Anda di halaman 1dari 59

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : 9/Ganjil
Materi Pokok : Pewarisan sifat pada makhluk hidup
Sub Materi Pokok : Hukum pewarisan sifat (persilangan
monohibrid dan dihibrid)
Alokasi Waktu : 3 JP (3 x 40 Menit)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi,dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar (KD Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Pengetahuan
3.3 Menerapkan konsep pewarisan sifat 3.3.1 Mengidentifikasi mekanisme pewarisan dalam
dalam pemuliaan dan kelangsungan persilangan monohibrid dan dihibrid.
makhluk hidup 3.3.2 Menentukan hasil persilangan Monohibrid
sesuai hukum pewarisan sifat
3.3.3 Menentukan hasil persilangan Dihibrid sesuai
hukum pewarisan sifat
Kompetensi Keterampilan
4.3 Menyajikan hasil penelusuran informasi 4.3.1 Menyajikan laporan hasil penyelidikan
dari berbagai sumber terkait tentang tentang pewarisan sifatpada pada persilangan
tanaman dan hewan hasil pemuliaan Monohibrid dan Dihibrid.

C. Tujuan Pembelajaran
3.3.1.1 Melalui kegiatan pengamatan dan percobaan serta studi literasi, peserta didik mampu
mengidentifikasi mekanisme pewarisan dalam persilangan monohibrid dan dihibrid dengan
teliti, disiplin, tepat dan benar.
3.3.2.1 Melalui kegiatan pengamatan dan percobaan serta studi literasi, peserta didik mampu
menentukan hasil persilangan monohibrid sesuai hukum pewarisan sifat dengan teliti, disiplin,
tepat dan benar.
3.3.3.1 Melalui kegiatan pengamatan dan percobaan serta studi literasi, peserta didik mampu
menentukan hasil persilangan dihibrid sesuai hukum pewarisan sifat dengan teliti, disiplin,
tepat dan benar.
4.3.1.1 Melalui kegiatan pengamatan dan percobaan, peserta didik mampu menyajikan laporan hasil
penyelidikan tentang pewarisan sifat pada pada persilangan Monohibrid dan Dihibrid dengan
sistematias, teliti dan tepat.
D. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
1. Religius
2. Nasionalisme
3. Kejujuran
4. Kedisiplinan

E. Materi Pembelajaran

Dimensi Pengetahuan
Faktual Konseptual Prosedural Metakognitif
Setiap makhluk hidup Mendel menyatakan Langkah-langkah Menyadari konsep
mempunyai sifat-sifat suatu hukum yang menyusun percobaan pewarisan sifat dalam
tertentu yang menjadi berbunyi “pada waktu tentang pewarisan sifat pemuliaan dan
ciri khasnya. Sifat-sifat pembentukan gamet pada pada persilangan kelangsungan makhluk
tersebut akan terjadi pemisahan Monohibrid dan hidup
diwariskan kepada alternatif gen atau Dihibrid.
keturunannya melalui variasi gen yang
materi genetik yaitu disebut juga alel secara
deoxyribonucleid acid bebas”. Hukum ini
(DNA) dan ribonucleic dikenal dengan Hukum
acid (RNA) I Mendel atau Hukum
Pemisahan Bebas
(Segregasi) Mendel.

F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : Santifik
2. Model : Discovery Learning
3. Metode : Diskusi, tanya jawab, percobaan, dan presentasi

G. Media dan Alat Pembelajaran


a) Media :
1. Slide Power Point materi persilangan monohibrid dan dihibrid
2. LKPD
b) Alat /Bahan :
1. LCD
2. Laptop
3. Kancing Genetika

H. Sumber Belajar
1. Buku IPA Kelas IX
2. Modul Ajar Materi Pewarisan Sifat
3. Internet

I. Langkah-Langkah Pembelajaran
Tahap Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Orientasi  Guru menyampaikan salam, peserta didik menjawab 5 Menit
salam
 Peserta didik berdo’a dipimpin oleh peserta didik yang
datang paling awal
 Guru mengecek kehadiran peserta didik
 Guru mengisi agenda kelas
 Guru mengecek kesiapan belajar, kerapihan dan
menyanyikan yel-yel pembelajaran.
Tahap Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Apersepsi, Motivasi  Guru mengaitkan materi pembelajaran sebelumnya 10 Menit
dan Pemberian Acuan yaitu peranaan materi genetik dalam penentuan sifat
dengan materi yang akan dibahas
 Guru menyampaikan materi pembelajaran
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru menyampaikanm manfaat materi pembelajaran
dalam kehidupan sehari-hari
 Guru menyampaikan kontrak nilai
Kegiatan Inti
Stimulus/Pemberian  Peserta didik mengamati gambar dan tayangan video 60 Menit
rangsangan yang ditampilkan guru tentang persilangan
(Stimulation) monohibrid (saintifik: mengamati)
 Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang
gambar dan video yang ditampilkan serta menemukan
masalah dari tayangan tersebut (Saintifik: 4C:
Critical thingking, Comunication)
Problem statmen  Peserta didik membuat pertanyaan terkait dengan
(pertanyaan/identifikasi gambar/tayangan yang ditampilkan tentang bagaimana
masalah) cara menentukan persilangan monohibrid. (Saintifik:
Menanya, 4C: Critical thingking)
Data collection  Peserta didik mendapat LKPD berdasarkan
(pengumpulan data) kelompoknya.
 Peserta didik mencermati isi dan petunjuk apa yang
dilakukan dan dikerjakan di LKPD
 Peserta didik melakukan kegiatan percobaan sesuai
dengan LKPD (Saintifik: Mencoba, 4C: Creativity)
 Peserta didik dalam kelompok bekerjasama
melakukan kegiatan sesuai prosedur kegiatan yang
terdapat pada LKPD (4C: Collaboration)
 Peserta didik saling mendiskusikan hasil
pengamatannya untuk menyusun laporan kelompok
 Guru membimbing peserta didik di setiap kelompok
waktu praktek pengisian persilangan monohibrid
Data Processing  Peserta didik mencatat data hasil percobaan dalam
(pengolahan data) LKPD dengan memperhatikan disiplin waktu
 Peserta didik mengolah data yang diperoleh dengan
menjawab pertanyaan pada LKPD dengan
memperhatikan disiplin waktu
 Peserta didik saling berdiskusi dalam kelompoknya
dalam menjawab pertanyaan- pertanyaan yang ada di
LKPD (4C: Collaboration)
 Peserta didik menganalisis dan menjawab pertanyaan
pada LKPD. (Saintifik: Menalar)
Verivication  Peserta didik mempresentasikan hasil
(Pembuktian) percobaan/penyelidikannya (Saintifik :
Mengkomunikasikan) untuk mengembangkan sikap
jujur, teliti, kemampuan berpikir kritis dan
mengungkapkan pendapat dengan sopan.
 Peserta didik saling berdiskusi dan Tanya jawab
dengan guru dan peserta didik dari kelompok lainnya
 Guru memberikan penguatan konsep melalui tayangan
PPT.
Tahap Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Generalization  Peserta didik membuat kesimpulan dari hasil
(Menarik kesimpulan) pengamatan dan percobaan yang dilakukan
 Peserta didik mengumpulkan LKPD
Kegiatan Penutup
 Peserta didik dibimbing guru merefleksikan hasil pembelajaran 10 Menit
 Guru memberi tugas
 Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
 Peserta didik dan guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan memberikan
salam.

J. Penilaian
1. Jenis/Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen

Jenis Penilaian TeknikPenilaian Instrumen Bentuk Instrumen


Sikap Observasi Lembar Observasi Rubrik Penilaian
Pengetahuan Tes tertulis Lembar Tes Tulis Uraian/Pilihan Ganda
Keterampilan Tes praktik/Unjuk Kerja Lembar Pengamatan Rubrik Pengamatan
2. Instrumen Penilaian
Terlampir
3. Pembelajaran Remedial
Kegiatan pembelajaran remedial bisa dilakukan dalam berbagai bentuk tergantung hasil analisis
penilaian, bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar minimal diberikan kegiatan
pembelajaran remedial dengan bentuk remedial sebagai berikut :
1) Pembelajaran ulang, jika 50 % atau lebih peserta didik belum mencapai ketuntasan.
2) Pemanfaatan tutor sebaya, jika 11 - 49 % peserta didik belum mencapai ketuntasan.
3) Bimbingan perorangan, jika 1-10 % peserta didik belum mencapai ketuntasan.

