MARK ASSIGNMENT 2
(PERHITUNGAN CDI DAN LADD DAN ESTIMASI RISIKO)
OLEH:
KELOMPOK 2
Pada bulan Mei 2016, Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan Industri FKM UI
mengadakan penelitian di Desa Kawasi dan Desa Soligi di Pulau Obi yang berada di Kabupaten
Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Kawasi termasuk desa lingkar tambang yang sangat
dekat dengan pusat pertambangan nikel, sedangkan Soligi merupakan desa luar lingkar tambang
yang terpisah oleh sungai dengan Desa Kawasi. Di kedua desa ini PKKLI melakukan kajian
analisis risiko kesehatan masyarakat dengan penduduk residensial sebagai subjek. Dari Desa
Kawasi PKKI memperoleh data berikut: median berat pria dewasa 60,2 kg, median frekuensi
pajanan 358 hari/tahun, median durasi pajanan 15 tahun, dan median laju konsumsi air minum
2,4 L/hari, beras 0,278 kg/hari, buah-buahan 0,004 kg/hari, sayur-mayur 0,006 kg/hari, dan ikan
laut 0,145 kg/hari. Diketahui pula bahwa air minum, beras, buah-buahan, sayur-mayur, dan ikan
laut mengandung mangan, merkuri, nikel, nitrat, seng, dan sianida seperti tertera dalam di
bawah.
Pertanyaan
Jawaban
a. Arsen
1) Air minum
2) Beras
CDI dan LADD tidak dapat diidentifikasi karena konsentrasi < 5.
3) Buah
CDI dan LADD tidak dapat diidentifikasi karena konsentrasi < 5.
4) Sayur
𝐶 × 𝑅 × 𝑓𝐸 ×𝐷𝐸 0,014 𝑚𝑔/𝑘𝑔 × 0,006 𝑘𝑔/ℎ𝑎𝑟𝑖 × 358 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 × 15 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐶𝐷𝐼 = =
𝑊𝐵 × 𝑡𝑎𝑣𝑔 60,2 𝑘𝑔 × (15 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 × 365 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛)
= 1,37 × 10−6 mg/kg/hari
5) Ikan
𝐶 × 𝑅 × 𝑓𝐸 ×𝐷𝐸 11,3 𝑚𝑔/𝑘𝑔 × 0,145 𝑘𝑔/ℎ𝑎𝑟𝑖 × 358 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 × 15 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐶𝐷𝐼 = =
𝑊𝐵 × 𝑡𝑎𝑣𝑔 60,2 𝑘𝑔 × (15 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 × 365 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛)
= 0,03 mg/kg/hari
1) Air minum
= 2 x 10−4 mg/kg/hari
2) Beras
3) Buah
5) Ikan
c. Merkuri
1) Air minum
2) Beras
3) Buah
4) Sayur
5) Ikan
1) Air Minum
2) Beras
3) Buah
5) Ikan
e. Nitrat
1) Air Minum
2) Beras
3) Buah
𝐶 × 𝑅 × 𝑓𝐸 × 𝐷𝐸 0,3405 × 0,004 × 358 × 15 7,31194
𝐶𝐷𝐼 = = = = 2,2 x 10-5 mg/kg/hari
𝑊𝐵 × 𝑡𝑎𝑣𝑔 60,2 × (15 × 365) 329.595
4) Sayur
5) Ikan
f. Seng
1) Air minum
2) Beras
3) Buah
4) Sayur
5) Ikan
1) Air minum
2) Beras
3) Buah
4) Sayur
5) Ikan
a. Arsen
𝐶𝐷𝐼
𝑅𝑄 = 𝑅𝑓𝐷
dan Excess Cancer Risk (ECR) untuk karsinogenik dengan persamaan :
1) Air Minum
= 9,56×10-5
2) Beras
Tidak dapat diidentifikasi.
3) Buah
Tidak dapat diidentifikasi.
