Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN EBM (Evidence Based Medicine)

No Langkah EBM Hasil


1. Ringkasan kasus Anamnesis :

Pasien Ny.S, seorang wanita berusia 49 tahun datang ke


Puskesmas Gedong Tataan dengan keluhan merasa lebih cepat
lelah, sering merasa lapar, haus serta buang air kecil sangat
sering terutama pada malam hari. Buang air kecil sebanyak >5x
dalam semalam. Sehingga mengganggu istirahat pasien.

Awalnya sekitar 2 tahun yang lalu pasien pernah mengalami


keluhan seperti ini. Lalu pasien memeriksakan dirinya ke
Puskesmas untuk diobati dan dinyatakan terkena diabetes
melitus. Lalu pasien diberikan obat penurun gula darah yang
diminum tiga kali sehari. Sejak saat itu pasien rutin untuk
mengkonsumsi obat dan mengontrol gula darahnya.

Pemeriksaan Fisik:
Keadaaan umum: tampak sakit ringan; tekanan darah: 120/90
mmHg; frekuensi nadi: 84x/menit; frekuensi nafas: 20 x/menit;
suhu: 36 oC; berat badan: 58 kg; tinggi badan: 155 cm; IMT:
24,16.

Status Generalis:
Mata, telinga, hidung, kesan dalam batas normal. Pada
pemeriksaan leher, JVP tidak meningkat, kesan dalam batas
normal. Paru, gerak dada dan fremitus taktil simetris, tidak
didapatkan rhonki dan wheezing, kesan dalam batas normal.
Jantung, batas kanan jantung pada linea sternalis kanan, batas
kiri jantung tepat pada linea midclavicula, ICS 5, kesan batas
jantung normal. Abdomen, datar dan supel, tidak didapatkan
organomegali ataupun ascites, kesan dalam batas normal.
Ekstremitas tidak didapatkan edema, kesan dalam batas normal.
Muskuloskeletal dan status neurologis kesan dalam batas
normal.
2. Formulasi Bagaimana tatalaksana diabetes melitus pada yang baru
Pertanyaan terdiagnosa?
(Answerable
Question)
3. PICO P : Pasien yang baru terdiagnosa DM tipe II
I : Tata laksana DM pada pasien DM baru
C : Tata laksana DM pada pasien DM lama
O : Penatalaksanaan DM pada pasien baru berbeda dengan
pasien DM lama
4. Searching Pada praktikum EBM ini, saya memilih sumber bukti dari
Guidence pubmed. Berikut langkah-langkah mencari sumber bukti yang
relevan dengan foreground question yang diberikan.
• Buka google
• Tulis di search engine: Pubmed
• Lalu pilih Pubmed Clinical Queries
• Setelah terbuka pilih Clinical Study Categories
• Pada kotak search engine, ketik: “DIABETES AND
DRUGS
• Pada kotak Category, pilih Therapy
• Pada kotak Scope, pilih Broad

5. Eliminate Eliminasi jurnal yang diatas dilakukan dengan cara :


 Memilih jurnal yang sesuai

Pada akhirnya dipilih jurnal yang berjudul;


“ Comparative Effects of Glibenclamide and Metformin on C-
Reactive Protein and Oxidant/Antioxidant Status in Patients
with Type II Diabetes Mellitus”

6. Critical Appraisal  Validitas : Desain penelitian merupakan clinical revie and


education , dimana merupakan hasil diskusi panel yang
berasal dari banyak penelitian yang telah memenuhi syarat
tertentu. Maka Jurnal ini cukup valid. Selanjutnya dilakukan
telaah jurnal dengan hasilnya sebagai berikut:
a) Judul Jurnal
“ Comparative Effects of Glibenclamide and Metformin
on C-Reactive Protein and Oxidant/Antioxidant Status in
Patients with Type II Diabetes Mellitus” jurnal
menunjukan bahwa jurnal tersebut merupakan panduan
untuk terapi DM pada orang dewasa yang berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan.

b) Pengarang dan Institusi


Aturan baku penulisan nama pengarang adalah nama
keluarga ditulis lebih dahulu diikuti dengan nama awal.
Nama pengarang tersebut dituliskan di bawah judul dan
setiap pengarang diberikan angka (footnote) yang
menerangkan institusi pengarang tersebut lengkap dengan
alamat institusi tersebut.

c) Abstrak
Abstrak ditulis secara terstruktur dan lengkap dimulai
dari background objectives, methods, results dan
conclusions. Jumlah kata di dalam abstrak jurnal 240
kata. Setiap bagian dari abstrak memberikan informasi
tersendiri yang dirangkum secara ringkas dan mudah
dimengerti.
d) Pendahuluan
Pendahuluan terdiri dari 2 paragraf dan tidak lebih dari 1
halaman. Pendahuluan membahas tentang penyakit DM
dan penggunaan obat DM sebagai terapinya. Pendahuluan
juga membahas tentang rekomendasi terapi berdasarkan
hasil diskusi panel yang didasarkan pada penelitian-
penelitian yang telah dilakukan.

e) Metode
Metode penelitian menggunakan metode review
penelitian dalam diskusi panel oleh lebih dari 30 ahli
yang ahli DM, layanan primer termasuk layananlansia,
jantung, ginjal, keperawatan, farmakologi, uji coba klinik,
evidence based medicine, epidemiologi, informatika, dan
pengembangan dan implementasi panduan klinik dalam
sistem perawatan.

f) Kesimpulan
Pada akhir paragraf ditulis kesimpulan bahwa terapi
Metformin secara positif mempengaruhi keseimbangan
oksidan / antioksidan dalam diagnosis yang baru Pasien
DM tipe 2 tanpa efek signifikan pada protein reaksi fase
akut sementara Glibenklamid memiliki efek yang tidak
signifikan pada oksidan / antioksidan Keseimbangan dan
pada protein reaksi fase akut

g) Kekuatan dan kelemahan


Pada penelitian jurnal ini tidak dicantumkan kelebihan
dan kelemahan dari jurnal ini.

h) Daftar Pustaka
Daftar pustaka disusun sesuai dengan aturan jurnal yang
baku. Semua footnote pada naskah dijelaskan di daftar
pustaka. Semua footnote merujuk pada sumber yang jelas.

Importance : Hasil temuan pada jurnal ini adalah untuk


mengetahui panduan terapi farmakologi pada penderita DM.
Pada jurnal ini melaporkan tidak ada penurunan signifikan
dalam plasma Tingkat MDA pasien diobati dengan glibenklamid
Pada akhir pengobatan 3 bulan. Melaporkan penurunan yang
signifikan Kadar MDA serum pada pasien DM Tipe II di Akhir
12 minggu menggunakan glibenklamid, walaupun Tingkat MDA
tidak normal dan tetap bertahan Lebih tinggi daripada yang
terkendali. Panduan ini dapat digunakan sebagai dasar terapi DM
dalam praktek klinis.

Applicability : Temuan di jurnal ini menjelaskan bahwa terapi


DM pada pasien yang baru terdiagnosa sedikit berbeda dengan
terapi pada pasien DM lama.
 Apakah terapi ini dapat diterapkan pada pasien kasus ini?
Jawab: Ya. Pada jurnal ini dinyatakan bahwa Obat
antidiabetes yang digunakan adalah metformin dan
glibenklamid digunakan tunggal atau kombinasi.
7. Apply Penerapan bukti ini dapat dilakukan saat dokter berhadapan
langsung dengan pasien dengan DM dengan tujuan sebagai
pengobatan atau terapi awal dan digunakan sebagai panduan
pada pasien baru DM.
8. Assesment Langkah 1 adalah asking dengan metode PICO sehingga dapat
merumuskan answerable question.

Langkah 2 adalah Acquiring, mencari literatur di Pubmed,


dengan menggunakan Boolean Logic : and, yaitu “DM type II
AND drugs” Sehingga ditemukanlah jurnal “ Comparative
Effects of Glibenclamide and Metformin on C-Reactive
Protein and Oxidant/Antioxidant Status in Patients with
Type II Diabetes Mellitus”

Langkah 3 adalah Appraising dengan menggunakan metode


VIA. Jurnal tersebut merupakan studi critical review and
education, dan membahas permasalahan yang telah dirumuskan
dalam PICO. Metode penelitian menggunakan metode review
penelitian dalam diskusi panel oleh lebih dari 30 ahli yang ahli
DM. Hasilnya adalah terapi Metformin secara positif
mempengaruhi keseimbangan oksidan / antioksidan dalam
diagnosis baru Pasien DM tipe 2 tanpa efek signifikan pada
protein reaksi fase akut. Glibenklamid tidak memiliki efek yang
signifikan terhadap keseimbangan oksidan / antioksidan dan
protein reaksi fase akut.

Langkah 4 adalah Applying. Dalam penerapannya dapat


dilakukan saat dokter berhadapan langsung dengan pasien
dengan DM dengan tujuan sebagai pengobatan atau terapi awal.

Langkah 1 hingga langkah 4 telah dilakukan sesuai prosedur


EBM yang ditetapkan dan terlihat jelas bahwa EBM membantu
dalam memecahkan permasalahan terapi DM awal.

Anda mungkin juga menyukai