Adapun materi yang disiapkan untuk pembelajaran remedial difokuskan pada materi persilangan
dengan dua sifat beda ( dihibrida ).Berdasarkan hukum pemisahan bebas Mendel atau hukum
segregasi, setiap gen dapat berpisah secara bebas, dan menghasilkan gamet (sel sperma dan sel
ovum) dengan pasangan gen BK dan bk. Keturunan pertama semua bergenotip BbKk sehingga
semua kacang kapri berbiji bulat dan berwana kuning. Selanjutnya Mendel melakukan persilangan
kedua antar sesama keturuan pertama (BbKk >< BbKk). Apakah persilangan kedua akan
menghasilkan keturunan yang sama dengan persilangan pertama? Jika gamet dari induk adalah
BbKk makakemungkinan gamet yang muncul adalah BK, Bk, bK, dan bk. Sifat biji bulat dan
berwana kuning merupakan sifat dominan, sehingga setiap genotip dengan bentuk BBKK, BBKk,
BbKK, BbKk akan berbiji bulat dan berwarna kuning.
4. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi
kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman materi (kompetensi) antara
lain dalam bentuk tugas mengerjakan soal- soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi, meringkas
buku-buku referensi dan mewawancarai narasumber.

Pangandaran, 20 Juni 2022


Pengawas Calon Fasilitator GP :

Muntohari, S.Pd., M.Kes.


NIP. 19640903 199802 1 002
LKPD-1
IPA: HUKUM I MENDEL: PERSILANGAN
MONOHIBRID

Nama Sekolah : ……………………………


Nama siswa : ……………………………
Tanggal : ……………………………
Kelas : ……………………………
Kompetensi Dasar : Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan
kelangsungan makhluk hidup.
Materi Pokok : Pewarisan Sifat

TUJUAN:

1. Memahami Hukum I Mendel


2. Melakukan persilangan Monohibrid Dominan
3. Melakukan persilangan Monohibrid Intermediet

Ringkasan Materi:

Tokoh yang sangat berjasa dalam menemukan hukum- hukum


genetika adalah Gregor Johann Mendel (1882 – 1884 ) dari Austria
yang sering disebut sebagai Bapak Genetika. Mendel melakukan
percobaan persilangan pada kacang ercis (Pisum sativum) dan
bunga pukul empat ( Mirabillis jalapa ).

Monohibrida adalah persilangan antara 2 individu dengan satu


sifat beda, contoh ercis berbunga merah disilangkan dengan ercis
berbunga putih. Menurut Mendel dari hasil percobaannya diketahui
Gambar 1. Gorge
bahwa dalam hibridasi (persilangan) ditemukan pola-pola hereditas
Mendel
tertentu antara lain :
1. Persilangan dengan dominasi penuh; dalam persilangan ini semua keturunan yang
dihasilkan sifatnya sama dengan salah satu sifat induknya yang dominan. Contoh ;
persilangan antara ercis berwarna merah dengan ercis berwarna putih dihasilkan keturunan
ercis berwarna merah.

LKPD IPA KELAS IX SEMESTER GANJIL


2. Persilangan dengan sifat intermediet; keturunan yang dihasilkan tidak sama dengan
induknya tetapi dihasilkan sifat baru yang merupakan gabungan dari sifat kedua induknya.
Contoh; persilangan antara Mirabillis jalapa merah dengan Mirabillis jalapa putih ternyata
menghasilkan keturunan yang semua bunganya berwarna merah muda (pink).

Langkah-langkah dalam membuat skema persilangan :


a. Tentukan induk jantan dan induk betinanya lengkap dengan fenotip dan genotipnya,
kita sebut sebagai P1 ( parental1 ).
b. Dari genotip P1 kita dapat menentukan gamet yang terbentuk ( G1 ).
c. Persilangan antara gamet jantan dan gamet betina akan menghasilkan
keturunan yang pertama ( filial 1 ) ditulis F1.
d. Bila keturunan pertama disilangkan sesamanya kita anggap sebagai induk yang kedua (
P2 ).
e. Tentukan gamet jantan dan gamet betinanya ( G2 ).
f. Dengan diagram papan catur kita dapat menentukan keturunan yang kedua ( F2 ).
g. Dari F2 yang dihasilkan kita dapat menentukan rasio genotip dan fenotipnya.

Dalam penentuan gamet kita mengikuti prinsip yang dikemukakan oleh Mendel yang dirumuskan dalam
Hukum Mendel I tentang Pemisahan Gen yang sealel :

“Selama miosis terjadi pemisahan pasangan gen secara bebas sehingga


setiap gamet memperoleh gen dari alelanya “

Contoh : alel Mm akan membentuk gamet M dan m.

Alat dan Bahan:

1. Kancing genetika
2. LKS

LANGKAH KERJA:

1. Siapkan kancing genetik dengan menggunakan 2 warna merah dan putih.


2. Tiap 1 kancing mewakili 1 alel, kemudian pasangkan dengan alel lain untuk membentuk
monohibrid dominan penuh untuk kelompok A, dan monohibrid intermediet untuk kelompok
B.

LKPD IPA KELAS IX SEMESTER GANJIL


3. Amati dan catat hasil kegiatan dengan mengisi titik-titik pada bagian HASIL
PERCOBAAN.

HASIL KEGIATAN:

Kegiatan Kelompok A: Monohibrida Dominasi Penuh

Isilah titik-titik di bawah ini dengan berdiskusi dalam kelompok untuk menjawab permasalahan-
permasalahan di bawah ini!
Ercis berbunga merah disilangkan dengan ercis berbunga putih, ternyata semua keturunan
pertamanya berbunga merah. Apabila keturunan pertama ( F1 ) disilangkan sesamanya buatlah
diagram persilangannya dan tentukan rasio fenotip dan genotip pada keturunan keduannya ( F2 )!
Note: merah ditentukan oleh gen dominan M dan putih ditentukan oleh gen
resesif m.

P1 : MM >< …….
……. putih

G1 : M dan M ……. dan …….

F1 : Mm
…….

P2 : Mm >< Mm
……. …….

G2 : M dan m M dan m

F2 :

Gamet M M
MM Mm
M
merah ……...
……... ……...
m
……... Putih
Perbandingan Genotip pada F2:

MM : Mm : mm = ……... : ……... : ……...

Perbandingan fenotip pada F2:

merah : putih = ……... : ……...

LKPD IPA KELAS IX SEMESTER GANJIL


Kegiatan Kelompok B: Monohibrida Intermediet

Isilah titik-titik di bawah ini dengan berdiskusi dalam kelompok untuk menjawab
permasalahan-permasalahan di bawah ini!

Bunga pukul empat berbunga merah (MM) disilangkan dengan Bunga pukul empat
berbunga putih (mm), ternyata semua keturunan pertamanya berbunga merah muda (Mm).
Apabila keturunan pertama (F1) disilangkan sesamanya buatlah diagram persilangannya dan
tentukan rasio fenotip dan genotip pada keturunan keduannya (F2)! Note: merah ditentukan
oleh gen M dan putih ditentukan oleh gen m.

P1 : MM >< …….
……. putih

G1 : M dan M …….dan …….

F1 : Mm
Merah muda

P2 : Mm >< Mm
……. …….

G2 : M dan m M dan m

F2 :
Gamet M M
MM Mm
M
merah ……...
……... ……...
m
……... Putih

Perbandingan Genotip pada F2:

MM : Mm : mm = ……... : ……... : ……...

LKPD IPA KELAS IX SEMESTER GANJIL


Perbandingan fenotip pada F2:
KESIMPULAN: merah : merahmuda : putih
= ……: …….......... : ……...

1. Apakah perbedaan persilangan monohibrid dominan penuh dengan intermediet?

PERTANYAAN DISKUSI: 2. Mangga berbuah besar dengan


genotipe Bb disilangkan dengan mangga
berbuah kecil yang bergenotipe bb.
Buah besar dominan terhadap buah kecil. Tentukan perbandingan genotipe F1
dan Fenotipe F1.

3. Sapi yang memiliki bulu merah dengan genotype Rr disilangkan dengan bulu putih
dengan genotipe rr. Persilangannya menghasilkan individu intermediet. Tentukan
perbandingan genotipe F1 dan Feotipe F1.
_

Pada kegiatan kelompok A persilangan monohibrida dominasi penuh dihasilkan keturunan


kedua ( F2) dengan perbandingan :
Genotip = ……... : ……... : ……...

