Anda di halaman 1dari 1

Produksi sediaan radiofarmaka dapat diklasifikasikan menjadi 4 :

1. Radioisotop primer medical yaitu radioisotop dalam bentuk kimia yang sederhana (biasanya
an-organik). Diproduksi dengan cara mengiradiasi atom sasaran dalam reaktor nuklir atau dalam
siklotron.
2. Senyawa bertanda medikal yaitu senyawa yang salh satu atau lebih dari atom atau gugusnya
digantikan dengan atom unsur radioisotop
3. Generator radioisotop ; untuk mendapatkan radioisotop umur pendek pada lokasi yang jauh
dari tempat produksi radioisotop terutama bagi rumah-sakit yang tidak memiliki fasilitas reaktor
nuklir maka diciptakanlah generator radioisotop. Generator radioisotop adalah suatu sistem yang
terdiri dua macam radioisotop yaitu radioisotop induk induk dan radioisotop anak yang keduanya
membentuk pasangan kesetimbangan radioaktif. Radioisotop induk memiliki waktu paruh yang
lebih panjang daripada waktu paruh radioisotop anak. Radioisotop anak digunakan untuk
keprluan diagnostik maupun terapi.
4. Kit Radiofarmaka ; adalah sediaan non-radioaktif yang terdiri dari beberapa senyawa kimia
yang akan ditandai dengan radioisotop untuk menjadi sediaan radiofarmaka. Radioisotop yang
paling banyak digunakan adalah Technitium -99m (Tc-99m) karena punya beberapa kelebihan,
yaitu :
- Waktu Paruh pendek (6,03 jam)
- Memancarkan gamma murni dengan energi 140 kev
- Mempunyai tingkat valensi 1 sampai 7 sehingga mudah bereaksi dengan senyawa lain.
- Dapat diperoleh dengan cara elusi generator radioisotop.
Oleh kerena itu sediaan radiofarmaka yang berkembang sampai saat ini adalah
sediaan radiofarmaka Technitium yang disiapkan dalam bentuk kit radiofarmaka,
sedangakan Tc-99m dapat diperoleh dengan elusi generator.

DAFTAR PUSTAKA

Yueniwati, Yuyun. 2014, Prosedur Pemeriksaan Radiologi : Untuk Mendeteksi Kelainan dan
Cedera Tulang Belakang, UB Press, Malang, Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai