Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN PAKAN

A. Performa Sapi yang Dibudidayakan


B. Sapi yang akan dibudidayakan dalam master plan ini adalah sapi BX (Brahman
Cross) .Sapi BX ini berasal dari India keturunan dari bangsa sapi Zebu (Bos Indicus),
yang merupakan hasil persilangan antara sapi brahman dengan sapi Shorthorn dan
Hereford dari (Bos Taurus). Sapi BX merupakan jenis sapi potong pedaging, selain
pertambahan bobot badannya yang cukup baik juga memiliki keunggulan adaptasi
perubahan lingkungan cuaca yang panas dan dingin. Struktur tulang sapi tergolong tulang
kecil, sehingga menghasilkan jumlah daging yang lebih banyak.
Pertimbangan utama untuk memelihara jenis sapi BX ini adalah pertambahan
bobot sapi harian rata-rata (Average daily gain – ADG) yang relative tinggi jika
dibandingkan dengan sapi jenis lain.Potensi kenaikan bobot badan harian (PBBH) 1 - 2
kg/hari, lama penggemukan sekitar 3 – 4 bulan dengan bobot bakalan sekitar 250 kg –
300 kg, dengan estimasi persentase karkas sebesar 54,2 % (fikar dan Ruhyadi, 2010).
C. Pertambahan bobot badan sapi Brahman Cross (BX) selama penggemukan
D. Dalam master plan budidaya sapi potong, target pertambahan bobot badan harian
(PBBH) sapi BX yang akan digemukan, dengan mempertimbangkan potensi genetik
kenaikan bobot badan harian adalah 1,58 Kg/hari, dan lama penggemukan selama 4 bulan
dengan konsentrat 93% dan hijauan 7%.
E. Dengan asumsi bobot bakalan sapi BX ±325 Kg, maka target bobot badan setelah selesai
penggemukan (4 Bulan) adalah ± 514 Kg, dengan pertambahan bobot badan (PBB)
sekitar ± 189 Kg.
F. Kebutuhan nutrisi sapi Brahman Cross selama proses penggemukan (4 Bulan)
G. Sapi Brahman Cross mempunyai sifat penyesuaian yang sama dengan bangsa sapi
Brahman dan potensi pertumbuhan yang sama dengan bangsa sapi Hereford (HS) (Vercoe
dan Frisch 1980).
Menurut asal usulnya, sapi Brahman Cross adalah bangsa sapi kerangka besar,
sehingga pada penyusunan ransum data kebutuhan nutrisi untuk sapi BX berdasarkan
data kebutuhan nutrisi untuk bangsa sapi kerangka besar.
Menurut jurnal Nutrient Requirement Of Beef Cattle,1984 kubutuhan zat
makanan sapi pedaging, calon kerangka besar, dengan PBBH 1,58 kg/hari, adalah sebagai
berikut :
Bobo Target Konsumsi Protein kasar TDN Ca P
t PBBH bahan
badan (Kg/hari kering
(Kg) ) Kg % Gram % Kg % Gra % Gra %
m m

325 – 1,58 7,9 2,4 948 12 6,2 78, 41,08 0,5 20,54 0,2
362 3 0 5 2 6

363 – 1,58 8,7 2,4 965 11,1 6,8 78, 39,15 0,4 20,88 0,2
408 2 5 5 4

409 – 1,58 9,57 2,3 995 10, 7,5 78, 38,28 0,4 22,01 0,2
454 4 4 1 5 3

454 – 1,58 10,3 2,2 1013,3 9,8 8,11 78, 36,19 0,3 21,71 0,2
498 4 8 2 5 5 1

409 – 1,58 11,11 2,2 1033,2 9,3 8,7 78, 35,55 0,3 23,33 0,2
514 3 3 2 5 2 1

H. Pengadaan pakan berdasarkan letak feedlot


Pada perencanaan usaha penggemukan sapi potong, pakan yang
disediakan/dimanfaatkan adalah pakan konsentrat dan hijauan yang bersumber dari
limbah industri/limbah perkebunan, dan yang tersedia di kebun HMT (hijauan makanan
ternak) rumput gajah di daerah feedlot, khususnya yang bertempat di area sekitar Mesuji,
Lampung untuk memenuhi kuantitas dan kualitas pakan, diperlukan formulasi dan
penyusunan kebutuhan bahan pakan, sehingga dengan adanya manajemen penyusunan
ransum dan pemberian pakan, yang didukung oleh manajemen pemeliharaan, feedlot
dapat mengejar target PBB sehingga proyeksi perolehan laba usaha dapat tercapai, pada
master plan ini, bahan pakan yang akan dibudidayakan hijauan/konsentrat makanan
ternaknya adalah rumput gajah,dan pakan yang didapatkan dari supplyer (Onggok,
Bungkil kelapa sawit, Bungkil Kedelai ,Pollard ,CaCl ( garam ),kapur, CaCO3,molasses.

