Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN OBSERVASI WARUNG MAKAN BURJO WE LOVE

Karya ini dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Sosial Budaya

Yang Diampu Dosen

Dr. Agustinus Sugeng Priyanto M.Si.

Drs. Setiajid, M.Si

Disusun oleh

Mohamad Arip Lukman

(3301418088)

PRODI PPKN 2018

JURUSAN PKN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Teori Sosial Budaya. Laporan ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa
adanya bantuan dari berbagai pihak, diantaranya:
1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya.
2. Bapak Wahyu Adi selaku dosen pengampu mata kuliah kewirausahaan
3. Bapak didin selaku pemilik Warung makan Burjo, dan pekerjanya Aa Gigin
4. Orang tua yang telah memberikan dorongan baik moral maupun materiil.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis
mohon saran dan kritikan yang membangun, semoga laporan ini dapat bermanfaat. Penulis
mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan, terimakasih.

Semarang , 14 November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Waktu dan Pelaksanaan
BAB II
METODE
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian, pengumpulan data ini adalah:
A. Studi Literatur
B. Wawancara
C. Observasi
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Wawancara dan Observasi
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
C. Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di masa modern seperti saat ini dalam dunia Usaha kita harus mempunyai inovasi dan
terobosan baru dalam hal pengembangan usaha. Namun yang sering terjadi ketika merintis
usaha adalah ketidak beranian memulainya, beberapa factor yang mempengaruhinya
diantaranya, modal, kurang berani secara mental dalam memulai bisnis, serta tidak mau ambil
resiko, merasa kurangnya bekal ilmu dalam berbisnis. Dan banyakn lagi
Pada saat ini di Era Globalisasi pasar bebas sudah meluas kemana-mana hampir
tersebar disetiap Negara, di era globalisaai pasar bebas memiliki tempat yang penting dalam
perekonomian Indonesia di dimana setiap orang berlomba-lomba dalam mendapatkan
keuntungan untuk memperbaiki kehidupannya. Namun disisi lain saat ini kita melihat masalah
di Indonesia semakin kompleks. Permasalahan tersebut seakan telah menjadi bagian yang
susah dipisahkan dengan rakyat Indonesia. Mulai dari permasalahan kemiskinan, pendidikan,
keamanan, atau juga masalah pengangguran. Oleh karena itu banyak orang yang berwirausaha,
mendirikan home industri, membuka kedai makanan dll. Tapi, sayangnya orang-orang yang
berwirausaha dalam dunia usaha dalam hitungan jumlah masih sedikit orang yang berbisnis
factor tadi yang sudah dijelaskan menjadi penghalangnya, kemudian masalah lain dalam dunia
usaha di Indonesia yaitu para pebisnis tersebut tidak bertahan lama karena mengalami
kebangkrutan. Kebangkrutan itu disebabkan miniminya ide dalam menghasilkan terobosan dan
inovasi baru dalam pengembangan usahanya.
Oleh karena itu kita harus mempunyai skill khusus dalam mengembangkan kreativitas
dalam berwirausaha. Laporan ini akan menjelaskan bagaimana cara memulai usaha, dan cara
mempertahankaan usaha tsb dalam keberlanjutan jangka panjang dengan mengandalkan
kreatifitas dan inovasi terobosan yang menitik beratkan pada peluang dalam berwirausaha dan
pengembangan ide-ide dari usaha retail yang sudah ada. Sebagaimana kita tahu sebuah inovasi
akan membuka sebuah peluang usaha baru yang tentunya lebih baik dibandingkan usaha yang
telah ada sebelumnya. Oleh karena itu, kami berusaha membahas lebih jauh mengenai
pengembangan ide wirausaha dengan melakukan observasi, khususnya dibidang kuliner
yaitu Warung Makan Burjo. Untuk lebih jelasnya lagi akan saya jelaskan dilembar selanjutnya.

