Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas /Semester : XII MIPA/Ganjil
Materi Pokok : Pola Hereditas
Alokasi Waktu : 1 x 35 menit (1JP)

A. Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Sikap
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif,
dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
K3 K4
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan Menunjukkan keterampilan menalar,
faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa mengolah, dan menyaji secara: efektif,
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kolaboratif, komunikatif, dan solutif.
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban Dalam ranah konkret dan abstrak terkait
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta dengan pengembangan dari yang
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya menggunakan metoda sesuai dengan
untuk memecahkan masalah. kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indkiator Pencapaian Kompetensi (IPK)

KD Pengetahuan KD Keterampilan
3.5 Menerapkan prinsip pewarisan sifat 4.5 Menyajikan hasil penerapan hukum Mandel
makhluk hidup berdasarkan hukum dalam perhitungan peluang dari persilangan
Mendel makhluk hidup di bidang pertanian dan
peternakan.
IPK Pengetahuan IPK Keterampilan
3.5.1 Menguraikan Prinsip-prinsip 4.5.1 Melakukan percobaan Hukum Mendel 1
pewarisan sifat makhluk hidup (Persilangan Monohibrid) menggunakan
berdasarkan hukum Mendel 1 kancing genetika

C. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan model
pembelajaran Cooperative Learning tipe STAD peserta didik peserta didik dapat
menganalisis pola-pola hereditas pada makhluk hidup serta terampil menyajikan hasil
penerapan pola-pola hereditas dalam perhitungan peluang dari persilangan yang melibatkan
peristiwa pautan dan pindah silang sehingga peserta didik dapat membangun kesadaran akan
kebesaran Tuhan YME, menumbuhkan perilaku disiplin, jujur, aktif, responsif, santun,
bertanggung jawab, dan kerjasama serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis,
komunikasi, dan kreativitas.

D. Materi Pembelajaran
1. Peta Konsep

*POLA-
POLA
HEREDITAS

*Hukum *Menghitung Testcross, Penyimpangan Tautan, pindah


Pewarisan Jenis Gamet, Backross, Semu Hukum Silang, Gagal
Genotipe, dan Mendel Berpisah
Sifat Penyilangan
Fenotipe respirok

*Hukum Mendel *Hukum Mendel Interaksi Interaksi


I II Antaralel Genetik
2. Materi Fakta
Keanekaragaman genetik pada manusia

3. Materi Konsep
a. Pengertian Hereditas
Merupakan penurunan atau pewarisan sifat-sifat dari induk kepada keturunannya
melalui gen.
b. Istilah dalam pola-pola hereditas:
Parental (P), induk yang disilangkan
Gamet (G), sel kelamin jantan atau betina
Filial (F), hasil keturunan atau anak
Gen , factor pembawa sifat. Gen dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu gen dominan
dan gen resesif. Gen Dominan dituliskan dengan huruf besar. Gen Resesif dituliskan
dengan huruf kecil.
Alel, merupakan pasangan gen yang terdapat pada kromosom homolog yang menunjukkan
sifat alternative sesamanya. Satu alel terdiri dari dua huruf baik besar maupun kecil, conoth
Aa,AA,aa.
Genotipe , keadaan genetic dari tiap individu atau populasi. Genotipe juga merupakan
factor pembawa sifat dari induk.
Fenotipe¸ sifat yang muncul dan dapat diamati langsung
c. Pengertian Hukum Mendel I
Hukum Mendel I atau hukum segregasi (pemisahan) adalah suatu kaidah pemisahan
pasangan alel secara bebas pada saat pembelahan meiosis dalam pembentukan gamet.
Segregasi ini disertai dengan penurunan jumlah kromosom diploid menjadi haploid.
Hukum mendel 1 dapat dibuktikan dengan penyilangan monohybrid. Monohibrid adalah
penyilangan dengan satu sifat beda yang merupakan satu pasangan alel.
d. Pengertian Hukum Mendel II
Hukum Mendel II atau hukum asortasi (berpasangan) secara bebas adalah suatu
kaidah yang menyatakan bahwa setiap alel dapat berpasangan secara bebas dengan alel
lainnya yang tidak scalel pada waktu pembentukan gamet. Hukum Mendel II dapat
dijelaskan denga penyilangan Hibrid, yaitu penyilangan dengan dua sifat beda atau dua
alel yang berbeda.

E. Pendekatan, Model, dan Metode Pembalajaran


Pendekatan : Saintifik
Model : Cooperative Learning tipe STAD (Student Team Achievement Division)
Metode : Diskusi, ceramah, presentasi, praktikum

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


Media : gambar, LKPD
Alat : Papan tulis, spidol, kancing genetika,
Sumber Belajar :
Arumingtyas, Estri Laras. 2016. Genetika Mendel: Prinsip Dasar Pemahaman Ilmu
Genetika. Malang: UB Press.
Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Sumber Gambar : https://steemit.com/indonesia/@jabal.bluek/perkawinan-hitam-putih
https://sosiologi79.blogspot.com/2017/11/materi-sosiologi-kelas-xi-bab-32.html

G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Nilai
Langkah
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Waktu Karakter
Kegiatan
Didik
Pendahuluan Orientasi: Peserta didik 5 menit Disiplin,
Guru memberi salam dan menjawab salam religious,
menanyakan kabar saling
menghormati
Guru meminta ketua Peserta didik dan guru
kelas untuk memimpin berdo’a bersama
do’a sebelum memulai
pembelajaran
Peserta didik
Guru mengabsen peserta menjawab ‘hadir’
didik

Pemberian Acuan Peserta didik


Guru menyampaikan memperhatikan guru
tujuan pembelajaran

Apersepsi
Guru memberikan Peserta didik mencoba
apersepsi dengan menjawab pertanyaan
menyajikan sebuah yang diberikan oleh
gambar guru
(Mengkomunikasi)
(Mengamati)
Dan menyampaikan
beberapa pertanyaan:
“Apa yang kamu lihat
dari gambar ini?”
“Apakah terdapat
perbedaan dari gambar
tersebut?”, “Mengapa
gambar tersebut bisa
berbeda?” “Apa yang
Peserta didik
menyebabkan persamaan
memperhatikan guru
dan perbedaan tersebut
dapat terjadi?”
(Menanya)

Motivasi
Guru memberikan
motivasi kepada peserta
didik dengan
memperlihatkan bentuk
sifat pada manusia
dikaitkan dengan QS. Al
Hujurat: 13.

Kegiatan Inti
5 menit Disiplin,
Penyajian Guru memberikan sedikit Peserta didik sikap
Informasi materi mengenai istilah menyimak materi menghormati
pola hereditas dan yang disampaikan
Hukum Pewarisan Sifat guru (Mengamati)
Penyusunan Guru membentuk 3 Peserta didik 2 menit Disiplin, adil
Kelompok kelompok secara acak mengikuti instruksi
guru
Diskusi Guru membagikan Peserta didik mulai 10 Komunikasi,
Kelompok lembar kerja peserta berdiskusi dan menit sikap
didik pada setiap melakukan kegiatan menghargai,
kelompok dan yang terdapat didalam aktif
menugaskan peserta lembar kerja
didik untuk melakukan (Mengamati)
kegiatan tersebut (Mengasosiasi)
kemudian berdiskusi (Mengkomunikasikan)
menjawab pertanyaan (Mengumpulkan
informasi)
Evaluasi Guru meminta Peserta didik 5 Jujur,
perwakilan kelompok melakukan presentasi menit bekerjasama,
untuk mempresentasikan hasil kegiatan sikap
hasil kegiatan dan (Mengkomunikasikan) menghargai
diskusi didepan kelas
Kuis dan Tes Guru mengadakan kuis Peserta didik 3 menit Jujur,
berupa soal-soal tentang mengerjakan soal kuis disiplin
materi pewarisan sifat (Mengasosiasi)
Penutup Guru meminta salah satu Peserta didik 5 menit Percaya diri,
peserta didik untuk mempresentasikan sikap
menyampaikan hasil pembelajaran menghargai,
kesimpulan pembelajaran hari ini
hari ini (Mengkomunikasikan)
Guru memberikan Peserta didik
penguatan guna menyimak
penyempurnaan penyampaian guru
kesimpulan
Guru meminta peserta Peserta didik
didik untuk mengumpulkan
mengumpulkan lembar lembar kerja
kerja
Guru mengakhiri Peserta didik berdoa’a
pembelajaran dengan dan menjawab salam
berdo’a dan
mengucapkan salam

