13 Budiyono PDF
13 Budiyono PDF
Abstrak
Berlangsungnya revolusi digital menjadikan salah satu terjadinya perubahan peradaban
masyarakat. Perubahan pada masyarakat dalam hal penurunan moralitas dan banyaknya
permasalahan sosial yang terjadi pada bangsa ini. Karena itulah dibutuhkan penguatan
pendidikan karakter, yang salah satunya adalah melalui nilai-nilai keteladanan guru dan
orang tua. Penguatan pendidikan karakter merupakan gerakan pendidikan di sekolah untuk
memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir dan olah
raga dengan dukungan pelibatan publik dan kerjasama antara sekolah, keluarga dan
masyarakat Urgensi penguatan pendidikan karakter ini yang pertama adalah pengembangan
SDM sebagai fondasi pembangunan bangsa, kemudian generasi emas 2045 yang dibekali
keterampilan abad 21 dan menghadapi kondisi degradasi moral, etika dan budi pekerti.
Penguatan pendidikan karakter dapat dilakukan melalui nilai-nilai keteladanan guru dan
orang tua. Pendidikan adalah hal yang penting, hal yang mempunyai tujuan yang jelas, yaitu
untuk mengembangkan potensinya agar memiliki kepribadian yang baik serta kemampuan
intelektual yang baik pula. Karakter merupakan identitas khas yang menggambarkan
perilaku, watak, sikap setiap manusia atau setiap individu. Keteladanan merupakan salah
satu hal yang penting dalam pendidikan. Pendidikan karakter dapat dilakukan melalui
pembelajaran baik pada mata pelajaran maupun kegiatan ekstrakurikuler, kemudian dapat
juga melalui keteladanan, pembiasaan dan pengulangan serta pembinaan
Tabel 1.1 18 Nilai Karakter menurut Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementrian Pendidikan Nasional
No Nilai Deskripsi
Sikap dan perilaku yang patuh melaksanakan ajaran agama
1 Religius yang diyakini dan toleran terhadap ibadah dari pemeluk agama
lain.
Sikap dan perilaku yang jujur pada dirinya sendiri dan kepada
2 Jujur
orang sehingga dapat dipercaya dalam bergaul dengan sesame
Sikap dan perilaku yang hargai perbedaan agama, suku, etnis,
3 Toleransi
pendapat orang lain.
Sikap dan perilaku patuh pada aturan dan ketentuan yang
4 Disiplin
berlaku dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sikap dan perilaku suka kerja keras dan penuh tanggung jawab
5 Kerja keras
dalam menjalankan tugas yang diberikan kepadanya.
Berpikir dan bersikap kreatif dan inovatif dalam bekerja untuk
6 Kreatif
menghasilkan metoda dan produk kerja yang dilakukan
Sikap dan perlaku tidak selalu tergantung pada orang lain
7 Mandiri dalam menyelesaikan tugas dan kewajiban yang diberikan
kepadanya.
Sikap dan perilaku yang menghargai persamaan hak bagi
8 Demokratis
setiap warga Negara
Sikap dan perilaku yang selalu haus ilmu pengetahuan dan
9 Rasa ingin tahu
teknologi sehingga bisa dimanfaatkan untuk hidup lebih baik.
Sikap dan perilaku selalu menempatkan kepentingan bangsa
10 Semangat kebangsaan
dan Negara di atas kepentingan pribadi atau golongan (partai)
Sikap dan perilaku bangga dalam memakai bahasa dan
11 Cinta tanah air
produksi nasional untuk menjaga cinta kepada tanah air.