4) Sayur
= 4,4 × 10−7
5) Ikan
= 8,58 × 10−3
b. Mangan
Berdasarkan referensi dari ATSDR (Agency for Toxic Substances and Disease
Registry), Mangan digolongkan ke dalam substansi non-karsinogen. Maka selanjutnya
ntuk melihat tingkat risiko dari mangan, maka perlu mengetahui Risk Quotient (RQ)
untuk non-karsinogenik dengan persamaan :
𝐶𝐷𝐼
𝑅𝑄 = 𝑅𝑓𝐷
1) Air minum
𝐶𝐷𝐼 2 𝑥 10−4
𝑅𝑄 = = 1,4 × 10−1 = 1,42 x 10-3
𝑅𝑓𝐷
2) Beras
3) Buah
4) Sayur
5) Ikan
c. Merkuri
Berdasarkan ATSDR (Agency for Toxic Substances and Disease Registry)
merkuri merupakan logam yang terbentuk secara alami yang memiliki beberapa
bentuk. Adanya data kanker pada manusia yang tidak memadai untuk semua bentuk
merkuri. EPA telah menentukan bahwa merkuri klorida dan metilmerkuri adalah
kemungkinan karsinogen pada manusia. Serta tidak ada data manusia saat ini yang
mengaitkan paparan merkuri dengan kanker, tetapi data yang tersedia pun masih
terbatas. Oleh karenanya, untuk melihat risiko karsinogen merkuri pada manusia, perlu
mengetahui Risk Quotient (RQ) untuk karsinogenik dengan persamaan :
𝐶𝐷𝐼
𝑅𝑄 =
𝑅𝑓𝐷 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑅𝑓𝐶
*RfD yang dipakai adalah Oral RfD = 0,0001(Rahman, A. et al., 2019)
1) Air Minum
1,96 𝑥 10−6
𝑅𝑄 = = 0,0196
10−4
2) Beras
6,11 𝑥 10−5
𝑅𝑄 = = 0,611
10−4
3) Buah
1,82 𝑥 10−6
𝑅𝑄 = = 0,0182
10−4
4) Sayur
1,37 𝑥 10−6
𝑅𝑄 = = 0,0137
10−4
5) Ikan
5,20 𝑥 10−5
𝑅𝑄 = = 0,52
10−4
d. Nikel
𝐶𝐷𝐼
RQ =
𝑅𝑓𝐷 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑅𝑓𝐶
1) Air minum
2) Beras
3) Buah
4) Sayur
5) Ikan
e. Nitrat
𝐶𝐷𝐼
𝑅𝑄 =
𝑅𝑓𝐷 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑅𝑓𝐶
1) Air minum
𝐶𝐷𝐼 0,0185
𝑅𝑄 = = = 1,16 x 10-4
𝑅𝑓𝐷 1,6
2) Beras
𝐶𝐷𝐼 0,00159
𝑅𝑄 = = = 0,9 x 10-5
𝑅𝑓𝐷 1,6
3) Buah
𝐶𝐷𝐼 0,0000221
𝑅𝑄 = = = 1,38 x 10-6
𝑅𝑓𝐷 1,6
4) Sayur
𝐶𝐷𝐼 0,000058
𝑅𝑄 = = = 3,62 x 10-6
𝑅𝑓𝐷 1,6
5) Ikan
𝐶𝐷𝐼 0,00011
𝑅𝑄 = = = 6,9 x 10-5
𝑅𝑓𝐷 1,6
f. Seng
Karena saat ini akan menghitung tingkat risiko kesehatan seng dalam air
minum dan makanan, maka yang digunakan adalah RfD. Mengacu pada Peraturan
Pemerintah No.82 tahun 2002 tentang pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air, RfD/RfC/CSF seng adalah 3E-1 mg/kg/day atau 3 x 10-1 mg/kg/day.
Sedangkan CDI yang digunakan dalam rumus di atas adalah hasil perhitungan pada
nomor 1.
