Anda di halaman 1dari 5

Soal elearning, mnj.

kinerja
1. Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seorang karyawan, dalam melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya..Pengukuran kinerja perusahaan
terjadi pada aktivitas perencanaan dan pengendalian namun prosesnya memerlukan
pengarahan serta motivasi dari pimpinan.
a.Sebut dan jelaskan factor-faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan dan berikan contoh
menghitungnya.
b.Uraikan secara singkat kaitan antar kedua kinerja karyawan dan perusahaan.
2.Permasalahan dan kendala Manajemen Kinerja dalam pelaksanaannya bisa saja terdapat
masalah, baik dari sisi atasan maupun sisi bawahan.Sebutkan faktor apa saja yang
menyebabkan dan bagaimana cara mengatasinya.

Jawab :

1. A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja :


a. Efektifitas dan efisiensi
Bila suatu tujuan tertentu akhirnya bisa dicapai, kita boleh mengatakan bahwa
kegiatan tersebut efektif tetapi apabila akibat-akibat yang tidak dicari kegiatan
menilai yang penting dari hasil yang dicapai sehingga mengakibatkan kepuasan
walaupun efektif dinamakan tidak efesien. Sebaliknya, bila akibat yang dicari-cari
tidak penting atau remeh maka kegiatan tersebut efesien (Prawirosentono, 1999:27).
b. Otoritas (wewenang)
Otoritas menurut adalah sifat dari suatu komunikasi atau perintah dalam suatu
organisasi formal yang dimiliki seorang anggota organisasi kepada anggota yang lain
untuk melakukan suatu kegiatan kerja sesuai dengan kontribusinya (Prawirosentono,
1999:27). Perintah tersebut mengatakan apa yang boleh dilakukan dan yang tidak
boleh dalam organisasi tersebut.
c. Disiplin
Disiplin adalah taat kepda hukum dan peraturan yang berlaku (Prawirosentono,
1999:27). Jadi, disiplin karyawan adalah kegiatan karyawan yang bersangkutan dalam
menghormati perjanjian kerja dengan organisasi dimana dia bekerja.
d. Inisiatif
Inisiatif yaitu berkaitan dengan daya pikir dan kreatifitas dalam membentuk ide untuk
merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi.
Karakteristik Kinerja Karyawan :
Karakteristik orang yang mempunyai kinerja tinggi adalah sebagai berikut (Mangkunegara,
2002:68):
1. Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi.
2. Berani mengambil dan menanggung resiko yang dihadapi.
3. Memiliki tujuan yang realistis.
4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi tujuannya.
5. Memanfaatkan umpan balik (feed back) yang konkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang
dilakukannya.
6. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.
 Kinerja baik dipengaruhi oleh dua faktor :
a. Internal (pribadi)
-Kemampuan tinggi
-Kerja keras
b. Eksternal (lingkungan)
-Pekerjaan mudah
-Nasib baik
-Bantuan dari rekan - rekan
-Pemimpin yang baik
 Kinerja jelek dipengaruhi dua faktor :
a. Internal (pribadi)
-Kemampuan rendah
-Upaya sedikit
b. Eksternal (lingkungan)
-Pekerjaan sulit
-Nasib buruk
-Rekan - rekan kerja tidak produktif
-Pemimpin yang tidak simpatik
B. kaitan antar kedua kinerja karyawan dan perusahaan.
Definisi nya :
 Kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2009:18). Tingkat keberhasilan
suatu kinerja meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif.
 Kinerja perusahaan adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan selama
periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan
operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya-sumber daya yang dimiliki
Jadi keterkaitan antara kinerja karyawan dan perusahaan ialah saling berhubungan
keterkaitan tersebut, kinerja karyawan tentunya sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan
didapat oleh perusahaan untuk itu perusahaan sendiri membutuhkan hasil atau prestasi dari
kinerja karyawan itu sendiri. Kinerja karyawan merupakan suatu kondisi yang harus
diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian
atau hasil, suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi atau
perusahaan serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional.

