Anda di halaman 1dari 62

Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Kristen Immanuel Pontianak


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII IPA/Ganjil
Materi Pokok : Pembelahan Sel
Alokasi waktu : 10 x 40 menit
Tahun Pelajaran : 2022/2023

A. Kompetensi Inti (KI)


1. KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan
regional, dan kawasan internasional.
3. KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

No KD Pengetahuan No KD Keterampilan
3.4 Menganalisis proses 4.4 Menyajikan hasil pengamatan
pembelahan sel sebagai dasar pembelahan sel pada sel hewan
penurunan sifat dari induk maupun tumbuhan
kepada keturunannya
No IPK Pengetahuan No IPK Keterampilan
3.4.1 Menganalisis perbedaan 4.4.1 Menganalisis data pengamatan
tahapan dan ciri-ciri pembelahan sel pada tumbuhan
pembelahan mitosis
berdasarkan gambar
3.4.2 Menganalisis perbedaan 4.4.2 Mempresentasikan hasil pengolahan
tahapan dan ciri-ciri data pengamatan pembelahan sel pada
pembelahan meiosis tumbuhan
berdasarkan gambar
3.4.3 Menganalisis proses
pembentukan sel gamet pada
hewan dan tumbuhan
3.4.4 Menganalisis proses
pembuahan ganda pada
tumbuhan berbiji

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan gambar, diskusi kelompok mengenai pembelahan mitosis, dan
penyelesaian LKPD, peserta didik mampu menganalisis dan mempresentasikan
data mengenai perbedaan tahapan dan ciri- ciri pembelahan mitosis berdasarkan
gambar dengan tepat
2. Melalui pengamatan gambar, diskusi kelompok mengenai pembelahan meiosis, dan
penyelesaian LKPD, peserta didik mampu menganalisis perbedaan tahapan dan
ciri- ciri pembelahan meiosis berdasarkan gambar dengan tepat
3. Melalui pengamatan gambar, diskusi kelompok mengenai gametogenesis pada
hewan dan tumbuhan, dan penyelesaian LKPD, peserta didik mampu menganalisis
proses pembentukan sel gamet pada hewan dan tumbuhan berdasarkan gambar
dengan tepat
4. Melalui pengamatan gambar, diskusi kelompok mengenai proses pembuahan ganda
pada tumbuhan, dan penyelesaian LKPD, peserta didik mampu menganalisis
peristiwa pembuahan ganda dengan tepat

D. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)


1. Kerja sama

E. Materi Pembelajaran
Materi reguler:
• Pembelahan Sel
1. Pembelahan mitosis
2. Pembelahan meiosis
3. Gametogenesis
4. Pembuahan ganda

F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : Scientific approach
2. Model : Blended Learning, Flipped Classroom, Problem-Based Learning
3. Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi kelompok, penugasan, penyelesaian
soal, presentasi

Pertemuan No IPK Model dan Metode Pembelajaran


3.4.1
Flipped Classroom, Problem-Based Learning, ceramah,
1 4.4.1
tanya jawab, diskusi kelompok, presentasi, evaluasi
4.4.2
Flipped Classroom, ceramah, tanya jawab, diskusi
2 3.4.2
kelompok, penugasan, evaluasi

Flipped Classroom, ceramah, tanya jawab, diskusi


3 3.4.3
kelompok, penugasan, presentasi, evaluasi

Flipped Classroom, ceramah, tanya jawab, diskusi


4 3.4.4
kelompok, penugasan, evaluasi

5 Ulangan Harian

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

G. Alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Alat
• Gawai (laptop)
• Aplikasi Microsoft teams (LMS)
• Aplikasi Microsoft power point
2. Bahan
• Lembar Kerja Peserta Didik mitosis
• Lembar Kerja Peserta Didik meiosis
• Video pembelajaran
1. https://www.youtube.com/watch?v=jjEcHra3484 (meiosis)
2. https://www.youtube.com/watch?v=1GQJAWOn7a0 (spermiogenesis)
3. Sumber belajar
• Sumber belajar
1. https://sobisobatbiologi.wixsite.com/sobatbiologi/media
(Flipbook Pembelahan Sel)
• Buku teks dan buku elektronik:
a. Ferdinand P., Fictor dan Ariebowo, M., 2009, Praktis Belajar Biologi 3:
untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu
Pengetahuan Alam, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, Jakarta
b. Rachmawati F., Urifah, N., dan Wijayanti, A., 2009, Biologi: untuk SMA/
MA Kelas XII Program IPA, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, Jakarta

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan I (2 x 40 menit)
No IPK IPK
Menganalisis perbedaan tahapan dan ciri-ciri pembelahan mitosis
3.4.1
berdasarkan gambar
4.4.1 Menganalisis data pengamatan pembelahan sel
4.4.2 Mempresentasikan hasil pengolahan data pengamatan pembelahan sel

Alokasi
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Waktu
I. Pendahuluan (10 menit)
Orientasi
• Guru menyapa dan memberikan salam (PPK – Santun)
• Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan peserta didik (PPK –
Disiplin)
Apersepsi
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
• Guru mengingatkan kembali mengenai proses pembelajaran
sebelumnya mengenai materi genetik sebagai bahan dalam proses
pembelahan sel
Motivasi
• Guru menayangkan gambar mengenai pembelahan sel yang
normal dan tidak normal
• Peserta didik merespons gambar yang ditayangkan dengan
menjawab pertanyaan dari guru
• Guru menjelaskan penilaian sikap (kerja sama), penilaian
keterampilan (presentasi), dan penilaian pengetahuan (evaluasi)
yang akan dilakukan
II. Kegiatan Inti (60 menit)
• Guru menyampaikan pengantar mengenai peristiwa pembelahan
sel dan pembelahan mitosis
Mengorientasi Masalah
• Guru menyampaikan dan menjelaskan permasalahan yang akan
diselesaikan oleh peserta didik pada LKPD
Mengorganisasi Kegiatan Pembelajaran
• Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok diskusi untuk
menyelesaikan LKPD
• Guru membagikan LKPD kepada setiap kelompok diskusi
Membimbing Penyelidikan
• Guru bertanya mengenai kesulitan yang dialami oleh peserta didik
secara individu maupun kelompok
• Guru menjawab pertanyaan-pertanyaan dari setiap peserta didik
secara individu atau di dalam kelompok
• Peserta didik menyelesaikan LKPD di dalam kelompok
Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik di dalam
kelompok untuk membagi bagian presentasi
• Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil
pengerjaan LKPD meiosis di dalam kelompok secara bergantian
Menganalisis dan Mengevaluasi
• Peserta didik mengerjakan evaluasi pengetahuan mengenai
pembelahan mitosis pada assignment microsoft teams (LMS)
Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak
Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII
III. Kegiatan Penutup (10 menit)
• Peserta didik bersama guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran
• Peserta didik bersama guru merefleksikan kegiatan pembelajaran
• Guru meminta peserta didik untuk mengisi lembar evaluasi sikap
teman sejawat melalui tautan yang sudah dikirimkan pada
announcement di channel microsoft teams (LMS)
• Guru mengingatkan kepada peserta didik untuk mempelajari
materi selanjutnya mengenai pembelahan meiosis pada microsoft
teams (LMS)

Pertemuan II (2 x 40 menit)
No IPK IPK
Menganalisis perbedaan tahapan dan ciri-ciri pembelahan meiosis
3.4.2
berdasarkan gambar

Alokasi
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Waktu
I. Pendahuluan (10 menit)
Orientasi
• Guru menyapa dan memberikan salam (PPK – Santun)
• Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan peserta didik (PPK –
Disiplin)
Apersepsi
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
• Guru mengingatkan kembali mengenai proses pembelajaran
sebelumnya mengenai pembelahan mitosis
Motivasi
• Guru menayangkan video mengenai meiosis melalui tautan
https://www.youtube.com/watch?v=jjEcHra3484
• Guru mengingatkan mengenai penilaian pengetahuan (evaluasi)
yang akan dilakukan di akhir pembelajaran
II. Kegiatan Inti (65 menit)
• Guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok diskusi.
• Guru menyampaikan beberapa pertanyaan yang yang harus
didiskusikan di dalam kelompok berhubungan dengan video
pembelahan meiosis yang diberikan
• Di bagian tubuh manakah terjadi pembelahan meiosis?
• Berapa tahap yang terjadi pada pembelahan meiosis?
• Apakah yang membedakan pembelahan meiosis dengan
mitosis?
• Apakah yang dimaksud dengan sinapsis?
• Apakah yang dimaksud dengan kromosom homolog?
• Apakah yang dimaksud dengan tetrad atau bivalen?
• Apakah yang terjadi pada saat crossing over atau pindah
silang?
• Apakah yang membedakan metafase I dengan metafase pada
mitosis?
• Apakah yang membedakan antara anafase I dengan
anaphase pada mitosis?
• Berapakah jumlah set kromosom pada setiap sel anakan
pada akhir meiosis I?
• Peristiwa apa yang terjadi pada metafase II dan anaphase
II? Apakah yang menyebabkan variasi genetik di dalam
makhluk hidup?
Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak
Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII
• Apakah yang terjadi pada peristiwa pengelompokkan bebas?
• Peserta didik bekerja sama dan berdiskusi di dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
• Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian
dengan dipandu oleh guru
• Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lainnya untuk
menanggapi jawaban dari setiap kelompok yang memberikan
jawaban
• Guru mengonfirmasi jawaban-jawaban peserta didik di dalam
kelompok dengan memberikan penguatan terhadap jawaban-
jawaban yang benar
• Peserta didik mengumpulkan jawaban-jawaban hasil diskusi
kelompok
• Peserta didik mengerjakan LKPD yang dibagikan di dalam
kelompok
III. Kegiatan Penutup 5 menit)
• Peserta didik bersama guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran
• Peserta didik bersama guru merefleksikan kegiatan pembelajaran
• Guru mengingatkan kepada peserta didik untuk mempelajari
materi yang sudah dibagikan pada microsoft teams (LMS)
mengenai gametogenesis

Pertemuan III (2 x 40 menit)


No IPK IPK
3.4.3 Menganalisis proses pembentukan sel gamet pada hewan dan tumbuhan