1) Air minum
𝐶𝐷𝐼 10−3
𝑅𝑄 = = = 3,3 × 10−3
𝑅𝑓𝐷 3 × 10−1
2) Beras
3) Buah
4) Sayur
5) Ikan
h. Sianida
ASTDR (Agency for Toxic Substances & Disease Registry) menggolongkan
Sianida (CN-) sebagai zat non-karsinogenik. Untuk menghitung karakteristik risiko
kesehatan/tingkat risiko non-karsinogenik sianida dapat dihitung menggunakan rumus
RQ (Risk Quotient) yaitu:
𝐶𝐷𝐼
𝑅𝑄 =
𝑅𝑓𝐷 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑅𝑓𝐶
Sebab yang dihitung adalah pajanan oral (ingesi, pangan, dan minuman)
maka yang dipakai adalah RfD. Nilai RfD sianida yaitu 2E-2 mg/kg/hari (2 x
10−2 mg/kg/hari) yang dapat dilihat pada table nilai RfD, RfC, dan CSF beberapa
agen risiko air yang tersedia untuk karakteristik risiko non karsinogenik dan
karsinogenik yang mengacu pada parameter kualitas air dalam Peraturan Pemerintah
No. 82 tahun 2002 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran
Air. Nilai CDI yang digunakan yaitu nilai yang telah dihitung pada nomor 1.
1) Air minum
2) Beras
3) Buah
4) Sayur
5) Ikan
a. Arsen
Berdasarkan perhitungan nilai RQ pada arsen, nilai RQ yang didapatkan
berdasarkan hasil perhitungan dengan parameter arsen seluruhnya RQ < 1 sehingga
air minum, beras, buah, sayur, dan ikan aman dari efek nonkarsinogenik pada pria
dewasa dengan median berat 60,2 kg. Akan tetapi, hasil dari perhitungan tersebut
tidak dapat digeneralisasi untuk semua penduduk di Desa Kawasi dikarenakan
perhitungan tersebut hanya dilakukan pada populasi pria dewasa dengan median
berat badan 60,2 kg. Sedangkan di Desa Kawasi masih ada populasi lain dengan
median berat badan yang berbeda juga.
Berdasarkan perhitungan nilai ECR pada arsen, nilai ECR yang didapatkan
berdasarkan hasil perhitungan dengan parameter arsen pada air minum, beras,
buah-buahan, dan sayur ECR < E-4 sehingga air minum, beras, buah, dan sayur
aman dari efek karsinogenik pada pria dewasa dengan median berat 60,2 kg.
Sedangkan arsen pada ikan didapatkan ECR > E-4 sehingga tidak aman dari efek
karsinogenik pada pria dewasa dengan median berat 60,2 kg.
b. Mangan
Berdasarkan perhitungan nilai RQ pada mangan, nilai RQ yang didapatkan
berdasarkan hasil perhitungan dengan parameter mangan seluruhnya RQ < 1
sehingga air minum, beras, buah, sayur, dan ikan aman dari efek nonkarsinogenik
pada pria dewasa dengan median berat 60,2 kg. Akan tetapi, hasil dari perhitungan
tersebut tidak dapat digeneralisasi untuk semua penduduk di Desa Kawasi
dikarenakan perhitungan tersebut hanya dilakukan pada populasi pria dewasa
dengan median berat badan 60,2 kg. Sedangkan di Desa Kawasi masih ada populasi
lain dengan median berat badan yang berbeda juga.
c. Merkuri
Berdasarkan perhitungan nilai RQ pada merkuri, nilai RQ yang didapatkan
berdasarkan hasil perhitungan dengan parameter merkuri seluruhnya RQ < 1
sehingga air minum, beras, buah, sayur, dan ikan aman dari efek nonkarsinogenik
pada pria dewasa dengan median berat 60,2 kg. Akan tetapi, hasil dari perhitungan
tersebut tidak dapat digeneralisasi untuk semua penduduk di Desa Kawasi
dikarenakan perhitungan tersebut hanya dilakukan pada populasi pria dewasa
dengan median berat badan 60,2 kg. Sedangkan di Desa Kawasi masih ada populasi
lain dengan median berat badan yang berbeda juga.