H. Instrumen Penilaian
I.Aspek
N No IPK Teknik Bentuk Instrume Rubrik
o IPK Penilaian Penilaian n Penilaian
. Penilaian
1. Pengeta 3.5.1 Menguraikan Tes Tulis Essay Terlampir Terlampir
huan Prinsip-prinsip
pewarisan sifat
makhluk hidup
berdasarkan
hukum Mendel
2. Ketera 4.5.1 Melakukan Praktikum Terlampir Terlampir
mpilan percobaan Hukum , LKPD
Mendel I
(persilangan
monohibrid)
menggunakan
kancing genetika
3. Sikap Portofolio Skala Terlampir Terlampir
Penilaian

Tangerang Selatan, 6 November 2019

Mengetahui

Dosen Microteaching Mahasiswa

Dr. Yanti Herlanti, M. Pd Farahdiba Putriana


NIP: 19710119 200801 2 010 NIM: 11160161000003

Lampiran
Lampiran 1 :
Instrumen Penilaian
Soal No.1
Kompetensi : 3.5 Menerapkan prinsip pewarisan sifat makhluk hidup
Dasar berdasarkan hukum Mendel
Materi : Pewarisan Sifat
Kelas/Semester : XII/2
IPK : 3.5.1

Disajikan soal berbentuk essay, suatu kasus permasalahan, peserta


Indikator Soal : didik diminta untuk menjelaskan teori persilangan Monohibrid.

Level Kognitif : C2
Soal : 1. Hukum Mandel I disebut juga dengan hukum segregasi dan
menyatakan bahwa setiap makhluk hidup mengandung dua
faktor untuk setiap sifat. Hukum Mandel I dapat dipelajari
melalui persilangan monohibrid. Jelaskan apa yang dimaksud
dengan persilangan monohybrid dan bagaimana Mendel
mendapatkan hasil perbandingannya?
Rubrik Penilaian:
No. Kunci Jawaban Skor
1. Persilangan monohibrid merupakan persilangan yang dilakukan denga 20
menggunakan satu sifat beda yang merupakan satu pasangan alel. Mendel
saat itu menyilangkan kacang ercics berbunga warna ungu dengan kacang
ercis berbunga warna putih. Hasil keturunan 1 berbunga warna ungu
100%. Sifat bunga warna ungu adalah dominan, sedangkan warna putih
bersifat resesif.jika bunga warna ungu keturunan I F1 disilangkan dengan
sesamanya , akan dihasilkan keturunan II (F2) berpa bunga warna ungu
sebanyak 75% dan warna putih 25%. Persilangan selanjutnya adalah
mencari fenotipe F2 dengan menyilangkan kembali induk jantan dengan
genotip heterozigut dan betina homozigot, lalu disilangkan kedeuanya
dan mengahasilkan FI dengan gamet heterozigot. F1 yang disilangkan
dengan sesamanya sebagai parental II (P2) bergenotipe heterozigot,
dengan setiap pasangan alel berpisah sehingga terbentuk 2 macam gamet
jantan dan 2 gamet betina .Kemudian, keempat gamet tersebut mengalami
fertilisasi dan terbentuk keturunan F2 dan menghasilkan perbandingan
3:1.

Skala :
25 : Apabila jawaban peserta didik jelas dan tepat sesuai dengan kajian teori buku
pembelajaran
20 : Apabila jawaban peserta didik jelas dan mendekati kajian teori buku pembelajaran
15 : Apabila jawaban peserta didik tidak terlalu jelas dan tepat dengan kajian teori buku
pembelajaran
10 : Apabila jawaban peserta didik singkat dan tidak jelas atau tepat dengan kajian teori
buku pembelajaran
5 : Apabila jawaban peserta didik tidak sesuai dengan kajian teori buku pembelajaran
0 : Apabila peserta didik tidak menjawab satupun pertanyaan yang diberikan

Lampiran 3 : Instrumen Penilaian Sikap


Skala
Aspek yang dinilai
1 2 3 4
Jujur
Disiplin
Tanggung jawab
Toleran
Gotong royong
Santun
Rubrik Penilaian Sikap Peserta Didik
No. Aspek Indikator Keterangan Penilaian
1. Jujur - Tidak menyontek saat Skor 1 : jika 1 indikator
mengerjakan ujian terpenuhi
- Tidak menjadi plagiat dalam Skor 2 : jika 2-3 indikator
mengerjakan tugas terpenuhi
- Melaporkan barang yang Skor 3 : jika 4 indikator
ditemukan terpenuhi
- Membuat laporan Skor 4 : jika 5 indikator
berdasarkan data atau terpenuhi
informasi apa adanya
- Mengakui kesalahan atau
kekurangan yang dimiliki
2. Disiplin - Datang tepat waktu Skor 1 : jika 1 indikator
- Patuh pada tata tertib terpenuhi
sekolah Skor 2 : jika 2 indikator
- Mengerjakan atau terepnuhi
mengumpulkan tugas sesuai Skor 3 : jika 3 indikator
waktu yang ditentukan terpenuhi
- Mengikuti kaidah berbahasa Skor 4 : jika 4 indikator
tulis yang baik dan benar terpenuhi
3. Tanggung jawab - Melaksanakan tugas Skor 1 : jika 1 indikator
individu dengan baik terpenuhi
- Menerima resiko dari Skor 2 : jika 3-4 indikator
tindakan yang dilakukan terpenuhi
- Mengembalikan barang Skor 3 : jika 3-4 indikator
yang dipinjam terpenuhi
- Mengakui dan meminta Skor 4 : jika 6 indikator
maaf atas kesalahan yang terepnuhi
dilakukan
- Menepati janji
- Tidak menyalahkan orang
lain untuk kesalahan
tindakan kita sendiri
4. Toleran - Tidak mengganggu teman Skor 1 : jika 1 indikator
yang berbeda pendapat terpenuhi
- Menghormati teman yang Skor 2 : jika 2 indikator
berbeda suku, agama, ras, terpenuhi
budaya, dan gender Skor 3 : jika 3 indikator
- Menerima kesepakatan terpenuhi
meskipun berbeda dengan Skor 4 : jika 4 indikator
pendapatnya terpenuhi
- Dapat memaafkan kesalahan
orang lain
5. Gotong royong - Saling membantu dalam Skor 1 : jika 1 indikator
mengerjakan tugas terpenuhi
kelompok Skor 2 : jika 2 indikator
terpenuhi
- Bersama-sama dalam Skor 3 : jika 3 indikator
mengerjakan tugas terpenuhi
kelompok Skor 4 : jika 4 indikator
- Mengajak teman untuk terpenuhi
membantu teman lain yang
mengalami kesulitan
- Membagi pekerjaan
berdasarkan job desc yang
telah disepakati
7. Santun - Menghormati orang yang Skor 1 : jika 1-3 indikator
lebih tua terpenuhi
- Tidak berkata-kata kotor, Skor 2 : jika 4-5 indikatro
kasar, dan takabur terpenuhi
- Tidak meludah disembarang Skor 3 : jika 6-7 indikator
tempat terpenuhi
- Tidak menyela pembicaraan Skor 4 : jika 8 indikator
pada waktu yang tidak tepat terpenuhi
- Mengucapkan terima kasih
setelah menerima bantuan
orang lain
- Bersikap 3S (salam,
senyum, sapa)
- Meminta izin ketika akan
memasuki ruangan atau
menggunakan barang milik
orang lain
- Memperlakukan orang lain
sebagaimana diri sendiri
ingin diperlakukan

Lampiran 4: Instrumen Penilaian Keterampilan (Presentasi)