I. Jenis pakan
a. Konsentrat
Konsentrat adalah suatu bahan pakan yang dipergunakan bersama bahan pakan
lain untuk meningkatkan keserasian gizi dari keseluruhan makanan dan dimaksudkan
untuk disatukan dan dicampur sebagai suplement atau makanan pelengkap. Pakan
penguat atau konsentrat diberikan dengan tujuan menambah nilai gizi pakan, menambah
unsur pakan yang defisiensi dan meningkatkan konsumsi pakan (Murtidjo, 1993).
Jadi, konsentrat digunakan untuk memenuhi atau memperbaiki kualitas pakan dan
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, sehingga kandungan nutrisi dari protein kasar dan
TDN cukup untuk menargetkan pertambahan bobot badan harian (PBB) yang diinginkan.
Pakan konsentrat yang digunakan, adalah pakan yang banyak dijumpai di daerah Mesuji,
Lampung seperti onggok, bungkil kelapa sawit, bungkil Kedelai ,pollard ,CaCl (garam),
kapur, CaCO3,molasses dengan kandungan nutrisi sebagai berikut :

1. Bungkil kelapa sawit

Bungkil kelapa sawit merupakan, limbah dari proses pembuatan minyak


goreng, yang biasanya banyak dimanfaatkan sebagai bahan pakan konsentrat
sumber protein, dan TDN.
Menurut Buku MPPR IPB, bungkil kelapa sawit mengandung 90,3% BK ,
ABU 2,4 %; PK 16,8 %; LK 11,9 %; SK 22,6%; BETN 44,6%; Ca 0,32%; P
0,74% , TDN 79%
2. Onggok
Onggok merupakan by product dari proses pembuatan tepung tapioka,
onggok biasanya dimanfaatkan sebagai pakan ruminansia karena memiliki
persentase kandungan TDN yang cukup tinggi, sehingga baik digunakan untuk
bahan pakan dengan target ADG yang tinggi. Menurut Buku MPPR IPB,onggok
mengandung 80% BK mengandung ABU 2,4 %; PK 2 %; LK 0,32%; SK 8,7%;
BETN 86,5%; Ca 0,26 %; P 0,16% , TDN 78,3%

3. Molasses
Molases merupakan produk sampingan
dari industri pengolahan gula tebu atau gula bit yang masih mengandung gula
dan asam-asam organik. Menurut Buku MPPR IPB, molasses mengandung 82,4
% BK , ABU 2,4 %; PK 3.9 %; LK 0,3 %; SK 0,4 %; BETN 84,4 %; Ca 0,88 %;
P 0, 14%, TDN 70,7%.
4. Pollard
Pollard (dedak gandum-Triticum sativum lank), adalah produk samping
dari proses milling gandum , yang berguna sebagai bahan baku untuk pembuatan
produk pakan ternak karena memiliki kadar protein dan nutrisi yang tinggi.
Menurut Buku MPPR IPB, pollard mengandung86,28 % BK , ABU 1,9 %;
PK 18 %; LK 2,71%; SK 8,3 %; BETN 80 %; Ca 0,23 %; P 1,1%, TDN 80%.
5. Bungkil kedelai
Bungkil kedelai (kode HS 2304) adalah salah satu hasil dari
ekstraksi/pengolahan kedelai, selain minyak kedelai (soybean oil)
tentunya. Bungkil kedelai merupakan sumber protein tinggi untuk pakan ternak.
Menurut Buku MPPR IPB, bungkil kedelai mengandung 88,1 % BK , ABU
1,9 %; PK 46,9 %; LK 2,66%; SK 5,9 %; BETN 36,4 %; Ca 0,38 %; P 0,72%,
TDN 83,20%.
b. Hijauan

Kegunaan pakan hijauan yang paling utama digunakan untuk mengurangi biaya
pakan sapi pedaging, dalam penyusunan ransum sapi BX pada master plan ini,
persentase pemberian pakan konsentrat dan hijauan adalah 93 % : 7 %, pakan hijauan
yang digunakan dalam usaha budidaya sapi pedaging ini diantaranya ialah rumput
jagung
1. Rumput gajah
Rumput gajah (Pennisetum purpureum) adalah rumput berukuran besar
bernutrisi tinggi yang biasanya dipakai sebagai pakan ternak
seperti sapi, kambing, gajah, dll
Menurut Buku PBMT IPB Bahan Kering ; 20,5%; protein kasar : 9.8%; Serat
kasar : 32,2% ; Lemak : 1,5% ; abu : 12,2%; BETN : 44,3%. Pada fase vegetative
sangat palatable. Tidak megandung anti nutrisi.

