Anda di halaman 1dari 5

Hanya Suka

Oleh : I Nyoman Alan Christian D.

Namaku Darma umurku saat itu 7 tahun, saat itu adalah


hari pertama ku duduk di bangku SD. Aku diantar ke sekolah
oleh ibuku menggunakan motor, sesampainya di sekolah aku
melihat banyak anak-anak yang sedang bermain di lapangan
sekolah. Karena Darma mempunyai sifat yang cenderung
pemalu, dia hanya melihat anak-anak yang sedang bermain.

Bel pun berbunyi, itu adalah saat dimana semua anak baru
harus memperkenalkan diri masing-masing. Aku memulai
perkenalan dengan sedikit gemetar, tetapi ada salah satu gadis
memperkenalkan dirinya namanya Antari. Akupun merasakan
hal yang berbeda saat melihatnya dia adalah gadis yang cantik
dan berambut lurus panjang. Singkat saja saat kelas 3 SD aku
duduk dengan sahabat ku namanya Zalri kami sangat akrab dan
sering bermain bersama. Datanglah guru dan mulai menyuruh
seluruh siswa untuk mencatat. Tiba-tiba meja dan kursi ku
dengan Zalri diambil oleh petugas sekolah karena merasa meja
dan kursi itu tidak layak dipakai lagi. Pada suatu kesempatan
guru langsung menyuruh ku duduk di samping Antari karena ia
duduk sendirian. Dan sahabatku juga duduk dengan seorang
perempuan. Saat aku mulai duduk di sampingnya jantungku
langsung berdetak dengan sangat kencang. “Eh Darma,
akhirnya aku punya temen sebangku di sebelahku.” Ucap
Antari sambil tersenyum. “Aku izin duduk di sebelahmu ya
soalnya meja dan kursi ku mau rusak.” Ucapku dengan rasa
gugup. “Gapapa kok lagian aku juga pengen punya temen
sebangku.” Jawabnya.

Pada saat ulangan kenaikan kelas aku pun mulai belajar


dengan giat. Keesokan paginya aku mulai duduk lagi
dengannya dan guru tiba dan langsung membagikan soal
ulangan beserta lembar jawaban untuk menjawab soal.
Kebetulan Antari adalah seorang murid yang pintar juga juara
kelas berturut-turut. Itulah kesempatan ku untuk bertanya
mengenai soal-soal yang aku tidak ketahui atau bisa juga
disebut menyontek. Tetapi posisi tempat duduk ku dan Antari
di depan juga dekat dengan guru pengawas, jadinya aku sedikit
kesulitan untuk menyontek. Tetapi aku tetap berusaha
menyontek disaat guru pengawas tidak melihat ku. Waktu
mengerjakan habis dan aku mulai mengumpulkan kertas
jawaban dan soal kepada guru.

Saat naik ke kelas 6 SD disaat itulah aku mulai


mempunyai HP pertama ku. Di pagi hari yang cerah dia
memberikan ku nomor handphone dan juga LINE nya, disana
aku langsung terkejut dan senang karena bisa menghubungi dia
setiap hari. Malamnya aku menghubungi dia lewat LINE dan
chattan seperti biasa. Tiba-tiba dia bertanya kepadaku “Darma
kamu suka sama aku?” Ucap dia. Lalu aku berpikir keras untuk
menjawab iya atau tidak. “iya” jawabku dengan singkat karena
aku tidak bisa berkata apa-apa lagi, dan chat ku tidak dibalas
olehnya. Aku merasa sedikit kecewa, tapi di umur 11 tahun
masih sangat mudah untuk melupakannya.

Besoknya dimana hari itu adalah hari senin dan sekolah ku


mengadakan upacara bendera seperti biasa. Saat aku ingin
turun tangga, aku bertemu dengan Antari yang baru saja
sampai. “Darma, aku boleh minta tolong gak?” ‘minta tolong
apa?” Tanya ku dengan kebingungan. “tolong bawain tas dan
jaket ku ke kelas ya.” Jawabnya sambil memohon. “Boleh, sini
aku bawain.” Jawabku. Saat aku membawa tas dan jaket Antari
aku bertemu teman-temanku. “Cie... Darma.” Ucap teman-
temanku. Cuek adalah hal yang paling tepat ketika disoraki
seperti itu, tetapi aku tetap merasa malu. Saat yang paling aku
suka yaitu pada saat pelajaran olahraga karena seluruh siswa
disuruh untuk pergi ke lapangan dalung. Disitulah kesempatan
ku untuk berjalan dengan teman-temanku sambil melihat
Antari dengan parasnya yang cantik.

Sebelum hari perpisahan, sekolah mengadakan kemah.


Aku segera mempersiapkan banyak barang untuk kemah dan
tidak lupa aku membeli banyak makanan karena kantin di
sekolah tutup. Disaat acara penghidupan api unggun aku
disuruh untuk menjadi pemegang obor. Antari juga menjadi
pemegang obor dan dia berdiri di sampingku. Acara
penghidupan api unggun berjalan dengan meriah.

Keesokan harinya adalah hari dimana aku dan Antari harus


berpisah. Guru menyuruh seluruh siswa untuk berkumpul dan
menunggu acara pembagian rapot. Lagi-lagi Antari
mendapatkan ranking 1, semua teman-temannya terkejut
karena dari kelas 1 sampai 6 SD ia selalu mendapatkan ranking
1. Dan aku mendapatkan ranking 6. Sebelum berpisah aku
berfoto dengan teman sekelasku sebagai kenang-kenangan.
Saat SMP aku dan Antari beda sekolah sehingga hari itu adalah
hari terakhir aku bertemu dengannya. Sampai saat ini aku
hanya melihatnya di Story Instagram nya.

Anda mungkin juga menyukai