Anda di halaman 1dari 61

Laporan Observasi di TK Tunas Bangsa Kelompok Bermain B

Mata Kuliah : Pengembangan Kognitif

Dosen Pengampu : Sri Widayati, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelas 2017 B

Rachmawati (17010684058)
Dwi Rahayu W (17010684065)
Pan Nabilah A.T (17010684069)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan anak usia dini meliputi beberapa aspek di antaranya aspek
pertumbuhan fisik dan perkembangan motorik, aspek perkembangan kognitif, aspek
perkembangan sosio emosional, aspek perkembangan bahasa, serta aspek perkembangan
moral agama. Pengembangan seluruh aspek tersebut secara menyeluruh dan
berkesinambungan menjadi suatu hal yang sangat berarti. Anak usia dini adalah anak yang
memiliki kecerdasaan yang berbeda – beda. Namun di masa perkembangannya anak usia
dini memiliki pengetauhan yang sangat besar sehingga orang tua harus mengawali setiap
perkembangan anak mereka agar tetap mendapatkan stimulus yang baik. Matematika
sebagai ilmu dasar memiliki peran penting dalam perkembangan sains dan teknologi.
Selain itu matematika sangat dibutuhkan sebagai solusi pada permasalahan-permasalahan
ilmu dasar lainnya seperti halnya fisika, biologi, kimia farmasi yang membantu
perkembangan teknologi. Dengan belajar matematika siswa belajar untuk berfikir secara
logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif. Selama ini sains dianggap sebagai sesuatu yang
menyeramkan atau menakutkan dan selalu jauh dari dunia anak-anak. Tapi kenyataannya,
sains adalah sesuatu yang sangat menarik dan disenangi oleh anak-anak. Sains adalah
sesuatu yang sangat dekat dengan kehidupan, sangat membantu, dan sesuatu yang dapat
dilakukan dengan menyenangkan seperti halnya orang bermain dengan teman-temannya.
Dengan hal itu membuat para guru maupun pendidik anak usia dini memutar otak dan
menciptakan ide atau permaianan baru yang di kemas untuk menyampaian materi tersebut
sehingga anak secara perlahan akan menguasai membaca, menulis dan berhitung. Namun
tidak lupa berpedoman pada standart pencapaian kemampuan anak sehingga kegiatan yang
akan di rancang dan bisa di ikuti oleh anak dengan baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kognitif ?
2. Apa pengertian dari matematika ?
3. Apa pengertian dari statistika dan pola ?
4. Apa pengertian dari gizi ?

C. Tujuan Penulisan
1. Agar pembaca mengetahui apa itu kognitif
2. Agar pembaca mengetahui apa itu matematika bagi anak usia dini
3. Agar pembaca mengetahui apa itu statistika dan pola bagi anak usia dini
4. Apa pembaca mengetahui apa itu gizi bagi anak usia dini
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Kognitif
Menurut Sternberg Cognitive ability / intelligence: “ Adaptive behavior of the
individual usually characterized by some element of problem solving and directed by
cognitivive procesess and operations” Tingkah laku adaptif dari individu yang umumnya
didasari oleh beberapa elemen pemecahan masalah dan diarahkan oleh proses kognitif dan
pengoperasiannya.
Menurut Vygotsky dalam Wilma, Pauline and irina “human development cannot
be separated from its social context” perkembangan manusia yang tidak lepas dari
lingkungan dan budaya yang membentuknya.
Menurut Piaget berpandangan bahwa perkembangan kognitif merupakan suatu
proses genetik, yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan
sistem syaraf. Jean Piaget, teorinya disebut “Cognitive Developmental”.
Menurut teori Piaget mengemukakan bahwa sejak usia balita, seseorang telah memiliki
kemampuan tertentu untuk mengahadapi objek-objek yang ada di sekitarnya. Kemampuan
ini masih sangat sederhana, yakni dalam bentuk kemampuan sensor motorik. Dalam
teorinya, Piaget memandang bahwa proses berpikir sebagai aktivitas gradual dan fungsi
intelektual dari konkret menuju abstrak. Dalam teorinya, Piaget memandang bahwa proses
berpikir sebagai aktivitas gradual dari fungsi intelektual dari konkret menuju abstrak.
Menurut Piaget, pertumbuhan kapasitas mental memberikan kemampuan-kemapuan
mental yang sebelumnya tidak ada. Pertumbuhan intelektuan adalah tidak kuantitatif,
melainkan kualitatif.
Dapat disimpulkan dari tiga teori kognitif tersebut bahwa Tingkah laku adaptif dari
individu yang umumnya didasari oleh beberapa elemen pemecahan masalah dan diarahkan
oleh proses kognitif dan pengoperasiannya, dan tidak lepas dari perkembangan manusia
bahwa proses berpikir sebagai aktivitas gradual dan fungsi intelektual.
B. Pengertian Matematika
Matematika merupakan ilmu yang penting dalam kehidupan. Matematika menurut
A Johnson dan Rising adalah pola berfikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang
logik. Matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan
cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa
simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi. Kline mengatakan bahwa matematika itu
bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi
adanya matematika itu untuk membantu manusia dalam memahami dan mengatasi
permasalahannya. Matematika tumbuh dan berkembang karena proses berpikir, oleh
karena itu logika adalah dasar untuk terbentuknya matematika. Berbeda dengan kedua
tokoh di atas, James mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai
bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya
dengan jumlah yang banyak yang terbagi dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan
geometri (pustakasekolah.com). Dari pendapat beberapa tokoh di atas dapat disimpulkan
bahwa matematika adalah pola berfikir, pola mengorganisasikan dan pembuaktian yang
logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan 12 satu
dengan lainnya untuk membantu manusia dalam mengatasi permasalahannya baik dalam
bidang sosial, ekonomi, maupun alam.
C. Pengertian Matematika
1. Statistika
Kata statistik berasal dari bahasa Latin, yaitu status yang artinya negara atau
menyatakan hal-hal yang berhubungan dengan ketatanegaraan. Pengertian statistik ini
kemudian berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, seperti berikut ini.
a. Statistik adalah sekumpulan angka untuk menerangkan sesuatu, baik angka yang
masih acak maupun angka yang sudah tersusun dalam suatu tabel
b. Statistik adalah sekumpulan cara dan aturan tentang pengumpulan, pengolahan,
analisis, serta penafsiran data yang terdiri dari angka-angka.
c. Statistik adalah sekumpulan angka yang menjelaskan sifat-sifat dari data atau hasil
pengamatan/penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat disimpulkan bahwa statistik
adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk data yaitu tentang pengumpulan,
pengolahan, penafsiran dan penarikan kesimpulandari data yang berbentuk angka-
angka. Ada tiga hal pokok yang terkandung dalam statisktik, yaitu : 1). Data, 2).
Perlakuan dari data, berupa pengumpulan, pengolahan/analisis, penafsiran dan
penarikan kesimpulan; 3). Angka-angka.
Menurut Sutrisno Hadi (1995), Statistik adalah untuk menunjukkan kepada pencatatan
angka-angka dari suatu kejadian atau kasus tertentu. Selaras dengan apa yang
didefinisikan oleh Subana (2005) bahwa statistik adalah kumpulan fakta berbentuk
angka yang disusun dalam daftar atau tabel dan atau diagram, yang melukiskan atau
menggambarkan suatu persoalan
2. Pola
Mengenal pola merupakan bagian dari matematika. Anak dapat membuat berbagai
macam benda, seperti kalung dari manik-manik atau menggambarnya menggunakan
pola. Berbagai benda memiliki gambar berpola, seperti garis-garis pada kaos, buku,
baju, dan karpet. Ajak anak mengenali polanya dan menirukan dengan cara
menggambarnya di kertas. Ajak anak membuat kalung dengan untaian manik-manik,
dengan pola tertentu, misalnya 1 merah- dua biru- tiga hijau- satu kuning dst. Ajak anak
meneruskan membuat kalung dengan pola tersebut. Pembelajaran Pola pada Anak Usia
Dini
Pola Bilangan. Pola bilangan merupakan urutan bilangan dengan jarak dan urutan yang
konstan. Pola bilangan juga dapat disebut dengan pengulangan dari pola sebelumnya.
Misalnya guru menyajikan urutan bilangan 1,2,3 maka anak harus mengulangi pola
tersebut dengan sama persis beberapa kali. Selain itu guru juga dapat mengajarkan
berbagai macam bilangan misalnya bilangan ganjil, bilangan genap, bilangan bulat, dan
lain-lain.
Pola Bentuk. Setelah anak mengenal bentuk dari suatu benda, guru dapat meminta anak
untuk menurutkan bentuk benda sesuai dengan urutan sebelumnya. Kegiatan ini dapat
dilakukan dengan mengurutkan bentuk matahari, bulan, bintang, dan awan. Selain itu
juga dapat mengurutkan bentuk mtematika misalnya persegi, segitiga, lingkaran,
trapesium, dan lain-lain. Anak dapat memulainya dari benda mana saja, dan diulang
sesuai dengan pola yang telah ditentukan anak sebelumnya.
Pola Warna. Untuk mengenalkan pola warna pada anak, guru dapat menggunakan tiga
atu empat macam warna terlebih dahulu supaya anak tidak kebingungan untuk
membuat pola berikutnya. Anak dapat disajikan dengan warna yang mencolok dalam
bentuk yang sama setiap warnanya. Agar pembelajarannya menarik guru dapat
mengenalkan warna dengan berbagai macam bentuk.
Pola Fungsi. Setiap benda mempunyai bentuk yang berbeda-beda, sekalipun sama
macamnya. Sebagai contoh bentuk dari mobil balap beda dengan mobil transportasi
yang sehari-hari dapat di jumpai oleh anak-anak. hal itu berkaitan dengan fungsi dari
masing-masing mobil. Mobil balap harus memiliki keaeodinamisan yang tinggi
dibanding dengan mobil box atau mobil transportasi biasa, maka mobil balap harus
lebih tipis dan ramping disbanding jenis mobil lainnya.
Pola Logika. Sebelum menjelaskan pola logika guru harus mengawali dengan
menjelaskan selisih (beda jarak) pada anak. Setelah itu anak dikenalkan dengan pola
logika, yaitu pola bilangan dengan selisih tertentu, misalnya: 10,20,30,40,50
(mempunyai selisih sepuluh).
Menjiplak Pola. Menjiplak pola dapat dilakukan dengan menggunakan pewarna,
sisir,dan sikat gigi
D. Pengertian Sains “Gizi”
Gizi berasal dari kata bahasa Arab "Ghidza" yang berarti makanan. llmu gizi
berkaitan dengan makanan dan berkaitan pula dengan tubuh manusia. Kata gizi selain
berkaitan dengan kesehatan juga berkaitan dengan potensi ekoncmi seseorang, yaitu
berhubungan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar dan produktifitas kerja.
Dengan memahami gizi maka akan memudahkan mahasiswa untuk memahami fungsi
masing-masing zat gizi bagi metabolisme tubuh. llmu Gizi adalah ilmu yang mempelajari
proses-proses dimana organisme hidup yang mempergunakan material-material yang
diperlukan untuk pemeliharaan fungsi tubuh. Pertumbuhan dan perkembangan anak sangat
erat kaitannya dengan makanan yang dikonsumsi oleh anak sehari-hari. Menurut Soemanto
(2006:57) bahwa pertumbuhan yang berhubungan dengan tinggi dan berat badan sangat
dipengaruhi oleh kondisi internal, misalnya gizi yang diperoleh dari makanan, perangai
dan lain-lain. Gizi yang baik dan seimbang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan serta aspek-aspek perkembangan anak.
Rubrik Penilaian Lembar Observasi Berdasarkan Kisi-kisi
Instrumen Penelitian