LKPD IPA KELAS IX SEMESTER GANJIL


Fenotip = ……... : ……...

Pada kegiatan kelompok B persilangan monohibrida intermediet dihasilkan keturunan kedua (


F2 ) dengan perbandingan :
Genotip = ……... : ……... : ……...

Fenotip = ……... : ……... : ……...

Nilai:

Catatan:
……………………
……………C…at ….
Paraf guru:

…………..

LKPD-1
IPA: STRUKTUR MATERI GENETIKA

Nama Sekolah : ……………………………


Nama siswa : ……………………………

LKPD IPA KELAS IX SEMESTER GANJIL


Tanggal : ……………………………
Kelas : ……………………………
Kompetensi Dasar :Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan
kelangsungan makhluk hidup.
Materi Pokok : Pewarisan Sifat

1. Menjelaskan stuktur materi genetika


2. Memahami istilah hereditas

Gambar 1. Struktur materi genetika

A. SEL, KROMOSOM DAN GEN

 Sifat atau ciri makhluk hidup

TUJUAN: ada yang dapat diturunkan dan ada pula


yang tidak dapat diturunkan. Pewarisan
sifat dari induk kepada
keturunannya disebut hereditas.
 Genetika adalah cabang dari Biologi yang mempelajari penurunan sifat pada
organisme.
 Tubuh organisme tersusun atas satuan terkecil yang disebut sel.
Pada inti sel terdapat faktor pembawa sifat keturunan ( materi genetis )
yaitu kromosom.

RINGKASAN  Kromosom adalah benang-


benang halus pada inti sel yang berfungsi
MATERI: membawa informasi genetis kepada
keturunannya.
 Di dalam kromosom terdapat gen, yaitu substansi hereditas yang terdiri atas senyawa
kimia tertentu, yang menentukan sifat individu. Setiap gen mengendalikan sifat tertentu
dan tersusun berderet secara teratur pada benang- benang kromosom. Sifat yang
dikendalikan gen misalnya ; warna bunga, bentuk daun, warna bulu, warna kulit dan lain-
lain.
 Pada sel somatis dalam tubuh manusia kromosomnya bersifat diploid (berpasangan,
ditulis 2n) dengan jumlah kromosom 23 pasang, sedangkan pada sel kelamin manusia
kromosomnya bersifat haploid (tidak berpasangan, ditulis n) dengan jumlah kromosom
23 buah.
 Pewarisan sifat yang sesungguhnya adalah penurunan gen yang mengendalikan sifat itu
sendiri dari induk kepada keturunannya dapat digambarkan dengan diagram sebagai
berikut :

LKPD IPA KELAS IX SEMESTER GANJIL


Induk jantan ( 2n
) >< Induk
betina ( 2n )

Spermatozoid ( n
) Ovum
(n)

Zigot (2n )

Individu baru ( 2n )

PERTANYAAN DISKUSI: Dari diagram di atas terlihat bahwa


zigot yang terbentuk mengandung
kromosom 50%
dari induk jantan (haploid) dan 50% dari induk betina (haploid) pada saat terjadi
fertilisasi.

B. PENULISAN GEN DAN SIFAT BEDA


 Suatu gen mengendalikan satu sifat beda tertentu dan dilambangkan dengan 2 huruf.
Misalnya :
a) Sifat warna merah bunga ditulis dengan kode genotif MM, artinya sifat fenotip merah
pada bunga dikendalikan oleh genotip MM
b) Fenotip adalah sifat yang nampak pada makhluk hidup sebagai hasil interaksi
pengaruh genotip dan lingkungan. Sedangkan genotip adalah susunan gen dalam
kromosom yang mengendalikan sifat fenotip tertentu.
 Simbul genotip tidak hanya menggunakan huruf besar, tetapi juga menggunakan huruf
kecil. Huruf besar digunakan untuk simbul sifat dominan dan huruf kecil digunakan
untuk sifat resesif.
a) Misalnya MM untuk sifat merah dan mm untuk sifat putih, sifat merah akan
mendominasi sifat putih sehingga kalau disilangkan antara bunga merah (MM)
dengan bunga putih (mm) akan dihasilkan bunga merah dengan genotip Mm.
b) Dominan adalah sifat yang selalu muncul dalam persilangan dan menutupi sifat
pasangannya. Resesif adalah sifat yang tidak muncul dalam persilangan karena
tertutup oleh sifat dominan.
 Genotip yang tersusun atas alela yang dominan saja (misalnya MM) atau resesif saja
(mm) disebut homozigot, sedangkan genotip yang tersusun atas alela yang dominan dan
resesif (misalnya Mm) disebut heterozigot.

LKPD IPA KELAS IX SEMESTER GANJIL


1. Gambarkan sebuah kromosom, kemudian tuliskan bagian-bagiannya!

Gambar Kromoson.

2. Lengkapilah bagan di bawah ini!

Jenis kelamin Pria Wanita


Jumlah kromosom
Jenis kromosom sex

……… ……… ………

……… ………

3. Jelaskan bahwa gen merupakan substansi hereditas !


Jawab : …………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

LKPD IPA KELAS IX SEMESTER GANJIL


4. Diskripsikan letak gen dalam
tubuh kita !
KESIMPULAN: Jawab :
………………………………………………
…………………………………
……………………………………………………………………………………………

5. Jelaskan bahwa kromosom merupakan pembawa sifat pada individu!


Jawab : …………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

6. Tanaman ercis berbatang tinggi (TT) disilangkan dengan tanaman ercis berbatang
rendah ( tt ) ternyata semua keturunannya berbatang tinggi ( Tt ).
a) Sebutkan yang termasuk genotip dalam pernyataan di atas!
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………...
b) Sebutkan yang termasuk fenotip dalam pernyataan di atas!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
c) Ercis yang bersifat dominan adalah …………………………………………..
sedangkan yang bersifat resesif adalah ………………………………………………
d) Genotip yang homozigot adalah ……………………………………………….
sedangkan yang heterozigot adalah …………………………………………………..

……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………

Nilai:

Catatan:
LK PD IPA KE LAS IX SEM
… … … … … … … …
ESTER GANJIL
………………….
LKPD-2
IPA: HUKUM II MENDEL: PERSILANGAN DIHIBRID

Nama Sekolah : ……………………………


Nama siswa : ……………………………
Tanggal : ……………………………
Kelas : ……………………………
Kompetensi Dasar : Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan
kelangsungan makhluk hidup.
Materi Pokok : Pewarisan Sifat

LKPD IPA KELAS IX SEMESTER GANJIL


PERTANYAAN DISKUSI:

1. Memahami Hukum II Mendel


2. Menentukan perbandingan fenotif dan genotip pada persilangan dihibrid.

TUJUAN: Persilangan dihibrid adalah perkawinan yang


menghasilkan pewarisan dua
karakter yang berlainan. Hukum Mendel II atau Hukum Pemilihan Bebas Segregasi
berbunyi:
Suatu pasangan gen tidak bergantung kepada segregasi pasangan
gen lainnya, sehingga di dalam gamet-gamet yang terbentuk akan
terjadi pemilihan kombinasi gen-gen
Ringkasan Materi:
secara bebas.
Contoh persilangan dihibrid adalah persilangan galur murni Kedelai (Glicyne
max) berbiji kuning halus dengan galur murni berbiji hijau keriput. Tanaman kacang kapri, yang
satu punya sifat dominan Bulat kuning, yang lainnya punya sifat resesif keriput hijau. Keduanya
mengadakan perkawinan. Maka, menurut hukum II Mendel, generasi kedua dari tanaman
tersebut akan menghasilkan fenotif dengan perbandingan 9:3:3:1.

Isilah kotak kosong di bawah ini dengan berdiskusi dalam kelompok untuk menjawab
permasalahan-permasalahan di bawah ini!

LKPD IPA KELAS IX SEMESTER GANJIL


1. Persilangan galur murni Kedelai (Glicyne max) berbiji kuning bulat dengan genotip BBKK
dengan galur murni berbiji hijau keriput dengan genotif bbkk. Tanaman kacang kapri, yang satu
punya sifat dominan Bulat kuning, yang lainnya punya sifat resesif keriput hijau. Hasil
persilangan diperoleh kacang kapri kuning bulat dengan genotip BbKk. Kemudian sesamanya
disilangkan. Tentukanlah perbandingan genotip dan fenotip nya!

…………
. F1

………….

