Anda di halaman 1dari 42

Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas 12

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Kristen Immanuel Pontianak


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII IPA/Ganjil
Materi Pokok : Pembelahan Meiosis
Alokasi waktu : 2 x 40 menit (pertemuan 4)
Tahun Pelajaran : 2022/2023

A. Kompetensi Inti (KI)


1. KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional.
3. KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

No KD Pengetahuan No KD Keterampilan
3.4 Menganalisis proses 4.4 Menyajikan hasil pengamatan
pembelahan sel sebagai dasar pembelahan sel pada sel hewan
penurunan sifat dari induk maupun tumbuhan
kepada keturunannya
No IPK Pengetahuan No IPK Keterampilan
3.4.3 Menganalisis perbedaan
tahapan dan ciri-ciri
pembelahan meiosis
berdasarkan gambar
3.4.4 Menganalisis peristiwa
gametogenesis pada tumbuhan
dan hewan

3.4.5 Menganalisis perbedaan dan


persamaan pembelahan
mitosis dan meiosis

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan gambar, diskusi kelompok mengenai pembelahan meiosis, dan
penyelesaian LKPD, peserta didik mampu menganalisis perbedaan tahapan dan
ciri- ciri pembelahan meiosis berdasarkan gambar dengan tepat
2. Melalui pengamatan gambar, diskusi kelompok mengenai pembelahan meiosis, dan
penyelesaian LKPD, peserta didik mampu menganalisis peristiwa gametogenesis
pada tumbuhan dan hewan berdasarkan gambar dengan tepat
3. Melalui pengamatan gambar, diskusi kelompok mengenai pembelahan meiosis, dan
penyelesaian LKPD, peserta didik mampu menganalisis perbedaan dan persamaan
pembelahan mitosis dan meiosis berdasarkan gambar dengan tepat

D. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)


1. Kerja sama

E. Materi Pembelajaran
Materi reguler:
• Pembelahan Sel
1. pembelahan meiosis
2. gametogenesis

F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : Scientific approach
2. Model : Blended Learning, Flipped Classroom, Problem Based Learning
3. Metode : Tanya jawab, diskusi kelompok, penugasan, penyelesaian soal,
presentasi
Pertemuan No IPK Model dan Metode Pembelajaran
3.4.3 Flipped Classroom, Problem Based Learning, tanya jawab,
IV 3.4.4 diskusi kelompok, penugasan, penyelesaian soal, presentasi
3.4.5

G. Media, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media
• Gawai (laptop)
• Aplikasi Microsoft teams
• Aplikasi Microsoft power point
• Lembar Kerja Peserta Didik - Meiosis
2. Bahan
• Video pembelajaran
1. https://www.youtube.com/watch?v=jjEcHra3484 (meiosis)
2. https://www.youtube.com/watch?v=1GQJAWOn7a0 (spermiogenesis)
3. Sumber belajar
• Sumber belajar
1. https://sobisobatbiologi.wixsite.com/sobatbiologi/media (Flipbook
Pembelahan Sel)
• Buku teks dan buku elektronik:
a. Ferdinand P., Fictor dan Ariebowo, M., 2009, Praktis Belajar Biologi 3:
untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu
Pengetahuan Alam, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional,
Jakarta
b. Rachmawati F., Urifah, N., dan Wijayanti, A., 2009, Biologi: untuk SMA/ MA
Kelas XII Program IPA, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional,
Jakarta
Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak
Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan IV (2 x 40 menit)
No IPK IPK
Menganalisis perbedaan tahapan dan ciri-ciri pembelahan meiosis
3.4.3
berdasarkan gambar
3.4.4 Menganalisis peristiwa gametogenesis pada tumbuhan dan hewan
3.4.5 Menganalisis perbedaan dan persamaan pembelahan mitosis dan meiosis

Alokasi
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Waktu
I. Pendahuluan (10 menit)
Orientasi
• Guru menyapa dan memberikan salam (PPK – Santun)
• Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan peserta didik (PPK –
Disiplin)
Apersepsi
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
• Guru mengingatkan kembali mengenai proses pembelajaran
sebelumnya mengenai pembelahan meiosis dan gametogenesis
Motivasi
• Guru menayangkan video mengenai meiosis melalui tautan
https://www.youtube.com/watch?v=jjEcHra3484
• Guru memberikan pengantar mengenai penilaian sikap ( k e r j a
s a m a ) dan penilaian keterampilan (presentasi) yang akan
dilakukan
II. Kegiatan Inti (60 menit)
Mengorientasi Masalah
• Guru menyampaikan dan menjelaskan permasalahan yang akan
diselesaikan oleh peserta didik pada LKPD
Mengorganisasi Kegiatan Pembelajaran
• Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok diskusi untuk
menyelesaikan LKPD
• Guru membagikan LKPD kepada setiap kelompok diskusi
Membimbing Penyelidikan
• Guru bertanya mengenai kesulitan yang dialami oleh peserta didik
secara individu maupun kelompok
• Guru menjawab pertanyaan-pertanyaan dari setiap peserta didik
secara individu atau di dalam kelompok
• Peserta didik menyelesaikan LKPD di dalam kelompok dan
mengumpulkannya kepada guru
III. Kegiatan Penutup (10 menit)
• Peserta didik bersama guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran
• Peserta didik bersama guru merefleksikan kegiatan pembelajaran
• Guru meminta peserta didik untuk mengisi lembar evaluasi sikap
teman sejawat melalui tautan yang sudah dikirimkan pada
announcement di channel microsoft teams
• Guru mengingatkan kepada peserta didik bahwa pada pertemuan
berikutnya peserta didik akan mempresentasikan LKPD yang
sudah dikerjakan pada hari ini
• Guru mengingatkan kepada peserta didik bahwa pada pertemuan
berikutnya peserta didik akan melakukan evaluasi mengenai
pembelahan meiosis, gametogenesis, dan perbedaan dan
persamaan pembelahan mitosis dan meiosis
Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak
Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


1. Teknik penilaian
a. Penilaian Pengetahuan : evaluasi individu
b. Penilaian Keterampilan : presentasi
c. Penilaian Sikap : observasi guru dan instrumen penilaian diri
2. Bentuk penilaian
a. Evaluasi Individu : soal pilihan ganda
b. Presentasi : lembar penilaian keterampillan presentasi
c. Observasi guru : lembar pengamatan sikap kerja sama peserta didik
d. Instrumen penilaian diri : lembar/form instrumen penilaian diri sikap kerja sama
3. Instrumen penilaian (contoh instrumen terlampir)
4. Remedial
• Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya belum
memenuhi nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM)
• Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui pengajaran di kelas, tutor
teman sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
• Tes remedial, dilakukan sebanyak 1 kali dan apabila setelah 1 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa
tes tertulis kembali.
5. Pengayaan
• Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan berupa materi yang masih dalam cakupan KD dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan atau materi melebihi cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

MEIOSIS DAN GAMETOGENESIS

Meiosis

Pembelahan meiosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan
haploid (n) yang berasal dari sel induk diploid (2n). Pada kejadian ini, setiap sel anakan
mempunyai separuh kromosom sel induk. Reproduksi seksual mencakup pembentukan
gamet- gamet (gametogenesis) dan pembuahannya (fertilisasi). Gametogenesis berlangsung di
dalam alat reproduksi (gametangium). Gamet bersifat haploid (n) tetapi berasal dari sebuah
sel induk diploid (2n). Berhubungan dengan hal tersebut, pembentukan gamet harus didahului
dengan pembelahan reduksi dari jumlah kromosom dan pembelahan ini disebut dengan
meiosis. Berbeda dengan mitosis, meiosis ini berlangsung dalam 2 tahap, yaitu Meiosis I dan
Meiosis II.

