Anda di halaman 1dari 1

Contoh kasus keperawatan perioperatif

Tn. N, usia 53 tahun dirawat di ruang OK rumah sakit dengan diagnosis medis hernia
inguinalis lateralis sinistra. Saat masut rumah sakit pasien mengeluh rasa sebah dan
selangkang terasa nyeri pada benjolan, pasien juga merasa pusing, tidak ada mual dan
muntah. Pasien dating melalui IGD pada hari selasa 11 Desember 2018 dan direncakan
operasi pada hari kamis 13 Desember 2018. Sebelum dioperasi pasien dirawat di ruang
bedah, dimana pasa saat itu hasil pengkajian menunjukkan pasien mengatakan ulu hati
terasa penuh dan dada terasa sesak, pasien tampak melindungi area inguinal, kesulitan
dalam mengangkat kaki dan sering meringis menahan sakit dan pusing serta pasien
takut miring ke kiri. Saat diruang persiapan operasi pasien menyatakan sedikit takut dan
pasien tampak tegang dan cemas. Pasien mengajukan beberapa pertanyaan tentang
bagaimana proses operasi yang akan dijalaninya dan bagaimana kondisi setelah
dioperasi. Saat didalam ruang operasi, pasien dilakukan bius spinal, bius local pada spinal
menyebabkan penurunan fungsi ekstremitas bawah dan mobilitas terbatas, serta pasien
menjalani pembedahan pada area inguinalis lateralis sinistra. Setelah dioperasi, pasien
keluar dari ruang operasi dengan kondisi sadar dan tampak tenang. Namun pasien
merasa tidak nyaman pada area bekas operasi. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit
DM, hipertensi dan asma, dan tidak ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit serupa
dan tidak ada yang menderita DM, hipertensi, asma dll. Sejak hari rabu 12 Desember
2018 pasien tidak makan dan minum, karena pasien dipuasakan untuk menghadapi
operasi yang akan dilakukan. Selama sakit pasien harus beristirahat di tempat tidur dan
terpasang kateter. Hasil laboratorium menunjukkan GDS : 62 mg/dL, Ureum 31 mg%,
Creatinin 1,23 mg%. Terapi pengobatan: cefotaxim 1gr/12 jam iv, ciprofloksasin 2 x 500
mg po, ketorolac 30gr/8 jam iv, asam mefenamat 3 x 500 mg po.

Anda mungkin juga menyukai