Laporan Praktikum Gesekan Pada Bidang Miring
Laporan Praktikum Gesekan Pada Bidang Miring
Disusun Oleh:
Rekan Kerja:
Nur M Abdullah 065117184
Andi Nurjaman 065117204
Rizky Septiyadi 065117208
Asisten Prektikum
LABORATORIUM FISIKA
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau
arah kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua
buah benda bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus
berbentukpadat, melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya
gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan
kinetis, sedangkan gaya antara benda padat dan cairan serta gas adalah gaya
Stokes. Di mana suku pertama adalah gaya gesek yang dikenal sebagai gaya
gesek statis dan kinetis, sedangkan suku kedua dan ketiga adalah gaya gesek
pada benda dalam fluida.
Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat
saling bergerak lurus, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis, yang
dibedakan antara titik-titik sentuh antara kedua permukaan yang tetap atau
saling berganti (menggeser). Untuk benda yang dapat menggelinding,
terdapat pula jenis gaya gesek lain yang disebut gaya gesek menggelinding
(rolling friction). Untuk benda yang berputar tegak lurus pada permukaan
atau ber-spin, terdapat pula gaya gesek spin (spin friction). Gaya gesek
antara benda padat dan fluida disebut sebagai gaya Coriolis-Stokes atau
gaya viskos (viscous force).
Gaya gesek statis adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak
bergerak relatif satu sama lainnya. Seperti contoh, gesekan statis dapat
mencegah benda meluncur ke bawah pada bidang miring. Koefisien gesek
statis umumnya dinotasikan dengan μs, dan pada umumnya lebih besar dari
koefisien gesek kinetis.
Gaya gesek kinetis (atau dinamis) terjadi ketika dua benda bergerak
relatif satu sama lainnya dan saling bergesekan. Koefisien gesek kinetis
umumnya dinotasikan dengan μk dan pada umumnya selalu lebih kecil dari
gaya gesek statis untuk material yang sama.
2. Gaya normal (N) adalah gaya reaksi dari bidang akibat gaya aksi dari benda.
Makin besar gaya normalnya makin besar gesekannya.
Pada Hukum pertama dan kedua Newton dapat dianggap sebagai definisi gaya.
Gaya adalah suatu pengaruh pada sebuah benda yang menyebabkan benda
mengubah kecepatannya, artinya, dipercepat. Arah gaya adalah percepatan
yang disebabkan jika gaya itu adalah satu-satunya gaya yang bekerja pada
benda tersebut. Besaran gaya adalah hasil kali massa benda dan besaran
percepatan yang dihasilkan gaya.
F = m.a
a. Papan luncur
b. Mistar ukur
c. Stopwatch
a. Balok kayu
b. Engsel
BAB III
METODE PERCOBAAN
a. Diletakkan balok di atas bidang luncur pada tempat yang sudah diberi
tanda. Ukur panjang lintasan yang akan dilalui oleh benda (St).