Meiosis I
Profase
I.
Profase 1 ini terdiri dari 5 subfase yang berbeda-beda. Subfase yang pertama disebut dengan
leptoten. Pada fase leptoten, kromatin berubah menjadi kromosom. Kromosom tersebut
terdiri dari 2 kromatid. Setelah subfase leptoten ini selesai, subfase selanjutnya, yaitu subfase
zigoten, dimulai. Pada subfase zigoten, kromosom tersebut kemudian saling berpasangan
dengan homolognya. Homolog tersebut disebut sinapsis. Subfase selanjutnya disebut dengan
pakiten. Di subfase pakiten, ada duplikasi kromosom. Subfase pakiten juga membentuk
kromosom tetrad. Setelah subfase pakiten, ada yang namanya subfase diploten. Di subfase
diploten ini terjadi pindah silang pada kiasma. Setelah proses pindah silang ini terjadi, subfase
selanjutnya, yaitu subfase diakinesis, terjadi. Pada subfase diakinesis ini membran inti
menghilang. Dengan berakhirnya subfase diakinesis, maka Profase 1 selesai.
Metafase I. Pada metafase 1, kromosom homolog mulai tersusun rapi di bagian ekuator. Di
dalam metafase 1, kromosom tersusun di atas lempeng metafase. Selain itu, benang spindel
menempel pada dua sentromer di masing-masing kromosom homolog.
Anafase I. Proses selanjutnya bernama anafase 1. Pada anafase 1, kromosom homolog akan bergerak
menuju kutub yang berlawanan akibat tarikan dari benang gelendong. Selain itu, juga akan terjadi
reduksi kromosom.
Telofase I. Proses selanjutnya setelah anafase 1 adalah telofase 1. Pada telofase 1, membran
inti mulai terbentuk kembali dan terjadi yang disebut dengan sitokinesis. Sitokinesis
merupakan kondisi ketika sitoplasma dari satu eukariotik sel membelah menjadi dua sel anak.
Pada telofase 1, sel membelah 2 dengan kromosom haploid (n).

Meiosis II
Profase II. Pada tahap profase 2 ini, sentrosom membelah menjadi 2 sentriol yang akan
bergerak ke kutub sel yang berlawanan. Kemudian, kromosom akan mulai memendek dan
menebal serta membran inti sel mulai menghilang. Akan tetapi, pada tahap ini pula mulai
terbentuk benang-benang spindel. Benang-benang spindel ini adalah bagian kromosom yang
berfungsi menggerakan kromosom pada saat sel mulai membelah.
Metafase II. Di fase metafase 2 ini, kromosom mulai tersusun rapi pada bidang ekuator.
Mulai tersusun benang-benang spindel yang salah satu ujungnya melekat pada sentromer,
sedangkan ujung lainnya melekat pada kutub pembelahan yang arahnya berlawanan.
Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak
Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

Anafase II. Proses selanjutnya bernama anafase 2. Pada fase anafase 2, terjadi pemisahan
kromatid dengan cara ditarik menuju kutub yang berlawanan. Kemudian, kromatid yang
sudah dipisah ini resmi disebut sebagai kromosom.
Telofase II. Pada telofase 2, benang-benang spindel menghilang dan membran inti mulai
terlihat. Pada fase ini juga terjadi proses yang namanya sitokinesis atau pembelahan
sitoplasma.

Diagram Fase Pembelahan Meiosis

Gametogenesis

Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Sel gamet terdiri
dari gamet jantan (spermatozoa) yang dihasilkan di testis dan gamet betina (ovum) yang
dihasilkan di ovarium.
Pembelahan sel kelamin atau gamet sebagai agen utama dalam proses reproduksi
manusia. Pada pembelahan mitosis menghasilkan sel baru yang jumlah kromosomnya sama
persis dengan sel induk yang bersifat diploid (2n) yaitu 23 pasang/ 46 kromosom, sedangkan
pada meiosis jumlah kromosom pada sel baru hanya bersifat haploid (n) yaitu 23 kromosom.
Gametogenesis pada hewan dibagi menjadi dua yaitu spermatogenesis dan oogenesis.

Spermatogenesis dan Oogenesis

Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel spermatozoa (tunggal: spermatozoon)


yang terjadi di organ kelamin (gonad) jantan yaitu testis tepatnya di tubulus seminiferus. Sel
spermatozoa, disingkat sperma yang bersifat haploid (n) dibentuk di dalam testis melewati
sebuah proses kompleks. Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal dengan
melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel. Pematangan sel terjadi di tubulus
seminiferous yang kemudian disimpan dalam epididimis. Tubulus seminiferus terdiri dari
sejumlah besar sel germinal yang disebut spermatogonia (jamak).
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium. Oogenesis
dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogonia (tunggal: oogonium).
Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak di dalam kandungan, yaitu di dalam ovari
Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak
Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

fetus perempuan. Pada akhir bulan ketiga usia fetus, semua oogonia yang bersifat diploid
telah selesai dibentuk dan siap memasuki tahap pembelahan. Semula oogonia membelah
secara mitosis menghasilkan oosit primer. Pada perkembangan fetus selanjutnya, semua oosit
primer membelah secara miosis, tetapi hanya sampai fase profase.

Oogenesis dan Spermatogenesis

Mikrosporogenesis dan Megasporogenesis

Mikrosporogenesis berlangsung di dalam benang sari, yaitu pada bagian kepala sari
atau anthera. Kepala sari ini meng- hasilkan serbuk sari, yang mengandung sel sperma.
Pembentukan sel sperma dimulai dari sebuah sel in- duk mikrospora diploid yang disebut
mikros porosit di dalam anthera. Mikrosporosit ini mengalami meiosis I menghasilkan
sepasang sel haploid. Selanjutnya, sel ini mengalami meiosis II dan menghasilkan 4
mikrospora yang haploid. Keempat mikrospora ini berkelompok menjadi satu sehingga
disebut sebagai tetrad. Setiap mikrospora mengalami pembelahan mi- tosis. Pembelahan ini
menghasilkan dua sel, yaitu sel generatif dan sel vegetatif. Sel vege tatif ini mempu- nyai
ukuran yang lebih besar daripada sel generatif. Struktur bersel dua ini terbungkus dalam
dinding sel yang tebal. Kedua sel dan dinding sel ini ber- sama-sama membentuk sebuah
butiran serbuk sari yang belum dewasa. Setelah terbentuk serbuk sari, inti generatif membelah
secara mitosis tanpa disertai sitokinesis, sehingga terbentuklah dua inti sel sperma. Sementara
itu, inti vegetatifnya tidak membelah. Pembentukan sel sperma ini dapat terjadi sebelum
serbuk sari keluar dari anthera atau pada saat serbuk sari sampai di kepala putik stigma. Pada
saat inilah, tangkai serbuk sari mulai tumbuh. Pada umumnya, pembelahan mitosis sel
generatif terjadi setelah buluh serbuk sari menembus stigma atau mencapai kantung embrio di
dalam bakal biji ovulum.
Megasporogenesis merupakan proses pembentukan gamet betina Gambar 4.24. Proses
ini terjadi di dalam bagian betina bunga, yaitu bakal biji ovulum yang dibungkus oleh bakal
buah ovarium pada pangkal putik. Di dalam bakal biji terdapat sporangium yang mengandung
megasporofi t yang bersifat diploid. Selanjutnya, megasporofi t mengalami meiosis
menghasilkan 4 megaspora haploid yang letaknya berderet. Tiga buah megaspora mengalami
Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak
Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

degenerasi dan mati, tinggal sebuah megaspora yang masih hidup. Megaspora yang hidup ini
mengalami pembelahan kromosom secara mitosis 3 kali berturut-turut, tanpa diikuti
pembelahan sitoplasma. Hasilnya berupa sebuah sel besar yang disebut kandung lembaga
muda yang mengan dung delapan inti haploid. Kandung lembaga ini dikelilingi kulit
integumen. Di ujungnya terdapat sebuah lubang mikropil sebagai tempat masuknya saluran
serbuk sari ke dalam kandung lembaga. Selanjutnya, tiga dari delapan inti tadi menempatkan
diri di dekat mikropil. Dua di antara tiga inti yang merupakan sel sinergid meng- alami
degenerasi. Sementara itu, inti yang ketiga berkembang menjadi sel telur. Tiga buah inti
lainnya bergerak ke arah kutub kalaza, tetapi kemudian mengalami degenerasi pula. Ketiga
inti ini dinamakan inti antipoda. Sisanya, dua inti yang disebut inti kutub, bersatu di tengah
kandung lembaga dan terjadilah sebuah inti diploid 2n. Inti ini disebut inti kandung lembaga
sekunder. Ini berarti kandung lembaga telah masak, yang disebut megagametofit dan siap
untuk dibuahi.

