No KD Pengetahuan No KD Keterampilan
3.4 Menganalisis proses 4.4 Menyajikan hasil pengamatan
pembelahan sel sebagai dasar pembelahan sel pada sel hewan
penurunan sifat dari induk maupun tumbuhan
kepada keturunannya
No IPK Pengetahuan No IPK Keterampilan
3.4.3 Menganalisis perbedaan
tahapan dan ciri-ciri
pembelahan meiosis
berdasarkan gambar
3.4.4 Menganalisis peristiwa
gametogenesis pada tumbuhan
dan hewan
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan gambar, diskusi kelompok mengenai pembelahan meiosis, dan
penyelesaian LKPD, peserta didik mampu menganalisis perbedaan tahapan dan
ciri- ciri pembelahan meiosis berdasarkan gambar dengan tepat
2. Melalui pengamatan gambar, diskusi kelompok mengenai pembelahan meiosis, dan
penyelesaian LKPD, peserta didik mampu menganalisis peristiwa gametogenesis
pada tumbuhan dan hewan berdasarkan gambar dengan tepat
3. Melalui pengamatan gambar, diskusi kelompok mengenai pembelahan meiosis, dan
penyelesaian LKPD, peserta didik mampu menganalisis perbedaan dan persamaan
pembelahan mitosis dan meiosis berdasarkan gambar dengan tepat
E. Materi Pembelajaran
Materi reguler:
• Pembelahan Sel
1. pembelahan meiosis
2. gametogenesis
Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan V (2 x 40 menit)
No IPK IPK
Menganalisis perbedaan tahapan dan ciri-ciri pembelahan meiosis berdasarkan
3.4.3
gambar
3.4.4 Menganalisis peristiwa gametogenesis pada tumbuhan dan hewan
3.4.5 Menganalisis perbedaan dan persamaan pembelahan mitosis dan meiosis
Alokasi
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Waktu
I. Pendahuluan (10 menit)
Orientasi
• Guru menyapa dan memberikan salam (PPK – Santun)
• Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan peserta didik (PPK –
Disiplin)
Apersepsi
Guru mengingatkan kembali mengenai proses pembelajaran
sebelumnya mengenai pengerjaan LKPD materi pembelahan meiosis,
gametogenesis, dan perbedaan serta persamaan pembelahan mitosis
dan meiosis
Motivasi
• Guru memberikan pengantar mengenai penjelasan kriteria penilaian
keterampilan (presentasi) yang akan dilakukan
II. Kegiatan Inti (60 menit)
Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
• Guru membagikan kembali LKPD yang sudah dikerjakan peserta didik
pada pertemuan sebelumnya untuk dilengkapi
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik di dalam
kelompok untuk membagi bagian presentasi
• Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil
pengerjaan LKPD meiosis di dalam kelompok secara bergantian
Menganalisis dan Mengevaluasi
• Peserta didik mengerjakan evaluasi pengetahuan mengenai
pembelahan meiosis, gametogenesis, dan perbedaan dan persamaan
pembelahan mitosis dan meiosis pada assignment microsoft teams
III. Kegiatan Penutup (10 menit)
• Peserta didik bersama guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran
• Peserta didik bersama guru merefleksikan kegiatan pembelajaran
• Guru mengumumkan kepada peserta didik bahwa pertemuan
berikutnya akan dibahas materi-materi yang akan diujikan pada
penilaian akhir semester
Meiosis
Pembelahan meiosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan
haploid (n) yang berasal dari sel induk diploid (2n). Pada kejadian ini, setiap sel anakan
mempunyai separuh kromosom sel induk. Reproduksi seksual mencakup pembentukan
gamet- gamet (gametogenesis) dan pembuahannya (fertilisasi). Gametogenesis berlangsung di
dalam alat reproduksi (gametangium). Gamet bersifat haploid (n) tetapi berasal dari sebuah
sel induk diploid (2n). Berhubungan dengan hal tersebut, pembentukan gamet harus didahului
dengan pembelahan reduksi dari jumlah kromosom dan pembelahan ini disebut dengan
meiosis. Berbeda dengan mitosis, meiosis ini berlangsung dalam 2 tahap, yaitu Meiosis I dan
Meiosis II.
