Anda di halaman 1dari 46

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Maitreyawira Batam


Kelas / Semester : XII / Ganjil
Materi Pembelajaran : Pewarisan Sifat Makhluk Hidup
Alokasi Waktu : 4 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 2 kali pertemuan

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
KI-4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Menerapkan prinsip pewarisan sifat Pertemuan ke-1
makhluk hidup berdasarkan hukum 3.5.1 Mengidentifikasi definisi istilah-istilah
Mendel parental, filial, gamet, alel, genotipe, fenotipe,
homozigot dan heterozigot
3.5.2 Menjelaskan pewarisan sifat menurut hukum
Mendel
3.5.3 Menerapkan pola pewarisan sifat menurut
Mendel pada persilangan monohibrid dan
dihibrid
3.5.4 Menentukan rasio genotipe dan fenotipe dari
persilangan monohibrid dan dihibrid
Pertemuan ke-2
3.5.6 Menganalisis perbedaan rasio fenotip hasil
penyilangan dan peristiwa penyimpangan semu
hukum Mendel akibat interaksi genetik
(atavisme, epistasis-hipostasis, polimeri,
kriptoemeri, dan komplementer)

4.5 Menyajikan hasil penerapan hukum Pertemuan ke-1


Mendel dalam perhitungan peluang 4.5.1 Menyajikan bagan persilangan monohibrid dan
dari persilangan makhluk hidup dihibrid
di bidang pertanian dan peternakan
Pertemuan ke-2
4.5.2 Menyajikan bagan persilangan penyimpangan
semu hukum Mendel

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL), peserta didik diharapkan mampu menerapkan prinsip pewarisan sifat
makhluk hidup berdasarkan hukum Mendel serta mampu menyajikan hasil penerapan hukum
Mendel dalam perhitungan peluang dari persilangan makhluk hidup di bidang pertanian dan
peternakan dengan benar secara kreatif dan kritis sekaligus penuh tanggung jawab, teliti, dan jujur.

D. MATERI PEMBELAJARAN
Hukum Mendel dan Penyimpangan Semu Hukum Mendel
1. Persilangan monohibrid dan dihibrid
2. Penyimpangan semu hukum Mendel akibat interasksi genetik meliputi atavisme, epistasis-
hipostasis, polimeri, kriptoemeri, dan komplementer

E. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN


1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Problem Based Learning (PBL/Pembelajaran Berbasis Masalah)
3. Metode : Tanya jawab, diskusi kelompok, penugasan, presentasi

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan Orientasi 20 menit
Pendahuluan • Guru mengucapkan salam
• Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin
doa
• Guru memeriksa/mempersiapkan siswa dan kelas untuk
pembelajaran (termasuk mempersiapkan media
pembelajaran yang akan digunakan)
• Guru memeriksa presensi

Apersepsi
• Guru menampilkan gambar sebuah keluarga dan
mengajukan pertanyaan kepada peserta didik tentang
materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
mengenai pewarisan sifat makhluk hidup :
1. Coba perhatikan gambar tersebut, mengapa ada
kemiripan antara anak dan orang tua?
2. Pernahkah kalian berpikir bahwa kalian lebih mirip
ayah atau ibu? atau ketika kalian bercermin sambil
memperhatikan wajah, tubuh, kenapa lebih mirip
dengan ayah atau dengan ibu?

Motivasi
• Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari materi
yang akan diajarkan tentang pewarisan sifat makhluk
hidup
• Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan pentingnya
mempelajari pewarisan sifat makhluk hidup

Pemberian Acuan
• Guru menyampaikan garis besar materi berkaitan dengan
pewarisan sifat makhluk hidup
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
• Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan
• Guru memberikan pre-test kepada peserta didik
menggunakan link Google Form yang ada dibagikan di
Google Classroom.

Kegiatan Inti 1. Orientasi peserta didik pada masalah 50 menit


• Guru mengarahkan peserta didik untuk membentuk 5
kelompok dengan anggota 5 – 6 orang.
• Melakukan brainstorming dimana peserta didik

dihadapkan pada gambar dan video/animasi penerapan


hukum Mendel melalui link
https://www.youtube.com/watch?v=Mehz7tCxjSE
*Video menceritakan tentang bagaimana kacang ercis
membantu untuk memahami genetika
• Peserta didik menemukan berbagai masalah dari hasil
pengamatan gambar/video/animasi, misalnya menanya :
1. Mengapa warna biji jagung bisa berbeda-beda?
2. Faktor apa yang mengendalikan berbedanya warna
biji jagung?
3. Mengapa warna mawar berbeda-beda?
4. Faktor apa yang mengendalikan perbedaan warna
pada bunga mawar?

2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar


• Guru membantu peserta didik untuk mengumpulkan
informasi mengenai istilah-istilah dalam pewarisan sifat
dan prinsip pewarisan sifat hukum Mendel I dan II yang
terdapat di LKPD.
• Peserta didik mencermati hasil eksperimen Gregor
Mendel di LKPD dan diminta untuk menemukan
permasalahan pewarisan sifat menurut hukum Mendel I
dan II serta menemukan solusi untuk pemecahan
masalahnya.

3. Membimbing penyelidikan individu maupun


kelompok
• Peserta didik mengumpulkan informasi untuk
menciptakan dan membangun ide mereka sendiri dalam
merumuskan masalah terkait eksperimen Gregor
Mendel dalam LKPD. (kognitif, efektif)
• Peserta didik mengidentifikasi alternatif solusi terkait
masalah yang dirumuskan.
• Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik
dalam memecahkan masalah.

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil


• Peserta didik menjawab pertanyaan dan menuliskan
hasil diskusinya dalam LKPD.
• Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya sesuai
kelompoknya mengenai pemecahan masalah terkait
pewarisan sifat hukum Mendel I dan II melalui bagan
persilangan. (mengkomunikasikan)
• Kelompok 1, 2, dan 3 akan mempresentasikan hasil
diskusinya, sedangkan kelompok 4 dan 5 memberikan
tanggapan kepada kelompok yang tampil berupa
pertanyaan, masukan atau saran.

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan


masalah
• Peserta didik dibimbing guru melakukan analisis
terhadap solusi pemecahan masalah yang telah
ditemukannya.
• Penarikan simpulan tentang ketentuan/aturan pewarisan
sifat hukum Mendel I dan II.
Kegiatan 1. Menarik Simpulan dan Refleksi 20 menit
Penutup • Guru bersama siswa merefleksi pembelajaran yang telah
dilaksanakan dengan menanyakan tanggapan/kepuasan
kepada beberapa siswa tentang pembelajaran hari ini.
• Guru meminta peserta didik mengumpulkan LKPD
yang sudah dikerjakan.
• Guru memberikan post-test untuk menguji pengetahuan
peserta didik menggunakan link Google Form yang
dibagikan di Google Classroom

2. Closing Statement
• Guru menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya
• Guru memotivasi peserta didik agar selalu belajar dan
bekerja keras untuk cita-cita mereka

Pertemuan ke-2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan Orientasi 20 menit
Pendahuluan • Guru mengucapkan salam
• Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin
doa
• Guru memeriksa/mempersiapkan siswa dan kelas untuk
pembelajaran (termasuk mempersiapkan media
pembelajaran yang akan digunakan.
• Guru memeriksa presensi

Apersepsi
• Guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik tentang
materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
terkait penyimpangan semu hukum Mendel “Apa yang
dimaksud dengan penyimpangan semu hukum Mendel?”

Motivasi
• Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari materi
yang akan diajarkan yaitu penyimpangan semu hukum
Mendel

Pemberian Acuan
• Guru menyampaikan garis besar materi berkaitan dengan
penyimpangan semu hukum Mendel
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
• Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan
• Guru memberikan pre-test kepada peserta didik
menggunakan link Google Form yang dibagikan di Google
Classroom
Kegiatan Inti 1. Orientasi peserta didik pada masalah 50 menit
• Guru mengarahkan peserta didik untuk membentuk 5
kelompok dengan anggota 5 – 6 orang.
• Menampilkan gambar sebagai contoh penyimpangan
semu hukum Mendel dan meminta peserta didik untuk
mengamati gambar tersebut.

• Guru memotivasi peserta didik untuk mengemukakan


pendapat/pertanyaan terkait informasi yang
ditampilkan pada gambar tersebut.

