Anda di halaman 1dari 2

M. Rifky Fajar P. O.

18/426868/GE/08804

Sifat fisik tanah juga merupakan faktor lain penyebab longsoran. Ada longsor yang disebabkan oleh
partikel–partikel tanah ataupun batuan yang ada pada pelapisan lereng yang butirannya halus, material
lepas atau pelapisan batuan yang lapuk. Ada juga yang disebabkan oleh materialmaterial batuan yang
mempunyai bidang–bidang lemah yang berbentuk rekahan–rekahan. Tanah longsor paling sering terjadi
di lereng–lereng yang terdiri dari lapisan batuan yang kedap air. Permukaan lapisan yang kedap air
tergerus hingga menjadi licin, dengan akibat bahwa di bawah pengaruh berbagai faktor dari luar, dimana
lapisan–lapisan lain yang terletak di atasnya akan tergelincir (Armayani, 2012)

Sifat fisik tanah

a. Tekstur tanah

Tekstur tanah menunjukan ukuran relatif partikel tanah. Tekstur tanah dinyatakan dalam ukuran
perbandingan antara fraksi pasir, debu, dan lempung. Ukuran butir tanah semakin halus, maka semakin
luas permukaan tanah, dan semakin banyak air di dalam tanah, sehingga beban lereng semakin
bertambah dan berpotensi untuk terjadinya longsorlahan. Pada daerah penelitian terdapat 4 tekstur
tanah yaitu gelug, geluh berdebu, geluh berpasir, dan geluh lempung berdebu. Kejadian longsorlahan
terbanyak pada tekstur geluh berdebu.

b. Permeabilitas Tanah

Kecepatan air untuk dapat masuk kedalam tubuh tanah disebut permeabilitas, semakin lambat air
meresap kedalam tubuh tanah, maka semakin banyak air yang tersimpan dalam tubuh tanah sehingga
beban lereng semakin tinggi dan berpotensi terjadinya longsorlahan. pada daerah penelitian terdapat 5
kelas permeabilitas tanah yaitu lambat, agak lambat, sedang, agak cepat, dan cepat. Kejadian
longsorlahan terbanyak pada permeabilitas tanah agak cepat.

Klasiikasi tanah rawan longsor didasarkan pada jenis bahan, perilakunya (Hardiyatmo, 2006) dan tipologi
kawasan rawan longsor (Dewan Nasional Perubahan Iklim, 2011). Penjelasannya: a.Berdasarkan jenis
bahan induknya berupa: endapan, batuan dan endapan campuran bahan penyusunnya. Menurut jenis
endapannya ada 7 endapan yakni: 1).endapan aluvial (luvial dan lacustrine), 2).endapan glacial (glacio
luvial, glacio lacustrine, till, glacial drift), 3).endapan eolian (dune dan loess), 4).endapan residual /
residual deposits / residual soil (lateritic dan saprolite), 5).endapan colluvial / talus (rockfall, debrisfall,
dan creep), 6).endapan laut / marine (sumber dan jenis bahan), 7).endapan campuran / melange.
b.Menurut asal batuan antara lain: batuan beku / igneous rock (granit, dolerit, gabro, ), batuan batuan
sedimen (serpih / shales, sandstone, limestone, batuan vulcanic, batuan breksi andesit) dan batuan
metamorf (schist, gneiss, slate, phyllit dan marbel). Endapan campuran bahan penyusunnya berupa
batuan dasar / bedrock, batuan boulder, lanau anorganik, dan butiran clay. c.Berdasarkan perilakunya
(sifatnya) seperti tanah granuler, tanah kohesif, tanah lanau & loess, dan tanah organik. d. Berdasarkan
perilakunya (tingkat kekasaran bahan penyusun) yaitu: kerikil, pasir (sand), debu / lanau (silt), clay (liat
/ lempung), bahan organik, dan gambut.

Jadi hakekatnya semua jenis tanah yang ada di Indonesia rawan terhadap longsor (kerawanan dapat
meningkat lagi dipicu oleh adanya curah hujan tinggi / iklim tropis dan kecerobohan manusia). Namun
secara nyata tanah ini bisa longsor biasanya berada daerah miring (bidang gelincir) , curah hujan tinggi,
dan faktor sifat tanah dan lainnya.

Dewan Nasional Perubahan Iklim.2011. Pemetaan Kerentanan Di Daerah Provinsi Serta Inventarisasi
Kebijakan dan Kelembagaan Dlm Rangka Antisipasi Dampak Perubahan Iklim. Executive Summary.
Jakarta: Kementerian BUMN RI Lt.18.

Hardiyatmo HC. 2006. Penanganan Tanah Longsor dan Erosi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Armayani, Andi. 2012. Studi Fisis Batuan Pada Daerah Rawan Longsor Kecamatan Parangloe Kabupaten
Gowa Sulawesi Selatan. Skripsi. UIN Alauddin Makasar

Anda mungkin juga menyukai