Meiosis I
Profase
I.
Profase 1 ini terdiri dari 5 subfase yang berbeda-beda. Subfase yang pertama disebut dengan
leptoten. Pada fase leptoten, kromatin berubah menjadi kromosom. Kromosom tersebut
terdiri dari 2 kromatid. Setelah subfase leptoten ini selesai, subfase selanjutnya, yaitu subfase
zigoten, dimulai. Pada subfase zigoten, kromosom tersebut kemudian saling berpasangan
dengan homolognya. Homolog tersebut disebut sinapsis. Subfase selanjutnya disebut dengan
pakiten. Di subfase pakiten, ada duplikasi kromosom. Subfase pakiten juga membentuk
kromosom tetrad. Setelah subfase pakiten, ada yang namanya subfase diploten. Di subfase
diploten ini terjadi pindah silang pada kiasma. Setelah proses pindah silang ini terjadi, subfase
selanjutnya, yaitu subfase diakinesis, terjadi. Pada subfase diakinesis ini membran inti
menghilang. Dengan berakhirnya subfase diakinesis, maka Profase 1 selesai.
Metafase I. Pada metafase 1, kromosom homolog mulai tersusun rapi di bagian ekuator. Di
dalam metafase 1, kromosom tersusun di atas lempeng metafase. Selain itu, benang spindel
menempel pada dua sentromer di masing-masing kromosom homolog.
Anafase I. Proses selanjutnya bernama anafase 1. Pada anafase 1, kromosom homolog akan bergerak
menuju kutub yang berlawanan akibat tarikan dari benang gelendong. Selain itu, juga akan terjadi
reduksi kromosom.
Telofase I. Proses selanjutnya setelah anafase 1 adalah telofase 1. Pada telofase 1, membran
inti mulai terbentuk kembali dan terjadi yang disebut dengan sitokinesis. Sitokinesis
merupakan kondisi ketika sitoplasma dari satu eukariotik sel membelah menjadi dua sel anak.
Pada telofase 1, sel membelah 2 dengan kromosom haploid (n).
Meiosis II
Profase II. Pada tahap profase 2 ini, sentrosom membelah menjadi 2 sentriol yang akan
bergerak ke kutub sel yang berlawanan. Kemudian, kromosom akan mulai memendek dan
menebal serta membran inti sel mulai menghilang. Akan tetapi, pada tahap ini pula mulai
terbentuk benang-benang spindel. Benang-benang spindel ini adalah bagian kromosom yang
berfungsi menggerakan kromosom pada saat sel mulai membelah.
Metafase II. Di fase metafase 2 ini, kromosom mulai tersusun rapi pada bidang ekuator.
Mulai tersusun benang-benang spindel yang salah satu ujungnya melekat pada sentromer,
sedangkan ujung lainnya melekat pada kutub pembelahan yang arahnya berlawanan.
Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak
Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII
Anafase II. Proses selanjutnya bernama anafase 2. Pada fase anafase 2, terjadi pemisahan
kromatid dengan cara ditarik menuju kutub yang berlawanan. Kemudian, kromatid yang
sudah dipisah ini resmi disebut sebagai kromosom.
Telofase II. Pada telofase 2, benang-benang spindel menghilang dan membran inti mulai
terlihat. Pada fase ini juga terjadi proses yang namanya sitokinesis atau pembelahan
sitoplasma.
Gametogenesis
Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Sel gamet terdiri
dari gamet jantan (spermatozoa) yang dihasilkan di testis dan gamet betina (ovum) yang
dihasilkan di ovarium.