d. Nikel
Berdasarkan perhitungan nilai RQ pada nikel, nilai RQ yang didapatkan
berdasarkan hasil perhitungan dengan parameter arsen seluruhnya RQ < 1 sehingga
air minum, beras, buah, sayur, dan ikan aman dari efek nonkarsinogenik pada pria
dewasa dengan median berat 60,2 kg. Akan tetapi, hasil dari perhitungan tersebut
tidak dapat digeneralisasi untuk semua penduduk di Desa Kawasi dikarenakan
perhitungan tersebut hanya dilakukan pada populasi pria dewasa dengan median
berat badan 60,2 kg. Sedangkan di Desa Kawasi masih ada populasi lain dengan
median berat badan yang berbeda juga.
e. Nitrat
Hasil perhitungan nilai RQ pada nitrat menunjukkan bahwa nilai RQ < 1
untuk semua media. Hal tersebut menunjukkan bahwa pria dewasa di Desa Kawasi
dengan berat badan 60,2 kg tidak memiliki risiko nonkarsinogen yang serius dari
pajanan terhadap nitrat di kelima media makanan. Akan tetapi, hasil dari
perhitungan tersebut tidak dapat digeneralisasi untuk semua penduduk di Desa
Kawasi dikarenakan perhitungan tersebut hanya dilakukan pada populasi pria
dewasa dengan median berat badan 60,2 kg. Sedangkan di Desa Kawasi masih ada
populasi lain dengan median berat badan yang berbeda juga.
f. Seng
Berdasarkan perhitungan nilai RQ pada seng, nilai RQ yang didapatkan
berdasarkan hasil perhitungan dengan parameter seng seluruhnya RQ < 1 sehingga
air minum, beras, buah, sayur, dan ikan aman dari efek nonkarsinogenik pada pria
dewasa dengan median berat 60,2 kg. Akan tetapi, hasil dari perhitungan tersebut
tidak dapat digeneralisasi untuk semua penduduk di Desa Kawasi dikarenakan
perhitungan tersebut hanya dilakukan pada populasi pria dewasa dengan median
berat badan 60,2 kg. Sedangkan di Desa Kawasi masih ada populasi lain dengan
median berat badan yang berbeda juga.
g. Sianida
Hasil perhitungan nilai RQ pada sianida menunjukkan bahwa nilai RQ < 1
untuk semua media kecuali beras. Hal tersebut menunjukkan bahwa pria dewasa di
Desa Kawasi dengan berat badan 60,2 kg memiliki risiko kesehatan akibat
konsumsi sianida melalui beras. Sementara itu, pria dewasa di Desa Kawasi dengan
berat badan 60,2 kg aman dari pajanan sianida melalui air minum, sayur, dan buah,
dan ikan. Akan tetapi, hasil dari perhitungan tersebut tidak dapat digeneralisasi
untuk semua penduduk di Desa Kawasi dikarenakan perhitungan tersebut hanya
dilakukan pada populasi pria dewasa dengan median berat badan 60,2 kg.
Sedangkan di Desa Kawasi masih ada populasi lain dengan median berat badan
yang berbeda juga.
