Anda di halaman 1dari 22

100 Istilah Ekonomi dalam Bahasa Inggris

No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

The Terms
ADJUSTED BALANCE ADJUSTED TRIAL BALANCE ACTUAL LIABILITY ACTUAL PRICE ACTUAL QUANTITY ACTUAL COST ACTUAL FACTORY OVERHEAD ADJUSTED TRIAL BALANCE ADJUSTING ENTRIES Allowance for inventory decline to market ASSET APPROACH AMORTIZATION ACCOUNT ACCOUNTING INSTRUCTION ACCOUNTING PRINCIPLE ACCOUNTING PERIOD ACCOUNTING INCOME ACCOUNTANT FEE EXPENSE ACCOUNTING PROCEDURE BALANCE SHEET AUDITOR AUDIT PLANNING AUDIT FEE ACCRUED TAX PAYABLE ACCRUED INTERS PAYABLE ACCRUED WAGES PAYABLE AVERAGE METHOD BALANCE PER BANK BASIC FINANCIAL STATEMENT BANK STATEMENT BALANCE AMOUNT BETTERMENT BUDGET BREAK EVEN PIONT BUDGET CYCLE CASH PAYMENT JOURNAL CASH RECEIPT JOURNAL COST CURRENCY CURRENCY ASSET DEDUCTION COST OF SOLD DEFECTIVE GOODS DIRECT COSTING DIRECT EXPENSE

Means
Saldo setelah penyesuaian Neraca saldo penyesuaian Hutang nyata Harga sesungguhnya Kwalitas sesungguhnya Biaya sesungguhnya overhead sesungguhnya Neraca saldo penyesuaian Ayat jurnal penyesuaian Cadangan penurunan nilai persediaan Pendekatan aktifa Penyusutan atas harta tak berwujud Perkiraan Intruksi akuntansi Akuntansi dasar Periode akuntansi Laba akuntansi Biaya akuntan Prosedur akuntansi Neraca Pemerikasa keuangan Rencana pereiksaan Pendapatan audit Hutang pajak Bunga terhutang Upah terhutang Metode rata-rata Saldo menurut bank Laporan keuangan pokok Rekening koran keseimbangan jumlah Perbaikan Anggaran Titik pulang pokok Siklus Anggaran Buku kas pengeluaran Buku kas penerimaan Biaya Mata uang Harta lancar Pengurangan Harga pokok barang yang di jual Produk rusak Penetapan biaya langsung Biaya langsung

46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 73 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94

DEFERRED GROS PROFIT ON REALIZATION DEBIT NOTE DEPOSIT SLIP EMPLOYEE EARNING STATEMENT END OF MONTH TRIAL BALANCE EQUITIES ECONOMIC LIFE EQUIPMENT EARNING AFTER INTEREST AND TAXES EARNING AFTER TAX EXPIRED EXTRA ORDINARY LOSS EXTRA ORDINARY RETIREMENT Fiscal Year EXTRA ORDINARY REPAIRS General Accounting General Journal Furniture & fixture Fusion General Ledger Funds Fraud Inflation Indirect Operatiing Expense Income Summary Income Statement Account Income Incremental cost Individual Priprietorship Indirect Departemental Expense Inderect Material Initial Inventory Interest Interest Income Interest ayable Interest Receivable Internal Audit Inventory Inventory of Material Inventory Trun Over Input Tax Installment Payable Interest Factor Inventory Valuation Interest Expense Invoice Joint cost Internal Control Questioary Job order cost system

Laba kotar yang belum direalisasikan Nota debet Bukti setoran Laporan gaji karyawan Daftar saldo akhir bulan Kekayaan Umur ekomoni Peralatan Pendapatan sesudah bunga dan pajak Pendapatan sesudah pajak Kadarluasa Kerugian yang luar biasa Penarikan aktiva sebab luar biasa Tahun pajak Perbaikan luar biasa Aukuntansi Umum Jurnal umum Peralatan Penggabungan Buku besar Dana kecurangan Inflansi Biaya usaha tak langsung iktiar rugi laba Pendekatan laba rugi laba Biaya tambahan perusahan perorangan Biaya departemen tak langung Bahan baku tak langsung Persediaan awal Bunga Pendapatan bunga Hutang bunga Piutang bunga Pemeriksan Intern Persediaan Persediaan Bahan Mentah Perputaran persediaan Pajak masukan Hutang cicilan Faktor bunga Penilaian Persediaan Biaya bunga Faktur Biaya gabungan Pertanyaan pengendalian Intern Sistem biaya pesanan