Pembelahan sel kelamin atau gamet sebagai agen utama dalam proses reproduksi
manusia. Pada pembelahan mitosis menghasilkan sel baru yang jumlah kromosomnya sama
persis dengan sel induk yang bersifat diploid (2n) yaitu 23 pasang/ 46 kromosom, sedangkan
pada meiosis jumlah kromosom pada sel baru hanya bersifat haploid (n) yaitu 23 kromosom.
Gametogenesis pada hewan dibagi menjadi dua yaitu spermatogenesis dan oogenesis.
fetus perempuan. Pada akhir bulan ketiga usia fetus, semua oogonia yang bersifat diploid
telah selesai dibentuk dan siap memasuki tahap pembelahan. Semula oogonia membelah
secara mitosis menghasilkan oosit primer. Pada perkembangan fetus selanjutnya, semua oosit
primer membelah secara miosis, tetapi hanya sampai fase profase.
Mikrosporogenesis berlangsung di dalam benang sari, yaitu pada bagian kepala sari
atau anthera. Kepala sari ini meng- hasilkan serbuk sari, yang mengandung sel sperma.
Pembentukan sel sperma dimulai dari sebuah sel in- duk mikrospora diploid yang disebut
mikros porosit di dalam anthera. Mikrosporosit ini mengalami meiosis I menghasilkan
sepasang sel haploid. Selanjutnya, sel ini mengalami meiosis II dan menghasilkan 4
mikrospora yang haploid. Keempat mikrospora ini berkelompok menjadi satu sehingga
disebut sebagai tetrad. Setiap mikrospora mengalami pembelahan mi- tosis. Pembelahan ini
menghasilkan dua sel, yaitu sel generatif dan sel vegetatif. Sel vege tatif ini mempu- nyai
ukuran yang lebih besar daripada sel generatif. Struktur bersel dua ini terbungkus dalam
dinding sel yang tebal. Kedua sel dan dinding sel ini ber- sama-sama membentuk sebuah
butiran serbuk sari yang belum dewasa. Setelah terbentuk serbuk sari, inti generatif membelah
secara mitosis tanpa disertai sitokinesis, sehingga terbentuklah dua inti sel sperma. Sementara
itu, inti vegetatifnya tidak membelah. Pembentukan sel sperma ini dapat terjadi sebelum
serbuk sari keluar dari anthera atau pada saat serbuk sari sampai di kepala putik stigma. Pada
saat inilah, tangkai serbuk sari mulai tumbuh. Pada umumnya, pembelahan mitosis sel
generatif terjadi setelah buluh serbuk sari menembus stigma atau mencapai kantung embrio di
dalam bakal biji ovulum.
Megasporogenesis merupakan proses pembentukan gamet betina Gambar 4.24. Proses
ini terjadi di dalam bagian betina bunga, yaitu bakal biji ovulum yang dibungkus oleh bakal
buah ovarium pada pangkal putik. Di dalam bakal biji terdapat sporangium yang mengandung
megasporofi t yang bersifat diploid. Selanjutnya, megasporofi t mengalami meiosis
menghasilkan 4 megaspora haploid yang letaknya berderet. Tiga buah megaspora mengalami
Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak
Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII
degenerasi dan mati, tinggal sebuah megaspora yang masih hidup. Megaspora yang hidup ini
mengalami pembelahan kromosom secara mitosis 3 kali berturut-turut, tanpa diikuti
pembelahan sitoplasma. Hasilnya berupa sebuah sel besar yang disebut kandung lembaga
muda yang mengan dung delapan inti haploid. Kandung lembaga ini dikelilingi kulit
integumen. Di ujungnya terdapat sebuah lubang mikropil sebagai tempat masuknya saluran
serbuk sari ke dalam kandung lembaga. Selanjutnya, tiga dari delapan inti tadi menempatkan
diri di dekat mikropil. Dua di antara tiga inti yang merupakan sel sinergid meng- alami
degenerasi. Sementara itu, inti yang ketiga berkembang menjadi sel telur. Tiga buah inti
lainnya bergerak ke arah kutub kalaza, tetapi kemudian mengalami degenerasi pula. Ketiga
inti ini dinamakan inti antipoda. Sisanya, dua inti yang disebut inti kutub, bersatu di tengah
kandung lembaga dan terjadilah sebuah inti diploid 2n. Inti ini disebut inti kandung lembaga
sekunder. Ini berarti kandung lembaga telah masak, yang disebut megagametofit dan siap
untuk dibuahi.