No Aspek yang Dinilai Skala Keterangan
Peniliaian
1 2 3 4
1 Keterlibatan anggota
kelompok
2 Hasil diskusi
3 Ketepatan waktu
4 Komunikasi

Rubrik Penilaian Keterampilan (Kelompok)


No Aspek yang Keterangan Skala Penilaian
Dinilai
1 Keterlibatan  Nilai 4 apabila semua anggota terlibat dalam
Anggota diskusi.
Kelompok
 Nilai 3 apabila sebagian besar anggota terlibat
dalam diskusi dan sebagian kecil tidak
 Nilai 2 apabila sebagian kecil terlibat dalam
diskusi dan sebagian besar tidak
 Nilai 1 apabila semua anggota tidak menunjukkan
niat dan usaha untuk berdiskusi
2 Hasil diskusi  Nilai 4 apabila mejawab semua pertanyaan yang
diberikan dengan tepat
 Nilai 3 apabila menjawab sebagian besar
pertanyaan yang diberikan dengan tepat, dan
sebagian kecil tidak tepat
 Nilai 2 apabila menjawab sebagian kecil
pertanyaan yang diberikan dan sebagian besar
tidak tepat
 Nilai 1 apabila sama sekali tidak menjawab
pertanyaan yang diberikan secara tepat
3 Ketepatan  Nilai 4 apabila selesai merumuskan dan
waktu mengirimkan hasil diskusi tepat pada waktunya
atau lebih awal
 Nilai 3 apabila 5 menit terlambat merumuskan dan
mengirimkan hasil diskusi
 Nilai 2 apabila 10 menit terlambat merumuskan
dan mengirimkan hasil diskusi
 Nilai 1 apabila 15 menit terlambat merumuskan
dan mengirimkan hasil diskusi
4 Komunikasi  Nilai 4 apabila peserta didik mengkomunikasikan
hasil pengamatan di depan kelas dengan suara
lantang, jelas, dan dapat dimengerti
 Nilai 3 apabila dua dari aspek komunikasi
dipenuhi
 Nilai 2 apabila hanya salah satu dari kriteria aspek
komunikasi yang terpenuhi
 Nilai 1 apabila Peserta didik mengkomunikasikan
hasil pengamatan di depan kelas dengan suara
pelan, tidak dan tidak dimengerti
Lampiran 5 :
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
PERSILANGAN MONOHIBRID
Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :

A. Judul
Pewarisan Sifat (Persilangan Monohibrid)

B. Tujuan
1. Peserta didik dapat menjelaskan aplikasi hukum mendel 1 dalam persilangan
monohibrid dengan benar
2. Peserta didik dapat mengaplikasikan hukum mandel 1 dalam percobaan
persilangan monohibrid dengan benar

