sebagai “Kepala Suku”.Tidak ada pemimpin Elminus Mom yang juga adalah anggota DPRD
yang mewariskan kepemimpinannya kepada Mimika ini, hampir semua warga Suku Dani di
anaknya.Setiap kelompok persekutuan atau Mimika ini berasal dari pedalaman (Lembah
konfederasi setiap saat dapat menetapkan atau Baliem, Kab.Jayawijaya), sehingga ketika harus
mengganti pemimpinnya sendiri berdasarkan mengikuti aturan hukum positif sangatlah
kriteria obyektif tentang kemampuan, sulit.Mereka lebih mementingkan
kepandaian, kekayaan, keberanian, dan hukum/aturan adat dan kebiasaan
kewibawaan seseorang pada suatu kurun tradisional.Secara umum memang kedua suku
waktu tertentu. ini termasuk suku yang terbelakang di Papua,
Berikut adalah kutipan yang diringkas oleh hal ini dilihat dari lambannya penerimaan pada
penulis berdasarkan laporan wartawan Radar
Timika-Stefanus Ambing & Kiss Koibur, pada 8
Lihat laporan wartawan Radar Timika – Stefanus Ambing
berita Radar Timika Edisi 3 Agustus 2006: & Kiss Koibur, pada berita Radar Timika Edisi 3 Agustus
Menelusuri tradisi perang suku di Pedalaman 2006, hal. 9.
9
Ibid.

65
Lex et Societatis, Vol. III/No. 9/Okt/2015

sektor pendidikan dan kehidupan sosial 7. Bila ada 3 anak kecil bermain bersama
mereka. kemudian salah satunya tiba-tiba sakit,
Perang yang terjadi di Kwamki Lama baru- maka dua anak lainnya akan dimintai
baru ini adalah perang antara dua suku yaitu penjelasan. Bila tidak ada penjelasan yang
Dani dan Damal. Namun pada kenyataannya baik dari kedua anak tersebut, maka orang
yang berperang masih ada hubungan saudara tua yang akan menyelesaikannya.
(sama suku dan marga). Menurut data yang Menurut Nakasiome Mom dan Arinus Mom,
dihimpun pada penulis, baik suku Dani dan pada Suku Dani dan Damal mempunyai
Damal memiliki sejumlah marga. Pada Suku kesepakatan dalam berperang, yaitu dalam
Dani terdapat marga Wakerwa, Waker, Kogoya, suasana perang kedua kubu yang saling
Tabuni, Wenda, dan Magai. Sedangkan pada berkomunikasi. Caranya melalui masing-masing
Suku Damal, yaitu Mom, Murib, Waker, Kum, panglima perang yang berbicara dari jarak yang
Kiwak, Kibak, Jolemol, dan Magai. dapat didengar secara jelas oleh kedua belah
Berikut adalah penjelasan mengenai pihak. Isi komunikasi kedua panglima perang
penyebab terjadinya perang dan akibat yang adalah meminta lahan kedua kubu tidak
biasanya ditanggung.10 diganggu, kedua belah pihak tidak boleh
1. Bila anak gadis diambil tanpa menghambat jalan utama, tidak mengganggu
sepengetahuan orang tua atau keluarga harta milik orang lain, tidak boleh mengganggu
dekat anak gadis itu, maka penyelesaiannya anak-anak dan wanita, serta menyepakati
adalah dengan didenda lima ekor babi lokasi, jam makan, dan waktu istirahat.
(tahun 1990-an), tapi sekarang denda bisa Tapi bila ada yang melanggar
dibayar dengan uang. kesepakatan perang tersebut, maka panglima
2. Bila istri berselingkuh dengan pria lain perang kedua kubu akan duduk bersama
(meskipun lelakinya masih kerabat menanyakan dengan seksama siapa pelakunya
keluarga), maka didenda lima ekor babi lalu dan apa penyebabnya. Setelah itu baru akan
dapat berdamai, tapi jika pihak laki-laki dibahas masalah denda yang harus dibayar
bersikeras maka sesudah denda adat maka sesuai dengan keputusan bersama.
istri akan dicerai. Perang yang terjadi antara Suku Dani dan
3. Pencurian terhadap barang berharga Damal ini memang menimbulkan banyak
seperti kulit kerang yang biasa dipakai penyesalan dari berbagai tokoh
sebagai mas kawin dari pihak laki-laki. masyarakat.Pasalnya kedua suku ini memiliki
Maka akan dibuat adat pemotongan dua kesamaan dan perbedaan yang tidak dapat
ekor babi dan barang yang dicuri harus dipisahkan.Keduanya sama-sama berasal dari
dikembalikan. bagian tengah daerah Paniai dan Jayawijaya.
4. Pencurian terhadap hewan piaraan, seperti Pola kehidupannya baik cara berkebun dan
babi, burung, atau tanaman di bekun kehidupan sosialnya pun tidak jauh berbeda.
(ladang). Maka akan digelar rapat dan Sehingga yang sebenarnya perlu diperhatikan
pembayaran dilakukan dengan denda tiga dan disikapi adalah aksi balas dendam bila
ekor babi sebagai ganti rugi. seorang kerabatnya disakiti atau
5. Bila dua orang berbeda marga makan dibunuh.Istilahnya gigi ganti gigi dan nyawa
bersama lalu setelah itu salah satunya jatuh ganti nyawa.
sakit, ini bisa menimbulkan rasa curiga
pada orang yang makan bersamanya B. Bagaimana Peran Kepala Suku dalam
sebelum ia sakit. penyelesaian Perang Suku antarsuku dalam
6. Bila ada 10 orang bekerja di ladang Kajian hukum adat melalui ruang dialog
kemudian salah seorang terluka, maka kultural?
kecurigaan korban dilukai oleh 9 orang Sejak meletusnya Perang Suku di
yang lain bisa muncul jika tidak ada Kwamkilama pada bulan Juli 2006 lalu, tepatnya
penjelasan kepada keluarganya. hari Minggu, 23 Juli 2006, Kepala suku
berkerjasama dengankepolisian,pendeta,pastor
10
Manuel Kaiseipo, Perang Suku dan Bias Cultural, lembaga syata dan selaku satu-satunya media
Parakarsa Rakyat, Jakarta, 2006, hal. 46-47