Berdasarkan hasil perhitungan, nilai ECR yang dihasilkan pada air minum
sebesar 9,56 x 10 , beras sebesar 7,14 x 10 , buah sebesar 1,03 x 10 , sayur sebesar
-5 -4 -5
b. Mangan
Berdasarkan hasil perhitungan nilai RQ pada nomor sebelumnya, mangan
yang terdapat dalam air minum, beras, buah, sayur, ikan tidak berisiko bagi
individu dengan berat badan 60,2 kg bila air minum, beras, buah, sayur, ikan
diminum atau dikonsumsi sebanyak 2,4 L/hari untuk air minum, 0,278 kg/hari
untuk beras, 0,004 kg/hari untuk buah-buahan, 0,006 kg/hari untuk sayur,
dan 0,145 kg/hari untuk ikan selama 358 hari/tahun dalam jangka waktu 15 tahun
karena RQ < 1.
Berdasarkan hasil perhitungan, nilai RQ yang didapatkan pada air minum
sebesar 1,42 x 10 , beras sebesar 6,92 x 10 , buah sebesar 5,57 x 10 , sayur sebesar
-3 -2 -3
c. Merkuri
Berdasarkan hasil perhitungan nilai RQ pada nomor sebelumnya, merkuri
yang terdapat dalam air minum, beras, buah, sayur, ikan tidak berisiko bagi
individu dengan berat badan 60,2 kg bila air minum, beras, buah, sayur, ikan
diminum atau dikonsumsi sebanyak 2,4 L/hari untuk air minum, 0,278 kg/hari
untuk beras, 0,004 kg/hari untuk buah-buahan, 0,006 kg/hari untuk sayur,
dan 0,145 kg/hari untuk ikan selama 358 hari/tahun dalam jangka waktu 15 tahun
karena RQ < 1.
Berdasarkan hasil perhitungan, nilai RQ yang dihasilkan pada air minum
sebesar 1,96 x 10 , beras sebesar 6,11 x 10 , buah sebesar 1,82 x 10 , sayur sebesar
-2 -1 -2
d. Nikel
Berdasarkan hasil perhitungan nilai RQ pada nomor sebelumnya, nikel yang
terdapat dalam air minum, beras, buah, sayur, ikan tidak berisiko bagi individu
dengan berat badan 60,2 kg bila air minum, beras, buah, sayur, ikan diminum atau
dikonsumsi sebanyak 2,4 L/hari untuk air minum, 0,278 kg/hari untuk beras, 0,004
kg/hari untuk buah-buahan, 0,006 kg/hari untuk sayur, dan 0,145 kg/hari untuk
ikan selama 358 hari/tahun dalam jangka waktu 15 tahun karena RQ < 1.
Berdasarkan hasil perhitungan, nilai RQ yang didapatkan pada air minum
sebesar 1,3 x 10 , beras sebesar 6 x 10 , buah sebesar 3,27 x 10 , sayur sebesar 1,23
-4 -3 -5
e. Nitrat
Berdasarkan hasil perhitungan, nitrat yang terdapat dalam air minum, beras,
buah, sayur, ikan tidak berisiko bagi individu dengan berat badan 60,2 kg bila air
minum, beras, buah, sayur, ikan yang diminum/dikonsumsi sebanyak 2,4 L/hari
untuk air minum, 0,278 kg/hari untuk beras, 0,004 kg/hari untuk buah-buahan,
0,006 kg/hari untuk sayur-mayur, dan 0,145 kg/hari untuk ikan selama 358
hari/tahun dalam jangka waktu 15 tahun karena RQ < 1.
Berdasarkan hasil perhitungan, nilai RQ yang didapatkan pada air minum
sebesar 1,25 x 10 , beras sebesar 6,25 x 10 , buah sebesar 1,38 x 10 , sayur sebesar
-4 -5 -6
f. Seng
Berdasarkan hasil perhitungan nilai RQ pada nomor sebelumnya, Seng yang
terdapat dalam air minum, beras, buah, sayur, ikan tidak berisiko bagi individu
dengan berat badan 60,2 kg bila air minum, beras, buah, sayur, ikan yang
diminum/dikonsumsi sebanyak 2,4 L/hari untuk air minum, 0,278 kg/hari untuk
beras, 0,004 kg/hari untuk buah-buahan, 0,006 kg/hari untuk sayur-mayur,
dan 0,145 kg/hari untuk ikan selama 358 hari/tahun dalam jangka waktu 15 tahun
karena RQ < 1.