a. Instrumen Penelitian Gizi “Percobaan Jus Melon” pada TK TUNAS BANGSA kelas B
No. Aspek yang Dinilai Kriteria Penilaian
1. Anak mampu BSB : Anak mampu memperhatikan demonstrasi
memperhatikan saat dengan baik dan tanggap
demonstrasi dilakukan
dengan baik BSH : Anak mampu memperhatikam demonstrasi
dengan baik

MB : Anak mampu memperhatikan demonstrasi

BB : Anak mampu memperhatikan demonstrasi


dengan bimbingan guru

2. Anak mampu menakar gula BSB : Anak mampu menakar gula dengan baik dan
sesuai petunjuk yang ada di sesuai petunjuk
LKA
BSH : Anak mampu menakar gula dengan baik sesuai
petunjuk dengan jangka waktu yang lama

MB : Anak mampu menakar gula dengan baik sesuai


petunjuk dengan arahan guru (pengulangan)

BB : Anak mampu menakar gula dengan baik sesuai


petunjuk namun tidak sesuai dengan bentuk yang
dicontohkan guru.
3. Anak mampu menuangkan BSB : Anak mampu menuangkan susu putih dengan
susu putih dalam pembuatan baik dan benar
jus melon
BSH : Anak mampu menuangkan susu putih yang ada
pada gambar dengan jangka waktu yang lama

MB : Anak mampu menuangkan susu putih yang ada


pada gambar dengan bantuan kelompok atau temannya

BB : Anak mampu menuangkan susu putih yang ada


pada gambar dengan bantuan dan bimbingan guru

4. Anak mampu mengaduk / BSB : Anak mampu mengaduk dan mencampurkan


mencampur bahan sesuai bahan dengan baik
arahan yang ada di LKA BSH : Anak mampu mengaduk dan mencampurkan
bahan jangka waktu yang berbeda

MB : Anak mampu mampu mengaduk dan


mencampurkan bahan tetapi tidak sesuai dengan
tempatnya

BB : Anak mampu mengaduk dan mencampurkan


bahan dengan bantuan guru
5. Anak mampu menuangkan BSB : Anak mampu menuangkan jus melon blender
jus melon yang ada di ke gelas dengan baik
blender ke dalam gelas BSH : Anak mampu menuangkan jus melon blender ke
sesuai dengan petunjuk gelas jangka waktu yang berbeda
yang telah di jelaskan
MB : Anak mampu menuangkan jus melon blender ke
gelas tetapi tidak sesuai dengan tempatnya
BB : Anak mampu menuangkan jus melon blender ke
gelas dengan bantuan guru
6 Anak mampu mencampur BSB : Anak mampu mencampur bahan – bahan
bahan – bahan pembuatan pembuatan jus melon dengan baik
jus melon BSH : Anak mampu mencampur bahan – bahan
pembuatan jus melon jangka waktu yang berbeda

MB : Anak mampu mencampur bahan – bahan


pembuatan jus melon tetapi tidak sesuai dengan
tempatnya

BB : Anak mampu mencampur bahan – bahan


pembuatan jus melon dengan bantuan guru

b. Instrumen Penelitian matematika “Statistika” pada TK TUNAS BANGSA kelas B


No. Aspek yang Dinilai Kriteria Penilaian
1. Anak mampu BSB : Anak mampu memperhatikan demonstrasi
memperhatikan saat dengan baik dan tanggap
demonstrasi dilakukan
dengan baik BSH : Anak mampu memperhatikam demonstrasi
dengan baik

MB : Anak mampu memperhatikan demonstrasi

BB : Anak mampu memperhatikan demonstrasi


dengan bimbingan guru

2. Anak mampu mewarnai BSB : Anak mampu mewarnai gambar dengan baik
gambar dengan baik sesuai sesuai perintahnya
perintahnya
BSH : Anak mampu mewarnai gambar dengan baik
sesuai perintahnya jangka waktu yang lama

MB : Anak mampu mewarnai gambar dengan baik


sesuai perintahnya dengan arahan guru (pengulangan)

BB : Anak mampu mewarnai gambar dengan baik


sesuai perintahnya namun tidak sesuai dengan bentuk
yang dicontohkan guru.
3. Anak mampu menghitung BSB : Anak mampu menghitung buah yang ada pada
buah yang ada pada gambar gambar dengan baik dan benar
tersebut
BSH : Anak mampu menghitung buah yang ada pada
gambar jangka waktu yang berbeda

MB : Anak mampu menghitung buah yang ada pada


gambar dengan bantuan kelompok atau temannya

BB : Anak mampu menghitung buah yang ada pada


gambar dengan bantuan dan bimbingan guru

4. Anak sudah mampu menulis BSB : Anak mampu menulis , menghitung angka dan
, menghitung angka dan mengumpulkan dengan baik
mengumpulkan sesuai BSH : Anak menulis , menghitung angka dan
dengan buah tersebut mengumpulkan jangka waktu yang berbeda

MB : Anak mampu menulis , menghitung angka dan


mengumpulkan lembar kerja anak tetapi tidak sesuai
dengan tempatnya
BB : Anak menulis , menghitung angka dan
mengumpulkan lembar kerja anak dengan bantuan
guru
5. Anak sudah mampu menulis BSB : Anak mampu menulis , menghitung angka dan
, menghitung angka dan mengumpulkan dengan baik
mengumpulkan sesuai BSH : Anak menulis , menghitung angka dan
dengan buah tersebut mengumpulkan jangka waktu yang berbeda

MB : Anak mampu menulis , menghitung angka dan


mengumpulkan lembar kerja anak tetapi tidak sesuai
dengan tempatnya

BB : Anak menulis , menghitung angka dan


mengumpulkan lembar kerja anak dengan bantuan
guru

c. Instrumen Penelitian matematika “Pola” pada TK TUNAS BANGSA kelas B

No. Aspek yang Dinilai Kriteria Penilaian


1. Anak mampu BSB : Anak mampu memperhatikan demonstrasi
memperhatikan saat dengan baik dan tanggap
demonstrasi dilakukan
dengan baik BSH : Anak mampu memperhatikam demonstrasi
dengan baik