C. Dasar Teori
Penurunan atau pewarisan sifat-sifat dari induk kepada keturunannya melalui
gen disebut hereditas. Mekanisme pewarisan sifat mengikuti aturan-aturan tertentu
yang disebut pola-pola hereditas. Genetika mulai berkembang setelah seorang
biarawan Austria yang bernama Gregor Joohann Mendel pada tahun 1856-1863
menyampaikan hasil eksperimen penyilangan (hibridisasi) kacang ercis (Pisum
sativum, kacang kapri).
Hukum Mendel I atau hukum segregasi (pemisahan) adalah suatu kaidah
pemisahan pasangan alel secara bebas pada saat pembelahan meiosis dalam
pembentukan gamet. Segregasi ini disertai dengan penurunan jumlah kromosom
diploid menjadi haploid. Hukum mendel 1 dapat dibuktikan dengan penyilangan
monohybrid. Monohibrid adalah penyilangan dengan satu sifat beda yang
merupakan satu pasangan alel (Irnaningtyas, 2013).
Pasangan alel memisah (terpisah) selama pembentukan gamet menggunakan
mekanisme pembelahan sel meiosis. Karena pemisahan ini, masing-masing gamet
akan terrdiri darai sejumlah setengah kromosom (n kromosom) kromosom tertua
membawa hanya satu alel dari setiap gen. selama fertilisasi fusi gamet yang berasal
dari tetua perempuan dan laki-laki menciptakan pasangan alel lagi. Mendel
menyatakan bahwa unit pewarisan ada dalam pasangan, memisah secara
independen selama pembentukan gamet, dan satu dari setiap induk membentuk
pasangan baru pada keturunannya. Dia menyilangkan kapri galur murni yang
memiliki perbedaan ciri-ciri yang dapat diamati.
Ada beberapa istilah terkait dengan studi mendel. Suatu persilangan
monohibrid adalah persilangan antara dua tanaman induk yang berbeda dalam hal
satu karakteristik saja. Tetua ini merupakan yang sudah diseleksi Mendel.
Persilangan antara dua galur ini menghasilkan keturunan F1. Hasil persilangan atau
keturunan pertama dari kedua tetua galur murni tersebut disebut generasi pertama
atau F1. Generasi F2 merupakan persilangan F1 disilangkan dengan F1 disebut F2.
Persilangan F1 disebut juga persilangan hibrida. Ketika hanya satu karakter dan dua
sifat berada dibawah pertimbangan , itu disebut monohybrid (Arumingtyas, 2016).
Secara garis besar, hukum ini mencakup tiga pokok:
a. Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yang mengatur variasi pada karakter
turunannya. Ini adalah konsep mengenai dua macam alel; alel resisif (tidak selalu
nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf kecil, misalnya w dalam gambar di
sebelah), dan alel dominan (nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf besar,
misalnya R).
b. Setiap individu membawa sepasang gen, satu dari tetua jantan (misalnya ww
dalam gambar di sebelah) dan satu dari tetua betina (misalnya RR ).
c. Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang berbeda, alel dominan akan selalu
terekspresikan (nampak secara visual dari luar). Alel resesif yang tidak selalu
terekspresikan, tetap akan diwariskan pada gamet yang dibentuk pada turunannya

D. Alat dan Bahan


No. Alat dan Bahan Jumlah

1. Wadah/ toples 2 buah

2. Kancing berwarna 20 buah


merah
3. Kancing berwarna 20 buah
putih
4. Alat tulis -

5. Buku panduan 1 buah

E. Langkah Kerja
1. Pada masing-masing stoples masukan 10 buah kancing merah dan 10 buah
kancing putih. Dua toples tersebut mewaakili dua individu pada generasi F1
pada perobaan, kancing merah mewakili gen dominan ( M) dan kancing putih
mewaili gen resesif (m)
2. Kocok masing-masing stoples hingga kancing bercampur.
3. Masukan satu tangan kedalam toples A dan tangan satunya kestoples B. Ambil
kancing tersebut secara bersamaan dan acak (jagan memilih waktu
mengambil). Letakan kedua kancing tersebut diatas meja (kancing mewakili
zigot).
4. Lakukan langkah ketiga sampai kancing habis, kemudian catat kombinasi
yang didapatkan. Apakah kombinasi merah-putih (Mm), merah-merah (MM),
atau putih-putih (mm).

F. Tabel Hasil

Pengambilan ke Kancing yang di ambil


MM (merah) Mm (merah) mm (Putih)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah

G. Pembahasan
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………...…………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………….………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………………...…………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………...

H. Pertanyaan
1. Hitunglah frekuensi fenotip dan genotipnya dari 10 kali pengambilan,
bandingkan pula dengan perbandingan menurut Hukum Mandel !
Jawab:
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………….
2. Apakah perbandingan tersebut sesuai dengan perbandingan yang dikemukakan
oleh Mendel ? jelaskan!
Jawab :
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………….
3. Hukum Mandel I disebut juga dengan hukum segregasi dan menyatakan
bahwa setiap makhluk hidup mengandung dua faktor untuk setiap sifat.
Hukum Mandel I dapat dipelaajari melalui persilangan monohibrid. Jelaskan
apa yang dimaksud dengan persilangan monohibrid?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………….

I. Kesimpulan
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………...

J. Daftar Pustaka

Arumingtyas, Estri Laras. 2016. Genetika Mendel: Prinsip Dasar Pemahaman


Ilmu Genetika. Malang: UB Press.
Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai