C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL), peserta didik diharapkan mampu menerapkan prinsip pewarisan sifat
makhluk hidup berdasarkan hukum Mendel serta mampu menyajikan hasil penerapan hukum
Mendel dalam perhitungan peluang dari persilangan makhluk hidup di bidang pertanian dan
peternakan dengan benar secara kreatif dan kritis sekaligus penuh tanggung jawab, teliti, dan jujur.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Hukum Mendel dan Penyimpangan Semu Hukum Mendel
1. Persilangan monohibrid dan dihibrid
2. Penyimpangan semu hukum Mendel akibat interasksi genetik meliputi atavisme, epistasis-
hipostasis, polimeri, kriptoemeri, dan komplementer
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan Orientasi 20 menit
Pendahuluan • Guru mengucapkan salam
• Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin
doa
• Guru memeriksa/mempersiapkan siswa dan kelas untuk
pembelajaran (termasuk mempersiapkan media
pembelajaran yang akan digunakan)
• Guru memeriksa presensi
Apersepsi
• Guru menampilkan gambar sebuah keluarga dan
mengajukan pertanyaan kepada peserta didik tentang
materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
mengenai pewarisan sifat makhluk hidup :
1. Coba perhatikan gambar tersebut, mengapa ada
kemiripan antara anak dan orang tua?
2. Pernahkah kalian berpikir bahwa kalian lebih mirip
ayah atau ibu? atau ketika kalian bercermin sambil
memperhatikan wajah, tubuh, kenapa lebih mirip
dengan ayah atau dengan ibu?
Motivasi
• Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari materi
yang akan diajarkan tentang pewarisan sifat makhluk
hidup
• Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan pentingnya
mempelajari pewarisan sifat makhluk hidup
Pemberian Acuan
• Guru menyampaikan garis besar materi berkaitan dengan
pewarisan sifat makhluk hidup
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
• Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan
• Guru memberikan pre-test kepada peserta didik
menggunakan link Google Form yang ada dibagikan di
Google Classroom.
2. Closing Statement
• Guru menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya
• Guru memotivasi peserta didik agar selalu belajar dan
bekerja keras untuk cita-cita mereka
Pertemuan ke-2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan Orientasi 20 menit
Pendahuluan • Guru mengucapkan salam
• Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin
doa
• Guru memeriksa/mempersiapkan siswa dan kelas untuk
pembelajaran (termasuk mempersiapkan media
pembelajaran yang akan digunakan.
• Guru memeriksa presensi
Apersepsi
• Guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik tentang
materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
terkait penyimpangan semu hukum Mendel “Apa yang
dimaksud dengan penyimpangan semu hukum Mendel?”
Motivasi
• Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari materi
yang akan diajarkan yaitu penyimpangan semu hukum
Mendel
Pemberian Acuan
• Guru menyampaikan garis besar materi berkaitan dengan
penyimpangan semu hukum Mendel
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
• Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan
• Guru memberikan pre-test kepada peserta didik
menggunakan link Google Form yang dibagikan di Google
Classroom
Kegiatan Inti 1. Orientasi peserta didik pada masalah 50 menit
• Guru mengarahkan peserta didik untuk membentuk 5
kelompok dengan anggota 5 – 6 orang.
• Menampilkan gambar sebagai contoh penyimpangan
semu hukum Mendel dan meminta peserta didik untuk
mengamati gambar tersebut.