MB : Anak mampu memperhatikan demonstrasi

BB : Anak mampu memperhatikan demonstrasi


dengan bimbingan guru
2. Anak mengetahui dan BSB : Anak mampu menyebutkan macam-macam
menyebutkan macam- bentuk geometri sendiri (segitiga, persegi, lingkaran)
macam bentuk bangun dengan benar
geometri dengan benar
BSH : Anak mampu menyebutkan macam-macam
bentuk geometri dengan dengan jangka waktu yang
lama

MB : Anak mampu menyebutkan macam-macam


bentuk geometri dengan arahan guru (pengulangan)

BB : Anak mampu menyebutkan macam-macam


bentuk geometri namun tidak sesuai dengan bentuk
yang dicontohkan guru.
3. Anak mampu BSB : Anak mampu memperkirakan pola urutan
memperkirakan pola urutan berikutnya dengan baik dan benar
berikutnya dengan baik
BSH : Anak mampu memperkiran pola urutan dengan
jangka waktu yang berbeda

MB : Anak mampu memperikaran pola urutan dengan


bantuan kelompok atau temannya

BB : Anak mampu memperkirakan pola urutan dengan


bantuan dan bimbingan guru

4. Anak mampu meletakkan BSB : Anak mampu meletakkan dan meneruskan pola
dan meneruskan pola selanjutnya dengan benar dan tepat
selanjutnya setelah melihat
contoh yang diberikan BSH : Anak mampu meletakkan dan meneruskan pola
dengan benar selanjutnya dengan jangka waktu yang berbeda
MB : Anak mampu meletakkan dan meneruskan pola
selanjutnya tetapi tidak sesuai tempatnya

BB : Anak mampu meletakkan dan meneruskan pola


selanjutnya dengan arahan kelompok dan guru.
5. Anak mampu menempelkan BSB : Anak mampu menempelkan pola pada lembar
pola pada lembar kerja anak kerja anak dengan benar dan tepat
dengan benar
BSH : Anak mampu menempelkan pola pada lembar
kerja anak dengan jangka waktu yang berbeda

MB : Anak mampu menempelkan pola pada lembar


kerja anak tetapi tidak sesuai dengan tempatnya

BB : Anak mampu menempelkan pola pada lembar


kerja anak dengan bantuan guru
BAB III

LEMBAR OBSERVASI

1. Lembar Observasi
a. Hasil observasi penerapan Sains “Percobaan Jus Melon” pada TK TUNAS
BANGSA kelas B
Tingkat Pencapaian Anak
No Indikator BSB BSH MB BB
1. Anak mampu Raju, Ayu, Alma, Iin, Mail, Vincent,
memperhatikan Nasysila, Semnesto, Mapaidi, Fit, Zidan,
dengan baik saat Graciella, Aging, Kasih, Ahmad, Caiysta
demonstrasi di Friska, Gisel Dihdi
lakukan Cintia
2. Anak mampu Friska, Aging, Kasih, Cintia, Nasysila,
menakar gula Gisel, Ayu, Alma, Iin, Graciella, Dihdi, Mail
sesuai petunjuk Vincent, Maipidi, Semnesto,
yang ada di LKA Zidan Raju, Ahmad Fit, Caiysta
3. Anak mampu Ayu. Friska, Mail, Alma, Fit, Kasih, Dihdi,
menuangkan Raju, Iin, Nasysila, Maipidi, Aging,
susu putih dalam Vincent, Zidan, Caiysta, Semnesto
pembuatan jus Gisel, Cintia, Mail
melon Graciella
4. Anak mampu Raju, Ayu, Alma, Fit, Aging,
mengaduk / Cintia, Iin, Graciella, Semnesto, Dihdi
mencampur Kasih, Vincent, Zidan, Mail
bahan sesuai Nasysila, Maipidi,
arahan yang ada Gisel, Nasysila,
di LKA Friska Kasih
5. Anak mampu Mapaidi, Raju, Aging,
menuangkan jus Mail, Semnesto, Dihdi,
melon yang ada Ahmad, Iin, Graciella,
di blender ke Gisel, Zidan, Vincent,
dalam gelas Friska, Nasysila, Caistya
sesuai dengan Kasih, Cintia, Ayu
petunjuk yang Alma, Fit
telah di jelaskan
6. Anak mampu Raju, Ahmad, Zidan, Iin, Dihdi,
mencampur Graciella, Friska, Kasih, Fit, Mapaidi Mail,
bahan – bahan Cintia, Alma, Gisel Aging,
pembuatan jus Vincent, Semnesto,
melon Ayu,Caistya Nasyila

= BSB (Berkembang Sangat Baik)

=BSH (Berkembang Sesuai Harapan)

=MB (Mulai Berkembang)

= BB( Belum Berkembang)

b. Hasil observasi penerapan matematika “Statistika” pada TK TUNAS BANGSA kelas


B
Tingkat Pencapaian Anak
No Indikator BSB BSH MB BB
1. Anak mampu Iga, Jeni, dilan, Cella,
memperhatikan ahmad,calist reza, viky aqilah,
dengan baik saat a, ernesto, sindy
demonstrasi di friska,
lakukan naysila
2. Anak mampu Cella, iga, Viky, aqila, sindy
mewarnai gambar friska, dilan
ahmad,
dengan baik sesuai ernesto, jeni,
perintahnya calista,
naysila
3. Anak mampu Cella, iga, Viky, aqila sindy
membedakan warna friska,
ahmad,
ernesto, jeni,
calista,
dilan,
naysila
4. Anak mampu Calista, iga, Viky, reza, sindy
menghitung buah friska, aqilla, cella
yang ada pada ahmad,
gambar tersebut ernesto, jeni,
dilan
5. Anak sudah mampu Calista, iga, Viky, cella
menulis angka friska, sindy, reza
ahmad,
ernesto, jeni,
dilan, aqila,
6. Anak mampu Calista, iga, Sindy, reza cella
menuliskan angka friska,
sesuai dengan buah ahmad,
yang ada pada ernesto, jeni,
gambar dilan, aqila,
viky

= BSB (Berkembang Sangat Baik)

=BSH (Berkembang Sesuai Harapan)


=MB (Mulai Berkembang)

= BB( Belum Berkembang)

c. Hasil observasi penerapan matematika “Pola” pada TK TUNAS BANGSA kelas B


Tingkat Pencapaian Anak
No Indikator BSB BSH MB BB
1. Anak mampu Gisel, Puspa,
memperhatikan Graciella, Maikel,
saat demonstrasi Gisela, Ayu, Karin,
dilakukan dengan Raju Galih,
baik Malvita
2. Anak mengetahui Raju, Ayu,
dan menyebutkan Gisela, Maikel,
macam-macam Gisel, Karin, Puspa,
bentuk bangun Graciella Galih,
geometri dengan Malvita
benar
3. Anak mampu Raju, Puspa, Malvita,
memperkirakan Gisela, Maikel, Galih
pola urutan Gisel, Ayu, Karin
berikutnya dengan Graciella
baik
4. Anak mampu Raju, Puspa, Malvita,
meletakkan dan Gisela, Maikel, Galih
meneruskan pola Gisel, Ayu, Karin
selanjutnya setelah Graciella
melihat contoh
yang diberikan
dengan benar
5. Anak mampu Gisel, Puspa, Karin Malvita,
menempelkan pola Graciella, Maikel Galih
pada lembar kerja Gisela, Ayu,
anak dengan Raju
benar

= BSB (Berkembang Sangat Baik)

=BSH (Berkembang Sesuai Harapan)

=MB (Mulai Berkembang)

= BB (Belum Berkembang)
2. Rancangan Aktivitas
a. Rancangan kegiatan Sains untuk anak usia dini “Percobaan Membuat Jus
Melon”
Sasaran usia : 5-6 tahun (TK B)
Tujuan :
1. Untuk mengenalkan manfaat buah dan pentingnya 4 sehat 5 sempurna
2. Untuk mengasah pengetahuan anak
3. Untuk mengasah kognitif anak
Media atau alat :
1. Gula pasir
2. Gelas
3. Blender
4. Sendok
5. Air
6. Buah Melon
7. Susu Putih
8. Lembar LKA
Cara bermain :
1. Bentuk 2 kelompok biru dan kuning yang terdiri 1 kelompok ada 12 anak.
2. Kemudian setiap kelompok diberikan arahan terlebih dahulu dan dibagikan
lembar kerja anak
3. Kemudian setiap kelompok maju kedepan untuk membuat jus melon
4. Setelah itu mulailah setiap kelompok menuang buah melon kedalam blender
5. Kemudian tuang gula kedalam blender sesuai dengan petunjuk di LKA
6. Kemudian setiap kelompok menuangkan susu ke dalam blender
7. Setelah sudah tercampur semua bahan anak mengaduk gelas tersebut yang
sudah terisi pewarna dan gula agar tercampur rata.
8. Setelah selesai di blender anak menuangkan jus melon kedalam gelas dan
diminum apakah rasanya manis atau tidak
b. Rancangan kegiatan matematikauntuk anak usia dini “statistika”
Sasaran usia : 5-6 tahun (TK B)
Prasyarat Anak
1. Anak harus sudah mengenal angka , warna dari angka 1-20
2. Anak harus sudah hafal dan bisa menyebutkan angka 1 – 20 dengan lancar.
Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
Tujuan :
4. Untuk mengenalkan angka
5. Untuk mengajarkan anak untuk menulis
6. Untuk mengasah Pengetahuan anak
7. Untuk mengasah kognitif anak
Media atau alat :
9. Kertas bergambar
10. Crayon
11. pensil

