Anda di halaman 1dari 9

Paper Komunikasi Non Verbal

Kelompok 3 :
Jessica Dea / F11170016
Isabelle Felicia / F11170034
Irene Yuarita WA / F11170063
Adil Dimas A /51416026
Timothy Tan / 51414042

Universits Kristen Petra


Fakultas Ilmu Komunikasi
2018
1. Jelaskan Problem KNV dalam kehidupan sehari-hari, sertakan 2 contoh
nyata dalam 3 tahun terahkir.

Permasalahan komunikasi non-verbal dalam kehidupan sehari-sehari


memang tanapa kita sadari hal tersebut terjadi begitu saja, dalam komunikasi
non-verbal terdapat banya tanda, simbol, lambang, gestur tubuh, ekspresi
wajah, bentuk fisik,yang hal kecil tersebut kurang kita sadari. Komunikasi non-
verbal ini sering digunakan, karenan saat berkomunikasi secara verbal pasti
kita juga otomatis melakukan komunikasi non-verbal, contohnya pada saat kita
melakukan percakapan antara 2 orang dan yang satunya tanpa sengaja melihat
jam tangna yang dipakainya, orang satunya bisa saja memaknai hal tersebut
bahwa lawan bicaraku ingin percakapan ini hampir selesai.

Persepsi pemaknaan dari setiap orang yang berbeda menurut field of


experience dan frame of reference itu juga salah satu permasalahan komunikasi
non-verbal dalam kehidupan sehari-hari, seperti memaknai ekspresi atau
pakaian yang orang lain kenakan, warna yang dimaknai, gestur tubuh, mimic
wajah itu semua pemaknaanya berbeda hingga mengakibatkan orang satu dan
orang lainnya berbeda tanggapan, hal itu juga yang bisa menyebakakn
perselisihan dalam kehidupan sehari, menurut kelompok kami terutama dalam
bentuk intonasi. Intonasilah yang sanagat muda membuat orang mengerti apa
yang kita bicarakan, intonasi ketika kita berbicara dalam kondisi marah, sedih,
bahagia, dan bentuk ekspresi intonsi lainnya.

Tetapi ada juga yang memang sebenarnya orang tersebut tidak marah tetapi
kita menganggap dia marah hanya karena intonasi tinggi yang ia ucapaka,
mungkin saja dikehidupan sehari-harinya memang spereti itu hanya saja kita
yang salah mengartikan hal tersebut. Juga beberapa orang yang minim
pengetahuan akan simbol dan lambing yang biasanya terdapat di jalan seperti
dilarang parker, stop, lampu merah, tetap saja banyak orang yang melanggar
hal tersebut entah itu memang mereka tidak tahu ataukah mereka terburu-buru
sehingga mengabaikan hal tersebut.
CONTOH KASUS KOMUNIKASI NON-VERBAL :

a. Lika-liku Kasus Meiliana yang Keluhkan Volume Azan

Banyak dari kita pasti mengethui ibu Meliana yang kasusnya


mencuat di Indonesia karena hanya menyebutkat satu kalimat yang dimana
sebenarnya kasus tersebut tidak seperti itu adanya. Berawal belanja ke
tetangganya, sewajarnya ibu-ibu belanja, lalu curhat sekedar bercerita
kepada pemilik warung (hanya mereka berdua), "kak, sekarang suara mesjid
agak keras ya, dulu tidak begitu keras", pemilik warung yang jadi saksi
dipersidangan tersebut juga mengakui bahwa itulah yang diucapkan
Meliana. Namun, kemudian pemilik warung menyampaikan curhatan
Meliana tersebut kepada saudaranya, saudaranya menyampaikan kepada
bapaknya, bapaknya menyampaikan kepada orang lainnya lagi, akhirnya
tersebar isu bahwa ada "orang melarang Adzan" berahkir kepada ibu
Meliana, berita itu menyebar luas, seperti biasa medsos bekerja dengan
cepat, massa menelan mentah-mentah isu tadi, akhirnya massa marah.
Dalam persidangan bahkan seorang saksi mengaku bahwa ada orang yang
tidak dikenalnya menelepon dirinya untuk melakukan aksi karena ada yang
melarang adzan.

Sebenarnya dari permasalahan ini komunikasi non-verbal yang


kelompok kami maksudkan adalah mengenai “intonasi” pada saat ibu
Meliana mengatakan kalimat tersebut, ibu Meilana hanya mengungkapan
apa yang dia rasakan bukan juga menghina atau menistakan agama, tetapi
karena kalimat tersebut melalui banyak orang yang tidak mengetahui
kejadian sesungguhnya dan malah membuat kaliomat tersebut menjadi
tuduhan penistaan agama, dan mempersepsikannya menghina suatu agama
tertentu.

b. Presiden Jokowi dan Joni Si Pemanjat Tiang Bendera


Contoh studi kasus kedua yang kelompok kami pilih adalah berita
mengeni Joni sianak pemanjat tiang bendera yang viral, Joni yang juga
dikenal dengan nama Yohanes Ande Kala di sekolah itu dengan polosnya
tiba-tiba menjawab ingin sepeda. Jawaban itu lantas disambut tawaan para
tamu yang hadir. Joni tampaknya tahu, kalau Presiden Jokowi suka bagi-
bagi sepeda.. Jokowi lantas bilang ke Joni untuk belajar yang baik. Apalagi,
sudah mendapatkan beasiswa. Jokowi ingin agar Joni bisa belajar dengan
baik, bekerja keras, hingga meraih cita-cita.Jokowi terlihat mengapresiasi
Joni. Dia bilang, apa yang dilakukan Joni memang patut untuk diingat.
Katanya, yang dilakukan Joni memang berbahaya. Tetapi, mencerminkan
keberanian dan pengorbanan tanpa pamrih. Presiden juga menyinggung
beberapa wawancara yang telah dilakukan terhadap Joni.

Dari studi kasus yang kedua,


kelompok kami menyimpulkan
komunikasi non-verbal yang terjadi di
berita tersebut yang pertama
mengenai mimic wajah joni pada saat
jokowi menanyakan beberapa
pertanyaan, joni menjawab dengan
senyum polos yang ia miliki dan para
undangan menganggap hal tersebut
sangatlah lucu sehingga mereka
tertawa. Didalam foto disamping juga
bisa kita lihat mimic wajah Jokowi
dan Joni yang tersenyum, dari gestur
tubuh mimic wajah kita bisa
menyimpulkan bahwa terdapat
humor, kebahagiaan yang terjadi di
ruangan tersebut. Belum lagi
ditambah intonasi-intonasi lucu pada
saat Jokowi dan Joni melakukan
pembicaraan diantara mereka berdua.

2. Prinsip – Prinsip Komunikasi Non-Verbal


1. Non-verbal messages interact with Verbal Messages
Komunikasi verbal berhubungan dengan komunikasi non-verbal yang
diindikasikan dengan 6 hal
- Accent:
Komunikasi non-verbal yang menggunakan penekanan pada pesan.
Contoh : penggunaan suara keras ketika tidak diperhatikan
(memperoleh perhatian kembali).
- Complement:
komunikasi non-verbal juga bisa gunakan sebagai pelengkap /
menyempurnakan komunikasi verbal. Contoh : tertawa ketika bercerita
tentang hal yang lucu.
- Contradict:
Menggunakan komunikasi melalui pergerakkan untuk membalas
komunikasi verbal. Contoh : Memberikan jari tengah kepada teman
yang mengejek.
- Control:
Komunikasi non verbal yang melibatkan pergerakkan yang bertujuan
untuk memberikan indikasi ketika ingin berkomunikasi. Contoh :
mengangkat tangan ketika ingin mengajukan opini.
- Repeat:
Mengulangi atau menyatakan sebuah pesan non verbal dengan
menggunakan ekspresi wajah. Contoh : ekspresi wajah bingung ketika
diberi pertanyaan yang tidak bisa dijawab.
- Subtitude:
Komunikasi non verbal digunakan sebagai pengganti untuk
komunikasi verbal. Contoh : menggunakan gesture tangan “Oke” atau
dengan mengangguk kepala.
Komunikasi non verbal itu biasanya sering digunakan dalam mengirimkan
sebuah pesan, komunikasi non verbal membantu penyampaian pesan lebih
mudah dimengerti oleh komunikan

2. Non-verbal messages help manage impressions


Kesan pertama terhadap orang lain sering kali terjadi dari adanya
komunikasi non-verbal. Contohnya seperti cara mereka berpakaian, sikap
mereka saat diajak berbicara, cara mereka mengekspresikan perasaan,
dapat membentuk citra atau kesan pertama untuk lawan bicaranya. Hal ini
terjadi antara kedua belah pihak, satu orang dengan orang yang lain saling
menilai kesan pertamanya masing-masing. Ada beberapa strategi yang
dapat digunakan untuk membentuk kesan baik dari orang lain, beberapa
diantaranya adalah :
- Murah senyum, memberi salam atau menepuk ringan saat bertemu, dan
memberikan jabatan tangan yang hangat.
- Fokus menatap matanya untuk membentuk kesan dapat dipercaya
- Memberi kesan sedih, menutupi wajah dengan tangan untuk memohon
maaf atas kesalahan yang sudah dilakukan

3. Non-verbal messages help form relationship


Menggunakan komunikasi non verbal sering digunakan dalam kalangan
masyarakat, komunikasi non verbal ini disebut dengan Tie Signs. Tie Signs
itu juga bisa digunakan untuk mengindikasikan level level dalam
hubungan interpersonal. Contoh : Perbedaan sikap penerimaan pada relasi
teman dan relasi pacar (bergandeng tangan).

4. Non-verbal messages structure conversation


Ketika kita berada dalam percakapan kita menerima dan memberikan aba
– aba atau tanda ketika ingin berbicara ataupun menerima pesan. Aba aba
ini biasanya ditunjukan dengan menggunakan eye contact , postur tubuh
,dan gerakan tangan.
5. Non-verbal messages can influence and deceive
Komunikasi tidak hanya tentang apa yang kamu katakana tetapi melalui
komunikasi non verbal, berpakaian juga dapat menjadi salah satu contoh
komunikasi non-verbal , melalui pakaian yang kamu gunakan orang dapat
menilai. Melalui ekspresi wajah, kita juga dapat mendeteksi ketika orang
itu berbohong atau tidak dengan melihat raut muka wajah , menghindari
pandangan mata, dan penggunaan komunikasi verbal dan non-verbal yang
tidak konsisten.

6. Non-verbal messages are crucial for expressing emotions


Banyak dari orang sering kali mengungkapkan perasaannya melalui kata-
kata, contohnya seperti pada saat kita curhat dengan teman. Selain melalui
kata-kata (komunikasi verbal), pengekspresian perasaan seringkali terjadi
melalui komunikasi non-verbal. Komunikasi non-verbal yang terjadi
seringkali digambarkan dengan ekspresi wajah, pergerakan pupil mata,
atau juga gerakan tubuh. Komunikasi non-verbal juga membantu dalam
pengekspresian perasaan yang tidak nyaman bila diungkapkan melalui
kata-kata.

3. Komunikasi Verbal dan Non-Verbal, manakah yang lebih penting dalam


kehidupan sehari-hari? Mengapa?

Keduanya, baik komunikasi verbal dan non-verbal sama-sama penting


dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi non-verbal juga terpaket dengan
pesan pada komunikasi verbal. Sebagai contoh, saat seseorang sedang marah
secara verbal (melalui kata-kata), akan terlihat pula pada tubuh dan wajah. Hal
tersebut terlihat mungkin dari dahi yang berkerut atau mungkin menunjukkan
sikap siap berkelahi. Selanjutnya, komunikasi verbal dan non-verbal juga
berkaitan dengan kejujuran dalam sebuah pesan yang disampaikan. Maksud
pernyataan tersebut digambarkan seperti pada saat seorang berkata “Saya
sangat senang berjumpa dengan kamu,” tetapi ekspresi wajah dan kontak
matanya seakan sedang mencari ataupun melihat kearah yang lain. Dari hal
seperti itu kita dapat menyadari bahwa tidak semua pesan melalui komunikasi
verbal sama-sama sejalan. Intinya, kedua jenis komunikasi ini saling berkaitan
dan melengkapi satu dengan yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Dimas Gharda “Bertemu Presiden Jokowi, Joni Si Pemanjat Tiang Minta Sepeda
Dan Rumah” 20 Agustus 2018
Retrieved From : https://www.jawapos.com/nasional/20/08/2018/bertemu-
presiden-jokowi-joni-si-pemanjat-tiang-minta-sepeda-dan-rumah

Indah Mutiara Kami “Pengacara Ungkap Lika LikuKAsus MeilanaYang


Keluhkan Volume Azan”
Retrieved From: https://news.detik.com/berita/4179004/pengacara-ungkap-lika-
liku-kasus-meiliana-yang-keluhkan-volume-azan

DeVito, J. A. (2013). The Interpersonal Communication Book Thirteenth Edition.


United States of America: Pearson Education, Inc.

Anda mungkin juga menyukai