Anda di halaman 1dari 2

PERTAMA KALI MASUK SEKOLAH BARU

Saya akan masuk sekolah baru yang bernama SMP Pembangunan Jaya. Saat saya masuk
ke dalam sekolah bersama ayah, saya bertemu guru, saya akan di antar ke kelas, kelas yang
terpilih untuk saya adalah kelas 8c. Saat saya masuk ke dalam kelas, saya akan
memperkenalkan diri kepada teman-teman.

“Nama saya Irsan Adira, rumah saya berada di perumahan Vila Bintaro Regemcy, saya
berasal dari pindahan sekolah pondok Indah Global School”

Setelah berkenalan saya duduk di bangku kelas dan berkenalan dengan murid-murid di
kelas. Mereka bersikap sangat baik kepada saya, saat belajar pun mereka membantu saya, dan
menurut saya, saya sudah cocok bersekolah disini.

Keesokan harinya saya kembali pergi ke sekolah, pagi-pagi saya belajar, saat pelajaran
matematika, bu guru memberi tugas kelompok dan saya sekelompok dengan brian, setiap
orang di bagi menjadi kelompok dan tema tugasnya masing-masing berbeda.

Saat selesai pelajaran, semua kelas akan istirahat dan ini adalah jam istirahat pertama,
saat saya keluar kelas saya berkenalan dengan banyak murid di sekolah terutama dengan
kakak-kakak kelas saya, begitu juga dengan kelas 8 lainnya.

Hari ini, pelajaran pertama adalah pelajaran komputer. Masing-masing murid memilih 1
komputer untuk di pakai. Saat saya sedang bermain komputer. Temen sekelas saya yang
bernama Derbul memanggil saya dengan berteriak nama ayah saya. Menurut saya itu tidak
baik. Saya merasa jengkel dan kesal, saya tidak bisa membalas apa-apa, karena jika ingin pun
saya tidak tahu nama orang tua Derbul dan saya hanya mencoba bersabar.

Tak lama kemudian, Derbul tidak berhenti mengejek saya, saya sangat kesal dan
akhirnya kami berkelahi, melempar-lempar pensil dan kejar-mengejar. Dan pak guru pun
datang dan bertanya

“ada apa ini? Ngapain kalian berkelahi?”

“ini pak, Derbul mengejek saya dengen menyeburt nama orang tua saya”

“udah san, orang seperti itu diemkan saja”

“iya pak.”

Saya berhenti berekelahi dan bermaafan dengan Derbul, dan mulai melanjutkan
pelajaran, saat pelajaran ke dua saat saya sedang duduk di bangku, sebagian murid-murid di
kelas ikut mengejek saya, kali ini lebih membuat saya lebih kesal karena mereka mengejek
saya dengan berteriak nama ibu saya, itu seharusnya sangat tidak sopan.
Kali ini saya kesal sekali sampai-sampai saya berkelahi lagi. Tetapi kali ini sampai
tonjok-menonjok, saya mengejar murid dan menonjoknya, dan lama kemudian saya berhenti
sebentar dan duduk.

Saat saya duduk, beberapa teman saya termasuk brian mulai membantu saya untuk
menghentikan murid-murid yang mengejek saya, brian berkata

“sudah...sudah... kasian, dia kan anak baru coy”

Dan akhirnya mereka datang ke saya dan berminta maaf, dan kami semua sudah tidak ribut
dan tampa masalah lagi, kami semua berteman satu sama lain dengan baik.***

Anda mungkin juga menyukai