Alokasi
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Waktu
I. Pendahuluan (10 menit)
Orientasi
• Guru menyapa dan memberikan salam (PPK – Santun)
• Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan peserta didik (PPK –
Disiplin)
Apersepsi
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
• Guru mengingatkan kembali mengenai proses pembelajaran
sebelumnya mengenai pembelahan mitosis dan meiosis
Motivasi
• Guru menayangkan video mengenai in-vitro fertilization melalui
tautan https://www.youtube.com/watch?v=fnYBLYfFx2Y
• Guru mengingatkan mengenai penilaian pengetahuan (evaluasi)
yang akan dilakukan di akhir pembelajaran
II. Kegiatan Inti (60 menit)
• Guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok diskusi.
• Guru menyampaikan beberapa pertanyaan yang yang harus
didiskusikan di dalam kelompok berhubungan dengan video yang
diberikan (Apakah yang dimaksud dengan IVF? Jelaskan
bagaimana cara kerja IVF pada setiap tahapan? Apakah
kelebihan dan kekurangan dari IVF?)
• Peserta didik bekerja sama dan berdiskusi di dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
• Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian
dengan dipandu oleh guru
• Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lainnya untuk
Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak
Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII
menanggapi jawaban dari setiap kelompok yang memberikan
jawaban
• Guru mengonfirmasi jawaban-jawaban peserta didik di dalam
kelompok dengan memberikan penguatan terhadap jawaban-
jawaban yang benar
• Guru menjelaskan proses pembentukan gamet pada sel hewan dan
sel tumbuhan
• Peserta didik mengumpulkan jawaban-jawaban hasil diskusi
kelompok
• Peserta didik mengerjakan LKPD yang dibagikan di dalam
kelompok
III. Kegiatan Penutup (10 menit)
• Peserta didik bersama guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran
• Peserta didik bersama guru merefleksikan kegiatan pembelajaran
• Guru mengingatkan kepada peserta didik untuk mempelajari
materi yang sudah dibagikan pada microsoft teams (LMS)
mengenai pembuahan ganda

Pertemuan IV (2 x 40 menit)
No IPK IPK
3.4.4 Menganalisis proses pembuahan ganda pada tumbuhan berbiji

Alokasi
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Waktu
I. Pendahuluan (10 menit)
Orientasi
• Guru menyapa dan memberikan salam (PPK – Santun)
• Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan peserta didik (PPK –
Disiplin)
Apersepsi
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
• Guru mengingatkan kembali mengenai proses pembelajaran
sebelumnya mengenai pembelahan meiosis dan gametogenesis
Motivasi
• Guru menayangkan video mengenai meiosis melalui tautan
https://www.youtube.com/watch?v=jjEcHra3484
• Guru memberikan pengantar mengenai penilaian sikap (kerja
sama) dan penilaian keterampilan (presentasi) yang akan
dilakukan
II. Kegiatan Inti (60 menit)
Mengorientasi Masalah
• Guru menyampaikan dan menjelaskan permasalahan yang akan
diselesaikan oleh peserta didik pada LKPD
Mengorganisasi Kegiatan Pembelajaran
• Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok diskusi untuk
menyelesaikan LKPD
• Guru membagikan LKPD kepada setiap kelompok diskusi
Membimbing Penyelidikan
• Guru bertanya mengenai kesulitan yang dialami oleh peserta didik
secara individu maupun kelompok
• Guru menjawab pertanyaan-pertanyaan dari setiap peserta didik
secara individu atau di dalam kelompok
• Peserta didik menyelesaikan LKPD di dalam kelompok
Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak
Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik di dalam
kelompok untuk membagi bagian presentasi
• Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil
pengerjaan LKPD meiosis di dalam kelompok secara bergantian
Menganalisis dan Mengevaluasi
• Peserta didik mengerjakan evaluasi pengetahuan mengenai
pembelahan meiosis, gametogenesis, dan perbedaan dan
persamaan pembelahan mitosis dan meiosis pada assignment
microsoft teams (LMS)
III. Kegiatan Penutup (10 menit)
• Peserta didik bersama guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran
• Peserta didik bersama guru merefleksikan kegiatan pembelajaran
• Guru meminta peserta didik untuk mengisi lembar evaluasi sikap
teman sejawat melalui tautan yang sudah dikirimkan pada
announcement di channel microsoft teams (LMS)
• Guru mengingatkan kepada peserta didik untuk mempelajari
materi yang sudah dibagikan pada microsoft teams (LMS)
mengenai Pewarisan Sifat Menurut Hukum Mendel

I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


1. Teknik penilaian
a. Penilaian Pengetahuan : evaluasi individu
b. Penilaian Keterampilan : presentasi
c. Penilaian Sikap : observasi guru dan instrumen penilaian diri
2. Bentuk penilaian
a. Evaluasi Individu : soal pilihan ganda
b. Presentasi : lembar penilaian keterampillan presentasi
c. Observasi guru : lembar pengamatan sikap kerja sama peserta didik
d. Instrumen penilaian diri : lembar/form instrumen penilaian diri sikap kerja sama
3. Instrumen penilaian (contoh instrumen terlampir)
4. Remedial
• Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya belum
memenuhi nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM)
• Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui pengajaran di kelas, tutor
teman sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
• Tes remedial, dilakukan sebanyak 1 kali dan apabila setelah 1 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa
tes tertulis kembali.
5. Pengayaan
• Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan berupa materi yang masih dalam cakupan KD dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan atau materi melebihi cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

PEMBELAHAN SEL

Pembelahan sel merupakan proses ketika sel membelah diri menjadi dua atau lebih
menjadi sel baru. Tahun 1858, seorang dokter Jerman bernama Rudolf Virchow
mengemukakan teori mengenai sel, yakni “omnis cellula e cellula”. Artinya, setiap sel
berasal dari sel lainnya, sehingga sel memiliki keahlian untuk membelah atau memperbanyak
diri.
Pembelahan Sel merupakan cara sel memperbanyak diri atau yang disebut dengan
reproduksi. Sel sebagai bagian terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup. Pertumbuhan
dan perkembangan makhluk hidup berhubungan erat dengan proses pembelahan sel ini.
Namun demikian fungsi pembelahan sel pada makhluk hidup multiseluler dan uniseluler
sangat berbeda meski intinya sama yaitu perbayakan sel. Pembelahan sel sangat penting bagi
kelangsungan hidup semua makhluk. Sel sendiri mengalami pembelahan untuk:
 Pertumbuhan: Makhluk hidup dapat bertumbuh karena sel-selnya bertambah banyak.
Semakin banyak sel dalam makhluk hidup maka semakin besar ukuran makhluk hidup
itu.
 Perbaikan: Ketika tubuh terluka, setelah beberapa waktu bagian tubuh yang luka akan
menutup seperti semula. Pada Bagian tubuh yang terluka sesungguhnya terjadi kerusakan
jaringan. Perbaikan kerusakan jaringan pada tubuh merupakan hasil proses pembelahan
sel.
 Reproduksi atau perkembangbiakan: Salah satu ciri makhluk hidup adalah
berkembang biak untuk melestarikan keturunannya dengan beranak, bertelur, dan lain-
lain.
Pembelahan sel dibagi menjadi tiga cara, yaitu, amitosis (pembelahan biner), mitosis, dan
meiosis.

MITOSIS
Mitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi pada sel tubuh (somatik). Mitosis
berperan untuk proses pertumbuhan dan regenerasi sel. Pembelahan mitosis menghasilkan
dua sel anakan yang bersifat identik dengan induknya. Mitosis diawali dengan interfase.
Interfase terdiri atas tiga sub fase, yaitu G1, S, dan G2. Pada sub fase G1 sel akan
menggandakan organel-organel. Pada sub fase S terjadi replikasi materi genetik. Dan pada
sub fase G2 terjadi pembelahan sentriol dan peningkatan energi cadangan. Tahap-tahap yang
terjadi pada pembelahan mitosis antara lain:
1. Profase. Pada tahap ini, nukleolus dan membran inti mulai menghilang, kromatin memendek
dan menebal menjadi kromosom dengan dua kromatid, sentriol bergerak ke arah kutub yang
berlawanan dan membentuk benang-benang spindel.
2. Metafase. Pada tahap ini, kromosom berjejer di bidang pembelahan (ekuator) dan kromosom
dapat terlihat dengan jelas.
3. Anafase. Pada tahap ini, masing-masing kromatid akan bergerak ke arah kutub yang
berlawanan.
4. Telofase. Pada tahap ini, kromosom pada masing masing kutub akan berubah kembali
menjadi benang-benang kromatin, membran inti dan anak inti terbentuk kembali, terjadi
sitokinesis atau pembelahan sitoplasma sehingga sel terbagi menjadi dua bagian.

KANKER
Kanker merupakan penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal
yang tidak terkendali di dalam tubuh. Pertumbuhan sel abnormal ini dapat merusak sel normal di
sekitarnya dan di bagian tubuh yang lain. Kanker merupakan penyebab kematian kedua
terbanyak di seluruh dunia. Kanker sering menyebabkan kematian karena umumnya penyakit
ini tidak menimbulkan gejala pada awal perkembangannya, sehingga baru terdeteksi dan
diobati setelah mencapai stadium lanjut. Penyebab utama kanker adalah perubahan (mutasi)
Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak
Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII
genetik pada sel. Mutasi genetik akan membuat sel menjadi abnormal. Sebenarnya, tubuh
memiliki mekanisme sendiri untuk menghancurkan sel abnormal ini. Bila mekanisme tersebut
gagal, sel abnormal akan tumbuh secara tidak terkendali. Faktor yang dapat memicu
pertumbuhan sel kanker berbeda-beda, tergantung pada jenis kankernya. Meskipun demikian,
tidak ada jenis kanker yang spesifik hanya dipicu oleh 1 faktor.
Kanker payudara adalah kanker yang terbentuk di jaringan payudara. Kanker payudara
terjadi ketika sel-sel pada jaringan yang ada di payudara tumbuh tidak terkendali dan mengambil
alih jaringan payudara yang sehat dan sekitarnya.
Kanker payudara bisa terbentuk di kelenjar yang menghasilkan susu (lobulus) atau di
saluran (duktus) yang membawa air susu dari kelenjar ke puting payudara. Kanker juga bisa
terbentuk di jaringan lemak atau jaringan ikat di dalam payudara. Meski lebih sering terjadi
pada wanita, kanker payudara juga bisa menyerang pria.
Kanker payudara seringkali sulit terdeteksi di tahap awal karena ukurannya yang kecil.
Benjolan baru dapat teraba jika ukurannya cukup besar. Meski demikian, tidak semua
benjolan di payudara berarti kanker. Oleh karena itu, pemeriksaan penting dilakukan guna
memastikan apakah benjolan tersebut kanker atau bukan.
Belum diketahui apa yang menyebabkan sel kanker tumbuh di payudara. Tetapi, ada
sejumlah faktor yang bisa membuat seseorang berisiko terkena penyakit ini, di antaranya
memiliki berat badan berlebih, menstruasi terlalu muda, dan memiliki kebiasaan merokok.

Stadium Kanker Payudara

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

MEIOSIS DAN GAMETOGENESIS

Meiosis

Pembelahan meiosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan
haploid (n) yang berasal dari sel induk diploid (2n). Pada kejadian ini, setiap sel anakan
mempunyai separuh kromosom sel induk. Reproduksi seksual mencakup pembentukan
gamet- gamet (gametogenesis) dan pembuahannya (fertilisasi). Gametogenesis berlangsung di
dalam alat reproduksi (gametangium). Gamet bersifat haploid (n) tetapi berasal dari sebuah
sel induk diploid (2n). Berhubungan dengan hal tersebut, pembentukan gamet harus didahului
dengan pembelahan reduksi dari jumlah kromosom dan pembelahan ini disebut dengan
meiosis. Berbeda dengan mitosis, meiosis ini berlangsung dalam 2 tahap, yaitu Meiosis I dan
Meiosis II.