LKPD IPA KELAS IX SEMESTER GANJIL


Perbandingan genotip pada F2:

BBKK : BBKk : BBkk : BbKK : BbKk : Bbkk : bbKK : bbKk : bbkk


=……... : ……... : ……... : ……... : ……... : ……... : ……... : …….. : …….
.
Perbandingan fenotip pada F2:

Bulat Kuning : Bulat hijau : Keriput Kuning : Keriput Hijau


= ……... : ……... : ……... : ……...

LKPD IPA KELAS IX SEMESTER GANJIL


KESIMPULAN:

……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………

Nilai:

Catatan:
……………………
………………….
Paraf guru:

…………..

LKPD IPA KELAS IX SEMESTER GANJIL


LKPD-3
IPA: PEWARISAN SIFAT DALAM PEMULIAAN TANAMAN DAN

Nama Sekolah : ……………………………


Nama siswa : ……………………………
Tanggal : ……………………………
Kelas : ……………………………
Kompetensi Dasar : Menerapkan konsep pewarisan sifat
dalam pemuliaan dan kelangsungan
makhluk hidup.
Materi Pokok : Pewarisan Sifat

TUJUAN:

1. Memahami Hukum II Mendel

PETUNJUK PENGERJAAN:

i. Tugas dikerjakan dalam kelompok


ii. Penyelesaian masalah dilakukan dengan melakukan wawancara (petunjuk B).
iii. Hasil wawancara diolah dengan melakukan studi pustaka (petunjuk C).
iv. Mengkomunikasikan hasil wawancara dengan membuat maket (petunjuk D).
v. Semua proses B-D akan dinilai berdasarkan rubrik yang tertera di bagian E.

WAWANCARA:

Perolehan data sebagai bentuk pemecahan masalah dilakukan dengan cara melakukan
wawancara ke petani atau peternak di sekitar rumah salah satu anggota kelompok.
Wawancara ini juga boleh dilakukan lebih dari satu narasumber sehingga dapat

LKPD IPA KELAS IX SEMESTER GANJIL


memperkaya pengetahuanmu. Adapun langkah-langkah yang perlu kamu kembangkan
dalam melakukan wawancara ialah:
1. Menentukan tanggal dan tempat wawancara
2. Menyusun daftar pertanyaan
3. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan pada saat wawancara (contoh: alat tulis dan
kamera)
4. Mencatat hasil wawancara

PENGOLAHAN HASIL WAWANCARA:

Setelah melakukan wawancara lakukanlah langkah-langkah berikut:

1. Menuliskan kembali hasil wawancara dengan lebih rapi


2. Melakukan studi pustaka terhadap hasil wawancara tentang varietas/ bibit yang
digunakan oleh petani/ peternak.
3. Cocokkan hasil yang kamu dapatkan dari wawancara dengan studi pustaka yang kamu
lakukan dan perkayalah informasi yang kamu dapatkan melalui studi pustaka
tersebut.

PEMBUATAN MAKET:

Maket adalah suatu cara menampilkan informasi dengan lebih menarik. Tampilkanlah data
hasil wawancara yang telah kamu olah beserta kelengkapan studi literaturnya dengan
menyajikan informasi penting berikut:
1. Bibit yang digunakan
2. Alasan penggunaan bibit
3. Cara memperlakukan/ mengolah bibit
4. Contoh bibit
5. Pertanyaan untuk Pengunjung.

LKPD IPA KELAS IX SEMESTER GANJIL


RUBRIK PENILAIAN:

Indikator
No. Rubrik Skor
Penilaian
1 Tampilan Maket  tampilan kreatif 4: jika 4 rubrik terpenuhi
 tampilan menarik 3: jika 3 rubrik terpenuhi
 tampilan rapi 2: jika 2 rubrik terpenuhi
 susunan/ tata letak 1: jika 1 rubrik terpenuhi
proporsional
2 Kelengkapan  Menyajikan tanggal dan 4: jika 4 rubrik terpenuhi
Informasi tempat kunjungan, serta bibit 3: jika 3 rubrik terpenuhi
yang digunakan 2: jika 2 rubrik terpenuhi
 Menyajikan alasan 1: jika 1 rubrik terpenuhi
penggunaan bibit dan cara
memperlakukan/ treatment
bibit yang digunakan
 Menyajikan contoh real dari
bibit yang dibahas
 Menyajikan hasil literature
tentang bibit yang
digunakan oleh peternak/
petani.
3 Layout dan design  Semua informasi pada 4: jika 4 rubrik terpenuhi
infografik lengkap 3: jika 3 rubrik terpenuhi
 Semua informasi pada 2: jika 2 rubrik terpenuhi
infografik fokus 1: jika 1 rubrik terpenuhi
 Semua informasi pada
infografik dapat
dengan mudah dilihat
 Semua informasi pada
infografik dapat diidentifikasi
dengan jarak 3 m.
4 Waktu  pengumpulan tugas tepat pada 4: jika 4 rubrik terpenuhi
Pengumpulan waktunya 3: jika 3 rubrik terpenuhi
 pengumpulan tugas 2: jika 2 rubrik terpenuhi
mundur 1-2 hari dari waktu 1: jika 1 rubrik terpenuhi
yang ditentukan
 pengumpulan tugas
mundur 3-4 hari dari waktu
yang ditentukan
 pengumpulan tugas mundur
> 4 hari dari waktu yang
ditentukan

LKPD IPA KELAS IX SEMESTER GANJIL


Nilai:

Catatan:
……………………
………………….
Paraf guru:

…………..

LKPD IPA KELAS IX SEMESTER GANJIL


MODUL IPA TERPADU
SMP/MTs KELAS IX
SEMESTER GANJIL

PEWARISAN
SIFAT
MUNTOHARI, S.Pd., M.Kes.
NIP. 196409031998021002
DISDIKPORA KAB. PANGANDARAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


kelancaran sehingga modul Pewarisan Sifat dapat terselesaikan. Media
pembelajaran ini bertujuan agar siswa dapat belajar mandiri memahami
konsep IPA Terpadu dengan lebih mudah.
Modul Pewarisan Sifat disusun berdasarkan kurikulum 2013 dengan
penekanan diarahkan pada standar kompetensi lulusan yang berupa domain
sikap, ketrampilan dan pengetahuan. Modul ini dilengkapi dengan uraian
materi, tugas mandiri, latihan soal, rangkuman, dan kunci jawaban. Penulis
berusaha menyusun modul sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru agar
tercipta pembelajaran yang mandiri dan efektif.
Penulis berharap semoga modul ini mampu memberikan nuansa dan
cara belajar yang menarik dalam pembelajaran IPA Terpadu sehingga siswa
mampu memahami materi dengan baik. Mohon kritik dan sarannya karena
penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam
penyusunan modul ini.
Pangandaran, 2022

Muntohari, S.Pd., M.Kes.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………..…………………………………………………
DAFTAR ISI …………………………………….……………………………………………….
PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………..
PETUNJUK BELAJAR …………………………………………………………………………….
PETA KOMPETENSI …………………………………………………………………………….
MATERI PEMBELAJARAN ……………………………………………………………………
INFO SAINS ………………………………………………………………………………………………
LATIHAN ………………………………………………………………………………………………
TUGAS ………………………………………………………………………………………………
PENILAIAN ………………………………………………………………………………………………
RANGKUMAN ……………………………………………………………………………………..
GLOSARIUM ……………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………
PENDAHULUAN

Berbagai makhluk hidup baik manusia, tumbuhan dan hewan memiliki


kesamaan dengan induknya masing-masing. Kesamaan ini diturunkan melalui
pewarisan sifat. Pewarisan atau yang lebih dikenal dengan Hereditas
merupakan suatu pewarisan dari induk pada keturunannya. Ilmu yang
mempelajari tentang pewarisan sifat disebut dengan Genetika. Pewarisan itu
dapat ditentukan oleh Kromosom dan Gen.
Membahas tentang pewarisan sifat merupakan hal yang menarik untuk
dipelajari. Banyak yang menjadi pertanyaan. Bagaimana terjadi proses
pewarisan sifat terhadap keturunan yang dihasilkan? Bagaimana proses
pewarisan bentuk fisik? Bagaiman seorang anak ada yang mirip sama dengan
orang tuanya dan bahkan mirip dengan kakek dan neneknya? Pewarisan sifat
itu dapat ditentukan oleh Kromosom dan Gen.
Ahli Genetika Gregor Mendel melakukan berbagai percobaan tentang
penyilangan dengan berbagai jenis tanaman untuk dapat menyusun suatu
hukum yang dikenal dengan Hukum mandel. Untuk lebih memahami materi
pewarisan sifat, maka Anda perlu mempelajari modul ini dengan seksama dan
sungguh-sungguh.
PETUNJUK BELAJAR

Agar siswa berhasil menguasai dan memahami materi dalam modul ini,
lalu dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, maka bacalah
dengan cermat dan ikuti petunjuk berikut dengan baik, antara lain:
1. Bacalah doa terlebih dahulu sesuai dengan keyakinanmu, agar
diberikan kemudahan dalam mempelajari materi ini.
2. Cermatilah Tujuan Pembelajaran dalam modul ini.
3. Bacalah materi ini dengan seksama, sehingga isi materi ini dapat
dipahami dengan baik agar dapat mengkonsultasikannya apabila
mendapat kesulitan.
4. Kerjakan latihan dan tugas yang sudah disediakan dengan sungguh-
sungguh.
K.B.2: HUKUM MENDEL

Kompetensi Memahami pengetahuan (faktual,


konseptual, dan prosedural) berdasarkan
Inti rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.

