Anda di halaman 1dari 43

SI 3121

MEKANIKA TANAH II
PERTEMUAN KE – 2
• TEGANGAN TOTAL DAN EFEKTIF
• PERUBAHAN TEGANGAN
• KOMPRESIBILITAS DAN PENURUNAN

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Tegangan dalam masa tanah
• Tegangan total (σ) = ɣ.H
• Tegangan efektif (σ’) = ɣ’.H
• Tegangan air pori (u) = ɣw.H

𝜎 = 𝜎′ + 𝑢
Tegangan dalam masa tanah
Tegangan total :
Titik A = 0
Titik B = ɣdrysand x H1
Titik C = ɣdrysand x H1 + ɣsand x H2
Titik D = ɣdrysand x H1 + ɣsand x H2+
ɣclay x H3

Tegangan efektif:
Titik A = 0
Titik B = ɣ’drysand x H1
Titik C = ɣ’drysand x H1 + ɣ’sand x H2
Titik D = ɣ’drysand x H1 + ɣ’sand x H2+
ɣ’clay x H3
Tegangan air pori:
Titik A = 0
Titik B = 0
Titik C = ɣair x H2
Titik D = ɣair x H2 + ɣair x H3
Contoh
Perubahan tegangan dalam masa tanah
Terjadi akibat :
• Pertambahan tegangan akibat pembebanan
• Pengurangan tegangan akibat penggalian
• Perubahan tegangan akibat aliran air (seepage)
Pertambahan tegangan dalam masa
tanah jenuh air (saturated soils)
Pertambahan tegangan dalam masa
tanah jenuh air (saturated soils)
• Untuk tanah permeablitas rendah (fine grained soils):
Beban dipikul oleh air pada saat setelah pemberian
beban  tegangan air pori berlebih (excess pore water
pressure)
Tegangan air pori berkurang seiring dengan waktu 
pertambahan tegangan efektif
• Untuk tanah permeabilitas tinggi (coarse grained soils):
Beban dipikul oleh partikel tanah pertambahan
tegangan efektif
Pengurangan tegangan dalam masa
tanah
• Akibat kehilangan masa tanah atau penghilangan beban
• Apakah tegangan total dan efektif berkurang?
• Apakah tegangan air pori juga berubah?
• Jika diberi beban kembali bagaimana pertambahan
tegangan nya?
log s

e
NC OC OC NC

s0 = gh s1 = s0+s110 lt s2 = s0+s3 lt s3 = s0 + s110 lt s4 = s0 + s150 lt


Log s

s4 = s0 + s150 lantai 4
s1 = g’h + s110 lantai 1
3
s2 = g’h + s3 lantai 2
s0 = g’ h 0
e
Kompresibilitas Tanah

Facts:
Height = 60 m
Girth = 19.6 m
Mass = 14,500 tons
Tilt = 5.5o
Commenced = 1173
Soal Latihan
Diberikan suatu lapisan tanah lempung NC (normally consolidated) setebal 6m yang terletak di atas
lapisan pasir seperti terlihat pada Gambar 1a. Muka air tanah terdapat pada kedalaman 1.0m di
bawah permukaan lempung. Lapisan tersebut kemudian ditimbun oleh compacted fill setinggi 2m. Di
atas compacted fill tersebut akan dibangun landasan pacu (runway) yang pelaksanaanya akan dimulai
1 tahun sejak dimulainya timbunan. Landasan pacu ini akan memberikan tekanan sebesar 25 kPa.
Dengan demikian pada saat operasional maka lapisan lempung tersebut akan menerima beban dari
2m compacted fill ditambah 25 kPa.
Hitunglah perubahan tegangan pada tengah lapisan tanah lempung NC!
Penurunan Tanah (settlement)

1. Elastic/immediate settlement (SE)


2. Consolidation settlement (SC)
3. Secondary settlement (SS)

S T = SE + S C + SS
Penurunan Tanah (settlement)
• Immediate/elastic settlement
(SE):
• Volume distortion settlement
(svd)

• Time-dependent settlement:
• Primary consolidation (sc)

• Secondary compression (ss)


Tahapan penurunan
Pada tanah berbutir halus (permeablitias kecil) :

Tahap I : Pemampatan awal (initial compression), yang pada umumnya


adalah disebabkan oleh pembebanan awal (preloading).

