Jawab : Injeksi sediaan farmasi biasa : sediaan steril berupa larutan, emulsi, suspense atau
serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan,
yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan kedalam kulit atau melalui kulit atau
melalui selaput lendir.(FI.III.1979).
Sediaan radiofarmasi adalah sediaan radio aktif yang didapat dari target yang telah
diiradiasi dalam suatu rector nuklir, dan telah mengalami suatu pengolahan kimia,
misalnya oksidasi/ reduksi; destilasi; absorpsi; dan telah melalui suatu syarat pemeriksaan
seperti sediaan farmasi yang konvensional.
Injeksi radiofarmasi : Kemasan mengandung satu dosis atau lebih. Syarat larutan
injeksi biasa harus dipenuhi, seperti sterilitas, isotonisasi, dan bebas pirogen sediaan
dipakai terutama untuk radio isotope yang berumur sangat pendek sehingga unsure aktif
99m
segera mencapai sasaran dan dapat segera dideteksi, misalnya Tc dengan t1/2 = 6 jam,
113m
ln dengan t1/2 = 1,7 jam.
Jawab :
Dalam bidang biologi radioisotop digunakan untuk mempelajari reaksi fotosintesis dan
untuk menentukan lamanya unsur berada dalam tubuh. Pada reaksi fotosintesis oksigen
yang diperlukan untuk membentuk karbohidrat berasal dari H2O bukan dari CO2. Sinar
gamma yang dihasilkan Co-60 digunakan untuk menghancurkan kanker.
3. Tuliskan pertimbangan apa yang harus ddiperhatikan dalam merancang sediaan
radiofarmasi yang ideal.
Jawab :
1. pemilihan pereaksi
2. fasilitas
– Glove box dengan tekanan rendah ( sealed reduced pressure glove box)
– Glove box dengan tekanan rendah yang dilengkapi dengan remote handling tong
sediaan bertanda dengan isotop teknesium lebih banyak dipakai dalam bidang
kedokteran nuklir karena Radioisotop teknesium-99m merupakan radioisotop dengan
waktu paruh yang pendek yaitu 6 jam. Radioisotop ini merupakan radioisotop metastabil,
meluruh melalui isomeric transition (IT) menjadi radioisotop Tc-99 yang memiliki waktu
paruh sangat panjang yaitu 212 ribu tahun. Teknesium-99 tersebut selanjutnya meluruh
melalui peluruhan beta menjadi isotop stabil nitenium-99 (Ru-99). Proses peluruhan
radioisotop dari radioisotop Mo-99 menjadi Tc- 99m, Tc-99 dan akhirnya menjadi Ru-99
Teknesium-99m hanya memancarkan radiasi gamma, tidak memancarkan radiasi lainnya.
Radiasi gamma yang dipancarkan memiliki energi 140,5 keY.
Untuk tujuan diagnosis, radiasi yang dipancarkan oleh radioisotop diharapkan segera
habis setelah proses diagnosis selesai sehingga dampak dampak yang mungkin terjadi
dapat
diminimalisasi. Oleh sebab itu, sebagai pemancar gamma murni 140,5 keY dengan waktu
paruh pendek 6 jam, Tc-99m dinilai tepat sebagai radioisotop diagnosis. Radiasi gamma
dengan energi yang relatif rendah ini tidak memberikan dampak yang besar kepada
tubuh, namun cukup besar untuk menembus jaringan dan dapat ditangkap dengan mudah
oleh detektor radiasi dari luar tubuh. Oleh sebab itu, sebaran radioisotop ini di dalam
tubuh dapat diamati dengan mudah
Saat ini,
digunakan secara luas dan terus dikembangkan dalam berbagai bentuk baru dalam
diagnosis. Berbagai prosedur penggunaan radiofarmaka bertanda Tc-99m telah
digunakan secara rutin di berbagai negara. Diantaranya, saat ini, radioisotop Tc-99m
telah digunakan secara rutin dalam bone scan, myocardial perfusion imaging Oalam
kondisi terpacu, myocardium yang sedang sertafunctional brain imaging dalam dunia
kedokteran
Penyiapan target
Proses iradiasi
Pemeriksaan kualitas