Anda di halaman 1dari 2

Seminoma Thoraks

Dari semua tumor sel germinal testis, seminoma adalah yang paling umum.
Sekitar 75% pasien seminoma datang dengan penyakit stadium I, yaitu, tidak ada
bukti klinis metastasis. Relaps telah dilaporkan terjadi di berbagai tempat, termasuk
testis kontralateral, kelenjar getah bening inguinalis, retroperitoneum,
mediastinum, dan paru-paru. Tumor mediastinum metastatik dari seminoma testis
umumnya ditemui di mediastinum tengah dan posterior, sementara seminoma
mediastinum primer melibatkan mediastinum anterior. Oleh karena itu, penting
bagi dokter untuk mempertimbangkan tumor sel germinal metastasis pada kasus
dengan massa mediastinum tengah dan posterior pada pasien dengan riwayat tumor
sel germ testis sebelumnya.
Seminoma pada mediastinum adalah tumor dengan prevalensi lebih banyak
pada pria (hanya <5% pada wanita), terutama pada dekade usia ketiga atau keempat
(20-40 tahun). Lesi ini merupakan 40-50% dari seluruh tumor sel germinal ganas.
Hampir seluruh penderita memiliki gejala, yang umum dikeluhkan adalah nyeri,
dispnea, dan batuk. Hampir seluruh penderita seminoma memiliki kadar -HCG
dan alfaprotein yang normal, dan hanya sedikit (10%) yang memiliki kadar -HCG
sedikit meningkat. Seminoma tumbuh lebih lambat dan jarang bermetastasis, serta
sangat sensitif terhadap radioterapi dbandingkan non-seminoma.
Seminoma metastasis mediastinum ditatalaksana dengan pemberian kemoterapi
berbasis cisplatin yang dilanjutkan dengan terapi pembedahan untuk mengangkat
sisa massa tumor. Angka harapan hidup 5 tahun di atas 80%.
Secara radiologis, seminoma tampak sebagai massa bulky berlobulasi,
densitasnya homogen, jarang berkalsifikasi, terletak di mediastinum anterior, dan
jarang menginvasi struktur sekitar. Namun, dapat bermetastasis ke kelenjar getah
bening regional dan tulang. CT scan merupakan modalitas radiologi utama dan rutin
digunakan pada kasus tumor mediastinum, terutama dalam kasus TSG, untuk
mengevaluasi TSG mediastinal dan ekstensinya, adanya ruptur tumor, metastasis
tumor ke kelenjar getah bening regional ataupun metastasis jauh, guided TTNA,
serta evaluasi terapi.
Terapi seminoma masih kontroversial. Seminoma lokal yang kecil dapat
direseksi, kemudian diradioterapi. Pada literatur terdahulu, seminoma mediastinum
memberikan respons yang baik pada radiasi dengan angka kuratif sebesar 40-80%.
Pada kasus lokal lanjut, terapi yang dianjurkan adalah kemoterapi sistemik yang
diikuti reseksi residual tumor. Angka ketahanan hidup sebesar 60-80%.

Anda mungkin juga menyukai