c. Mineral
1. CaCO3
CaCO3 atau yang biasa disebut kapur adalah rumus senyawa kimia dari kapur,
kapur dalam bahan pakan ditujukan untuk memenuhi nutrisi dari kalsium, yang
berguna untuk mecegah osteoporosis pada sapi BX dalam budidaya sapi potong.

Menurut buku PBMT IPB nutrisi yang terkandung dalam 100% bahan kering
kapur adalah 38% kalsium (Ca).
2. NaCl
Natrium Klorida dikenal dengan garam dapur, atau halit, adalah senyawa
kimia dengan rumus molekul NaCl, mewakili perbandingan 1:1
ion natrium dan klorida. Dengan massa molar masing-masing 22,99 dan 35,45 g/mol,
100 g NaCl mengandung 39,34 g Na dan 60,66 g Cl.

J. Metode Pengawetan Hijauan


Metode yang digunakan untuk mengawetkan hijauan adalah dengan cara
dikeringkan sampai % BK bahan rumput gajah diatas 80 %, atau yang dikenal dengan
metode pembuatan Hay.

Menurut Adrial dan Saleh Mokhtar (2013), bahwa Hay merupakan hijauan
makanan ternak yang diawetkan dengan cara dikeringkan yang mempunyai kandungan
bahan kering 80 – 85 %, warna tetap hijau dan tidak berbau apik, prinsip pembuatan Hay
adalah menurunkan kadar air hijauan secara bertahap tertapi berlangsung cepat.tujuannya
agar sel – sel hijauan tersebut cepat mati dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme
sehingga tidak terjadi proses kimia baik berupa respirasi maupun fermentasi yang dapat
menghasilkan panas.

Sementara itu metode yang digunakan untuk mengawetkan hijauan adalah dengan
hasil pakan berkadar air tinggi hasil fermentasi dikenal dengan silase. Silase merupakan
pakan hijauan ternak yang diawetkan yang disimpan dalam kantong plastik yang kedap
udara atau silo ,drum, dan sudah terjadi fermentasi dalam keadaan tanpa udara atau
anaerob. Proses silase ini melibatkan bakteri atau mikroba yang membentuk asam susu,
yaitu Lactis Acidi dan streptococcus yang hidup secara anerob dengan derajat keasaman
4(pH 4). Pada saat proses silase pakan hijauan ternak yang tersimpan dalam kantong
plastik atau dalam silo harus ditutup rapat, sehingga proses silase berjalan dengan baik
dan pakan hijauan tidak cepat dibusukkan oleh bakteri lain dan jamur.

a. Cara membuat Hay :


1) Pencoperan dan penimbangan hijauan yang dipotong sebelum masa generatif
sehingga kandungan nutrisinya tinggi.
2) Dikeringkan selama 1 hari, atau dapat juga memakai mesin pengering bahan
pakan.

3) Dipress atau dicetak dengan bentuk tertentu.

4) Disimpan pada tempat yang memiliki tingkat kelembapan rendah (gudang


khusus).

b. Cara membuat silase :


1) Potong rumput hijau tersebut dengan ukuran 5-10 cm dengan menggunakan
parang, atau dengan menggunakan mesin chopper. Potongan rumput yang kecil
tujuannya agar rumput yang dimasukkan dalam silo dalam keadaan rapat dan
padat sehingga tidak ada ruang untuk oksigen dan air yang masuk.
2) Campurkan bahan pakan ( contoh : molasses) hingga menjadi satu campuran.
3) Bahan pakan ternak tersebut dimasukkan dalam silo dan sekaligus dipadatkan
sehingga tidak ada rongga udara.
4) Bahan pakan ternak dimasukkan sampai melebihi permukaan silo untuk menjaga
kemungkinan terjadinya penyusutan isi dari silo. Dan tidak ada ruang kosong
antara tutup silo dan permukaan pakan paling atas.
5) Setelah pakan hijauan dimasukkan semua, diberikan lembaran plastik, dan
ditutup rapat, dan diberi pemberat seperti batu, atau kantong plastik, atau
kantong plastic yang diisi dengan tanah