Meiosis I
Profase
I.
Profase 1 ini terdiri dari 5 subfase yang berbeda-beda. Subfase yang pertama disebut dengan
leptoten. Pada fase leptoten, kromatin berubah menjadi kromosom. Kromosom tersebut
terdiri dari 2 kromatid. Setelah subfase leptoten ini selesai, subfase selanjutnya, yaitu subfase
zigoten, dimulai. Pada subfase zigoten, kromosom tersebut kemudian saling berpasangan
dengan homolognya. Homolog tersebut disebut sinapsis. Subfase selanjutnya disebut dengan
pakiten. Di subfase pakiten, ada duplikasi kromosom. Subfase pakiten juga membentuk
kromosom tetrad. Setelah subfase pakiten, ada yang namanya subfase diploten. Di subfase
diploten ini terjadi pindah silang pada kiasma. Setelah proses pindah silang ini terjadi, subfase
selanjutnya, yaitu subfase diakinesis, terjadi. Pada subfase diakinesis ini membran inti
menghilang. Dengan berakhirnya subfase diakinesis, maka Profase 1 selesai.
Metafase I. Pada metafase 1, kromosom homolog mulai tersusun rapi di bagian ekuator. Di
dalam metafase 1, kromosom tersusun di atas lempeng metafase. Selain itu, benang spindel
menempel pada dua sentromer di masing-masing kromosom homolog.
Anafase I. Proses selanjutnya bernama anafase 1. Pada anafase 1, kromosom homolog akan bergerak
menuju kutub yang berlawanan akibat tarikan dari benang gelendong. Selain itu, juga akan terjadi
reduksi kromosom.
Telofase I. Proses selanjutnya setelah anafase 1 adalah telofase 1. Pada telofase 1, membran
inti mulai terbentuk kembali dan terjadi yang disebut dengan sitokinesis. Sitokinesis
merupakan kondisi ketika sitoplasma dari satu eukariotik sel membelah menjadi dua sel anak.
Pada telofase 1, sel membelah 2 dengan kromosom haploid (n).

Meiosis II
Profase II. Pada tahap profase 2 ini, sentrosom membelah menjadi 2 sentriol yang akan
bergerak ke kutub sel yang berlawanan. Kemudian, kromosom akan mulai memendek dan
menebal serta membran inti sel mulai menghilang. Akan tetapi, pada tahap ini pula mulai
terbentuk benang-benang spindel. Benang-benang spindel ini adalah bagian kromosom yang
berfungsi menggerakan kromosom pada saat sel mulai membelah.
Metafase II. Di fase metafase 2 ini, kromosom mulai tersusun rapi pada bidang ekuator.
Mulai tersusun benang-benang spindel yang salah satu ujungnya melekat pada sentromer,
sedangkan ujung lainnya melekat pada kutub pembelahan yang arahnya berlawanan.
Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak
Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

Anafase II. Proses selanjutnya bernama anafase 2. Pada fase anafase 2, terjadi pemisahan
kromatid dengan cara ditarik menuju kutub yang berlawanan. Kemudian, kromatid yang
sudah dipisah ini resmi disebut sebagai kromosom.
Telofase II. Pada telofase 2, benang-benang spindel menghilang dan membran inti mulai
terlihat. Pada fase ini juga terjadi proses yang namanya sitokinesis atau pembelahan
sitoplasma.

Diagram Fase Pembelahan Meiosis

Gametogenesis

Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Sel gamet terdiri
dari gamet jantan (spermatozoa) yang dihasilkan di testis dan gamet betina (ovum) yang
dihasilkan di ovarium.
Pembelahan sel kelamin atau gamet sebagai agen utama dalam proses reproduksi
manusia. Pada pembelahan mitosis menghasilkan sel baru yang jumlah kromosomnya sama
persis dengan sel induk yang bersifat diploid (2n) yaitu 23 pasang/ 46 kromosom, sedangkan
pada meiosis jumlah kromosom pada sel baru hanya bersifat haploid (n) yaitu 23 kromosom.
Gametogenesis pada hewan dibagi menjadi dua yaitu spermatogenesis dan oogenesis.

Spermatogenesis dan Oogenesis

Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel spermatozoa (tunggal: spermatozoon)


yang terjadi di organ kelamin (gonad) jantan yaitu testis tepatnya di tubulus seminiferus. Sel
spermatozoa, disingkat sperma yang bersifat haploid (n) dibentuk di dalam testis melewati
sebuah proses kompleks. Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal dengan
melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel. Pematangan sel terjadi di tubulus
seminiferous yang kemudian disimpan dalam epididimis. Tubulus seminiferus terdiri dari
sejumlah besar sel germinal yang disebut spermatogonia (jamak).
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium. Oogenesis
dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogonia (tunggal: oogonium).
Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak di dalam kandungan, yaitu di dalam ovari
Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak
Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

fetus perempuan. Pada akhir bulan ketiga usia fetus, semua oogonia yang bersifat diploid
telah selesai dibentuk dan siap memasuki tahap pembelahan. Semula oogonia membelah
secara mitosis menghasilkan oosit primer. Pada perkembangan fetus selanjutnya, semua oosit
primer membelah secara miosis, tetapi hanya sampai fase profase.

Oogenesis dan Spermatogenesis

Mikrosporogenesis dan Megasporogenesis

Mikrosporogenesis berlangsung di dalam benang sari, yaitu pada bagian kepala sari
atau anthera. Kepala sari ini meng- hasilkan serbuk sari, yang mengandung sel sperma.
Pembentukan sel sperma dimulai dari sebuah sel in- duk mikrospora diploid yang disebut
mikros porosit di dalam anthera. Mikrosporosit ini mengalami meiosis I menghasilkan
sepasang sel haploid. Selanjutnya, sel ini mengalami meiosis II dan menghasilkan 4
mikrospora yang haploid. Keempat mikrospora ini berkelompok menjadi satu sehingga
disebut sebagai tetrad. Setiap mikrospora mengalami pembelahan mi- tosis. Pembelahan ini
menghasilkan dua sel, yaitu sel generatif dan sel vegetatif. Sel vege tatif ini mempu- nyai
ukuran yang lebih besar daripada sel generatif. Struktur bersel dua ini terbungkus dalam
dinding sel yang tebal. Kedua sel dan dinding sel ini ber- sama-sama membentuk sebuah
butiran serbuk sari yang belum dewasa. Setelah terbentuk serbuk sari, inti generatif membelah
secara mitosis tanpa disertai sitokinesis, sehingga terbentuklah dua inti sel sperma. Sementara
itu, inti vegetatifnya tidak membelah. Pembentukan sel sperma ini dapat terjadi sebelum
serbuk sari keluar dari anthera atau pada saat serbuk sari sampai di kepala putik stigma. Pada
saat inilah, tangkai serbuk sari mulai tumbuh. Pada umumnya, pembelahan mitosis sel
generatif terjadi setelah buluh serbuk sari menembus stigma atau mencapai kantung embrio di
dalam bakal biji ovulum.
Megasporogenesis merupakan proses pembentukan gamet betina Gambar 4.24. Proses
ini terjadi di dalam bagian betina bunga, yaitu bakal biji ovulum yang dibungkus oleh bakal
buah ovarium pada pangkal putik. Di dalam bakal biji terdapat sporangium yang mengandung
megasporofi t yang bersifat diploid. Selanjutnya, megasporofi t mengalami meiosis
menghasilkan 4 megaspora haploid yang letaknya berderet. Tiga buah megaspora mengalami
Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak
Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

degenerasi dan mati, tinggal sebuah megaspora yang masih hidup. Megaspora yang hidup ini
mengalami pembelahan kromosom secara mitosis 3 kali berturut-turut, tanpa diikuti
pembelahan sitoplasma. Hasilnya berupa sebuah sel besar yang disebut kandung lembaga
muda yang mengan dung delapan inti haploid. Kandung lembaga ini dikelilingi kulit
integumen. Di ujungnya terdapat sebuah lubang mikropil sebagai tempat masuknya saluran
serbuk sari ke dalam kandung lembaga. Selanjutnya, tiga dari delapan inti tadi menempatkan
diri di dekat mikropil. Dua di antara tiga inti yang merupakan sel sinergid meng- alami
degenerasi. Sementara itu, inti yang ketiga berkembang menjadi sel telur. Tiga buah inti
lainnya bergerak ke arah kutub kalaza, tetapi kemudian mengalami degenerasi pula. Ketiga
inti ini dinamakan inti antipoda. Sisanya, dua inti yang disebut inti kutub, bersatu di tengah
kandung lembaga dan terjadilah sebuah inti diploid 2n. Inti ini disebut inti kandung lembaga
sekunder. Ini berarti kandung lembaga telah masak, yang disebut megagametofit dan siap
untuk dibuahi.

Mikrosporogenesis

Megasporogenesis

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

Pembuahan Ganda

Pembuahan ganda adalah proses pembuhan yang terjadi pada tumbuhan berbiji
tertutup dimana akan terjadi 2 proses pembuahan untuk menghasilkan embrio dan cadangan
makanan.
Pembuahan pada tumbuhan adalah proses meleburnya (menyatunya) inti sperma dan
ovum yang terjadi di dasar putik untuk membentuk embrio tumbuhan. Dalam tumbuhan
tingkat tinggi dikenal 2 macam pembuahan yaitu pembuahan tunggal dan pembuahan ganda.
Pembuahan tunggal terjadi pada gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) sedangkan
pembuahan ganda akan terjadi pada angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup).
Angiospermae mengalami pembuahan ganda untuk membentuk embrio dan cadangan
makanan (endosperma). Disebut pembuahan ganda karena memang terjadi dua kali proses
pembuahan yaitu:
 Peleburan inti generatif 1 dengan ovum (sel telur) membentuk zigot yang akan
berkembang menjadi embrio.
 Peleburan inti generatif 2 dengan inti kandung lembaga sekunder membentuk
endosperma (cadangan makanan).