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PPKn III | 2017
termasuk guru dan orang tuanya. Oleh berbuat), ingatkan, repetisi (pengulangan),
karena itu kesuksesan pendidikan karakter organisasikan, dan sentuhan hati.
ditentukan oleh guru dan orang tuanya. Sementara itu Mulyasa (2012, hlm. 165-
Dapat disimpulkan keteladanan adalah 189) menjelaskan bahwa model
teknik dalam pendidikan yang paling baik. pembelajaran karakter dapat dilakukan
Seorang anak harus memperoleh teladan melalui pembiasaan, keteladanan,
dari keluarga dan lingkungan sekitar. pembinaan disiplin, model pembelajaran
Dalam pendidikan, nasehat saja tidak CTL (Contektual Teaching and Learning),
cukup bila tidak disertai dengan bermain peran, dan pembelajaran
keteladanan. Menurut DN. Madley (1979) partisipatif. Kemudian Zubaedi (2012, hlm
menyatakan bahwa salah satu proses 271) menyatakan bahwa pendidikan
asumsi yang melandasi keberhasilan guru karakter dapat diintegrasikan dalam
dan pendidikan guru adalah penelitian kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler.
berfokus pada sifat-sifat kepribadian guru. Perencanaan dan pelaksanaan pendidikan
Kepribadian guru yang dapat menjadi suri karakter dilaksanakan oleh kepala sekolah,
teladan yang menjamin keberhasilannya guru, tenaga kependidikan secara
dalam mendidik anak. Salah satu bersama-sama sebagai suatu komunitas
komponen kompetensi keguruan adalah pendidik diterapkan ke dalam kurikulum
kompetensi moral akademik, yaitu melalui : 1) program pengembangan diri,
seorang guru bukan hanya orang yang 2) pengintegrasian ke dalam semua mata
bertugas untuk menstransfer ilmu saja, pelajaran, 3) pengintegrasian ke dalam ko
tetapi juga orang yang bertugas untuk kurikuler dan ekstrakurikuler, 4)
menstransfer nilai. Hal ini dapat pembiasaan. Dari berbagai pendapat
disimpulkan bahwa seorang guru tidak tersebut dapat disimpulkan bahwa
hanya mengajarkan secara kognitifnya pendidikan karakter dapat dilakukan
saja, melainkan mengajarkan mengenai melalui pembelajaran baik pada mata
nilai-nilai luhur dalam kehidupan. pelajaran maupun kegiatan
Begitu juga orang tua, yang paling ekstrakurikuler, kemudian dapat juga
penting dalam membentuk karakter siswa. melalui keteladanan, pembiasaan dan
Untuk membentuk karakter yang baik, pengulangan serta pembinaan.
bukan hanya pihak sekolah saja yang
berperan, melainkan yang paling utama Peran Guru dalam Penerapan
adalah pihak keluarga, tidak lain adalah Pendidikan Karakter
orang tua. Sang anak lahir dalam Pada Peraturan Pemerintah No. 74
lingkungan keluarga, ini menandakan Tahun 2008 tentang Guru Pasal 1 ayat (1)
bahwa keluarga merupakan tempat utama dijelaskan bahwa guru adalah pendidik
atau dasar dalam pendidikan anak. Oleh profesional dengan tugas utama mendidik,
karena itu, tidak mungkin pendidikan mengajar, membimbing, mengarahkan,
karakter bisa berjalan dengan sukses jika melatih, menilai dan mengevaluasi peserta
pihak keluarga tidak berperan. Sementara didik pada pendidikan anak usia dini jalur
itu menurut abdul majid dan Dian pendidikan formal, pendidikan dasar dan
Andayani (2012, hlm. 115-145) pendidikan menengah. Guru sebagai
menyatakan bahwa pendidikan karakter tenaga profesional mempunyai visi
dapat diinternalisasikan melalui Model terwujudkannya penyelenggaraan
Tazkirah, yaitu kependekan dari kata pembelajaran sesuai dengan prinsip-
tunjukkan teladan, arahkan, dorongan, prinsip profesionalitas. Guru dalam
zakiyah (murni/ tanamkan niat yang melaksanakan tugasnya sebagai pendidik
tulus), kontinuitas (sebuah proses dan pembimbing yakni guru mempunyai
pembiasaan untuk belajar, bersikap dan dua fungsi, yaitu fungsi moral dan fungsi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PPKn III | 2017
kedinasan. Fungsi moral inilah yang transformer dan katalisator dari nilai dan
dimaksud dengan memberi teladan yang sikap.