Tahap II: Konsolidasi primer (primary consolidation), yaitu periode selama


tekanan air pori secara lambat laun dipindahkan ke dalam
tegangan efektif, sebagai akibat dari keluarnya air dari pori-pori
tanah.

Tahap III: Konsolidasi sekunder (secondary consolidation), yang terjadi


setelah tekanan air pori hilang seluruhnya. Pemampatan yang
terjadi di sini adalah disebabkan oleh penyesuaian yang bersifat
plastis dari butir-butir tanah.

Bagaimana dengan pasir/kerikil?


Penurunan tanah

Tipe
SE Sc Ss
Tanah
Tanah Terjadi, cepat Terjadi, cepat Terjadi, cepat,
Granular besarnya relatif
kecil
Tanah Terjadi, cepat Terjadi, bertahap Terjadi, besarnya
Kohesif relatif kecil

Tanah Kemungkinan Kemungkinan Terjadi, dalam


Organik terjadi, cepat terjadi, cepat jangka lama dan
besar nilainya
Penurunan elastis
• Merupakan fungsi dari beban dan modulus kekakuan
elastis tanah
Penurunan konsolidasi
Merupakan hasil dari perubahan volume tanah jenuh air sebagai akibat
dari keluarnya air yang menempati pori-pori tanah

Akibat beban luar yang bekerja di


s (beban luar) atas tanah jenuh, tekanan air pori
akan naik mendadak.

Pasir MAT Pada pasir (permeable) air pori


bisa mengalir dengan cepat dan
kenaikan tekanan segera selesai.

Lempung Permeabilitas lempung yang


H
sangat kecil menyebabkan air pori
terjebak dan pelepasan kenaikan
tekanan air pori sangat lambat.
Pasir Keluarnya air pori diiringi
pengurangan volume tanah 
terjadi penurunan
Penurunan konsolidasi
Yang perlu diketahui adalah :
1. Besarnya?  berkaitan dengan
penurunan ijin
2. Lamanya?  berkaitan dengan
batas waktu
Proses konsolidasi  disipasi tegangan air pori ekses pada lempung jenuh air
Sifat kompresibilitas Tanah
Ditunjukkan oleh kurva hubungan e dan log p
Langkah Pembuatan Grafik:
Ws
e 1. H s  tinggi butiran padat
AG s g w
e0
2. Hv = H - Hs tinggi awal ruang pori
e1
V H A H
e2 3. e 0  v  v  v angka pori awal
Vs H s A H s
H1
4. e1   e1 = e0 - e1
Hs
H1  e2 = e1 - e2
5. e 2 
Hs

log p
p1 p2
Sifat kompresibilitas tanah
Sangat ditentukan oleh :
• Apakah tanah lempung tersebut merupakan tanah Normally
consolidated (NC) atau tanah Over Consolidated (OC), ditinjau
dari sejarah pembebanannya
OCR = Max efektif vertikal pressure / current effective overburden pressure
NC  OCR = 1
OC OCR > 1
• Sensitivitas tanah

Untuk mengetahui kemampuan kompresibilitas tanah


diperlukan uji laboraotrium OEDOMETER
Oedometer (consolidometer)
Tujuan utama dari test konsolidasi 1 dimensi adalah untuk
mendapatkan parameter kompresibilitas dari suatu tanah
jenuh sebagai besaran untuk menghitung magnitud dan
kecepatan penurunan dari suatu struktur.
Oedometer (consolidometer)

• Drainage from the bottom


porous stone may be measured
or otherwise controlled

• The ring friction is


somewhat less than in a
fixed-ring test
Oedometer (consolidometer)

Data yang dibutuhkan:

