Tugas Makalah Ekonomi Mikro
Tugas Makalah Ekonomi Mikro
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat, karunia terutama
kesempatan yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini
dengan baik. Tanpa adanya kesempatan, mustahil penulis dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini secara tuntas, walaupun masih banyak terdapat kekurangan. Tugas kelompok ini
memuat tentang “TUGAS MAKALAH EKONOMI MIKRO KEGAGALAN PASAR,
PENYEBABNYA DAN SOLUSINYA” dan sebagai tugas kelompok guna menambah nilai.
Selama proses penulisan makalah ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak, baik secara langsung maupun secara tidak langsung dalam penulisan makalah ini. Untuk
itu dari hati yang paling dalam penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penulisan makalah ini.
Segala kritikan dan masukan dari semua pihak, akan menjadi pengalaman yang sangat
berharga bagi penulis demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah ................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Ekonomi Mikro ............................................................................................. 2
B. Kegagalan pasar ........................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ekonomi Mikro
Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu
ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga
pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro
meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan
permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada
gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu
yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu
lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi
bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).
Kebalikan dari ekonomi mikro ialah ekonomi makro, yang membahas aktivitas
ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi,
pengangguran, berbagai kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas
beragam tindakan pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut.
Tinjauan umum Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta
mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi dari
sumber terbatas di antara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi mikro menganalisa
kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien; serta
menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna.
Bidang-bidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan
mengenai keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam informasi
asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori
permainan. Juga mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai elastisitas produk dalam
sistem pasar. Asumsi dan definisi
Teori penawaran dan permintaan biasanya mengasumsikan bahwa pasar merupakan
pasar persaingan sempurna. Implikasinya ialah terdapat banyak pembeli dan penjual di dalam
pasar, dan tidak satupun di antara mereka memiliki kapasitas untuk memengaruhi harga
barang dan jasa secara signifikan. Dalam berbagai transaksi di kehidupan nyata, asumsi ini
ternyata gagal, karena beberapa individu (baik pembeli maupun penjual) memiliki
kemampuan untuk memengaruhi harga. Seringkali, dibutuhkan analisa yang lebih mendalam
untuk memahami persamaan penawaran-permintaan terhadap suatu barang. Bagaimanapun,
teori ini bekerja dengan baik dalam situasi yang sederhana.
Ekonomi arus utama (mainstream economics) tidak berasumsi apriori bahwa pasar
lebih disukai daripada bentuk organisasi sosial lainnya. Bahkan, banyak analisa telah
dilakukan untuk membahas beragam kasus yang disebut "kegagalan pasar", yang mengarah
pada alokasi sumber daya yang suboptimal, bila ditinjau dari sudut pandang tertentu (contoh
sederhananya ialah jalan tol, yang menguntungkan semua orang untuk digunakan tetapi tidak
langsung menguntungkan mereka untuk membiayainya). Dalam kasus ini, ekonom akan
berusaha untuk mencari kebijakan yang akan menghindari kesia-siaan langsung di bawah
kendali pemerintah, secara tidak langsung oleh regulasi yang membuat pengguna pasar untuk
bertindak sesuai norma konsisten dengan kesejahteraan optimal, atau dengan membuat "pasar
yang hilang" untuk memungkinkan perdagangan efisien dimana tidak ada yang pernah terjadi
sebelumnya. Hal ini dipelajari di bidang tindakan kolektif. Harus dicatat juga bahwa
"kesejahteraan optimal" biasanya memakai norma Pareto, dimana dalam aplikasi
matematisnya efisiensi Kaldor-Hicks, tidak konsisten dnegan norma utilitarian dalam sisi
normatif dari ekonomi yang mempelajari tindakan kolektif, disebut pilihan
masyarakat/publik. Kegagalan pasar dalam ekonomi positif (ekonomi mikro) dibatasi dalam
implikasi tanpa mencampurkan kepercayaan para ekonom dan teorinya.
Permintaan untuk berbagai komoditas oleh perorangan biasanya disebut sebagai hasil
dari proses maksimalisasi kepuasan. Penafsiran dari hubungan antara harga dan kuantitas
yang diminta dari barang yang diberi, memberi semua barang dan jasa yang lain, pilihan
pengaturan seperti inilah yang akan memberikan kebahagiaan tertinggi bagi para konsumen.