2. Permasalahan dan kendala Manajemen Kinerja dalam pelaksanaannya


Dari sisi atasan sebagai pejabat penilai ada keengganan menerapkannya karena faktor-
faktor sebagai berikut :
a. Kesulitan dalam mengerti Formulir dan tata cara penilaian di mana kriteria-kriteria
yang digunakan tidak jelas pengertiannya atau memiliki pengertian yang kabur,
sehingga menimbulkan multi interpretasi, dan tata caranya berbelit-belit. Atasan tidak
memiliki cukup waktu untuk menerapkan manajemen kinerja, karena persoalan
pertama tadi,
b. Tidak ingin berkonfrontasi dengan bawahan, terutama mereka yang dinilai kinerjanya
kurang baik. Sebab keengganan ini yaitu atasan tidak punya argumentasi yang kuat
akibat tidak jelasnya kriteria penilaian yang digunakan. Selain itu atasan tidak ingin
merusak hubungan baik dengan bawahan, misalnya karena satu nilai buruk, padahal
hubungan baik sangat penting untuk bekerja sama dengan bawahan.
c. Atasan kurang mengetahui rincian pekerjaan sehingga tidak mengerti aspek-aspek
apa yang harus diperhatikan ketikan melakukan penilaian dengan menggunakan
kriteria yang telah ditetapkan. Hal ini berpengaruh pada kemampuan atasan
memberikan umpan balik secara efektif guna perbaikan kinerja bawahan. Logikanya,
bagaimana ia bisa memberikan masukan bila ia tidak mengerti betul liku-liku
pekerjaan bawahan.
Sedangkan keengganan dari sisi bawahan sebagai pihak yang dinilai adalah :
a. Pengalaman buruk di masa lalu, di mana atasan memperlakukan kinerja bawahan
yang kurang baik dengan sinis atau acuh sehingga bawahan tidak mendapatkan
umpan balik yang bermanfaat bagi perbaikan kinerjanya.
b. Bawahan tidak suka dikritik, terutama bila dikaitkan dengan kinerjanya. Hal ini
mungkin karena poin pertama, di mana atasan hanya bisa mengkritik tanpa
memberikan jalan keluar yang jelas.
c. Ada rasa takut karena ketidakjelasan kriteria dan standar penilaian sehingga baik
buruknya kinerja bawahan menjadi sangat subyektif (unsur suka atau tidak suka
atasan terhadap bawahan amat dominan terhadap nilai kinerja bawahan), padahal
hasil penilaian kinerja menentukan banyak hal penting bagi bawahan, di antaranya
kenaikan pangkat, gaji dan perolehan bonus/insentif.
d. Bawahan tidak mengerti betul manfaat diterapkannya manajemen kinerja seperti yang
telah diuraikan sebelumnya. Hal ini karena kurang sosialisasi peran penting
manajemen kinerja bagi keberhasilan organisasi.
Cara Mengatasinya :
 Solusi terhadap suatu permasalahan tidak akan efektif jika tidak diidentifikasikan dan
diimplementasilan dengan tepat. Berikut langkah-langkah solusi masalah yang efektif :
1. Identifikasi Masalah, kita perlu untuk mendefinisikan masalah secara tertulis yang
berkaitan dengan inti permaslahan tersebut.

2. Identifikasi Solusi
Mengidentifikasikan tindakan atau solusi yang efektif melalui memperhatikan dan
mempertimbangkan:
a. pencegahan terulang atau muncul kembali penyebab-penyebab itu
b. tindakan yang diambil harus berada di bawah pengendalian kita
c. memenuhi tujuan dan target kinerja yang ditetapkan
3. Implementasi Solusi
Menerapkan atau melakukan implementasi terhadap solusi atau tindakan-tindakan
yang diajukan itu. Setiap tindakan perbaikan sewajarnya didaftarkan ke dalam rencana
tindakan (action plans) yang memuat secara jelas setiap tindakan perbaikan atau
peningkatan mengikuti prinsip 5W-2H

Kesimpulannya
Kinerja merupakan suatu prestasi atau tingkat keberhasilan yang dicapai oleh individu atau
suatu organisasi dalam melaksanakan pekerjaan pada suatu periode tertentu.
Kinerja juga dapat diartikan sebagai suatu prestasi yang dicapai dalam melaksanakan
pelayanan kepada masyarakat dalam suatu periode. Peningkatan kinerja tidak dapat
terwujud apabila tidak ada pengelolaan atau manajemen yang baik, yang dapat
mendorong upaya-upaya institusi untuk meningkatkan kinerja.

Anda mungkin juga menyukai