66
Lex et Societatis, Vol. III/No. 9/Okt/2015

cetak lokal yang ada disana menjadi gencar pertimbangan mengingat dia-lah media cetak
meliput dan memberitakan kejadian tersebut. lokal yang mempunyai akses informasi tercepat
Terbukti selama terjadi perang antar suku di dan terdekat karena berada di lokasi tempat
Timika tanggal 24 Juli-27 September 2006, peristiwa konflik tersebut terjadi.
ditambah pada Juni 2007 (proses perdamaian), Berikut adalah alokasi berita-berita tentang
berita mengenai perang suku ini memenuhi Perang Suku di Kwamki Lama, Timika dalam
sekian banyak berita perang suku tersebut SKH Lokal Radar Timika, yang menempati
selalu ditampilkan sebagai topik-topik berita halaman-halaman tertentu dalam kurun waktu
pertama.Ditambah lagi kapasitas serta porsi selama perang berlangsung.
yang diberikan Radar Timika yang cukup besar,
dengan mengalokasikan berita tersebut dalam PENUTUP
hal berita.11 A. Kesimpulan
Mulai dari awal peperangan, masa perang 1. Perang antarsuku bukanlah suatu
berlangsung, pasca-perang (akibat dan dampak peristiwa baru dalam perjalanan sejarah
perang), sampai dengan perananperdamaian masyarakat Kabupaten Timika karena
yang dilakukan berbagai pihak pun tak luput sebelum masuknya pengaruh asing di
dari pantauan kepala suku bersamaRadar Tanah Amungsa, perang antar suku
Timika. Terbukti berita mengenai perang suku sudah ada dan sering berlangsung antar
di Kwamki Lama, Timika yang dibuat oleh Radar suku maupun dalam tingkat konfederasi
Timika selama masa perang suku tersebut (sesama suku) atau lebih dikenal dengan
berlangsung, terhitung ada 148 artikel berita Perang saudara. Perang suku sudah
ditambah dengan 2 berita foto. Hal ini nyata berlangsung lama, sehingga menjadi satu
menunjukkan bahwa kepala suku telah bagian yang tak terpisahkan dari generasi
memberikan perhatian yang cukup besar berikut, terlihat dari tindakan mereka
kepada peristiwa perang antar suku di Timika. untuk berperang walaupun sudah
Walaupunperang antar suku seperti ini menerima norma-norma dan nilai-
bukanlah pengalaman yang pertama bagi nilai,ajaran agama dan perkembangan
Kepala suku, namun tetap saja perhatian dan luar. Perang suku antarsuku bagi
kontribusi yang diberikan masih sama. masyarakat setempat bisa dikatakan
Mengingat di masa-masa sebelumnya juga beban warisan budaya yang telah
pernah terjadi beberapa kali perang suku di diwariskan oleh nenek moyang mereka,
Timika yang dipicu oleh berbagai macam isu hal ini dapat dilihat dari tingkahlaku
dan masalah.Menurut pengalaman Bapak masyarakat Kabupaten Timika sendiri,
Oktovianus Beanal(Kepala Suku), sejak awal mereka merasa memiliki beban dan rasa
beliau bertugas diTimika, sudah ada sekitar 4 tanggungjawab yang telah diwariskan
sampai 5 kali perang suku di Timika ini oleh nenek moyang mereka dan beban
terjadi.Diantaranya ada yang disebabkan tersebut dipertanggungjawabkan harus
karena masalah sosial masyarakat, masalah melalui perang suku.
keluarga seperti yang terjadi baru-baru ini di 2. Perang suku menyebabkan terjadi
Kwamki Lama, dan ada pula yang terjadi karena banyak kematian generasi muda
dipicu masalah politik yaitu pro-kontra Kabupaten Timika, jumlah korban perang
mengenai pemekaran Irian Jaya Tengah. suku telah mencapai ratusan bahkan
Dengan demikian, maka tak heran Kepala ribuan tidak hanya mati dibunuh di
Suku sebagai media cetak yang bersifat lokal di medan perang, tetapi lebih berbahaya
daerah setempat, hendaknya mampu lagi adalah ketika terjadi kesalahan adat
mengakomodir dan menjadi sumber informasi selama perang, maka akan terjadi
yang akurat bagi masyarakat Timika.Concern- kematian yang berkelanjutan hingga
nya Radar Timika kepada peristiwa konflik beribu-ribu keturunan atau menjadi
semacam ini tentu dilakukan dengan berbagai kutukan keturunan.