Pembuahan Ganda Pada Tumbuhan Berbunga

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

Beberapa media pembelajaran yang digunakan dalam perangkat ini dapat diakses pada laman
berikut ini:
1. Video Meiosis (https://www.youtube.com/watch?v=jjEcHra3484)

2. Video Spermiogenesis (https://www.youtube.com/watch?v=1GQJAWOn7a0)

3. Flipbook materi Pembelahan Sel


(https://sobisobatbiologi.wixsite.com/sobatbiologi/media)

4. LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

5. Materi Pembelajaran (Powerpoint Pembelahan Sel)

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

LKPD 1
Satuan Pendidikan : SMA Kristen Immanuel Pontianak
Mata Pelajaran : Biologi
Materi : Pembelahan Mitosis
Kelas/Semester : XII IPA/Ganjil

Tujuan Pembelajaran:
3.4.1 Menganalisis perbedaan tahapan dan ciri-ciri pembelahan mitosis berdasarkan
gambar
4.4.1 Menganalisis data pengamatan pembelahan sel
4.4.2 Mempresentasikan hasil pengolahan data pengamatan pembelahan sel

Petunjuk Pengerjaan:
1. Bergabunglah dengan kelompok diskusi!
2. Tuliskan nama anggota kelompok pada kolom identitas yang sudah disediakan!
3. Bacalah dasar teori yang diberikan mengenai pembelahan mitosis dan kanker payudara!
4. Pada Aktivitas 1 amatilah gambar fase-fase pembelahan mitosis dan tentukanlah Nama
fase yang terjadi berdasarkan gambar secara berurutan mulai dari tahap awal sampai
akhir kemudian sunting dan tempel gambar yang sesuai dengan nama urutan fase pada
pembelahan mitosis yang sudah ditentukan pada bagian yang telah disediakan!
5. Selanjutnya tuliskan Nama fase, alphabet, dan analisislah satu ciri dari masing-masing
fase yang sesuai dengan gambar melalui kajian literatur.
6. Pada Aktivitas 2, buatlah slogan, poster, atau sejenisnya untuk mendukung para
penderita kanker payudara!
7. Kumpulkan LKPD kepada guru!
8. Presentasikan hasil kerja kelompok di hadapan guru dan teman-teman lainnya!
___________________________________________________________________________
Kelas :
Hari/Tanggal :
Nama (anggota kelompok) :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII
DASAR TEORI

PEMBELAHAN SEL
Pembelahan sel merupakan proses ketika sel membelah diri menjadi dua atau lebih
menjadi sel baru. Tahun 1858, seorang dokter Jerman bernama Rudolf Virchow
mengemukakan teori mengenai sel, yakni “omnis cellula e cellula”. Artinya, setiap sel
berasal dari sel lainnya, sehingga sel memiliki keahlian untuk membelah atau memperbanyak
diri.
Pembelahan Sel merupakan cara sel memperbanyak diri atau yang disebut dengan
reproduksi. Sel sebagai bagian terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup. Pertumbuhan
dan perkembangan makhluk hidup berhubungan erat dengan proses pembelahan sel ini.
Namun demikian fungsi pembelahan sel pada makhluk hidup multiseluler dan uniseluler
sangat berbeda meski intinya sama yaitu perbayakan sel. Pembelahan sel sangat penting bagi
kelangsungan hidup semua makhluk. Sel sendiri mengalami pembelahan untuk:
 Pertumbuhan: Makhluk hidup dapat bertumbuh karena sel-selnya bertambah banyak.
Semakin banyak sel dalam makhluk hidup maka semakin besar ukuran makhluk hidup
itu.
 Perbaikan: Ketika tubuh terluka, setelah beberapa waktu bagian tubuh yang luka akan
menutup seperti semula. Pada Bagian tubuh yang terluka sesungguhnya terjadi kerusakan
jaringan. Perbaikan kerusakan jaringan pada tubuh merupakan hasil proses pembelahan
sel.
 Reproduksi atau perkembangbiakan: Salah satu ciri makhluk hidup adalah
berkembang biak untuk melestarikan keturunannya dengan beranak, bertelur, dan lain-
lain.
Pembelahan sel dibagi menjadi tiga cara, yaitu, amitosis (pembelahan biner), mitosis, dan
meiosis.

MITOSIS
Mitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi pada sel tubuh (somatik). Mitosis
berperan untuk proses pertumbuhan dan regenerasi sel. Pembelahan mitosis menghasilkan
dua sel anakan yang bersifat identik dengan induknya. Mitosis diawali dengan interfase.
Interfase terdiri atas tiga sub fase, yaitu G1, S, dan G2. Pada sub fase G1 sel akan
menggandakan organel-organel. Pada sub fase S terjadi replikasi materi genetik. Dan pada
sub fase G2 terjadi pembelahan sentriol dan peningkatan energi cadangan. Tahap-tahap yang
terjadi pada pembelahan mitosis antara lain:
5. Profase. Pada tahap ini, nukleolus dan membran inti mulai menghilang, kromatin memendek
dan menebal menjadi kromosom dengan dua kromatid, sentriol bergerak ke arah kutub yang
berlawanan dan membentuk benang-benang spindel.
6. Metafase. Pada tahap ini, kromosom berjejer di bidang pembelahan (ekuator) dan kromosom
dapat terlihat dengan jelas.
7. Anafase. Pada tahap ini, masing-masing kromatid akan bergerak ke arah kutub yang
berlawanan.
8. Telofase. Pada tahap ini, kromosom pada masing masing kutub akan berubah kembali
menjadi benang-benang kromatin, membran inti dan anak inti terbentuk kembali, terjadi
sitokinesis atau pembelahan sitoplasma sehingga sel terbagi menjadi dua bagian.

KANKER
Kanker merupakan penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal
yang tidak terkendali di dalam tubuh. Pertumbuhan sel abnormal ini dapat
merusak sel normal di sekitarnya dan di bagian tubuh yang lain. Kanker merupakan
penyebab kematian kedua terbanyak di seluruh dunia. Kanker sering menyebabkan kematian
karena umumnya penyakit ini tidak menimbulkan gejala pada awal perkembangannya,
Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak
Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII
sehingga baru terdeteksi dan diobati setelah mencapai stadium lanjut. Penyebab utama kanker
adalah perubahan (mutasi) genetik pada sel. Mutasi genetik akan membuat sel menjadi
abnormal. Sebenarnya, tubuh memiliki mekanisme sendiri untuk menghancurkan sel
abnormal ini. Bila mekanisme tersebut gagal, sel abnormal akan tumbuh secara tidak
terkendali. Faktor yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker berbeda-beda, tergantung pada
jenis kankernya. Meskipun demikian, tidak ada jenis kanker yang spesifik hanya dipicu oleh 1
faktor.
Kanker payudara adalah kanker yang terbentuk di jaringan payudara. Kanker payudara
terjadi ketika sel-sel pada jaringan yang ada di payudara tumbuh tidak terkendali dan mengambil
alih jaringan payudara yang sehat dan sekitarnya.
Kanker payudara bisa terbentuk di kelenjar yang menghasilkan susu (lobulus) atau di
saluran (duktus) yang membawa air susu dari kelenjar ke puting payudara. Kanker juga bisa
terbentuk di jaringan lemak atau jaringan ikat di dalam payudara. Meski lebih sering terjadi
pada wanita, kanker payudara juga bisa menyerang pria.
Kanker payudara seringkali sulit terdeteksi di tahap awal karena ukurannya yang kecil.
Benjolan baru dapat teraba jika ukurannya cukup besar. Meski demikian, tidak semua
benjolan di payudara berarti kanker. Oleh karena itu, pemeriksaan penting dilakukan guna
memastikan apakah benjolan tersebut kanker atau bukan.
Belum diketahui apa yang menyebabkan sel kanker tumbuh di payudara. Tetapi, ada
sejumlah faktor yang bisa membuat seseorang berisiko terkena penyakit ini, di antaranya
memiliki berat badan berlebih, menstruasi terlalu muda, dan memiliki kebiasaan merokok.

Stadium Kanker Payudara

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

AKTIVITAS 1 - MITOSIS

Gambar urutan fase pembelahan sel

Submit Page

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Gambar fase pembelahan mitosis

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII
Tentukan Nama tahap pembelahan mitosis secara berurutan, alphabet, dan 1 ciri pada masing-
masing fase sesuai dengan urutannya!

Nama Fase Alfabet Ciri

Submit Page

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

AKTIVITAS 2 - KANKER
PAYUDARA
Perhatikan informasi di bawah ini!

Untuk memperingati Hari Kanker Payudara Sedunia yang jatuh pada tanggal 26 Oktober,
buatlah sebuah slogan, poster, infografis, atau sejenisnya yang berisikan informasi,
ajakan, atau pun dukungan kepada semua orang atau pun kepada semua penderita
kanker payudara yang ada di Indonesia maupun di seluruh dunia. Pindahkan hasil
karyamu ke dalam kotak di bawah ini dan presentasikanlah!

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

LKPD 2
Satuan Pendidikan : SMA Kristen Immanuel Pontianak
Mata Pelajaran : Biologi
Materi : Pembelahan Mitosis
Kelas/Semester : XII IPA/Ganjil

Tujuan Pembelajaran:
1. Mengidentifikasi fase-fase pembelahan mitosis
2. Menghitung persentase fase-fase pembelahan mitosis pada sel tumbuhan

Petunjuk Pengerjaan:
1. Bergabunglah dengan kelompok diskusi!
2. Tuliskan nama anggota kelompok pada kolom identitas yang sudah disediakan!
3. Bacalah keterangan mengenai diagram yang diberikan!
4. Identifikasi fase-fase pembelahan mitosis pada diagram yang diberikan
5. Gunakan pensil warna atau highlighter untuk mewarrnai setiap fase yang berbeda dengan
menggunakan warna yang berbeda!
6. Tentukan dan tuliskanlah nama fase untuk setiap sel pada kolom yang disediakan sesuai
dengan nomornya!
7. Hitunglah persentase sel yang berada pada fase-fase tertentu sesuai dengan pertanyaan!
8. Kumpulkan LKPD kepada guru!
9. Presentasikan hasil kerja kelompok di hadapan guru dan teman-teman lainnya!
___________________________________________________________________________
Kelas :
Hari/Tanggal :
Nama (anggota kelompok) :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Submit Page

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII
Keterangan: Gambar berikut menunjukkan gambar sel-sel pada ujung akar bawang dengan
fase-fase pembelahan mitosis yang berbeda pada setiap selnya. Fase-fase pembelahan mitosis
yang terlihat adalah interfase, profase, metaphase, anaphase, dan telofase.

1. ____________________________________ 16. ____________________________________

2. ____________________________________ 17. ____________________________________

3. ____________________________________ 18. ____________________________________

4. ____________________________________ 19. ____________________________________

5. ____________________________________ 20. ____________________________________

6. ____________________________________ 21. ____________________________________

7. ____________________________________ 22. ____________________________________

8. ____________________________________ 23. Berapa persentase sel dalam keadaan


interfase?
9. ____________________________________

10. ___________________________________

11. ___________________________________
24. . Berapa persentase sel dalam keadaan
12. ___________________________________
metafase?
13. ___________________________________

14. ___________________________________

15.____________________________________

Submit Page

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


Satuan Pendidikan : SMA Kristen Immanuel Pontianak
Mata Pelajaran : Biologi
Materi : Pembelahan Meiosis
Kelas/Semester : XII IPA/Ganjil

Tujuan Pembelajaran:
1. Menganalisis tahapan dan ciri-ciri pembelahan meiosis berdasarkan gambar dengan tepat
2. Menganalisis perbedaan tahapan dan ciri-ciri pembelahan meiosis berdasarkan gambar
dengan tepat
3. Menganalisis peristiwa gametogenesis pada tumbuhan dan hewan

Petunjuk Pengerjaan:
1. Bergabunglah dengan kelompok diskusi Anda
2. Tuliskan nama Anda dan atau anggota kelompok Anda pada kolom identitas yang sudah
disediakan!
3. Bacalah dasar teori yang diberikan mengenai pembelahan meiosis dan gametogenesis!
4. Pada Aktivitas 1 Anda akan mengobservasi diagram fase-fase pada pembelahan meiosis,
menganalisis urutan fase berdasarkan gambar dan karakteristiknya. Kemudian
melengkapi tabel pembelahan meiosis dengan memotong gambar fase dan
menempelkannya pada kolom tabel yang telah disediakan, kemudian lengkapilah Nama
dan ciri-ciri dari fase berdasarkan gambar!
5. Pada Aktivitas 2 Anda akan menganalisis dan melengkapi ciri-ciri pembelahan mitosis
dan meiosis serta menuliskan persamaan dan perbedaan dari keduanya pada diagram
venn yang telah disediakan.
6. Pada Aktivitas 3 Anda akan menganalisis diagram mengenai spermatogenesis dan
oogenesis kemudian melengkapi bagian yang kosong pada kotak dengan mengisi nama
bagian dan sifat sel!
7. Kumpulkanlah LKPD ini kepada guru!
8. Presentasikanlah jawaban LKPD Anda!
Kelas :
Hari/Tanggal :
Kelompok :
Nama :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


MEIOSIS DAN GAMETOGENESIS

Meiosis
Pembelahan meiosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan
haploid (n) yang berasal dari sel induk diploid (2n). Pada kejadian ini, setiap sel anakan
mempunyai separuh kromosom sel induk. Reproduksi seksual mencakup pembentukan
gamet-gamet (gametogenesis) dan pembuahannya (fertilisasi). Gametogenesis berlangsung di
dalam alat reproduksi (gametangium). Gamet bersifat haploid (n) tetapi berasal dari sebuah
sel induk diploid (2n). Berhubungan dengan hal tersebut, pembentukan gamet harus didahului
dengan pembelahan reduksi dari jumlah kromosom dan pembelahan ini disebut dengan
meiosis. Berbeda dengan mitosis, meiosis ini berlangsung dalam 2 tahap, yaitu Meiosis I dan
Meiosis II.