2. Closing Statement
• Guru menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya
• Guru memotivasi peserta didik agar selalu belajar dan
bekerja keras untuk cita-cita mereka
G. PENILAIAN
Aspek yang Bentuk
No Instrumen Penilaian Waktu Penilaian
dinilai Penilaian
1 Sikap Observasi dan Pengamatan sikap (jurnal) Selama KBM
Jurnal
2 Pengetahuan Pre-test dan Post- Soal tes (esai) Sebelum dan Setelah
test KBM
3 Keterampilan - Unjuk kerja - Pengamatan unjuk kerja - Pada saat presentasi
- LKPD - Penilaian LKPD - Pengumpulan tugas
H. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Alat dan Bahan : Laptop, LCD, Papan Tulis
2. Media : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Sistem Sirkulasi, Materi Ajar
Sistem Sirkulasi, PPT Sistem Sirkulasi, LMS (Google Classroom),Video
pembelajaran Sistem Sirkulasi (Youtube), Google Form
I. SUMBER BELAJAR
• Campbell, N.A., J.B. Reece, dan L.G. Mitchell. Biologi. Edisi ke-5. Terj. Dari Biology, oleh
Lestari, Ellyzar dan Anita. Erlangga. Jakarta
• Irnaningtyas. 2018. Biologi SMA/MA Kelas XII. Erlangga. Jakarta.
• Khristiyono. 2019. Bupena Biologi SMA/MA Kelas XII. Erlangga. Jakarta.
• Internet
H. LAMPIRAN
• Bahan ajar
• LKPD
• Media pembelajaran
• Instrumen Penilaian
BAB 3
PEWARISAN SIFAT MAKHLUK HIDUP
KOMPETENSI DASAR
3.5 Menerapkan prinsip pewarisan sifat makhluk hidup berdasarkan hukum Mendel
4.5 Menyajikan hasil penerapan hukum Mendel dalam perhitungan peluang dari persilangan
makhluk hidup di bidang pertanian dan peternakan
Pertemuan ke-2
3.5.6 Menganalisis perbedaan rasio fenotip hasil penyilangan dan peristiwa penyimpangan semu
hukum Mendel akibat interaksi genetik (atavisme, epistasis-hipostasis, polimeri, kriptoemeri,
dan komplementer)
4.5.2 Menyajikan bagan persilangan penyimpangan semu hukum Mendel
TUJUAN
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) tentang pewarisan sifat makhluk hidup, peserta didik diharapkan mampu
menerapkan prinsip pewarisan sifat makhluk hidup berdasarkan hukum Mendel serta mampu
menyajikan hasil penerapan hukum Mendel dalam perhitungan peluang dari persilangan makhluk
hidup di bidang pertanian dan peternakan dengan benar secara kreatif dan kritis sekaligus penuh
tanggung jawab, teliti, dan jujur.
PETA KONSEP
MATERI PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-1
Memang sebelum maupun sesudah Mendel, banyak tokoh-tokoh yang berbicara tentang teori
hukum-hukum pewarisan sifat menurun, antara lain sebagai berikut :
1. Teori Darah; mengatakan bahwa sifat keturunan dibawa oleh darah. Teori inigugur setelah
ditemukannya peristiwa transfusi darah, sebab orang yang menerima tambahan darah ternyata
sifatnya tidak berubah seperti sifat donornya.
2. Teori Preformasi; menyatakan adanya makhluk hidup kecil di dalam gamet sebagai calon
individu baru.
3. Teori Epigenesis; (teori ini mengkritik teori preformasi) menyatakan bahwa sel telur yang telah
dibuahi oleh sperma akan mengadakan pertumbuhan sedikit demi sedikit.
4. Teori Pangenesis; menyatakan bahwa setelah ovum dibuahi oleh sperma maka dalam sel kelamin
terdapat tunas-tunas yang tumbuh menjadi makhluk hidup baru.
5. Teori Haeckel; menyatakan bahwa yang bertanggung jawab atas sifat keturunan adalah substansi
inti dari sperma.
Untuk membuktikan kebenaran teorinya, Gregor Johan
Mendel telah melakukan eksperimen dengan membastarkan
tanaman-tanaman yang memiliki sifat beda. Tanaman yang dipilih
adalah tanaman kacang ercis (Pisum sativum), karena memiliki
kelebihan-kelebihan sebagai berikut :
1. mudah melakukan penyerbukan silang
2. mudah didapat
3. mudah hidup dan dipelihara
4. cepat berbuah atau berumur pendek
5. terdapat jenis-jenis dengan sifat beda yang menyolok
Pada perkawinan induk jantan dengan induk betina disebut parental dan disimbolkan dengan
hurup P. Hasil persilangan parental atau keturunannya disebut filial (anak) dan diberi simbol dengan
huruf F. Persilangan induk galur murni dengan galur murni disebut P1 dan filialnya disebut F1.