95 96 97 98 99 100

Job time ticket Market Rate Markdown cancellation Marketing Expense Marketing Market Value Of Stock Ex Right

Kartu jam kerja Harga pasar Pembatalan penurunan harga Biaya pemasaran Pemasaran Harga pasar saham tanpa hak beli saham

TOKOH-TOKOH EKONOMI DI DUNIA 1. Adam Smith (1723-1790) Seorang ahli ekonomi terkenal dari Skotlandia yang hidup sekitar abad 18, pernah menulis sebuah buku yang sangat terkenal dalam dunia ekonomi yang berjudul The Wealth Of Nation (1776). Dalam buku ini ia menyatakan bahwa kemajuan manusia dan tatanan sosial suatu masyarakat akan tercipta apabila setiap individu yang ada di dalamnya mengejar kepentingannya sendiri-sendiri. Adam Smith percaya bahwa sikap individualistis yang dipicu oleh kepentingan pribadi akan menciptakan tatanan dan kemajuan. Ia menyatakan bahwa untuk memperoleh uang manusia atau produsen akan memperoleh barang dan jasa tertentu. Sedangkan konsumen akan membeli barang atau jasa yang paling mereka butuhkan. Ketika produsen dan konsumen bertemu, maka terciptalah pasar dan dengan terciptanya pasar maka terbentuklah pola produksi yang akan menciptakan suatu keseimbangan social (Social harmoni) dan keseimbangan sosial ini tercipta tanpa adanya campur tangan dari pemerintah. Tidak adanya campur tangan dari pemerintah ini disebut tangan yang tak terlihat (invisible hand). Smith menyatakan bahwa manusia adalah homo economicus yang selalu ingin memuaskan dirinya sendiri. 2. Hernando De Soto Tahun 2000 Hernando De Soto mengarang buku berjudul The Mysteri of Capital yang memberi masukan bagi disiplin ilmu ekonomi dan kegiatan ekonomi Negara-negara berkembang. Soto adalah pendiri dan pemimpin Institute of Liberty and Democracy (ILD), sebuah lembaga lembaga penelitian independent yang berada di Peru. Majalah Economist menyatakan bahwa lembaga ini adalah pusat penelitian terpenting kedua di dunia. Majalah Time memilih Hernando sebagai salah seorang inovator terunggul dari Amerika Latin. Bukti menjelaskan mengapa Negara-negara berkembang tidak pernah keluar dari berbagai masalah kemiskinan. Dalam buku ini disebutkan bahwa sebenarnya kekayaan yang dimiliki Negaranegara berkembang sangat banyak. Absennya system hukum dan pemerintahan yang bersih membuat kekayaan itu tidak terlacak dan tercatat ke dalam penerimaan Negara. Korupsi dan kolusi serta berbagai praktek penyelewengan hukum membuat banyaknya kekayaan yang dimiliki Negara-negara berkembang tidak ada artinya. Tanpa system hokum yang jelas Negara-negara berkembang akan tetap tertinggal dari Negara-negara maju yang kelebihannya justru terletak pada system hukum yang sudah mapan. Sistem hukum yang jelas akan membuat segala macam harta Negara baik itu dimiliki pemerintah atau swasta akan tercatat oleh pihak yang berwenang. Dengan demikian pengelolaannya dapat dipantau dan didorong untuk terus tumbuh dengan baik. Proses pencatatan dan pengelolaan itu tentu membutuhkan sumber daya manusia yang jujur dan bertanggung jawab. Mereka terkumpul dalam sebuah lembaga hukum yang juga jujur dan bertanggung jawab.