c. Cara pengambilan silase

1) Sesudah (3) minggu proses ensilase telah selasai, dan silo dapat dibongkar,
selanjutnya diambil ensilasenyas. Proses silase yang benar dapat bertahan satu
sampai dua (1—2) tahun, bahkan lebih.
2) Pengambilan silase secukupnya untuk pakan ternak, contonya untuk 3-5 hari.
3) Silase yang baru dibongkar sebaiknya dijemur atau diangin-anginkan terlebih
dahulu.
4) Jangan sering-sering membuka silo untuk mengabil silase, ambil seperlunya, dan
tutup rapat kembali silasesnya, agar silesa tidak mudah rusak
d. Ciri-ciri silase yang baik

1) Rasa dan wanginya asam


2) Warna pakan ternak masih hijau
3) Teskstur rumput masih jelas
4) Tidak berjamur, tidak berlendir, dan mengumpal

K. Budidaya hijauan makanan ternak (HMT) rumput gajah

Dalam master plan ini, luas lahan untuk membuat lahan hijauan makanan ternak
adalah sekitar 66 hektar, tanaman HMT yang ditanam adalah rumput gajah yang ditanam
pada lahan hijauan (HMT). Menghitung kapasistas tampung

a. Analisa biaya produksi rumput gajah per hektar


Berikut tabel biaya Variabel produksi jagung /66 ha/tahun

∑ Luas
harga 1 HMT
∑ Bahan
Bahan unit R ∑ Biaya (tahun)
/ha
bahan Gajah
(ha)
Stek rumput gajah 17000 stek Rp 200 66 Rp.224.400.000
Pupuk urea (Non Rp
300 kg 66
Bersubsidi) 5.000 Rp 99.000.000
Pupuk TSP (Non Rp
125 kg 66
Bersubsidi) 5.000 Rp 41.250.000
Rp
75 kg 66
Pupuk KCL (Non subsidi) 6.000 Rp 29.700.000
∑ biaya Rp 394.3550.000
per tahun/66 ha
Sebelum melakukan penanaman rumput gajah hal yang harus dipersiapkan adalah:
a) Pengolahan tanah

 Persiapan lahan

Persiapan lahan (land clearing) dilakukan di musim kemarau, pada saat


pertama kali pengolahan lahan, yang dilakukan adalah :
- Pemberantasan gulma, dengan cara menyemprotkan obat herbisida untuk
membasmi gulma yang tidak diharapkan tumbuh.

- Menunggu sampai gulma mati, selanjutnya

 Pembajakan

Pembajakan dilakukan dengan menggunakan traktor, hal ini dilakukan untuk


menggemburkan tanah, membrantas akar akar gulma/alang- alang, dan
mempermudah unsur hara masuk kedalam tanah
 Pemupukan dasar

Pemupukan dilakukan untuk mengembalikan unsur hara yang hilang, karena


pemanfaatan unsur hara oleh tanaman, pada saat penanaman pertama kali, dan
penanaman rumput gajah kembali, dosis pupuk yang diberikan per hektar lahan
rumput , adalah sebagai berikut :
1. Urea 300 Kg/ha/periode

2. TSP 125 Kg/ha/periode

3. KCL 75 Kg/ha/periode

4. Pupuk kandang/kompos 4 ton/ha/periode

Dalam pemenuhan kebutuhan rumput gajah , dalam maseter plan ini lahan
HMT untuk produksi rumput gajah diperlukan seluas 66 ha, maka stok pupuk yang
harus disediakan untuk 1 periode adalah :
Tabel total kebutuhan pupuk dasar di areal 66 hektar
∑ pupuk
per ∑ Panen ∑ pupuk ∑ ∑
ha/periode dalam (Kg/66ha/p Luas Pupuk(Kg/73
Nama pupuk (Kg) setahun eriode) lahan ha/tahun)
Pupuk TSP (Non
125 8.250 66 49.500
subsidi) 6
Pupuk KCL (Non
75 4.950 66
subsidi) 6 29.700

 Peggemburan

Setelah pemberian pupuk dasar, pada kebun HMT, maka langkah selanjutnya
ialah penggemburan, penggemburan tanah dilakukan dengan mesin bajak. Setelah itu
dilakukan pembuatan guludan karena akan memakai sistem renosol,dengan sistem
tersebut perakaran akan kuat.
 Penanaman
Penanaman rumput gajah dilakukan, dengan jarak tanam 30 cm x 30cm
menggunakan bibit dari batang/ stek dengan jumlah mata ruas 2-3 buah. Posisi
batang ditancapkan dengan kemiringan 30˚ untuk mempermudah pertumbuhan akar.
 Pemupukan

