Makalah Teknologi Kosmetik
Makalah Teknologi Kosmetik
TEKNOLOGI KOSMETIKA
OLEH:
KELOMPOK 6
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS INDONESIA
2016
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunianya sehinga
penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah tentang “Kosmetika Perawatan Kulit” untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah Teknologi Kosmetika pada semester ini. Ungkapan terima
kasih juga tak lupa kami haturkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam kelancaran
penyusunan makalah ini, terutama kepada dosen kami, Dra. Juheini M.Si yang telah memberikan
bimbingan dan masukan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusunan makalah bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca
mengenai jenis-jenis kosmetika perawatan kulit, termasuk didalamnya tentang berbagai produk
dan bahan-bahan yang terkandung pada kosmetika pembersih,pelembab,pelindung, serta pemutih
kulit.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
kekurangan.Untuk itu, besar harapan penulis kepada pembaca agar dapat memberikan saran dan
pendapat yang dapat membangun kearah perbaikan dan kesempurnaan dalam pembuatan
makalah yang lebih baik nantinya.Akhirnya,semoga makalah ini dapat berguna sebagai
tambahan ilmu pengetahuan dan bisa bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 4
1.3. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 5
1.4. Metode Penulisan ..................................................................................... 5
1.5. Sistematika Penulisan .............................................................................. 5
BAB II ISI
2.1 Kosmetika Pembersih Kulit ..................................................................... 7
2.2 Kosmetika Pelembab Kulit ....................................................................... 25
2.3 Kosmetika Pelindung Kulit ....................................................................... 28
2.4 Kosmetika Pemutih Kulit.......................................................................... 35
3
BAB I
PENDAHULUAN
a. apa saja jenis kosmetik yang termasuk ke dalam kosmetika perawatan kulit?
b. apa yang dimaksud dengan kosmetika pembersih kulit beserta bahan aktif dan contoh
produk yang umumnya digunakan?
c. apa yang dimaksud dengan kosmetika pelembab kulit beserta bahan aktif dan contoh
produk yang umumnya digunakan?
4
d. apa yang dimaksud dengan kosmetika pelindung kulit beserta bahan aktif dan contoh
produk yang umumnya digunakan?
apa yang dimaksud dengan kosmetika pemutih kulit beserta bahan aktif dan contoh produk
yang umumnya digunakan?
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca
mengenai berbagai jenis kosmetik yang termasuk kedalam kosmetika perawatan kulit, bahan-
bahan aktif yang umumnya digunakan serta berbagai produk kosmetika perawatan kulit yang
beredar dipasaran.
Metode yang digunakan untuk pembuatan makalah ini adalah metode studi literatur.
Kami mencari segala informasi dari buku-buku, jurnal, dan beberapa web terpercaya untuk
mendapatkan materi yang berhubungan dengan tugas yang diberikan.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penulisan
1.4. Metode Penulisan
1.5. Sistematika Penulisan
BAB II ISI
2.1 Kosmetika Pembersih Kulit
2.2 Kosmetika Pelembab Kulit
5
2.3 Kosmetika Pelindung Kulit
2.4 Kosmetika Pemutih Kulit
DAFTAR PUSTAKA
6
BAB II
ISI
2.1.1. Pendahuluan
Kulit adalah organ terbesar dari tubuh yang membatasi organisme dengan
lingkungannya, memiliki berat yaitu 16% dari berat badan, dengan luas permukaan 1,8
m2. Kulit memiliki fungsi untuk menjaga tubuh dan sel dari kekeringan dengan cara
menjaga kadar air dalam tubuh sehingga kelembaban tetap terjaga. Selain itu, kulit juga
memiliki fungsi melindungi tubuh dari sinar UV dengan adanya pigmen melanin,
meregulasi suhu tubuh dan mencegah stimulus/rangsangan dari luar melalui kemampuan
menetralisirnya. Fungsi dari kulit dan mekanismenya dapat berkurang akibat lingkungan
dan penuaan. Sehingga diperlukan kosmetik perawatan kulit untuk menjaga fungsi dan
mekanisme normal dari kulit. Produk perawatan kulit yang ideal mampu melindungi kulit
dari efek berbahaya akibat kekeringan, radiasi UV dan oksidasi dan mengembalikan
fungsi homeostasis kulit. (Mitsui, 1997)
Jenis dari kosmetika perawatan kulit, diantaranya :
Pembersih kulit/Cleansing Product
Pelembab kulit/Moisturizer
Pelindung kulit (tabir surya)
Pemutih kulit/Whitening Product
7
Pada produk pembersih untuk pakaian, dan objek lain harus mampu membersihkan
dan menghilangkan minyak, tapi pada produk pembersih kulit wajah terdapat organisme
alami yang berada disana sehingga kemampuan untuk membersihkan dan menghilangkan
minyak tidak terlalu kuat. Untuk mendapatkan kulit yang sehat, sangatlah penting untuk
memilih pembersih wajah yang tepat dan menggunakannya dengan cara yg tepat
juga.Pada dasarnya ada 4 cara pembersihan kulit, diantaranya yaitu dengan air, dengan
minyak, dengan bahan padat yang menyerap kotoran, dan dengan penggosokan secara
mekanis. Pembersih wajah dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
Surfactant-based type : mengandung surfaktan dalam jumlah yang banyak, cara
penggunaannya dengan meletakan diatas telapak tangan, basahi dengan sedikit air untuk
membentuk busa.
Solvent-based type, yang akan bercampur dengan kotoran di wajah kemudian seka atau
bilas dengan air.
8
Gambar 1. Tipe-tipe Pembersih Kulit (Mitsui,1987)
9
3. Produk yang digunakan
Ada berbagai macam produk pembersih wajah yang dirancang untuk mengatasi
variasi jenis kulit, sehingga penting untuk memilih pembersih yang tepat bagi wajah
dan menggunakannya dengan cara yang tepat.
4. Metode pembersihan
Perbedaan metode pembersihan oleh kosmetika pembersih kulit terbagi menjadi
dua cara, yaitu didasarkan pada surfaktan yang mengandung surfaktan dalam jumlah
yang banyak, yang pada saat diaplikasikan di telapak tangan, lalu ditambah air, akan
timbul busa. Sedangkan yang didasarkan pada pelarut , langsung diaplikasikan pada
wajah, kemudian akan tercampur dengan kotoran di wajah, dan bilas dengan air.
10
Gambar 2. Bahan Utama Produk Pembersih Wajah (Mitsui, 1997)
11
Gambar 3. Formulasi Umum Pembersih Wajah Basis Sabun (Mitsui, 1997)
Cara pembuatan :
Panaskan asam lemak, emolien, humektaan dan preservative bersama hingga
meleleh dan jaga pada suhu 70 °C.Larutkan basa dalam air yg terpurifikasi dan
tambahkan pada fase minyak sambal terus diadukJaga suhu tetap di 70 C hingga reaksi
netralisasi selesaiPanaskan surfaktan dan larutkan chelating agent, perfume, dan pewarna
campurkan pada campuran surfaktan-chelating agent De-air, saring dan dinginkan.
Kekerasan dari produk akhir dipengaruhi oleh kondisi pada saat pendinginan sehingga
kondisi optimum harus dipilih.
12
Gambar 4. Proses pembuatan Pembersih Wajah basis sabun (Mitsui, 1997)
Gambar 5. Contoh formulasi umum pembersih wajah basis surfaktan asam amino
Cara pembuatan :
Larutkan humektan dalam air yang terpurifikasi lalu tambahkan N-acylglutamate
sedikit demi sedikit agar tidak terbentuk gumpalan. Tambahkan chelating agent,
panaskan dan aduk hingga larut. Pada wadah lain, panaskan emolien, surfaktan dan
preservative bersama, lelehkan dan tambahkan ke fase air. De-air, filler dan dinginkan.
13
Pada pembersih wajah tipe ini, jika suhu akhir lebih rendah, akan dihasilkan produk yang
stabilitasnya tinggi dan seragam
Oleh karena itu, kosmetika perawatan kulit terbagi menjadi 6 klasifikasi, yaitu:
14
menimbulkan efek lembut pada kulit sehingga cocok untuk orang yang tidak dapat
mentoleransi sabun.
15
Berikut contoh formulasi dari scrub cream :
Parafin liquid 10 %
Lanolin anhidrat 9,30 %
Cetyl alcohol 6,70 %
Cera alba 1,60 %
Nipagin 0,15 %
Vaselin album 18 %
SLS 0,70 %
Pasir (SiO2) 2,00 %
Air 50 %
Cara pembuatan scrub ini sama dengan krim biasa yaitu ada fase minyak dan fase air.