2. Mengorganisasikan Peserta Didik untuk Belajar


• Peserta didik diminta untuk menjelaskan mekanisme
pola-pola pewarisan sifat dari penyimpangan semu
hukum Mendel sesuai kelompoknya masing-masing.
1. Kelompok 1 : Atavisme
2. Kelompok 2 : Epistasis-Hipostasis
3. Kelompok 3 : Polimeri
4. Kelompok 4 : Kriptomeri
5. Kelompok 5 : Komplementer

3. Membimbing penyelidikan individu maupun


kelompok
• Peserta didik diminta untuk menuliskan informasi
mengenai pola penurunan sifat pada penyimpangan
semu hukum Mendel meliputi atavisme, epistasis-
hipostasis, polimeri, kriptomeri, dan komplementer.
(kognitif)
• Peserta didik saling bekerja sama menghimpun
berbagai informasi tentang pola penurunan sifat pada
penyimpangan semu hukum Mendel dari berbagai
literatur. (kognitif, efektif)
• Peserta didik menuliskan informasi yang diperoleh di
LKPD yang sudah disediakan dengan menggunakan
bahasa sendiri agar lebih mudah dipahami.
4. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil
• Setiap kelompok diminta untuk menyiapkan rangkuman
hasil diskusinya dan menyampaikan/mempresentasikan
hasil diskusinya. (Mengkomunikasikan)
• Hasil diskusi yang disampaikan akan ditanggapi oleh
kelompok lainnya.

5. Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan


Masalah
• Peserta didik melakukan analisis dan menyimpulkan
hasil diskusi kelompoknya. (kognitif)
• Guru memfasilitasi peserta didik untuk mengkonfirmasi
dan memberikan penguatan terkait materi-materi yang
perlu mendapat perhatian.

Kegiatan Penutup 1. Menarik Simpulan dan Refleksi 20 menit


• Guru bersama siswa merefleksi pembelajaran yang
telah dilaksanakan dengan menanyakan
tanggapan/kepuasan kepada beberapa siswa tentang
pembelajaran hari ini.
• Guru mengumpulkan LKPD yang sudah dikerjakan
oleh peserta didik untuk dinilai
• Guru memberikan post-test untuk menguji pengetahuan
peserta didik menggunakan link Google Form yang
dibagikan di Google Classroom

2. Closing Statement
• Guru menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya
• Guru memotivasi peserta didik agar selalu belajar dan
bekerja keras untuk cita-cita mereka

G. PENILAIAN
Aspek yang Bentuk
No Instrumen Penilaian Waktu Penilaian
dinilai Penilaian
1 Sikap Observasi dan Pengamatan sikap (jurnal) Selama KBM
Jurnal
2 Pengetahuan Pre-test dan Post- Soal tes (esai) Sebelum dan Setelah
test KBM
3 Keterampilan - Unjuk kerja - Pengamatan unjuk kerja - Pada saat presentasi
- LKPD - Penilaian LKPD - Pengumpulan tugas

H. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Alat dan Bahan : Laptop, LCD, Papan Tulis
2. Media : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Sistem Sirkulasi, Materi Ajar
Sistem Sirkulasi, PPT Sistem Sirkulasi, LMS (Google Classroom),Video
pembelajaran Sistem Sirkulasi (Youtube), Google Form
I. SUMBER BELAJAR
• Campbell, N.A., J.B. Reece, dan L.G. Mitchell. Biologi. Edisi ke-5. Terj. Dari Biology, oleh
Lestari, Ellyzar dan Anita. Erlangga. Jakarta
• Irnaningtyas. 2018. Biologi SMA/MA Kelas XII. Erlangga. Jakarta.
• Khristiyono. 2019. Bupena Biologi SMA/MA Kelas XII. Erlangga. Jakarta.
• Internet

J. PENILAIAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN


1. Program pembelajaran remedial dan pengayaan akan ditetapkan kemudian setelah
dilaksanakan ulangan formatif dan hasilnya sudah dianalisis
2. Pola pembelajaran remidial yang akan dilaksanakan :
• Remidial secara klasikal (pembelajaran ulang) bila lebih dari 50% dari jumlah peserta didik
penguasaan materinya di bawah KKM
• Remidial secara individu (bimbingan dengan guru) dilakukan bila kurang dari 20% dari
jumlah peserta didik penguasaan materinya di bawah KKM
3. Pengayaan diberikan kepada siswa yang telah mencapai nilai tertinggi dalam bentuk
pemberian tugas.

H. LAMPIRAN
• Bahan ajar
• LKPD
• Media pembelajaran
• Instrumen Penilaian

Batam, September 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Mariati, S.S, M.Pd Frycha Yanuariza, S.Si


LAMPIRAN 1 : Bahan Ajar

BAB 3
PEWARISAN SIFAT MAKHLUK HIDUP

KOMPETENSI DASAR
3.5 Menerapkan prinsip pewarisan sifat makhluk hidup berdasarkan hukum Mendel
4.5 Menyajikan hasil penerapan hukum Mendel dalam perhitungan peluang dari persilangan
makhluk hidup di bidang pertanian dan peternakan

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Pertemuan ke-1
3.5.1 Mengidentifikasi definisi istilah-istilah parental, filial, gamet, alel, genotipe, fenotipe,
homozigot dan heterozigot
3.5.2 Menjelaskan pewarisan sifat menurut hukum Mendel
3.5.3 Menerapkan pola pewarisan sifat menurut Mendel pada persilangan monohibrid dan dihibrid
3.5.4 Menentukan rasio genotipe dan fenotipe dari persilangan monohibrid dan dihibrid
4.5.1 Menyajikan bagan persilangan monohibrid dan dihibrid

Pertemuan ke-2
3.5.6 Menganalisis perbedaan rasio fenotip hasil penyilangan dan peristiwa penyimpangan semu
hukum Mendel akibat interaksi genetik (atavisme, epistasis-hipostasis, polimeri, kriptoemeri,
dan komplementer)
4.5.2 Menyajikan bagan persilangan penyimpangan semu hukum Mendel

TUJUAN
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) tentang pewarisan sifat makhluk hidup, peserta didik diharapkan mampu
menerapkan prinsip pewarisan sifat makhluk hidup berdasarkan hukum Mendel serta mampu
menyajikan hasil penerapan hukum Mendel dalam perhitungan peluang dari persilangan makhluk
hidup di bidang pertanian dan peternakan dengan benar secara kreatif dan kritis sekaligus penuh
tanggung jawab, teliti, dan jujur.
PETA KONSEP

MATERI PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-1

PRINSIP PEWARISAN SIFAT MAKHLUK HIDUP


Berdasarkan Hukum Mendel Penurunan sifat dari induk kepada keturunannya dikenal sebagai
hereditas. Pewarisan sifat induk kepada keturunannya melalui gamet dengan mengikuti aturanaturan
tertentu. Orang pertama yang meneliti tentang penurunan sifat yaitu Gregor Johann Mendel.
Mendel adalah tokoh genetika yang diakui sebagai penemu hukum-hukum hereditas atau pewarisan
sifat menurun.

Memang sebelum maupun sesudah Mendel, banyak tokoh-tokoh yang berbicara tentang teori
hukum-hukum pewarisan sifat menurun, antara lain sebagai berikut :
1. Teori Darah; mengatakan bahwa sifat keturunan dibawa oleh darah. Teori inigugur setelah
ditemukannya peristiwa transfusi darah, sebab orang yang menerima tambahan darah ternyata
sifatnya tidak berubah seperti sifat donornya.
2. Teori Preformasi; menyatakan adanya makhluk hidup kecil di dalam gamet sebagai calon
individu baru.
3. Teori Epigenesis; (teori ini mengkritik teori preformasi) menyatakan bahwa sel telur yang telah
dibuahi oleh sperma akan mengadakan pertumbuhan sedikit demi sedikit.
4. Teori Pangenesis; menyatakan bahwa setelah ovum dibuahi oleh sperma maka dalam sel kelamin
terdapat tunas-tunas yang tumbuh menjadi makhluk hidup baru.
5. Teori Haeckel; menyatakan bahwa yang bertanggung jawab atas sifat keturunan adalah substansi
inti dari sperma.
Untuk membuktikan kebenaran teorinya, Gregor Johan
Mendel telah melakukan eksperimen dengan membastarkan
tanaman-tanaman yang memiliki sifat beda. Tanaman yang dipilih
adalah tanaman kacang ercis (Pisum sativum), karena memiliki
kelebihan-kelebihan sebagai berikut :
1. mudah melakukan penyerbukan silang
2. mudah didapat
3. mudah hidup dan dipelihara
4. cepat berbuah atau berumur pendek
5. terdapat jenis-jenis dengan sifat beda yang menyolok