Tabel kebutuhan pupuk urea untuk kebun rumput gajah selama satu periode/tahun
∑ pupuk per Luas ∑ Pupuk ∑ Pupuk
ha ∑ Panen lahan (Kg/66 (kg/66
Nama pupuk (Kg/ha/periode) (tahun) (ha) ha/periode) ha/tahun)
Pupuk urea (Non Bersubsidi) 300 6 66 19.800 118.800
b) Pemeliharaan

Setelah dilakukan penanaman rumput gajah, tanaman rumput gajah dirawat,


dibersihkan gulma – gulma yang terdapat di areal kebun rumput gajah , dan tanaman
rumput gajah disiram setiap hari/ pada saat mulai kering.
c) Panen

Pemanenan pada rumput gajah dilakukan pada umur 45-60 hari, dengan cara
memotong rumput gajah dengan menyisakan panjang sekitar 10 cm agar rumput
gajah dapat tumbuh kembali.

b. Nutrisi bahan pakan

Berikut ini adalah tabel nutrisi yang diambil dari beberapa sumber diatas
Bahan Pakan Ass Feed

Bahan Pakan Kerig Oven


c. Perhitungan TDN (Total Digestible Nutrien)
Total Digestible Nutrient (TDN) adalah total energi zat makanan pada ternak,
merupakan satuan energi yang berdasarkan seluruh nutrisi pakan yang tercerna, sehingga
nulai TDN hampir sama dengan energi dapat dicerna (DE), perbedaanya terletak pada
cara pengukurannya, dimana nilai DE bahan pakan ditetapkan dengan jalan membakar
sampel bahan pakan dan juga fases dalam bom kalorimeter (sutardi, 1980).
Perhitungan TDN pada ternak ruminansia berbeda, ada perhitungan TDN untuk
sapi dan perhitungan TDN untuk ternak kambing/domba, berikut ini adalah perhitungan
TDN untuk sapi.
Menghitung TDN pakan sapi :
Ketetapan :
TDN (% BK) hijauan kering = 17,2649+1,2120(% PK)+0,8352(% BETN)+2,4637(% LK)
+0,4475(% SK)
TDN (% BK) hijauan segar = - 21,7656+0,1969(% PK)+1,0277(% BETN)+1,232(% LK)
+0,4867 (% SK)
TDN (% BK) konsentrat s. Energi =40,2625+0,1969(% PK)+0,4228(% BETN)+1,1903(% LK)–
0,1379(% SK)
TDN (% BK) konsentrat s. Protein =40,3227+0,5398(% PK)+0,4448(% BETN)+1,4218(% LK)–
0,7007(% SK)

Perhitungan :
Hijaun Segar
TDN Rumput Gajah : = - 21,7656 + 0,1969 ( 39,18918919 ) + 1,0277 (199,54955) + 1,232
( 12,1622) + 0,4867 (145,045)
= -21,7656 + 7,71635 + 205,0770 + 14,9838 + 70,5934
= 276,60495%
Hijauan Kering
TDN Rumput Gajah : = 17,2649 + 1,2120 (39,18918919) + 0,8352 (199,54955) +
2,4637(12,1622) + 0,4475 (145,045)
= 17,2649 + 47,4972 + 166,6637 + 29,9640 + 64, 9076
= 326,2974 %
Konsentrat Sumber Energi
TDN Molasses : = 40,2625 + 0,1969 (4,5201) + 0,4228 (97,8210) + 1,1903 (0,3477) – 0,1379
(0,4636)
= 40,2625 + 0,8900 + 41,3587 + 0,4138 – 0,0639
= 82,8611 %
TDN Onggok = 40,2625 + 0,1969 (2) + 0,4228 (86,5) + 1,1903 (0,32) – 0,1379 (8,7)
= 40,2625 + 0,3938 + 36,57722 + 0,380896 - 1,1997
= 76,4146 %

TDN Pollard = 40,2625 + 0,1969(20.86230876) +0,4228 ( 92.721372 ) + 1,1903 ( 3.14094) – 0,1379


(9.61984)

= 40,2625 + 4,1077 + 39,2025 + 3,7386 – 1,3265

=85,9848 %

Konsentrat Sumber Protein

TDN Bungkil Kelapa Sawit = 40,3227+ 0,5398 (18.60465116) +0,4448 (49.390919)+


1,4218(13.1783)–0,7007(25.0277)