Persilangan induk jantan F1 dengan induk betina F1 secara acak disebut P2 dan filialnya disebut F2
dan seterusnya. Galur murni selalu bergenotif homozigot dan disimbolkan dengan dengan huruf yang
sama, huruf capital semua atau huruf kecil semua, misalnya AA untuk sifat dominannatau aa untuk
sifat resesif.
Genotipe adalah sifat yang tidak tampak yang ditentukan oleh pasangan gen atau susunan gen
dalam individu yang menentukan sifat yang tampak. Sifat yang tampak dari luar atau sifat keturunan
yang dapat kita amati sebagai ekspresi dari susunan gen (genotif) disebut dengan fenotipe. Menurut
Stern, genotif dan faktor lingkungan dapat mempengaruhi fenotif. Dengan demikian, dua genotif yang
sama dapat menunjukkan fenotif yang berbeda apabila lingkungan bagi kedua genotif tersebut
berbeda. Genotif BB dan RR pada contoh di atas kita sebut genotif homozigot dominan, sedangkan
bb dan rr adalah homozigot resesif. Huruf B (huruf kapital) dengan b (huruf kecil) atau R dengan r
merupakan pasangan gen atau alel. Menurut letaknya, alel adalah gen-gen yang terletak pada lokus
yang bersesuaian dari kromosom homolog. Sedangkan jika dilihat dari pengaruh fenotif, alel ialah
anggota dari sepasang gen yang memiliki pengaruh yang berlawanan. Jadi , B dan R bukan alelnya
demikian pula b dan r juga bukan alelnya. Jika genotif suatu individu suatu individu terdiri dari
pasangan alel yang tidak sama, disebut genotif heterozigot (hetero: lain; zigot: hasil perleburan gamet
jantan dan gamet betina). Sedangkan jika genotif terdiri dari pasangan alel yang sama disebut
homozigot.
Simbol-simbol huruf BB, bb, RR, rr dan sebagainya yang kita sebut genotif dengan fenotif bulat
dan kisut, lurus dan tidak lurus ini adalah merupakan suatu perjanjian yang kita sepakati bersama
(konvensi bersama). Beberapa konvensi lain yang perlu diketahui antara lain :
• Sifat gen-gen dominan (sifatnya kuat sehingga menutupi ekspresi / pengaruh gen alelnya)
disimbolkan huruf besar, sedangkan pengaruh gen yang tertutup (alelnya) disebut resesif dan
disimbolkan dengan huruf kecil dari huruf yang sama untuk gen dominannya.
• Sifat dominan dari dua genotif yang berbeda dapat mempunyai fenotif yang sama. Akan tetapi
untuk genotif kisut selalu bb, demikian juga untuk rambut tidak lurus selalu rr. Jadi fenotif sifat
resesif selalu bergenotif homozigot; berarti pula selalu bergalur murni
A. Persilangan Monohibrida
Monohibrid atau monohibridisasi adalah suatu persilangan / pembastaran dengan satu sifat
beda. Monohibrid pada percobaan Mendel adalah persilangan antara ercis berbunga ungu dengan
ercis berbunga putih. Untuk mengetahui bahwa suatu gen bersifat dominan maka harus dilakukan
monohibridisasi antara individu yang memiliki sifat gen tersebut dengan sifat kontrasnya
(alelnya) yang sama-sama bergalur murni. Jika fenotif F1 sama dengan sifat gen yang diuji tadi,
berarti sifat itulah yang dominan. Perhatikan diagram persilangan monohibrid antara ercis
berbunga ungu dengan ercis berbunga putih berikut ini :
B. Persilangan Intermediet
Jika sifat gen dominan tidak penuh (intermediet), maka
fenotipe individu F1 tidak seperti salah satu fenotipe induk
galur murni, melainkan mempunyai sifat fenotif diantara
kedua induknya. Demikian pula perbandingan fenotif F2 nya
tidak 3 : 1, melainkan 1 : 2 : 1, sama dengan perbandingan
genotif F2 nya. Coba perhatikan diagram persilangan
monohibrid diantara Mirabillis jalapa merah galur murni
dengan genotif MM dengan tanaman Mirabillis jalapa
berbunga putih galur murni dengan genotipe mm berikut ini!
Dalam membuat perhitungan itu Mendel menganggap bahwa gen-gen pembawa kedua
sifat itu berpisah secara bebas terhadap sesamanya sewaktu terjadi pembentukan gamet. Hukum
Mendel II ini disebut juga Hukum Pengelompokan Gen Secara Bebas (The Law Independent
Assortment of Genes).
• Testcroos (uji silang) adalah persilangan antara suatu individu yang tidak diketahui genotifnya
dengan induk yang homozigot resesif dan dapat dilakukan dengan individu yang bukan induknya
dengan syarat individu tersebut genotifnya homozigot resesif.
RANGKUMAN
1. Orang pertama yang meneliti tentang penurunan sifat yaitu Gregor Johann Mendel. Mendel
adalah tokoh genetika yang diakui sebagai penemu hukumhukum hereditas atau pewarisan sifat
menurun.
2. Gregor Johan Mendel telah melakukan eksperimen dengan membastarkan tanaman-tanaman yang
memiliki sifat beda. Tanaman yang dipilih adalah tanaman kacang ercis (Pisum sativum), karena
memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut :
a. mudah melakukan penyerbukan silang
b. mudah didapat
c. mudah hidup dan dipelihara
d. cepat berbuah atau berumur pendek
e. terdapat jenis-jenis dengan sifat beda yang menyolok
3. Persilangan Monohibrid atau monohibridisasi adalah suatu persilangan/ pembastaran dengan satu
sifat beda.
4. Persilangan Intermediet, merupakan Jika sifat gen dominant tidak penuh (intermediet), maka
fenotif individu F1 tidak seperti salah satu fenotif induk galur murni, melainkan mempunyai sifat
fenotif diantara kedua induknya.
5. Dihibrida atau dihibridisasi ialah suatu persilangan (pembastaran) dengan dua sifat beda
LATIHAN SOAL
1. Alasan Mendel menggunakan tanaman ercis sebagai bahan penelitian adalah….
A. Keturunan sedikit D. Memiliki viabilitas yang rendah
B. Sulit disilangkan E. Memiliki vitalitas yang rendah
C. Memiliki perbedaan sifat yang mencolok
2. Bunga merah muda disilangkan dengan bunga putih semua fenotif anaknya merah muda, jika
bunga merah muda heterozigot disilangkan sesamanya. Kemungkinan akan diperoleh keturunan
....
A. 100% fenotifnya merah muda D. Merah Muda : putih = 2 : 2
B. Merah : Putih = 3 : 1 E. Merah : merah Muda : putih = 1 : 2 : 1
C. Merah Muda : Putih = 3 : 1
3. Ada tanaman kacang gen B (biji bulat) dominan terhadap b (biji kisut). Agar didapatkan fenotif
kacang biji bulat : biji kisut = 3:1 pada keturunan berikutnya, maka genotif parentalnya adalah
...
A. Bb x BB B. Bb x bb C. Bb x Bb D. BB x bb E. BB x BB
4. Individu dengan genotif AABBCcDd jika melakukan melakukan pembelahan meiosis macam
kombinasi gamet yang terbentuk adalah ....