Model operasi
Diasumsikan bahwa semua perusahaan mengikuti pembuatan keputusan rasional, dan
akan memproduksi pada keluaran maksimalisasi keuntungan. Dalam asumsi ini, ada empat
kategori dimana keuntungan perusahaan akan dipertimbangkan:
Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah keuntungan ekonomi ketika average
total cost lebih rendah dari setiap produk tambahan pada keluaran maksimalisasi keuntungan.
Keuntungan ekonomi adalah setara dengan kuantitas keluaran dikali dengan perbedaan antara
average total cost dan harga.
Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah keuntungan normal ketika
keuntungan ekonominya sama dengan nol. Keadaan ini terjadi ketika average total cost setara
dengan harga pada keluaran maksimalisasi keuntungan.
Jika harga adalah di antara average total cost dan average variable cost pada keluaran
maksimalisasi keuntungan, maka perusahaan tersebut dalam kondisi kerugian minimal.
Perusahaan ini harusnya masih meneruskan produksi, karena kerugiannya akan makin
membesar jika berhenti produksi. Dengan produksi terus menerus, perusahaan bisa
menaikkan biaya variabel dan akhirnya biaya tetap, tetapi dengan menghentikan semuanya
akan mengakibatkan kehilangan semua biaya tetapnya.
Jika harga dibawah average variable cost pada maksimalisasi keuntungan, perusahaan
harus melakukan penghentian. Kerugian diminimalisir dengan tidak memproduksi sama
sekali, karena produksi tidak akan menghasilkan keuntungan yang cukup signifikan untuk
membiayai semua biaya tetap dan bagian dari biaya variabel. Dengan tidak berproduksi,
kerugian perusahaan hanya pada biaya tetap. Dengan kehilangan biaya tetapnya, perusahaan
menemui tantangan. Akan keluar dari pasar seutuhnya atau tetap bersaing dengan risiko
kerugian menyeluruh.
B. Kegagalan pasar
Dalam ekonomi mikro, istilah "kegagalan pasar" tidak berarti bahwa sebuah pasar
tidak lagi berfungsi. Malahan, sebuah kegagalan pasar adalah situasi dimana sebuah pasar
efisien dalam mengatur produksi atau alokasi barang dan jasa ke konsumen. Ekonom
normalnya memakai istilah ini pada situasi dimana inefisiensi sudah dramatis, atau ketika
disugestikan bahwa institusi non pasar akan memberi hasil yang diinginkan. Di sisi lain, pada
konteks politik, pemegang modal atau saham menggunakan istilah kegagalan pasar untuk
situasi saat pasar dipaksa untuk tidak melayani "kepentingan publik", sebuah pernyataan
subyektif yang biasanya dibuat dari landasan moral atau sosial.
Empat jenis utama penyebab kegagalan pasar adalah :
Monopoli atau dalam kasus lain dari penyalahgunaan dari kekuasaan pasar dimana
"sebuah" pembeli atau penjual bisa memberi pengaruh signifikan pada harga atau keluaran.
Penyalahgunaan kekuasaan pasar bisa dikurangi dengan menggunakan undang-undang anti-
trust.
Eksternalitas, dimana terjadi dalam kasus dimana "pasar tidak dibawa kedalam akun
dari akibat aktivitas ekonomi di dalam orang luar/asing." Ada eksternalitas positif dan
eksternalitas negatif. Eksternalitas positif terjadi dalam kasus seperti dimana program
kesehatan keluarga di televisi meningkatkan kesehatan publik. Eksternalitas negatif terjadi
ketika proses dalam perusahaan menimbulkan polusi udara atau saluran air. Eksternalitas
negatif bisa dikurangi dengan regulasi dari pemerintah, pajak, atau subsidi, atau dengan
menggunakan hak properti untuk memaksa perusahaan atau perorangan untuk menerima
akibat dari usaha ekonomi mereka pada taraf yang seharusnya.
Barang publik seperti pertahanan nasional dan kegiatan dalam kesehatan publik
seperti pembasmian sarang nyamuk. Contohnya, jika membasmi sarang nyamuk diserahkan
pada pasar pribadi, maka jauh lebih sedikit sarang yang mungkin akan dibasmi. Untuk
menyediakan penawaran yang baik dari barang publik, negara biasanya menggunakan pajak-
pajak yang mengharuskan semua penduduk untuk membayar pada barang publik tersebut
(berkaitan dengan pengetahuan kurang dari eksternalitas positif pada pihak
ketiga/kesejahteraan sosial).
Kasus dimana terdapat informasi asimetris atau ketidak pastian (informasi yang
inefisien). Informasi asimetris terjadi ketika salah satu pihak dari transaksi memiliki
informasi yang lebih banyak dan baik dari pihak yang lain. Biasanya para penjual yang lebih
tahu tentang produk tersebut daripada sang pembeli, tapi ini tidak selalu terjadi dalam kasus
ini. Contohnya, para pelaku bisnis mobil bekas mungkin mengetahui bagaimana mobil
tersebut telah digunakan sebagai mobil pengantar atau taksi, informasi yang tidak tersedia
bagi pembeli. Contoh dimana pembeli memiliki informasi lebih baik dari penjual merupakan
penjualan rumah atau vila, yang mensyaratkan kesaksian penghuni sebelumnya. Seorang
broker real estate membeli rumah ini mungkin memiliki informasi lebih tentang rumah
tersebut dibandingkan anggota keluarga yang ditinggalkan. Situasi ini dijelaskan pertamakali
oleh Kenneth J. Arrow di artikel seminar tentang kesehatan tahun 1963 berjudul
"ketidakpastian dan Kesejahteraan Ekonomi dari Kepedulian Kesehatan, " di dalam American
Economic Review. George Akerlof kemudian menggunakan istilah informasi asimetris pada
karyanya ditahun 1970 The Market for Lemons. Akerlof menyadari bahwa, dalam pasar
seperti itu, nilai rata-rata dari komoditas cenderung menurun, bahkan untuk kualitas yang
sangat sempurna kebaikannya, karena para pembelinya tidak memiliki cara untuk mengetahui
apakah produk yang mereka beli akan menjadi sebuah "lemon" (produk yang menyesatkan).
4. Kegagalan Pasar
Sebagaimana yang terdapat dalam id.wikipedia.org bahwasanya dalam ekonomi
mikro, istilah "kegagalan pasar" tidak berarti sebuah pasar tidak lagi berfungsi. Malahan,
sebuah kegagalan pasar adalah situasi dimana sebuah pasar efisien dalam mengatur produksi
atau alokasi barang dan jasa ke konsumen. Ekonom normalnya memakai istilah ini pada
situasi dimana inefisiensi sudah dramatis atau ketika disugestikan bahwa institusi non pasar
akan memberi hasil yang diinginkan. Di sisi lain, pada konteks politik, pemegang modal atau
saham menggunakan istilah kegagalan pasar untuk situasi saat pasar dipaksa untuk tidak
melayani "kepentingan publik", sebuah pernyataan subyektif yang biasanya dibuat dari
landasan moral atau sosial. Atau dapat dikatakan kegagalan pasar adalah dimana suatu pasar
tidak dapat menjalankan secara sempurna sesuai dengan fungsi awal sebagai pasar dan situasi
dimana semua kekuatan yang ada dalam pasar, permintaan dan penawaran, berada dalam
keadaan ketidakseimbangan.
A. Simpulan
Dengan berbagai pembahasan di atas maka penulis dapat menyimpulkan:
1. Penyebab dari kegagalan pasar adalah adanya kompetisi yang tidak sempurna, eksternalitas
dan informasi yang asimetris.
2. Sedangkan solusi mengatasi hal tersebut yaitu dengan adanya larangan ikhtikar, membuka
akses informasi dan adanya regulasi harga.
Bade, Robin; and Michael Parkin. Foundations of Microeconomics. Addison Wesley Paperback 1st
Edition: 2001.
Eaton, B. Curtis; Eaton, Diane F.; and Douglas W. Allen. Microeconomics. Prentice Hall, 5th Edition:
2002.
Frank, Robert A.; Microeconomics and Behavior. McGraw-Hill/Irwin, 6th Edition: 2006.
Friedman, Milton. Price Theory. Aldine Transaction: 1976
Jehle, Geoffrey A.; and Philip J. Reny. Advanced Microeconomic Theory. Addison Wesley Paperback,
2nd Edition: 2000.
Hicks, John R. Value and Capital. Clarendon Press. [1939] 1946, 2nd ed.
Katz, Michael L.; and Harvey S. Rosen. Microeconomics. McGraw-Hill/Irwin, 3rd Edition: 1997.
Kreps, David M. A Course in Microeconomic Theory. Princeton University Press: 1990
Home » Makalah » Makalah Teori Ekonomi Mikro
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ekonomi Mikro Dalam Kerangka Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi biasa dibagi dalam tiga kelompok dasar, yaitu kelompok ekonomi
deskriptif, kelompok teori ekonomi dan kelompok ekonomi terapan. Ekonomi deskriptif atau
descriptive economics, mengumpulkan keterangan-keterangan faktual yang relevan mengenai
sesuatu masalah ekonomi. Teori ekonomi yang biasa juga disebut economic theory atau
economic principles, yang selanjutnya dapat dipecah lagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu
kelompok teori ekonomi mikro dan kelompok teori ekonomi makro, tugas utamanya ialah
encpb menerangkan secara umum sistem perekonomian Apabila yang merupakan materi
pembahasan adalah perilaku pelaku-pelaku ekonomi yang berada di dalam sistem
perekonomian, maka teori ekonomi iersebut masuk kategori teori ekonomi mikro.
Sedangkan apabila yang merupakan materi pem bahasan adalah mekanisme bekerjanya
perekonomian sebagai suatu keseluruhan, maka teori ekonomi tersebut kita kategorikan
sebagai teori ekonomi makro.
Akhirnya, yang dilakukan oleh ekonomi terapan, atau applied economics ialah menggunakan
hasil-hasil pemikiran yang terkumpul dalam teori ekonomi untuk menerangkan keterangan-
keterangan yang dikumpulkan oleh ekonomi deskriptif.
Dengan menggunakan kerangka penggolongan ilmu ekonomi tersebut di atas dapatlah
dikatakan bahwa materi yang disajikan dalam buku ini kalau dilihat isinya dapat dimasuk kan
ke dalam kelompok teori ekonomi mikro, yang lazim pula disebut teori harga atau price
theory, dan yang biasa juga disingkat ekonomi mikro atau microeconomics.
B. Pelaku-Pelaku Ekonomi
Di atas telah disinggung bahwa ekonomi mikro berusaha menerangkan perilaku
pelaku-pelaku ekonomi. Oleh karena itu ada man faatnya apabila untuk sejenak perhatian
kita, kita arahkan guna mengetahui macam kegiatan yang dilakukan oleh pelaku-pelaku
ekonomi tersebut dan hubungan-hubungan yang lazim terjadi di antara mereka.
Dalam perekonomian manapun, baik primitif maupun modern, baik kapitalis, sosialis
maupun komunis, dapat dibedakan tiga kelompok pengambil keputusan ekonomi yang untuk
selanjutnya kita sebut pelaku pelaku ekonomi atau subyek-subyek ekonomi. Ketiga kelompok
pelaku pelaku ekonomi tersebut ialah
1. Rumah tangga keluarga,
2. Rumah tangga perusahaan, dan
3. Rumah tangga pemerintah.
Dan ke tiga kelompok tersebut masing-masing mempunyai pola aktivitas ekonomi tertentu
yang sedikit banyak dipengaruhi oleh sistem perekono mian yang berlaku. Pada dasarnya
kegiatan-kegiatan ekonomi yang khas bagi masing-masing golongan pelaku ekondmi tersebut
di atas dapat kita ikhtisarkan sebagai berikut
1. Rumah Tangga Keluarga. > Dalam literatur kelompok pelaku ekonomi mi biasa disebut
sebagai household, dan dapat berupa organisasi keluarga atau dapat pula berupa orang
perorangan. Orang perorangan kita anggap sebagai rumah tangga keluarga beranggota
tunggal. Kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh rumah tangga keluarga pada
pokoknya meliputi
a. menjual atau menyewakan sumber-sumber daya yang mereka mi liki dengan mendapatkan
pendapatan yang dapat berupa upah, gaji, sewa, bunga atau laba sebagai hasil penjualan atau
hasil persewaan sumber-sumber daya mereka,
b. membayar pajak, membeli dan mengkonsumsi barang-barang dan jasa-jasa pribadi yang
dihasilkan oleh rumah-rumah tangga perusahaan, dan
c. memanfaati jasa pemakaian barang-barang dan jasa-jasa publik yang disediakan oleh
pemerintah.
2. Rumah Tangga Perusahaan > Pelaku-pelaku ekonomi yang tergolong dalam kategori mi
mempunyai bentuk yuridis yang bermacam macam. Ada yang berbentuk perseroan terbatas,
persekutuan komanditer, persekutuan dengan firma, perusahaan perseorangan, perusahaan
negara, koperasi dan sebagainya lagi. Rumah-rumah tangga perusahaan, yang dengan singkat
kita sebut juga produsen, perusahaan atau badan usaha melaksanakan kegiatan-kegiatan
ekonomi yang pada dasarnya adalah seperti di bawah ini
a. membeli sumber-sumber daya dan rumah-rumah tangga keluarga dan rumah tangga
pemerintah,
b. membayar pajak,
c. memanfaati barang-barang dan jasa-jasa publik yang disediakan oleh pemerintah,
d. menggunakan sumber-sumber daya seperti dimaksudkan di atas untuk menghasilkan barang-
barang dan jasa-jasa, dan
e. menjual barang-barang dan jasa-jasa yang mereka hasilkan, kepada rumah-rumah tangga
keluarga, rumah tangga pemerintah, dan juga kepada sesama rumah tangga perusahaan.
3. Rumah-tangga pemerintah > Pelaku ekonomi ini, yang biasa hanya disebut pemerintah,
menjalankan macam kegiatan ekonomi seperti berikut
a. membeli sumber-sumber daya, (untuk sistem perekonomian kita terutama sumber daya
manusia), barang-barang dan jasa-jasa dan rumah-rumah tangga keluarga dan rumah-rumah
tangga perusahaan,
b. dengan sumber-sumber daya, barang-barang dan jasa-jasa yang dibelinya, rumah tangga
pemerintah menghasilkan serta menya jikan jasa barang-barang publik untuk dapat
dimanfaati oleh rumah-rumah tangga keluarga dan rumah-rumah tangga perusahaan,
c. memungut pajak dan rumah-rumah tangga keluarga dan rumah rumah tangga perusahaan
dengan maksud antara lain untuk membiayai pembelian barang-barang, jasa-jasa serta
sumber-sumber daya yang diperlukan seperti yang dimaksudkan pada butir ke 1 di atas,
d. bertindak sebagai pengatur perekonomian, pemerintah berkewajiban
1) mengusahakan pembagian pendapatan nasional yang adil,
2) mengusahakan tingkat pendapatan nasioñal dan tingkat kesempatan kerja yang tinggi,
3) mengusahakan tingkat harga yang relatif stabil, dan
4) mengusahakan pertumbuhan ekonomi yang memadai.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih balk mengenai hubungan hubungan ekonomi di
antara ketiga pelaku ekonomi tersebut, kegiatan kegiatan ekonomi seperti disebutkan di atas
kita ikhtisarkan dalam bentuk lingkaran aliran aktivitas ekonomi yang biasa juga disebut
circular flow diagram.
C. Materi Ekonomi Mikro
Di atas telah diungkapkan bahwa cabang ilmu ekonomi yang dapat kita sebut ilmu
ekonomi mikro, teori ekonomi mikro, microeconomics, atau singkatnya ekonomi mikro,
biasa didefinisikan sebagai cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari perilaku pelaku-
pelaku ekonomi. Apabila kita berpegang teguh pada definisi ini kita harus berkesimpu1an
bahwa materi-bahas ilmu ekonomi mikro berupa perilaku ekonomi rumah tangga keluarga,
perilaku ekonomi rumah tangga perusahaan dan perilaku ekonomi rumah tangga pemerintah.
Akan tetapi rupa-rupanya para pemikir ekonomi berfikir pragmatis. Dalam mengisi
literatur ekonomi mikro para memikir ekonomi tidak mau terikat kepada definisi ilmu
ekonomi mikro seperti yang mereka lafalkan. Pertama-tama dapat diketengahkan bahwa
dengan mendasarkan kepada pertimbangan bahwa transaksi yang dilakukan oleh pemerintah
di samping nilainya secara keseluruhan sangat besar juga tujuan utamanya sering-sering
adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian, maka kebanyakan pemikir ekonomi
tidak memasukkan teori perilaku ekonomi rumah-tangga pemerintah ke dalam disiplin ilmu
ekonomi mikro.
1. Teori Konsumen. Bagian dari ilmu ekonomi mikro ini pada pokoknya membahas
perilaku ekonomi rumah-rumah tangga keluarga dalam menggunakan penghasilan
mereka yang jumlahnya terbatas untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan
memperoleh tingkat kepuasan yang maksimal. Selanjutnya dapat diketengahkan
bahwa teori konsumen mi memberi dasar teoritik konsepsi kurva permintaan
konsumen, suatu konsepsi yang peranan nya sangit besar dalam kita mencoba
menerangkan perilaku harga pasar.
2.
3. Teori Badan Usaha. Bagian ini membahas tentang perilaku rumah tangga perusahaan
dalam menentukan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan, dalam menentukan harga
satuan barang atau jasa yang dihasilkan, dan dalam menentukan kombinasi sum ber-
sumber daya yang dipergunakan dalam proses produksi, yang semuanya ini
didasarkan kepada asumsi bahwa yang ingin dikejar oleh rumah tangga perusahaan
adalah keuntungan sebesar-besarnya. Teori mi memberikan dasar teoritik konsepsi
kurva penawaran produsen.
4. Teori Harga Pasar. Bagian daripada ilmu ekonomi. mikro ini pada dasarnya
membahas perilaku harga pasar barang-barang dan jasa jasa. Teori mi, seperti
disinggung di atas banyak mernanfaati kesimpulan-kesimpulan teoritik teori
konsumen dan teori badan usaha, khususnya konsepsi permintaan dan konsepsi
penawaran yang dihasilkan oleh kedua teori tersebut.
5. Teori Distribusi Pendapatan. Bagian daripada ilmu ekonomi mikro ini mencoba
menerangkan perilaku harga sumber-sumber daya, yang dapat berubah upah untuk
sumber daya manusia, bunga modal untuk sumber daya modal, dan sewa untuk
sumber daya alam. leon distnibusi pendapatan mi banyak menggunakan kesimpulan
teoritik teori rumah-tangga perusahaan dan teori perilaku rumah-tangga keluarga.
6. Teori Keseimbangan Umum. Teori-teori yang disebutkan di atas, yaitu teori
konsumen, teori produsen, teoni harga pasar dan eori distribusi pendapatan semuanya
didasarkan kepada asumsi tidak adanya saling pengaruh-mempengaruhj atau
interdependensi antara kegiatan ekonomi pelaku ekonomi yang satu dengan kegiatan
ekonomi pelaku ekonomi lainnya. Dunia yang nyata menunjukkan adanya hubungan
interdependensi tersebut. Teori ekonomi mikro yang dalam usaha menerangkan
pembentukan harga, penentuan kuantitas barang atau jasa yang dihasilkan dan yang
dikonsumsi, dan sebagainya seperti yang telah diuraikan di atas, mengikut sertakan ke
dalam analisa unsur saling pengaruh-mempengaruhi di antara pelaku pelaku ekonomi
tersebut, biasa disebut ana/isa keseimbangan- umum atau general equilibrium
analysis.
7. Ekonomi Kemakmuran atau Welfare Economics. Teoni-teoni ekonomi mikro
sepertiyang kita uraikan di atas, dan butir ke 1 sampai dengan butir ke 5, tidak
satupun yang memperhatikan skala preferensi masyarakat. Di lain fihak cabang ilmu
ekonomi mikro yang disebut welfare economics, dalam mencoba menerangkan
perilaku konsumen, produsen, harga dan sebagainya mernperhatikan norma-norma
etik masyarakat.