Penggunaan kacang ercis juga membuat Mendel dapat


melakukan kontrol yang ketat berkenaan dengan tanaman mana yang
saja yang akan disilangkan. Organ kelamin dari tanaman kacang
ercis terdapat pada bunganya dan setiap bungan kacang ercis
mempunyai sekaligus organ kelamin jantan (benang sari) dan organ
kelamin betina (putik). Biasanya tanaman ini melakukan fertilisasi
sendiri (serbuk sari jatuh pada putik bunga yang sama). Gambar 1. Tanaman kapri
dengan perbedaan sifat yang
mencolok
Untuk penelitian ini Mendel melakukan penyerbukan silang
dengan karakter-karakter yang bervariasi dengan pendekatan
apakah karakter itu “ada atau tidak ada” dan bukan dengan apakah karakter itu “lebih banyak atau
lebih sedikit”. Sebagai contoh tanaman Mendel mempunyai bunga ungu saja atau putih saja, tidak
ada karakter antara kedua variaetas tersebut. Mendel juga memastikan dia memulai percobaannya
denga varietas galur murni, yang berarti ketika tanaman melakukan penyerbukan sendiri semua
keurunannya akan mempunyai varias yang sama. Contohnya tanaman yang berbunga ungu akan
menghasilkan keturunan yang semuanya berbunga ungu. Dan untuk selanjutnya Mendel melakukan
percobaan dengan melakukan penyerbukan silang terhadap dua varietas ercis bergalur murni yang
sifatnya kontras, contoh tanaman berbunga ungu dengan tanaman yang berbunga putih. Perkawinan
atau persilangan dua varietas ini disebut hibridisasi.

Pada perkawinan induk jantan dengan induk betina disebut parental dan disimbolkan dengan
hurup P. Hasil persilangan parental atau keturunannya disebut filial (anak) dan diberi simbol dengan
huruf F. Persilangan induk galur murni dengan galur murni disebut P1 dan filialnya disebut F1.
Persilangan induk jantan F1 dengan induk betina F1 secara acak disebut P2 dan filialnya disebut F2
dan seterusnya. Galur murni selalu bergenotif homozigot dan disimbolkan dengan dengan huruf yang
sama, huruf capital semua atau huruf kecil semua, misalnya AA untuk sifat dominannatau aa untuk
sifat resesif.

Genotipe adalah sifat yang tidak tampak yang ditentukan oleh pasangan gen atau susunan gen
dalam individu yang menentukan sifat yang tampak. Sifat yang tampak dari luar atau sifat keturunan
yang dapat kita amati sebagai ekspresi dari susunan gen (genotif) disebut dengan fenotipe. Menurut
Stern, genotif dan faktor lingkungan dapat mempengaruhi fenotif. Dengan demikian, dua genotif yang
sama dapat menunjukkan fenotif yang berbeda apabila lingkungan bagi kedua genotif tersebut
berbeda. Genotif BB dan RR pada contoh di atas kita sebut genotif homozigot dominan, sedangkan
bb dan rr adalah homozigot resesif. Huruf B (huruf kapital) dengan b (huruf kecil) atau R dengan r
merupakan pasangan gen atau alel. Menurut letaknya, alel adalah gen-gen yang terletak pada lokus
yang bersesuaian dari kromosom homolog. Sedangkan jika dilihat dari pengaruh fenotif, alel ialah
anggota dari sepasang gen yang memiliki pengaruh yang berlawanan. Jadi , B dan R bukan alelnya
demikian pula b dan r juga bukan alelnya. Jika genotif suatu individu suatu individu terdiri dari
pasangan alel yang tidak sama, disebut genotif heterozigot (hetero: lain; zigot: hasil perleburan gamet
jantan dan gamet betina). Sedangkan jika genotif terdiri dari pasangan alel yang sama disebut
homozigot.

Simbol-simbol huruf BB, bb, RR, rr dan sebagainya yang kita sebut genotif dengan fenotif bulat
dan kisut, lurus dan tidak lurus ini adalah merupakan suatu perjanjian yang kita sepakati bersama
(konvensi bersama). Beberapa konvensi lain yang perlu diketahui antara lain :
• Sifat gen-gen dominan (sifatnya kuat sehingga menutupi ekspresi / pengaruh gen alelnya)
disimbolkan huruf besar, sedangkan pengaruh gen yang tertutup (alelnya) disebut resesif dan
disimbolkan dengan huruf kecil dari huruf yang sama untuk gen dominannya.
• Sifat dominan dari dua genotif yang berbeda dapat mempunyai fenotif yang sama. Akan tetapi
untuk genotif kisut selalu bb, demikian juga untuk rambut tidak lurus selalu rr. Jadi fenotif sifat
resesif selalu bergenotif homozigot; berarti pula selalu bergalur murni

A. Persilangan Monohibrida
Monohibrid atau monohibridisasi adalah suatu persilangan / pembastaran dengan satu sifat
beda. Monohibrid pada percobaan Mendel adalah persilangan antara ercis berbunga ungu dengan
ercis berbunga putih. Untuk mengetahui bahwa suatu gen bersifat dominan maka harus dilakukan
monohibridisasi antara individu yang memiliki sifat gen tersebut dengan sifat kontrasnya
(alelnya) yang sama-sama bergalur murni. Jika fenotif F1 sama dengan sifat gen yang diuji tadi,
berarti sifat itulah yang dominan. Perhatikan diagram persilangan monohibrid antara ercis
berbunga ungu dengan ercis berbunga putih berikut ini :

Jika diamati pada pembentukan gamet dari tanaman


heterozigot (F1) ternyata ada pemisahan alel, sehingga ada
gamet dengan alel P dan ada gamet dengan alel p. Prinsip
pembentukan gamet pada genotif induk yang heterozigot
dengan pemisahan alel tersebut dikenal dengan Hukum
Mendel I yang disebut Hukum Segregasi (pemisahan)
secara bebas (The Law of Segregation of Allelic Genes).

Gambar 2. Persilangan Monohibrid


Cara mencari macam dan jumlah gamet, dapat diperhatikan pada tabel di bawah ini!

Tabel 1. Cara mencari macam dan jumlah gamet

Berdasarkan data yang diperoleh dalam percobaan-percobaannya, Mendel menyusun


hipotesis dalam menerangkan hukum-hukum hereditas sebagai berikut :
1. Tiap karakter /sifat dari organisme hidup dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan, satu
dari induk betina dan lainnya dari induk jantan
2. Tiap pasangan faktor keturunan menunjukkan bentuk alternatif sesamanya, misalnya ungu
atau putih, bulat atau kisut dan lainnya. Kedua bentuk alternatif disebut dengan alel
3. Satu dari pasangan alel bersifat dominan atau menutupi alel yang resesif bila keduanya
bersama-sama.
4. Pada pembentukan sel kelamin (gamet), terjadi peristiwa meiosis, pasangan faktor keturunan
kemudian memisah. Setiap gamet menerima salah satu faktor dari pasangan itu. Kemudian
pada proses fertilisasi, factor-faktor ini akan berpasang-pasangan secara bebas.
5. Individu dengan galur murni mempunyai dua alel yang sama, dominan semua atau resesif
semua.
6. Semua individu pada F1 adalah sama / seragam
7. Jika dominasi tampak sepenuhnya, maka individu F1 memiliki fenotif seperti induknya yang
dominan.
8. Jika dominansi tampak sepenuhnya, maka perkawinan monohibrid ( Pp X Pp) menghasilkan
keturunan yang memperlihatkan perbandingan fenotipe 3 : 1, yaitu ¾ berbunga ungu dan ¼
berbunga putih dan memperlihatkan perbandingan genotipe 1 : 2 : 1, yaitu ¼ TT : 2/4 Tt : ¼
tt.