B. Tujuan
Laporan observasi ini bertujuan untuk :
a. Memenuhi tugas mata kuliah Teori Sosial Budaya
b. Menambah pengetahuan di bidang Bisnis/Usaha
c. Mengubah pemikiran mahasiswa bahwa dunia kerja tidak hanya menjadi pegawai tetapi
terdapat bidang lain yaitu sebagai pengusaha
d. Memberi pelajaran untuk mengembangkan jiwa Pebisnis
e. Menambah berbagi pengalaman tentang bidang usaha Bisnis

C. Waktu dan Pelaksanaan


Kegitan observasi ini dilaksanakan pada tanggal 14 November 2019 di Warung Makan
Burjo We Love Gang Abimanyu, jalan Kalimasada, Dusun Banaran, Desa Sekaran Kecamatan
Gunung Pati, Kota Semarang
BAB II
METODE

Metode Pengumpuln data yang saya gunkan dalam membantu pembuatan laporan,
diantaranya dengan menggunakan metode engumpulan data, seperti :

A. Studi Literatur
Studi literatur yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan melakukan pencarian terhadap
berbagai sumber tertulis, baik berupa buku-buku, arsip, majalah, artikel, dan jurnal, atau
dokumen-dokumen yang relevan dengan permasalahan yang dikaji. Sehingga informasi yang
didapat dari studi kepustakaan ini dijadikan rujukan untuk memperkuat argumentasi-
argumentasi yang ada.
Studi literatur ini dilakukan oleh peneliti setelah menentukan topik penelitian dan
ditetapkannya rumusan permasalahan, sebelum terjun ke lapangan untuk mengumpulkan data
yang diperlukan. Berikut adalah penjelasan seputar pengertian Studi Literatur.

B. Wawancara
Salah satu metode pengumpulan data yang sya gunakan yaitu dengan metode jalan
wawancara, yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden.
Wawancara sendiri merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan
cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si
penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara). Wawancara merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap survey. Tanpa
wawancara, peneliti akan kehilangan informasi yang hanya dapat diperoleh dengan jalan
bertanya langsung kepada responden. Data semacam itu merupakan tulang punggung suatu
penelitian survey.

C. Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur
sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam
berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian
ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan
pada responden yang tidak terlalu besar. Dalam pengumpulan data menggunakan metode
observasi, saya menggunakan observasi secara langsung/Participant Observation.
Participant Observation
Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang
atau situasi yang diamati sebagai sumber data. Misalnya seorang guru dapat melakukan
observasi mengenai bagaimana perilaku siswa, semangat siswa, kemampuan manajerial kepala
sekolah, hubungan antar guru, dsb.
BAB III
HASIL PENELITIAN
Identitas Narasumber :

Nama Pemilik Warung Makan Burjo : Didin

Umur : 34 tahun

Status : Sudah Berkeluarga, anak 3

Alamat tempat tinggal : Desa Cimandi Pasar, Kecamatan Sindangagung, Kabupaten Kuningan

Nama Warung Makan : Burjo We Love

Lokasi Warung Makan : Gang Abimanyu, jalan Kalimasada, Dusun Banaran, Desa Sekaran
Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang

Saya : Produk seperti apa saja yang anda sajikan di menu dalam usaha anda ?
kemudian mengapa anda memilih berusaha seperti yang anda pilih ?

Narasumber : Dalam usaha ini saya menjual produk berupa makanan dan minuman yang
beraneka ragam, diantaranya ada Nasi Telor, Nasi Goreng, Mie Rebus, Mie
Goreng, Mie Dokdok, Omlet, Magelangan, dan banyak lagi. Kemudian untuk
minumannya kami menyediakan Es Teh, Teh Anget, Kopi panas, Es Kopi, Jeruk
Nipis Anget maupun Es, dan minuman sachetan lainnya. Nama Burjo sendiri
yaitu Bubur Kacang Ijo sebagai nama Warung kami, tentunya juga kami
menjual bubur kacang ijo sebagai makanan yang disajikan di menu, selain
menjual bubur kacang ijo kami juga menjual makanan lainnya seperti yang tadi
saya jelaskan, dan kami juga menjual makanan ringan lainnya seperti gorengan,
kripik, macaroni, dan makanan ringan lainnya.

Saya : Kapan anda memulai bisnis ini ? dan bagaimana tahapan serta perkembangannya
dalam bisinis Burjo yang anda jalankan selama ini

Narasumber : Awal saya merintis usaha ini saya rintis pada tahun 2017, pada saat itu umur
saya tepat 28 tahun. Tahap-tahap perkembangannya yang saya lalui dalam
merintis bisnis ini hampir banyak mirip dengan para pebisnis lainnya yang
sering mengalami kesulitan dana, terutama ketika memulai bisnis, dengan dana
sedikit terkadang untuk berbelanja ke pasar harus pintar-pintar mencari tempat
yang murah, pernah suatu ketika saya pergi kepasar untuk membeli bahan baku
karena ketidaktauan serta baru pertama juga saya pergi kepasar di daerah
semarang, saya pernah tertipu dengan harga bahan baku tinggi, sehingga barang
yang saya bawa pun hanya sedikit. Hal itu kemudian saya jadikan pelajar untuk
selalu bertanya dan mencari informasi mengenai tempat-tempat yang menjual
bahan baku yang murah sehingga bisa membeli bahan lain utk meramaikan
menu yang disajikan. Jatuh bangun saya rasakan. Tapi Alhamdulillah dengan
berjalannya waktu menakdirkan saya sehingga bisa seperti ini. pengunjung
yang datang pun tiap harinya selalu ada, bisa dikatakan lumayan rame,
meskipun terkadang rame kadang sepi.

Saya : Dimana saja usaha ini didirikan ? Mengapa anda memilih semarang sebagai

tempat usaha, tidak di tempat lain ?

Narasumber : Awalnya Burjo didirikan didaerah kuningan, boleh dikatakan lumayan banyak
berada di pinggir jalan kuningan pedagang burjho berjualan, namun lambat
laun Burjo di kuningan semakin sedikit yang berjualan Burjo hampir bisa
dihitung, dimungkinkan karena faktor pesaingan dan factor lainnya, disisi lain
juga burjo atau bubur kacang ijo dikalangan masyarakat kuningan sudah sangat
akrab dengan pembuatan bubur kacang ijo, sehingga beberapa orang yang bisa
membuat sendiri dirumahnya cenderung lebih memilih membuatnya sendiri
dibandingkan membeli. Selain dikuningan, Burjo banyak didirikan di daerah
semarang. Kemudian alasan saya memilih semarang karena semarang
merupakan kota besar yang menurut saya cocok untuk saya berjualan,
disamping itu Burjo dimungkinkan rame juga dengan pengunjung karena
banyak mahasiswa yang kuliah di daerah sekitar semarang.

Saya : Bagaimana cara anda menarik hati pelanggan anda dengan produk yang anda
jual ? kemudian juga bagimana upaya yang anda lakukan dalam
mempertahankan pelanggan anda supaya tidak berpindah kelain hati, ?

Narasumber : Untuk cara menarik pelanggannya senidiri tidak ada yang begitu khusus, saya
hanya mengandalkan dalam memaksimalkan dalam pelayanan, baik itu
pelayanana pemesanan dan melayani kedekatan kepada pembeli. Saya berusaha
mendekatkan diri saya kepada para pelanggan agar mereka tidak kabur pun saya
melakukan hal yang sama. Saya berusaha membuat mereka nyaman mereka gak
akan kabur dan kita teta bisa bersaing dengan sehat dengan enjual lain yang
memiliki bisnis yang sama.

Saya : Untuk modal pertama dalam merintis usaha ini kalo boleh tau modalnya dari
mana pak ? Kemudian bagaiman cra mendaatkan modal tsb ?

Narasumber : Dalam merintis usaha ini saya dapatkan dari hasil saya menabung selama bekerja
dikuningan sebagai pekerja di salah satau pasar dikuningan. Selama saya
bekerja dikuningan saya sisih kan uang saya untuk modal usaha Burjo ini

Saya : Apa motivasi anda dalam menjalankan Usaha ini ?

Narasumber : Motivasi terbesar saya untuk terus menjalankan usaha ini yang pertama yaitu
untuk mengubah kehiduan saya, kemudian ini membanggakan orang tua dan
keluarga saya. Saya juga ingin menjadi orang sukses, setidaknya lebih dari
orang tua saya yang hiudu pas-pasan

Saya : Bagaimana cara mengelola keuangan hasil usaha agar usaha ini terus berlanjut?

Narasumber : Jujur saja untuk pengelolaan saya tidak ada metode atau cara khusus, tetapi saya
upayakan dalam menggunakan uang utk keperluan usaha ini saya
meminimalisirkan keuangan, dan membeli apa saja yang saya butuhkan, untuk
bantuan lainnya saya gunakan catatan sebagai alat bantunya, agar dalam
berbelanja tidak melamaui batas.

Saya : Kendala dalam usaha ini yang anda rasakan selama dan sampai saat ini seperti
apa kalo boleh tau ? untuk mengatasinya seperti apa ?

Narasumber : Dari kendalanya sendiri mungkin ketika memulai usaha, karena modal yang
sedikit sehingga barang yang saya sajikan pun tidak terlalu banyak, oleh karena
itu pengunjung juga belum terlalu banyak. Kendala lainnya yaitu ketika sepi
pelangan, kemudian kendala lainnya juga yaitu harga bahan yang melonjak
naik, dan persaingan dengan warung makan lain. Dalam menangani segala
masalah tsb saya selesaikan setiap masalh sampe ke akar-akarnya, jangan sampe
ada yang terlewatkan, dan saya juga menyelesaikan jalan tengahnya bersama
pegawai saya.
Saya ; Untuk jam berjualan mulai dari jam berapa sampai jam berapa kalo boleh tau ?