Mikrosporogenesis

Megasporogenesis

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

Pembuahan Ganda

Pembuahan ganda adalah proses pembuhan yang terjadi pada tumbuhan berbiji
tertutup dimana akan terjadi 2 proses pembuahan untuk menghasilkan embrio dan cadangan
makanan.
Pembuahan pada tumbuhan adalah proses meleburnya (menyatunya) inti sperma dan
ovum yang terjadi di dasar putik untuk membentuk embrio tumbuhan. Dalam tumbuhan
tingkat tinggi dikenal 2 macam pembuahan yaitu pembuahan tunggal dan pembuahan ganda.
Pembuahan tunggal terjadi pada gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) sedangkan
pembuahan ganda akan terjadi pada angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup).
Angiospermae mengalami pembuahan ganda untuk membentuk embrio dan cadangan
makanan (endosperma). Disebut pembuahan ganda karena memang terjadi dua kali proses
pembuahan yaitu:
 Peleburan inti generatif 1 dengan ovum (sel telur) membentuk zigot yang akan
berkembang menjadi embrio.
 Peleburan inti generatif 2 dengan inti kandung lembaga sekunder membentuk
endosperma (cadangan makanan).

Pembuahan Ganda Pada Tumbuhan Berbunga

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

Beberapa media pembelajaran yang digunakan dalam perangkat ini dapat diakses pada laman
berikut ini:
1. Video Meiosis (https://www.youtube.com/watch?v=jjEcHra3484)

2. Video Spermiogenesis (https://www.youtube.com/watch?v=1GQJAWOn7a0)

3. Flipbook materi Pembelahan Sel


(https://sobisobatbiologi.wixsite.com/sobatbiologi/media)

4. LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

5. Materi Pembelajaran (Powerpoint Pembelahan Sel IPA Reguler)

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


Satuan Pendidikan : SMA Kristen Immanuel Pontianak
Mata Pelajaran : Biologi
Materi : Pembelahan Meiosis
Kelas/Semester : XII IPA/Ganjil

Tujuan Pembelajaran:
1. Menganalisis tahapan dan ciri-ciri pembelahan meiosis berdasarkan gambar dengan tepat
2. Menganalisis perbedaan tahapan dan ciri-ciri pembelahan meiosis berdasarkan gambar
dengan tepat
3. Menganalisis peristiwa gametogenesis pada tumbuhan dan hewan

Petunjuk Pengerjaan:
1. Bergabunglah dengan kelompok diskusi Anda
2. Tuliskan nama Anda dan atau anggota kelompok Anda pada kolom identitas yang sudah
disediakan!
3. Bacalah dasar teori yang diberikan mengenai pembelahan meiosis dan gametogenesis!
4. Pada Aktivitas 1 Anda akan mengobservasi diagram fase-fase pada pembelahan meiosis,
menganalisis urutan fase berdasarkan gambar dan karakteristiknya. Kemudian
melengkapi tabel pembelahan meiosis dengan memotong gambar fase dan
menempelkannya pada kolom tabel yang telah disediakan, kemudian lengkapilah Nama
dan ciri-ciri dari fase berdasarkan gambar!
5. Pada Aktivitas 2 Anda akan menganalisis dan melengkapi ciri-ciri pembelahan mitosis
dan meiosis serta menuliskan persamaan dan perbedaan dari keduanya pada diagram
venn yang telah disediakan.
6. Pada Aktivitas 3 Anda akan menganalisis diagram mengenai spermatogenesis dan
oogenesis kemudian melengkapi bagian yang kosong pada kotak dengan mengisi nama
bagian dan sifat sel!
7. Kumpulkanlah LKPD ini kepada guru!
8. Presentasikanlah jawaban LKPD Anda!
Kelas :
Hari/Tanggal :
Kelompok :
Nama :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


MEIOSIS DAN GAMETOGENESIS

Meiosis
Pembelahan meiosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan
haploid (n) yang berasal dari sel induk diploid (2n). Pada kejadian ini, setiap sel anakan
mempunyai separuh kromosom sel induk. Reproduksi seksual mencakup pembentukan
gamet-gamet (gametogenesis) dan pembuahannya (fertilisasi). Gametogenesis berlangsung di
dalam alat reproduksi (gametangium). Gamet bersifat haploid (n) tetapi berasal dari sebuah
sel induk diploid (2n). Berhubungan dengan hal tersebut, pembentukan gamet harus didahului
dengan pembelahan reduksi dari jumlah kromosom dan pembelahan ini disebut dengan
meiosis. Berbeda dengan mitosis, meiosis ini berlangsung dalam 2 tahap, yaitu Meiosis I dan
Meiosis II.

Meiosis I
Profase I.
Profase 1 ini terdiri dari 5 subfase yang berbeda-beda. Subfase yang pertama disebut dengan
leptoten. Pada fase leptoten, kromatin berubah menjadi kromosom. Kromosom tersebut terdiri
dari 2 kromatid. Setelah subfase leptoten ini selesai, subfase selanjutnya, yaitu subfase
zigoten, dimulai. Pada subfase zigoten, kromosom tersebut kemudian saling berpasangan
dengan homolognya. Homolog tersebut disebut sinapsis. Subfase selanjutnya disebut dengan
pakiten. Di subfase pakiten, kromosom homolog yang saling berpasangan akan membentuk
tetrad. Setelah subfase pakiten, ada yang namanya subfase diploten. Di subfase diploten ini
terjadi pindah silang pada kiasma. Setelah proses pindah silang ini terjadi, subfase
selanjutnya, yaitu subfase diakinesis, terjadi. Pada subfase diakinesis ini membran inti
menghilang. Dengan berakhirnya subfase diakinesis, maka Profase 1 selesai.
Metafase I.
Pada metafase 1, kromosom homolog mulai tersusun rapi di bagian ekuator. Di dalam
metafase 1, kromosom tersusun di atas lempeng metafase. Selain itu, benang spindel
menempel pada dua sentromer di masing-masing kromosom homolog.
Anafase I.
Proses selanjutnya bernama anafase 1. Pada anafase 1, kromosom homolog akan bergerak
menuju kutub yang berlawanan akibat tarikan dari benang gelendong. Selain itu, juga akan
terjadi reduksi kromosom.
Telofase I.
Proses selanjutnya setelah anafase 1 adalah telofase 1. Pada telofase 1, membran inti mulai
terbentuk kembali dan terjadi yang disebut dengan sitokinesis. Sitokinesis merupakan kondisi
ketika sitoplasma dari satu eukariotik sel membelah menjadi dua sel anak. Pada telofase 1, sel
membelah 2 dengan kromosom haploid (n).

Meiosis II
Profase II.
Pada tahap profase 2 ini, sentrosom membelah menjadi 2 sentriol yang akan bergerak ke
kutub sel yang berlawanan. Kemudian, kromosom akan mulai memendek dan menebal serta
membran inti sel mulai menghilang. Akan tetapi, pada tahap ini pula mulai terbentuk benang-
benang spindel. Benang-benang spindel ini adalah bagian kromosom yang berfungsi
menggerakan kromosom pada saat sel mulai membelah.
Metafase II. Di fase metafase 2 ini, kromosom mulai tersusun rapi pada bidang ekuator.
Mulai tersusun benang-benang spindel yang salah satu ujungnya melekat pada sentromer,
sedangkan ujung lainnya melekat pada kutub pembelahan yang arahnya berlawanan.
Anafase II. Proses selanjutnya bernama anafase 2. Pada fase anafase 2, terjadi pemisahan
kromatid dengan cara ditarik menuju kutub yang berlawanan. Kemudian, kromatid yang
Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

sudah dipisah ini resmi disebut sebagai kromosom.


Telofase II. Pada telofase 2, benang-benang spindel menghilang dan membran inti mulai
terlihat. Pada fase ini juga terjadi proses yang namanya sitokinesis atau pembelahan
sitoplasma.

Diagram Fase Pembelahan Meiosis

Gametogenesis
Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Sel gamet terdiri
dari gamet jantan (spermatozoa) yang dihasilkan di testis dan gamet betina (ovum) yang
dihasilkan di ovarium.
Pembelahan sel kelamin atau gamet sebagai agen utama dalam proses reproduksi
manusia. Pada pembelahan mitosis menghasilkan sel baru yang jumlah kromosomnya sama
persis dengan sel induk yang bersifat diploid (2n) yaitu 23 pasang/ 46 kromosom, sedangkan
pada meiosis jumlah kromosom pada sel baru hanya bersifat haploid (n) yaitu 23 kromosom.
Gametogenesis pada hewan dibagi menjadi dua yaitu spermatogenesis dan oogenesis.

Spermatogenesis dan Oogenesis


Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel spermatozoa (tunggal: spermatozoon)
yang terjadi di organ kelamin (gonad) jantan yaitu testis tepatnya di tubulus seminiferus. Sel
spermatozoa, disingkat sperma yang bersifat haploid (n) dibentuk di dalam testis melewati
sebuah proses kompleks. Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal dengan
melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel. Pematangan sel terjadi di tubulus
seminiferous yang kemudian disimpan dalam epididimis. Tubulus seminiferus terdiri dari
sejumlah besar sel germinal yang disebut spermatogonia (jamak).
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium. Oogenesis
dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogonia (tunggal: oogonium).
Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak di dalam kandungan, yaitu di dalam ovari
fetus perempuan. Pada akhir bulan ketiga usia fetus, semua oogonia yang bersifat diploid
telah selesai dibentuk dan siap memasuki tahap pembelahan. Semula oogonia membelah
secara mitosis menghasilkan oosit primer. Pada perkembangan fetus selanjutnya, semua oosit
primer membelah secara meiosis, tetapi hanya sampai fase profase.

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

Spermatogenesis dan Oogenesis

Mikrosporogenesis dan Megasporogenesis


Mikrosporogenesis atau pembentukan sel kelamin jantan pada tumbuhan berlangsung
di dalam benang sari, yaitu pada bagian kepala sari atau anthera. Kepala sari ini menghasilkan
serbuk sari, yang mengandung sel sperma. Pembentukan sel sperma dimulai dari sebuah sel
induk mikrospora diploid yang disebut mikrosporosit di dalam anthera. Mikrosporosit ini
mengalami meiosis I menghasilkan sepasang sel haploid. Selanjutnya, sel ini mengalami
meiosis II dan menghasilkan 4 mikrospora yang haploid. Keempat mikrospora ini
berkelompok menjadi satu sehingga disebut sebagai tetrad. Setiap mikrospora mengalami
pembelahan mitosis. Pembelahan ini menghasilkan dua sel, yaitu sel generatif dan sel
vegetatif. Sel vegetatif ini mempunyai ukuran yang lebih besar daripada sel generatif. Struktur
bersel dua ini terbungkus dalam dinding sel yang tebal. Kedua sel dan dinding sel ini
bersama-sama membentuk sebuah butiran serbuk sari yang belum dewasa. Setelah terbentuk
serbuk sari, inti generatif membelah secara mitosis tanpa disertai sitokinesis, sehingga
terbentuklah dua inti sel sperma. Sementara itu, inti vegetatifnya tidak membelah.
Pembentukan sel sperma ini dapat terjadi sebelum serbuk sari keluar dari anthera atau pada
saat serbuk sari sampai di kepala putik stigma. Pada saat inilah, tangkai serbuk sari mulai
tumbuh. Pada umumnya, pembelahan mitosis sel generatif terjadi setelah buluh serbuk sari
menembus stigma atau mencapai kantung embrio di dalam bakal biji ovulum.
Megasporogenesis merupakan proses pembentukan gamet betina. Proses ini terjadi di
dalam bagian betina bunga, yaitu bakal biji (ovulum) yang dibungkus oleh bakal buah
(ovarium) pada pangkal putik. Di dalam bakal biji terdapat sporangium yang mengandung
megasporofit (sel induk megaspora) yang bersifat diploid. Selanjutnya, megasporofit
mengalami meiosis menghasilkan 4 megaspora haploid yang letaknya berderet. Tiga buah
megaspora mengalami degenerasi dan mati, tinggal sebuah megaspora yang masih hidup.
Megaspora yang hidup ini mengalami pembelahan mitosis 3 kali berturut-turut. Hasilnya
berupa sebuah sel besar yang disebut kandung lembaga muda yang mengandung delapan inti
Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak
Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

haploid (n). Kandung lembaga ini dikelilingi kulit integumen. Di ujungnya terdapat sebuah
lubang mikropil sebagai tempat masuknya saluran serbuk sari ke dalam kandung lembaga.
Selanjutnya, tiga dari delapan inti tadi menempatkan diri di dekat mikropil. Dua di antara tiga
inti yang merupakan sel sinergid mengalami degenerasi. Sementara itu, inti yang ketiga
berkembang menjadi sel telur. Tiga buah inti lainnya bergerak ke arah kutub kalaza, tetapi
kemudian mengalami degenerasi pula. Ketiga inti ini dinamakan inti antipoda. Sisanya, dua
inti yang disebut inti kutub, bersatu di tengah kandung lembaga dan terbentuklah sebuah inti
diploid (2n). Inti ini disebut inti kandung lembaga sekunder atau inti polar. Ini berarti
kandung lembaga telah masak, yang disebut megagametofit dan siap untuk dibuahi.

Mikrosporogenesis dan Megasporogenesis Pada Tumbuhan Berbunga

Pembuahan Ganda
Pembuahan ganda adalah proses pembuhan yang terjadi pada tumbuhan berbiji
tertutup dimana akan terjadi 2 proses pembuahan untuk menghasilkan embrio dan cadangan
makanan.
Pembuahan pada tumbuhan adalah proses meleburnya (menyatunya) inti sperma dan
ovum yang terjadi di dasar putik untuk membentuk embrio tumbuhan. Dalam tumbuhan
tingkat tinggi dikenal 2 macam pembuahan yaitu pembuahan tunggal dan pembuahan ganda.
Pembuahan tunggal terjadi pada gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) sedangkan
pembuahan ganda akan terjadi pada angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup).
Angiospermae mengalami pembuahan ganda untuk membentuk embrio dan cadangan
makanan (endosperma). Disebut pembuahan ganda karena memang terjadi dua kali proses
pembuahan yaitu:
 Peleburan inti generatif 1 dengan ovum (sel telur) membentuk zigot yang akan
berkembang menjadi embrio.

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

 Peleburan inti generatif 2 dengan inti kandung lembaga sekunder membentuk


endosperma (cadangan makanan).

Pembuahan Ganda Pada Tumbuhan Berbunga

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

AKTIVITAS 1 - MEIOSIS

 Diagram di bawah ini menunjukkan gambar fase pembelahan meiosis namun belum berurutan.
 Angka tidak menunjukkan urutan namun hanya memberikan tanda pada gambar
 Observasilah gambar fase pembelahan meiosis di bawah ini, analisis dan urutkanlah berdasarkan
karakteristiknya dengan memperhatikan dasar teori dan sumber-sumber lainnya!
 Gunting/potong gambar fase berikut kemudian tempelkanlah pada kolom Gambar pada tabel yang
telah disediakan di halaman berikutnya!
 Analisis dan tuliskanlah nama dan ciri-ciri fase berdasarkan gambar yang Anda masukkan pada
kolom tabel!