Kompetensi
Menerapkan konsep pewarisan sifat
Dasar dalam pemuliaan dan kelangsungan
makhluk hidup.

Indikator A. Menjelaskan istilah-istilah dalam


pewarisan sifat pada makhluk hidup.
Pencapaian B. Mengidentifikasi
pewarisan dalam
mekanisme
persilangan
monohibrid dan dihibrid.
Kompetensi C. Menentukan hasil persilangan Monohibrid
dan Dihibrid sesuai hukum pewarisan sifat

A. Peserta didik dapat menjelaskan


istilah-istilah dalam pewarisan sifat
Tujuan pada makhluk hidup dengan benar
B. Peserta didik dapat mengdidentifikasi
Pembelajaran mekanisme pewarisan dalam
persilangan monohybrid dan dihibrid
dengan benar.
C. Peserta didik dapat menentukan hasil
persilangan monohybrid dan dihibrid
dengan benar
Makhluk hidup yang ada di muka bumi ini
sangat beragam. Setiap jenis makhluk hidup
mempunyai sifat dan ciri tersendiri sehingga dapat
membedakannya antara yang satu dengan yang
lainnya. Sifat atau ciri yang dimiliki oleh setiap
makhluk hidup ada yang dapat diturunkan dan ada
pula yang tidak dapat diturunkan.
Dalam pewarisan sifat dari generasi ke generasi
berikutnya mengikuti pola tertentu yang khas bagi
setiap makhluk hidup. Pewarisan sifat dari induk
Gambar 1. Gregor Johann
kepada keturunannya disebut hereditas. Cabang Mendel
biologi yang khusus mempelajari tentang hereditas adalah genetika. Tokoh
yang sangat berjasa dalam menemukan hukum-hukum genetika adalah
Gregor Johann Mendel (1822 – 1884) dari Austria. Beliau lahir tanggal 22 Juli
1822. Karena jasanya itu beliau dijuluki sebagai Bapak Genetika.
Untuk membuktikan kebenaran teorinya, Mendel telah melakukan
percobaan dengan membastarkan/menyilangkan tanaman-tanaman yang
mempunyai sifat beda. Tanaman yang dipilih adalah tanaman kacang ercis
(Pisum sativum). Alasannya tanaman tersebut mudah melakukan penyerbukan
silang, mudah didapat, mudah hidup atau mudah dipelihara, berumur pendek
atau cepat berbuah, dapat terjadi penyerbukan sendiri, dan terdapat jenis-
jenis yang memiliki sifat yang mencolok. Sifat-sifat yang mencolok tersebut,
misalnya: warna bunga (ungu atau putih), warna biji (kuning atau hijau),
warna buah (hijau atau kuning), bentuk biji (bulat atau kisut), sifat kulit
(halus atau kasar), letak bunga (di ujung batang atau di ketiak daun), serta
ukuran batang (tinggi atau rendah).
Gambar 2. Variasi sifat pada Pisum sativum.

Beberapa kesimpulan penting tentang hasil percobaan Mendel sebagai


berikut:

1. Hibrid (hasil persilangan antara dua individu dengan tanda beda) memiliki
sifat yang mirip dengan induknya dan setiap hibrid mempunyai sifat yang
sama dengan hibrid yang lain dari spesies yang sama.

2. Karakter atau sifat dari keturunan suatu hibrid selalu timbul kembali
secara teratur dan inilah yang memberi petunjuk kepada Mendel bahwa
tentu ada faktor-faktor tertentu yang mengambil peranan dalam
pemindahan sifat dari satu generasi ke generasi berikutnya.

3. Mendel merasa bahwa ”faktor-faktor keturunan” itu mengikuti distribusi


yang logis, maka suatu hukum atau pola akan dapat diketahui dengan cara
mengadakan banyak persilangan dan menghitung bentuk-bentuk yang
berbeda, seperti yang tampak dalam keturunan.
1. TERMINOLOGI
Untuk memahami penelitian Mendel, kamu perlu mempelajari beberapa
istilah yang terkait dalam pewarisan sifat. Istilah-istilah tersebut sebagai
berikut:
a) P = singkatan dari kata Parental, yang berarti induk.
b) F = singkatan dari kata Filial, yang berarti keturunan. F1 berarti keturunan
pertama, F2 berarti keturunan kedua, dan seterusnya.
c) Fenotipe = karakter (sifat) yang dapat kita amati (bentuk, ukuran, warna,
golongan darah, dan sebagainya).
d) Genotipe = susunan genetik suatu individu (tidak dapat diamati).
e) Simbol untuk suatu gen (istilah pengganti untuk “faktor keturunan”)
dikemukakan dengan sebuah huruf yang biasanya merupakan huruf
pertama dari suatu sifat. Misalnya R = gen yang menyebabkan warna
merah (rubra), sedangkan r = gen yang menyebabkan warna putih (alba).
Dalam hal ini merah dominan terhadap putih. Oleh karena itu, diberi
simbol dengan huruf besar. Gen yang resesif diberi simbol dengan huruf
kecil.
f) Genotipe suatu individu diberi simbol dengan huruf dobel, karena individu
itu umumnya diploid. Misalnya: RR = genotipe untuk tanaman berbunga
merah, sedangkan rr = genotipe untuk tanaman berbunga putih.
g) Homozigotik = sifat suatu individu yang genotipenya terdiri atas gen-gen
yang sama dari tiap jenis gen (misalnya RR, rr, AA, AABB, aabb, dan
sebagainya)
Heterozigotik = sifat suatu individu yang genotipenya terdiri atas gen-gen
yang berlainan dari tiap jenis gen (misalnya Rr, Aa, AaBb, dan sebagainya).
h) Alel = anggota dari sepasang gen, misalnya: R = gen untuk warna bunga
merah dan r = gen untuk warna bunga putih, T = gen untuk tanaman tinggi
dan t = gen untuk tanaman rendah. R dan r satu sama lain merupakan
alel, tetapi R dan t bukan alel.
2. HUKUM I MENDEL
Persilangan antara dua individu dengan satu sifat beda disebut
persilangan monohibrid. Menurut Mendel dari hasil percobaannya diketahui
bahwa dalam hibridasi (persilangan) ditemukan pola-pola hereditas tertentu
antara lain:
a) Persilangan dengan dominasi penuh; dalam persilangan ini semua
keturunan yang dihasilkan sifatnya sama dengan salah satu sifat induknya
yang dominan. Contoh ; persilangan antara ercis berwarna merah (MM)
dengan ercis berwarna putih (mm) dihasilkan keturunan (F1) ercis
berwarna merah (Mm).
Apabila dilanjutkan dengan menyilangkan individu sesama (F1), akan
menghasilkan keturunan (individu F2) dengan tiga macam genotipe dan
dua macam fenotipe. Persilangan antara kacang ercis berbunga merah
dominan dengan kacang ercis berwarna putih resesif dapat dibuat bagan
sebagai berikut:
Pada persilangan dengan sesama F1 akan memperoleh F2 dengan tiga
macam genotipe dengan perbandingan 25% MM: 50% Mm : 25% Mm atau
1 : 2 : 1 dan dua macam fenotipe dengan perbandingan 75% berbunga
merah : 25% berbunga putih atau merah : putih = 3 : 1. Pada individu F2
ini, yang berfenotipe merah dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
2/3 bergenotipe heterozigot (Mm) dan 1/3 homozigot dominan (MM).

b) Persilangan dengan sifat dominasi tidak penuh (kodominan) atau dikenal


dengan persilangan intermediet; keturunan yang dihasilkan tidak sama
dengan induknya tetapi dihasilkan sifat baru yang merupakan gabungan
dari sifat kedua induknya. Contoh; persilangan antara Mirabillis jalapa
merah (MM) dengan Mirabillis jalapa putih (mm) ternyata menghasilkan
keturunan F1 yang semua bunganya berfenotip berwarna merah muda
dan bergenotip sejenis Mm. Persilangan antara tanaman bunga pukul
empat berbunga merah dominan dengan bunga pukal empat berbunga
putih resesif dapat dibuat bagan sebagai berikut.