A. 2 B. 4 C. 6 D. 8 E. 16
5. Kucing berambut hitam disilangkan dengan kucing berambut putih semua keturunannya
berambut kelabu, jika kucing kelabu disilangkan sesamanya prosentase kemungkinan
keturunannya yang berambut hitam adalah ....
A. 12,5% B. 25% C. 50% D. 75% E. 100%
MATERI PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-2
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menjumpai hasil persilangan bunga berwarna merah dan
bunga berwarna putih menghasilkan bunga berwarna merah muda yang memiliki warna berbeda dari
kedua induknya tersebut. Hal ini disebabkan adanya peristiwa penyimpangan semu pada hukum
Mendel.
Apakah yang dimaksud dengan penyimpangan semu hukum Mendel? Pada persilangan
monohibrid dihasilkan perbandingan fenotip F2 sebesar 3 : 1 dan pada persilangan dihibrid sebesar 9
: 3 : 3 : 1. Pada kenyataannya ketika dilakukan penyilangan, terkadang ditemukan penyimpangan
yang menghasilkan perbandingan fenotip F2 yang tidak sama dengan hukum Mendel tetapi pola
dasarnya masih sama dengan hukum Mendel. Seperti pada gambar persilangan monohibrid di atas
dapat memiliki perbandingan fenotip F2 sebesar 1 : 2 : 1.
INTERAKSI GENETIK
Penyimpangan semu pada hukum Mendel oleh peristiwa interaksi genetik terbagi menjadi atavisme,
epistasis-hipostasis, polimeri, kriptomeri, dan komplementer.
1. Atavisme
• Interaksi beberapa gen yang menghasilkan sifat baru.
• Jika individu genotip heterozigot disilangkan sesamanya akan menghasilkan perbandingan
fenotip 9 : 3 : 3 : 1.
• Contoh :
Peristiwa atavisme terjadi pada bentuk jengger ayam (pial).
Ada empat macam bentuk jengger ayam, yaitu walnut (sumpel), rose (mawar), pea (biji), dan
single (bilah).
Tabel 5.2. Genotip dan Fenotip pada Karakter Jengger Ayam
Epistasis dominan
• Terjadi jika ada alel atau gen dominan yang
bersifat menutupi. Menghasilkan
perbandingan fenotip pada F2 sebesar
12 : 3 : 1.
• Contoh :
Pada warna buah labu dikendalikan oleh gen
P (warna putih), gen K (warna kuning), dan
gen k (warna hijau). Gen P epistasis terhadap
gen K dan gen k. Jika semuanya alel resesif
akan memunculkan warna hijau. Bagaimana
perbandingan fenotip F2 pada persilangan
labu putih (PPkk) dengan labu kuning
(ppKK)?
3. Polimeri
• Interaksi dua gen atau lebih yang mempengaruhi dan menguatkan suatu sifat yang sama.
• Jika individu genotip heterozigot disilangkan sesamanya akan menghasilkan perbandingan
fenotip 15 : 1.
• Contoh :
Peristiwa polimeri pada karakter warna biji gandum (Triticum sp.), yaitu warna merah dan putih.
Jika gandum berbiji merah gelap (M1 M1 M2 M2 ) disilangkan dengan gandum berbiji putih (m1
m1 m2 m2 ), bagaimana perbandingan fenotip F2nya?
4. Kriptomeri
• Interaksi antar gen dominan yang jika
bersama dengan gen dominan lain
akan memunculkan sifat baru tetapi
jika gen tersebut berdiri sendiri maka
sifatnya akan tersembunyi.
• Jika individu genotip heterozigot
disilangkan sesamanya akan
menghasilkan perbandingan fenotip
9:3:4
• Contoh :
Peristiwa kriptomeri pada warna
bunga Linaria maroccana yang
memiliki sifat warna ungu (A_B_),
merah (A_bb), dan putih (aaB_ atau
aabb). JIka bunga Linaria berwarna
merah (AAbb) disilangkan dengan
bunga Linaria berwarna putih (aaBB),
maka bagaimana perbandingan
fenotip F2nya?