Fase-fase Pembelahan Meiosis (belum berurutan)

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

AKTIVITAS 1 - MEIOSIS

Tabel Fase Pembelahan Meiosis dan Ciri-cirinya


Gambar Nama Fase Ciri-ciri

Interfase

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

AKTIVITAS 1 - MEIOSIS

Tabel Fase Pembelahan Meiosis dan Ciri-cirinya (Lanjutan)


Gambar Nama Fase Ciri-ciri

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

AKTIVITAS 2 – PERBANDINGAN

 Berikut ini adalah diagram venn yang menunjukkan hubungan antara ciri-ciri masing-masing
dari pembelahan mitosis dengan meiosis serta persamaannya
 Tuliskan minimal 4 perbedaan pada masing-masing pembelahan MITOSIS dan MEIOSIS dan
tuliskan minimal 2 persamaan pada bagian irisan (similarities) diagram venn berikut.

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

AKTIVITAS 3 – GAMETOGENESIS

 Diagram berikut ini menunjukkan peristiwa spermatogenesis dan oogenesis


 Lengkapilah nama dari tiap tahapan dan karakteristik selnya
 Karakteristik:
 Haploid (n)
 Diploid (2n)

Diagram Spermatogenesis dan Oogenesis

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

A. PENILAIAN PENGETAHUAN

1. Kisi-Kisi Soal Evaluasi Individu


Ranah Bentuk No.
IPK Materi Indikator Butir Soal Kognitif Soal Soal
Peserta didik mampu C2 Pilihan 1
mengidentifikasi nama subfase Ganda
dari profase I dengan karakteristik
terjadinya pindah silang
Dengan disajikan gambar fase C4 Pilihan 2
meiosis maka peserta didik Ganda
mampu menganalisis karakteristik
pada fase yang ditunjuk oleh
gambar
Dengan disajikan beebrapa fase C4 Pilihan 3
pada pembelahan meiosis maka Ganda
peserta didik mampu menganalisis
fase yang memiliki karakteristik
terjadi sitokinesis dan
Menganalisis menghasilkan sel anakan dengan
perbedaan jumlah kromosom separuh dari
tahapan dan kromosom induk namun masih
ciri-ciri memiliki dua kromatid pada setiap
pembelahan kromosom
meiosis Dengan disajikan gambar salah C4 Pilihan 4
berdasarkan satu fase pada pembelahan Ganda
gambar meiosis I maka peserta didik
Pembelahan mampu menganalisis karakteristik
Meiosis dari fase yang ditunjukkan oleh
gambar

Dengan disajikan gambar dua fase C4 Pilihan 5


yang berbeda pada pembelahan Ganda
meiosis maka peserta didik mampu
menganalisis letak perbedaam
kedua fase
Dengan disajikan gambar dua fase C4 Pilihan 6
yang berbeda pada pembelahan Ganda
meiosis maka peserta didik
mampu menganalisis nama pada
masing-masing kedua fase
Menganalisis Dengan disajikan gambar salah C4 Pilihan 7
peristiwa satu peristiwa pada Ganda
gametogenesi spermatogenesis maka peserta
s pada didik mampu menganalisis nama
tumbuhan dan peristiwa yang terjadi pada
dan hewan gambar
Dengan disajikan sel-sel yang C4 Pilihan 8
terbentuk selama gametogenesis Ganda
pada sel hewan maka peserta didik
mampu menganalisis sel-sel yang
bersifat haploid
Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak
Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII
menganalisis fase dari
pembelahan mitosis
Peserta didik mampu menjelaskan C2 Pilihan 9
bagian yang terdapat pada satu Ganda
mikrospora yang sudah matang

Dengan disajikan gambar proses C3 Pilihan 10


megasporogenesis maka peserta Ganda
didik mampu menentukan bagian
yang tidak fungsional dan akan
meluruh setelah proses
terbentuknya gamet betina
Dengan disajikan gambar C3 Pilihan 11
pembuahan ganda maka peserta Ganda
didik mampu menentukan bagian
pada gambar yang melakukan
pembuahan ganda
Dengan disajikan ciri dari masing- C3 Pilihan 12
masing pembelahan mitosis dan Ganda
meiosis maka peserta didik
Menganalisis
mampu menentukan pasangan
perbedaan dan
yang tepat dari perbedaan
persamaan
pembelahan mitosis dan meiosis
pembelahan
mitosis dan Dengan disajikan ciri dari masing- C3 Pilihan 13
meiosis masing pembelahan mitosis dan Ganda
meiosis maka peserta didik
mampu menentukan persamaan
pembelahan mitosis dan meiosis

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

2. Instrumen Penilaian Evaluasi Individu (https://forms.office.com/r/VPh1Q8vsgn)

EVALUASI 4.2
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.4.3 Menganalisis perbedaan tahapan dan ciri-ciri pembelahan meiosis berdasarkan gambar
3.4.4 Menganalisis peristiwa gametogenesis pada tumbuhan dan hewan
3.4.5 Menganalisis perbedaan dan persamaan pembelahan mitosis dan meiosis

Instruksi Pengerjaan Soal:


 Pilihlah jawaban yang paling tepat dari pertanyaan-pertanyaan pilihan berganda di
bawah ini!
 Pada jenis soal pilihan berganda asosiasi dengan ketentuan sebagai berikut:
Pilih jawaban A jika pernyataan 1, 2, dan 3 benar
Pilih jawaban B jika pernyataan 1 dan 3 benar
Pilih jawaban C jika pernyataan 2 dan 4 benar
Pilih jawaban D jika pernyataan 4 benar
Pilih jawaban E jika semua pernyataan benar

1. Peristiwa pindah silang terjadi pada tahap ....


A. leptoten
B. zigoten
C. pakiten
D. diploten
E. diakinesis

2. Gambar berikut menunjukkan fase pada pembelahan meiosis.

Ciri dari fase yang ditunjukkan pada gambar adalah ....


A. benang spindel menarik kromatid menuju kutub berlawanan
B. benang kromatin memendek dan menebal
C. kromosom homolog bergerak menuju kutub berlawanan
D. kromosom berjejer di bidang pembelahan
E. kromosom homolog berjejer di bidang ekuator

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII
3. Berikut ini merupakan fase-fase pada pembelahan meiosis.

Fase pada pembelahan meiosis dengan ciri terjadi sitokinesis dan menghasilkan sel
anakan dengan jumlah kromosom separuh dari kromosom induk namun masih memiliki
dua kromatid pada setiap kromosom ditunjukkan oleh nomor ….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

4. Gambar di bawah ini menunjukkan salah satu fase pada pembelahan meiosis I.

1. terjadi pindah silang


2. pembelahan sitoplasma
3. kromosom homolog saling berpasangan
4. benang spindel menarik kromatid
Ciri yang terjadi pada fase yang ditunjukan oleh gambar adalah ….
A. A
B. B
C. C
D. D
E. E

5. Gambar-gambar di bawah ini menunjukkan fase-fase pembelahan meiosis

Perbedaam kedua fase di atas terletak pada ....


A. jumlah set kromosom
B. prosisi kromosom saat pembelahan
C. letak kromosom
D. penghasil benang spindel
E. sel induk yang melakukan pembelahan

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII
6. Gambar-gambar di bawah ini menunjukkan fase-fase pembelahan meiosis

Nama kedua fase di atas secara berurutan adalah ....


A. anafase II dan telofase I
B. anafase II dan anafase I
C. telofase II dan telofase I
D. telofase I dan telofase II
E. metafase I dan profase I

7. Gambar berikut merupakan proses yang terjadi selama spermatogenesis.

Nama proses dan penjelasannya adalah ....