B. Saran
11
Ibid

67
Lex et Societatis, Vol. III/No. 9/Okt/2015

Berdasarkan penelitian penulis sebaiknya Ranjabar, Jacobus. 2013, Sistem Sosial Budaya
Pemerintah daerah menfasilitasi lembaga Indonesia-Suatu Pengantar, Bandung: CV
dialog penyelesaian perang antarsuku yang Alfabeta.
akan dibangun di Kabupaten Timika danuntuk Antonius, dkk.2002, Pengantar Sosiologi Konflik
pengelolaanperang suku secara baik dan dapat dan Isu-isu Konflik Kontemporer, Jakarta:
diselesaikan secaradan permanen. Prenada Media Grup.
Bagi pihak kepolisian sebagai pihak Bagir, Manan, 2006, “Mediasi Sebagai Alternatif
pelaksana keamanan di lapangan sebaiknya Penyelesaian Sengketa” dalam Varia
tidak menunggu terjadi perang suku, tetapi Peradilan No. 248,Juli.Secretariat Keadilan
melakukan peran-peran yang bersifat resolusif Dan Perdamaian Keuskupan.
dan analisis sebelum terjadi perang melalui El Fatih, Abdel Salam, 2007, Kerangka Teoritis
lembaga dialog penyelesaian perang Penyelesaian Perang, Jakarta: Kominfo
antarsukudan pendekatan seluruh elemen Pelajar.
masyarakat adat setempat.Kemudian sebagai Sulistyowati,2009.Pengantar Ilmu Hukum Adat
penegak hukum selalu bersikap tegas dan Indonesia, Bandung: Mandar Maju. Irianto.
menunjukan profesionalismenya tanpa J. Budi, Hermawan, 2005. Hukum Yang
kompromi terhadap kepentingan pribadi. Bergerak Tinjauan Antropologi Hukum,
Bagi legislatif (DPRD) di Kabupaten Timika Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
sebaiknya mengupayakan anggaran khusus Memoria Passionis Papua, Jayapura: Sekretariat
untuk keamanan dan ikut memfasilitasi Keadilan Dan Perdamaian Keuskupan.
lembaga dialog penyelesaian perang antar suku Kaiseipo, Manuel, 2006, Perang Suku Dan Bias
serta membuat peraturan daerah Kabupaten Cultural, Jakarta: Parakarsa Rakyat.
Timika(PDKT) tentangperang suku. Koesnoe, Moh, 1979, Catatan-Catatan
Bagi lembaga swasta dan lembaga adat Terhadap Hukum Adat Dewasa Ini,Bali:
khususnya PT. Freeport Indonesia, LEMASA, Airlangga University Press.
LEMASKO dan LPMAK serta lembaga-lembaga Mahadi, 1991, Uraian Singkat Tentang Hukum
swasta yang lain di Kabupaten Timika sebaiknya Adat, Bandung: Alumni.
memiliki rasa tanggungjawab terhadap Rato, Dominikus, 2009, Pengantar Hukum Adat,
keamanan dan turut memfasilitasi lembaga Yogyakarta: Laksbang Pressindo.
dialog Penyelesaian Perang antar suku serta Rahardjo, Satjipto, 2009, Hukum Dan
memperjuangkan perdamaian sejati bagi Perubahan Sosial Suatu Tinjauan Teoritis
masyarakat Kabupaten Timikakhususnya dan Serta Pengalaman-Pengalaman Di
Papua pada umumnya. Indonesia, Yogyakarta: Genta Publishing.
Bagi pendeta dan pastor (rohaniawan) Rahardjo, Satjipto, 2009,Negara Hukum Yang
sebaiknya lebih aktif memberitakan injil Kristus, Membahagiakan Rakyatnya, Yogyakarta:
jika orang bertobat dan dilahirkan kembali Genta Publishing.
maka dididik dan dimuridkan secara sungguh- Rahmadi, Takdir, 2010, Mediasi Penyelesaian
sungguh dalam jemaat agar menjadi pribadi Perang Antar Suku Melalui Pendekatan
yang bermoral atau pribadi yang berubah Mufakat, Jakarta:Rajawali Pers.
secara rohani maupun jasmani. Sembiring, Jimmy Joses, 2011, Cara
Menyelesaikan Sengketa di Luar Pengadilan;
DAFTAR PUSTAKA Negosiasi.
Aloliweri, 2007, Dasar-dasar Komunikasi Antar Lexy.J. Moleong, 1996, Metodologi Penelitian
Budaya, Kupang: Pustaka Pelajar. Kualitatif, Penerbit Rosdakarya Bandung.
Abbas, Syahrizal, 2011, Mediasi Dalam Hukum Moleong, 1996, Metode Penelitian
syariah, Hukum Adat, dan Hukum KualitatifPenerbit Rosdakarya Bandung.
Nasional,Jakarta: Kencana. Miles dan Huberman 1992, Qualitative Data
Broek, Theo Van Den, 2003, Membangun Analysis: A sourcebook of New Methods.
Budaya Damai Dan Rekonsliasi Dasar, California. Sage.
Jayapura: Nasikun.Sistem Sosial Indonesia,
Jakarta: CV Rajawali, 1989.