Mikrosporogenesis
Megasporogenesis
Pembuahan Ganda
Pembuahan ganda adalah proses pembuhan yang terjadi pada tumbuhan berbiji
tertutup dimana akan terjadi 2 proses pembuahan untuk menghasilkan embrio dan cadangan
makanan.
Pembuahan pada tumbuhan adalah proses meleburnya (menyatunya) inti sperma dan
ovum yang terjadi di dasar putik untuk membentuk embrio tumbuhan. Dalam tumbuhan
tingkat tinggi dikenal 2 macam pembuahan yaitu pembuahan tunggal dan pembuahan ganda.
Pembuahan tunggal terjadi pada gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) sedangkan
pembuahan ganda akan terjadi pada angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup).
Angiospermae mengalami pembuahan ganda untuk membentuk embrio dan cadangan
makanan (endosperma). Disebut pembuahan ganda karena memang terjadi dua kali proses
pembuahan yaitu:
Peleburan inti generatif 1 dengan ovum (sel telur) membentuk zigot yang akan
berkembang menjadi embrio.
Peleburan inti generatif 2 dengan inti kandung lembaga sekunder membentuk
endosperma (cadangan makanan).
Beberapa media pembelajaran yang digunakan dalam perangkat ini dapat diakses pada laman
berikut ini:
Tujuan Pembelajaran:
1. Menganalisis tahapan dan ciri-ciri pembelahan meiosis berdasarkan gambar dengan tepat
2. Menganalisis perbedaan tahapan dan ciri-ciri pembelahan meiosis berdasarkan gambar
dengan tepat
3. Menganalisis peristiwa gametogenesis pada tumbuhan dan hewan
Petunjuk Pengerjaan:
1. Bergabunglah dengan kelompok diskusi Anda
2. Tuliskan nama Anda dan atau anggota kelompok Anda pada kolom identitas yang sudah
disediakan!
3. Bacalah dasar teori yang diberikan mengenai pembelahan meiosis dan gametogenesis!
4. Pada Aktivitas 1 Anda akan mengobservasi diagram fase-fase pada pembelahan meiosis,
menganalisis urutan fase berdasarkan gambar dan karakteristiknya. Kemudian
melengkapi tabel pembelahan meiosis dengan memotong gambar fase dan
menempelkannya pada kolom tabel yang telah disediakan, kemudian lengkapilah Nama
dan ciri-ciri dari fase berdasarkan gambar!
5. Pada Aktivitas 2 Anda akan menganalisis dan melengkapi ciri-ciri pembelahan mitosis
dan meiosis serta menuliskan persamaan dan perbedaan dari keduanya pada diagram
venn yang telah disediakan.
6. Pada Aktivitas 3 Anda akan menganalisis diagram mengenai spermatogenesis dan
oogenesis kemudian melengkapi bagian yang kosong pada kotak dengan mengisi nama
bagian dan sifat sel!
7. Kumpulkanlah LKPD ini kepada guru!
8. Presentasikanlah jawaban LKPD Anda!
Kelas :
Hari/Tanggal :
Kelompok :
Nama :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Meiosis
Pembelahan meiosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan
haploid (n) yang berasal dari sel induk diploid (2n). Pada kejadian ini, setiap sel anakan
mempunyai separuh kromosom sel induk. Reproduksi seksual mencakup pembentukan gamet-
gamet (gametogenesis) dan pembuahannya (fertilisasi). Gametogenesis berlangsung di dalam
alat reproduksi (gametangium). Gamet bersifat haploid (n) tetapi berasal dari sebuah sel induk
diploid (2n). Berhubungan dengan hal tersebut, pembentukan gamet harus didahului dengan
pembelahan reduksi dari jumlah kromosom dan pembelahan ini disebut dengan meiosis.
Berbeda dengan mitosis, meiosis ini berlangsung dalam 2 tahap, yaitu Meiosis I dan Meiosis II.
Meiosis I
Profase I.
Profase 1 ini terdiri dari 5 subfase yang berbeda-beda. Subfase yang pertama disebut dengan
leptoten. Pada fase leptoten, kromatin berubah menjadi kromosom. Kromosom tersebut terdiri
dari 2 kromatid. Setelah subfase leptoten ini selesai, subfase selanjutnya, yaitu subfase zigoten,
dimulai. Pada subfase zigoten, kromosom tersebut kemudian saling berpasangan dengan
homolognya. Homolog tersebut disebut sinapsis. Subfase selanjutnya disebut dengan pakiten. Di
subfase pakiten, kromosom homolog yang saling berpasangan akan membentuk tetrad. Setelah
subfase pakiten, ada yang namanya subfase diploten. Di subfase diploten ini terjadi pindah
silang pada kiasma. Setelah proses pindah silang ini terjadi, subfase selanjutnya, yaitu subfase
diakinesis, terjadi. Pada subfase diakinesis ini membran inti menghilang. Dengan berakhirnya
subfase diakinesis, maka Profase 1 selesai.
Metafase I.
Pada metafase 1, kromosom homolog mulai tersusun rapi di bagian ekuator. Di dalam
metafase 1, kromosom tersusun di atas lempeng metafase. Selain itu, benang spindel
menempel pada dua sentromer di masing-masing kromosom homolog.
Anafase I.
Proses selanjutnya bernama anafase 1. Pada anafase 1, kromosom homolog akan bergerak menuju
kutub yang berlawanan akibat tarikan dari benang gelendong. Selain itu, juga akan terjadi reduksi
kromosom.
Telofase I.
Proses selanjutnya setelah anafase 1 adalah telofase 1. Pada telofase 1, membran inti mulai
terbentuk kembali dan terjadi yang disebut dengan sitokinesis. Sitokinesis merupakan kondisi
ketika sitoplasma dari satu eukariotik sel membelah menjadi dua sel anak. Pada telofase 1, sel
membelah 2 dengan kromosom haploid (n).
Meiosis II
Profase II.
Pada tahap profase 2 ini, sentrosom membelah menjadi 2 sentriol yang akan bergerak ke
kutub sel yang berlawanan. Kemudian, kromosom akan mulai memendek dan menebal serta
membran inti sel mulai menghilang. Akan tetapi, pada tahap ini pula mulai terbentuk benang-
benang spindel. Benang-benang spindel ini adalah bagian kromosom yang berfungsi
menggerakan kromosom pada saat sel mulai membelah.
Metafase II. Di fase metafase 2 ini, kromosom mulai tersusun rapi pada bidang ekuator.
Mulai tersusun benang-benang spindel yang salah satu ujungnya melekat pada sentromer,
sedangkan ujung lainnya melekat pada kutub pembelahan yang arahnya berlawanan.
Anafase II. Proses selanjutnya bernama anafase 2. Pada fase anafase 2, terjadi pemisahan
kromatid dengan cara ditarik menuju kutub yang berlawanan. Kemudian, kromatid yang
sudah dipisah ini resmi disebut sebagai kromosom.
Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII
Telofase II. Pada telofase 2, benang-benang spindel menghilang dan membran inti mulai
terlihat. Pada fase ini juga terjadi proses yang namanya sitokinesis atau pembelahan
sitoplasma.
