Makalah Aspek Keperilakuan Pada Perencanaan Laba Dan Penganggaran
Makalah Aspek Keperilakuan Pada Perencanaan Laba Dan Penganggaran
Disusun oleh :
1. Nila irodatus sakinah (131120000847)
UNISNU JEPARA
2015
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Pembuatan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi
Keprilakuan. Adapun makalah ini berisi mengenai “Aspek Keperilakuan Pada
Perencanaan Laba dan Penganggaran”
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam penulisan selanjutnya serta
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.Amin.
Hormat Kami,
Kelompok 10
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3. Tujuan.................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................4
2.1. Pengertian Anggaran...........................................................................................4
2.2. Fungsi Anggaran.................................................................................................4
2.3. Pandangan Perilaku terhadap Proses Penyusunan Anggaran.............................5
2.4. Konsekuensi Disfungsional dan Proses Penyusunan Anggaran.........................5
2.5. Relevansi Konsep Keprilakuan Dalam Lingkungan Perencanaan.....................9
2.6. Konsep-Konsep Keprilakuan Yang Relevan.....................................................13
2.6.1. Tahap penetapan tujuan..................................................................................13
2.6.1.1. Keselarasan tujuan..................................................................................13
2.6.1.2. Partisipasi................................................................................................14
2.6.2. Tahap Implementasi.......................................................................................17
2.6.2.1. Pengkomunikasian Anggaran..................................................................18
2.6.2.2. Kerja sama dan Koordinasi.....................................................................18
2.6.3. Tahap Pengendalian dan Evaluasi Kinerja.....................................................19
2.6.3.1. Laporan-Laporan Kinerja........................................................................19
BAB III PENUTUP....................................................................................................21
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................22
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan dalam dunia usaha akhir-akhir ini berjalan dengan pesat,
sehingga mengakibatkan timbulnya persaingan yang semakin ketat. Gejala yang
demikian membawa permasalahan bagi suatu perusahaan agar mampu
mempertahankan diri dan mampu mencapai tujuan perusahaan. Oleh sebab itu
manajemen perusahaan harus mampu mengelola perusahaannya secara efektif
dan efisien untuk mengatasi keadaan tersebut. Perusahaan sangat memerlukan
suatu alat yang berfungsi sebagai perencanaan serta pengendalian. Untuk
melakukan perencanaan dan pengendalian diperlukan suatu alat yang baik, yang
dapat memberikan informasi yang diperlukan manajemen dalam menjalankan
fungsinya. Alat tersebut adalah anggaran. Anggaran berperan sebagai alat
perencanaan dan pengendalian. Sebagai sebuah rencana tindakan, anggaran dapat
digunakan sebagai alat untuk mengendalikan kegiatan organisasi atau unit
organisasi dengan cara membandingkan antara hasil sesungguhnya yang dicapai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
Penyusunan anggaran merupakan kegiatan yang penting sekaligus
kompleks, karena anggaran mempunyai dampak fungsional maupun
disfungsional terhadap sikap dan perilaku anggota organisasi. Beberapa aspek
keperilakuan dalam penyusunan anggaran, antara lain: Partisipasi dalam
Penyusunan Anggaran Partisipasi penyusunan anggaran adalah keikutsertaan
seluruh tingkat manajemen dalam proses penyusunan anggaran dan mereka
mempunyai pengaruh dalam penentuan besarnya anggaran.
Aspek perilaku yang terkait dengan anggaran merujuk pada perilaku
manusia yang terlibat pada saat anggaran tersebut disusun dan
diimplemetasikan. Anggaran dapat mempengaruhi perilaku manusia. Adanya
anggaran mengakibatkan manusia membatasi tindakannya. Anggaran pula yang
1
2
4
5
mereka dan tanggung jawab rutin mereka. Oleh karena itu, mereka tidak ingin
untuk terlibat dalam proses penyusunan anggaran.
Akhirnya, banyak manajer dan penyelia kurang memahami seluk-beluk
dari penyusunan anggaran. Mereka sering kali takut untuk mengakuinya atau
tidak mau cukup mempelajari mengenai proses perencanaan dan penyusunan
anggaran guna memberikan kontribusi yang berarti.
3. Konflik Internal
Konflik internal dapat berkembang sebagai akibat dari interaksi yang
diperlukan oleh anggaran antara orang-orang pada berbagai tingkatan
organisasi yang berbeda, atau dapat berkembang pula akibat dari laporan
kinerja yang membandingkan satu departemen dengan departemen lainnya.
Gejala-gejala umum dari konflik adalah ketidakmampuan untuk mencapai
kerja sama antarpribadi dan antarkelompok selama proses penyusunan
anggaran.
Konflik internal menciptakan suatu lingkungan kerja yang kompetitif
dan bermusuhan.Konflik dapat menyebabkan orang berfokus pada kebutuhan
departemennya sendiri secara eksklusif daripada kebutuhan dari organisasi
secara total.Situasi ini menyebabkan keselarasan tujuan menjadi lebih sulit
untuk dicapai, hal tersebut menimbulkan kebencian kepada manajemen dan
juga kepada anggaran.
Untuk membuat anggaran berhasil, tekanan ditingkatkan ke bawah dan
ditolak oleh manajemen tingkat bawah.Sehingga menimbulkan tekanan dan
konflik yang lebih besar. Persaingan antara bawahan mungkin meningkat dan
kualitas kerja menurun. Guna menghilangkan tekanan, kesalahan akan
ditimpakan kepada individu atau kelompok tertentu. Kesemuanya akan
mengarah pada konflik yang lebih besar diantara individu dan organisasi.
8
1. Manfaat partisipasi
Salah satu manfaat dari partisipasi yang berhasil adalah bahwa partisipan
menjadi terlibat secara emosi dan bukan hanya secara tugas dalam pekerjaan
mereka. Patisipasi dapat meningkatkan moral dan mendorong inisiatif yang lebih
besar pada semua tingkatan manajemen. Partisipasi yang berarti juga
meningkatkan rasa kesatuan kelompok, yang pada gilirannya cenderung untuk
meningkatkan kerja sama antar anggota kelompok dalam penetapan tujuan.
Tujuan organisasi yang dibantu penetapannya oleh orang-orang tersebut
kemudian akan dipandang sebagai tujuan yang selaras dengan tujuan pribadi
mereka. Proses ini disebut dengan internalisasi tujuan.
Kurangnya internalisasi tujuan dapat menimbulkan konflik antara tujuan
pribadi individual dan tujuan yang terkait dengan karyawan. Karena tujuan dan
kebutuhan pribadi biasanya mendominasi tujuan organisasi, kurangnya
internalisasi tujuan dapat dihubungkan dengan penurunan dalam moral
produktivitas. Ketika orang menginternalisasi dan menerima tujuan organisasi,
dan ketika terdapat tingkat kesatuan kelompok yang tinggi, maka persyaratan
untuk efisiensi yang maksimal dalam pencapaian tujuan akan tercapai.
2. Batasan dan permasalahan partisipasi
3.1. Kesimpulan
Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis yang
meliputi seluruh kegiatan perusahaan dan dinyatakan dalam unit (satuan)
moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) mendatang. Anggaran
memiliki beberapa fungsi yang menjadikan suatu kinerja organisasi dapat
terlaksana dengan baik atau dapat dikatakan bahwa anggaran bisa dijadikan
sebagai alat pengendalian manajemen dalam menemukan kekuatan serta
kelemahan dari organisasi tersebut.
Terdapat tiga tahapan pandangan perilaku dalam proses penyusunan
anggaran diantaranya penetapan tujuan, implementasi, pengendalian dan
evaluasi kinerja. Tahapan tersebut arus dilakukan secara sistematis agar jika
terjadi kesalahan akan terdeteksi lebih awal. Dari penyusunan anggaran tersebut
dapat memunculkan konsekuensi disfungsional antara lain rasa tidak percaya,
resistensi, konflik internal serta efek samping lain yang tidak diinginkan.
21
DAFTAR PUSTAKA
http://irma-yuni.blogspot.co.id/2012/06/aspek-keperilakuan-pada-
perencanaan.html
https://prezi.com/zngqbd6j-qtb/aspek-keprilakuan-pada-perencanaan-laba-dan-
penganggaran/
http://taskseekers.blogspot.co.id/2013/12/aspek-keperilakuan-pada-
perencanaan.html
22