5. Komplementer
• Interaksi antar gen-gen dominan yang saling melengkapi dalam mengekspresikan suatu sifat.
Jika salah satu gen tidak ada, maka sifat tersebut tidak akan muncul.
• Jika individu genotip heterozigot disilangkan sesamanya akan menghasilkan perbandingan
fenotip 9 : 7
• Contoh :
Peristiwa komplementer pada warna bunga Sweet pea (Lathyrus odoratus) terdapat gen C
(penghasil warna), gen c (tidak menghasilkan warna), gen P (pembentuk enzim pengaktif),
dan gen p (tidak membentuk enzim pengaktif). Jika bunga Lathyrus warna putih (CCpp)
disilangkan dengan bunga Lathyrus warna putih
(ccPP), bagaimana perbandingan fenotip F2nya?
RANGKUMAN
1. Pada beberapa pembastaran dihasilkan turunan F2 dengan perbandingan yang berbeda dengan
perbandingan pada turunan F2 yang ditemukan Mendel. Peristiwa ini disebut sebagai
penyimpangan semu dari temuan Mendel. Disebut sebagai penyimpangan semu karena
sebenarnya pembastaran tersebut mengikut aturan pembastaran menurut Mendel (dengan
perbandingan 9 : 3 : 3 : 1). Akan tetapi, ada peristiwa interaksi gen maka diperoleh perbandingan
yang lain dari 9:3:3:1.
2. Beberapa contoh adanya interaksi gen ialah Atavisme, Kriptomeri, Polimeri, Epistasis-Hipostasis
dan Komplementer.
SOAL LATIHAN
1. Seekor ayam betina berpial pea disilangkan dengan ayam berpial walnut menghasilkan keturunan
ayam yang berpial single. Kemungkinan perbandingan fenotipe pial walnut : pea : rose : single
pada keturunan ….
A. 1 : 2 : 2 : 1 C. 2 : 3 : 1 : 2 E. 3 : 3 : 3 : 1
B. 2 : 2 : 3 : 1 D. 2 : 3 : 2 : 1
2. Diketahui kulit gandum diatur oleh dua pasang alel gen. Alel hitam dominan terhadap alel putih
dan alel lainnya, sedangkan alel kuning dominan terhadap alel putih. Ada interaksi antaralel
sehingga alel hitam epistasis terhadap alel kuning. Gandum berkulit hitam disilangkan dengan
gandum berkulit kuning heterozigot menghasilkan biji gandum sebanyak 400 butir. Berdasarkan
hasil tersebut, tentukan rasio fenotip dan jumlahnya!
Referensi
• Modul Pembelajaran SMA Biologi kelas XII KD. 3.5 dan 4.5 Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah Direktorat Sekolah Menengah Atas 2020.
• Modul Biologi Paket C Setara SMA/MA kelas XII Tema 15 Misteri Pewarisan Sifat Makhluk
Hidup Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar,
dan Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus 2020.
• Khristiyono. 2019. Bupena Biologi untuk SMA/MA kelas XII. Erlangga. Jakarta.
1. LKPD
Kelas : ……………………………………
Kelompok : ……………………………………
……………………………………
………………………………………
KOMPETENSI DASAR
3.5 Menerapkan prinsip pewarisan sifat makhluk hidup berdasarkan hukum Mendel
4.5 Menyajikan hasil penerapan hukum Mendel dalam perhitungan peluang dari persilangan makhluk
hidup di bidang pertanian dan peternakan
TUJUAN
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) tentang pewarisan sifat makhluk hidup, peserta didik diharapkan mampu
menerapkan prinsip pewarisan sifat makhluk hidup berdasarkan hukum Mendel serta mampu
menyajikan hasil penerapan hukum Mendel dalam perhitungan peluang dari persilangan makhluk
hidup di bidang pertanian dan peternakan dengan benar secara kreatif dan kritis sekaligus penuh
tanggung jawab, teliti, dan jujur.
PETUNJUK UMUM
1. Bacalah LKPD pewarisan sifati ini dengan teliti dan seksama.
2. Carilah berbagai informasi yang relevan dengan pewarisan sifat makhluk hidup secara daring
ataupun luring.
3. Jawablah setiap pertanyaan dan permasalahan secara tepat dan jelas sesuai dengan bentuk yang
diminta
4. Selesaikanlah kegiatan dalam LKPD sesuai dengan waktu yang telah disepakati bersama.
Pertemuan ke-1
A. Orientasi Peserta Didik terhadap Masalah
1. Perhatikan gambar berikut.
Kemukakanlah pandanganmu terkait gambar dan video tersebut. Bagian manakah yang
paling menarik untuk didiskusikan? Tuliskan jawabanmu di kolom berikut
B. Mengorganisasikan Peserta Didik untuk Belajar
Perhatikan eksperimen Mendel berikut.
a. Monohibrid
Anda dapat dengan mudah menjumpai adanya keanekaragaman makhluk hidup dengan
berbagai ciri atau sifat yang dimiliki. Bagaimana sifat tersebut diturunkan?
Dahulu, banyak ilmuwan menduga bahwa sifat-sifat hereditas diwariskan dengan cara :
1) Hipotesis pencampuran, menduga bahwa sifat hereditas diwariskan dari induk jantan
dan betina seperti pencampuran zat.
2) Hipotesis partikulat, menduga bahwa sifat hereditas diwariskan dalam bentuk unit-unit
sifat yang bersifat tetap. Unit – unit tersebut menyerupai kelereng yang bersifat tetap dan
dapat dipilah-pilah.
b. Dihibrid
Mendel melakukan eksperimen pewarisan sifat dua karakter pada biji kacang ercis, yaitu
warna dan bentuk biji. Karakter warna biji dibedakan menjadi sifat kuning dan hijau, serta
bentuk biji dibedakan menjadi sifat bulat dan keriput.
Permasalahan pada penyilangan dihibrid adalah belum dapat diketahui proses pemisahan
alel pada saat pembentukan gamet. Terdapat dua hipotesis untuk menjawab pertanyaan
tersebut.
1) Pemilahan dependen (penggabungan tidak bebas)
2) Pemilahan independen (penggabungan bebas)
Mencari data yang relevan Mencari data dengan membaca dari buku-buku sumber yang
kalian miliki atau dari literasi lain dengan cara diskusi kelompok
Induk : Tanaman ercis berbunga ungu (dominan) disilangkan
dengan tanaman ercis berbunga putih. F1 yang dihasilkan
disilangkan dengan sesamanya. Tentukan rasio fenotip pada F2!
Mencari data yang relevan Mencari data dengan membaca dari buku-buku sumber yang
kalian miliki atau dari literasi lain dengan cara diskusi kelompok.
Induk : Disilangkan tanaman ercis berbiji kuning bulat (YYRR)
dengan biji hijau keriput (yyrr). Kemudian F1 disilangkan
dengan sesamanya. Buatlah bagan persilangan dengan gamet :
1. Pemilahan Dependan
2. Pemilahan Independen
2. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan ditanggapi oleh kelompok lain.
E. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Berdasarkan kegiatan yang sudah dilakukan, analisislah informasi yang kalian dapatkan dan
buatlah kesimpulan mengenai pewarisan sifat pada hukum Mendel I dan II!
Pertemuan ke-2
A. Orientasi Peserta Didik terhadap Masalah
Silakan perhatikan gambar berikut sebagai contoh penyimpangan semu hukum Mendel.
Kemukakanlah pandanganmu mengenai keterkaitan gambar berikut dengan penyimpangan semu
hukum Mendel! Tuliskan jawabanmu di kolom berikut.
2
3
Referensi :
Khristiyono. 2019. Bupena Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Erlangga. Jakarta.
LAMPIRAN 2 : Media Pembelajaran
PENILAIAN SIKAP
Amati kegiatan Peserta Didik dan berilah catatan sikap Peserta Didik selama proses
pembelajaran baik itu tindakan positif (+) maupun negatif (-).
2. Lembar Observasi
Keaktifan
Tidak Gaduh Mengerjakan dalam
Nama Memperhatikan
Ketika Tugas yang Bertanya
No. Peserta Penjelasan Skor Hasil
Pembelajaran Diberikan Maupun
Didik Guru
Berlangsung Guru Menjawab
Pertanyaan
1
2
3
4
dst
PENILAIAN KETERAMPILAN
1.
2.
3.
4.
5.
dst
Catatan :
Jumlah Skor Perolehan
Nilai = x 100
Total Skor
PENILAIAN PENGETAHUAN
KISI KISI
1
MATERI
2
MATERI
INDIKATOR
Disajikan pernyataan Skor 20
mengenai
persilangan dihibrid,
peserta didik dapat
menentukan rasio
fenotip F2 dengan
benar.
3
MATERI
Pewarisan Sifat
KUNCI JAWABAN
INDIKATOR Induk : KkBb >< kkbb
MATERI
Pewarisan Sifat KUNCI JAWABAN
INDIKATOR
Disajikan pernyataan
mengenai Biji bulat hijau = 9 B-K-
persilangan dihibrid 9/16 X 6.400 = 3.600 biji
tanaman kacang
kedelai, peserta Biji keriput kuning = 1 bbkk
didik dapat 1/16 x 6.400 = 400 biji
menentukan rasio
fenotip F2 beserta Skor 30
jumlahnya dengan
benar.
Skor = 20 + 20 + 30 + 30 = 100
PENILAIAN SIKAP
Amati kegiatan Peserta Didik dan berilah catatan sikap Peserta Didik selama proses
pembelajaran baik itu tindakan positif (+) maupun negatif (-).
PENILAIAN KETERAMPILAN
Keterangan :
1. Keterampilan mengemukanan pendapat
Skor 3 = dapat mengemukakan pendapat sesuai topik pembahasan
Skor 2 = Kadang dapat mengemukakan pendapat sesuai topik pembahasan
Skor 1 = Kurang dapat mengemukakan pendapat sesuai topik pembahasan
2. Keterampilan mengemukakan pertanyaan
Skor 3 = Sering bertanya dan sesuai topik pembahasan
Skor 2 = Kadang bertanya dan sesuai topik pembahasan
Skor 1 = Kurang bertanya dan sesuai topik pembahasan
3. Keterampilan berbicara
Skor 3 = Dalam berdiskusi selalu menggunakan bahasa yang baik dan benar
Skor 2 = Dalam berdiskusi kadang menggunakan bahasa yang baik dan benar
Skor 1 = Dalam berdiskusi kurang dapat menggunakan bahasa yang baik dan benar
Catatan :
Skor maksimal = 3
Skor minimal = 1
Jumlah Skor Perolehan
Nilai = x 100
Total Skor
Indiktor 1 Indikator 2
No Nama
4 3 2 1 4 3 2 1
1.
2.
3.
4.
5.
... dst..
Catatan :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai = x 100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟
PENILAIAN PENGETAHUAN
KISI KISI
1
MATERI
Pewarisan Sifat
KUNCI JAWABAN
INDIKATOR
Disajikan pernyataan
mengenai
persilangan pial
ayam, peserta didik Skor 50
dapat menentukan
rasio genotip dan
fenotip dengan
benar.
Pewarisan Sifat
KUNCI JAWABAN
INDIKATOR
Disajikan pernyataan Rasio fenotip F2 adalah ungu : putih = 9 : 7
mengenai 9 C-P- = ungu
persilangan tanaman 3 C-pp = putih
Lathyrus, peserta 3 ccP- = putih
didik dapat 1 ccpp = putih
menentukan rasio
fenotip dengan Skor 50
benar.
Catatan :
Skor : 50 + 50 = 100