Narasumber : Saya buka setiap hari, buka selama 24 jam, dari jam 07:00 sampai dengan jam
01:00 malam

Saya : Ada berapa pekerja yang terlibat dalam usaha ini ? bagaimana pembayaran
upahnya? adakah perjanjian kerja ?

Narasumber : untuk pekerjanya sendiri saya mengerjakan satu pekerja dengan pembayaran
uah satu bulannya 1.500.000 juta bersih, plus uang makan, kalo perjanjian
dengan pekerja hanya berupa perjanjian seperti biasa saja seperti kamu kerja
disini, upahnya segini, plus uang makan, tempat tidur, jika kamu mau kerja
disaya seperti itu kontraknya seperti itu mungkin kalo saya bahasakan dalam
kata-kata.

Saya : Untuk tempatnya tempat warungnya sendiri apakah milik pribadi atau punya
orang lain?

Narasumber : Di tempat ini saya mengontrak, saya mengontrak sudah ada 3 tahun disini, dan
pertahunnya sewa kontrakan hampir 12 juta rupiah

Saya : Harga yang anda pasang dalam usaha ini berapa harganya ?

Narasumber : Menu makanan sendiri disini cukup relative seimbang, mulai dari Rp. 7.000
sampai Rp. 9.000, seperti indomei rebus, nasi telor, nasi goring, mie dokdok,
dan lain-lain. Untuk kisaran harganya sekitaran 7 sampai 9.000 an, harga
minuman sekitar 2.000 sampai 3,500, untuk harga minuman seperti es the, teh
anget, itu harganya 2.000, untuk yang 3,500 seperti kopi hitam, kopi sachetan,
dan minuman sachetan lainnya.

Saya : Berapa keuntungan yang anda dapatkan omzet dari usaha ini ?

Narasumber ; Alhamdulilah lumayan untuk penghasilan perharinya bersih sekitar Rp. 300. 000
sd 500.000, untuk omzet perbulannya sekitar 9 sd 10 juta rupiah
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dimana ada kemauan, usaha, kerja keras dan berfikir maju maka segala kesulitan akan
menjadi kemudahan. Terbukti dengan kisah dari Bapak Didin yang dulunya susah payah
membuka usaha, kini ia mampu membuktikan ia mampu menjadi pebisnis yang sukses. Yang
awaalnya gaji hanya cukup untuk makan dan serba pas-pasan bekerja sebagai pegawai di pasar
didaerah kuningan, namun dengan motivasi dan tekad yang kuat serta mau mengambil resiko
dan dengan kerja kerasnya akhirnya dia mampu mendirikan sebuah usaha Warung Makan yang
dia idam idamkan selama mengumulkan uang yang dia tabung selama bekerja di pasar. Yang
pada akhirnya mengantarkan dia sekarang menjadi orang yang sukses dengan omzet sampe 9-
11 juta perbulannya.
Hidup yang sangat sederhana dan serba pas-pasan tidak mematahkan semangatnya
untuk berusaha, bapak Didin benar-benar memulainya dari enol dengan modal yang sedikit,
namun dengan kekreatifitasannya dia mengelola keuangan serta menjalin hubungan bathin
dengan baik dengan pelanggan, serta mempertahnkan rasa makanan, dan menu lainnya agar
pelanggan jatuh hati padanya. Hal itulah yang mampu mengantarkannya sampai sekarang.

B. Saran
Saya mengaharapkan adanya kritik dan saran untuk menyempurnakan laporan kegiatan
observasi ini, penulis menyadari bahwasanya laaporan observasi ini jauh dari kata sempurna.
Serta semoga sedikit cerita sukses dari Pak Didin ini mampu membuka pikiran kita semua
untuk memulai berbisnis
D. Lampiran

Sumber gambar : Dokumentasi Pribadi


Foto bersama pegawai Burjo We Love

Sumber gambar : Dokumentasi Pribadi


Foto Wawancara bersama Aa Gigin
Sumber gambar : Dokumentasi Pribadi
Foto Warung Makan Burjo

Sumber gambar : Dokumentasi Pribadi


Foto daftar Menu Makanan dan Minuman

Anda mungkin juga menyukai