Bel pun berbunyi, itu adalah saat dimana semua anak baru
harus memperkenalkan diri masing-masing. Aku memulai
perkenalan dengan sedikit gemetar, tetapi ada salah satu gadis
memperkenalkan dirinya namanya Antari. Akupun merasakan
hal yang berbeda saat melihatnya dia adalah gadis yang cantik
dan berambut lurus panjang. Singkat saja saat kelas 3 SD aku
duduk dengan sahabat ku namanya Zalri kami sangat akrab dan
sering bermain bersama. Datanglah guru dan mulai menyuruh
seluruh siswa untuk mencatat. Tiba-tiba meja dan kursi ku
dengan Zalri diambil oleh petugas sekolah karena merasa meja
dan kursi itu tidak layak dipakai lagi. Pada suatu kesempatan
guru langsung menyuruh ku duduk di samping Antari karena ia
duduk sendirian. Dan sahabatku juga duduk dengan seorang
perempuan. Saat aku mulai duduk di sampingnya jantungku
langsung berdetak dengan sangat kencang. “Eh Darma,
akhirnya aku punya temen sebangku di sebelahku.” Ucap
Antari sambil tersenyum. “Aku izin duduk di sebelahmu ya
soalnya meja dan kursi ku mau rusak.” Ucapku dengan rasa
gugup. “Gapapa kok lagian aku juga pengen punya temen
sebangku.” Jawabnya.