Cara bermain :langkah 1


Anak diajak untuk bermain didalam lembar kerja tersebut. Pertama anak kita untuk
mewarnai buah yang ada di dalam. Dan setelah mereka mewarnai mereka diajak untuk
menghitung dan bermain. Menghitung berapa buah yang ada didalah gambar tersebut.
Buah apa saja yang terdapat dalam lembar kerja tersebut. Lalu jika anak-anak suah
selesai akan berlanjut ke permainan selanjutnya
Langkah – Langkah Permainan
1. Atur kelompok menjadi 6 orang disetiap kelompok, kelompok dibagi menjadi
2
2. Sediakan 2 buah grafik lingkaran yang sudah disiapkan.
3. Sediakan bentuk-bentuk buah yang sudah ada pada gambar di lembar kerja tadi
4. Atur barisan dengan rapi dan sebaik mungkin
5. Anak pertama mengambil satu buah gambar buah-buahan yang sudah disiapkan
secara acak. Begitu juga dengan anak kelompok satunya.
6. Begitu anak pertama sudah mengambil gambar masing-masing mereka akan
berlomba untuk siapa yang paling cepat untuk menempelkannya.
7. Dan seterusnya seperti itu
c. Rancangan Kegiatan Matematika untuk anak usia dini “pola”
Sasaran usia : 5-6 tahun (TK B)
Tujuan :
Mengasah kognitif anak
Mengembangkan fisik motorik-anak
Untuk mengenalkan pola
Untuk mengenalkan bentuk geometri pada anak
Melatih kecepatan dan ketepatan anak
Media atau alat :
1. Ember kecil 2
2. Karton duplek Berpola 2
3. Bangun geometri (segitiga, lingkaran, persegi) dari karton manila
4. Lem kertas
5. LKA

Langkah-langkah :

1. Anak dibagi menjadi dua kelompok.


2. Anak diarahkan agar berbaris rapi dimasing-masing tempat.
3. Guru memberikan pengenalan mengenai macam-macam bentuk
geometri (segitiga, lingkaran, persegi).
4. Guru memberikan clue atau contoh permainan.
5. Guru dapat memberi aba-aba permainan dimulai.
6. Anak mulai mengambil pola pada ember yang berisi bangun segitiga, persegi,
lingkaran.
7. Anak berlari dengan membawa bangun dan meletakkan pada karton berpola yang
disediakan.
8. Dilakukan secara berulang oleh anak hingga jumlah pengulangan pola yangtelah
ditentukan oleh guru atau pada garis finish.
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN

A. KEGIATAN SAINS KESEHATAN

1. Subjek Observasi
Subjek observasi adalah sebagian anak kelompok B Taman Kanak-kanak Tunas
Bangsa Surabaya Tahun Ajaran 2017/2018 dengan jumlah 20 anak dari jumlah
keseluruhan 25 anak.

2. Lokasi Observasi
Observasi ini dilakukan di Taman Kanak-kanak Tunas Bangsa Surabayta. TK ini
beralamatkan di Jalan Menganti Babatan Gang 6, Kelurahan Babatan, Kecamatan
Wiyung Surabaya. TK ini memiliki tenaga pengajar (guru) sebanyak 4 orang dengan
satu guru yang merangkap menjadi kepala sekolah TK. Kegiatan belajar di TK tersebut
dilaksanakan pada pukul 07.30-10.00 WIB.

3. Kegiatan “Percobaan Membuat Jus Melon”


Pada hari jumat 16 November 2018. Kami melaksanakan kegiatan percobaan sains
yaitu “Percobaan Membuat Jus Melon” di Taman Kanak-kanak Tunas Bangsa
Surabaya. Kami memulai kegiatan pada pukul 08.00 dengan pembukaan
memperkenalkan diri kami.
Setelah anak-anak selesai memperkenalkan diri satu persatu, kami memulai
kegiatan inti penerapan sains. Awal permainan ini anak diajak untuk membentuk 2
kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 10 anak. Lalu kami menyiapkan
bahan dan alat untuk memulai kegiatan. Pertama-tama anak kami ajak untuk
menyebutkan macam-macam buah. Lalu anak menyebutkan buah yang kami bawa
yang digunakan untuk praktek dalam percobaan membuat jus. Setelah itu anak-anak
mengerjakan percobaan membuat jus sesuai dengan LKA (Lembar Kerja Anak) saat
membuat jus masing-masing kelompok memasukkan bahan-bahan sesuai dengan
prosedur yang sudah diperintahkan. Pada saat kegiatan berlangsung ada sebuah insiden
atau kejadian dimana jus yang sudah dibuat tumpah di meja dan lantai karena salah
satu anak ada yang menekan tombol on pada blender. Tetapi setelah kejadian tersebut
ada salah satu anak yang langsung tanggap untuk membersihkan jus yang tumpah tadi.
Jadi kendala tersebut dapat teratasi.
Kegiatan ini dilakukan didalam ruangan kelas karena mmebutuhkan beberapa stop
kontak dan kabel olor. Setelah melakukan percobaan membuat jus masing-masing anak
dapat mencicipi jus yang sudah mereka buat secara bergantian. Setelah itu anak-anak
dapat mengerjakan LKA (Lembar Kerja Anak) yang sudah disiapkan.

4. Hasil observasi penerapan Sains “Percobaan Membuat Jus Melon” pada TK


TUNAS BANGSA kelas B menunjukkan :

Tingkat Pencapaian Anak


No Indikator BSB BSH MB BB
1. Anak mampu Raju, Ayu, Alma, Iin, Mail, Vincent,
memperhatikan Nasysila, Semnesto, Mapaidi, Fit, Zidan,
dengan baik saat Graciella, Aging, Kasih, Ahmad, Caiysta
demonstrasi di Friska, Gisel Dihdi
lakukan Cintia
2. Anak mampu Friska, Aging, Kasih, Cintia, Nasysila,
menakar gula Gisel, Ayu, Alma, Iin, Graciella, Dihdi, Mail
sesuai petunjuk Vincent, Maipidi, Semnesto,
yang ada di LKA Zidan Raju, Ahmad Fit, Caiysta
3. Anak mampu Ayu. Friska, Mail, Alma, Fit, Kasih, Dihdi,
menuangkan Raju, Iin, Nasysila, Maipidi, Aging,
susu putih dalam Vincent, Zidan, Caiysta, Semnesto
pembuatan jus Gisel, Cintia, Mail
melon Graciella
4. Anak mampu Raju, Ayu, Alma, Fit, Aging,
mengaduk / Cintia, Iin, Graciella, Semnesto, Dihdi
mencampur Kasih, Vincent, Zidan, Mail
bahan sesuai Nasysila, Maipidi,
arahan yang ada Gisel, Nasysila,
di LKA Friska Kasih
5. Anak mampu Mapaidi, Raju, Aging,
menuangkan jus Mail, Semnesto, Dihdi,
melon yang ada Ahmad, Iin, Graciella, Vincent,
di blender ke Gisel, Zidan, Caistya
dalam gelas Friska, Nasysila,
sesuai dengan Kasih, Cintia, Ayu
petunjuk yang Alma, Fit
telah di jelaskan
6. Anak mampu Raju, Ahmad, Zidan, Iin, Dihdi,
mencampur Graciella, Friska, Kasih, Fit, Mapaidi Mail,
bahan – bahan Cintia, Alma, Gisel Aging,
pembuatan jus Vincent, Semnesto,
melon Ayu,Caistya Nasyila

HASIL PEMBAHASAN
1 Dari hasil observasi dengan indikator anak mampu memperhatikan dengan baik saat
demonstrasi di lakukan :
𝟔
BSB: x 100% = 30%. Jadi di dalam kelas hanya 30% anak yang berkembang sangat
𝟐𝟎

baik dalam indikator 1


5
BSH: x 100% = 25%. Jadi dalam kelas hanya 25% anak yang berkembang sesuai
20

harapan dalam indikator 1


5
MB: x 100% = 25%. Jadi dalam kelas hanya 25% anak yang mulai berkembang
20

dalam indikator 1
4
BB: 20 x 100% = 20%. Jadi di dalam kelas hanya 20% anak yang belum berkembang

dalam indikator 1
2. Dari hasil observasi dengan indikator anak mampu menakar gula sesuai petunjuk yang
ada di LKA:
𝟓
BSB: x 100% = 25% .Jadi di dalam kelas hanya 25% anak yang berkembang sangat
𝟐𝟎

baik dalam indikator 2


7
BSH: x 100% = 35%. Jadi dalam kelas hanya 35% anak yang berkembang sesuai
20

harapan dalam indikator 2


5
MB: x 100% = 25%. Jadi dalam kelas hanya 25% anak yang mulai berkembang
20

dalam indikator 2
3
BB: 20 x 100% = 15%. Jadi di dalam kelas hanya 15% anak yang belum berkembang

dalam indikator 2
3. Dari hasil observasi dengan indikator anak mampu menuangkan susu putih dalam
pembuatan jus melon:
𝟓
BSB: x 100% = 25% .Jadi di dalam kelas hanya 25% anak yang berkembang sangat
𝟐𝟎

baik dalam indikator 3


7
BSH: x 100% = 35%. Jadi dalam kelas hanya 35% anak yang berkembang sesuai
20

harapan dalam indikator 3


5
MB: x 100% = 25%. Jadi dalam kelas hanya 25% anak yang mulai berkembang
20

dalam indikator 3
3
BB: 20 x 100% = 15%. Jadi di dalam kelas hanya 15% anak yang belum berkembang

dalam indikator 3
4. Dari hasil observasi dengan indikator anak mampu mengaduk / mencampur bahan
sesuai arahan yang ada di LKA :
𝟔
BSB: x 100% = 30% .Jadi di dalam kelas hanya 30% anak yang berkembang sangat
𝟐𝟎

baik dalam indikator 4


8
BSH: x 100% = 40%. Jadi dalam kelas hanya 40% anak yang berkembang sesuai
20

harapan dalam indikator 4


4
MB: x 100% = 20%. Jadi dalam kelas hanya 20% anak yang mulai berkembang
20

dalam indikator 4
2
BB: 20 x 100% = 10%. Jadi di dalam kelas hanya 10% anak yang belum berkembang

dalam indikator 4
5. Dari hasil observasi dengan indikator anak mampu menuangkan jus melon yang ada di
blender ke dalam gelas sesuai dengan petunjuk yang telah di jelaskan :
𝟖
BSB: x 100% = 40%. Jadi di dalam kelas hanya 40% anak yang berkembang secara
𝟐𝟎

baik dalam indikator 5


8
BSH: x 100% = 40%. Jadi dalam kelas hanya 40% anak yang berkembang sesuai
20

harapan dalam indikator 5


4
MB: x 100% = 20%. Jadi dalam kelas hanya 20% anak yang mulai berkembang
20

dalam indikator 5
6. Dari hasil observasi dengan indikator anak mampu mencampur bahan – bahan
pembuatan jus melon :
𝟔
BSB: x 100% = 30% .Jadi di dalam kelas hanya 30% anak yang berkembang sangat
𝟐𝟎

baik dalam indikator 6


5
BSH: x 100% = 25%. Jadi dalam kelas hanya 25% anak yang berkembang sesuai
20

harapan dalam indikator 6


4
MB: x 100% = 20%. Jadi dalam kelas hanya 20% anak yang mulai berkembang
20

dalam indikator 6
5
BB: 20 x 100% = 25%. Jadi di dalam kelas hanya 25% anak yang belum berkembang

dalam indikator 6

Dari hasil observasi dengan indikator anak mampu memperhatikan dengan baik saat
demonstrasi di TK Tunas Bangsa Surabaya sebesar 30% atau sebanyak 6 anak berada pada
kategori BSB (Berkembang Sangat Baik), sebesar 25% atau 5 anak berada pada kategori
BSH (Berkembang Sesuai Harapan). sebesar 25% atau 5 anak berada pada kategori MB
(Mulai Berkembang), dan sebesar 20% atau 5 anak berada pada kategori BB (Belum
Berkembang).
Tingkat pencapaian dengan indikator anak mampu menakar gula sesuai petunjuk yang
ada di LKA. Dari 20 anak sebesar 25% atau sebanyak 5 anak berada pada kategori BSB
(Berkembang Sangat Baik), sebesar 35% atau sebanyak 7 anak berada pada kategori BSH
(Berkembang Sesuai Harapan), sebesar 25% atau sebanyak 5 anak berada pada kategori
MB (Mulai Berkembang) dan sebesar 15% atau sebanyak 3 anak berada pada kategori BB
(Belum Berkembang).
Tingkat pencapaian dengan indikator anak mampu menuangkan susu putih dalam
pembuatan jus melon. Dari 20 anak sebesar 25 % atau sebanyak 5 anak berada pada
kategori BSB (Berkembang Sangat Baik), sebesar 35% atau sebanyak 7 anak berada pada
kategori BSH (Berkembang Sesuai Harapan), sebesar 25% atau sebanyak 5 anak berada
pada kategori MB (Mulai Berkembang) dan sebesar 15% atau sebanyak 3 anak berada pada
kategori BB (Belum Berkembang).
Tingkat pencapaian dengan indikator anak mampu mengaduk atau mencampur bahan
sesuai arahan yang ada di LKA. Dari 20 anak sebesar 30% atau sebanyak 6 anak berada
pada kategoru BSB (Berkembang Sangat Baik), sebesar 40% atau sebanyak 8 anak berada
pada kategori BSH (Berkembang Sesuai Harapan), sebesar 20% atau sebanyak 4 anak
berada pada kategori MB (Mulai Berkembang) dan sebesar 10% atau sebanyak 2 anak
berada pada kategori BB (Belum Berkembang).
Tingkat pencapaian dengan indikator anak mampu menuangkan jus melon yang ada di
blender ke dalam gelas dari 20 anak sebesar 40% atau sebanyak 8 anak berada pada
kategori BSB (Berkembang Sesuai Harapam), sebesar 40% atau sebanyak 8 anak berada
pada kategori BSH (Berkembang Sesuai Harapan), sebesar 20% atau sebanyak 4 anak
berada pada kategori MB (Mulai Berkembang).
Tingkat pencapaian dengan indikator anak mampu mencampur bahan-bahan
pembuatan jus melon dari 20 anak sebesar 30% atau sebanyak 6 anak berada pada kategori
BSB (Berkembang Sesuai Harapam), sebesar 25% atau sebanyak 5 anak berada pada
kategori BSH (Berkembang Sesuai Harapan), sebesar 20% atau sebanyak 4 anak berada
pada kategori MB (Mulai Berkembang) dan sebesar 25% atau sebanyak 5 anak berada pada
kategori BB (Belum Berkembang).
Diketahui bahwa pada kegiatan sains percobaan pembuatan jus melon di TK Tunas
Bangsa anak mampu memperhatikan dengan baik saat demonstrasi di lakukan, anak
mampu menakar gula sesuai petunjuk yang ada di LKA, anak mampu menuangkan susu
putih dalam pembuatan jus melon, anak mampu mengaduk atau mencampur bahan sesuai
arahan yang ada di LKA, anak mampu menuangkan jus melon yang ada di blender ke
dalam gelas, anak mampu mencampur bahan-bahan pembuatan jus melon sebagian berada
pada kategori BSB (Berkembang Sangat Baik) dan masih ada beberapa anak yang masih
berada pada kategori BB (Belum Berkembang).
B. KEGIATAN MATEMATIKA STATISTIKA

1. Subjek Observasi
Subjek observasi adalah sebagian anak kelompok B Taman Kanak-kanak Tunas
Bangsa Surabaya Tahun Ajaran 2017/2018 dengan jumlah 12 anak dari jumlah
keseluruhan 25 anak.

2. Lokasi Observasi
Observasi ini dilakukan di Taman Kanak-kanak Tunas Bangsa Surabayta. TK ini
beralamatkan di Jalan Menganti Babatan Gang 6, Kelurahan Babatan, Kecamatan
Wiyung Surabaya. TK ini memiliki tenaga pengajar (guru) sebanyak 3 orang dengan
satu guru yang merangkap menjadi kepala sekolah TK. Kegiatan belajar di TK tersebut
dilaksanakan pada pukul 07.30-10.00 WIB.

3. Kegiatan “Lingkaran Buah”


Pada hari jumat 16 November 2018. Kami melaksanakan kegiatan penerapan
matematika statistika yaitu “Lingkaran buah” di Taman Kanak-kanak Tunas Bangsa
Surabaya. Kami memulai kegiatan pada pukul 07.00 dengan pembukaan
memperkenalkan diri kami. Setelah kami memperkenalkan diri, anak maju satu persatu
secara bergantian untuk memperkenalkan diri. Pada saat memperkenalkan diri anak
terlihat sangat antusias dengan kami.
Setelah anak-anak selesai memperkenalkan diri satu persatu, kami memulai
kegiatan inti penerapan matematika.Awal permainan ini anak diajak untuk mengisi
LKA yang sudah disiapkan oleh kami. Didalam LKA tersebut terdapat isi yang
menyuruh anak untuk mewarnai gambar buah, dan setelah mereka selesai mewarnai
buah tersebut. Dan setelah mereka selesai mewarnai di belakang LKA tersebut masih
terdapat soal yang nantinya anak diajak untuk menghitung dan mengumpulkan buah
sesuai dengan jumlah buah yang sudah disapkan di LKA tersebut. Setelah mereka
selesai mengerjakan LKA tersebut anak akan diajak bermain tentang “lingkaran Buah”
Kegiatan ini dilakukan didalam ruangan karna tidak membutuhkan banyak
objek. Di dalam ruangan ini anak-anak juga diajak untuk bermain untuk
mengumpulkan buah dalam suatu lingkaran yang nantinya anak-anak diajak untuk
menghitung. Cara permainanan ini nantinya anak-anak dibagi menjadi 2 bagian yang
didalam terdiri dari 6 orang dan nantinya anak tersebut diajak untuk berlomba dan
kelompok siapa yang tercepat dialah pemenangnya.

4. Hasil observasi penerapan matematika “statistika” pada TK TUNAS BANGSA


kelas B menunjukkan :

Tingkat Pencapaian Anak


No Indikator BSB BSH MB BB
1. Anak mampu Iga, Jeni, dilan, Cella,
memperhatikan ahmad,calis reza, viky aqilah,
dengan baik saat ta, ernesto, sindy
demonstrasi di friska
lakukan
2. Anak mampu Cella, iga, Viky, aqila, sindy
mewarnai friska, reza
gambar dengan ahmad,
baik sesuai ernesto,
perintahnya jeni, calista,
naysila
3. Anak mampu Cella, iga, Viky, aqila, sindy
membedakan friska, reza
warna ahmad,
ernesto,
jeni, calista,
naysila
4. Anak mampu Calista, iga, Viky, reza, Aqila,
menghitung friska, jeni sindy, cella
buah yang ada ahmad,
ernesto, jeni
pada LKA
tersebut
5. Anak sudah Calista, iga, Viky, reza Aqila,
mampu friska, sindy, cella
mengumpulkan ahmad,
dan menghitung ernesto, jeni
jumlah buah
yang ada di
dalam LKA dan
menulis jumlah
angka
6. Anak mampu Calista, iga, Viky Aqila,
menuliskan friska, sindy, cella
angka sesuai ahmad,
dengan buah ernesto, jeni
yang ada pada
gambar

HASIL PEMBAHASAN
 Dari hasil observasi dengan indikator anak mampu memperhatikan dengan baik
saat demonstrasi di lakukan :
𝟓
BSB: x 100% = 41% .Jadi di dalam kelas ada 41% anak yang berkembang
𝟏𝟐

secara baik dalam indikator 1


4
BSH: 12 x 100% = 33%. Jadi dalam kelas hanya 33% anak yang berkembang sesuai

harapan dalam indikator 1


3
MB: 12 x 100% = 25%. Jadi dalam kelas hanya 25% anak yang mulai berkembang

dalam indikator 1
 Dari hasil observasi dengan indikator anak mampu mewarnai gambar yang ada di
LKA :
8
BSB : 12 x 100% = 67%. Jadi di dalam kelas ada 67% anak yang berkembang secara

baik dalam indikator 2


3
BSH: x 100% = 25%. Jadi di dalam kelas hanya 25% anak yang berkembang
12

sesuai harapan dalam indikator 2


1
MB:12 x 100% = 20%. Jadi di dalam kelas hanya 20% anak yang mulai

berkembang dalam indikator 2


 Dari hasil observasi dengan indikator anak mampu membedakan warna :
9
BSB : 12 x 100% = 75%. Jadi di dalam kelas ada 75% anak yang berkembang sangat

baik dalam indikator 3


2
BSH:12 x 100% = 17%. Jadi di dalam kelas hanya ada 17% anak yang berkembang

sesuai harapan dalam indikator 3.


1
MB: x 100% = 20%. Jadi di dalam kelas hanya 20% anak yang mulai
12

berkembang dalam indikator 3


 Dari hasil observasi dengan indikator Anak mampu menghitung buah yang ada
pada LKA tersebut :
7
BSB : 12 x 100% = 58%. Jadi di dalam kelas ada 58% anak yang berkembang sangat

baik dalam indikator 4.


4
BSH:12 x 100% = 33%. Jadi di dalam kelas hanya 40% anak yang berkembang

sesuai harapan dalam indikator 4.


1
MB:12 x 100% = 20%. Jadi di dalam kelas hanya 20% anak yang mulai

berkembang dalam indikator 4


 Dari hasil observasi dengan indikator Anak sudah mampu mengumpulkan dan
menghitung jumlah buah yang ada di dalam LKA dan menulis jumlah angka:
8
BSB : x 100% = 67%. Jadi di dalam kelas ada 67% yang berkembang sangat
12

baik dalam indikator .


3
BSH: 12 x 100% = 25%. Jadi di dalam kelas hanya 25% yang berkembang sesuai

harapan dalam indikator 5.


1
MB:12 x 100% = 40%. Jadi di dalam kelas hanya 40% yang mulai berkembang

dalam indikator 5
 Dari hasil observasi dengan indikator Anak Anak mampu menuliskan angka sesuai
dengan buah yang ada pada gambar:
9
BSB : 12 x 100% = 75%. Jadi di dalam kelas ada 75% anak yang berkembang sangat

baik dalam indikator 6.


2
BSH:11 x 100% = 30%. Jadi di dalam kelas hanya 30% anak yang berkembang

sesuai harapan dalam indikator 6.


1
MB:12 x 100% = 20%. Jadi di dalam kelas hanya 20% anak mulai berkembang

dalam indikator 6

Dari hasil observasi dengan indikator anak mampu memperhatikan dengan baik saat
demonstrasi di TK Tunas Bangsa Surabaya sebesar 68% atau sebanyak 8 anak berada pada
kategori BSB (Berkembang Sangat Baik), sebesar 33% atau 4 anak berada pada kategori
BSH (Berkembang Sesuai Harapan). Dan sebesar 25% atau 3 anak berada pada kategori
MB (Mulai Berkembang)
Tingkat pencapaian dengan indikator anak mengetahui dan mampu mewarnai gambar
buah dengan baik dan benar. Dari 12 anak tidak ada yang berada pada kategori BB (Belum
Berkembang), 1 anak atau sebesar 20% berada pada kategori MB (Mulai Berkembang), 3
anak atau sebesar 25% berada pada kategori BSH (Berkembang Sesuai Harapan), 8 anak
atau sebesar 67% berada pada kategori BSB (Berkembang Sangat Baik).
Tingkat pencapaian dengan indikator anak mampu membedakan warna urutan
berikutnya dengan benar dari 12 anak tidak ada yang berada pada kategori BB (Belum
Berkembang), 1 anak atau sebesar 20% berada pada kategori MB (Mulai Berkembang), 2
anak atau sebesar 17% berada pada kategori BSH (Berkembang Sesuai Harapan), 9 anak
atau sebesar 75% berada pada kategori BSB (Berkembang Sangat Baik).
Tingkat pencapaian dengan indikator anak mampu menghitung buah didalam LKA
setelah melihat contoh yang diberikan dari 12 anak tidak ada yang berada pada kategori
BB (Belum Berkembang), 1 anak atau sebesar 20% berada pada kategori MB (Mulai
Berkembang), 4 anak atau sebesar 33% berada pada kategori BSH (Berkembang Sesuai
Harapan), 7 anak atau sebesar 58% berada pada kategori BSB (Berkembang Sangat Baik).
Tingkat pencapaian dengan indikator anak sudah mampu mengumpulkan dan
menghitung jumlah buah yang ada didalam LKA dan menulis jumlah angka dari 12 anak
terdapat 1 anak atau sebesar 40% berada pada kategori MB (Mulai Berkembang), 3 anak
atau sebesar 25% berada pada kategori BSH (Berkembang Sesuai Harapan), 8 anak atau
sebesar 67% berada pada kategori BSB (Berkembang Sangat Baik).
Tingkat pencapaian dengan indikator anak sudah mampu menuliskan angka sesuai
dengan buah yang ada pada gambar dari 12 anak terdapat 1 anak atau sebesar 20% berada
pada kategori MB (Mulai Berkembang), 2 anak atau sebesar 33% berada pada kategori
BSH (Berkembang Sesuai Harapan), 9 anak atau sebesar 75% berada pada kategori BSB
(Berkembang Sangat Baik).
Diketahui bahwa pada kegiatan matematika statistika di TK Tunas Bangsa Anak
mampu memperhatikan dengan baik saat demonstrasi di lakukan. Anak mampu mewarnai
gambar dengan baik sesuai perintahnya, Anak mampu membedakan warna, Anak mampu
menghitung buah yang ada pada LKA tersebut, Anak sudah mampu mengumpulkan dan
menghitung jumlah buah yang ada di dalam LKA dan menulis jumlah angka, Anak mampu
menuliskan angka sesuai dengan buah yang ada pada gambar. Dan pada kelas tersebut
banyak anak yang Bekembang Sesuai Harapan, dan hanya beberapa yang masih ada di
kategori (MB) Mulai Berkembang.
C. KEGIATAN MATEMATIKA POLA

1. Subjek Observasi
Subjek observasi adalah sebagian anak kelompok B Taman Kanak-kanak Tunas
Bangsa Surabaya Tahun Ajaran 2017/2018 dengan jumlah 10 anak dari jumlah
keseluruhan 25 anak.

2. Lokasi Observasi
Observasi ini dilakukan di Taman Kanak-kanak Tunas Bangsa Surabayta. TK ini
beralamatkan di Jalan Menganti Babatan Gang 6, Kelurahan Babatan, Kecamatan
Wiyung Surabaya. TK ini memiliki tenaga pengajar (guru) sebanyak 3 orang dengan
satu guru yang merangkap menjadi kepala sekolah TK. Kegiatan belajar di TK tersebut
dilaksanakan pada pukul 07.30-10.00 WIB.

3. Kegiatan “Let’s Learn Pattern”


Pada hari jumat 16 November 2018. Kami melaksanakan kegiatan penerapan
matematika pola yaitu “Let’s Learn Pattern” di Taman Kanak-kanak Tunas Bangsa
Surabaya. Kami memulai kegiatan pada pukul 07.00 dengan pembukaan
memperkenalkan diri kami. Setelah kami memperkenalkan diri, anak maju satu persatu
secara bergantian untuk memperkenalkan diri. Pada saat memperkenalkan diri anak
terlihat sangat antusias dengan kami.
Setelah anak-anak selesai memperkenalkan diri satu persatu, kami memulai
kegiatan inti penerapan matematika. Kegiatan ini dilakukan diluar ruangan karena
kegiatan ini membutuhkan tempat yang sangat luas mengingat kegiatan saya adalah
mengajak untuk berlari. Sebelum melakukan kegiatan inti kami ajak untuk belajar
mengenal bentuk bangun geometri seperti segitiga, persegi dan lingkaran, kami juga
mengajak untuk menyebutkan bangun geomteri tersebut dengan menggunakan bahasa
inggris. Anak-anak terlihat sangat antusias ketika saya ajak untuk mengenal macam-
macam bentuk geometri. Kami menyiapkan 2 karton berbentuk persegi panjang dengan
pola yang sama. Selanjutnya anak-anak terbagi menjadi dua kelompok dengan jumlah
masing-masing kelompok 5 anak. Selanjutnya karton berpola tersebut kami letakkan
pada baris depan anak. Selanjutnya untuk bentuk-bentuk bangun geomteri sudah kami
siapkan dan kami letakkan pada masing-masing ember kecil pada setiap kelompok.
Bentuk bangun geomteri ini selanjutnya akan anak letakkan pada karton berpola tadi
dan mengambil bangun geometri sesuai dengan instruksi kami. Masing-masing
kelompok mendapatkan intsruksi yang sama dari kami misalnya “susunlah dengan pola
segitiga lalu persegi setelah persegi berarti apa ya..?” pada saat kami mengintsruksikan
kegiatan tersebut sebagian anak-anak langsung menjawab dengan antusias “segitiga”
setelah itu baru masing-masing kelompok dapat kami instruksikan untuk meletakkan
pola tersebut pada karton. Untuk kelompok yang tercepat menyusun pola maka
kelompok itulah yang menang. Setelah perlombaan selesai kami melakukan review
bersama dilanjutkan dengan mengerjakan lembar kerja anak.
Untuk lembar kerja anak ini dilaksanakan di dalam kelas dengan menggunakan lem
kertas karena pengerjaan pada lembar kerja anak adalah menempel pola pada LKA
masing-masing.
4. Hasil observasi penerapan matematika “pola” pada TK Tunas Bangsa kelas B
menunjukkan :
Tingkat Pencapaian Anak
No Indikator BSB BSH MB BB
1. Anak mampu Gisel, Puspa,
memperhatikan Graciella, Maikel,
dengan baik saat Gisela, Ayu, Karin, Galih,
demonstrasi di Raju Malvita
lakukan
2. Anak Raju, Ayu, Puspa, Maikel,
mengetahui Gisela, Galih, Malvita
danmampu Gisel,
menyebutkan Karin,
macam-macam Graciella
bentuk bangun
geometri dengan
benar
3. Anak mampu Raju, Puspa, Malvita,
memperkirakan Gisela, Ayu, Maikel, Galih
pola urutan Graciella Karin, Gisel
berikutnya
dengan baik
4. Anak mampu Raju, Puspa, Malvita,
meletakkan dan Gisela, Maikel, Karin Galih
meneruskan pola Gisel, Ayu,
selanjutnya Graciella
setelah melihat
contoh yang
diberikan
dengan benar
5. Anak mampu Gisel, Puspa, Karin Malvita,
menempelkan Graciella, Maikel Galih
pola pada lembar Gisela, Ayu,
kerja anak Raju
dengan benar

1. Dari hasil observasi dengan indikator anak mampu memperhatikan dengan baik saat
demonstrasi di lakukan :
𝟓
BSB: x 100% = 50%. Jadi di dalam observasi hanya 50% anak yang berkembang
𝟏𝟎

sangat baik dalam indikator 1.


5
BSH: x 100% = 50%. Jadi dalam observasi hanya 50% anak yang berkembang sesuai
10

harapan dalam indikator 1.


2. Dari hasil observasi dengan indikator anak mengetahui dan mampu menyebutkan macam-
macam bentuk bangun geometri dengan benar:
𝟓
BSB: 𝟏𝟎 x 100% = 50%. Jadi di dalam observasi hanya 50% anak yang berkembang sangat

baik dalam indikator 2.


3
BSH: x 100% = 30%. Jadi dalam observasi hanya 30% anak yang berkembang sesuai
10

harapan dalam indikator 2.


𝟐
MB: 𝟏𝟎 x 100% = 20%. Jadi di dalam observasi hanya 20% anak yang mulai berkembang

pada indikator 2.
3. Dari hasil observasi dengan indikator anak mampu memperkirakan pola urutan berikutnya
dengan baik:
𝟒
BSB: 𝟏𝟎 x 100% = 40%. Jadi di dalam observasi hanya 40% anak yang berkembang sangat

baik dalam indikator 3.


4
BSH: x 100% = 40%. Jadi dalam observasi hanya 40% anak yang berkembang sesuai
10

harapan dalam indikator 3.


𝟐
MB: 𝟏𝟎 x 100% = 20%. Jadi di dalam observasi hanya 20% anak yang mulai berkembang

dalam indikator 3.
4. Dari hasil observasi dengan indikator anak mampu meletakkan dan meneruskan pola
selanjutnya setelah melihat contoh yang diberikan:
𝟓
BSB: x 100% = 50%. Jadi di dalam observasi hanya 50% anak yang berkembang sangat
𝟏𝟎

baik dalam indikator 4.


3
BSH: x 100% = 30%. Jadi dalam observasi hanya 30% anak yang berkembang sesuai
10

harapan dalam indikator 4.


𝟐
MB: 𝟏𝟎 x 100% = 20%. Jadi di dalam observasi hanya 20% anak yang mulai berkembang

dalam indikator 4.
5. Dari hasil observasi dengan indikator anak mampu Anak mampu menempelkan pola pada
lembar kerja anak dengan benar:
𝟓
BSB: 𝟏𝟎 x 100% = 50%. Jadi di dalam observasi hanya 50% anak yang berkembang secara

baik dalam indikator 5.


2
BSH: x 100% = 20%. Jadi dalam observasi hanya 20% anak yang berkembang sesuai
10

harapan dalam indikator 5.


𝟏
MB: 𝟏𝟎 x 100% = 10%. Jadi di dalam observasi hanya 10% anak yang mulai berkembang

dalam indikator 5.
𝟐
BB: 𝟏𝟎 x 100% = 20%. Jadi di dalam observasi hanya 20% anak yang belum berkembang

secara baik dalam indikator 5.

Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa tingkat pencapaian dengan indikator anak mampu
memerhatikan dengan baik saat demonstrasi dilakukan di TK Tunas Bangsa Surabaya
sebesar 50% atau sebanyak 5 anak berada pada kategori BSB (Berkembang Sangat Baik),
sebesar 50% atau 5 anak berada pada kategori BSH (Berkembang Sesuai Harapan).
Tingkat pencapaian dengan indikator anak mengetahui dan mampu menyebutkan macam-
macam bentuk bangun geometri dengan benar dari 10 anak tidak ada yang berada pada
kategori BB (Belum Berkembang), 2 anak atau sebesar 20% berada pada kategori MB
(Mulai Berkembang), 3 anak atau sebesar 30% berada pada kategori BSH (Berkembang
Sesuai Harapan), 5 anak atau sebesar 50% berada pada kategori BSB (Berkembang Sangat
Baik).
Tingkat pencapaian dengan indikator anak mampu memperkirakan pola urutan berikutnya
dengan benar dari 10 anak tidak ada yang berada pada kategori BB (Belum Berkembang), 2
anak atau sebesar 20% berada pada kategori MB (Mulai Berkembang), 4 anak atau sebesar
40% berada pada kategori BSH (Berkembang Sesuai Harapan), 4 anak atau sebesar 40%
berada pada kategori BSB (Berkembang Sangat Baik).
Tingkat pencapaian dengan indikator anak mampu meletakkan dan meneruskan pola
selanjutnya setelah melihat contoh yang diberikan dari 10 anak tidak ada yang berada pada
kategori BB (Belum Berkembang), 2 anak atau sebesar 20% berada pada kategori MB
(Mulai Berkembang), 3 anak atau sebesar 30% berada pada kategori BSH (Berkembang
Sesuai Harapan), 5 anak atau sebesar 50% berada pada kategori BSB (Berkembang Sangat
Baik).
Tingkat pencapaian dengan indikator anak mengetahui dan mampu menyebutkan macam-
macam bentuk bangun geometri dengan benar dari 10 anak terdapat 2 anak atau 20% berada
pada kategori BB (Belum Berkembang) 2 anak atau sebesar 20% berada pada kategori MB
(Mulai Berkembang), 2 anak atau sebesar 20% berada pada kategori BSH (Berkembang
Sesuai Harapan), 5 anak atau sebesar 50% berada pada kategori BSB (Berkembang Sangat
Baik).
Diketahui bahwa pada kegiatan matematika pola di TK Tunas Bangsa yaitu memperhatikan
dengan baik saat demonstrasi, mengetahui bentuk geometri (lingkaran, persegi, segitiga),
meletakkan dan meneruskan pola selanjutnya dan menempelkan pola pada lembar kerja anak
berada pada kategori BSB (Berkembang Sangat Baik) rata-rata sebanyak 50%. Secara
keseluruhan dari 5 indikator dapat dilihat bahwa tingkat pencapaian pada kegiatan
matematika pola 30 % berada pada kategori BSH (Berkembang Sesuai Harapan), dan
sisanya berada pada kategori MB (Mulai Berkembang) dan BB (Belum Berkembang).
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil observasi dapat disimpulkan bahwa pada kegiatan sains percobaan
pembuatan jus melon di TK Tunas Bangsa anak mampu memperhatikan dengan baik saat
demonstrasi di lakukan, anak mampu menakar gula sesuai petunjuk yang ada di LKA, anak
mampu menuangkan susu putih dalam pembuatan jus melon, anak mampu mengaduk atau
mencampur bahan sesuai arahan yang ada di LKA, anak mampu menuangkan jus melon
yang ada di blender ke dalam gelas, anak mampu mencampur bahan-bahan pembuatan jus
melon sebagian berada pada kategori BSB (Berkembang Sangat Baik) dan masih ada
beberapa anak yang masih berada pada kategori BB (Belum Berkembang).
Pada kegiatan matematika statistika di TK Tunas Bangsa anak mampu memperhatikan
dengan baik saat demonstrasi di lakukan, anak mampu mewarnai gambar dengan baik
sesuai perintahnya, anak mampu membedakan warna, anak mampu menghitung buah yang
ada pada LKA tersebut, anak sudah mampu mengumpulkan dan menghitung jumlah buah
yang ada di dalam LKA dan menulis jumlah angka, anak mampu menuliskan angka sesuai
dengan buah yang ada pada gambar. Dan pada kelas tersebut banyak anak yang
Bekembang Sesuai Harapan, dan hanya beberapa yang masih ada di kategori Mulai
Berkembang.
Dan pada kegiatan matematika pola di TK Tunas Bangsa yaitu memperhatikan dengan
baik saat demonstrasi, mengetahui bentuk geometri (lingkaran, persegi, segitiga),
meletakkan dan meneruskan pola selanjutnya dan menempelkan pola pada lembar kerja
anak berada pada kategori BSB (Berkembang Sangat Baik) rata-rata sebanyak 50%. Secara
keseluruhan dari 5 indikator dapat dilihat bahwa tingkat pencapaian pada kegiatan
matematika pola rata-rata sebanyak 30 % berada pada kategori BSH (Berkembang Sesuai
Harapan), dan sisanya berada pada kategori MB (Mulai Berkembang) dan BB (Belum
Berkembang).
Hal tersebut menunjukkan, bahwa kegiatan yang dilakukan yaitu kegiatan matematika
lingkaran buah dan let’s learn pattern dapat melatih anak dan meningkatkan pemahaman
anak mengenai matematika statistika dan pola. Dan pada kegiatan sains yaitu percobaan
pembuatan jus anak dapat mengetahui betapa pentingnya menjaga kesehatan tubuh dengan
meminum minuman yang bergizi.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian di atas, saran yang dapat diberikan
oleh peneliti adalah:
1. Bagi Guru
Praktek langsung dapat menjadi salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan
kemampuan anak dalam mengenal sains dan matematika. Pada praktek langsung yang
dilakukan, media yang digunakan pada setiap kriteria penyusunan pola hindari
menggunakan media yang sama agar anak tidak terlalu jenuh. Selain itu pemberian
reward dapat dilakukan untuk memberikan motivasi kepada anak saat mengikuti
pembelajaran.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti-peneliti lain diharapkan dapat memberikan kontribusi dengan melengkapi
penelitian ini melalui pemberian alteratif metode yang berbeda dalam rangka
meningkatkan kemampuan anak. Selain itu, media yang digunakan disesuaikan dengan
jumlah anak dan hindari menggunakan media yang sama pada setiap kriterianya.
Penelitian dilakukan dari yang paling sederhana hingga ke yang lebih kompleks.
Sehingga, peneliti lain dapat mengetahui seberapa jauh kemampuan anak.
DAFTAR PUSTAKA

Hastuti, ET. 2014. 1 Bab 1 Pendahuluan. Diperoleh dari


http://eprints.ums.ac.id/29021/2/BAB_I.pdf
Arfianti, FAA. 2014. Bab 1 Pendahuluan. Diperoleh dari
http://eprints.ums.ac.id/30092/2/BAB_I.pdf
Arifin, Shokibhul. 2016. Perkembangan Kognitif Manusia Dalam Perspektif Psikologi dan Islam.
Diperoleh dari journal.um-surabaya.ac.id/index.php/Tadarus/article/view/350/261
Mu’min, SA. 2013. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Diperoleh dari
https://media.neliti.com/media/publications/235758-teori-perkembangan-kognitif-jean-
piaget-48cba26e.pdf
Gloria, A. 2012. Bab II Kajian Teori. Diperoleh dari https://eprints.uny.ac.id/9737/2/BAB2%20-
%2008111241012.pdf
Syafrizar, Welis, Wilda. 2008. Ilmu Gizi. Diperoleh dari
http://repository.unp.ac.id/490/1/ILMU%20GIZI.pdf
Rahmawati, Dahlia. 2013. Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Motorik Anak. Diperoleh
dari https://lib.unnes.ac.id/22795/1/1601911004.pdf

Nasution, Leni Masnidar. 2017. Statistik Deskriptif. Diperoleh dari jurnalhikmah.staisumatera-


medan.ac.id/index.php/hikmah/article/download/8/11

Rahim, Abdul. 2016. Statiska Dalam Penelitian Pendidikan. Diperoleh dari ejournal.iain-
jember.ac.id/index.php/edukasi/article/download/245/231

Lathifa, Aisyah Umi. 2014. Pola Matematika Pada Anak Usia Dini. Diperoleh dari
http://duniaanakbalita.blogspot.com/2014/01/pola-matematika-pada-anak-usia-dini.html

Wirda sari, Atika. 2014. Hakikat Sains. Diperoleh dari atikawirdasari.blogspot.com/2014/05/v-


behaviorurldefaultvmlo.html?m=1
Nimah, M. 2012. Kajian Teori Perkembangan Kognitif. Diperoleh dari
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://etheses.uin.malang.ac
.id/2218/608410090_bab_2.pdf&ved=2ahUKEwjhvOeY0PPeAhUUTo8KHZ6Cp4QFjA
DegQIBhAB&usg=AovVaw11Gh5RCvl4iGvBaUZtWe

Zalukhu, Gabriel I.S. 2016. Makalah Membaca Sains Dan Matematika. Diperoleh
darihttp://webmakalah2.blogspot.com/2016/04/makalah-membaca-sains-dan-
matematika.html
Saodah, Siti. 2017. Metode Pengembangan Matematika. Diperoleh dari
http://sitisaodahrrossy2.blogspot.com/2017/01/makalah-matematika-aud.html
Aisyah, Siti dkk. 2008. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini.
Jakarta: Universitas Terbuka.

Smith, A. M. & Price, J. A. 2012. Mathematics in early years education: third edition. A David
Bulton Book.

Busines Dictionary. (online). (http://m.businessdictionary.com, diakses tanggal 6 Desember


2018).
Lampiran

a. Sain Gizi (Percobaan Membuat Jus Melon)


b. Matematika “Statiska”
c. Matematika “Pola”

Anda mungkin juga menyukai