B. Persilangan Intermediet
Jika sifat gen dominan tidak penuh (intermediet), maka
fenotipe individu F1 tidak seperti salah satu fenotipe induk
galur murni, melainkan mempunyai sifat fenotif diantara
kedua induknya. Demikian pula perbandingan fenotif F2 nya
tidak 3 : 1, melainkan 1 : 2 : 1, sama dengan perbandingan
genotif F2 nya. Coba perhatikan diagram persilangan
monohibrid diantara Mirabillis jalapa merah galur murni
dengan genotif MM dengan tanaman Mirabillis jalapa
berbunga putih galur murni dengan genotipe mm berikut ini!

Gambar 3. Persilangan Intermediet


C. Persilangan Dihibrida
Dihibrida atau dihibridisasi ialah suatu persilangan (pembastaran) dengan dua sifat beda.
Untuk membuktikan Hukum Mendel II dengan prinsip berpasangan secara bebas, Mendel
melakukan eksperimen dengan membastarkaan tanaman Pisum sativum bergalur murni dengan
dua sifat beda yang diamati, yaitu biji bulat berwarna kuning dengan galur murni biji kisut
berwarna hijau. Gen R (bulat) dominan terhadap gen r (kisut) dan Y (kuning) dominant terhadap
y (hijau). Untuk jelasnya coba perhatikan skema persilangan di bawah ini!

Dalam membuat perhitungan itu Mendel menganggap bahwa gen-gen pembawa kedua
sifat itu berpisah secara bebas terhadap sesamanya sewaktu terjadi pembentukan gamet. Hukum
Mendel II ini disebut juga Hukum Pengelompokan Gen Secara Bebas (The Law Independent
Assortment of Genes).

Prinsip - prinsip Mendel dapat disimpulkan sebagai berikut :


1. Prinsip hereditas ; menyatakan bahwa pewarisan sifat-sifat organisme dikendalikan oleh faktor
menurun (gen). Setiap individu yang berkembang dari zigot merupakan hasil dari peleburan
gamet-gamet, yaitu gamet jantan (sperma) dengan gamet betina (ovum). Melalui gamet-gamet
inilah informasi genetik dari kedua orang tua (induk) diturunkan kepada keturunannya. Informasi
genetik ini merupakan struktur nyata, yaitu gen yang terkandung dalam kromosom.
2. Prinsip segregasi bebas ; pada pembentukan gamet, pasangan gen memisah secara bebas
sehingga tiap gamet mendapatkan salah satu gen dari pasangan gen (alel) yang memisah.
3. Prinsip berpasangan secara bebas ; pada proses pembuahan (fertilisasi), gengen dari gamet
jantan maupun gen-gen dari gamet betina akkan berpasangan secara bebas.
4. Prinsip dominansi penuh atau tidak penuh (intermediet); fenotif (pengaruh) gen dominan akan
terlihat menutupi pengaruh gen resesif. Sedangkan pada prinsip dominansi tidak penuh, fenotif
gen pada individu heterozigot berada diantara pengaruh kedua alel gen yang menyusunnya.

Tabel 3. Hubungan antara banyaknya sifat beda,


jumlah gamet, kombinasi genotipe dan fenotipe pada F2-nya

D. Persilangan Resiprok (Persilangan Tukar Kelamin)


Persilangan resiprok adalah persilangan ulang dimana gamet jantan dan gamet betina dipertukarkan,
sehingga menghasilkan keturunan yang sama.

Gambar 4 . Persilangan Resiprok

E. Backcross dan Testcross


• Backcross (silang balik) adalah perkawinan antara individu F1 dengan salah satu induknya yang
dominan, dan gamet dari parental kemungkinannya hanya satu macam. Sehingga analisa sifat
genetis dari suatu karakter yang sedang diamati menjadi lebih mudah.

• Testcroos (uji silang) adalah persilangan antara suatu individu yang tidak diketahui genotifnya
dengan induk yang homozigot resesif dan dapat dilakukan dengan individu yang bukan induknya
dengan syarat individu tersebut genotifnya homozigot resesif.

RANGKUMAN
1. Orang pertama yang meneliti tentang penurunan sifat yaitu Gregor Johann Mendel. Mendel
adalah tokoh genetika yang diakui sebagai penemu hukumhukum hereditas atau pewarisan sifat
menurun.
2. Gregor Johan Mendel telah melakukan eksperimen dengan membastarkan tanaman-tanaman yang
memiliki sifat beda. Tanaman yang dipilih adalah tanaman kacang ercis (Pisum sativum), karena
memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut :
a. mudah melakukan penyerbukan silang
b. mudah didapat
c. mudah hidup dan dipelihara
d. cepat berbuah atau berumur pendek
e. terdapat jenis-jenis dengan sifat beda yang menyolok
3. Persilangan Monohibrid atau monohibridisasi adalah suatu persilangan/ pembastaran dengan satu
sifat beda.
4. Persilangan Intermediet, merupakan Jika sifat gen dominant tidak penuh (intermediet), maka
fenotif individu F1 tidak seperti salah satu fenotif induk galur murni, melainkan mempunyai sifat
fenotif diantara kedua induknya.
5. Dihibrida atau dihibridisasi ialah suatu persilangan (pembastaran) dengan dua sifat beda

LATIHAN SOAL
1. Alasan Mendel menggunakan tanaman ercis sebagai bahan penelitian adalah….
A. Keturunan sedikit D. Memiliki viabilitas yang rendah
B. Sulit disilangkan E. Memiliki vitalitas yang rendah
C. Memiliki perbedaan sifat yang mencolok

2. Bunga merah muda disilangkan dengan bunga putih semua fenotif anaknya merah muda, jika
bunga merah muda heterozigot disilangkan sesamanya. Kemungkinan akan diperoleh keturunan
....
A. 100% fenotifnya merah muda D. Merah Muda : putih = 2 : 2
B. Merah : Putih = 3 : 1 E. Merah : merah Muda : putih = 1 : 2 : 1
C. Merah Muda : Putih = 3 : 1

3. Ada tanaman kacang gen B (biji bulat) dominan terhadap b (biji kisut). Agar didapatkan fenotif
kacang biji bulat : biji kisut = 3:1 pada keturunan berikutnya, maka genotif parentalnya adalah
...
A. Bb x BB B. Bb x bb C. Bb x Bb D. BB x bb E. BB x BB

4. Individu dengan genotif AABBCcDd jika melakukan melakukan pembelahan meiosis macam
kombinasi gamet yang terbentuk adalah ....
A. 2 B. 4 C. 6 D. 8 E. 16

5. Kucing berambut hitam disilangkan dengan kucing berambut putih semua keturunannya
berambut kelabu, jika kucing kelabu disilangkan sesamanya prosentase kemungkinan
keturunannya yang berambut hitam adalah ....
A. 12,5% B. 25% C. 50% D. 75% E. 100%
MATERI PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-2

PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL

Gambar 5. Hereditas pada Bunga

Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menjumpai hasil persilangan bunga berwarna merah dan
bunga berwarna putih menghasilkan bunga berwarna merah muda yang memiliki warna berbeda dari
kedua induknya tersebut. Hal ini disebabkan adanya peristiwa penyimpangan semu pada hukum
Mendel.
Apakah yang dimaksud dengan penyimpangan semu hukum Mendel? Pada persilangan
monohibrid dihasilkan perbandingan fenotip F2 sebesar 3 : 1 dan pada persilangan dihibrid sebesar 9
: 3 : 3 : 1. Pada kenyataannya ketika dilakukan penyilangan, terkadang ditemukan penyimpangan
yang menghasilkan perbandingan fenotip F2 yang tidak sama dengan hukum Mendel tetapi pola
dasarnya masih sama dengan hukum Mendel. Seperti pada gambar persilangan monohibrid di atas
dapat memiliki perbandingan fenotip F2 sebesar 1 : 2 : 1.

INTERAKSI GENETIK
Penyimpangan semu pada hukum Mendel oleh peristiwa interaksi genetik terbagi menjadi atavisme,
epistasis-hipostasis, polimeri, kriptomeri, dan komplementer.
1. Atavisme
• Interaksi beberapa gen yang menghasilkan sifat baru.
• Jika individu genotip heterozigot disilangkan sesamanya akan menghasilkan perbandingan
fenotip 9 : 3 : 3 : 1.
• Contoh :
Peristiwa atavisme terjadi pada bentuk jengger ayam (pial).
Ada empat macam bentuk jengger ayam, yaitu walnut (sumpel), rose (mawar), pea (biji), dan
single (bilah).
Tabel 5.2. Genotip dan Fenotip pada Karakter Jengger Ayam

Gambar 6. Peristiwa Atavisme


pada bentuk Jengger Ayam
Misalnya ayam berjengger rose (RRpp) disilangkan dengan ayam berjengger pea (rrPP) menghasilkan
F1 yang seluruhnya berjengger walnut. Bagaimana perbandingan fenotip jika F1 disilangkan
sesamanya? Perhatikan penyilangan berikut.