A. meiosis I, pembentukan spermatosit primer dari spermatogonium
B. meiosis II, pembentukan spermatosit sekunder dari spermatosit primer
C. pertumbuhan, pertumbuhan dari spermatogonium menjadi spermatosit primer
D. spermiogenesis, pembentukan spermatozoa dari spermatid
E. diferensiasi, pematangan ovum dari ootid

8. Berikut ini merupakan sel-sel yang terbentuk selama gametogenesis pada sel hewan.
1. spermatogonium, oogonium, spermatosit primer
2. ootid, spermatid, spermatosit sekunder
3. oosit primer, badan kutub primer, badan kutub sekunder
4. spermatozoa, ovum, oosit sekunder
Sifat haploid ditunjukkan oleh bagian nomor ….
A. A
B. B
C. C
D. D
E. E

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII
9. Di dalam satu mikrospora yang sudah matang akan mengandung ....
A. 1 inti vegetatif dan 2 inti sperma
B. 2 inti generatif dan 4 inti sperma
C. 1 inti vegetatif dan 4 inti generatif
D. 2 inti generatif dan 2 inti vegetatif
E. 1 inti vegetatif dan 1 inti sperma

10. Gambar berikut menunjukkan hasil megasporogenesis

Berdasarkan gambar tersebut, bagian yang tidak fungsional dan akan meluruh setelah proses
terbentuknya gamet betina ditunjukkan oleh nomor ....
A. 1 dan 2
B. 2 dan 4
C. 3 dan 4
D. 4 dan 5
E. 5 dan 2

11. Perhatikan proses pembuahan ganda berikut!

Berdasarkan gambar tersebut, pembuahan ganda akan terjadi pada bagian yang bernomor
....
A. 2 dengan A, 3 dengan C
B. 1 dengan B, 3 dengan C
C. 1 dengan A, 2 dengan B
D. 2 dengan D, 3 dengan C
E. 2 dengan B, 3 dengan D

12. Berikut ini m merupakan ciri dari masing-masing pembelahan mitosis dan meiosis.
Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak
Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII
Mitosis Meiosis
A Terjadi pada sel gamet 1 Menghasilkan 4 sel anakan
B Menghasilkan 2 sel anakan 2 Terjadi pada sel tubuh
C Mempertahankan jumlah kromosom makhluk hidup 3 Untuk perbanyakan sel
D Untuk menghasilkan keturunan 4 Tidak terjadi sitokinesis
E Jumlah kromosom sel anakan setengah dari induk 5 Sel anakan bersifat haploid
Pasangan yang tepat untuk ciri mitosis dan meiosis adalah ....
A. A-2
B. B-5
C. C-3
D. D-4
E. E-1

13. Berikut ini merupakan ciri dari pembelahan mitosis dan meiosis.
1. terjadi pada sel tumbuhan dan hewan
2. menghasilkan sel anakan yang baru
3. sel induk merupakan sel tubuh (somatik)
4. melakukan penggandaan materi genetik sebelum fase
pembelahan Persamaan pembelahan mitosis dan meiosis adalah ….
A. A
B. B
C. C
D. D
E. E

3. Kunci Jawaban
No. Kunci Jawaban Skor
1 D 1
2 E 1
3 B 1
4 B 1
5 A 1
6 B 1
7 D 1
8 C 1
9 A 1
10 B 1
11 A 1
12 B 1
13 E 1
Skor Total 13

4. Rubrik Penilaian:
Setiap jawaban benar mendapatkan skor 1 dan setiap jawaban salah mendapatkan skor 0

5. Pedoman Penilaian:
Nilai: Jumlah Skor x 100
13

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

Program Remedial

1. Instrumen Penilaian
Tentukanlah benar atau salah pernyataan di bawah ini!
1. [B/S] Tahapan pembelahan meiosis diawali dan diakhiri dengan fase istirahat atau interfase.
2. [B/S] Pembelahan meiosis merupakan pembelahan reduksi yang artinya menghasilkan sel
anakan yang jumlah kromosomnya setengah dari jumlah kromosom sel induk.
3. [B/S] Pembelahan meiosis menghasilkan empat sel anakan yang bersifat diploid (2n).
4. [B/S] Pembelahan meiosis melalui 2 tahap yaitu meiosis I dan meiosis II dengan diselingi
dengan interfase di antara meiosis I dan meiosis II.
5. [B/S] Jika jumlah kromosom pada sel tubuh manusia adalah 23 pasang kromosom, maka
jumlah kromosom pada sel sperma dan ovum manusia adalah 23 kromosom.
6. [B/S] Setiap mikrospora atau serbuk sari mengandung 1 inti vegetatif dan 1 inti generatif
7. [B/S] Gametogenesis pada sel tumbuhan terjadi pada tumbuhan berbunga di kepala sari
dan putik.
8. [B/S] Pada pembuahan ganda terjadi pembuahan antara inti generatif 1 dengan antipoda
dan inti generatif 2 dengan sinergid.
9. [B/S] Pada peristiwa oogenesis, terbentuk badan kutub yang tidak produktif atau tidak
bisa dibuahi selama prosesnya maupun di hasil akhirnya sehingga hanya terbentuk 1 ovum
dari setiap proses oogenesis.
10. [B/S] Persamaan antara pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis adalah keduanya
terjadi pada sel hewan dan tumbuhan serta menghasilkan sel anakan yang baru.
11. [B/S] Salah satu perbedaan dari pembelahan mitosis dan meiosis adalah terletak pada
nama fase.
12. [B/S] Pembelahan mitosis terjadi pada sel tubuh (somatik) dan pembelahan meiosis terjadi
pada sel gamet.
13. [B/S] pembelahan mitosis menghasilkan 4 sel anakan yang bersifat haploid sementara
pembelahan meiosis menghasilkan 2 sel anakan yang bersifat diploid.

2. Kunci Jawaban
No. Kunci Jawaban Skor
1 D 1
2 E 1
3 B 1
4 B 1
5 A 1
6 B 1
7 D 1
8 C 1
9 A 1
10 B 1
11 A 1
12 B 1
13 E 1
Skor Total 13

