Anda di halaman 1dari 15

KASUS 1

“GAYA BERJALAN ABNORMAL”


Nn. S Umur 23 tahun datang dengan keluhan riwayat kelemahan ringan pada tungkai
bawah sejak tiga hari yang lalu, kedua tungkai “terasa aneh” dan akhir-akhir ini mudah
tersandung ketika berjalan. Klien menjelaskan sekitar dua minggu yang lalu, dia
menderita “flue” dengan gejala pilek dan batuk serta merasa demam, karena saat itu
akhir pekan, dia tidak menemui dokter dan mengobati sakitnya dengan obat yang dijual
bebas serta istirahat. Klien merasa lebih baik dan dapat bekerja pada hari senin.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, klien menunjukkan gaya berjalan yang abnormal
dengan tidak dapat melakukan gerakan fleksi plantar dan penurunan kemampuan yang
nyata dalam melakukan gerakan dorsofleksi, inversi dan eversi pada kedua kaki. Klien
kehilangan sensibilitas terhadap tekanan dalam pada kedua kaki dan penurunan refleks
tendon dalam pada pergelangan kaki dan lutut. Kekuatan otot kuadrisep berkurang
skor 3/5. Pemeriksaan selanjutnya menunjukkan gangguan sensibilitas dalam hal
menentukan posisi di bawah bagian tengah betis dan sedikit penurunan kemampuan
untuk membedakan rangsangan panas dengan dingin serta benda tajam dengan tumpul.
Fungsi sensorik, motorik, dan kekuatan pada batang tubuh dan kedua lengan tetap
normal. Tidak ada gangguan pada fungsi bicara dan menelan, dan tidak ditemukan
kesulitan bernapas atau aritmia jantung.
KASUS 2
“KEJANG”
Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun, dibawa ke rumah sakit dengan keluhan kejang
saat tidur dengan posisi kepala menengadah ke atas, mata melenting ke atas dan kejang
kelojotan pada keempat anggota gerak. Saat anak kejang tidak sadarkan diri dan
mengompol, mulut berbusa, dan terjadi selama 1-2 menit, keluhan ini terjadi kedua
kalinya. Keluhan pertama dialami sekitar dua minggu yang lalu. Ada riwayat keluhan
yang sama di keluarga. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital saat ini Tekanan darah
100/60 mmHg, HR 88 x/menit, RR 34 x/menit, suhu tubuh 37,50C.
KASUS 3
“KELEMAHAN KEDUA TUNGKAI”
Tn. G.S umur 32 tahun seorang akuntan datang ke dokter umum empat bulan yang lalu
dengan keluhan penglihatan tidak jelas. Keluhan ini sembuh tanpa ada masalah lebih
lanjut sampai baru-baru ini kembali terjadi gangguan penglihatan disertai penglihatan
ganda. Pada kunjungan terakhir, pasien mengeluhkan kelemahan pada kedua tungkai
dan kaki kanannya cenderung membuatnya “tersandung”. Dokter umumnya merujuk
klien ke dokter spesialis neurologi untuk pemeriksaan selanjutnya.
Hasil pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan kekuatan otot normal sebesar 75% pada
kaki kanan bawah dan 60% pada kaki kiri. Pemeriksaan gaya berjalan memperlihatkan
foot drop kaki kanan yang ringan dan sedikit hiperekstensi lutut. Visual evoked potential
test menunjukkan penurunan waktu konduksi impuls sensorik visual. Klien
direncanakan menjalani pemeriksaan MRI dan dirujuk ke ahli fisioterapi untuk
pemeriksaan.
KASUS 4
“TREMOR”
Tn. K.G umur 77 tahun datang ke klinik saraf. Istrinya yang menemani mengatakan
kepada perawat di klinik bahwa Tn. K.G menjadi semakin lemah dan tidak mampu
merawat diri sendiri dengan gejala tremor yang meluas ke kedua belah lengan serta
semakin sulit untuk dapat bergerak dengan bebas. Pada pemeriksaan klien
menunjukkan wajah kosong tanpa ekspresi dan kulit terlihat berminyak. Klien
mengalami kesulitan berbicara dan memiliki suara yang monoton. Pada kedua tangan
klien terlihat gerakan tremor berirama pada saat istirahat, dengan tremor pada tangan
kanan lebih berat dibandingkan tangan kiri. Ketika dilakukan pengkajian, mobilitas
pasien berdiri dengan sikap bungkuk sementara kedua lengan berada dalam posisi
semifleksi, dan berjalan dengan menyeret kaki ketika berjalan. Klien terlihat goyah
ketika diminta berputar serta berjalan ke arah balik, dan tidak mampu
mempertahankan keseimbangan tubuh.
KASUS 5
“NYERI PUNGGUNG”
Tn. J.H umur 19 tahun datang ke unit gawat darurat dengan keluhan merasa kurang
enak badan dan sakit kepala, muntah, kaku kuduk, dan nyeri punggung. Klien berpikir
dirinya terkena “flue” karena menderita “pilek dan hidung tersumbat” seminggu yang
lalu. Klien tampak kemerahan dan kulitnya teraba panas serta kering. Hasil
pemeriksaan menunjukkan tekanan darah 102/60 mmHg, HR 96 x/menit, RR 24
x/menit, dan suhu tubuh 38,30C.
Pada pemeriksaan, klien mengalami kaku kuduk dan saat dilakukan fleksi pasif pada
leher, pinggul serta lutut klien juga mengalami fleksi secara involunter dan dia menjerit
kesakitan. Klien tidak dapat meluruskan lutut ketika lutut difleksikan ke atas perut.
Ketika dilakukan pemeriksaan reaksi pupil, klien memejamkan mata dengan kuat dan
mengeluh bahwa “cahaya terang menyakitkan matanya”. Klien mudah marah dan ingin
“dibiarkan sendiri”.
Pemeriksaan swab hidung dan tenggorokan dilakukan, dan dokter juga
memprogramkan pemeriksaan hitung darah lengkap, kultur darah serta urine. Pungsi
lumbal juga dilakukan dan hasilnya adalah tekanan cairan serebrospinal (CSS) 240
mmH2O dan cairan serebrospinal tampak keruh. Hasil pemeriksaan laboratorium
memperlihatkan kadar protein CSS 70 mg/dL, kadar glukosa CSS 20 mg/100 mL, dan
jumlah leukosit CSS 35.000/mm3, dengan ditemukan banyak sel polimorfik.
KASUS 6
“PENURUNAN KESADARAN”
Tn. S menemukan istrinya, Ny. V umur 76 tahun terbaring di lantai kamar tidur ketika
dia pulang malam. Tn. S tidak dapat membangunkan istrinya secara penuh ataupun
membuatnya bergerak, Tn. S segera memanggil ambulans.
Pada saat tiba di unit gawat darurat, Ny. V merespons perintah verbal yang keras
dengan mengeluarkan suara yang tidak dapat dipahami. Ny. V menggerakkan lengan
dan kaki kiri ke arah rangsangan nyeri, tetapi tungkai kanan tampak lemah dan refleks
menurun. Kedua pupil terlihat isokor dan bereaksi secara lamban terhadap cahaya.
Ny. V menunjukkan HR 90 x/menit, tekanan darah 170/100 mmHg, RR 18 x/menit,
suhu tubuh 36,70C, dengan kulit yang pucat dan penurunan refleks menelan serta
refleks batuk. Terapi oksigen dilanjutkan, dan dipasang infus intravena serta NGT.
1. Klarifikasi istilah-istilah penting