2. Epistasis dan Hipostasis


• Interaksi gen yang menutupi atau
menghalangi ekspresi gen lain yang bukan
sealel.
• Gen yang menutupi disebut epistasis
sedangkan gen yang tertutupi disebut
hipostasis

Epistasis dominan
• Terjadi jika ada alel atau gen dominan yang
bersifat menutupi. Menghasilkan
perbandingan fenotip pada F2 sebesar
12 : 3 : 1.
• Contoh :
Pada warna buah labu dikendalikan oleh gen
P (warna putih), gen K (warna kuning), dan
gen k (warna hijau). Gen P epistasis terhadap
gen K dan gen k. Jika semuanya alel resesif
akan memunculkan warna hijau. Bagaimana
perbandingan fenotip F2 pada persilangan
labu putih (PPkk) dengan labu kuning
(ppKK)?
3. Polimeri
• Interaksi dua gen atau lebih yang mempengaruhi dan menguatkan suatu sifat yang sama.
• Jika individu genotip heterozigot disilangkan sesamanya akan menghasilkan perbandingan
fenotip 15 : 1.
• Contoh :
Peristiwa polimeri pada karakter warna biji gandum (Triticum sp.), yaitu warna merah dan putih.
Jika gandum berbiji merah gelap (M1 M1 M2 M2 ) disilangkan dengan gandum berbiji putih (m1
m1 m2 m2 ), bagaimana perbandingan fenotip F2nya?

4. Kriptomeri
• Interaksi antar gen dominan yang jika
bersama dengan gen dominan lain
akan memunculkan sifat baru tetapi
jika gen tersebut berdiri sendiri maka
sifatnya akan tersembunyi.
• Jika individu genotip heterozigot
disilangkan sesamanya akan
menghasilkan perbandingan fenotip
9:3:4
• Contoh :
Peristiwa kriptomeri pada warna
bunga Linaria maroccana yang
memiliki sifat warna ungu (A_B_),
merah (A_bb), dan putih (aaB_ atau
aabb). JIka bunga Linaria berwarna
merah (AAbb) disilangkan dengan
bunga Linaria berwarna putih (aaBB),
maka bagaimana perbandingan
fenotip F2nya?
5. Komplementer
• Interaksi antar gen-gen dominan yang saling melengkapi dalam mengekspresikan suatu sifat.
Jika salah satu gen tidak ada, maka sifat tersebut tidak akan muncul.
• Jika individu genotip heterozigot disilangkan sesamanya akan menghasilkan perbandingan
fenotip 9 : 7
• Contoh :
Peristiwa komplementer pada warna bunga Sweet pea (Lathyrus odoratus) terdapat gen C
(penghasil warna), gen c (tidak menghasilkan warna), gen P (pembentuk enzim pengaktif),
dan gen p (tidak membentuk enzim pengaktif). Jika bunga Lathyrus warna putih (CCpp)
disilangkan dengan bunga Lathyrus warna putih
(ccPP), bagaimana perbandingan fenotip F2nya?

RANGKUMAN
1. Pada beberapa pembastaran dihasilkan turunan F2 dengan perbandingan yang berbeda dengan
perbandingan pada turunan F2 yang ditemukan Mendel. Peristiwa ini disebut sebagai
penyimpangan semu dari temuan Mendel. Disebut sebagai penyimpangan semu karena
sebenarnya pembastaran tersebut mengikut aturan pembastaran menurut Mendel (dengan
perbandingan 9 : 3 : 3 : 1). Akan tetapi, ada peristiwa interaksi gen maka diperoleh perbandingan
yang lain dari 9:3:3:1.
2. Beberapa contoh adanya interaksi gen ialah Atavisme, Kriptomeri, Polimeri, Epistasis-Hipostasis
dan Komplementer.

SOAL LATIHAN
1. Seekor ayam betina berpial pea disilangkan dengan ayam berpial walnut menghasilkan keturunan
ayam yang berpial single. Kemungkinan perbandingan fenotipe pial walnut : pea : rose : single
pada keturunan ….
A. 1 : 2 : 2 : 1 C. 2 : 3 : 1 : 2 E. 3 : 3 : 3 : 1
B. 2 : 2 : 3 : 1 D. 2 : 3 : 2 : 1

2. Diketahui kulit gandum diatur oleh dua pasang alel gen. Alel hitam dominan terhadap alel putih
dan alel lainnya, sedangkan alel kuning dominan terhadap alel putih. Ada interaksi antaralel
sehingga alel hitam epistasis terhadap alel kuning. Gandum berkulit hitam disilangkan dengan
gandum berkulit kuning heterozigot menghasilkan biji gandum sebanyak 400 butir. Berdasarkan
hasil tersebut, tentukan rasio fenotip dan jumlahnya!
Referensi
• Modul Pembelajaran SMA Biologi kelas XII KD. 3.5 dan 4.5 Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah Direktorat Sekolah Menengah Atas 2020.
• Modul Biologi Paket C Setara SMA/MA kelas XII Tema 15 Misteri Pewarisan Sifat Makhluk
Hidup Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar,
dan Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus 2020.
• Khristiyono. 2019. Bupena Biologi untuk SMA/MA kelas XII. Erlangga. Jakarta.
1. LKPD

Satuan Pendidikan : SMA Maitreyawira Batam


Tahun Pelajaran : 2022-2023
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XII / Ganjil
Materi Pokok : Pewarisan Sifat Makhluk
Hidup
Jenis Kegiatan : Diskusi Kelompok

Kelas : ……………………………………

Kelompok : ……………………………………

Nama Anggota : ……………………………………

……………………………………

………………………………………
KOMPETENSI DASAR
3.5 Menerapkan prinsip pewarisan sifat makhluk hidup berdasarkan hukum Mendel
4.5 Menyajikan hasil penerapan hukum Mendel dalam perhitungan peluang dari persilangan makhluk
hidup di bidang pertanian dan peternakan

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Pertemuan ke-1
3.5.1 Mengidentifikasi definisi istilah-istilah parental, filial, gamet, alel, genotipe, fenotipe,
homozigot dan heterozigot
3.5.2 Menjelaskan pewarisan sifat menurut hukum Mendel
3.5.3 Menerapkan pola pewarisan sifat menurut Mendel pada persilangan monohibrid dan dihibrid
yang meliputi backcross, testcross, dan penyilangan resiprok
3.5.4 Menentukan rasio genotipe dan fenotipe dari persilangan monohibrid dan dihibrid
4.5.1 Menyajikan bagan persilangan monohibrid dan dihibrid
Pertemuan ke-2
3.5.6 Menganalisis perbedaan rasio fenotip hasil penyilangan dan peristiwa
penyimpangan semu hukum Mendel akibat interaksi genetik (atavisme, epistasis-hipostasis,
polimeri, kriptoemeri, dan komplementer)
4.5.2 Menyajikan bagan persilangan penyimpangan semu hukum mendel

TUJUAN
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) tentang pewarisan sifat makhluk hidup, peserta didik diharapkan mampu
menerapkan prinsip pewarisan sifat makhluk hidup berdasarkan hukum Mendel serta mampu
menyajikan hasil penerapan hukum Mendel dalam perhitungan peluang dari persilangan makhluk
hidup di bidang pertanian dan peternakan dengan benar secara kreatif dan kritis sekaligus penuh
tanggung jawab, teliti, dan jujur.

PETUNJUK UMUM
1. Bacalah LKPD pewarisan sifati ini dengan teliti dan seksama.
2. Carilah berbagai informasi yang relevan dengan pewarisan sifat makhluk hidup secara daring
ataupun luring.
3. Jawablah setiap pertanyaan dan permasalahan secara tepat dan jelas sesuai dengan bentuk yang
diminta
4. Selesaikanlah kegiatan dalam LKPD sesuai dengan waktu yang telah disepakati bersama.

Pertemuan ke-1
A. Orientasi Peserta Didik terhadap Masalah
1. Perhatikan gambar berikut.

