Manajemen Pakan Fix Banget
Manajemen Pakan Fix Banget
325 – 1,58 7,9 2,4 948 12 6,2 78, 41,08 0,5 20,54 0,2
362 3 0 5 2 6
363 – 1,58 8,7 2,4 965 11,1 6,8 78, 39,15 0,4 20,88 0,2
408 2 5 5 4
409 – 1,58 9,57 2,3 995 10, 7,5 78, 38,28 0,4 22,01 0,2
454 4 4 1 5 3
454 – 1,58 10,3 2,2 1013,3 9,8 8,11 78, 36,19 0,3 21,71 0,2
498 4 8 2 5 5 1
409 – 1,58 11,11 2,2 1033,2 9,3 8,7 78, 35,55 0,3 23,33 0,2
514 3 3 2 5 2 1
I. Jenis pakan
a. Konsentrat
Konsentrat adalah suatu bahan pakan yang dipergunakan bersama bahan pakan
lain untuk meningkatkan keserasian gizi dari keseluruhan makanan dan dimaksudkan
untuk disatukan dan dicampur sebagai suplement atau makanan pelengkap. Pakan
penguat atau konsentrat diberikan dengan tujuan menambah nilai gizi pakan, menambah
unsur pakan yang defisiensi dan meningkatkan konsumsi pakan (Murtidjo, 1993).
Jadi, konsentrat digunakan untuk memenuhi atau memperbaiki kualitas pakan dan
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, sehingga kandungan nutrisi dari protein kasar dan
TDN cukup untuk menargetkan pertambahan bobot badan harian (PBB) yang diinginkan.
Pakan konsentrat yang digunakan, adalah pakan yang banyak dijumpai di daerah Mesuji,
Lampung seperti onggok, bungkil kelapa sawit, bungkil Kedelai ,pollard ,CaCl (garam),
kapur, CaCO3,molasses dengan kandungan nutrisi sebagai berikut :
3. Molasses
Molases merupakan produk sampingan
dari industri pengolahan gula tebu atau gula bit yang masih mengandung gula
dan asam-asam organik. Menurut Buku MPPR IPB, molasses mengandung 82,4
% BK , ABU 2,4 %; PK 3.9 %; LK 0,3 %; SK 0,4 %; BETN 84,4 %; Ca 0,88 %;
P 0, 14%, TDN 70,7%.
4. Pollard
Pollard (dedak gandum-Triticum sativum lank), adalah produk samping
dari proses milling gandum , yang berguna sebagai bahan baku untuk pembuatan
produk pakan ternak karena memiliki kadar protein dan nutrisi yang tinggi.
Menurut Buku MPPR IPB, pollard mengandung86,28 % BK , ABU 1,9 %;
PK 18 %; LK 2,71%; SK 8,3 %; BETN 80 %; Ca 0,23 %; P 1,1%, TDN 80%.
5. Bungkil kedelai
Bungkil kedelai (kode HS 2304) adalah salah satu hasil dari
ekstraksi/pengolahan kedelai, selain minyak kedelai (soybean oil)
tentunya. Bungkil kedelai merupakan sumber protein tinggi untuk pakan ternak.
Menurut Buku MPPR IPB, bungkil kedelai mengandung 88,1 % BK , ABU
1,9 %; PK 46,9 %; LK 2,66%; SK 5,9 %; BETN 36,4 %; Ca 0,38 %; P 0,72%,
TDN 83,20%.
b. Hijauan
Kegunaan pakan hijauan yang paling utama digunakan untuk mengurangi biaya
pakan sapi pedaging, dalam penyusunan ransum sapi BX pada master plan ini,
persentase pemberian pakan konsentrat dan hijauan adalah 93 % : 7 %, pakan hijauan
yang digunakan dalam usaha budidaya sapi pedaging ini diantaranya ialah rumput
jagung
1. Rumput gajah
Rumput gajah (Pennisetum purpureum) adalah rumput berukuran besar
bernutrisi tinggi yang biasanya dipakai sebagai pakan ternak
seperti sapi, kambing, gajah, dll
Menurut Buku PBMT IPB Bahan Kering ; 20,5%; protein kasar : 9.8%; Serat
kasar : 32,2% ; Lemak : 1,5% ; abu : 12,2%; BETN : 44,3%. Pada fase vegetative
sangat palatable. Tidak megandung anti nutrisi.
c. Mineral
1. CaCO3
CaCO3 atau yang biasa disebut kapur adalah rumus senyawa kimia dari kapur,
kapur dalam bahan pakan ditujukan untuk memenuhi nutrisi dari kalsium, yang
berguna untuk mecegah osteoporosis pada sapi BX dalam budidaya sapi potong.
Menurut buku PBMT IPB nutrisi yang terkandung dalam 100% bahan kering
kapur adalah 38% kalsium (Ca).
2. NaCl
Natrium Klorida dikenal dengan garam dapur, atau halit, adalah senyawa
kimia dengan rumus molekul NaCl, mewakili perbandingan 1:1
ion natrium dan klorida. Dengan massa molar masing-masing 22,99 dan 35,45 g/mol,
100 g NaCl mengandung 39,34 g Na dan 60,66 g Cl.
Menurut Adrial dan Saleh Mokhtar (2013), bahwa Hay merupakan hijauan
makanan ternak yang diawetkan dengan cara dikeringkan yang mempunyai kandungan
bahan kering 80 – 85 %, warna tetap hijau dan tidak berbau apik, prinsip pembuatan Hay
adalah menurunkan kadar air hijauan secara bertahap tertapi berlangsung cepat.tujuannya
agar sel – sel hijauan tersebut cepat mati dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme
sehingga tidak terjadi proses kimia baik berupa respirasi maupun fermentasi yang dapat
menghasilkan panas.
Sementara itu metode yang digunakan untuk mengawetkan hijauan adalah dengan
hasil pakan berkadar air tinggi hasil fermentasi dikenal dengan silase. Silase merupakan
pakan hijauan ternak yang diawetkan yang disimpan dalam kantong plastik yang kedap
udara atau silo ,drum, dan sudah terjadi fermentasi dalam keadaan tanpa udara atau
anaerob. Proses silase ini melibatkan bakteri atau mikroba yang membentuk asam susu,
yaitu Lactis Acidi dan streptococcus yang hidup secara anerob dengan derajat keasaman
4(pH 4). Pada saat proses silase pakan hijauan ternak yang tersimpan dalam kantong
plastik atau dalam silo harus ditutup rapat, sehingga proses silase berjalan dengan baik
dan pakan hijauan tidak cepat dibusukkan oleh bakteri lain dan jamur.
1) Sesudah (3) minggu proses ensilase telah selasai, dan silo dapat dibongkar,
selanjutnya diambil ensilasenyas. Proses silase yang benar dapat bertahan satu
sampai dua (1—2) tahun, bahkan lebih.
2) Pengambilan silase secukupnya untuk pakan ternak, contonya untuk 3-5 hari.
3) Silase yang baru dibongkar sebaiknya dijemur atau diangin-anginkan terlebih
dahulu.
4) Jangan sering-sering membuka silo untuk mengabil silase, ambil seperlunya, dan
tutup rapat kembali silasesnya, agar silesa tidak mudah rusak
d. Ciri-ciri silase yang baik
Dalam master plan ini, luas lahan untuk membuat lahan hijauan makanan ternak
adalah sekitar 66 hektar, tanaman HMT yang ditanam adalah rumput gajah yang ditanam
pada lahan hijauan (HMT). Menghitung kapasistas tampung
∑ Luas
harga 1 HMT
∑ Bahan
Bahan unit R ∑ Biaya (tahun)
/ha
bahan Gajah
(ha)
Stek rumput gajah 17000 stek Rp 200 66 Rp.224.400.000
Pupuk urea (Non Rp
300 kg 66
Bersubsidi) 5.000 Rp 99.000.000
Pupuk TSP (Non Rp
125 kg 66
Bersubsidi) 5.000 Rp 41.250.000
Rp
75 kg 66
Pupuk KCL (Non subsidi) 6.000 Rp 29.700.000
∑ biaya Rp 394.3550.000
per tahun/66 ha
Sebelum melakukan penanaman rumput gajah hal yang harus dipersiapkan adalah:
a) Pengolahan tanah
Persiapan lahan
Pembajakan
3. KCL 75 Kg/ha/periode
Dalam pemenuhan kebutuhan rumput gajah , dalam maseter plan ini lahan
HMT untuk produksi rumput gajah diperlukan seluas 66 ha, maka stok pupuk yang
harus disediakan untuk 1 periode adalah :
Tabel total kebutuhan pupuk dasar di areal 66 hektar
∑ pupuk
per ∑ Panen ∑ pupuk ∑ ∑
ha/periode dalam (Kg/66ha/p Luas Pupuk(Kg/73
Nama pupuk (Kg) setahun eriode) lahan ha/tahun)
Pupuk TSP (Non
125 8.250 66 49.500
subsidi) 6
Pupuk KCL (Non
75 4.950 66
subsidi) 6 29.700
Peggemburan
Setelah pemberian pupuk dasar, pada kebun HMT, maka langkah selanjutnya
ialah penggemburan, penggemburan tanah dilakukan dengan mesin bajak. Setelah itu
dilakukan pembuatan guludan karena akan memakai sistem renosol,dengan sistem
tersebut perakaran akan kuat.
Penanaman
Penanaman rumput gajah dilakukan, dengan jarak tanam 30 cm x 30cm
menggunakan bibit dari batang/ stek dengan jumlah mata ruas 2-3 buah. Posisi
batang ditancapkan dengan kemiringan 30˚ untuk mempermudah pertumbuhan akar.
Pemupukan
Tabel kebutuhan pupuk urea untuk kebun rumput gajah selama satu periode/tahun
∑ pupuk per Luas ∑ Pupuk ∑ Pupuk
ha ∑ Panen lahan (Kg/66 (kg/66
Nama pupuk (Kg/ha/periode) (tahun) (ha) ha/periode) ha/tahun)
Pupuk urea (Non Bersubsidi) 300 6 66 19.800 118.800
b) Pemeliharaan
Pemanenan pada rumput gajah dilakukan pada umur 45-60 hari, dengan cara
memotong rumput gajah dengan menyisakan panjang sekitar 10 cm agar rumput
gajah dapat tumbuh kembali.
Berikut ini adalah tabel nutrisi yang diambil dari beberapa sumber diatas
Bahan Pakan Ass Feed
Perhitungan :
Hijaun Segar
TDN Rumput Gajah : = - 21,7656 + 0,1969 ( 39,18918919 ) + 1,0277 (199,54955) + 1,232
( 12,1622) + 0,4867 (145,045)
= -21,7656 + 7,71635 + 205,0770 + 14,9838 + 70,5934
= 276,60495%
Hijauan Kering
TDN Rumput Gajah : = 17,2649 + 1,2120 (39,18918919) + 0,8352 (199,54955) +
2,4637(12,1622) + 0,4475 (145,045)
= 17,2649 + 47,4972 + 166,6637 + 29,9640 + 64, 9076
= 326,2974 %
Konsentrat Sumber Energi
TDN Molasses : = 40,2625 + 0,1969 (4,5201) + 0,4228 (97,8210) + 1,1903 (0,3477) – 0,1379
(0,4636)
= 40,2625 + 0,8900 + 41,3587 + 0,4138 – 0,0639
= 82,8611 %
TDN Onggok = 40,2625 + 0,1969 (2) + 0,4228 (86,5) + 1,1903 (0,32) – 0,1379 (8,7)
= 40,2625 + 0,3938 + 36,57722 + 0,380896 - 1,1997
= 76,4146 %
=85,9848 %
=73,5344 %
= 87,0368 %
Pada informasi nutrisi bahan pakan kami mendapatkan langsung nutrisi bahan pakan dari
NRC, Buku PBMT IPB, jurnal Nutrient Requirement Of Beef Cattle, 1984, dan dari berbagai
sumber, meskipun pada praktek lapangannya nanti, berbagai macam bahan pakan harus di
analisa ulang kandungan nutrisinya agar ketepatan formula nutrisi bahan pakan terhadap
kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan sapi BX untuk mencapai target PBBH 1,58 Kg/hari, dapat
tercapai.
Berikut ini hasil formulasi beberapa bahan pakan yang akan digunakan dalam
penyusunan ransum, dengan bantuan Microsoft Excel.
e. Hasil perhitungan formulasi bahan pakan dari BB 325 Kg sampai BB ± 514 Kg/ ekor.
Dalam pemberian pakan ternak selama 1 periode, dalam usaha ini hanya diberikan 1
formulasi ransum, berikut adalah tabel % formulasi bahan pakan, yang telah disusun
menggunakan Microsf Excel.
f. Membuat Ransum Konsentrat
Alat dan bahan :
Mesin Chopper
Mesin pengering
Karung
Bahan pakan (onggok, bungkil kelapa sawit, bungkil Kedelai ,pollard ,CaCl
(garam), kapur, CaCO3,molasses ,rumput gajah )
Campur bahan yang persentase rendah kedalam suatu wadah (garam dan kapur).
Masukan bahan pakan besar (onggok, bungkil kelapa sawit, bungkil Kedelai
,pollard , ,molasses ,rumput gajah) kedalam mesin mix vertical , setelah ½ proses
masukan bahan garam dan kapur yang sudah tercampur, kedalam adonan bahan
pakan yang sedang di mix.
Tunggu sampai proses pencampuran bahan pakan dalam mesin mix selesai.
Setelah bahan pakan tercampur merata, tekan tuas pembuka, masukan pakan ke
karung ukuran 50 Kg, setelah karung penuh terisi pakan, ikat/jahit karung pakan.
Setelanjutnya pakan siap dibawa untuk diberikan kepada ternak sapi, atau
disimpan digudang untuk persediaan pakan.
Bobot % BK ∑ Bahan
% Banyak
bada Nama Bahan Pakan dalam pakan (Kg
Formula Kg BS
n sapi pakan BK)
Nama bahan ∑ bahan pakan ∑ bahan pakan ∑ bahan pakan ∑ bahan pakan ∑ bahan pakan
pakan Kg BS (fase 1) Kg BS (fase 2) Kg BS (fase 3) Kg BS (fase 4) Kg BS (fase 5)
Total kebutuhan bahan pakan untuk 1 ekor sapi selama 1 periode (120 hari)
Onggok 476,0937
Bungkil Kelapa Sawit 333,2587
Bungkil kedelai 222,173
Mollases 238,0425
Rumput gajah 63,478
Pollard 238,0425
Kapur/CaCO3 3,1739
Garam 12,6956
Total kebutuhan 1.586,9579
∑ bahan pakan
Kg BS (1 ekor/ Harga bahan
Nama bahan pakan 4bulan) pakan per Kg ∑ Biaya
Onggok 476,0937 Rp 2.000 Rp 952.187,4
Bungkil Kelapa
Sawit 333,2587 Rp 1.700 Rp 566.539,79
Bungkil kedelai 222,173 Rp 6.000 Rp 1.333.038
Mollases 238,0425 Rp 6.500 Rp 1.547.276,25
Rumput gajah 63,478 Rp 0 Rp 0
Pollard 238,0425 Rp 6.000 Rp 1.428.255
Kapur/CaCO3 3,1739 Rp 24.000 Rp 76.173,6
Garam 12,6956 Rp 1.000 Rp 12.695,6
Rp
Total 1.586,9579 5.489.939,539
Dalam gunn chart estimasi operasi kandang per satu tahun sebanyak 36 kandang,
maka kebutuhan stok pakan yang harus disediakan selama 1 tahun adalah :
∑ Bahan pakan 1
Nama bahan
kandang (100 ∑ Bahan pakan setahun
pakan
ekor) / periode
Onggok 47.609,37 190.437,5
Bungkil Kelapa
Sawit 33.325,87 133.303,5
Bungkil kedelai 22.217,3 88.869,2
Mollases 23.804,25 95.217
Rumput gajah 6.347,8 25.391,2
Pollard 23.804,25 95.217
Kapur/CaCO3 317,39 1.269,56
Garam 1.269,56 5.078,24
Total kebutuihan
BS (kg) 158.695,79 634.783,2
Pemberian pakan selama 1 periode (120 hari), dibagi menjadi 5 fase, yang
membedakan fase 1 dengan fase yang lainnya adalah berat kebutuhan bahan pakan
yang diberikan selama 1 hari, semakin besar bobot badan maka kebutukan BK maupun
BS pakan formula semakin banyak.