Pada individu F2 dihasilkan tiga macam genotipe dengan perbandingan


25% MM : 50% Mm : 25% mm atau 1 : 2 : 1 dan 3 macam fenotipe dengan
perbandingan 25% berbunga merah : 50% berbunga merah muda : 25%
berbunga putih atau merah : merah muda : putih = 1 : 2 : 1. Pada individu
F2 ini yang berfenotipe merah dan putih selalu homozigot, yaitu MM dan
mm.

Jika kita perhatikan kedua contoh persilangan di atas, pada saat


pembentukan gamet terjadi pemisahan gen-gen yang sealel, sehingga setiap
gamet hanya menerima sebuah gen saja. Misalnya pada tanaman yang
bergenotipe Mm, pada saat pembentukan gamet, gen M memisahkan diri
dengan gen m, sehingga gamet yang terbentuk memiliki gen M atau gen m
saja. Prinsip ini dirumuskan sebagai Hukum Mendel I (Hukum Pemisahan
Gen yang Sealel) yang menyatakan bahwa “Selama meiosis, terjadi
pemisahan pasangan gen secara bebas sehingga setiap gamet memperoleh satu
gen dari alelnya.”

3. HUKUM II MENDEL
Persilangan antara dua individu dengan dua sifat beda disebut juga
persilangan dihibrid. Pada persilangan tersebut Mendel menyilangkan
tanaman ercis dengan biji yang mempunyai dua sifat beda, yaitu bentuk dan
warna biji. Kedua sifat beda tersebut ditentukan oleh gen-gen sebagai berikut.
B = gen yang menentukan biji bulat.
b = gen yang menentukan biji keriput.
K = gen yang menentukan biji berwarna kuning.
k = gen yang menentukan biji berwarna hijau.
Jika tanaman kapri yang berbiji bulat kuning (BBKK) disilangkan
dengan kapri yang berbiji keriput hijau (bbkk), semua tanaman F1 berbiji
bulat kuning. Jika tanaman F1 dibiarkan mengadakan penyerbukan sendiri,
F2 memperlihatkan 16 kombinasi yang terdiri atas empat macam fenotipe,
yaitu tanaman berbiji bulat kuning, bulat hijau, keriput kuning, dan keriput
hijau. Dalam percobaan ini Mendel mendapatkan 315 tananman berbiji bulat
kuning, 100 tanaman berbiji bulat hijau, 101 tanaman berbiji keriput kuning,
dan 32 tanaman keriput hijau. Angka-angka tersebut menujukkan suatu
perbandingan fenotipe yang mendekati 9 : 3 : 3 : 1.
Pada saat pembentukan gamet (pembelahan meiosis) anggota dari
sepasang gen memisah secara bebas (tidak saling memengaruhi). Oleh karena
itu, pada persilangan dihibrid tersebut terjadi empat macam pengelompokan
dari dua pasang gen, yaitu:
a. gen B mengelompok dengan gen K, terdapat dalam gamet BK;
b. gen B mengelompok dengan gen k, terdapat dalam gamet Bk;
c. gen b mengelompok dengan gen K, terdapat dalam gamet bK;
d. gen b mengelompok dengan gen k, terdapat dalam gamet bk;
Prinsip tersebut di atas dirumuskan sebagai Hukum Mendel II (Hukum
Pengelompokkan Gen secara Bebas) yang berbunyi:
Suatu pasangan gen tidak bergantung kepada segregasi pasangan gen lainnya,
sehingga di dalam gamet-gamet yang terbentuk akan terjadi pemilihan
kombinasi gen-gen secara bebas.

Menurut hukum tersebut dapat dinyatakan bahwa:


a) setiap gen dapat berpasangan secara bebas dengan gen lain membentuk
alela,
b) keturunan pertama menunjukkan sifat fenotipe dominan,
c) keturunan kedua menunjukkan fenotipe dominan dan resesif dengan
perbandingan tertentu, misalnya pada persilangan monohibrid 3 : 1 dan
pada persilangan dihibrid 9 : 3 : 3 : 1.
Untuk memperjelas pemahamanmu tentang persilangan dihibrid,
perhatikan bagan persilangan antara kapri (ercis) biji bulat warna kuning
dengan kapri biji keriput warna hijau yang menghasilkan F1 berupa kapri
berbiji bulat warna kuning.
Perbandingan genotipe F2
= BBKK : BBKk : BkKK : BbKk : BBkk : Bbkk : bbKK : bbKk : bbkk
= 1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 2 : 1 : 2 : 1

Perbandingan fenotipe F2
= bulat kuning : bulat hijau : keriput kuning : keriput hijau
= 9: 3: 3: 1

4. PEWARISAN SIFAT KELAINAN


PADA MANUSIA
Pada manusia telah diketahui cukup
banyak sifat yang diturunkan, misalnya albino,
kemampuan merasakan rasa pahit atau tes phenyl thiocarbamida (PTC), mata
biru, rambut ikal, ayan, dan kencing manis. Berikut ini beberapa contoh sifat
dan penyakit keturunan pada manusia dan cara pewarisannya.
1. Albino
Penderita albino mempunyai gangguan pada pembentukan pigmen
melanin, sehingga rambut dan kulitnya berwarna putih (bule). Penglihatan
penderita albino juga sangat peka terhadap cahaya. Sifat albino dikendalikan
oleh gen resesif a, sedangkan alelnya gen A menentukan sifat yang normal.
Jadi penderita albino mempunyai genotipe aa, sedangkan orang yang normal
mempunyai fenotipe AA atau Aa.
2. Sifat Pengecap PTC
Suatu bahan kimia sintetis phenyl thiocarbamida (PTC) dapat digunakan
untuk menyelidiki apakah orang dapat merasakan rasa pahit atau tidak.
G am b a r 3 .
Orang yang dapat mengecap rasa pahitnya PTC d is e b u t
A n a k d e ng an a l b in o
p e n ge c a p (t a s t er ),
sedang yang tidak merasakan pahitnya PTC disebut buta kecap (nontaster).
Kemampuan untuk merasakan rasa pahit ditentukan oleh gen dominan T,
sehingga seorang pengecap dapat mempunyai genotipe TT atau Tt. Alelnya
resesif t menyebabkan orang tidak merasakan pahitnya PTC. Jadi orang yang
buta kecap memiliki genotipe tt.
3. Buta Warna
Gen buta warna terpaut pada kromosom X dan bersifat resesif (c). Gen
normal (C) bersifat dominan terhadap gen buta warna (c). Gen buta warna
akan berpengaruh dan menyebabkan buta warna ketika tidak bersama dengan
gen normal (C). Maka kemungkinan genotipe yang dapat terjadi sebagai
berikut.
o XcY : pria buta warna
o XCY : pria normal
o XCXC : wanita normal
o XCXc : wanita pembawa sifat buta warna (karier)
o XcXc : wanita buta warna
Jadi jika seorang pria buta warna menikah dengan wanita normal,
kemungkinan keturunannya adalah sebagai berikut.

Hasilnya adalah XCXc yaitu wanita normal tetapi karier (membawa sifat) buta
warna dan XCY yaitu pria dengan penglihatan normal. Coba kamu buat
diagram perkawinan jika seorang pria buta warna menikah dengan wanita
normal tetapi karier buta warna.
4. Hemofili
Hemofili ialah penya kit keturunan pada manusia yang menyebabkan
darah sukar membeku ketika terjadi luka. Hal ini disebabkan karena tidak
adanya faktor pembeku darah. Hemofili diwariskan melalui kromosom X
dengan gen bersifat resesif terhadap gen normal (H). Gen H dan gen h tersebut
terpaut pada kromosom X, bukan kromosom Y. Hemofili akan muncul jika gen
h tidak bersama gen H. Sehingga pria yang menderita hemofili akan memiliki
kromosom seks dengan genotipe XhY. Wanita hemofili tidak dijumpai karena
bersifat letal (mati dalam kandungan).
Genotipe yang mungkin terjadi ialah sebagai berikut.
o XHY : pria normal
o XhY : pria hemofili
o XHXH : wanita normal
o XHXh : wanita pembawa sifat hemofili (karier hemofili)
o XhXh : wanita hemofili (bersifat letal/mati)
Jika seorang wanita normal karier menikah dengan pria normal, akan
diperoleh keturunan sebagai berikut.