2. Kata kunci

3. Mind Map

Penyakit 4

Penyakit 3 Kejang Penyakit 1

Penyakit 2

Lembar check list

Penyakit Osteoporosis Dislokasi sendi Fraktur


Tanda
& gejala
Kejang (√)
Kalsium
Albumin
4. Pertanyaan- pertanyaan penting

Semua pertanyaan yang bisa muncul sesuai dengan skenario

5. Jawaban pertanyaan penting

6. Tujuan pembelajaran selanjutnya


7. Informasi tambahan

8. Klarifikasi informasi

9. Analisa dan sintesa


10. Laporan diskusi
Penjabaran Makalah ASKEP

BAB I
Pendahuluan

A. Latar belakang
B. Tujuan

BAB II
KONSEP MEDIS

A. Defenisi
B. Etiologi
C. Prognosis
D. Manifestasi Klinis
E. Klasisfikasi
F. Patofisiologi
G. Komplikasi
H. Pemeriksaan Lab
I. Penatalaksanaan

BAB III
KONSEP KEPERAWATAN

A. Pengkajian
B. Diagnosa Keperawatan
C. Web Of Caution
D. Rencana Asuhan Keperawatan

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
 Format Makalah dan laporan PBL :

Font Times New Roman, Line Spacing (1,5), Font Size 12, page set up 4, 3, 3, 4,
Kertas A4, Dijilid biasa dengan sampul depan plastik bening, sampul belakang
warna merah. Daftar pustaka terdiri dari minimal lima buah buku (10 tahun
terakhir) dan minimal tiga buah artikel jurnal (lima tahun terakhir).
KELAS B
Kelompok 1 Kelompok 2
Supriyanto PRT Mamonto Moh. Aldiansyah Abas
Frangki Hilala Nazli Hasni
Siti Fadlina Barmawi Iin Pratiwi Adjami
Meysin Adam Vivi Oktaviani
Sumarni Lakoro Devi Utami Gobel
Mirza Apriliani Pakaya Arum Aripurnami
Nurain Arbabu Cindriyanti Ntobuo
Basilica Clara Baharu

Kelompok 3 Kelompok 4
Moh. Aditya Kadir Apris Djailani
Zein Pita Maseke Rizkawati Biki
Salma Dukalang Lusiana Lasoma
Siti Amalia Pontoh Fariyani Rivai
Iin Inggriyani Sunggungi Nur Aini Hiola
Nur Marsenda Pakaya Merlin Riyani A. Pakaya
Faradilah U. Hadji Nursafitra Jamal
Siti Magfirah Dengo Dhea N. Labindjang

Kelompok 5 Kelompok 6
Iskandar Z. Pakaya Hardianto Linggengge
Rifka Fahria Rambing Irma Hardiyanti
Nia Noviandari Mootalu Nur Rahmatia Kadir
Lastri Kasim Sri Susanti Abdul Wahab
Susanti Saman Siti Hardianti Maku
Fratiwi Van Gobel Novilina Daud
Novilda Liputo Indri A. Husain
Adelia Dulanimo Nadila Jusuf
KELAS A
Kelompok 1 Kelompok 2
Diman Apriyadi Manto Rizki Ramadan Badjuka
Ulfa Imran Puti Indah Ismail Ali
Ziah Anisa Sune Crisela Dewi Bolota
Sringangsih NT. Modjo Nur Fitrah M.Z Maksud
Dea Nurfadila Rahman Fadillah Iralisty Hunta
Hisnawati Usman Ariyati Pakaya

Kelompok 3 Kelompok 4
Taufik Musa Olivia Maharani Mohamad
Siti Nurcholisya Isa Sitti Utari Suratinoyo
Lutfiyyah Q.A Buhungo Cindrawati
Nur Alviah Saleh Nur Sintiya Mohamad
Dinda Hardiyanti Tolago Sri Utami
Wahyuni Adam Sri Rahmawati Lalu
Sela P. Yunus Febby Wahyunita Kasim

Kelompok 5 Kelompok 6
Fanny Angreini Achmad Asna Didipu
Dita Tirawati Sanggilang Sri Juniarti
Meivita Handayani Paudi Widya Ningsi Biki
Nurhayati Putri M.A.P Ratniyati Ma’ruf
Sri Ayunita Mile Hasni Montawali
Fazria SY. Ney Novelia Hadjarati
KELAS C
Kelompok 1 Kelompok 2
Rahmat Suma Sirajudin Fadli Batalipu
Agiet Gusmiarni Saleh Yulan R. Ahmad
Ajeng Rama Andany Lihan Parapa
Lina Andriyani Nova Ascinda P. Yanto
Mery A. Yunus Rahmi Septiani Gobel
Eka Sintiawaty Adede

Kelompok 3 Kelompok 4
Agril Pratama Mohune Ahmad Kai
Sinta Pakaja Sisilia Himam
Ni Kadek Oka Piyadayanti Wahyuni Kidamu
Mustia S. Kartotaruno Deysi Stela Amir
Nurhayati Ibrahim Sry Meylan Haras
Mia Pratiwi Taliki Fitri Mustapa

Kelompok 5 Kelompok 6
Danny D. K. Lakoro Heslinda A. I. Slamet
Anisa Siti A. Mohamad Wahyulan Rahim
Nur Fikra F. Daud Ferniyanti Bano
Fatra Atini Dinda Frayda Umar
Suryan Neli Deby Cintia Dewi L. Nusi
Marwiya Ibrahim

Anda mungkin juga menyukai