Berdasarkan hasil perhitungan, nilai RQ yang didapatkan dari parameter seng
pada air minum sebesar 3,3 x 10−3, pada beras sebesar 8,3 x 10−2 , pada buah
sebesar 4,3 x10−4 , pada sayur sebesar 1,4 x 10−3 , dan pada ikan sebesar 2,6 x
10−2.
g. Sianida
Berdasarkan hasil perhitungan nilai RQ pada nomor sebelumnya, sianida yang
terdapat dalam air minum, buah, sayur, ikan tidak berisiko bagi individu dengan
berat badan 60,2 kg bila air minum, buah, sayur, ikan) diminum atau dikonsumsi
sebanyak 2,4 L/hari untuk air minum, 0,004 kg/hari untuk buah-buahan, 0,006
kg/hari untuk sayur-mayur, dan 0,145 kg/hari untuk ikan selama 358 hari/tahun
dalam jangka waktu 15 tahun karena RQ < 1 sedangkan sianida yang terdapat
dalam beras berisiko bagi individu dengan berat badan 60,2 kg bila beras
dikonsumsi sebanyak 0,004 kg/hari selama 358 hari/tahun dalam jangka waktu 15
tahun karena RQ > 1.
Berdasarkan hasil perhitungan, nilai RQ yang didapatkan pada air minum
sebesar 9,5 x 10 , beras sebesar 1,6, buah sebesar 4,9 x 10 , sayur sebesar 2,7 x 10 ,
-3 -2 -1
1. Rahman, A., Hananto, M., Laelasari, E., Adi, H. K., Widodo, S., & Lasut, D. (2014).
Health risk estimates from exposure to minerals in artisanal gold mining site in Gunung
Pongkor, Bogor, Indonesia. Paper presented at the Full Paper Proceeding of International
Trend in Multidisciplinary Academic Research 2014, vol 1, pp 467-490, ISBN 978-969-
9948-24-4 (electronic version avaialable at http://www.globalilluminators.org/wp-
content/uploads/2014/12/ITMAR-14-390.pdf).
2. Rahman, A., Sari, N. P., Wispriyono, B., Novirsa, R., Simanjuntak, J. O., Fukushima, S.,
et al. (2019). Risk assessment and community health profile among residents living in
Artisanal Small-Scale Gold Mining site in Ciguha, Gunung Pongkor, Bogor. J. Env. and
Safety, 10(2), 127-136.
3. Nitrate/Nitrite Toxicity 2013: What Are the Health Effects from Exposure | ATSDR -
Environmental Medicine & Environmental Health Education - CSEM. (n.d.). Retrieved
October 21, 2019, from https://www.atsdr.cdc.gov/csem/csem.asp?csem=28&po=10
4. Cfpub.epa.gov. (n.d.). Nickel, soluble salts CASRN Various | IRIS | US EPA, ORD.
[online] Available at:
https://cfpub.epa.gov/ncea/iris2/chemicalLanding.cfm?substance_nmbr=271 [Accessed
21 Oct. 2019].
5. Agency for Toxic Substances and Disease Registry (ATSDR). 2005. Toxicological
Profile for Zinc (Update). Atlanta, GA: U.S. Department of Public Health and Human
Services, Public Health Service.
6. Agency for Toxic Substances and Disease Registry (ATSDR). 2015. Toxicological
Profile for Mercury (Update). Atlanta, GA: U.S. Department of Public Health and Human
Services, Public Health Service. Available at:
https://www.atsdr.cdc.gov/toxfaqs/TF.asp?id=113&tid=24
7. Environmental Protection Agency. N.d. Toxicological Profile for Mercury. Available at:
https://www.epa.gov/mercury/health-effects-exposures-mercury#self