• Kadar air dan berat sampel di awal dan akhir tes


• Specific gravity, Gs
• Berat kering tanah
• Luas sampel A,
• Ketinggian sampel h, untuk setiap tahapan tes
Parameter kompresibliti lempung
• av : Koefisien kompresibiliti
• mv : Koefisien kompresibiliti volume/ekivalen koefisien
kompresibility oedometer
• Cc : Indek kompresi
• Cce : Indek kompresi termodifikasi
• Cr : Indek rekompresi
Koefisien Kompresibiliti (av)

𝑑𝑒 𝑒1 − 𝑒2
𝑎𝑣 = − =
𝑑𝑝 𝑝1 − 𝑝2

• av sebagai perubahan void ratio e terhadap p


• Parameter awal yang digunakan untuk evaluasi
kompresibility konsolidasi
Koefisien Kompresibiliti Volume
𝑑 volume 1
𝑚𝑣 = −
volume 𝑑𝑝
𝑑ℎ 1 ℎ1 − ℎ2 1
𝑚𝑣 = =
ℎ 𝑑𝑝 ℎ1 (𝑝1 − 𝑝2 )

𝑑𝑒 1 𝑒1 − 𝑒2 1
Dalam bentuk e: 𝑚𝑣 = − =
1 + 𝑒1 𝑑𝑝 1 + 𝑒1 (𝑝1 − 𝑝2 )
• mv sebagai perubahan volume terhadap p
• Sering salah disebut sebagai koefisien kompresibilti
Indeks Kompresi (Cc)
𝑑𝑒
𝐶𝑐 = −
𝑑 log𝑝
𝑒1 − 𝑒2
𝐶𝑐 =
log𝑝2 − log𝑝1
𝑒1 − 𝑒2
=
𝑝
log 2
𝑝1

• Cc sebagai perubahan e terhadap log p


• Lebih lurus slope-nya setidaknya pada kurva virgin compression
• Indek rekompresi Cr mirip seperti Cc hanya untuk rekompresi
Indeks Kompresi Termodifikasi (Cce)
𝑑 volume 1
𝐶𝑐𝑒 = −
volume 𝑑(log𝑝)

Dalam bentuk e:
𝑑𝑒 1
𝐶𝑐𝑒 = −
1 + 𝑒1 𝑑 log𝑝

𝑒1 − 𝑒 2 1
=
1 + 𝑒1 log(𝑝2 )
𝑝1
• Cce sebagai perubahan volume terhadap log p
Hubungan Parameter Kompresibiliti
𝑎𝑣 = 𝑚𝑣 (1 + 𝑒1)
𝐶𝑐 = 𝐶𝑐𝑒(1 + 𝑒1)
𝑝2
log( )
𝑝1
𝑎𝑣 = 𝐶𝑐
𝑝2 − 𝑝1
𝑝2
log( )
𝑝1
𝑚𝑣 = 𝐶𝑐
(1 + 𝑒1)(𝑝2 − 𝑝1 )
Tegangan Prakonsolidasi (P’c)
Untuk mengetahui apakah tanah yang ditinjau termasuk
tanah NC atau OC, perlu terlebih dahulu diketahui
tegangan maksimum pra-konsolidasinya.

Cara menentukan tegangan maksimum pra-konsolidasi:


• Test langsung di lapangan
• Metode grafis berdasarkan hasil tes konsolidasi
• Dengan perhitungan
Tegangan Prakonsolidasi (P’c)
Metode grafis yang paling banyak dipergunakan adalah
metode yang diperkenalkan oleh A. Casagrande (1936):
Penentuan Tekanan Prakonsolidasi (P’c):
1. Dengan melakukan pengamatan
secara visual, tentukan titik a di mana
grafik e vs. log p mempunyai jari-jari
kelengkungan yang paling minimum.
2. Gambar garis horisontal ab.
3. Gambar garis singgung ac pada titik
a.
4. Gambar garis ad yang merupakan
garis bagi sudut bac.
5. Perpanjang bagian grafik e versus log
p yang merupakan garis lurus hingga
memotong garis ad di titik f.
Absis titik f adalah besarnya tekanan
prakonsolidasi
Terkonsolidasi Secara Normal (Normally Consolidated) dan Terlalu
Terkonsolidasi (Over consolidated) pada Lempung

e0 Kemiringan kurva pada awal


e1 pemampatan terlihat landai adalah
e2 akibat sampel yang mengembang saat
diambil (terlepas dari tekanan
overburden) dan kemudian mendapat
tekanan lagi.

Apabila sampel terus diberi tekanan


sampai lebih besar dari tekanan
overburden, maka perubahan angka
pori akan lebih besar, sehingga kurva e
log p
vs. log p menjadi linear dan memiliki
p1 p2 kemiringan yang lebih tajam.
Terkonsolidasi Secara Normal (Normally Consolidated) dan Terlalu
Terkonsolidasi (Over consolidated) pada Lempung

e
1. Normally Consolidated (NC):
apabila tekanan overburden yang
diterima oleh tanah saat ini
merupakan tekanan maksimum
yang pernah dialami oleh tanah
tersebut

2. Over Consolidated (OC): apabila


tekanan overburden yang diterima
oleh tanah saat ini lebih kecil dari
tekanan maksimum yang pernah
log p
dialami oleh tanah tersebut
(tekanan prakonsolidasi)

Over Consolidation Ratio (OCR):


pc : tekanan prakonsolidasi
pc p : tekanan efektif overburden saat tanah diuji
OCR 
p
Soal Latihan
Diberikan suatu lapisan tanah lempung NC (normally consolidated) setebal 6m yang terletak di atas
lapisan pasir seperti terlihat pada Gambar 1a. Muka air tanah terdapat pada kedalaman 1.0m di
bawah permukaan lempung. Lapisan tersebut kemudian ditimbun oleh compacted fill setinggi 2m. Di
atas compacted fill tersebut akan dibangun landasan pacu (runway) yang pelaksanaanya akan dimulai
1 tahun sejak dimulainya timbunan. Landasan pacu ini akan memberikan tekanan sebesar 25 kPa.
Dengan demikian pada saat operasional maka lapisan lempung tersebut akan menerima beban dari
2m compacted fill ditambah 25 kPa.
Hitunglah perubahan tegangan dan OCR pada tengah lapisan tanah lempung NC!
Tugas 1
(dikumpulkan tanggal 10 September 2017)
Selesaikan soal dari buku Braja M. Das “Principles of
Geotechnical Engineering”
a. Soal 9.1 hingga 9.5
b. Soal 10.15 hingga 10.20
Tugas 2
(dikumpulkan tanggal 17 September 2017)
1. Hasil pegolahan data mentah uji oedometer pada tanah lempung tak
terganggu adalah sebagai berikut, lakukan:

Tegangan Angka Tegangan Angka


(kPa) Pori (kPa) Pori

20 0.864 1280 0.602


40 0.853 320 0.628
80 0.843 80 0.663
160 0.830 20 0.704
320 0.785 0 0.801
640 0.696

• Gambar kurva tegangan versus angka pori dalam bentuk grafik arimetik dan
semilogaritmik
• Tentukan parameter-parameter kompresibilitas tanah lempung tersebut.
• Estimasikan tegangan prakonsolidasi (metode A. Casagrande)
Tugas 2
(dikumpulkan tanggal 17 September 2017)
2. Suatu timbunan panjang akan dibangun untuk konstruksi badan jalan dengan
konfigurasi seperti gambar di bawah, tanah dasar berupa lapisan tanah lempung lunak
mudah terkompresi (compressible clays). Jika hasil laboratorium diketahui bahwa lapisan
lempung 1 memiliki tegangan prakonsolidasi (P’c) sebesar 20 kPa dan lapisan lempung 2
memiliki tegangan prakonsolidasi (P’c) sebesar 40 kPa. Tentukanlah OCR dan kondisi
tanah (NC atau OC) pada titik A dan titik B sebelum ada timbunan dan setelah ada
timbunan!

Anda mungkin juga menyukai