3. David Richardo (1772-1823) Dia berkebangsaan Inggris yang hidup di awal abad ke-18 yang sangat mementingkan peran dunia usaha untuk bergerak dinamis guna menggerakkan perekonomian sebuah Negara. Buku yang dikarangnya berjudul Principles of Political Economy and Taxation (1817). David yakin bahwa dengan bertambahnya modal adalah kunci dari pertumbuhan ekonomi bangsa, dan satu-satunya cara untuk mewujudkan hal itu dengan mendorong sektor produksi untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. David Richardo percaya bahwa faktor tenaga kerja adalah hal yang paling penting dalam pencapaian kemakmuran suatu Negara. Ia juga melihat bahwa dengan bertambahnya penduduk maka tingkat penghasilan atau upah yang diperoleh mereka akan turun sampai pada tingkat dimana upah itu tidak cukup lagi menyokong pemenuhan kebutuhan mereka. Seiring dengan pertambahan penduduk harga tanahpun melonjak, dan hal ini akan menurunkan besarnya keuntungan yang diperoleh dari sektor produksi. Pertumbuhan modalpun akan terhambat yang akan menurunkan pola pertumbuhan ekonomi. Namun demikian Richardo percaya bahwa pada saat hal ini terjadi, sector produksi telah terlebih dahulu menyebar ke seluruh negeri sehingga dampak yang ditimbulkannya akan dapat segera teratasi dan perekonomian dapat segera pulih kembali. Teori yang dikemukakan David Richardo banyak mempengaruhi para ekonom lainnya. Karl Marx dipengaruhi Richardo melalui teorinya tentang nilai pekerja (labor theory of value) yang menjelaskan bahwa nilai dari suatu barang produksi ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan dalam pembuatan barang produksi tersebut. John Stuart Mills juga menggunakan teori David Richardo dalam upayanya untuk melakukan reformasi social. 4. Joan Violet Robinson ( 1903 1983 ) Robinson menerbitkan buku The Economics of Imperfect Competition seorang ekonom Inggris yang mempelajari sifat monopolistik pada sejumlah pasar dengan tingkat persaingan yang tinggi. Pada kutipan ini Robinson membuat daftar tentang alasan-alasan mengapa model persaingan sempurna jarang terjadi di dunia nyata. Dipasar yang sesungguhnya, konsumen selalu mempertimbangkan harga dan banyak hal terhadap produk yang ditawarkan oleh produsen pesaing. Konsumen harus mempertimbangkan biaya transportasi, konsumen yang berbeda mempunyai sikap yang berbeda terhadap jaminan mutu yang diberikan oleh merk produk tertentu, konsumen mempunyai pandangan yang berbeda tentang perbedaan pelayanan yang diberikan oleh produsen (kecepatan pelayanan, kesopanan salesmen, jangka waktu pelunasan kredit, perhatian produsen terhadap keinginan perseorangan). Pada banyak kasus (bertolak belakang dengan hokum permintaan dan penawaran) konsumen akan menganggap harga tinggi sebagai tanda bahwa barang yang dibeli itu baik mutunya dan menolak barang pengganti.