Meiosis I
Profase I.
Profase 1 ini terdiri dari 5 subfase yang berbeda-beda. Subfase yang pertama disebut dengan
leptoten. Pada fase leptoten, kromatin berubah menjadi kromosom. Kromosom tersebut terdiri
dari 2 kromatid. Setelah subfase leptoten ini selesai, subfase selanjutnya, yaitu subfase
zigoten, dimulai. Pada subfase zigoten, kromosom tersebut kemudian saling berpasangan
dengan homolognya. Homolog tersebut disebut sinapsis. Subfase selanjutnya disebut dengan
pakiten. Di subfase pakiten, kromosom homolog yang saling berpasangan akan membentuk
tetrad. Setelah subfase pakiten, ada yang namanya subfase diploten. Di subfase diploten ini
terjadi pindah silang pada kiasma. Setelah proses pindah silang ini terjadi, subfase
selanjutnya, yaitu subfase diakinesis, terjadi. Pada subfase diakinesis ini membran inti
menghilang. Dengan berakhirnya subfase diakinesis, maka Profase 1 selesai.
Metafase I.
Pada metafase 1, kromosom homolog mulai tersusun rapi di bagian ekuator. Di dalam
metafase 1, kromosom tersusun di atas lempeng metafase. Selain itu, benang spindel
menempel pada dua sentromer di masing-masing kromosom homolog.
Anafase I.
Proses selanjutnya bernama anafase 1. Pada anafase 1, kromosom homolog akan bergerak
menuju kutub yang berlawanan akibat tarikan dari benang gelendong. Selain itu, juga akan
terjadi reduksi kromosom.
Telofase I.
Proses selanjutnya setelah anafase 1 adalah telofase 1. Pada telofase 1, membran inti mulai
terbentuk kembali dan terjadi yang disebut dengan sitokinesis. Sitokinesis merupakan kondisi
ketika sitoplasma dari satu eukariotik sel membelah menjadi dua sel anak. Pada telofase 1, sel
membelah 2 dengan kromosom haploid (n).

Meiosis II
Profase II.
Pada tahap profase 2 ini, sentrosom membelah menjadi 2 sentriol yang akan bergerak ke
kutub sel yang berlawanan. Kemudian, kromosom akan mulai memendek dan menebal serta
membran inti sel mulai menghilang. Akan tetapi, pada tahap ini pula mulai terbentuk benang-
benang spindel. Benang-benang spindel ini adalah bagian kromosom yang berfungsi
menggerakan kromosom pada saat sel mulai membelah.
Metafase II. Di fase metafase 2 ini, kromosom mulai tersusun rapi pada bidang ekuator.
Mulai tersusun benang-benang spindel yang salah satu ujungnya melekat pada sentromer,
sedangkan ujung lainnya melekat pada kutub pembelahan yang arahnya berlawanan.
Anafase II. Proses selanjutnya bernama anafase 2. Pada fase anafase 2, terjadi pemisahan
kromatid dengan cara ditarik menuju kutub yang berlawanan. Kemudian, kromatid yang
Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

sudah dipisah ini resmi disebut sebagai kromosom.


Telofase II. Pada telofase 2, benang-benang spindel menghilang dan membran inti mulai
terlihat. Pada fase ini juga terjadi proses yang namanya sitokinesis atau pembelahan
sitoplasma.

Diagram Fase Pembelahan Meiosis

Gametogenesis
Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Sel gamet terdiri
dari gamet jantan (spermatozoa) yang dihasilkan di testis dan gamet betina (ovum) yang
dihasilkan di ovarium.
Pembelahan sel kelamin atau gamet sebagai agen utama dalam proses reproduksi
manusia. Pada pembelahan mitosis menghasilkan sel baru yang jumlah kromosomnya sama
persis dengan sel induk yang bersifat diploid (2n) yaitu 23 pasang/ 46 kromosom, sedangkan
pada meiosis jumlah kromosom pada sel baru hanya bersifat haploid (n) yaitu 23 kromosom.
Gametogenesis pada hewan dibagi menjadi dua yaitu spermatogenesis dan oogenesis.

Spermatogenesis dan Oogenesis


Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel spermatozoa (tunggal: spermatozoon)
yang terjadi di organ kelamin (gonad) jantan yaitu testis tepatnya di tubulus seminiferus. Sel
spermatozoa, disingkat sperma yang bersifat haploid (n) dibentuk di dalam testis melewati
sebuah proses kompleks. Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal dengan
melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel. Pematangan sel terjadi di tubulus
seminiferous yang kemudian disimpan dalam epididimis. Tubulus seminiferus terdiri dari
sejumlah besar sel germinal yang disebut spermatogonia (jamak).
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium. Oogenesis
dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogonia (tunggal: oogonium).
Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak di dalam kandungan, yaitu di dalam ovari
fetus perempuan. Pada akhir bulan ketiga usia fetus, semua oogonia yang bersifat diploid
telah selesai dibentuk dan siap memasuki tahap pembelahan. Semula oogonia membelah
secara mitosis menghasilkan oosit primer. Pada perkembangan fetus selanjutnya, semua oosit
primer membelah secara meiosis, tetapi hanya sampai fase profase.

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

Spermatogenesis dan Oogenesis

Mikrosporogenesis dan Megasporogenesis


Mikrosporogenesis atau pembentukan sel kelamin jantan pada tumbuhan berlangsung
di dalam benang sari, yaitu pada bagian kepala sari atau anthera. Kepala sari ini menghasilkan
serbuk sari, yang mengandung sel sperma. Pembentukan sel sperma dimulai dari sebuah sel
induk mikrospora diploid yang disebut mikrosporosit di dalam anthera. Mikrosporosit ini
mengalami meiosis I menghasilkan sepasang sel haploid. Selanjutnya, sel ini mengalami
meiosis II dan menghasilkan 4 mikrospora yang haploid. Keempat mikrospora ini
berkelompok menjadi satu sehingga disebut sebagai tetrad. Setiap mikrospora mengalami
pembelahan mitosis. Pembelahan ini menghasilkan dua sel, yaitu sel generatif dan sel
vegetatif. Sel vegetatif ini mempunyai ukuran yang lebih besar daripada sel generatif. Struktur
bersel dua ini terbungkus dalam dinding sel yang tebal. Kedua sel dan dinding sel ini
bersama-sama membentuk sebuah butiran serbuk sari yang belum dewasa. Setelah terbentuk
serbuk sari, inti generatif membelah secara mitosis tanpa disertai sitokinesis, sehingga
terbentuklah dua inti sel sperma. Sementara itu, inti vegetatifnya tidak membelah.
Pembentukan sel sperma ini dapat terjadi sebelum serbuk sari keluar dari anthera atau pada
saat serbuk sari sampai di kepala putik stigma. Pada saat inilah, tangkai serbuk sari mulai
tumbuh. Pada umumnya, pembelahan mitosis sel generatif terjadi setelah buluh serbuk sari
menembus stigma atau mencapai kantung embrio di dalam bakal biji ovulum.
Megasporogenesis merupakan proses pembentukan gamet betina. Proses ini terjadi di
dalam bagian betina bunga, yaitu bakal biji (ovulum) yang dibungkus oleh bakal buah
(ovarium) pada pangkal putik. Di dalam bakal biji terdapat sporangium yang mengandung
megasporofit (sel induk megaspora) yang bersifat diploid. Selanjutnya, megasporofit
mengalami meiosis menghasilkan 4 megaspora haploid yang letaknya berderet. Tiga buah
megaspora mengalami degenerasi dan mati, tinggal sebuah megaspora yang masih hidup.
Megaspora yang hidup ini mengalami pembelahan mitosis 3 kali berturut-turut. Hasilnya
berupa sebuah sel besar yang disebut kandung lembaga muda yang mengandung delapan inti
Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak
Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

haploid (n). Kandung lembaga ini dikelilingi kulit integumen. Di ujungnya terdapat sebuah
lubang mikropil sebagai tempat masuknya saluran serbuk sari ke dalam kandung lembaga.
Selanjutnya, tiga dari delapan inti tadi menempatkan diri di dekat mikropil. Dua di antara tiga
inti yang merupakan sel sinergid mengalami degenerasi. Sementara itu, inti yang ketiga
berkembang menjadi sel telur. Tiga buah inti lainnya bergerak ke arah kutub kalaza, tetapi
kemudian mengalami degenerasi pula. Ketiga inti ini dinamakan inti antipoda. Sisanya, dua
inti yang disebut inti kutub, bersatu di tengah kandung lembaga dan terbentuklah sebuah inti
diploid (2n). Inti ini disebut inti kandung lembaga sekunder atau inti polar. Ini berarti
kandung lembaga telah masak, yang disebut megagametofit dan siap untuk dibuahi.

Mikrosporogenesis dan Megasporogenesis Pada Tumbuhan Berbunga

Pembuahan Ganda
Pembuahan ganda adalah proses pembuhan yang terjadi pada tumbuhan berbiji
tertutup dimana akan terjadi 2 proses pembuahan untuk menghasilkan embrio dan cadangan
makanan.
Pembuahan pada tumbuhan adalah proses meleburnya (menyatunya) inti sperma dan
ovum yang terjadi di dasar putik untuk membentuk embrio tumbuhan. Dalam tumbuhan
tingkat tinggi dikenal 2 macam pembuahan yaitu pembuahan tunggal dan pembuahan ganda.
Pembuahan tunggal terjadi pada gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) sedangkan
pembuahan ganda akan terjadi pada angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup).
Angiospermae mengalami pembuahan ganda untuk membentuk embrio dan cadangan
makanan (endosperma). Disebut pembuahan ganda karena memang terjadi dua kali proses
pembuahan yaitu:
 Peleburan inti generatif 1 dengan ovum (sel telur) membentuk zigot yang akan
berkembang menjadi embrio.