Gametogenesis
Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Sel gamet terdiri
dari gamet jantan (spermatozoa) yang dihasilkan di testis dan gamet betina (ovum) yang
dihasilkan di ovarium.
Pembelahan sel kelamin atau gamet sebagai agen utama dalam proses reproduksi
manusia. Pada pembelahan mitosis menghasilkan sel baru yang jumlah kromosomnya sama
persis dengan sel induk yang bersifat diploid (2n) yaitu 23 pasang/ 46 kromosom, sedangkan
pada meiosis jumlah kromosom pada sel baru hanya bersifat haploid (n) yaitu 23 kromosom.
Gametogenesis pada hewan dibagi menjadi dua yaitu spermatogenesis dan oogenesis.
haploid (n). Kandung lembaga ini dikelilingi kulit integumen. Di ujungnya terdapat sebuah
lubang mikropil sebagai tempat masuknya saluran serbuk sari ke dalam kandung lembaga.
Selanjutnya, tiga dari delapan inti tadi menempatkan diri di dekat mikropil. Dua di antara tiga
inti yang merupakan sel sinergid mengalami degenerasi. Sementara itu, inti yang ketiga
berkembang menjadi sel telur. Tiga buah inti lainnya bergerak ke arah kutub kalaza, tetapi
kemudian mengalami degenerasi pula. Ketiga inti ini dinamakan inti antipoda. Sisanya, dua
inti yang disebut inti kutub, bersatu di tengah kandung lembaga dan terbentuklah sebuah inti
diploid (2n). Inti ini disebut inti kandung lembaga sekunder atau inti polar. Ini berarti
kandung lembaga telah masak, yang disebut megagametofit dan siap untuk dibuahi.
Pembuahan Ganda
Pembuahan ganda adalah proses pembuhan yang terjadi pada tumbuhan berbiji
tertutup dimana akan terjadi 2 proses pembuahan untuk menghasilkan embrio dan cadangan
makanan.
Pembuahan pada tumbuhan adalah proses meleburnya (menyatunya) inti sperma dan
ovum yang terjadi di dasar putik untuk membentuk embrio tumbuhan. Dalam tumbuhan
tingkat tinggi dikenal 2 macam pembuahan yaitu pembuahan tunggal dan pembuahan ganda.
Pembuahan tunggal terjadi pada gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) sedangkan
pembuahan ganda akan terjadi pada angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup).
Angiospermae mengalami pembuahan ganda untuk membentuk embrio dan cadangan
makanan (endosperma). Disebut pembuahan ganda karena memang terjadi dua kali proses
pembuahan yaitu:
Peleburan inti generatif 1 dengan ovum (sel telur) membentuk zigot yang akan
berkembang menjadi embrio.
Peleburan inti generatif 2 dengan inti kandung lembaga sekunder membentuk
endosperma (cadangan makanan).
Diagram di bawah ini menunjukkan gambar fase pembelahan meiosis namun belum berurutan.
Angka tidak menunjukkan urutan namun hanya memberikan tanda pada gambar
Observasilah gambar fase pembelahan meiosis di bawah ini, analisis dan urutkanlah berdasarkan
karakteristiknya dengan memperhatikan dasar teori dan sumber-sumber lainnya!
Gunting/potong gambar fase berikut kemudian tempelkanlah pada kolom Gambar pada tabel yang
telah disediakan di halaman berikutnya!
Analisis dan tuliskanlah nama dan ciri-ciri fase berdasarkan gambar yang Anda masukkan pada
kolom tabel!
AKTIVITAS 1 - MEIOSIS
Interf
ase
VITAS 1 - MEIOSIS
AKTIVITAS 2 – PERBANDINGAN
Berikut ini adalah diagram venn yang menunjukkan hubungan antara ciri-ciri masing-masing
dari pembelahan mitosis dengan meiosis serta persamaannya
Tuliskan minimal 4 perbedaan pada masing-masing pembelahan MITOSIS dan MEIOSIS dan
tuliskan minimal 2 persamaan pada bagian irisan (similarities) diagram venn berikut.