= 40,3227 + 10,0427 + 21,9690 + 18,7369 – 17,5369

=73,5344 %

TDN Bungkil Kedelai = 40,3227+ 0,5398 (53.23496027) +0,4448 (41.316686)+ 1,4218(3.0193)


– 0,7007 (6.69694)

= 40,3227 + 28,7362 + 18,3776 + 4,2928 – 4,6925

= 87,0368 %

d. Metode penyusunan ransum


Metode penyusunan ransum formula ransum dilakukan dengean metode trial and
error .Kami menyusunan ransum dengan metode trial and error, karena metode ini
memiliki keunggulan, yaitu dapat menghitung komposisi beberapa bahan pakan dengan
perhitungan bahan kering, protein kasar, TDN, Mineral secara bersamaan sehingga
memudahkan formulator dalam menyusun ransum yang dibutuhkan oleh sapi yang akan
dibudidayakan khusunya sapi BX agar mendapat performa target yaitu PBBH 1,58
Kg/hari.
Berikut adalah contoh metode trial and error yang kami buat :

Pada informasi nutrisi bahan pakan kami mendapatkan langsung nutrisi bahan pakan dari
NRC, Buku PBMT IPB, jurnal Nutrient Requirement Of Beef Cattle, 1984, dan dari berbagai
sumber, meskipun pada praktek lapangannya nanti, berbagai macam bahan pakan harus di
analisa ulang kandungan nutrisinya agar ketepatan formula nutrisi bahan pakan terhadap
kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan sapi BX untuk mencapai target PBBH 1,58 Kg/hari, dapat
tercapai.
Berikut ini hasil formulasi beberapa bahan pakan yang akan digunakan dalam
penyusunan ransum, dengan bantuan Microsoft Excel.

e. Hasil perhitungan formulasi bahan pakan dari BB 325 Kg sampai BB ± 514 Kg/ ekor.
Dalam pemberian pakan ternak selama 1 periode, dalam usaha ini hanya diberikan 1
formulasi ransum, berikut adalah tabel % formulasi bahan pakan, yang telah disusun
menggunakan Microsf Excel.
f. Membuat Ransum Konsentrat
Alat dan bahan :
 Mesin Chopper

 Mesin Mix pakan vertikal Kapasitas 1 ton

 Mesin pengering

 Karung

 Bahan pakan (onggok, bungkil kelapa sawit, bungkil Kedelai ,pollard ,CaCl
(garam), kapur, CaCO3,molasses ,rumput gajah )

 Komputer dan Ms Excel

Prosedur pembuatan pakan :

 Tentukan berapa banyak pakan yang hendak dibuat

 Hitung kebutuhan bahan pakan sesuai persentase kebutuhan

 Campur bahan yang persentase rendah kedalam suatu wadah (garam dan kapur).

 Choper rumput gajah , sehingga bentuknya menjadi kecil – kecil/halus, kemudian


dikeringkan dengan mesin pengering, setelah rumput gajah menjadi hay, sediakan
untuk di mix bersama bahan pakan yang lain.

 Masukan bahan pakan besar (onggok, bungkil kelapa sawit, bungkil Kedelai
,pollard , ,molasses ,rumput gajah) kedalam mesin mix vertical , setelah ½ proses
masukan bahan garam dan kapur yang sudah tercampur, kedalam adonan bahan
pakan yang sedang di mix.

 Tunggu sampai proses pencampuran bahan pakan dalam mesin mix selesai.

 Setelah bahan pakan tercampur merata, tekan tuas pembuka, masukan pakan ke
karung ukuran 50 Kg, setelah karung penuh terisi pakan, ikat/jahit karung pakan.
 Setelanjutnya pakan siap dibawa untuk diberikan kepada ternak sapi, atau
disimpan digudang untuk persediaan pakan.

g. Kebutuhan pakan sapi berdasarkan estimasi bobot badan


Pemberian pakan sesuai dengan kebutuhan sapi jantan (bull) sapi BX (Brahman
Cross), berbeda tiap bobot badannya, berikut perhitungan kuantitas ransum
berdasarkanBB sapi untuk menghasilkan PBBH 1,58 Kg/hari, dari bobot bakalan 325
Kg sampai dengan 514 Kg per ekor.