68
Lex et Societatis, Vol. III/No. 9/Okt/2015

W.J.S. Poerwadarminta, 1996, Kamus Umum http://sugiartoagribisnis.wordpress.com/2010/


Bahasa Indonesia Penerbit Balai Pustaka 05/08/konflik-sosial-yang-terjadi-di-
Nasional. masyarakat/. diakses
Mediasi, Konsiliasi, & Arbitrase,
Jakarta:Visimedia.
Shihab, Alwi, 1997,Islam Inklusif,Bandung:
Mizan.
Susan, Novri, 2009, Pengantar Sosiologi Perang
antar SukuDan Isu-Isu Konflik Kontemporer,
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Soerjowinoto, Petrus, et al, 2006, Buku
Panduan Metode Penulisan Karya Hukum
Dan Skripsi, Semarang: Fakultas Hukum
Unika Segijaparata.
Wahid, Abdurrahman, Dkk, 1993, Dialog: Kritik
dan Identitas Agama, Yogyakarta: Dian
Interfidei.
Liliweri, Alo, 1997.Sosiologi Organisasi.
Bandung: Citra Aditya Bakti.
Kitab Undang-Undang Pidana (KUHP).Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 1999 Tentang
Arbitrase dan Alternatif
PenyelesaianSengketa.Undang-Undang
Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan
Kehakiman.
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun
2008 Tentang Prosedur Mediasi di
Pengadilan.
http://adien.student.umm.ac.id/teori-konflik,
diakses tanggal 24 Juli 2009 jam 14. 30.
http://www.hileud.com/konflik-suku-di-
kwamki-lama.html (diakses 10 Maret 2010
jam 18.30).
http://www.DialogAntar Iman, dari persaingan
ke toleransi menuju kerjasama.htm (diakses
20 Januari 2010 jam 10. 20).
http://www. joeniarianto.files.wordpress.com
microsoft-powerpoint-corak-sistem-hukum-
adat compatibility-mode.pdf, diakses 24
Januari 2010 jam 12. 22.
http://Hukumoline.com/pusat data: Undang-
undang Nomor 48 Tahun 2009 Mozillia
Firefox.
http://www.anneahira.com/konflik-sosial-
masyarakat.htm.diakses pada tanggal 7
Januari 2011pukul.14:56.
http://www.anneahira.com/penyimpangan-
sosial-di-masyarakat.htm.diakses pada
tanggal 7 Januari,2011,pukul.15:03.
http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik.diakses
pada tanggal 8 Januari 2011 pukul 10:33.

69

Anda mungkin juga menyukai