Fenotipe F1 adalah:
o XHXH : wanita normal
o XHXh : wanita karier hemofili
o XHY : pria normal
o XhY : pria hemofili
Dari diagram di atas, tampak bahwa fenotipe yang dihasilkan adalah 75%
normal dan 25% hemofili. Yang berfenotipe normal (75%) terdiri dari satu
orang wanita normal, satu orang pria normal, dan satu orang wanita normal
karier.
5. Talasemia
Thalasemia merupakan kelainan genetik (penyakit genetik) yang
disebabkan rendahnya kemampuan pembentukkan hemoglobin (terjadi karena
gangguan salah satu rantai globin). Thalasemia menyebabkan kemampuan
eritrosit dalam mengangkut oksigen rendah (anemia). Fenotif yang dihasilkan
adalah:
o ThTh = penderita (Thalasemia mayor) = mati
o Thth = normal heterozigot (Thalasemia minor)
o thth = normal

Gambar 4. Bentuk sel eritrosit penderita thalasemia

6. Jari Lebih (Polidaktili)


Polidaktili ditentukan oleh gen
dominan P, sedang
alelnya resesif p
menentukan jari normal. Penderita polidaktili mempunyai jari tangan atau jari
kaki (atau jari tangan dan kaki) lebih dari 5.

Gambar 5. Hasil foto rontgen polidaktili


INFO SAINS

Colour blindness atau lebih tepat lagi Color Vision Deficiency atau CVD
yang di katakan sebagai buta warna yakni suatu kondisi ketika sel-sel retina
mata tidak mampu merespon warna sebagaimana mestinya. Hal ini
menyebabkan gangguan persepsi wana pada daya penglihatan. Penderita buta
warna biasanya mengalami kesulitn dalam memaknai warna merah, hijau,
biru dan warna-warna turunan dari ketiga warna dasar tersebut.
Sel saraf di retina terdiri atas:
1. sel batang (rod) yan peka terhadap hitam dan putih
2. sel kerucut (cone) yang peka terhadap warna lainnya. Buta warna terjadi
ketika reseptor cahaya di retina mengalami perubahan, terutama sel
kerucut.

Gambar 6. Sel kerucut pada retina mata


Normalnya, sel kerucut (cone) di retina mata mempunyai spectrum
terhadap tiga warna dasar, yaitu merah, hijau, dan biru. Orang yang sel-sel
kerucutnya sensitive untuk ketiga waran tersebut dikatakan normal. Namun
pada orang tertentu, mungkin hanya ada dua atau tidak ada sel kerucut yang
sensitive terhadap warna-warna tersebut. Maka orang tersebut dikatakan
sebagai penderita buta warna.

Gambar 7. Citra warna yang dilihat penderita buta warna

Adakah anda seorang colour blindness atau buta warna? Jangan risau,
buta warna bukanlah anda seorang yang cacat. Beberapa kelebihan seorang
yang buta warna yang tidak dimiliki orang normal ini akan membuat anda
bangga. Tahukah anda apakah kelebihan seorang yang di katakan ''BUTA
WARNA'' ini? Berikut adalah jawabannya:
1. Dapat melihat dan berjalan di waktu malam gelap.
2. Dapat lihat objek tersembunyi yang tak dapat dilihat oleh orang normal
di waktu malam.
3. Dapat memandu dalam keadaan hujan lebat di waktu malam.
4. Penembak tepat atau camouflage sharp shooter semuanya ''buta warna''.
5. Genetik pemburu
6. Bekerja pada banyak berseni yang sukar dipahami.
7. Dapat mengingat seluruh jalan di sebuah bentangan hanya dengan
sekali jalan saja.
8. Dapat membaca buku di dalam gelap walaupun samar-samar dimana
tidak dapat dilihat langsung oleh orang normal.
9. Fashion Desainer terkenal semuanya ''buta warna''

LATIHAN

1. Diketahui: Gen P = warna kuning; gen Q = daun lebar. Persilangan antara individu bergenotipe PpQq
dengan sesamanya akan menghasilkan keturunan sebanyak 320 individu. Kemungkinan
keturunannya yang berwarna kuning dan berdaun lebar ada sebanyak …..
a. 40
b. 60
c. 180
d. 320

P
 ersilangan 2 sifat beda menghasilkan perbandingan 9:3:3:1. Daun lebar warna kunin

Jawaban: C

14. Disilangkan gandum hitam (HhKk) dengan gandum kuning (hhKk). Berapa kemungkinan dihasilkan
gandum berfenotif putih?

a. 0 %
b. 12,5 %
c. 37,5 %
d. 25 %
e. 50 %

Jawaban : A
TUGAS

Lakukanlah kegiatan di bawah ini secara berkelompok yang


beranggotakan 5 orang. Setelah melakukan kegiatan, kemudian buatlah
laporan kegiatan dalam bentuk vlog (video blog) yang kalian upload di
youtube.

PROYEK KERJA ILMIAH

I. Tujuan : menyelidiki perbandingan genotip dan fenotip F2


pada persilangan monohibrida dominasi.
II. Dasar Teori : Pada persilangan monohibrida dominasi dihasilkan
keturunan kedua (F2) dengan perbandingan fenotip dan
genotip tertentu. Keturunan kedua menunjukkan fenotip
dominan dan resesif dengan perbandingan tertentu
(Hukum Mendel II)

III. Alat dan Bahan:


1. Potongan kertas merah ( 1 x 1 cm2 ) 100 buah
2. Potongan kertas putih ( 1 x 1 cm2 ) 100 buah
3. Kertas karton (20 cm x 30 cm) 2 buah

IV. Cara Kerja :


1. Siapkan 50 potongan kertas merah dan 50 potongan
kertas putih campur dan letakkan dalam kertas
karton berilah tanda pada kertas karton Wadah A
2. Lakukan seperti kegiatan nomor 1 untuk kertas
karton yang kedua dan berilah tanda wadah B.
3. Wadah A kita anggap sebagai induk jantan dengan
100 gen ( heterozigot ) dan wadah B kita anggap
sebagai induk betina dengan 100 gen ( heterozigot )
4. Mintalah seorang temanmu untuk mengambil 1
potongan kertas dari wadah A dan 1 potongan kertas
dari wadah B dengan mata terpejam, catatlah setiap
pasangan potongan kertas yang diperoleh dalam
tabel.
5. Lakukan kegiatan itu sampai diperoleh 100 pasangan
kertas. Kemudian ulangi kegiatan tersebut sampai
diperoleh 3 kali data kegiatan.
6. Diskusikan dengan teman-temanmu untuk
melengkapi hasil kegiatan sesuai data hasil
pengamatan.

V. Hasil Kegiatan
Tabel Hasil Pengamatan
1. Percobaan 1
Pasangan
No. Potongan Genotip Fenotip Jumlah Ket.
Kertas
1. merah – merah MM
2. merah – putih Mm
3. putih – putih mm

2. Percobaan 2
Pasangan
No. Potongan Genotip Fenotip Jumlah Ket.
Kertas
1. merah – merah MM
2. merah – putih Mm
3. putih – putih mm
PENILAIAN
RANGKUMAN
GLOSARIUM
DAFTAR PUSTAKA

http://lamocrew.blogspot.com/2016/01/penglihatan-dari-orang-buta-warna.html, Hari Rabu tanggal 10


Oktober 2018, jam 15.08.

saiyidah sufiana SABTU, 08 FEBRUARI 2014 pewarisan sifat materi kelas 9


(IPA)http://sufiana27.blogspot.com/2014/02/pewarisan-sifat-materi-kelas-9-ipa.html

http://memetmulyadi.blogspot.com/2012/02/pewarisan-sifat-materi-ipa-kelas-9.html

Sukis Wariyono, Yani Muharomah. Mari belajar ilmu alam sekitar 3: Panduan Belajar IPA
terpadu untuk kelas IX SMP/MTs. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional, 2008.
Saurce: http://memetmulyadi.blogspot.com/2012/02/pewarisan-sifat-materi-ipa-kelas-9.html#ixzz5TVuzn7ae
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

PEDOMAN OBSERVASI PENILAIAN SIKAP

Petunjuk :

Lembar observasi diisi oleh Guru untuk menilai sikap peserta didik. Berilah tanda cek (√) atau poin pada
kolom skor sesuai sikap disiplin yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut:

Ya = apabila peserta didik menunjukan perbuatan sesuai aspek pengamatan

Tidak = apabila peserta didik tidak menunjukan perbuatan sesuai aspek pengamatan

Nama Peserta Didik : ………………………….