Fase 1 : estimasi target PBB 38 Kg dengan lama pemberian pakan 24 hari


Bobot % BK ∑ Bahan
% Banyak
badan Nama Bahan Pakan dalam pakan
Formula Kg BS
sapi pakan (Kg BK)
Onggok 80 30 2,37 3,336
Bungkil Kelapa Sawit 90,3 21 1,659 2,3352
Bungkil kedelai 88,1 14 1,106 1,5568
Mollases 86,28 15 1,185 1,668
325 Rumput gajah 22,2 4 0,316 0,4448
Pollard 86,28 15 1,185 1,668
Kapur/CaCO3 0,2 0,0158 0,02224
Garam 0,8 0,0632 0,08896
Total 100 7,9 11,12

Fase 2 : estimasi target PBB 46 Kg dengan lama pemberian pakan 29 hari


Bobot % BK ∑ Bahan
% Banyak
badan Nama Bahan Pakan dalam pakan (Kg
Formula Kg BS
sapi pakan BK)
Onggok 80 30 2,61 3,6723
Bungkil Kelapa Sawit 90,3 21 1,827 2,5704
363 Bungkil kedelai 88,1 14 1,218 1,7136
Mollases 86,28 15 1,305 1,836
Rumput gajah 22,2 4 0,348 0,4896
Pollard
86,28 15 1,305
1,836
Kapur/CaCO3 0,2 0,0174 0,02448
Garam 0,8 0,0696 0,09792
Total 100 8,7 12,24

Fase 3 : estimasi target PBB 45 Kg dengan lama pemberian pakan 28 hari


Bobot % BK ∑ Bahan
%
bada Nama Bahan Pakan dalam pakan (Kg Banyak Kg BS
Formula
n sapi pakan BK)
Onggok 80 30 2.871 4.041
Bungkil Kelapa Sawit 90,3 21 2.0097 2.8287
Bungkil kedelai 88,1 14 1.3398 1.8858
Mollases 86,28 15 1.4355 2.0205
409 Rumput gajah 22,2 4 0.3828 0.5388
Pollard 86,28 15 1.4355 2.0205
Kapur/CaCO3 0,2 0.01914 0.02694
Garam 0,8 0.07656 0.10776
Total 100 9,57 13,47
Fase 4 : estimasi target PBB 45 Kg dengan lama pemberian pakan 29 hari

Bobot % BK ∑ Bahan
% Banyak
bada Nama Bahan Pakan dalam pakan (Kg
Formula Kg BS
n sapi pakan BK)

Onggok 80 30 3.102 4.365


Bungkil Kelapa Sawit 90,3 21 2.1714 3.0555
Bungkil kedelai 88,1 14 1.4476 2.037
Mollases 86,28 15 1.551 2.1825
454 Rumput gajah 22,2 4 0.4136 0.582
Pollard 86,28 15 1.551 2.1825
Kapur/CaCO3 0,2 0.02068 0.0291
Garam 0,8 0.08272 0.1164
Total 100 10,34 14,55

Fase 5 : estimasi target PBB 15 Kg dengan lama pemberian pakan 10 hari


Bobot Nama Bahan Pakan % BK % ∑ Bahan Banya
bada dalam Formul pakan (Kg k Kg
n sapi pakan a BK) BS

499 – Onggok 80 30 3.333 4.98


514 Bungkil Kelapa Sawit 90,3 21 2.3331 3.486

Bungkil kedelai 88,1 14 1.5554 2.324

Mollases 86,28 15 1.6665 2.49

Rumput gajah 22,2 4 0.4444 0.664

Pollard 86,28 15 1.6665 2.49


Kapur/CaCO3 0,2 0.02222 0.0332

Garam 0,8 0.08888 0.1328

Total 100,00 11,11 16,06

h. Kebutuhan pakan sapi berdasarkan estimasi bobot badan


Pemberian pakan sesuai dengan kebutuhan sapi jantan (bull) sapi BX
(Brahman Cross), berbeda tiap bobot badannya, berikut perhitungan kuantitas ransum
berdasarkan BB sapi untuk menghasilkan PBBH 1,58 Kg/hari, dari bobot bakalan 325
Kg sampai dengan 514 Kg per ekor.

Total Kebutuhan pakan sapi

Berikut kebutuhan pakan 1ekor sapi selama 1 periode produksi. Dengan


estimasi PBB 189 Kg selama 120 hari, dari BB bakalan 325 Kg menjadi BB potong
514 Kg, maka banyak pakan yang dibutuhkan selama periode penggemukan adalah
sebagai berikut :

Tabel kebutuhan pakan per fase / ekor selama 120 hari

Nama bahan ∑ bahan pakan ∑ bahan pakan ∑ bahan pakan ∑ bahan pakan ∑ bahan pakan
pakan Kg BS (fase 1) Kg BS (fase 2) Kg BS (fase 3) Kg BS (fase 4) Kg BS (fase 5)