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

 Peleburan inti generatif 2 dengan inti kandung lembaga sekunder membentuk


endosperma (cadangan makanan).

Pembuahan Ganda Pada Tumbuhan Berbunga

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

AKTIVITAS 1 - MEIOSIS

 Diagram di bawah ini menunjukkan gambar fase pembelahan meiosis namun belum berurutan.
 Angka tidak menunjukkan urutan namun hanya memberikan tanda pada gambar
 Observasilah gambar fase pembelahan meiosis di bawah ini, analisis dan urutkanlah berdasarkan
karakteristiknya dengan memperhatikan dasar teori dan sumber-sumber lainnya!
 Gunting/potong gambar fase berikut kemudian tempelkanlah pada kolom Gambar pada tabel yang
telah disediakan di halaman berikutnya!
 Analisis dan tuliskanlah nama dan ciri-ciri fase berdasarkan gambar yang Anda masukkan pada
kolom tabel!

Fase-fase Pembelahan Meiosis (belum berurutan)

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

AKTIVITAS 1 - MEIOSIS

Tabel Fase Pembelahan Meiosis dan Ciri-cirinya


Gambar Nama Fase Ciri-ciri

Interfase

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

AKTIVITAS 1 - MEIOSIS

Tabel Fase Pembelahan Meiosis dan Ciri-cirinya (Lanjutan)


Gambar Nama Fase Ciri-ciri

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

AKTIVITAS 2 – PERBANDINGAN

 Berikut ini adalah diagram venn yang menunjukkan hubungan antara ciri-ciri masing-masing
dari pembelahan mitosis dengan meiosis serta persamaannya
 Tuliskan minimal 4 perbedaan pada masing-masing pembelahan MITOSIS dan MEIOSIS dan
tuliskan minimal 2 persamaan pada bagian irisan (similarities) diagram venn berikut.

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

AKTIVITAS 3 – GAMETOGENESIS

 Diagram berikut ini menunjukkan peristiwa spermatogenesis dan oogenesis


 Lengkapilah nama dari tiap tahapan dan karakteristik selnya
 Karakteristik:
 Haploid (n)
 Diploid (2n)

Diagram Spermatogenesis dan Oogenesis

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII
A. PENILAIAN PENGETAHUAN

Evaluasi Individu Pertemuan I

1. Kisi-Kisi Soal Evaluasi Individu

Ranah Bentuk No.


IPK Materi Indikator Butir Soal Kognitif Soal Soal
Dengan disajikan gambar salah C2 Pilihan 1
satu fase pembelahan mitosis Ganda
maka peserta didik mampu
mengidentifikasi nama fase
pembelahan mitosis
Dengan disajikan gambar fase C4 Pilihan 2
mitosis maka peserta didik Ganda
mampu menganalisis gambar yang
3.4.1 memiliki karakteristik yang
Menganalisis disebutkan
perbedaan
Dengan disajikan beebrapa fase C4 Pilihan 3
tahapan dan
pada pembelahan mitosis maka Ganda
ciri-ciri Pembelahan peserta didik mampu menganalisis
pembelahan Mitosis fase yang memiliki karakteristik
mitosis
tertentu
berdasarkan
gambar Dengan disajikan gambar fase- C3 Pilihan 4
fase mitosis secara acak maka Ganda
peserta didik mampu mengurutkan
fase pembelahan mitosis dengan
tepat
Dengan disajikan gambar dua fase C2 Pilihan 5
yang berbeda pada pembelahan Ganda
mitosis maka peserta didik mampu
menentukan nama fase

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII
2. Instrumen Penilaian Evaluasi Individu

Evaluasi 3.4.1
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.4.1 Menganalisis perbedaan tahapan dan ciri-ciri pembelahan mitosis berdasarkan
gambar
Instruksi Pengerjaan Soal:
Pilihlah jawaban yang paling tepat dari pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Gambar berikut menunjukkan fase pembelahan mitosis.

Keadaan pada gambar terjadi pada fase....


A. profase
B. metaphase
C. anaphase
D. telofase
E. interfase

2. Gambar berikut menunjukkan fase pada pembelahan mitosis

Ciri dari fase terjadi pembelahan sitoplasma dan kromosom berjejer di bidang ekuator
ditunjukkan berturut-turut oleh gambar ....
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4

3. Gambar di bawah ini menunjukkan fase-fase pembelahan mitosis.

Membran inti menghilang dan sentriol bergerak ke kutub yang berlawanan ditunjukkan oleh gambar
nomor ….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak
Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII
4. Berikut ini merupakan fase-fase pada pembelahan mitosis.

Urutan proses pembelahan mitosis yang tepat adalah ….


A. 1-2-3-4
B. 2-3-4-1
C. 3-2-1-4
D. 4-2-3-1
E. 3-2-4-1

5. Gambar-gambar di bawah ini menunjukkan fase-fase pembelahan mitosis.

Nama fase yang ditunjukkan pada nomor 1 dan 2 berturut-turut adalah ....
A. profase dan anafase
B. anafase dan profase
C. metafase dan anafase
D. telofase dan anafase
E. profase dan telofase

3. Kunci Jawaban
No. Kunci Jawaban Skor
1 D 1
2 B 1
3 E 1
4 B 1
5 A 1
Skor Total 5

4. Rubrik Penilaian:
Setiap jawaban benar mendapatkan skor 1 dan setiap jawaban salah mendapatkan skor 0

5. Pedoman Penilaian:
Nilai: Jumlah Skor x 100
5

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

3. Kisi-Kisi Soal Evaluasi Individu


Ranah Bentuk No.
IPK Materi Indikator Butir Soal Kognitif Soal Soal
Peserta didik mampu C2 Pilihan 1
mengidentifikasi nama subfase Ganda
dari profase I dengan karakteristik
terjadinya pindah silang
Dengan disajikan gambar fase C4 Pilihan 2
meiosis maka peserta didik Ganda
mampu menganalisis karakteristik
pada fase yang ditunjuk oleh
gambar
Dengan disajikan beebrapa fase C4 Pilihan 3
pada pembelahan meiosis maka Ganda
peserta didik mampu menganalisis
fase yang memiliki karakteristik
terjadi sitokinesis dan
Menganalisis menghasilkan sel anakan dengan
perbedaan jumlah kromosom separuh dari
tahapan dan kromosom induk namun masih
ciri-ciri memiliki dua kromatid pada setiap
pembelahan kromosom
meiosis Dengan disajikan gambar salah C4 Pilihan 4
berdasarkan satu fase pada pembelahan Ganda
gambar meiosis I maka peserta didik
Pembelahan mampu menganalisis karakteristik
Meiosis dari fase yang ditunjukkan oleh
gambar

Dengan disajikan gambar dua fase C4 Pilihan 5


yang berbeda pada pembelahan Ganda
meiosis maka peserta didik mampu
menganalisis letak perbedaam
kedua fase
Dengan disajikan gambar dua fase C4 Pilihan 6
yang berbeda pada pembelahan Ganda
meiosis maka peserta didik
mampu menganalisis nama pada
masing-masing kedua fase
Dengan disajikan gambar salah C4 Pilihan 7
satu peristiwa pada Ganda
spermatogenesis maka peserta
didik mampu menganalisis nama
Menganalisis dan peristiwa yang terjadi pada
peristiwa gambar
gametogenesi
Dengan disajikan sel-sel yang C4 Pilihan 8
s pada
terbentuk selama gametogenesis Ganda
tumbuhan
pada sel hewan maka peserta didik
dan hewan
mampu menganalisis sel-sel yang
bersifat haploid
menganalisis fase dari
pembelahan mitosis
Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak
Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII
Peserta didik mampu menjelaskan C2 Pilihan 9
bagian yang terdapat pada satu Ganda
mikrospora yang sudah matang

Dengan disajikan gambar proses C3 Pilihan 10


megasporogenesis maka peserta Ganda
didik mampu menentukan bagian
yang tidak fungsional dan akan
meluruh setelah proses
terbentuknya gamet betina
Dengan disajikan gambar C3 Pilihan 11
pembuahan ganda maka peserta Ganda
didik mampu menentukan bagian
pada gambar yang melakukan
pembuahan ganda
Dengan disajikan ciri dari masing- C3 Pilihan 12
masing pembelahan mitosis dan Ganda
meiosis maka peserta didik
Menganalisis
mampu menentukan pasangan
perbedaan dan
yang tepat dari perbedaan
persamaan
pembelahan mitosis dan meiosis
pembelahan
mitosis dan Dengan disajikan ciri dari masing- C3 Pilihan 13
meiosis masing pembelahan mitosis dan Ganda
meiosis maka peserta didik
mampu menentukan persamaan
pembelahan mitosis dan meiosis

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

4. Instrumen Penilaian Evaluasi Individu (https://forms.office.com/r/VPh1Q8vsgn)

EVALUASI 4.2
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.4.3 Menganalisis perbedaan tahapan dan ciri-ciri pembelahan meiosis berdasarkan gambar
3.4.4 Menganalisis peristiwa gametogenesis pada tumbuhan dan hewan
3.4.5 Menganalisis perbedaan dan persamaan pembelahan mitosis dan meiosis

Instruksi Pengerjaan Soal:


 Pilihlah jawaban yang paling tepat dari pertanyaan-pertanyaan pilihan berganda di
bawah ini!
 Pada jenis soal pilihan berganda asosiasi dengan ketentuan sebagai berikut:
Pilih jawaban A jika pernyataan 1, 2, dan 3 benar
Pilih jawaban B jika pernyataan 1 dan 3 benar
Pilih jawaban C jika pernyataan 2 dan 4 benar
Pilih jawaban D jika pernyataan 4 benar
Pilih jawaban E jika semua pernyataan benar

4. Peristiwa pindah silang terjadi pada tahap ....


A. leptoten
B. zigoten
C. pakiten
D. diploten
E. diakinesis

5. Gambar berikut menunjukkan fase pada pembelahan meiosis.

Ciri dari fase yang ditunjukkan pada gambar adalah ....


A. benang spindel menarik kromatid menuju kutub berlawanan
B. benang kromatin memendek dan menebal
C. kromosom homolog bergerak menuju kutub berlawanan
D. kromosom berjejer di bidang pembelahan
E. kromosom homolog berjejer di bidang ekuator

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII
6. Berikut ini merupakan fase-fase pada pembelahan meiosis.

Fase pada pembelahan meiosis dengan ciri terjadi sitokinesis dan menghasilkan sel
anakan dengan jumlah kromosom separuh dari kromosom induk namun masih memiliki
dua kromatid pada setiap kromosom ditunjukkan oleh nomor ….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

7. Gambar di bawah ini menunjukkan salah satu fase pada pembelahan meiosis I.

6. terjadi pindah silang


7. pembelahan sitoplasma
8. kromosom homolog saling berpasangan
9. benang spindel menarik kromatid
Ciri yang terjadi pada fase yang ditunjukan oleh gambar adalah ….
F. A
G. B
H. C
I. D
J. E

10. Gambar-gambar di bawah ini menunjukkan fase-fase pembelahan meiosis

Perbedaam kedua fase di atas terletak pada ....