baik untuk peserta didik. Menjadi guru
harus mempunyai kepribadian yang baik. Peran Orang Tua dalam Penerapan
Pendidikan adalah usaha pendidik Pendidikan Karakter
memimpin anak didik secara umum untuk Keluarga adalah sekolah pertama
mencapai perkembangannya menuju bagi peserta didik. Keberhasilan
kedewasaan jasmani dan rohani. penerapan pendidikan karakter bukan
Peran guru dalam pendidikan hanya ditentukan oleh guru di sekolah,
karakter sangat penting untuk membentuk melainkan juga orang tua dan keluarga.
karakter siswa. Hal yang paling pokok Ada beberapa poin penting dalam
adalah keteladanan yang dibutuhkan oleh keluarga yang harus diberdayakan,
guru berupa konsentrasi dalam terutama oleh orang tua guna membentuk
menjalankan perintah agama-Nya, pribadi yang berkarakter (aunillah, 2011,
kemudian kepedulian terhadap orang- hlm. 157), Pertama, pendidikan yang
orang yag tidak mampu, kegigihan dalam benar. Yaitu mengarah pada materi
meraih prestasi maupun dalam pelajaran yang diajarkan di sekolah-
menghadapi rintangan dan godaan. sekolah, maka tentu saja hal yang
Menjadi seorang guru kecerdasan dalam dimaksud olehnya ialah adanya keteladan
membaca dan memanfaatkan peluang dari orang tua. Kedua, sekolah alternatif
secara kompetitif. Berikut ini beberapa yang berbahaya, yang arinya berbahaya
peranan guru (Sardiman, 2011, hlm. 143): terletak pada tolak ukur keberhasilan
1) Prey Katz menggambarkan peranan peserta didik yang sedang belajar di
guru sebagai komunikator, sahabat yang dalamnya. Mengukur keberhasilan peserta
dapat memberikan nasihat-nasihat, didik memang tidak bisa dilakukan hanya
motivator sebagai pemberi inspirasi dan dengan mengandalkan perolehan nilai
dorongan, pempimbing dalam pelajaran yang diujikan. Namun ada hal
pengembangan sikap dan tingkah laku yang tidak boleh dilupakan yaitu realisasi
serta nilai-nilai, orang yag menguasai dari prestasi nilai-nilai pelajaran yang
bahan yang diajarkan, 2) havighurst diperoleh, yang terwujud dalam perilaku
menjelaskan bahwa peranan guru di dan terbentuknya karakter. Sekolah
sekolah sebagai pegawai (employee) didirikan tidak semata-mata untuk
dalam hubungan kedinasan, sebagai mencerdaskan otak, melainkan melatih
bawaha (subordinate) terhadap atasannya, dan mengembangkan potensi yaitu emosi,
sebagai kolega dalam hubungannya teman pikiran, karakter dan jiwa. Aspek tersebut
sejawat, sebagai mediator dalam terkadang dilalaikan, padahal peserta didik
hubungannya dengan anak didik, sebagai belajar guna mempersiapkan diri untuk
pengatur disiplin, evaluator dan pengganti menghadapi tantangan kehidupan di masa
orang tua, 3) James W. Brown, yang akan datang. Oleh karena itu
mengemukakan bahwa tugas dan peranan diperlukan persiapan untuk menghadapi
guru antara lain: menguasai dan tantangan pada masa yang akan datang.
mengembangkan materi pelajaran, Ketiga, rumah sebagai pusat pendidikan
merencana dan mempersiapkan pelajaran apabila di dalamnya terdapat sebuah iklim
sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi yang memungkinkan tumbuh dan
kegiatan siswa, 4) Federasi dan Organisasi berkembangnya nilai-nilai keteladanan.