Onggok 80,064 106,4967 113,148 126,585 49,8


Bungkil
56,044 74,5416 79,2036 88,6095 34,86
Kelapa Sawit
Bungkil
37,3632 49,6944 52,8024 59,073 23,24
kedelai
Mollases 40,032 53,244 56,574 63,2925 24,9
Rumput gajah 10,6752 14,1984 15,0864 16,878 6,64
Pollard 40,032 53,244 56,574 63,2925 24,9
Kapur/CaCO3 0,53376 0,70992 0,75432 0,8439 0,332
Garam 2,13504 2,83968 3,01728 3,3756 1,328
Lama
pemberian 24 29 28 29 10
(hari)
PBB (Kg) 38,00 46,00 45,00 45,00 15,00

Total kebutuhan bahan pakan untuk 1 ekor sapi selama 1 periode (120 hari)

Nama bahan pakan ∑ bahan pakan Kg BS

Onggok 476,0937
Bungkil Kelapa Sawit 333,2587
Bungkil kedelai 222,173
Mollases 238,0425
Rumput gajah 63,478
Pollard 238,0425
Kapur/CaCO3 3,1739
Garam 12,6956
Total kebutuhan 1.586,9579

Analisa biaya kebutuhan pakan per ekor/periode

∑ bahan pakan
Kg BS (1 ekor/ Harga bahan
Nama bahan pakan 4bulan) pakan per Kg ∑ Biaya
Onggok 476,0937 Rp 2.000 Rp 952.187,4
Bungkil Kelapa
Sawit 333,2587 Rp 1.700 Rp 566.539,79
Bungkil kedelai 222,173 Rp 6.000 Rp 1.333.038
Mollases 238,0425 Rp 6.500 Rp 1.547.276,25
Rumput gajah 63,478 Rp 0 Rp 0
Pollard 238,0425 Rp 6.000 Rp 1.428.255
Kapur/CaCO3 3,1739 Rp 24.000 Rp 76.173,6
Garam 12,6956 Rp 1.000 Rp 12.695,6
Rp
Total 1.586,9579 5.489.939,539

Tabel. Total kebutuhan bahan pakan untuk 1 kandang (100 ekor)

Banyak bahan pakan Kg Banyak pakan 1 kandang Kg


Nama bahan pakan
BS (1 ekor/ 4bulan) BS (untuk 100 ekor 4 bulan)

Onggok 476,0937 47.609,37


Bungkil Kelapa Sawit 333,2587 33.325,87
Bungkil kedelai 222,173 22.217,3
Mollases 238,0425 23.804,25
Rumput gajah 63,478 6.347,8
Pollard 238,0425 23.804,25
Kapur/CaCO3 3,1739 317,39
Garam 12,6956 1.269,56
Total 1.586,9579 158.695,79

Tabel estimasi stok pakan dalam 1 tahun

Dalam gunn chart estimasi operasi kandang per satu tahun sebanyak 36 kandang,
maka kebutuhan stok pakan yang harus disediakan selama 1 tahun adalah :

∑ Bahan pakan 1
Nama bahan
kandang (100 ∑ Bahan pakan setahun
pakan
ekor) / periode
Onggok 47.609,37 190.437,5
Bungkil Kelapa
Sawit 33.325,87 133.303,5
Bungkil kedelai 22.217,3 88.869,2
Mollases 23.804,25 95.217
Rumput gajah 6.347,8 25.391,2
Pollard 23.804,25 95.217
Kapur/CaCO3 317,39 1.269,56
Garam 1.269,56 5.078,24
Total kebutuihan
BS (kg) 158.695,79 634.783,2

i. Teknis pemberian pakan sapi


Pada pemeliharaan sapi di awal sapi yang baru datang ke farm diistirahatkan dan
diberi pakan yang cukup, setelah itu pemberian pakan keesokan hari diberikan berkala
dalam 1 hari, kebutuhan pakan dalam satu hari diberikan sebanyak 3 x dalam sehari
pagi, siang, dan sore, tujuannya agar kualitas tetap terjaga, dan menjaga palatabilitas
pakan, sehingga, pakan yang diberikan ke ternak dapat terkonsumsi, tanpa ada sisa.

Pemberian pakan selama 1 periode (120 hari), dibagi menjadi 5 fase, yang
membedakan fase 1 dengan fase yang lainnya adalah berat kebutuhan bahan pakan
yang diberikan selama 1 hari, semakin besar bobot badan maka kebutukan BK maupun
BS pakan formula semakin banyak.

Anda mungkin juga menyukai