F. jumlah set kromosom
G. prosisi kromosom saat pembelahan
H. letak kromosom
I. penghasil benang spindel
J. sel induk yang melakukan pembelahan

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII
11. Gambar-gambar di bawah ini menunjukkan fase-fase pembelahan meiosis

Nama kedua fase di atas secara berurutan adalah ....


A. anafase II dan telofase I
B. anafase II dan anafase I
C. telofase II dan telofase I
D. telofase I dan telofase II
E. metafase I dan profase I

12. Gambar berikut merupakan proses yang terjadi selama spermatogenesis.

Nama proses dan penjelasannya adalah ....


A. meiosis I, pembentukan spermatosit primer dari spermatogonium
B. meiosis II, pembentukan spermatosit sekunder dari spermatosit primer
C. pertumbuhan, pertumbuhan dari spermatogonium menjadi spermatosit primer
D. spermiogenesis, pembentukan spermatozoa dari spermatid
E. diferensiasi, pematangan ovum dari ootid

13. Berikut ini merupakan sel-sel yang terbentuk selama gametogenesis pada sel hewan.
1. spermatogonium, oogonium, spermatosit primer
2. ootid, spermatid, spermatosit sekunder
3. oosit primer, badan kutub primer, badan kutub sekunder
4. spermatozoa, ovum, oosit sekunder
Sifat haploid ditunjukkan oleh bagian nomor ….
A. A
B. B
C. C
D. D
E. E

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII
14. Di dalam satu mikrospora yang sudah matang akan mengandung ....
A. 1 inti vegetatif dan 2 inti sperma
B. 2 inti generatif dan 4 inti sperma
C. 1 inti vegetatif dan 4 inti generatif
D. 2 inti generatif dan 2 inti vegetatif
E. 1 inti vegetatif dan 1 inti sperma

15. Gambar berikut menunjukkan hasil megasporogenesis

Berdasarkan gambar tersebut, bagian yang tidak fungsional dan akan meluruh setelah proses
terbentuknya gamet betina ditunjukkan oleh nomor ....
A. 1 dan 2
B. 2 dan 4
C. 3 dan 4
D. 4 dan 5
E. 5 dan 2

16. Perhatikan proses pembuahan ganda berikut!

Berdasarkan gambar tersebut, pembuahan ganda akan terjadi pada bagian yang bernomor
....
A. 2 dengan A, 3 dengan C
B. 1 dengan B, 3 dengan C
C. 1 dengan A, 2 dengan B
D. 2 dengan D, 3 dengan C
E. 2 dengan B, 3 dengan D

17. Berikut ini m merupakan ciri dari masing-masing pembelahan mitosis dan meiosis.
Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak
Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII
Mitosis Meiosis
A Terjadi pada sel gamet 1 Menghasilkan 4 sel anakan
B Menghasilkan 2 sel anakan 2 Terjadi pada sel tubuh
C Mempertahankan jumlah kromosom makhluk hidup 3 Untuk perbanyakan sel
D Untuk menghasilkan keturunan 4 Tidak terjadi sitokinesis
E Jumlah kromosom sel anakan setengah dari induk 5 Sel anakan bersifat haploid
Pasangan yang tepat untuk ciri mitosis dan meiosis adalah ....
A. A-2
B. B-5
C. C-3
D. D-4
E. E-1

18. Berikut ini merupakan ciri dari pembelahan mitosis dan meiosis.
1. terjadi pada sel tumbuhan dan hewan
2. menghasilkan sel anakan yang baru
3. sel induk merupakan sel tubuh (somatik)
4. melakukan penggandaan materi genetik sebelum fase
pembelahan Persamaan pembelahan mitosis dan meiosis adalah ….
A. A
B. B
C. C
D. D
E. E

6. Kunci Jawaban
No. Kunci Jawaban Skor
1 D 1
2 E 1
3 B 1
4 B 1
5 A 1
6 B 1
7 D 1
8 C 1
9 A 1
10 B 1
11 A 1
12 B 1
13 E 1
Skor Total 13

7. Rubrik Penilaian:
Setiap jawaban benar mendapatkan skor 1 dan setiap jawaban salah mendapatkan skor 0

8. Pedoman Penilaian:
Nilai: Jumlah Skor x 100
13

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

Program Remedial

1. Instrumen Penilaian
Tentukanlah benar atau salah pernyataan di bawah ini!
1. [B/S] Tahapan pembelahan meiosis diawali dan diakhiri dengan fase istirahat atau interfase.
2. [B/S] Pembelahan meiosis merupakan pembelahan reduksi yang artinya menghasilkan sel
anakan yang jumlah kromosomnya setengah dari jumlah kromosom sel induk.
3. [B/S] Pembelahan meiosis menghasilkan empat sel anakan yang bersifat diploid (2n).
4. [B/S] Pembelahan meiosis melalui 2 tahap yaitu meiosis I dan meiosis II dengan diselingi
dengan interfase di antara meiosis I dan meiosis II.
5. [B/S] Jika jumlah kromosom pada sel tubuh manusia adalah 23 pasang kromosom, maka
jumlah kromosom pada sel sperma dan ovum manusia adalah 23 kromosom.
6. [B/S] Setiap mikrospora atau serbuk sari mengandung 1 inti vegetatif dan 1 inti generatif
7. [B/S] Gametogenesis pada sel tumbuhan terjadi pada tumbuhan berbunga di kepala sari
dan putik.
8. [B/S] Pada pembuahan ganda terjadi pembuahan antara inti generatif 1 dengan antipoda
dan inti generatif 2 dengan sinergid.
9. [B/S] Pada peristiwa oogenesis, terbentuk badan kutub yang tidak produktif atau tidak
bisa dibuahi selama prosesnya maupun di hasil akhirnya sehingga hanya terbentuk 1 ovum
dari setiap proses oogenesis.
10. [B/S] Persamaan antara pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis adalah keduanya
terjadi pada sel hewan dan tumbuhan serta menghasilkan sel anakan yang baru.
11. [B/S] Salah satu perbedaan dari pembelahan mitosis dan meiosis adalah terletak pada
nama fase.
12. [B/S] Pembelahan mitosis terjadi pada sel tubuh (somatik) dan pembelahan meiosis terjadi
pada sel gamet.
13. [B/S] pembelahan mitosis menghasilkan 4 sel anakan yang bersifat haploid sementara
pembelahan meiosis menghasilkan 2 sel anakan yang bersifat diploid.

2. Kunci Jawaban
No. Kunci Jawaban Skor
1 D 1
2 E 1
3 B 1
4 B 1
5 A 1
6 B 1
7 D 1
8 C 1
9 A 1
10 B 1
11 A 1
12 B 1
13 E 1
Skor Total 13

3. Rubrik Penilaian:
Setiap jawaban benar mendapatkan skor 1 dan setiap jawaban salah mendapatkan skor 0

4. Pedoman Penilaian: Nilai: Jumlah Skor x 100


13

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

Program Pengayaan

1. Instrumen Penilaian

1. BUKAN SAUDARA KANDUNG, TAPI KENAPA BISA MIRIP?


Pernahkah anda menyaksikan langsung atau menyaksikan melalui media sosial dua
orang yang berperawakan mirip padahal mereka bukan saudara kandung dan bahkan
tidak saling mengenal? Ada teori yang mengatakan bahwa di dunia ini manusia
setidaknya memiliki 7 kembaran tanpa kita ketahui dan mungkin kita tidak akan
pernah bertemu. Mengapa hal itu bisa terjadi?Menurut Daniele Podini, ilmuwan
forensik dan pakar pengenalan wajah di George Washington University, walaupun
fenomena doppelganger alias “wajah kembar” tanpa hubungan darah belum bisa
dibuktikan oleh sains, namun ia mengakui bahwa secara statistik, kemungkinan
fenomena ini tidak bisa dipungkiri. Alasannya adalah jumlah populasi keseluruhan
manusia dan fakta bahwa genetika manusia bekerja secara acak.Meskipun fitur dan
karakteristik manusia bervariasi dari hewan lain, tapi gen kita tidak. Bahkan, manusia
tidak sepenuhnya beragam secara genetika. Jadi pada akhirnya, angka-angka
pembentuk gen inilah yang yang mendikte beberapa fitur tertentu akan mewakili diri
Anda dan akan berkombinasi secara acak. Namun hal ini bukan berarti Anda
diduplikat secara paten, hanya mungkin beberapa bagian fitur wajah Anda yang
memiliki kode kemiripin dengan wajah lainnya berdasarakan kombinasi genetika.
Misalnya, muncul angka kombinasi gen pembentuk hidung yang sama atau muncul
angka kombinasi gen wajah yang sama.Pengenalan wajah adalah argumen kompleks
dan menarik mengapa keberadaan doppelganger “wajah kembar” sampai sejauh ini
masih belum bisa dipastikan penyebabnya. Coba Anda jelaskan apa keterkaitan antara
pembelahan meiosis dengan dua individu yang berbeda pada kasus doppelganger alias
“wajah kembar”!
2. Mengapa proses meiosis dan fertilisasi dapat mengakibatkan terjadinya
keanekaragaman sifat pada suatu individu?
3. Spermatogenesis dan oogenesis merupakan proses pembentukan gamet yang terjadi
pada melalui pembelahan meiosis. Apa perbedaan proses dan hasil dari
spermatogenesis dan oogenesis tersebut? Dan bagaimana prosesnya fertilisasi sperma
dan ovum dapat menghasilkan variasi wajah individu yang berbeda?
4. SINDROM DOWN.
Pembelahan mitosis berperan dalam perbaikan sel-sel yang rusak dan pertumbuhan.
Pembelahan meiosis berperan dalam reproduksi (pembentukan sel gamet jantan dan
sel gamet betina). Terjadinya kesalahan pada saat pembelahan mitosis dan meiosis
tidak lama setelah fertilisasi dapat menghasilkan individu yang mengalami kelainan
tertentu. Salah satu kegagalan dalam pembelahan meiosis adalah sindrom Down.
Pembelahan sel gamet (sel telur atau sperma) pada proses Meiosis I ataupun Meiosis II
(non- disjunction) sehingga mengakibatkan terjadinya kelebihan kromosom 21 sel
gamet, apabila sel gamet tersebut dibuahi akan menghasilkan bayi dengan kelebihan 1
kromosom 21 atau disebut Trisomi 21 dengan kariotip: 47, XX,+21 (Perempuan) atau
47, XY, +21 (Laki-laki). Apa ciri-ciri penderita sindrom Down? Dan bagaimana
kegagalam pembelahan meiosis pada sindrom Down bisa mempengaruhi pembelahan
mitosis yang berujung pada kelainan fisik penderita?
5. Bagaimanakan peran pembelahan meiosis bagi keberlangsungan hidup organisme?