1. Pembuatan fase minyak
Campurkan paraffin liquid, lanolin anhidrat, setil alkohol, cera alba dan vaseline
album ke dalam cawan penguap.
Letakkan cawan penguap di atas penangas air hingga suhu 70°C.
Diamkan hingga ketiga bahan tersebut meleleh sempurna dan pertahankan suhu.
16
5. Pengemasan
Diamkan krim yang sudah jadi hingga suhunya menurun (25°C)
Masukkan ke dalam wadah yang diinginkan
17
Pewarna untuk membedakan face lotion dengan air biasa. (Tranggono, Latifah &
Djajadisastra. (Ed), 2007)
18
• Iritasi oleh molekul asam atau ion-ion, pada sabun berisi C12 lebih mudah menimbulkan
iritasi daripada sabun berisi C14. Adanya bahan asam oleat menyebabkan sediaan lebih
iritatif daripada asam stearate.
• Pengendapan sabun kalsium : Penggunaan sabun ini dapat menyebabkan pembentukan
endapan berlendir di permukaan kulit.
Bagian hidrofilik dari molekul tersebut diperkuat oleh kelompok amida yang terkumpul
sehingga bukan hanya garam natrium yang larut dalam air, tetapi juga kalsium dan
magnesium, karenanya produk ini efisien di dalam air sadah. Efek pembasahnya lemah,
tetapi kemampuan mengemulsi dan mendispersinya baik. Daya pengurangan minyak
pada kulit lebih kuat daripada sabun, tapi masih dapat ditoleransi oleh pasien yang
kulitnya sensitif terhadap sabun biasa.
Sediaan jenis ini memiliki efek pembasah, efek deterjen, dan sifat pendispersi yang
sangat baik. Kelebihan dari produk yang mengandung asam lemak terkondednsasi ini
19
yaitu tidak menyebabkan kulit menjadi alkalis, karena larutan dalam air dari kondensat
asam lemak bereaksi netral. Tetapi, produk ini juga masih memiliki kekurangan karena
dapat menyebabkan dehidrasi epidermis jika pembilasannya kurang bersih.
d. Sulfonated oils (turkey red oils)
Bila castor oil ditambah denganasam sulfat pekat akan menghasilkan trigliserida yang
terhidrolisis dan terjadinya reaksi esterifikasi antara asam sulfat dan kelompok hidroksil
asam risinoleat.Hasilnya adalah bahan dengan rumus kimia, sebagai berikut :
Turkey red oilsdigunakan sebagai pembersih karena memiliki sifat – sifat surfaktan,
antara lain :
pembasah dan pendispersi yang baik
memiliki daya pengemulsi yang cukup,
daya pembersih yang cukup,
mempunyai daya membusa yang lemah.
Turkey red oilsdigunakan dalam kosmetik pembersih kulit bagi kulit yang sensitif
terhadap sabun dengan hasil yang cukup memuaskan.
e. Surfaktan anionik
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah garam kalsium dan magnesium dari asam kuat
yang larut dalam air sehingga tidak akan terjadi presipitasi bahkan di dalam air sadah
sekalipun. Kelebihan surfaktan anionik dibanding sabun adalah karena bahan ini
kebanyakan efektif dalam air sadah maupun lingkungan yang banyak mengandung
garam, sehingga proses alkilasi tidak terjadi karena larutannya dalam air memiliki reaksi
netral.Dalam penggunaannya yang normal, bahan ini hanya menimbulkan efek dehidrasi
dan bukan pembengkakan, pada lapisan tanduk kulit.
20
f. Jenis surfaktan lain (surfaktan kationik, amfoterik dan nonionic)
Surfaktan kationik sama sekali tidak cocok untuk pembersih kulit, karena larutannya
diserap dengan kuat dalam air oleh protein kulit sehingga tidak efektif dalam proses
pembersihan.
Surfaktan amfoterikbiasanya digunakan dalam shampoo, tetapi belum dalam
kosmetik pembersih kulit karena harganya yang tinggi.
Surfaktan nonioniksecara teoritis cocok untuk pembersih kulit karena tidak
keras.Namun belum bisa bersaing dengan sabun karena harganya yang tinggi.
(Tranggono, Latifah &Djajadisastra. (Ed), 2007)
21
Pembersih jenis ini diperkenalkan pertama kali tahun 1920-an. Dibuat dari
campuran sederhana dari minyak dan wax. Dan,merupakan sediaan yang bebas air.
Sediaan ini didesain agar segera mencair atau meleleh ketika menyentuh kulit. Sehingga
rheologi yang diharapkan dari sediaan jenis ini adalah aliran tiksotropi. Viskositas dari
sediaan ini juga merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan, viskositas
yang diharapkan adalah viskositas rendah sehingga memudahkan pembersihan setelah
pemakaian. Formulasi utamanya mengandung mineral oil sebagai pembersih dan basis
lemak seperti parafin, petrolatum, ceresin, danspermaseti. Terkadang ditambahkan
lanolin, cetyl alkohol, atau bahan pengemulsi W/O lainnya, yang akan meningkatkan
permeabilitas terhadap air serta memperbesar afinitas krim terhadap kulit. Serta
mencegah terjadinya lapisan minyak di muara saluran folikel rambut atau pori-pori kulit.
Bahan Konsentrasi(%)
Paraffin Oil 5,0
Isopropil Myristate 20,0
Peanut Oil 7,0
22
Stearil Alkohol 1,0
Asam Stearat 3,0
Trietanolamin lauril sulfat 2,0
Air 62,0
23
d. Pembersih kulit tipe emulsi ganda (cold creams)
Krim ini memberikan sensasi rasa dingin pada kulit pada saat penggunaan. Mulai
dibuat pada awal abad ke dua puluh, sebagai base digunakan minyak mineral yg
menggantikan minyak yang berasal dari tanaman karena tidak stabil. Natrium borat yang
ditambahkan akan bereaksi dengan asam lemak bebas (Lignoceric dan asam orotic)
menghasilkan emulsi beeswax-natrium borat. Semakin sedikit na-borat yang digunakan
akan dihasilkan krim dengan tekstur yang lebih baik. Biasanya jumlah beeswax yg
digunakan 5-15%. Pada cold cream, jumlah beeswax yang sudah dinetralisasi oleh na-
borat 5-16%. Semakin sedikit jumlah beeswax yang digunakan (jika perlu ditambahkan
dengan wax lain untuk meningkatkan viskositas) akan menghasilkan krim yang lebih
lembut. Clay dapat digunakan sebagai alternative wax untuk meningkatkan
kekentalan/ketebalan fase minyak (formula 18.3).
Campuran beeswax/na-borat dapat digunakan baik untuk emulsi tipe o/w maupun
w/o tana penambahan agen pengemulsi. Faktor yang mempengaruhi tipe emulsinya
adalah perbandingan antar minyak dan air, persentase beeswax tersaponifikasi, dan bahan
lain (yg akan mempengaruhi HLB) dan suhu.Dalam proses pembuatan kemungkinan
akan terjadi infers fasa, yaitu pada saat emulsi O/W diterapkan pd kulit. Inversi fasa
terjadi ada saat fase air menguapkan agen pengemulsi nonionic yg digunakan pada emulsi
beeswax-na borat untuk memperbaiki kelembutan dan stabilitas, agen pengemulsi yg
sering digunakan adalah ester sorbitan. (Harry & Rieger, 2000)
24
2.2 Kosmetika Pelembab Kulit
Tujuan dari penggunaan pelembab ialah memperoleh kulit yang elastis dan lembut.
Dahulu, peneliti mengganggap bahwa komponen lemaklah yang berperan melembutkan kulit.
Namun, pada tahun 1950an, Irving Blank dalam penelitiannya menemukan bahwa pembuat sifat
plastis yang sebenarnya adalah air. Kini, konsep melembapkan kulit yang penting adalah hidrasi.
Jika kadar air di kulit tidak terjaga, kulit akan menjadi kaku, kasar, bersisik, dan
berkeriput. Namun, sampai saat ini, tidak ada patokan pasti mengenai seberapa kulit dikatakan
kering. Kulit kering menjadi pandangan subjektif menurut masing-masing individu. Kadar air
dalam keratinosit pada kulit menurun dari stratum basal (sekitar 70%) ke lapisan atas berikutnya,
stratum granulosum (sekitar 65%), berkurang drastis pada stratum corneum bagian bawah
(sekitar 35%), sampai 15-20% pada stratum corneum terluar.
Kadar air pada kulit bervariasi antarbagian tubuh. Telapak tangan memiliki tingkat
kelembapan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan dahi kemudian punggung atau perut,
dan lengan. Terlihatnya kulit keriput pada orang tua menunjukkan bahwa kulit muda memiliki
tingkat hidrasi atau kelembapan lebih baik dari pada kulit tua.
Dehidrasi kulit disebabkan oleh beberapa faktor:
25
Sabun atau deterjen merupakan zat kimia yang dapat membersihkan kulit dari
kotoran dan lemak. Penggunaan sabun berlebihan menyebabkan menipisnya
lapisan lemak atau minyak sebagai barrier di kulit sehingga air dalam kulit tidak
dapat ditahan oleh lapisan lemak agar tidak menguap.
Usia
Kulit muda memiliki tingkat hidrasi yang lebih baik dibandingkan kulit tua.
Melembapkan kulit dapat dilakukan dengan penggunaan kosmetik. Terdapat dua cara untuk
meningkatkan kelembapan kulit, yaitu dengan agen oklusi dan dengan humektan.
26
epidermis oleh proses normal fisiologis, mempercepat penyembuhan luka, dan
meningkatkan penetrasi obat.
27
Chitosan (dan garamnya)
Kolagen (dan hidrolisatnya)
Dekstran
Glikosaminoglikan
Asam hyaluronat (dan turunannya)
Kemampuan kulit untuk merespon perubahan kelembapan lingkungan tergantung dari efektivitas
lapisan lemak dan jumlah NMF yang cukup. Jika NMF rendah, humektan eksternal cocok
digunakan sebagai pelembab.
• Preparat yang melindungi kulit dari bahan-bahan kimia (bahan kimia yang membakar,
larutan detergen, urin yang sudah terurai, dll)
• Preparat untuk melindungi kulit dari debu ,kotoran, dan bahan pelumas, dll.
• Preparat untuk melindungi kulit dari benda fisik yang membahayakan kulit (sinar UV,
panas)
• Preparat untuk melindungi kulit dari luka secara mekanis (dalam bentuk kosmetik
pelumas)
Kulit pada dasarnya merupakan organ tubuh yang memiliki mekanisme perlindungan
tersendiri saat terpapar sinar matahari yang sekiranya dapat merusak. Jika kulit terpapar
matahari, akan timbul dua reaksi melanin:
28
Jika pembentukan tambahan melanin itu berlebihan dan terus-menerus, noda hitam dalam
kulit dapat terjadi. Selain itu cara perlindungan tubuh umumnya dapat dibedakan menjadi dua
cara, antara lain perlindungan secara fisik dan perlindungan secara kimiawi. Perlindungan secara
fisik dapat dilakukan dengan menggunakan Memakai payung, topi lebar, serta baju panjang saat
keluar rumah atau daerah yang terpapar sinar matahari. Selain itu dapat juga dilakukan dengan
memberikan zat-zat kimiawi yang dapat memberikan perlindungan kulit secara fisik atau sebagai
barrier fisik seperti TiO2, ZnO, kaolin, kalsium karbonat, talcum. Bahan-bahan tersebut memiliki
mekanisme perlindungan kulit dengan memantulkan sinar yang mengenai kulit. Sedangkan pada
perlindungan kulit secara kimiawi dapat dilakukan dengan mengkonsumsi bahan-bahan seperti
Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit (tanning), misalnya dioxy
acetone, 8-metoxy psoralen. Bahan seperti ini dapat dikonsumsi 2 jam sebelum beraktivitas di
luar ruangan serta dapat pula digunakan bahan-bahan yang menyerap UV-B tetapi meneruskan
UV-A ke dalam kulit, misalnya Para Amino Benzoic Acid (PABA).
b. Preparat emulsi
Preparat ini menyediakan keuntungan yaitu memiliki penampakan yang menarik,
konsistensinya menyenangkan sehingga memudahkan pemakaian.
29
Preparat yang Melindungi Kulit dari Kelukaan secara Mekanis
1. Preparat Pelumas dan Massage Kulit
Merupakan jenis preparat yang mampu mengurangi pembengkakan di kulit akibat
beberapa kondisi abnormal sehingga menyebabkan kulit menjadi lecet. Seperti pasien
yang harus banyak terlentang di tempat tidur, pada paha penunggang kuda, dan kondisi
lain yang karena tekanan dan gesekan terus menerus.
Contoh Formulasi
Kandungan Lower Keithler Rothemann
Mineral oil 90 75 20
Petrolatum - - 60
Ethyl stearate 4 - -
Isopropyl myristate 3 - -
Lanolin, liquid 3 3 -
Cethylalcohol - - 5
Hexachlorophene - 0,1 -
air - - 5
30
Preparat untuk melindungi kulit dari benda fisik yang membahayakan kulit
(Sinar UV dan panas)
Contoh produk yang umumnya dikenal dari jenis preparat ini adalah Sunscreen Agent atau
tabir surya. Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud
membaurkan atau menyerap secara emisi gelombang ultraviolet dan inframerah, sehingga dapat
mencegah terjadinya gangguan kulit karena cahaya mahatari (Ditjen POM, 1985). Zat aktif yang
berpotensi sebagai agen tabir surya dapat digolongkan menjadi 2, yaitu agen tabir surya organik
dan anorganik. Organic sunscreen dalam kondisi stabil, akan memancarkan energi sebagai
radiasi hangat atau flouresen, sedangkan radiasi UV diabsorbsi. Contoh dari bahan organik ini
adalah PABA, kamfer, salisilat, benzofenon. Sedangkan Anorganic sunscreen merupakan agen
tabir surya yang dapat menyebarkan radiasi UV. Dalam ukuran mikron (10-100nm) partikel
dapat juga menyerap radiasi UV. Syarat dari agen tabir surya jenis ini adalah inert, tidak dapat
menginduksi alergi, serta segera bekerja setelah diaplikasikan. Contoh zat aktif yang umumnya
digunakan adalah PABA dan titanium dioksida.
Tabir surya berdasarkan mekanisme kerja zat aktifnya terbagi menjadi 3 yaitu :
Zat ini dapat menyerap ≥ 95 % radiasi UV dengan panjang gelombang 290 – 320 nm.
2. Suntanning agent
Zat ini dapat menyerap paling sedikit 85 % radiasi UV panjang gelombang 290 – 320 nm,
tetapi meneruskan cahaya UV panjang gelombang > 320 nm. Menghasilkan cahaya
coklat sementara dan menghasilkan erythema tanpa nyeri.
3. Opaque sunblock agents
Zat ini dapat memberikan perlindungan maksimal dalam bentuk physical barrier.
Contohnya : TiO2 dan ZnO.
31
Sun Protection Factor (SPF)
SPF dapat didefinisikan sebagai ukuran kemampuan dari tabir surya untuk melindungi kulit
terhadap eritema, terutama ukuran perlindungan UV B. Nomor SPF didefinisikan sebagai berapa
lama kita bisa tinggal di bawah sinar matahari sebelum kulit kita terbakar. Jika biasanya kita
memerlukan waktu 20 menit di bawah sinar matahari sebelum kulit terbakar, produk dengan SPF
15 akan membiarkan kita 15 kali lebih lama di bawah matahari: 20 menit x 15 (SPF) = 300 menit
(5 jam). American Academy of Dermatology merekomendasikan setiap orang memakai produk
dengan SPF minimal 15.
Rumus Menghitung persentase penyerapan sinar UV berdasarkan nilai SPF :
Pada dasarnya jika tabir surya digunakan secara benar, maka tabir surya yang mengandung
SPF 15 akan menahan 93 persen sengatan UVB, SPF 30 menahan 97 persen sengatan UVB dan
SPF 50 menahan 98 persen sengatan UVB. Pada penggunaannya, produk tabir surya dengan SPF
tinggi bukan berarti lebih baik dari tabir surya dengan SPF rendah jika salah mengaplikasikannya
ke seluruh tubuh. Takaran yang pas untuk tabir surya adalah satu ons untuk seluruh tubuh dan
sedikit saja untuk wajah. Penggunaan tabir surya juga harus dilakukan berulang meski nilai SPF
yang terkandung tinggi.
32
Contoh Formulasi Sunscreen
Fungsi Sebagai alas bedak, menutup noda pada wajah, Menutup noda, sebagai pelembab wajah dan
seperti bintik wajah, noda hitam, warna kulit wajah meregenerasi kulit baru karena mampu
yang tidak rata, sampai bekas jerawat. memperbaiki sel kulit yang rusak
Kandungan UV protection, Jojoba oil, Avocadi oil dan vitamin UV Protection, bahan alami yang dapat
Bahan A serta vitamin E. meregenerasi kulit, seperti Mineral Tourmaline,
Vitamen E sebagai antioksidan, Squalane
Mositurizer untuk melembabkan wajah dan
kandungan ekstrak bahan alami seperti Aloe,
Cinamon atau Hazel, ditambah zat untuk
menghambat penuaan (anti aging).
Warna Memiliki pilihan warna yang sangat beragam. Pilihan warna lebih terbatas
33
Mulai dari warna yang ringan sampai warna yang
gelap, menyesuaikan dengan warna bedak yang
akan digunakan.
Cara Sebelum menggunakan foundation, pada wajah BB cream dapat langsung digunakan tanpa dialasi
Penggunaan terlebih dulu digunakan pelembab atau moisturizer. dulu dengan moisture. Setelah BB cream
Diratakan dengan jari dan dibiarkan beberapa menit digunakan secara merata pada wajah, baru
agar pelembab dapat meresap ke dalam jaringan digunakan bedak di atasnya.
kulit. Setelah itu digunakan foundation secara rata
pada wajah.
Baru digunakan bedak dengan cara sedikit ditekan
agar menempel lebih sempurna pada kulit.
34
Perbedaan Kegunaan BB Cream & CC Cream
BB Cream dan CC Cream tidak di sarankan untuk orang yang memerlukan perawatan
kulit intensif, seperti perawatan jerawat ataupun flek hitam. BB cream dan CC cream ini
lebih bersifat perawatan kulit tambahan untuk orang yang ingin menggunakan perawatan
kulit sehari-hari.Sebelum membeli produk BB Cream atau CC Cream, sebaiknya Anda
mengetahui jenis kulit dan kebutuhan kulit anda terlebih dahulu, mengingat kedua cream ini
memiliki kegunaan dan formula yang berbeda.
35
zat karsinogenik (menyebabkan kanker) pada manusia. Karena mercury sudah dilarang,
saat ini banyak produk pemutih yang mengandung bismuth yang juga toksik.
2. Hydroquinon
Bahan aktif yang dapat mengendalikan produksi pigmen yang tidak merata,
tepatnya mengurangi atau menghambat pembentukan melanin kulit, populer digunakan
dalam sediaan kosmetika pemutih. Diijinkan dalam kosmetika hanya maksimum 2%. Jika
kadar dalam kosmetika tinggi, akan terjadi efek toksik. Efek toksik terjadi karena
berkompetisi dengan tirosin sebagai substrat untuk tirosinase (enzim yang berperan
dalam pembentukan melanin), sehingga tirosinase mengoksidasi hidrokinon dan
menghasilkan benzokinon yang toksik terhadap melanosit. Dalam konsentrasi lebih
tinggi, hidroquinon dapat menyebabkan kulit merah dan mudah terbakar. Kelemahan dari
bahan ini akan memberikan efek mudah kembali hitam (rebound fenomena) dengan
adanya paparan matahari
3. Asam Retinoat
Asam retinoat yang berfungsi dalam pengelupasan sel-sel kulit yaitu menghilangkan noda
hitam, mencerahkan kulit dan menghaluskannya. Efek samping : Untuk kulit sensitif,
kulit menjadi gatal, memerah dan terasa panas serta pemakaian berlebihan pada wanita
hamil dapat menyebabkan cacat pada janin di kandungannya
(BADAN POM, 2008)
36
3. Ekstrak Licorice
Bahan ini bekerja dengan menghambat enzim tirosinase sehingga mengurangi
terbentuknya melanin
4. Ekstrak Camomile
Bahan ini bekerja dengan menghambat melanogenesis karena pengaruh UV matahari.
5. Ekstrak Mulberry
Ekstrak Mulberry merupakan ekstrak yang diperoleh dari akar paper mulberry. Ekstrak
ini mengandung oxyresveratrol sebagai komponen bahan aktif. Ekstrak mulberry bekerja
menghambat aktifitas tirosinase.
6. Ekstrak Teh Hijau
Ekstrak teh hijau diperoleh dari ekstrak Theae sinensis. Bekerja menghambat pelepasan
melanosom dari melanosit ke keratinosit dan mengurangi aktifitas tirosinase.
37
38