AKTIVITAS 3 – GAMETOGENESIS
Diagram berikut ini menunjukkan peristiwa spermatogenesis dan oogenesis
Lengkapilah nama dari tiap tahapan dan karakteristik selnya
Karakteristik:
Haploid (n)
Diploid (2n)
A. PENILAIAN PENGETAHUAN
EVALUASI 4.2
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.4.3 Menganalisis perbedaan tahapan dan ciri-ciri pembelahan meiosis berdasarkan gambar
3.4.4 Menganalisis peristiwa gametogenesis pada tumbuhan dan hewan
3.4.5 Menganalisis perbedaan dan persamaan pembelahan mitosis dan meiosis
Fase pada pembelahan meiosis dengan ciri terjadi sitokinesis dan menghasilkan sel
anakan dengan jumlah kromosom separuh dari kromosom induk namun masih memiliki
dua kromatid pada setiap kromosom ditunjukkan oleh nomor ….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
3. Gambar di bawah ini menunjukkan salah satu fase pada pembelahan meiosis I.
7. Berikut ini merupakan sel-sel yang terbentuk selama gametogenesis pada sel hewan.
1. spermatogonium, oogonium, spermatosit primer
2. ootid, spermatid, spermatosit sekunder
3. oosit primer, badan kutub primer, badan kutub sekunder
4. spermatozoa, ovum, oosit sekunder
Sifat haploid ditunjukkan oleh bagian nomor ….
A. A
B. B
C. C
D. D
E. E
Berdasarkan gambar tersebut, pembuahan ganda akan terjadi pada bagian yang bernomor
….
A. 2 dengan 1, 3 dengan 5
B. 2 dengan 5, 3 dengan 1
C. 3 dengan 5, 4 dengan 1
D. 3 dengan 1, 4 dengan 5
E. 4 dengan 5, 2 dengan 1
10. Berikut ini merupakan ciri dari pembelahan mitosis dan meiosis.
1. terjadi pada sel tumbuhan dan hewan
2. menghasilkan sel anakan yang baru
3. sel induk merupakan sel tubuh (somatik)
4. melakukan penggandaan materi genetik sebelum fase
pembelahan Persamaan pembelahan mitosis dan meiosis adalah ….
A. A
B. B
C. C
D. D
E. E
3. Kunci Jawaban
4. Rubrik Penilaian:
Setiap jawaban benar mendapatkan skor 1 dan setiap jawaban salah mendapatkan skor 0
5. Pedoman Penilaian:
Nilai: Jumlah Skor x 100
10
Program Remedial
1. Instrumen Penilaian
Program Pengayaan
1. Instrumen Penilaian
B. PENILAIAN SIKAP
1. OBSERVASI GURU
c. Pedoman Penskoran
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
Predikat sikap:
SB (sangat baik) = 86-100
B (baik) = 75-85
C (cukup) = <75
Petunjuk:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap/karakter kepemimpinan peserta didik dalam hal kerja sama.
a. Skor 1 – 4 ditulsikan pada kolom indikator sesuai dengan skor yang dicapai
b. Jumlah skor dihitung dari penjumlahan skor setiap indikator
c. Jumlah skor dikonversikan menjadi nilai dengan rumus penskoran sebagai berikut:
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal (16)
d. Nilai dikonversi menjadi predikat sesuai dengan keterangan di bawah ini:
Predikat sikap:
SB (sangat baik) = 86-100
B (baik) = 75-85
C (cukup) = <75
A B C D Jumlah
No Nama Nilai Predikat
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Skor
1 Albert William
2 Aryani Felencia
3 Aurea Sela Vashti
4 Brenda Genessius
5 Catheryne Viorens
6 Chelsea Naori Tantrian
7 Christmarsen
8 Christy Stephany
9 Cindy Rebecca
10 Claudya Felecia
11 Cristiano Ronaldo
12 Deffin Andrestio
13 Desline Phania
14 Devin Brave
15 Devon Nathanael Halim
16 Dhavid Bhertus
17 Diana Nathania
18 Dillon Wiradharma Tanjaya
19 Eka Prayoga
20 Elizabeth Marianna Chen
21 Gracella Cristine Jiantono
22 Hengki Tan Sutiono
23 Jhulio Thendeux
24 Jonathan Anthony Limson
25 Jovan Niclaus Kusuma
26 Joven
27 Karen So Waruwu
28 Kheisha Twyla Noellisd
29 Livia Sari
30 Micheal Juan Valeron
31 Natasha Evelyn Katy Manurung
32 Nikita Audrey Katy Manurung
33 Olivia Jocelin
34 Rich Stefany
35 Ridwan
36 Rolly Oktaviani
37 Sally Gabriela
38 Sherlly Flowrencia
39 Vena Melinda Tara
40 Weidian Weinata
41 Xaveria Tania Ardy
42 Yvonne Shelina Antonia
43
c. Pedoman Penskoran
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
Predikat sikap:
SB (sangat baik) = 86-100
B (baik) = 75-85
C (cukup) = <75
Petunjuk:
1. Lembaran/form ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap/karakter sosial teman
sejawat dalam hal kerja sama selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
2. Pilih jawaban yang paling tepat pada kolom yang disediakan untuk indikator pernyataan
yang ditanyakan yang menggambarkan kesesuaian sikap dengan diri sendiri
SS = Sangat Sesuai
S = Sesuai
TS = Tidak Sesuai
STS = Sangat Tidak Sesuai
C. PENILAIAN KETERAMPILAN
3. Pedoman Penskoran
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
Predikat sikap:
SB (sangat baik) = 86-100
B (baik) = 75-85
C (cukup) = <75
Petunjuk:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai keterampilan peserta didik dalam hal presentasi
a. Skor 1 – 4 ditulsikan pada kolom indikator sesuai dengan skor yang dicapai
b. Jumlah skor dihitung dari penjumlahan skor setiap indikator
c. Jumlah skor dikonversikan menjadi nilai dengan rumus penskoran sebagai berikut:
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
d. Nilai dikonversi menjadi predikat sesuai dengan keterangan di bawah ini:
Predikat sikap:
SB (sangat baik) = 86-100
B (baik) = 75-85
C (cukup) = <75
A B C D Jumlah
No Nama Nilai Predikat
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Skor
1 Albert William
2 Aryani Felencia
3 Aurea Sela Vashti
4 Brenda Genessius
5 Catheryne Viorens
6 Chelsea Naori Tantrian
7 Christmarsen
8 Christy Stephany
9 Cindy Rebecca
10 Claudya Felecia
11 Cristiano Ronaldo
12 Deffin Andrestio
13 Desline Phania
14 Devin Brave
15 Devon Nathanael Halim
16 Dhavid Bhertus
17 Diana Nathania
18 Dillon Wiradharma Tanjaya
19 Eka Prayoga
20 Elizabeth Marianna Chen
21 Gracella Cristine Jiantono
22 Hengki Tan Sutiono
23 Jhulio Thendeux
24 Jonathan Anthony Limson
25 Jovan Niclaus Kusuma
26 Joven
27 Karen So Waruwu
28 Kheisha Twyla Noellisd
29 Livia Sari
30 Micheal Juan Valeron
31 Natasha Evelyn Katy Manurung
32 Nikita Audrey Katy Manurung
33 Olivia Jocelin
34 Rich Stefany
35 Ridwan
36 Rolly Oktaviani
37 Sally Gabriela
38 Sherlly Flowrencia
39 Vena Melinda Tara
40 Weidian Weinata
41 Xaveria Tania Ardy
42 Yvonne Shelina Antonia
43