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

B. PENILAIAN SIKAP

1. OBSERVASI GURU

a. Kisi-kisi Penulisan Instrumen Penilaian Sikap Kerja Sama


Teknik Jenis Bentuk
No Indikator Ranah
penilaian penilaian penilaian
1. A. Bersedia melakukan tugas Sikap Non tes Observasi Rubrik
sesuai kesepakatan bersama sosial
B. Terlibat aktif dalam bekerja di
dalam kelompok
C. Bersedia membantu teman lain di
dalam kelompok yang mengalami
kesulitan
D. Berkonstribusi tenaga atau pikiran
dalam kelompok

b. Rubrik Penilaian Observasi Guru

No. Indikator Kriteria Keterangan


A Bersedia 1. Saling berbagi tugas untuk menyelesaikan tugas Skor 4: Jika 3 kriteria muncul
melakukan tugas di dalam kelompok Skor 3: Jika 2 kriteria muncul
sesuai 2. Mengerjakan tugas sesuai kesepakatan kelompok Skor 2: Jika 1 kriteria muncul
Skor 1: Jika tidak ada kriteria
kesepakatan 3. Selalu bekerja sama dengan teman selama proses
muncul
bersama pembelajaran
B Terlibat aktif 1. Menghargai hasil kerja anggota kelompok Skor 4: Jika 3 kriteria muncul
dalam bekerja di 2. Menerima masukan atau pendapat dari anggota Skor 3: Jika 2 kriteria muncul
dalam kelompok kelompok Skor 2: Jika 1 kriteria muncul
3. Menyampaikan pendapat yang berbeda dengan
Skor 1: Jika tidak ada kriteria
cara yang baik
muncul
C Bersedia 1. Membantu teman kelompok yang sedang Skor 4: Jika 3 kriteria muncul
membantu mengalami kesulitan Skor 3: Jika 2 kriteria muncul
teman lain di 2. Memberikan saran dan masukkan yang terbaik Skor 2: Jika 1 kriteria muncul
untuk anggota kelompok lainnya
dalam kelompok Skor 1: Jika tidak ada kriteria
3. Memberikan bantuan dengan ikhlas dan tanpa
yang mengalami mengharapkan pujian muncul
kesulitan
D Berkonstribusi 1. Berdiskusi aktif saat mengerjakan LKPD di Skor 4: Jika 3 kriteria muncul
tenaga atau dalam kelompok Skor 3: Jika 2 kriteria muncul
pikiran dalam 2. Menanggapi dengan baik perbedaan pendapat Skor 2: Jika 1 kriteria muncul
yang timbul saat berdiskusi
kelompok Skor 1: Jika tidak ada kriteria
3. Memberikan ide-ide untuk penyelesaian masalah
di dalam kelompok muncul

c. Pedoman Penskoran
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
Predikat sikap:
SB (sangat baik) = 86-100
B (baik) = 75-85
C (cukup) = <75

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

d. Instrumen Penilaian Sikap Kerja Sama


Mata pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII IPA/Ganjil
Materi : Pembelahan Sel (Meiosis)
Hari/Tanggal :

Petunjuk:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap/karakter kepemimpinan peserta didik dalam hal kerja sama.
a. Skor 1 – 4 ditulsikan pada kolom indikator sesuai dengan skor yang dicapai
b. Jumlah skor dihitung dari penjumlahan skor setiap indikator
c. Jumlah skor dikonversikan menjadi nilai dengan rumus penskoran sebagai berikut:
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal (16)
d. Nilai dikonversi menjadi predikat sesuai dengan keterangan di bawah ini:
Predikat sikap:
SB (sangat baik) = 86-100
B (baik) = 75-85
C (cukup) = <75

A B C D Jumlah
No Nama Nilai Predikat
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Skor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII
2. PENILAIAN TEMAN SEJAWAT

a. Kisi-kisi Penulisan Instrumen Penilaian Teman Sejawat Sikap Kerja Sama


Teknik Jenis Bentuk
No Indikator Ranah
penilaian penilaian penilaian
1. A. Bersedia melakukan tugas sesuai Sikap Angket Tes Rubrik
kesepakatan bersama sosial tertulis
B. Terlibat aktif dalam bekerja di
dalam kelompok
C. Bersedia membantu teman lain di
dalam kelompok yang mengalami
kesulitan
D. Berkonstribusi tenaga atau pikiran
dalam kelompok

b. Rubrik Penilaian Teman Sejawat


No. Indikator Kriteria
A Bersedia melakukan • Teman Saya saling berbagi tugas untuk menyelesaikan tugas di
tugas sesuai dalam kelompok
kesepakatan bersama • Teman Saya mengerjakan tugas sesuai kesepakatan kelompok
• Teman Saya selalu bekerja sama dengan teman lainnya selama
proses pembelajaran
B Terlibat aktif dalam • Teman Saya menghargai hasil kerja anggota kelompok
bekerja di dalam • Teman Saya menerima masukan atau pendapat dari anggota
kelompok kelompok
• Teman Saya menyampaikan pendapat yang berbeda dengan
cara yang baik
C Bersedia membantu • Teman Saya membantu teman lain di dalam kelompok yang
teman lain di dalam sedang mengalami kesulitan
kelompok yang • Teman Saya memberikan saran dan masukkan yang terbaik
mengalami kesulitan untuk anggota kelompok lainnya
• Teman Saya memberikan bantuan dengan ikhlas dan tanpa
mengharapkan pujian
D Berkonstribusi • Teman Saya berdiskusi aktif saat mengerjakan
tenaga atau pikiran LKPD/Worksheet di dalam kelompok
dalam kelompok • Teman Saya menanggapi dengan baik perbedaan pendapat yang
timbul saat berdiskusi
• Teman Saya memberikan ide-ide untuk penyelesaian masalah
di dalam kelompok

c. Pedoman Penskoran
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
Predikat sikap:
SB (sangat baik) = 86-100
B (baik) = 75-85
C (cukup) = <75

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

d. Instrumen Penilaian Sikap Kerja Sama (https://forms.office.com/r/1jum8pUUyC)

Mata pelajaran : Biologi


Kelas/Semester : XII IPA/Ganjil
Materi : Pembelahan Sel (Meiosis)
Hari/Tanggal :

Petunjuk:
1. Lembaran/form ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap/karakter sosial teman
sejawat dalam hal kerja sama selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
2. Pilih jawaban yang paling tepat pada kolom yang disediakan untuk indikator pernyataan
yang ditanyakan yang menggambarkan kesesuaian sikap dengan diri sendiri
SS = Sangat Sesuai
S = Sesuai
TS = Tidak Sesuai
STS = Sangat Tidak Sesuai

No. Indikator Kriteria SS S TS STS


A Bersedia Teman Saya saling berbagi tugas untuk
melakukan tugas menyelesaikan tugas di dalam kelompok
sesuai esepakatan Teman Saya mengerjakan tugas sesuai
bersama kesepakatan kelompok
Teman Saya selalu bekerja sama dengan
teman lainnya selama proses pembelajaran
B Terlibat aktif Teman Saya menghargai hasil kerja
dalam bekerja di anggota kelompok
dalam kelompok Teman Saya menerima masukan atau
pendapat dari anggota kelompok
Teman Saya menyampaikan pendapat yang
berbeda dengan cara yang baik
C Bersedia Teman Saya membantu teman lain di
membantu teman dalam kelompok yang sedang mengalami
lain di dalam kesulitan
kelompok yang Teman Saya memberikan saran dan
mengalami masukkan yang terbaik untuk anggota
kesulitan kelompok lainnya
Teman Saya memberikan bantuan dengan
ikhlas dan tanpa mengharapkan pujian
D Berkonstribusi Teman Saya berdiskusi aktif saat
tenaga atau mengerjakan LKPD/Worksheet di dalam
pikiran dalam kelompok
kelompok Teman Saya menanggapi dengan baik
perbedaan pendapat yang timbul saat
berdiskusi
Teman Saya memberikan ide-ide untuk
penyelesaian masalah di dalam kelompok

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

C. PENILAIAN KETERAMPILAN

1. Kisi-kisi Penulisan Instrumen Penilaian Presentasi

Teknik Jenis Bentuk


No. Indikator Ranah
penilaian penilaian penilaian
1. A. Kemampuan Psikomotorik Non tes Observasi Rubrik
menjelaskan
B. Sistematika
presentasi
C. Penggunaan bahasa
D. Kekompakan
kelompok

2. Rubrik Penilaian Presentasi

No. Indikator Kriteria Skor


A Kemampuan 1. Menjelaskan dengan mengaitkan Skor 4: Jika 3 kriteria muncul
menjelaskan materi dan kejadian kontekstual Skor 3: Jika 2 kriteria muncul
2. Menguasai konsep materi yang Skor 2: Jika 1 kriteria muncul
Skor 1: Jika tidak ada kriteria
dimasukkan dalam penjelasan
muncul
3. Mampu menjelaskan kata-kata yang
sulit atau asing kepada audiens
B Sistematika 1. Presentasi disajikan secara runtut Skor 4: Jika 3 kriteria muncul
presentasi 2. Presentasi disajikan secara Skor 3: Jika 2 kriteria muncul
sistematis Skor 2: Jika 1 kriteria muncul
3. Presentasi disajikan sekali tanpa Skor 1: Jika tidak ada kriteria
pengulangan muncul
C Penggunaan 1. Menggunakan bahasa baku saat Skor 4: Jika 3 kriteria muncul
bahasa presentasi Skor 3: Jika 2 kriteria muncul
2. Bahasa yang dipakai mudah di Skor 2: Jika 1 kriteria muncul
3. Mengolaborasikan bahasa ilmiah Skor 1: Jika tidak ada kriteria
dengan bahasa sehari-hari muncul
D Kekompakan 1. Saling membantu jika ada teman Skor 4: Jika 3 kriteria muncul
kelompok yang kesulitan teknis dalam Skor 3: Jika 2 kriteria muncul
presentasi Skor 2: Jika 1 kriteria muncul
2. Memberikan kesempatan kepada Skor 1: Jika tidak ada kriteria
anggota kelompok untuk berbicara muncul
3. Saling membantu menjawab jika
ada pertanyaan

3. Pedoman Penskoran
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
Predikat sikap:
SB (sangat baik) = 86-100
B (baik) = 75-85
C (cukup) = <75

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak


Perangkat Pembelajaran Biologi Kelas XII

4. Instrumen Penilaian Keterampilan


Mata pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII IPA/Ganjil
Materi : Pembelahan Sel (Meiosis)
Hari/Tanggal :

Petunjuk:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai keterampilan peserta didik dalam hal presentasi
a. Skor 1 – 4 ditulsikan pada kolom indikator sesuai dengan skor yang dicapai
b. Jumlah skor dihitung dari penjumlahan skor setiap indikator
c. Jumlah skor dikonversikan menjadi nilai dengan rumus penskoran sebagai berikut:
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
d. Nilai dikonversi menjadi predikat sesuai dengan keterangan di bawah ini:
Predikat sikap:
SB (sangat baik) = 86-100
B (baik) = 75-85
C (cukup) = <75

A B C D Jumlah
No Nama Nilai Predikat
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Skor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

Leonardus, S.Si. © SMA Kristen Immanuel Pontianak

Anda mungkin juga menyukai