2. Kemudian klik tautan berikut ini https://www.youtube.com/watch?v=Mehz7tCxjSE

Kemukakanlah pandanganmu terkait gambar dan video tersebut. Bagian manakah yang
paling menarik untuk didiskusikan? Tuliskan jawabanmu di kolom berikut
B. Mengorganisasikan Peserta Didik untuk Belajar
Perhatikan eksperimen Mendel berikut.
a. Monohibrid
Anda dapat dengan mudah menjumpai adanya keanekaragaman makhluk hidup dengan
berbagai ciri atau sifat yang dimiliki. Bagaimana sifat tersebut diturunkan?

Dahulu, banyak ilmuwan menduga bahwa sifat-sifat hereditas diwariskan dengan cara :
1) Hipotesis pencampuran, menduga bahwa sifat hereditas diwariskan dari induk jantan
dan betina seperti pencampuran zat.
2) Hipotesis partikulat, menduga bahwa sifat hereditas diwariskan dalam bentuk unit-unit
sifat yang bersifat tetap. Unit – unit tersebut menyerupai kelereng yang bersifat tetap dan
dapat dipilah-pilah.

Perhatikan eksperimen Mendel berikut


untuk membuktikan mekanisme pewarisan
sifat.

b. Dihibrid
Mendel melakukan eksperimen pewarisan sifat dua karakter pada biji kacang ercis, yaitu
warna dan bentuk biji. Karakter warna biji dibedakan menjadi sifat kuning dan hijau, serta
bentuk biji dibedakan menjadi sifat bulat dan keriput.
Permasalahan pada penyilangan dihibrid adalah belum dapat diketahui proses pemisahan
alel pada saat pembentukan gamet. Terdapat dua hipotesis untuk menjawab pertanyaan
tersebut.
1) Pemilahan dependen (penggabungan tidak bebas)
2) Pemilahan independen (penggabungan bebas)

Eksperimen yang dilakukan Mendel :

Diskusikan dengan anggota kelompokmu mengenai permasalahan yang diidentifikasi pada


gambar tersebut. Kemudian buatlah penyelesaian dari masalah yang ditemukan!

C. Membimbing Penyelidikan Individu maupun Kelompok


1. Lengkapi tabel istilah-istilah dalam pewarisan sifat berikut.
No. Istilah Penjelasan
1 Parental (P)
2 Gamet (G)
3 Filial (F)
4 Genotipe
5 Fenotipe
6 Gen dominan
7 Gen resesif
8 Homozigot
9 Heterozigot
10 Alel
11 Testcross
12 Backcross
13 Resiprok
14 Monohibrid
15 Dihibrid

2. Tuliskan bunyi Hukum Mendel I dan II pada tabel berikut.


Hukum Mendel I
1.
(Hukum Segregasi)
Hukum Mendel II (Hukum
2. sortasi/berpasangan secara
bebas)
3. Tabel penyelesaian kegiatan
a. Monohibrid
Penyelesaian
Identifikasi masalah • Tuliskan masalah yang kalian temukan pada eksperimen
Mendel tersebut!
• Kemudian tuliskan rumusan masalah yang kalian temukan
dalam bentuk pertanyaan yang memfokuskan masalah pada
wacana tersebut.

Menetapkan jawaban Buatlah suatu hipotesis untuk masalah tersebut!


sementara

Mencari data yang relevan Mencari data dengan membaca dari buku-buku sumber yang
kalian miliki atau dari literasi lain dengan cara diskusi kelompok
Induk : Tanaman ercis berbunga ungu (dominan) disilangkan
dengan tanaman ercis berbunga putih. F1 yang dihasilkan
disilangkan dengan sesamanya. Tentukan rasio fenotip pada F2!

Jawablah pertanyaan berikut.


1) Ketika tanaman berbunga ungu dan putih disilangkan,
bagaimanakan sifat keturunan (F1) yang dihasilkan?
2) Apakah ada sifat yang tidak muncul? Jelaskan!
3) Apabila tanaman bunga ungu (F1) disilangkan dengan
sesamanya, jelaskan sifat-sifat keturunannya (F2)!
4) Berdasarkan hasil tersebut, hipotesis manakah yang
kemungkinan benar?
b. Dihibrid
Penyelesaian
Identifikasi masalah • Tuliskan masalah yang kalian temukan pada eksperimen
Mendel tersebut!
• Kemudian tuliskan rumusan masalah yang kalian temukan
dalam bentuk pertanyaan yang memfokuskan masalah pada
wacana tersebut.

Menetapkan jawaban Buatlah suatu hipotesis untuk masalah tersebut!


sementara

Mencari data yang relevan Mencari data dengan membaca dari buku-buku sumber yang
kalian miliki atau dari literasi lain dengan cara diskusi kelompok.
Induk : Disilangkan tanaman ercis berbiji kuning bulat (YYRR)
dengan biji hijau keriput (yyrr). Kemudian F1 disilangkan
dengan sesamanya. Buatlah bagan persilangan dengan gamet :
1. Pemilahan Dependan
2. Pemilahan Independen

Kemudian jawablah pertanyaan berikut.


1) Berdasarkan hasil perhitungan, hipotesis manakah yang
sesuai? Pemilahan dependen atau independen? Jelaskan!
2) Berdasarkan hukum Pemilahan Bebas, tentukan
kemungkinan sifat gamet yang dapat dibentuk jika
genotipnya sebagai berikut.
AaBbCc
Gamet yang terbentuk
………………………………………………………………
AABBCcDdEE
Gamet yang terbentuk
………………………………………………………………
D. Mengembangkan dan menyajikan hasil
1. Tuliskan hasil diskusi tentang :
a. Bagan persilangan monohibrid

Tentukan rasio fenotipe F2nya!

b. Bagan persilangan dihibrid

Tentukan rasio fenotip F2nya!

2. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan ditanggapi oleh kelompok lain.
E. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Berdasarkan kegiatan yang sudah dilakukan, analisislah informasi yang kalian dapatkan dan
buatlah kesimpulan mengenai pewarisan sifat pada hukum Mendel I dan II!
Pertemuan ke-2
A. Orientasi Peserta Didik terhadap Masalah
Silakan perhatikan gambar berikut sebagai contoh penyimpangan semu hukum Mendel.
Kemukakanlah pandanganmu mengenai keterkaitan gambar berikut dengan penyimpangan semu
hukum Mendel! Tuliskan jawabanmu di kolom berikut.

B. Mengorganisasikan Peserta Didik


• Peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok dan membahas permasalahan terkait pola-pola
pewarisan sifat dari penyimpangan semu hukum Mendel berdasarkan gambar yang diberikan.
1. Kelompok 1 : Atavisme (bentuk jengger ayam)

2. Kelompok 2 : Epistasis-Hipostasis (labu Cucurbita pepo)


3. Kelompok 3 : Polimeri (warna biji gandum Triticum sp.)

4. Kelompok 4 : Kriptomeri (bunga Linaria maroccana)

5. Kelompok 5 : Komplementer (sweet pea, Lathyrus odoratus)

• Diskusikan dengan kelompok mengenai keterkaitan gambar tersebut dengan penyimpangan


semu hukum Mendel dan buatlah bagan persilangannya!

C. Membimbing Penyelidikan Individu maupun Kelompok


1. Tulislah informasi yang diperoleh dari kajian literatur terkait penyimpangan semu Hukum
Mendel pada tabel berikut.
Penyimpangan
No Semu Hukum Penjelasan Rasio Fenotipe
Mendel

2
3

2. Berdasrkan informasi yang diperoleh, bagaimana suatu persilangan dapat dikatakan


menyimpang dari Hukum Mendel?

D. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil


Tuliskan hasil diskusi mengenai keterkaitan gambar dengan penyimpangan semu hukum Mendel
menggunakan bagan persilangan sesuai pola penurunan sifat yang diberikan per kelompok.

• Tuliskan rasio fenotipe F2!


• Buatlah simpulan tentang atavisme/ epistasis-hipostasis/ kriptomeri/ polimeri/ komplementer
E. Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah
Berdasarkan kegiatan yang sudah dilakukan, analisislah informasi yang kalian dapatkan dari
setiap kelompok dan buatlah kesimpulan mengenai penyimpangan semu hukum Mendel!

Referensi :
Khristiyono. 2019. Bupena Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Erlangga. Jakarta.
LAMPIRAN 2 : Media Pembelajaran

1. Video Pembelajaran (Youtube)


Dapat diakses melalui tautan :
• https://www.youtube.com/watch?v=Mehz7tCxjSE

2. LMS (Google Classroom) dan Google Form


• Google classroom digunakan untuk membagikan materi Pewarisan Sifat Makhluk Hidup
beserta link pre-test dan post-test.
• Google form digunakan untuk melakukan kegiatan pre-test dan post-test.
LAMPIRAN 3 : INSTRUMEN PENILAIAN
Pertemuan ke-1

PENILAIAN SIKAP

1. Jurnal Kegiatan Pembelajaran


Nama Satuan Pendidikan : SMA Maitreyawira Batam
Tahun Pelajaran : 2022-2023
Kelas/Semester : XII MIPA / Ganjil
Mata pelajaran : Biologi

Amati kegiatan Peserta Didik dan berilah catatan sikap Peserta Didik selama proses
pembelajaran baik itu tindakan positif (+) maupun negatif (-).

Nama Butir Sikap


No Catatan Perilaku Tindak Lanjut
Peserta Didik (+/-)
1
2
3
4
5
dst

2. Lembar Observasi
Keaktifan
Tidak Gaduh Mengerjakan dalam
Nama Memperhatikan
Ketika Tugas yang Bertanya
No. Peserta Penjelasan Skor Hasil
Pembelajaran Diberikan Maupun
Didik Guru
Berlangsung Guru Menjawab
Pertanyaan
1
2
3
4
dst

PENILAIAN KETERAMPILAN

1. Rubrik Penilaian Kinerja Kegiatan Diskusi


ASPEK PENILAIAN
No Nama Keterampilan Keterampilan Keterampilan Jumlah
Mengemukanan Mengemukanan Berbicara Skor
Pendapat Pertanyaan
1.
2.
3.
4.

Keterangan :
1. Keterampilan mengemukanan pendapat
Skor 3 = dapat mengemukakan pendapat sesuai topik pembahasan
Skor 2 = Kadang dapat mengemukakan pendapat sesuai topik pembahasan
Skor 1 = Kurang dapat mengemukakan pendapat sesuai topik pembahasan
2. Keterampilan mengemukakan pertanyaan
Skor 3 = Sering bertanya dan sesuai topik pembahasan
Skor 2 = Kadang bertanya dan sesuai topik pembahasan
Skor 1 = Kurang bertanya dan sesuai topik pembahasan
3. Keterampilan berbicara
Skor 3 = Dalam berdiskusi selalu menggunakan bahasa yang baik dan benar
Skor 2 = Dalam berdiskusi kadang menggunakan bahasa yang baik dan benar
Skor 1 = Dalam berdiskusi kurang dapat menggunakan bahasa yang baik dan benar
Catatan :
Skor maksimal = 3
Skor minimal = 1
Jumlah Skor Perolehan
Nilai = x 100
Total Skor

2. Rubrik Penilaian Keterampilan Presentasi LKPD


Indikator yang
Pedoman Penilaian Nilai
Dinilai
LKPD dikerjakan dengan tulisan yang rapi dan urut 4
LKPD dikerjakan belum rapi (tulisan) tidak urut 3
Terampil dalam
LKPD dikerjakan belum rapi (tulisan) dan belum
Menyajikan LKPD 2
selesai
1
LKPD tidak dikerjakan

Mampu mempresentasikan dengan bahasa yang baik,


dengan hasil yang benar dan mampu menjawab 4
pertanyaan.
Mampu mempresentasikan dengan Bahasa yang baik,
dengan hasil yang benar tetapi belum mampu 3
Terampil dalam menjawab pertanyaan.
mengkomunikasika Mampu mempresentasikan dengan bahasa yang
n hasil diskusi baik, namun hasilnya belum tepat dan belum 2
menjawab pertanyaan
Mampu mempresentasekan namun masih kurang
1
baik dan belum mampu menjawab pertanyaan.
Indiktor 1 Indikator 2
No Nama
4 3 2 1 4 3 2 1

1.
2.
3.
4.
5.
dst

Catatan :
Jumlah Skor Perolehan
Nilai = x 100
Total Skor
PENILAIAN PENGETAHUAN

KISI KISI

KISI-KISI PRE-TEST DAN POST-TEST


PEWARISAN SIFAT
TAHUN PELAJARAN 2022-2023
Nama Sekolah : SMA Maitreyawira Batam Kelas : XII MIPA
Mata Pelajaran : Biologi Jumlah Soal :
Kurikulum : K13 Bentuk Soal : Esai

Kompetensi Indikator Level Bentuk


No Materi No. Soal
Dasar Soal Kognitif Soal
Disajikan pernyataan
mengenai genotip
suatu individu,
Menentukan
peserta didik dapat
Gamet C3 1 Esai
menghitung jumlah
(kognitif)
gamet yang
dihasilkan dengan
benar.
Disajikan pernyataan
mengenai
Persilangan
persilangan dihibrid,
Monohibrid
peserta didik dapat C3 2 Esai
(kognitif,
menentukan rasio
psikomotorik)
fenotip F2 dengan
3.5 Menerapkan benar.
prinsip pewarisan Disajikan pernyataan
sifat makhluk mengenai rasio
1
hidup fenotipe persilangan
berdasarkan Persilangan
Dihibrid bunga, peserta didik
hukum Mendel C3 3 Esai
(kognitif, dapat menentukan
psikomotorik) genotip kedua
induknya dengan
benar.
Disajikan pernyataan
mengenai
persilangan dihibrid
Persilangan tanaman kacang
Dihibrid kedelai, peserta didik C3 4 Esai
(kognitif, dapat menentukan
psikomotorik) rasio fenotip F2
beserta jumlahnya
dengan benar.
KARTU SOAL

Nama sekolah : SMA Maitreyawira Batam


Kelas : XI MIPA
Mata Pelajaran : Biologi
Nama guru : Frycha Yanuariza, S.Si

Kompetensi : Buku Sumber Biologi kelas XII SMA, Erlangga

RUMUSAN BUTIR SOAL


3.5 Menerapkan
Salah satu karakter yang dimiliki oleh satu individu
prinsip pewarisan
NO SOAL disimbolkan gennya dalam sifat genotip AaBbCCDdee.
sifat makhluk hidup
Berdasarkan sifat genotip tersebut sesuai hukum Mendel pada
berdasarkan hukum
saat pembentukan gamet, tentukan jumlah gamet yang
Mendel
dihasilkan!

1
MATERI

Pewarisan Sifat KUNCI JAWABAN


INDIKATOR Jumlah gamet = 2^3 = 8 gamet

Disajikan pernyataan Skor 20


mengenai genotip
suatu individu,
peserta didik dapat
menentukan jumlah
gamet yang
dihasilkan dengan
benar.

Kompetensi : Buku Sumber Biologi kelas XII SMA, Erlangga

RUMUSAN BUTIR SOAL


3.5 Menerapkan
Seekor kambing berbulu coklat (CC) disilangkan dengan
prinsip pewarisan
NO SOAL kambing berbulu putih (cc). Jika sifat bulu coklat dominan
sifat makhluk hidup
terhadap bulu putih, tentukan rasio fenotip F2nya!
berdasarkan hukum
Mendel

2
MATERI

Pewarisan Sifat KUNCI JAWABAN

INDIKATOR
Disajikan pernyataan Skor 20
mengenai
persilangan dihibrid,
peserta didik dapat
menentukan rasio
fenotip F2 dengan
benar.

Kompetensi : Buku Sumber Biologi kelas XII SMA, Erlangga

RUMUSAN BUTIR SOAL


3.5 Menerapkan
Pembastaran antara bunga berwarna kuning (K), berdaun bulat
prinsip pewarisan
NO SOAL (B) dengan bunga berwarna putih (k), berdaun lancip (b)
sifat makhluk hidup
menghasilkan keturunan dengan fenotip kuning, bulat : putih,
berdasarkan hukum
bulat : kuning, lancip : putih lancip sebesar 1 : 1 : 1 : 1.
Mendel
Tentukan genotip kedua induknya!

3
MATERI

Pewarisan Sifat
KUNCI JAWABAN
INDIKATOR Induk : KkBb >< kkbb

Disajikan pernyataan P : KkBb >< kkbb


mengenai rasio G : KB, Kb, kB, kb >< kb
fenotipe persilangan F : KkBb, Kkbb, kkBb, kkbb = kuning bulat : kuning lancip : putih bulat :
bunga, peserta didik putih lancip = 1 : 1 : 1 : 1
dapat menentukan
genotip kedua Skor 30
induknya dengan
benar.