Kelas : …………………………
Tanggal Pengamatan : ………………………….
Materi Pokok : ………………………….

LEMBAR OBSERVASI

Skor Jumlah
Asfek yang diamati Nilai
1 2 3 4 5 Skor
Rasa Ingin Tahu
Disiplin
Santun
Kerjasama

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑥 100


Pedoman Penilaian = 20

Rubrik Penilaian Observasi


No Asfek yang dinilai Indikator Rubrik
1 Rasa Ingin Tahu Aktif bertanya terhadap hal-hal yang 5 = Jika memenuhi 5 indikator
belum dipahami 4 = Jika memenuhi 4 indikator
Terlibat aktif dalam diskusi 3 = Jika memenuhi 3 indikator
Perhatian pada objek yang diamati 2 = Jika memenuhi 2 indikator
Mendiskusikan pembelajaran yang 1 = Jika memenuhi 1 indikator
terjadi
Antusias mencari jawaban
2 Disiplin Hadir dalam kegiatan pembelajaran 5 = Jika memenuhi 5 indikator
Patuh pada tata tertib/aturan bersama 4 = Jika memenuhi 4 indikator
Mengikuti kaidah berbahasa tulis yang 3 = Jika memenuhi 3 indikator
baik dan benar 2 = Jika memenuhi 2 indikator
Mengerjakan/mengumpulkan tugas 1 = Jika memenuhi 1 indikator
sesuai dengan waktu yang ditentukan
Tepat waktu dalam mengikuti
pembelajaran
3 Santun Menghormati guru 5 = Jika memenuhi 5 indikator
Tidak berkata kasar dan kotor 4 = Jika memenuhi 4 indikator
Tidak menyela pembicaraan pada waktu 3 = Jika memenuhi 3 indikator
yang tidak tepat 2 = Jika memenuhi 2 indikator
Bersikap 3 S (salam, senyum, sapa) 1 = Jika memenuhi 1 indikator
Meminta ijin ketika akan masuk dan
kelauar ruangan serta pada saat mau
menyampaikan pendapatnya
4 Kerjasama Menghargai pendapat orang lain dalam 5 = Jika memenuhi 5 indikator
kerja kelompok 4 = Jika memenuhi 4 indikator
No Asfek yang dinilai Indikator Rubrik
Mampu mengerjakan tugas kelompok 3 = Jika memenuhi 3 indikator
dengan baik 2 = Jika memenuhi 2 indikator
Kompak dalam menyelesaikan 1 = Jika memenuhi 1 indikator
permasalahan di dalam kelompok
Menghargai pekerjaan teman satu
kelompok
Bersedia menerima tanggung jawab
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN-UNJUK KERJA/PRAKTIK

Topik : Pewarisan Sifat (Persilangan Monohibrid dan Dihibrid)

No Nama Peserta Didik Persiapan Percobaan Pelaksanaan Percobaan Kegiatan Akhir Percobaan Jumlah Skor
1
2
3
dst

No Keterampilan yang dinilai Skor Rubrik


1 Persiapan Percobaan (menyiapkan alat dan 30 - Alat-alat tertata rapih sesuai dengan keperluan
bahan) - Rangkaian/susunan alat percobaan tersusun dengan benar dan tepat
- Bahan tersedia ditempat yang sudah ditentukan
20 Ada 2 asfek yang tersedia
10 Ada 1 asfek yang tersedia
2 Pelaksanaan Percobaan 40 - Menggunakan alat dengan tepat sesuai dengan LKPD
- Menambahkan bahan tepat sesuai dengan LKPD
- Mengamati hasil percobaan dengan tepat
30 Ada 2 asfek yang tersedia
20 Ada 1 asfek yang tersedia
Kegiatan Akhir Percobaan 30 - Membuang sampah ke tempatnya
3 - Membersihkan alat dan meja praktikum dengan baik
- Mengembalikan alat ke tempat semula
20 Ada 2 asfek yang tersedia
10 Ada 1 asfek yang tersedia
INSTRUMEN PENILAIAN LAPORAN PRAKTIKUM

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester :9/

Ganjil

Topik/Subtopik : Pewarisan Sifat (Persilangan monohybrid dan dihibrid)

Penilaian Penyusunan Laporan Praktikum


Nama Peserta didik : …………………
Kelas : …………………

Aspek yang dinilai


Nama Catatan /Nilai
No Kebenaran Kelengkapan Tata
Siswa Sistematika
Konsep gagasan Bahasa
1
2
3
4

Rubrik Penilaian Laporan Praktikum


No Komponen Skor
1 Kebenaran Konsep Skor 25 jika seluruh konsep bidang studi pada laporan benarSkor 15 jika sebagian konsep bidang studi pada laporan benar
Skor 5 jika semua konsep bidang studi pada laporan salah
2 Kelengkapan Skor 25 jika kelengkapan gagasan sesuai konsep
gagasan Skor 15 jika kelengkapan gagasan kurang sesuai konsepSkor 5 jika kelengkapan gagasan tidak sesuai konsep

3 Sistematika Skor 25 jika sistematika laporan sesuai aturan yang disepakatiSkor 15 jika sistematika laporan kuang sesuai aturan yang
disepakati
Skor 5 jika sistematika laporan tidak sesuai aturan yang disepakati

4 Tatabahasa Skor 25 jika tatabahasa laporan sesuai aturan


Skor 15 jika tatabahasa laporan kuang sesuai aturanSkor 5 jika tatabahasa laporan tidak sesuai aturan

Skor maksimal = jumlah komponen yang dinilai x 25 = 4 x 25 = 100

Nilai = Jumlah Skor x 4Skor Maksimal


INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

1. PENILAIAN UNJUK KERJA (PRESENTASI)

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : 9/1

Topik/Subtopik : Pewarisan Sifat (Persilangan monohybrid dan dihibrid)


Kemampuan JumlahSkor
No Sistematika Penggunaan Bahasa
Nama Peserta Didik Kejelasan Menanggapi Nilai
Absen Presentasi Pertanyaan
KELOMPOK

Pedoman penilaian = Skor perolehan x100


16

RUBRIK PENILAIAN UNJUK KERJA (PRESENTASI)

No Aspek yang Dinilai Indikator Skor


1 Sistematika presentasi Materi presentasi disajikan secara runtut dansistematis
4
Materi presentasi disajikan secara runtut tetapikurang sistematis
3
Materi presentasi disajikan secara kurang runtut dantidak sistematis
2
Materi presentasi disajikan secara tidak runtut dantidak sistematis
1
No Aspek yang Dinilai Indikator Skor
2 Penggunaan bahasa Bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami 4
Bahasa yang digunakan cukup mudah dipahami 3
Bahasa yang digunakan agak sulit dipahami 2
Bahasa yang digunakan sangat sulit dipahami 1
3 Ketepatan intonasi dan Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yangtepat dan
4
kejelasan artikulasi artikulasi/lafal yang jelas
Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yangagak tepat dan
3
artikulasi/lafal yang agak jelas
Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yangkurang tepat dan
2
artikulasi/lafal yang kurang jelas
Penyampaian materi disajikan dengan intonasi yangtidak tepat dan
1
artikulasi/lafal yang tidak jelas
4 Kemampuan Mampu mempertahankan dan menanggapi
4
mempertahankan dan pertanyaan/sanggahan dengan arif dan bijaksana
menanggapi pertanyaan Mampu mempertahankan dan menanggapi
3
atau sanggahan pertanyaan/sanggahan dengan cukup baik
Kurang mampu mempertahankan dan menanggapipertanyaan atau
sanggahan dengan baik 2
Sangat kurang mampu mempertahankan danmenanggapi
pertanyaan 1

Anda mungkin juga menyukai