A. Data Pengamatan
Berdasarkan data percobaan dan perhitungan yang telah dilakukan pada tanggal
21 Oktober 2017, maka dapat dilaporkan hasil sebagai berikut
C(%)
Keadaan Ruangan P(cm)Hg T(oC)
72
Sebelum Percobaan 75,6 27
67
Sesudah Percobaan 75,6 27,5
Tabel 1
Balok A = 125 gr g = 980 cm/s2
α
No X Y R Sin x Cos x µs µk T V A
42,84
1 26 24,2 35,52 0,68 0,73 0,93 0,83 1,69 118,347 70,028
43,63
2 24 23 33,24 0,69 0,72 0,96 0,71 1,06 188,612 177,936
43,24
x 25 23,6 34,38 0,685 0,725 0,945 0,77 1,38 153,480 123,982
0,34
Λx 1 0,51 0,91 0,074 1,0061 0,016 0,06 0,73 35,132 53,954
Tabel 2
Balok B = 122,19 gr g = 980 cm/s2
Cos α
No x y r Sin x µs µk t v a
x
36,87
1 36 26,7 44,82 0,60 0,80 0,75 0,63 1,45 137,92 95,12
37,59
2 31,3 24,3 39,93 0,62 0,78 0,79 0,61 1,20 166,68 138,89
37,23
x 33,56 25,75 42,22 0,605 0,795 0,76 0,61 1,3 152,30 117,005
0,36
Λx 2,35 0,95 2,6 0,05 0,05 0,0122 0,024 0,105 1,607 21,88
B. Data Perhitungan
Tabel 1
Balok A percobaan 1
Cara mencari r Cara mencari Sin x Cara mencari Cos x
𝑦 𝑥
r = √𝑥 2 + 𝑦 2 Sin x = 𝑟 Cos x = 𝑟
24,2 26
= √262 + 24,22 = 35,52 = 35,52
Cara mencari 𝑥
26+24 24,2+23 35,52+33,24 0,68+0,69
𝑥𝑥= 2
𝑥𝑦= 2
𝑥𝑟= 2
𝑥 𝑠𝑖𝑛𝑥 2
𝛬𝑥 𝑥 = 1 𝛬𝑥 𝑦 = 0,51
𝛬𝑥 µs = 0,16 𝛬𝑥 µk = 0,06
𝛬𝑥 t = 0,73 𝛬𝑥 v = 35,152
𝛬𝑥 a = 53,954 𝛬𝑥 α = 0,34
𝛬𝑥 𝑟 = 0,91
Tabel 2
Balok B Percobaan 1
Cara mencari r Cara mencari Sin x Cara mencari Cos x
𝑦 𝑥
r = √𝑥 2 + 𝑦 2 Sin x = 𝑟 Cos x = 𝑟
26,7 36
= √362 + 26,72 = 44,82 = 44,82
= √1296 + 712,89 = 0,60 = 0,80
= √2008,89
= 44,82
Percobaan 2
Cara mencari r Cara mencari Sin x Cara mencari Cos x
𝑦 𝑥
r = √𝑥 2 + 𝑦 2 Sin x = 𝑟 Cos x = 𝑟
24,8 31,3
= √31,32 + 24,82 = 39,93 = 39,93
= √1594,73
= 39,93
Cara mencari 𝑥
36+31,3 26,7+24,8 44,82+39,62 0,60+0,61
𝑥𝑥= 2
𝑥𝑦= 2
𝑥𝑟= 2
𝑥 𝑠𝑖𝑛𝑥 2
Cara mencari Λx
𝛬𝑥 𝑥 = 2,35 𝛬𝑥 𝑦 = 0,95
𝛬𝑥 µs = 0,042 𝛬𝑥 µk = 0,024
(1,3 − 1,45)2 +(1,3 − 1,2)2 (152,30 − 137,92)2 +(152,30 − 166,67)2
𝛬𝑥 t√ 𝛬𝑥 v√
2(2−1) 2(2−1)
𝛬𝑥 t = 0,105 𝛬𝑥 v = 1,607
𝛬𝑥 a = 21,88 𝛬𝑥 α = 0,36
𝛬𝑥 𝑟 = 2,6
BAB V
PEMBAHASAN
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah
kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda
bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat,
melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek merupakan
akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang saling bersentuhan. Gaya-
gaya yang bekerja antara lain adalah gaya elektrostatik pada masing-masing
permukaan. Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus akan menyebabkan gaya
gesek (atau tepatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil nilainya
dibandingkan dengan permukaan yang kasar.
Permukaan bidang yang kasar akan membuat gesekan semakin besar sehingga
kecepatan laju balok sedikit lambat atau lebih cepat balok yang permukaannya licin
atau halus, pada saat mendorong benda secara terus-menerus maka akan muncul
fs(arah gaya gesek) yang membesar sampai benda itu tepat bergerak, setelah benda
bergerak, gaya gesek menurun sampai mencapai nilai yang tepat, keadaan itu
dikenal dengan gaya gesek kinetis. Maka gesekan kinetis akan besar ketika sedut
kemiringan itu rendah, sedang semakin tinggi gaya gesek semakin kecil.
Maka percepatannya akan berbeda antara balok yang beratnya ringan dengan yang
lebih berat. Sebab massa juga mempengaruhi kecepatan dan gaya. Seperti pada
Hukum Newton 2
F = m. A
Dari rumus tersebut dapat dibuktikan bahwa massa dan percepatan berbanding
lurus.
Pada sudut kemiringan bidangnya lebih besar benda yang lebih berat
dikarenakan terjadi tekanan pada bidang miring dengan berat benda yang
menyebabkan hambatan, sedangkan benda yang lebih ringan akan mengalami
tekanan pada bidang lebih kecil, yang menghasilkan sudut kemiringan lebih kecil
pula.
Kecepatannya lebih cepat yang ringan, karena berat balok mempengaruhi tekanan
balok ke bidang kasar, sehingga gesekan semakin besar, bisa dihubungkan dengan
W= m x g. jadi ada gravitasi yang mempengaruhi gesekan dan mempengaruhi
terhadap kecepatan.
Lalu bagaimana jika µs &µk itu 0 < (µs & µk) <1?. Menurut pernyataan
dosen, µs & µk itu haruslah kurang dari 1 dan lebih dari 0, kenapa? Karena sudah
ketentuan dari pembuat rumus.
Nah bagaimana jika µs & µk itu hasilnya lebih dari 1?
1. Karena dalam percobaan ada berbagai kendala, yaitu dalam perhitungan
gesekan bergantung pada tingkat licin suatu bidang, pada saat
melakukan uji coba, bidang yang dipakai tingkat licin berkurang.
2. Karena dalam hal menggesekan benda di bidang miring mungkin bisa
jadi berpengaruh dengan gaya yang diberikannya. Pada saat melakukan
percobaan, gaya yang diberikan untuk benda itu sangatlah besar, besar
kemungkinan dalam hal gaya yang di berikan itu berpengaruh dalam
nilai µs & µk.
3. Mungkin tingkat ketelitian pada saat menghitung x dan y itu kurang
teliti.
Tugas Akhir
1. Apa yang dapat anda simpulkan hubungan antara kekasaran balok (koefisien
gesek statis) dengan sudut kemiringan bidang luncur.
2. Jika dua balok yang beratnya berbeda tetapi kekasarannya sama, apa yang
dapat anda simpulkan mengenai:
a. Sudut kemiringan bidangnya
b. Percepatan (pada α yang sama)
c. Kecepatan pada jarak tempuh dan waktu yang sama. Perkuat pendapat anda
dengan rumus-rumus yang berlaku pada teori.
Jawab :
1) Permukaan bidang yang kasar akan membuat gesekan semakin besar
sehingga kecepatan laju balok sedikit lambat atau lebih cepat balok yang
permukaannya licin atau halus, pada saat mendorong benda secara terus-
menerus maka akan muncul fs (arah gaya gesek) yang membesar sampai
benda itu tepat bergerak, setelah benda bergerak, gaya gesek menurun
sampai mencapai nilai yang tepat, keadaan itu dikenal dengan gaya gesek
kinetis. Maka gesekan kinetis akan besar ketika sedut kemiringan itu
rendah, sedang semakin tinggi gaya gesek semakin kecil
Dari percobaan, pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah
kecenderungan benda akan bergerak.
2. Massa pada balok mempengaruhi kecepatan meluncur balok tersebut diatas
bidang miring
3. Sudut kemiringan bidang mempengaruhi kecepatan dan waktu tempuh balok
saat meluncur
4. Perhitungan hasil percobaan dilakukan dengan bantuan fungsi SD pada
kalkulator
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/9214922/Laporan_praktikum_fisika_dasar_1_bidang_
miring(27/10/2017)