Kompetensi : Buku Sumber Biologi kelas XII SMA, Erlangga

RUMUSAN BUTIR SOAL

Bara menyilangkan tanaman kacang kedelai berbiji bulat-


3.5 Menerapkan NO SOAL warna kuning (BBkk) dengan tanaman sejenis berbiji keriput-
prinsip pewarisan warna hijau (bbKK). Persilangan dilakukan sampai keturunan
sifat makhluk hidup F2 menghasilkan biji sejumlah 6.400 buah. Tentukan jumlah
berdasarkan hukum keturunan F2 yang memiliki fenotip berbiji bulat-warna hijau
Mendel dan berbiji keriput-warna kuning! (buat bagan persilangan)

MATERI
Pewarisan Sifat KUNCI JAWABAN

INDIKATOR
Disajikan pernyataan
mengenai Biji bulat hijau = 9 B-K-
persilangan dihibrid 9/16 X 6.400 = 3.600 biji
tanaman kacang
kedelai, peserta Biji keriput kuning = 1 bbkk
didik dapat 1/16 x 6.400 = 400 biji
menentukan rasio
fenotip F2 beserta Skor 30
jumlahnya dengan
benar.

Skor = 20 + 20 + 30 + 30 = 100

*Soal pretest sama dengan soal postest


Pertemuan ke-2

PENILAIAN SIKAP

1. Jurnal Kegiatan Pembelajaran


Nama Satuan Pendidikan : SMA Maitreyawira Batam
Tahun Pelajaran : 2022-2023
Kelas/Semester : XI MIPA / Ganjil
Mata pelajaran : Biologi

Amati kegiatan Peserta Didik dan berilah catatan sikap Peserta Didik selama proses
pembelajaran baik itu tindakan positif (+) maupun negatif (-).

Nama Butir Sikap


No Catatan Perilaku Tindak Lanjut
Peserta Didik (+/-)
1
2
3
4
5
dst

PENILAIAN KETERAMPILAN

1. Rubrik Penilaian Kinerja Kegiatan Diskusi


ASPEK PENILAIAN
No Nama Keterampilan Keterampilan Keterampilan Jumlah
Mengemukanan Mengemukanan Berbicara Skor
Pendapat Pertanyaan
1.
2.
3.
4.
5.

Keterangan :
1. Keterampilan mengemukanan pendapat
Skor 3 = dapat mengemukakan pendapat sesuai topik pembahasan
Skor 2 = Kadang dapat mengemukakan pendapat sesuai topik pembahasan
Skor 1 = Kurang dapat mengemukakan pendapat sesuai topik pembahasan
2. Keterampilan mengemukakan pertanyaan
Skor 3 = Sering bertanya dan sesuai topik pembahasan
Skor 2 = Kadang bertanya dan sesuai topik pembahasan
Skor 1 = Kurang bertanya dan sesuai topik pembahasan
3. Keterampilan berbicara
Skor 3 = Dalam berdiskusi selalu menggunakan bahasa yang baik dan benar
Skor 2 = Dalam berdiskusi kadang menggunakan bahasa yang baik dan benar
Skor 1 = Dalam berdiskusi kurang dapat menggunakan bahasa yang baik dan benar
Catatan :
Skor maksimal = 3
Skor minimal = 1
Jumlah Skor Perolehan
Nilai = x 100
Total Skor

2. Rubrik Penilaian Keterampilan Presentasi LKPD


Indikator yang
Pedoman Penilaian Nilai
Dinilai
LKPD dikerjakan dengan tulisan yang rapi dan urut 4
LKPD dikerjakan belum rapi (tulisan) tidak urut 3
Terampil dalam
LKPD dikerjakan belum rapi (tulisan) dan belum
Menyajikan LKPD 2
selesai
1
LKPD tidak dikerjakan

Mampu mempresentasikan dengan bahasa yang baik,


dengan hasil yang benar dan mampu menjawab 4
pertanyaan.
Mampu mempresentasikan dengan Bahasa yang baik,
dengan hasil yang benar tetapi belum mampu 3
Terampil dalam menjawab pertanyaan.
mengkomunikasika Mampu mempresentasikan dengan bahasa yang
n hasil diskusi baik, namun hasilnya belum tepat dan belum 2
menjawab pertanyaan
Mampu mempresentasekan namun masih kurang
1
baik dan belum mampu menjawab pertanyaan.

Indiktor 1 Indikator 2
No Nama
4 3 2 1 4 3 2 1
1.
2.
3.
4.
5.
... dst..
Catatan :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai = x 100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟

PENILAIAN PENGETAHUAN

KISI KISI

KISI-KISI PRE-TEST DAN POST-TEST


SISTEM SIRKULASI
TAHUN PELAJARAN 2022-2023

Nama : SMA Maitreyawira


Kelas : XII MIPA
Sekolah Batam
Mata
: Biologi Jumlah Soal :
Pelajaran
Kurikulum : K13 Bentuk Soal : Esai

Kompetensi Indikator Level Bentuk


No Materi No. Soal
Dasar Soal Kognitif Soal
Disajikan
pernyataan
mengenai
Atavisme persilangan pial
(kognitif, ayam, peserta didik C3 1 Esai
psikomotorik) dapat menentukan
rasio genotip dan
3.5 Menerapkan
fenotip dengan
prinsip pewarisan
benar.
1 sifat makhluk
Disajikan
hidup berdasarkan
pernyataan
hukum Mendel
mengenai
Komplementer persilangan tanaman
(kognitif, Lathyrus, peserta C3 2 Esai
psikomotorik) didik dapat
menentukan rasio
fenotip dengan
benar.
KARTU SOAL

Nama sekolah : SMA Maitreyawira Batam


Kelas : XII MIPA
Mata Pelajaran : Biologi
Nama guru : Frycha Yanuariza, S.Si

Kompetensi : Buku Sumber Biologi kelas XII SMA, Erlangga

RUMUSAN BUTIR SOAL

Persilangan antara ayam berpial walnut dengan ayam berpial


3.5 Menerapkan rose menghasilkan keturunan dua ayam berpial walnut dan dua
prinsip pewarisan ayam berpial rose. Diketahui interaksi antara dua pasang gen
sifat makhluk hidup NO SOAL yang mengendalikan karakter bentuk pial ayam dilambangkan
berdasarkan hukum dengan R_P_ untuk ayam berpial walnut, R_pp untuk ayam
Mendel berpial rose, rrP_ untuk ayam berpial pea dan rrpp untuk ayam
berpial single. Tentukan hasil persilangan tersebut, tentukan
genotip dan fenotip kedua induknya! (Buat bagan persilangan)

1
MATERI

Pewarisan Sifat
KUNCI JAWABAN

INDIKATOR
Disajikan pernyataan
mengenai
persilangan pial
ayam, peserta didik Skor 50
dapat menentukan
rasio genotip dan
fenotip dengan
benar.

Kompetensi : Buku Sumber Biologi kelas XII SMA, Erlangga

RUMUSAN BUTIR SOAL

Tanaman Lathyrus odoratus berbunga putih yang disilangkan


3.5 Menerapkan sesamanya menghasilkan F1 tanaman Lathyrus odoratus
prinsip pewarisan berbunga ungu. Selanjutnya, antartanaman F1 disilangkan.
sifat makhluk hidup NO SOAL Diketahui warna ungu pada bunga tersebut muncul karena
berdasarkan hukum adanya gen yang saling berinteraksi. Apabila salah satu gen
Mendel tidak hadir maka warna ungu tersebut tidak akan muncul.
Tentukan ratio fenotip jika dilakukan persilangan antartanaman
F1! (Buat bagan persilangan)
2
MATERI

Pewarisan Sifat
KUNCI JAWABAN

INDIKATOR
Disajikan pernyataan Rasio fenotip F2 adalah ungu : putih = 9 : 7
mengenai 9 C-P- = ungu
persilangan tanaman 3 C-pp = putih
Lathyrus, peserta 3 ccP- = putih
didik dapat 1 ccpp = putih
menentukan rasio
fenotip dengan Skor 50
benar.

Catatan :
Skor : 50 + 50 = 100

*Soal pretest sama dengan soal postest

Anda mungkin juga menyukai