Profesional Guru Sedunia, Dengan demikian peserta didik akan
mengungkapkan bahwa peranan guru di tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter
sekolah, tidak hanya sebagai transmiter apabila ia hidup di tengah-tengah keluarga
dari ide tetapi juga berperan sebagai yang baik. Dan, menjadikan rumah tangga
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PPKn III | 2017
menjadi motivator yaitu adanya sikap dan perilaku pada diri guru sendiri
kemampuan guru dalam membangkitkan dan sekaligus sebagai pembiasaan untuk
spirit, etos kerja, dan potensi dalam diteladani oleh anak. Langkah dalam
peserta didik. Kemudian dinamisator mengimplementasikan keteladanan di
adalah seorang guru harus mempunyai sekolah diterapkan melalui beberapa
kecerdasan dan kecepatan untuk mencapai langkah, yaitu dengan memperbaiki diri
tujuan tertentu. Kemudian evaluator yaitu terlebih dahulu agar sikap, perbuatan,
guru harus selalu mengevaluasi metode ucapan yang terekam oleh peserta didik
pembelajaran yang selama ini dipakai merupakan sikap positif yang diharapkan
dalam pendidikan karakter. dapat ditiru oleh peserta didik. Langkah
selanjutnya adalah menanamkan
SIMPULAN kebiasaan baik kemudian langkah
Lingkungan keluarga adalah selanjutnya adalah memasukkan nilai
lingkungan pertama dan yang utama bagi keagamaan dalam proses pembelajaran,
peserta didik, karena itulah peran orang langkah terakhir adalah memantau
tua menjadi sangat utama bagi perulaku peserta didik selama di rumah,
perkembangan peserta didik. Orang tua dengan bekersa sama dengan orang tua
sangat berpengaruh terhadap pembentukan peserta didik.
karakter anak. Tidak jarang sang anak Keteladanan ini sangat efektif,
selalu meniru gaya bicara, tingkah laku karena peserta didik dapat melihat,
maupun kebiasaan orang tua. Oleh karena mengamati dan mendengar secara
itu karakter seorang anak dapat dilihat dari langsung perilaku, sikap dan ucapan orang
bagaimana perilaku orang tuanya serta tua maupun guru. Dengan demikian
hal-hal apa sajakah yang sudah diajarkan peserta didik dapat meniru dan
orang tua kepada anaknya. Pada dasarnya mempraktekkan hal-hal positif yang
keluarga merupakan wahana untk didapat dari orang tua dan guru. Dari
mendidik, mengasuh dan mengembangkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
kemampuan sang anak guna tercapainya pendidikan karakter dapat berjalan dengan
pendidikan karakter. Pendidikan karakter baik ketika lingkungan keluarga,
yang diterapkan di rumah antara lain lingkungan sekola dan lingkungan
dengan mengajarkan sopan santun, tata masyarakat dapat bekerja sama dengan
krama, dan kedisiplinan. Orang tua dan baik.
anggota keluarga yang tidak mampu
menjadi teladan yang baik justru akan DAFTAR RUJUKAN
membentuk karakter negatif pada anak. Buku
Oleh karena itu diharapkan para orang tua Aunillah, Nurla Isna. (2011). Panduan
harus paham terhadap dampaknya ketika Menerapkan Pendidikan Karakter
di depan anak, mereka berbicara atau di Sekolah. Jogjakarta: Laksana
bertindak yang tidak seharusnya. Budimansyah, Dasim. (2010). Penguatan
Selain dalam lingkungan keluarga, Pendidikan Kewarganegaraan
dalam lingkungan sekolah guru hendaknya Untuk Membangun Karakter
merencanakan secara matang tentang Bangsa. Bandung: Widya Aksara
keteladanan apa saja yang dilakukan di press
depan anak, guru benar-benar menerapkan Darahim, Andarus. (2015). Membentuk
sikap positif tersebut pada dirinya Jati Diri & Karakter Anak Bangsa.
sehingga anak dapat meniru sikap asli Jakarta: Institut Pembelajaran Gelar
guru. Hal ini dilakukan karena sikap yang Hidup
ditunjukkan guru bukan hanya formalitas
di dalam kelas, melainkan penanaman
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PPKn III | 2017