Pembimbing :
Prof. Dr. dr. H.H.B Mailangkay, Sp.M(K)
Disusun Oleh :
Inry Kristiani Purba (1965050068)
Irvan Christian Wenben (1965050069)
Christian D Haggai H I Saudale (1965050134)
PENDAHULUAN
dunia, adalah penyakit neurodegeneratif progresif dari sel ganglion retina dan
akson yang ditandai dengan rusak dan hilangnya sel ganglion retina secara
kenaikan TIO hanyalah salah satu faktor risiko dari glaukoma. Bermula dari
akar penyakit glaukoma yang adalah kerusakan dan hilangnya sel ganglion
glaukoma terus dikembangkan dan sekarang menjadi salah satu fokus utama
bertujuan untuk melindungi neuron yang rusak atau berpotensi untuk menjadi
hitungan jam maupun hari. Berdasarkan data dari World Health Organization
kebutaan paling banyak kedua dengan prevalensi sekitar 4,4 juta (sekitar
12,3% dari jumlah kebutaan di dunia). Pada tahun 2020 jumlah kebutaan
kronis. Penyakit ini menyebabkan perubahan morfologi saraf optik dan lapisan
serabut saraf retina yang erat hubungannya dengan kematian sel ganglion
mencegah dan mengembalikan kematian sel neuron. Terapi ini telah digunakan
pada kelainan susunan saraf pusat lain seperti Alzheimer, Parkinson, dan
tergantung dari tekanan intra okular dan mempunyai target terhadap neuron
TINJAUAN PUSTAKA
humor aqueous. Sudut ini terdapat didalam limbus kornea. Limbus adalah
bagian yang dibatasi oleh garis yang menghubungkan akhir dari membrane
garis schwalbe.4
Bagian terpenting dari sudut filtrasi adalah trabecular) yang terdiri dari :
tembus pandang, sehingga bila ada darah didalam kanalis schlem) dapat
schlem. dari kanalis schlem keluar saluran kolektor 20-30 buah, yang
menuju ke plexus vena didalam jaringan schlera dan episklera dan vena
akueus dan tahanan terhadap aliran keluarnya dari mata. Humor akueus adalah
suatu cairan jernih yang mengisi kamera anterior dan posterior mata. Volumenya
adalah sekitar 250 μL/menit. Tekanan osmotik sedikit lebih tinggi daripada
plasma. Komposisi humor akueus serupa dengan plasma kecuali bahwa cairan ini
memiliki konsentrasi askorbat, piruvat, dan laktat yang lebih tinggi dan protein,
yang dibungkus oleh sel-sel traabekula yang membentuk suatu saringan dengan
juga meningkat. Aliran humor akueus ke dalam kanalis Schlemm bergantung pada
menyalurkan cairan ke dalam sistem vena. Sejumlah kecil humor akueus keluar
dari mata antara berkas otot siliaris dan lewat sela-sela sklera (aliran uveoskleral).5
II. 3 Glaukoma
II.3.1. Definisi
perubahan pada kepala saraf optik atau disk optik. Ini dapat menyebabkan
II.3.2. Epidemiologi
bertambahnya usia. Ini terjadi pada dua persen orang di atas usia 40 tahun,
Jakarta Urban Eye Health Study tahun 2008 glaukoma sudut tertutup
populasi asia seperti mongolia, dengan prevalensi 64% dari seluruh kasus
glaukoma.7
II.3.3. Klasifikasi
glaukoma sudut tertutup akut tekanan bola mata naik dengan tiba-
mendadak ini akan memberikan rasa sakit yang sangat, yang dapat
akan dipukul dengan martil pada sisi mata yang dapat serangan
lampu).8
menutupi jalan keluar tanpa gejala yang nyata. Pada keadaan ini
cairan mata. Tekanan bola mata akan naik bila terjadi gangguan
Kondisi ini adalah bilateral dan progresif, dengan TIO dalam batas
peningkatan TIO.4,9
penyakit lain, bisa penyakit lokal pada mata atau penyakit sistemik. Gejala
yang timbul dapat akut misal yang disebabkan uveitis; dan dapat pula
glaukoma primer sudut terbuka, antara lain: tidak terasa sakit, mata tenang,
1. Uveitis
2. Lensa hipermatur
mencair kemudian keluar dari kapsul. Produk protein lensa yang keluar
secara topikal pada mata misalnya pada anakanak yang vernalis. Pada
4. Trauma
Tertutup Pada glaukoma ini, aliran humor aqueus tidak lancar karena
tertutupnya trabekulum oleh iris oleh sebab yang jelas. Penyebabnya
5. Lensa maju/membesar
6. Tumor intraokular
7. Neovaskularisasi sudut
primer sudut tertutup, khas disertai dengan rasa sakit, mata merah, dll.
terbentuk dengan baik atau bahkan tidak terbentuk sama sekali. Glaukoma
kongenital dibagi menjadi dua, yaitu tipe infantil dan tipe yang
glaukoma, atau pada umur tahun pertama. Kelainan ini terjadi karena
saat janin berumur 7 bulan). Pada glaukoma sekunder, sejak lahir penderita
memiliki bola mata besar (buftalmos) yang disebabkan kenaikan TIO saat
masih dalam kandungan dan mendesak batas luar mata bayi yang masih
lentur. Bayi akan takut melihat cahay karena kornea yang keruh memecah
sinar yang datang sehingga bayi merasa silau. Bayi cenderung rewel,
mmHg.
terbuka dan kedalaman bilik depan mata yang normal. Selain itu bisa
operasi tetap diberi obat untuk menurunkan TIO supaya kerusakan saraf
tahun
3. Ras, POAG lebih banyak pada orang kulit hitam daripada kulit
II.3.5. PATOGENESIS10
Sudut bilik mata dibentuk dari jaringan korneosklera dengan pangkal iris.
Pada keadaan fisiologis bagian ini terjadi pengaliran keluar cairan bilik mata.
baji sklera, garis Schwalbe dan jonjot iris. Pada sudut filtrasi terdapat garis
Schwalbe yang merupakan akhir perifer endotel dan membran descement, kanal
dengan akar iris berhubungan dengan sklera kornea dan disini ditemukan spur
sklera yang membuat cincin melingkar 360 derajat dan merupakan batas
belakang sudut filtrasi serta tempat insersi otot siliar longitudinal. Anyaman
yaitu badan siliar dan uvea. Tekanan intraokular ditentukan oleh kecepatan
terbentuknya cairan mata (Aquos Humor) bola mata oleh badan siliar dan
hambatan yang terjadi pada trabekular meshwork. Aquos Humor yang dihasilkan
badan siliar masuk ke bilik mata belakang, kemudian melalui pupil menuju ke
bilik mata depan dan terus k e sudut bilik mata depan, tepatnya ke jaringan
trabekulum, mencapai kanal Schlemmdan melalui saluran ini keluar dari bola
trabekular, sedangkan sudut bilik mata terbuka lebar. Jadi tekanan intraokuler
mekanik akibat penyempitan sudut bilik mata, sehingga outflow Aquos Humor
terhambat saat menjangkau jalinan trabecular. Keadaan seperti ini sering terjadi
angle”).10
Penting untuk diketahui, jika sudut bilik mata tidak sempit atau sudut
terbuka luas, perifer iris tidak kontak dengan perifer kornea, sehingga sudut bilik
mata depan tidak tertutup dan glaukoma sudut tertutup tidak akan terjadi. Ini
sudut tertutup. Ketika dislokasi lensa sebagai penyebab tertutupnya sudut bilik
mata maka keadaan ini dikenal dengan glaukoma sudut tertutup sekunder. Jika
glaukoma sudut tertutup tidak diketahui penyebabnya, kondisi ini dikenal dengan
glaukoma sudut tertutup primer. Apabila sudut bilik mata depan tertutup secara
cepat dan berat, ini dikenal dengan glaukoma akut yang disertai dengan banyak
gejala dan tanda. Apabila penutupan sudut bilik mata depan tidak sempurna dan
Satu hal penting untuk diketahui bahwa tidak semua sudut bilik mata
sempit akan berkembang menjadi glaukoma akut, dapat terjadi hanya sebagian
kecil saja, terutama pada mata yang pupilnya berdilatasi sedang (3,0-4,5mm)
menjadi sudut tertutup. Akibat terjadinya blok pupil, maka tekanan intraokular
lebih tinggi di bilik mata belakang daripada bilik mata depan. Jika blok pupil
sehingga konveksivitas iris semakin bertambah juga, ini dikenal dengan iris
bombe, yang membuat perifer iris kontak dengan jalinan trabekuler, dan
meningkat secara drastis akibat sudut tertutup komplit maka akan terjadi
glaukoma akut. Mekanisme lain yang dapat menyebabkan glaukoma akut ialah
plateau iris dan letak lensa lebih ke anterior. Pada keadaan seperti ini juga sering
saraf pusat. Glaukoma ditandai dengan rusaknya lapisan serabut saraf mata
dan papil saraf optik terutama kematian Sel Ganglion Retina (SGR), walau
kemampuan pada neuron yang belum rusak untuk dapat bertahan dalam
oleh gangguan vaskular hal ini terjadi karena tekanan perfusi tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan aliran darah pada papil nervus
1. Cedera awal
2. Neurotrophin withdrawal
ganglion cell).
3. Apoptosis
kematian sel.
tertutup.
RGC.
7. Calcium-dependent pathways
akson.
8. Abnormalitas struktural
Perubahan bentuk dari ECM (matriks
telah rusak ataupun yang masih berfungsi baik pada neuropati optik,
yang terdiri dari semua neuron sepanjang jaras visual khususnya sel
lainnya.
reseptor NMDA.1,11
hewan.1,11
tekanan perfusi.1,12
d. Antioksidan
seperti DNA, asam lemak, dan asam amino protein. Kerusakan sel
f. Agen Antiapoptosis
model eksperimental.1
g. Terapi Gen
Obat golongan ini adalah obat yang paling umum digunakan pada
memberikan efek neuroprotektif pada sel glia retina pada tikus dengan
Clonidine)
pada saat ini, obat brimonidine adalah satu-satunya obat yag terbukti
aktivitas BDNF pada sel glia retina. Meski memiliki efek samping,
glaukoma.
Dorzolamide, Brinzolamide)
Bimatoprost, Tafluprost)
tidak memiliki efek samping sistemik. Obat ini digunakan sekali setiap
awal, kecuali unoprostone yang tidak terlalu kuat efeknya. Obat ini
melindungi sel glia retina dari apoptosis pada penelitian in vitro dan in
okuler.
dari tekanan awal. Penggunaan obat ini tidak lagi digunakan di banyak
penggunaan steroid.
neuron setelah adanya trauma akut. Imunisasi pasif sel T adalah salah
growth factor.
9. Bioenergetika
efek tersebut belum diteliti lebih lanjut pada model binatang dengan
glaukoma.
BAB III
KESIMPULAN
III.1. Kesimpulan
Glaukoma adalah kondisi neurodegeneratif yang mempengaruhi
(IOP) namun juga karena kerusakan pada saraf-saraf yang terlibat dalam
yang bukan hanya diakibatkan oleh peningkatan TIO tetapi terdapat banyak faktor
lain juga. Penanganan yang dilakukan tidak hanyalah menurunkan TIO namun
memproteksi neuron masih perlu diteliti lebih lanjut sebagai neuroproteksi dan
DAFTAR PUSTAKA
1. Rassat NTK, Kartika S, Fernandez JP, Marcel I, et al. Neuroprotektor dan
2014.p.103.
2017. p.183-217.
glaucoma.php.
10. Vaughan, D.G. Asbury, T. Riodan-Eva, P. Glaukoma. dalam : Oftalmologi
Umum,ed. Suyono Joko, edisi 14, Jakarta, Widya Medika, 2000. p : 220-
230.