3. Rubrik Penilaian:
Setiap jawaban benar mendapatkan skor 1 dan setiap jawaban salah mendapatkan skor 0

4. Pedoman Penilaian: Nilai: Jumlah Skor x 100


13

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

Program Pengayaan

1. Instrumen Penilaian

1. BUKAN SAUDARA KANDUNG, TAPI KENAPA BISA MIRIP?


Pernahkah anda menyaksikan langsung atau menyaksikan melalui media sosial dua
orang yang berperawakan mirip padahal mereka bukan saudara kandung dan bahkan
tidak saling mengenal? Ada teori yang mengatakan bahwa di dunia ini manusia
setidaknya memiliki 7 kembaran tanpa kita ketahui dan mungkin kita tidak akan
pernah bertemu. Mengapa hal itu bisa terjadi?Menurut Daniele Podini, ilmuwan
forensik dan pakar pengenalan wajah di George Washington University, walaupun
fenomena doppelganger alias “wajah kembar” tanpa hubungan darah belum bisa
dibuktikan oleh sains, namun ia mengakui bahwa secara statistik, kemungkinan
fenomena ini tidak bisa dipungkiri. Alasannya adalah jumlah populasi keseluruhan
manusia dan fakta bahwa genetika manusia bekerja secara acak.Meskipun fitur dan
karakteristik manusia bervariasi dari hewan lain, tapi gen kita tidak. Bahkan, manusia
tidak sepenuhnya beragam secara genetika. Jadi pada akhirnya, angka-angka
pembentuk gen inilah yang yang mendikte beberapa fitur tertentu akan mewakili diri
Anda dan akan berkombinasi secara acak. Namun hal ini bukan berarti Anda
diduplikat secara paten, hanya mungkin beberapa bagian fitur wajah Anda yang
memiliki kode kemiripin dengan wajah lainnya berdasarakan kombinasi genetika.
Misalnya, muncul angka kombinasi gen pembentuk hidung yang sama atau muncul
angka kombinasi gen wajah yang sama.Pengenalan wajah adalah argumen kompleks
dan menarik mengapa keberadaan doppelganger “wajah kembar” sampai sejauh ini
masih belum bisa dipastikan penyebabnya. Coba Anda jelaskan apa keterkaitan antara
pembelahan meiosis dengan dua individu yang berbeda pada kasus doppelganger alias
“wajah kembar”!
2. Mengapa proses meiosis dan fertilisasi dapat mengakibatkan terjadinya
keanekaragaman sifat pada suatu individu?
3. Spermatogenesis dan oogenesis merupakan proses pembentukan gamet yang terjadi
pada melalui pembelahan meiosis. Apa perbedaan proses dan hasil dari
spermatogenesis dan oogenesis tersebut? Dan bagaimana prosesnya fertilisasi sperma
dan ovum dapat menghasilkan variasi wajah individu yang berbeda?
4. SINDROM DOWN.
Pembelahan mitosis berperan dalam perbaikan sel-sel yang rusak dan pertumbuhan.
Pembelahan meiosis berperan dalam reproduksi (pembentukan sel gamet jantan dan
sel gamet betina). Terjadinya kesalahan pada saat pembelahan mitosis dan meiosis
tidak lama setelah fertilisasi dapat menghasilkan individu yang mengalami kelainan
tertentu. Salah satu kegagalan dalam pembelahan meiosis adalah sindrom Down.
Pembelahan sel gamet (sel telur atau sperma) pada proses Meiosis I ataupun Meiosis II
(non- disjunction) sehingga mengakibatkan terjadinya kelebihan kromosom 21 sel
gamet, apabila sel gamet tersebut dibuahi akan menghasilkan bayi dengan kelebihan 1
kromosom 21 atau disebut Trisomi 21 dengan kariotip: 47, XX,+21 (Perempuan) atau
47, XY, +21 (Laki-laki). Apa ciri-ciri penderita sindrom Down? Dan bagaimana
kegagalam pembelahan meiosis pada sindrom Down bisa mempengaruhi pembelahan
mitosis yang berujung pada kelainan fisik penderita?
5. Bagaimanakan peran pembelahan meiosis bagi keberlangsungan hidup organisme?

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

B. PENILAIAN SIKAP

1. OBSERVASI GURU

a. Kisi-kisi Penulisan Instrumen Penilaian Sikap Kerja Sama


Teknik Jenis Bentuk
No Ind Ranah
penilaian penilaian penilaian
ikat
or
1. A. Bersedia melakukan tugas Sikap Non tes Observasi Rubrik
sesuai kesepakatan bersama sosial
B. Terlibat aktif dalam bekerja di
dalam kelompok
C. Bersedia membantu teman lain di
dalam kelompok yang mengalami
kesulitan
D. Berkonstribusi tenaga atau pikiran
dalam kelompok

b. Rubrik Penilaian Observasi Guru

No. Indikator Kriteria Keterangan


A Bersedia 1. Saling berbagi tugas untuk menyelesaikan tugas Skor 4: Jika 3 kriteria muncul
melakukan tugas di dalam kelompok Skor 3: Jika 2 kriteria muncul
sesuai 2. Mengerjakan tugas sesuai kesepakatan kelompok Skor 2: Jika 1 kriteria muncul
Skor 1: Jika tidak ada kriteria
kesepakatan 3. Selalu bekerja sama dengan teman selama proses
muncul
bersama pembelajaran
B Terlibat aktif 1. Menghargai hasil kerja anggota kelompok Skor 4: Jika 3 kriteria muncul
dalam bekerja di 2. Menerima masukan atau pendapat dari anggota Skor 3: Jika 2 kriteria muncul
dalam kelompok kelompok Skor 2: Jika 1 kriteria muncul
3. Menyampaikan pendapat yang berbeda dengan
Skor 1: Jika tidak ada kriteria
cara yang baik
muncul
C Bersedia 1. Membantu teman kelompok yang sedang Skor 4: Jika 3 kriteria muncul
membantu mengalami kesulitan Skor 3: Jika 2 kriteria muncul
teman lain di 2. Memberikan saran dan masukkan yang terbaik Skor 2: Jika 1 kriteria muncul
untuk anggota kelompok lainnya
dalam kelompok Skor 1: Jika tidak ada kriteria
3. Memberikan bantuan dengan ikhlas dan tanpa
yang mengalami mengharapkan pujian muncul
kesulitan
D Berkonstribusi 1. Berdiskusi aktif saat mengerjakan LKPD di Skor 4: Jika 3 kriteria muncul
tenaga atau dalam kelompok Skor 3: Jika 2 kriteria muncul
pikiran dalam 2. Menanggapi dengan baik perbedaan pendapat Skor 2: Jika 1 kriteria muncul
yang timbul saat berdiskusi
kelompok Skor 1: Jika tidak ada kriteria
3. Memberikan ide-ide untuk penyelesaian masalah
di dalam kelompok muncul

c. Pedoman Penskoran
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
Predikat sikap:
SB (sangat baik) = 86-100
B (baik) = 75-85
C (cukup) = <75

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

d. Instrumen Penilaian Sikap Kerja Sama


Mata pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII IPA/Ganjil
Materi : Pembelahan Sel (Meiosis)
Hari/Tanggal :

Petunjuk:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap/karakter kepemimpinan peserta didik dalam hal kerja sama.
a. Skor 1 – 4 ditulsikan pada kolom indikator sesuai dengan skor yang dicapai
b. Jumlah skor dihitung dari penjumlahan skor setiap indikator
c. Jumlah skor dikonversikan menjadi nilai dengan rumus penskoran sebagai berikut:
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal (16)
d. Nilai dikonversi menjadi predikat sesuai dengan keterangan di bawah ini:
Predikat sikap:
SB (sangat baik) = 86-100
B (baik) = 75-85
C (cukup) = <75
A B C D Jumlah
No Nama Nilai Predikat
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Skor
1 Albert William
2 Aryani Felencia
3 Aurea Sela Vashti
4 Brenda Genessius
5 Catheryne Viorens
6 Chelsea Naori Tantrian
7 Christmarsen
8 Christy Stephany
9 Cindy Rebecca
10 Claudya Felecia
11 Cristiano Ronaldo
12 Deffin Andrestio
13 Desline Phania
14 Devin Brave
15 Devon Nathanael Halim
16 Dhavid Bhertus
17 Diana Nathania
18 Dillon Wiradharma Tanjaya
19 Eka Prayoga
20 Elizabeth Marianna Chen
21 Gracella Cristine Jiantono
22 Hengki Tan Sutiono
23 Jhulio Thendeux
24 Jonathan Anthony Limson
25 Jovan Niclaus Kusuma
26 Joven
27 Karen So Waruwu
28 Kheisha Twyla Noellisd
29 Livia Sari
30 Micheal Juan Valeron
31 Natasha Evelyn Katy Manurung
32 Nikita Audrey Katy Manurung
33 Olivia Jocelin
34 Rich Stefany
35 Ridwan
36 Rolly Oktaviani
37 Sally Gabriela
38 Sherlly Flowrencia
39 Vena Melinda Tara
40 Weidian Weinata
41 Xaveria Tania Ardy
42 Yvonne Shelina Antonia
43

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII
2. PENILAIAN TEMAN SEJAWAT

a. Kisi-kisi Penulisan Instrumen Penilaian Teman Sejawat Sikap Kerja Sama


Teknik Jenis Bentuk
No Indikator Ranah
penilaian penilaian penilaian
1. A. Bersedia melakukan tugas sesuai Sikap Angket Tes Rubrik
kesepakatan bersama sosial tertulis
B. Terlibat aktif dalam bekerja di
dalam kelompok
C. Bersedia membantu teman lain di
dalam kelompok yang mengalami
kesulitan
D. Berkonstribusi tenaga atau pikiran
dalam kelompok

b. Rubrik Penilaian Teman Sejawat


No. Indikator Kriteria
A Bersedia melakukan • Teman Saya saling berbagi tugas untuk menyelesaikan tugas di
tugas sesuai dalam kelompok
kesepakatan bersama • Teman Saya mengerjakan tugas sesuai kesepakatan kelompok
• Teman Saya selalu bekerja sama dengan teman lainnya selama
proses pembelajaran
B Terlibat aktif dalam • Teman Saya menghargai hasil kerja anggota kelompok
bekerja di dalam • Teman Saya menerima masukan atau pendapat dari anggota
kelompok kelompok
• Teman Saya menyampaikan pendapat yang berbeda dengan
cara yang baik
C Bersedia membantu • Teman Saya membantu teman lain di dalam kelompok yang
teman lain di dalam sedang mengalami kesulitan
kelompok yang • Teman Saya memberikan saran dan masukkan yang terbaik
mengalami kesulitan untuk anggota kelompok lainnya
• Teman Saya memberikan bantuan dengan ikhlas dan tanpa
mengharapkan pujian
D Berkonstribusi • Teman Saya berdiskusi aktif saat mengerjakan
tenaga atau pikiran LKPD/Worksheet di dalam kelompok
dalam kelompok • Teman Saya menanggapi dengan baik perbedaan pendapat yang
timbul saat berdiskusi
• Teman Saya memberikan ide-ide untuk penyelesaian masalah
di dalam kelompok

c. Pedoman Penskoran
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
Predikat sikap:
SB (sangat baik) = 86-100
B (baik) = 75-85
C (cukup) = <75

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

d. Instrumen Penilaian Sikap Kerja Sama (https://forms.office.com/r/1jum8pUUyC)

Mata pelajaran : Biologi


Kelas/Semester : XII IPA/Ganjil
Materi : Pembelahan Sel (Meiosis)
Hari/Tanggal :

Petunjuk:
1. Lembaran/form ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap/karakter sosial teman
sejawat dalam hal kerja sama selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
2. Pilih jawaban yang paling tepat pada kolom yang disediakan untuk indikator pernyataan
yang ditanyakan yang menggambarkan kesesuaian sikap dengan diri sendiri
SS = Sangat Sesuai
S = Sesuai
TS = Tidak Sesuai
STS = Sangat Tidak Sesuai

No. Indikator Kriteria SS S TS STS


A Bersedia Teman Saya saling berbagi tugas untuk
melakukan tugas menyelesaikan tugas di dalam kelompok
sesuai esepakatan Teman Saya mengerjakan tugas sesuai
bersama kesepakatan kelompok
Teman Saya selalu bekerja sama dengan
teman lainnya selama proses pembelajaran
B Terlibat aktif Teman Saya menghargai hasil kerja
dalam bekerja di anggota kelompok
dalam kelompok Teman Saya menerima masukan atau
pendapat dari anggota kelompok
Teman Saya menyampaikan pendapat yang
berbeda dengan cara yang baik
C Bersedia Teman Saya membantu teman lain di
membantu teman dalam kelompok yang sedang mengalami
lain di dalam kesulitan
kelompok yang Teman Saya memberikan saran dan
mengalami masukkan yang terbaik untuk anggota
kesulitan kelompok lainnya
Teman Saya memberikan bantuan dengan
ikhlas dan tanpa mengharapkan pujian
D Berkonstribusi Teman Saya berdiskusi aktif saat
tenaga atau mengerjakan LKPD/Worksheet di dalam
pikiran dalam kelompok
kelompok Teman Saya menanggapi dengan baik
perbedaan pendapat yang timbul saat
berdiskusi
Teman Saya memberikan ide-ide untuk
penyelesaian masalah di dalam kelompok

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

C. PENILAIAN KETERAMPILAN

1. Kisi-kisi Penulisan Instrumen Penilaian Presentasi

Teknik Jenis Bentuk


No. Indikator Ranah
penilaian penilaian penilaian
1. A. Kemampuan Psikomotorik Non tes Observasi Rubrik
menjelaskan
B. Sistematika
presentasi
C. Penggunaan bahasa
D. Kekompakan
kelompok

2. Rubrik Penilaian Presentasi

No. Indikator Kriteria Skor


A Kemampuan 1. Menjelaskan dengan mengaitkan Skor 4: Jika 3 kriteria muncul
menjelaskan materi dan kejadian kontekstual Skor 3: Jika 2 kriteria muncul
2. Menguasai konsep materi yang Skor 2: Jika 1 kriteria muncul
Skor 1: Jika tidak ada kriteria
dimasukkan dalam penjelasan
muncul
3. Mampu menjelaskan kata-kata yang
sulit atau asing kepada audiens
B Sistematika 1. Presentasi disajikan secara runtut Skor 4: Jika 3 kriteria muncul
presentasi 2. Presentasi disajikan secara Skor 3: Jika 2 kriteria muncul
sistematis Skor 2: Jika 1 kriteria muncul
3. Presentasi disajikan sekali tanpa Skor 1: Jika tidak ada kriteria
pengulangan muncul
C Penggunaan 1. Menggunakan bahasa baku saat Skor 4: Jika 3 kriteria muncul
bahasa presentasi Skor 3: Jika 2 kriteria muncul
2. Bahasa yang dipakai mudah di Skor 2: Jika 1 kriteria muncul
3. Mengolaborasikan bahasa ilmiah Skor 1: Jika tidak ada kriteria
dengan bahasa sehari-hari muncul
D Kekompakan 1. Saling membantu jika ada teman Skor 4: Jika 3 kriteria muncul
kelompok yang kesulitan teknis dalam Skor 3: Jika 2 kriteria muncul
presentasi Skor 2: Jika 1 kriteria muncul
2. Memberikan kesempatan kepada Skor 1: Jika tidak ada kriteria
anggota kelompok untuk berbicara muncul
3. Saling membantu menjawab jika
ada pertanyaan

3. Pedoman Penskoran
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
Predikat sikap:
SB (sangat baik) = 86-100
B (baik) = 75-85
C (cukup) = <75

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

4. Instrumen Penilaian Keterampilan


Mata pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII IPA/Ganjil
Materi : Pembelahan Sel (Meiosis)
Hari/Tanggal :

Petunjuk:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai keterampilan peserta didik dalam hal presentasi
a. Skor 1 – 4 ditulsikan pada kolom indikator sesuai dengan skor yang dicapai
b. Jumlah skor dihitung dari penjumlahan skor setiap indikator
c. Jumlah skor dikonversikan menjadi nilai dengan rumus penskoran sebagai berikut:
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
d. Nilai dikonversi menjadi predikat sesuai dengan keterangan di bawah ini:
Predikat sikap:
SB (sangat baik) = 86-100
B (baik) = 75-85
C (cukup) = <75
A B C D Jumlah
No Nama Nilai Predikat
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Skor
1 Albert William
2 Aryani Felencia
3 Aurea Sela Vashti
4 Brenda Genessius
5 Catheryne Viorens
6 Chelsea Naori Tantrian
7 Christmarsen
8 Christy Stephany
9 Cindy Rebecca
10 Claudya Felecia
11 Cristiano Ronaldo
12 Deffin Andrestio
13 Desline Phania
14 Devin Brave
15 Devon Nathanael Halim
16 Dhavid Bhertus
17 Diana Nathania
18 Dillon Wiradharma Tanjaya
19 Eka Prayoga
20 Elizabeth Marianna Chen
21 Gracella Cristine Jiantono
22 Hengki Tan Sutiono
23 Jhulio Thendeux
24 Jonathan Anthony Limson
25 Jovan Niclaus Kusuma
26 Joven
27 Karen So Waruwu
28 Kheisha Twyla Noellisd
29 Livia Sari
30 Micheal Juan Valeron
31 Natasha Evelyn Katy Manurung
32 Nikita Audrey Katy Manurung
33 Olivia Jocelin
34 Rich Stefany
35 Ridwan
36 Rolly Oktaviani
37 Sally Gabriela
38 Sherlly Flowrencia
39 Vena Melinda Tara
40 Weidian Weinata
41 Xaveria Tania Ardy
42 Yvonne Shelina Antonia
43

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak

Anda mungkin juga menyukai