Jadi banyak alasan mengapa konsumen membeli dari seorang produsen tertentu dan bukan dari produsen yang lain selain alasan harga. Semua ini meyakinkan kita bahwa konsumen tidak akan langsung pindah ke produsen pesaing yang menawarkan barang sejenis pada harga yang lebih murah 5. John Maynard Keynes ( 1883 1946 ) Keynes adalah seorang ekonom mashyur yang dikenal dengan bukunya The General Theory of Employment, Interest, and Money (Teori Umum atas Kesempatan Kerja, Suku Bunga dan Uang). Keynes untuk pertama kalinya menawarkan suatu gagasan mengenai teori permintaan dan penawaran dalam hubungannya dengan hasil produksi (output). Keynes menunjukkan bahwa jika penawaran lebih besar dari permintaan, maka roda perekonomian atau seluruh kegiatan produksi harus diperlambat atau diturunkan agar system ekonomi dapat kembali seimbang pada suatu tingkatan yang berada dibawah penggunaan tenaga kerja yang optimum. Dan perekonomian suatu negara hanya dapat berlangsung apabila tingkat permintaan rakyat, tingkat permintaan dari sector produksi, juga tingkat pengeluaran pemerintah ikut tinggi. Semua itu akan meningkatkan tingkat investasi yang tentu saja akan meningkatkan tingkat kesempatan kerja, hingga pada akhirnya tingkat pengeluaran rakyatpun akan naik pula, sehingga dengan akan menggerakkan perekonomian suatu Negara. Pada bukunya obyek penelitian Keynes lebih tertuju pada hal-hal yaitu ekonomi makro, ekonomi jangka panjang, ekonomi moneter, dan perubahan kuantitas. Keynes mulai dikenal didunia internasional berkat buku pertamanya yang berjudul The Economics Consequences of Peace ( 1915 ). Sekitar tahun 1923 menulis buku kembali yang berjudul A Tract of Monetary Reform, tahun 1926 menulis buku yang berjudul The End of Laissez Faire dan pada tahun 1930 menulis buku berjudul A Treatise on Money. Tahun 1940 Keynes menjadi penasihat ekonomi Pemerintah Inggris, kemudian tahun 1941 menjadi Gubernur Bank Inggris dan tahun 1942 ia mendapat gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris dan memperoleh nama Baron Keynes dari Tilton. 6. Paul Ormerod Ormerod adalah penulis buku Death of Economics tahun 1994, ia menggelar kritiknya terhadap ilmu ekonomi klasik yakni ide equilibrium yang mana menurut Omerod bahwa tingkat harga yang sebenarnya tidak pernah ditentukan pertemuan antara permintaan dan penawaran.Omerod juga menentang ide bahwa ada hubungan yang sederhana antara pengangguran dan inflasi yang dikemukakan Bill Phillips. Phillips mencoba menelusuri hubungan yang bersifat statistik antara laju peningkatan upah dan tingkat pengangguran, intinya semakin tinggi laju peningkatan upah maka semakin rendah tingkat pengangguran. Sebaliknya semakin tinggi pengangguran semakin rendah peningkatan upah. Omerod menunjukkan bahwa sebenarnya tidak ada hubungan pengangguran dengan inflasi. Menurutnya ada peristiwa-peristiwa penting yang bersifat non ekonomi mempengaruhi hubungan antara inflasi dan pengangguran, Omerod lebih suka menempatkan nilai-nilai sosial masyarakat sebagai faktor yang sebagai faktor

yang mempengaruhi dinamika perekonomian. Konsep tersebut kemudian dirumuskan dengan prinsip matematika no linear dan kaidah indeterminisme sehingga ilmu ekonomi mirip dengan biologi dalam memperkirakan perubahan-perubahan yang terjadi 7. Irving Fisher Fisher adalah tokoh ekonomi neoklasik Amerika. Ia sebagai salah satu ekonom pertama yang memperkenalkan pendekatan matematis yang revolusioner dalam ekonomi. Pemikirannya antara lain Walrasian Equillibrium (keseimbangan Walrasian) serta konsep kurva Phillips. Fisher juga menemukan system rolodex yang digunakan dalam perbankan dan ia juga menemukan teori harga (Price Theory). 8. Robert A. Mundell Sebagai pemenang nobel tahun 1999 atas teorinya yang sangat mempengaruhi dunia dan membantu lahirnya mata uang Euro. Dari tahun 1966-1971 merupakan professor ekonomi pada University of Chicago. Mundell seorang penasehat PBB, IMF, Bank Dunia, Departemen Keuangan AS, Kanada, dan organisasi dunia lainnya. Pemikiran Mundell yang sangat berpengaruh apakah ada keuntungan yang bisa dicapai oleh Negara-negara bila melepaskan mata uang mereka demi mata uang bersama. Mundell menerbitkan artikel yang menggarisbawahi keuntungan mata uang bersama untuk menurunkan biaya perdagangan dan mengurangi ketidakpastian harga. Ia memperkenalkan Optimum Currency Area sebuah terminologi untuk menjelaskan wilayah geografi dimana tenaga kerja dapat direlokasikan bila wilayah lain mengalami guncangan ekonomi. Hasil kerjanya pada akhirnya menghasilkan Euro. Selain Nobel Mundell juga memperoleh penghargaan Guggenheim Prize tahun 1971, The Jacques Rueff Medal and Prize tahun 1983, dan Distinguished fellow Award dari American Economic Association pada tahun 1997 9. Milton Friedman Milton menganjurkan kebaikan system pasar bebas dan kebutuhan untuk meminimalkan peraturan pemerintah. Dia menentang terhadap aliran Keynes dalam perbaikan permintaan agregat. Kebijakan itu menurutnya membuat ekonomi tidak stabil. Ia justru menyarankan pemerintah meningkatkan persediaan uang pada tingkat yang sama dengan peningkatan output nasional jangka panjang untuk menghilangkan kecenderungan inflasi. Aliran ini sangat berpengaruh tahun 1980-an. Ia juga menjelaskan mengapa kita menghargai uang kertas. Pandangan ini tertuang dalam bukunya yang berjudul Free to Choice ( 1980) yang ditulis bersama istrinya Rose Friedman, mereka menjelaskan bahwa semua orang mau menerima uang, karena ia yakin bahwa orang lain juga mau menerimanya.

Teori Adam Smith Adam smith adalah ahli ekonomi klasik yang dianggap paling terkemika. Karyanya yang sangat terkenal, adalah sebuah buku yang berjudul An Inquiry the nature and cause of the wealth of nations yang diterbitkan 1776, terutama menyangkut permasalahan pembangunan ekonomi a. Hukum alam Adam Smith meyakini berlakunya doktrin hukum alam dalam persoalan ekonomi. Ia menganggap setiap orang sebagai hakim yang paling tahu akan kepentingannya sendiri yang sebaiknya dibiarkan dengan bebas mengejar kepentingannya itu demi keuntungannya sendiri. Dalam mengembangkan kepentingan pribadinya itu, orang akan memerlukan barang-barang keperluan hidupnya sehari-hari. Dalam melakukan ini, setiap individu dibimbing oleh suatukekuatan yang tidak terlihat yaitu pasar persaingan sempurna yang merupakan mekanisme menuju keseimbangan secara otomatis, cenderung untuk memaksimumkan kesejahteraan nasional. b. Pembagian kerja Pembagian kerja adalah titik permulaan dari teori pertumbuhan ekonomi Adam Smith, yang meningkatkan daya produktivitas tenaga kerja. Ia menghubungkan kenaikan itu dengan: (1) meningkatkan keterampilan kerja (2) penghematan waktu dalam memproduksi barang (3) penemuan mesin yang sangat menghemat tenaga. Penyebab yang terakhir dari kenaikan produktivitas ini bukan berasal dari tenaga kerja tetapi dari modal. Apa yang mengarahkan pada pembagian kerja adalah kecendrungan tertentu pada sifat manusia, yaitu kecendrungan untuk tukar-menukar, barter dan mempertukarkan suatu barang dengan barang lainnya. Akan tetapi, pembagian kerja tergantung pada besarnya pasar. Salah satu pemeo terkenal pembagian kerja dibatasi oleh luasnya pasar. c. Proses pemupukan modal Smith menekankan, pemupukan modal harus dilakukan lebih dahulu daripada pembagian kerja. Ia menulis: karena pemupukan stok dalam bentuk barang harus lebih dulu dilakukan sebelum pembagian kerja, maka pekerjaan hanya dapat dibagi lebih lanjut secara seimbang, jika stok lebih dulu diperbesar. Seperti ahli ekonomi modern, Smith menganggap pemupukan modal sebagai satu syarat mutlak bagi pembangunan ekonomi; dengan demikian permasalahan pembangunan ekonomi secara luas adalah kemampuan manusia untuk lebih banyak menabung dan menanam modal. Oleh karena itu cara yang paling cepat adalah menanamkan modal sedemikian rupa sehingga dapat memberikan penghasilan yang paling

besar kepada seluruh penduduk agar mereka sanggup menabung sebanyak-banyaknya. Dengan demikian tingkat investasi akan ditentukan oleh tingkat tabungan dan tabungan yang sepenuhnya diinvestasikan. Sebagaimana dikatakan Smith; bagian yang ditabung tiap tahun oleh seseorang dengan segera dipergunakan sebagai modal. Mengapa para pemilik modal menanamkan modal? Menurut Smith, investasi dilakukan karena para pemilik modal mengharapkan untung, dan harapan masa depan keuntungan bergantung pada iklim investasi pada hari ini dan pada keuntungan nyata. d. Agen pertumbuhan Menurut Smith, para petani, produsen dan pengusaha merupakan agen kemajuan dan pertumbuhan ekonomi. Adalah perdagangan bebas yang mendorong mereka memperluas pasar, yang pada gilirannya memungkinkan pembangunan ekonomi. Fungsi ketiga agen ini saling berkaitan erat. Bagi Smith pembangunan pertanian mendorong peningkatan pekerjaan konstruksi, dan perniagaan. Pemupukan modal dan pembangunan ekonomi terjadi karena tampilnya para petani, produsen dan pengusaha. Proses pertumbuhan. Schumpeter menjelaskan pendekatan pertumbuhan ekonomi Adam Smith sebagai berikut: dengan menganggap benar faktor-faktor kelembagaan, politik dan alam, Smith berangkat dari asumsi bahwa suatu kelompok sosial (atau suatu bangsa) akan mengalami laju pertumbuhan ekonomi tertentu yang tercipta karena naiknya jumlah mereka dan melalui tabungan. Ini mendorong meluasnya pasar yang pada gilirannya meningkatkan pembagian kerja dan dengan demikian meningkatkan produktivitas. Menurut Smith, proses pertumbuhan ini bersifat menggumpal (kumulatif). Apabila timbul kemakmuran sebagai akibat kemajuan dibidang pertanian, industri manufaktur, dan perniagaan, kemakmuran itu akan menarik pada pemupukan modal, kemajuan tekhnik, meningkatnya penduduk, perluasan pasar, pembagian kerja dan kenaikan keuntungan secara terus-menerus. PENILAIAN Teori Smith memberikan sumbangan yang besar dalam menunjukkan bagaimana pertumbuhan ekonomi terjadi dan faktor-faktor serta kebijaksanaan apa yang

menghambatnya. Khusus dalam kaitannya dengan petani, pedagang dan produsen, ia menunjukkan betapa arti penting menabung dan memupuk modal serta pentingnya proses pertumbuhan yang berimbang. Disamping itu tentu teori Smith memiliki kelemahan tertentu. Pembagian masyarakat secara lugas

Alasan yang tidak adil bagi kegiatan menabung Asumsi yang tidak realistis tentang persaingan sempurna Pengabaian wiraswasta (pengusaha) Asumsi yang tidak realistis tentang keadaan stasioner

PENERAPAN TEORI SMITH PADA NEGARA TERBELAKANG Teori pembangunan ekonomi smith mempunyai kebenaran yang terbatas bagi Negara terbelakang. Dalam ekonomi serupa ini ukuran pasarnya kecil. Sebagai akibatnya kemampuan untuk menabung dan dorongan untuk investasi rendah. Luas pasar ditentukan oleh volume produksi yang akhirnya tergantung pada tingkat pendapatan. Disini kemampuan untuk membeli berarti kemampuan untuk memproduksi. Dan produktivitas dalam batas tertentu tergantung pada seberapa besar modal ditanam dalam produksi.

1. Teori Ricardian Teori Ricardo Seperti halnya Smith, David Ricardo juga mengungkapkan pandangannya mengenai pembagunan ekonomi dengan cara yang tidak sistematis dalam bukunya the principles of political economy and taxation diterbitkan 1917. Asumsi teori Ricardo. Teori-teori Ricardian diasumsikan pada asumsi bahwa: a) Seluruh tanah digunakan untuk produksi gandum dan angkatan kerja dalam pertanian membantu menentukan distribusi industri; b) law of diminishing returnberlaku bagi tanah; c) Persediaan tanah adalah tetap; d) Permintaan akan tanah benar-benar inelastis; e) Buruh dan modal adalah masukan yang bersifat variabel; f) Keadaan pengetahuan teknis adalah tertentu (given); g) Seluruh buruh dibayar dengan upah yang cukup untuk hidup secara minimal; h) Harga penawaran buruh adalah tertentu dan tetap; i) Permintaan akan buruh tergantung pada pemupukan modal; dan bahwa baik harga permintaan maupun penawaran buruh tidak tergantung pada produktivitas marginal tenaga kerja.

j) Terdapat persaingan yang sempurna; k) Pemupukan modal dihasilkan dari keuntungan Berdasarkan asumsi tersebut, Ricardo membangun teorinya tentang saling hubungan antara tiga kelompok dalam perekonomian yaitu tuan tanah, kapitalis dan buruh. Kepada mereka inilah keseluruhan hasil tanah dibagi-bagikan. Pembagian sewa keuntungan dan upah. Dengan hasil gandum tertentu, andil masingmasing kelompok dapat ditentukan. Sewa per unit buruh adalah perbedaan antara produk rata-rata dan produk marginal. Atau keseluruhan sewa sama dengan perbedaan antara produk rata-rata dengan produk marginal dikalikan dengan banyaknya tenaga kerja dan modal yang digunakan dalam pengolahan tanah. Proses pemupukan modal. Menurut Ricardo, pemupukan modal merupakan keuntungan, sebab keuntungan merupakan kekayaan yang disisihkan untuk pembentukan modal. Pemupukan modal tergantung pada 2 faktor: pertama, kemampuan untuk menabung. Kedua, kemauan untuk menabung Tingkat keuntungan. Tingkat keuntungan = keuntungan/upah (keuntungan dibagi upah). Tingkat keuntungan sama dengan rasio keuntungan terhadap modal yang digunakan. Tetapi karena modal hanya terdiri dari modal kerja, maka keuntungan sama dengan rekening upah. Sepanjang tingkat keuntungan positif, pemupukan modal akan berlanjut. Kenaikan upah. Ricardo mencoba menunjukkan bahwa hanya dalam kondisi lain pemupukan modal akan mengurangi keuntungan. Didalam sistem Ricardo, upah memainkan peranan aktif dalam menentukan pendapatan antara modal dengan buruh. Tingkat upah meningkat bila harga barang yang dibutuhkan buruh meningkat. Berkurangnya keuntungan pada industri lain. Menurut Ricardo keuntungan petani menentukan keuntungan seluruh usaha yang lain. Karena itu tingkat keuntungan uang yang diperoleh dari modal harus sama dengan keseimbangan, baik dalam pertanian ataupun dalam industri. sumber lain pemupukan modal. menurut Ricardo, pembangunan ekonomi tergantung pada perbedaan antara produksi dan konsumsi. Karena itu ia menekankan pentingnya peningkatan produksi dan pengurangan konsumsi. Dalam istilah Ricardomodal dapat dinaikkan dengan cara menaikkan produksi atau dengan mengurangi konsumsi yang tidak produktif. Pajak, adalah sumber pemupukan modal yang ada ditangan pemerintah. Menurut Ricardo, pajak dikenakan hanya untuk mengurangi konsumsi yang berlebihan.

Tabungan, dibanding pajak, Ricardo lebih menyetujui pemupukan modal melalui tabungan. Tabungan dapat dibentuk dengan cara menghemat pengeluaran, memproduksi lebih banyak, dan dengan meningkatkan tingkat keuntungan serta mengurangi harga barang. Perdagangan bebas. Ricardo membela adanya perdagangan bebas. Perdagangan bebas merupakan faktor penting bagi pembangunan ekonomi suatu Negara. Keuntungan dapat terus-menerus tinggi. PENILAIAN Ricardo adalah pelopor ahli ekonomi modern dan pendapatnya mengenai pertumbuhan ekonomi telah dianut oleh banyak kalangan. Pendapat-pendapatnya adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. Pembangunan pertanian Tingkat keuntungan Pentingnya tabungan Perdagangan luar negeri Teori dinamis

KELEMAHAN TEORI RICARDO Disamping kebaikan tersebut diatas, teori Ricardo mempunyai kelemahan tertentu yang akan dibahas dibawah ini. a) b) c) d) e) f) g) h) i) j) Mengabaikan pengaruh tekhnologi Pengertian yang salah tentang keadaan stasioner Pengertian yang salah tentang penduduk Kebijaksanaan pasar bebas yang tidak dapat diterapkan Mengabaikan faktor-faktor kelembagaan Teori Ricardo adalah teori distribusi, bukan teori pertumbuhan Tanah juga menghasilkan selain gandum Modal dan buruh bukanlah koefisien yang tetap Mengabaikan tingkat suku bunga Teori Ricardo dan Negara terbelakang

3. Teori Malthus mengenai pembangunan ekonomi Teori Malthus Konsep pembangunan. Malthus tidak menganggap proses pembangunan ekonomi terjadi dengan sendirinya. Malahan proses pembangunan ekonomi memerlukan berbagai usaha yang

konsisten dipihak rakyat. Jadi menurut Malthus proses pembangunan adalah suatu proses naik turunnya aktivitas ekonomi lebih daripada sekedar lancar-tidaknya aktivitas ekonomi. Malthus menitikkan perhatian pada perkembangan kesejahteraansuatu Negara yaitu pembangunan ekonomi yang dapat dicapai dengan meningkatkan kesejahteraan suatu Negara. Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi. Pada bukunya principles of political economy, Malthus lebih realitas dalam menganalisa pertumbuhan penduduk dalam kaitannya dengan pembangunan ekonomi dibandingkan pada bukunya essay of population. Menurut Malthus pertumbuhan penduduk saja tidak cukup untuk berlangsungnya pembangunan ekonomi. Malahan, pertumbuhan penduduk adalah akibat dari proses pembangunan. Peranan produksi dan distribusi. Malthus menganggap produksi dan distribusi sebagai dua unsur utama kesejahteraan.jika keduanya dikombinasikan pada proporsi yang benar, ia akan dapat meningkatkan kesejahteraan suatu Negara dalam waktu singkat. Faktor-faktor dalam pembangunan ekonomi. Malthus mendefinisikan problem pembangunan ekonomi sebagai sesuatu yang menjelaskan perbedaan antara gross national product potensial (kemampuan menghasilkan kekayaan) dan gross national product actual (kekayaan actual). PENILAIAN Teori Malthus mempunyai kelemahan tertentu: a) b) c) d) e) Stagnasi sekuler tidak melekat pada akumulasi modal Pandangan negatif terhadap akumulasi modal Komoditi tidak dipertukarkan dengan komoditi secara langsung Konsumen tidak produktif memperlambat kemajuan Dasar tabungan bersisi satu

4. Teori Mill mengenai pembangunan ekonomi Teori Mill Mill menganggap pembangunan ekonomi sebagai fungsi dari tanah, tenaga kerja dan modal. sementara tanah dan tenaga kerja adalah dua faktor produksi yang asli, modal adalah persediaan yang dikumpulkan dari produk-produk tenaga kerja sebelumnya. PENILAIAN a) Keadaan stasioner bukan suatu realitas b) Pikiran yang salah mengenai cadangan upah

c) Teori Malthus salah d) Hukum mengenai hasil yang semakin berkurang tidak berlaku e) Laissez-faire bukan suatu kebijaksanaan praktis. Mill setuju dengan kebijaksanaan liberal dalam urusan ekonomi. Walaupun begitu, kebijaksanaan tersebut tidak praktis. Kenyataannya, tidak ada perekonomian yang dapat berfungsi jika didalamnya terdapat persaingan sempurna. 5. Teori Klasik Teori Klasik Teori klasik dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut: Kebijaksanaan pasar bebas. Ahli ekonomi klasik meyakini adanya perekonomian-persaingan sempurna-pasar bebas yang secara otomatis bebas dari segala campur tangan pemerintah. Yang memaksimumkan pendapatan nasional adalah tangan-tangan tak kelihatan PENILAIAN a. Mengabaikan kelas menengah b. Melalaikan sektor publik c. Meremehkan tekhnologi d. Hukum yang tidak realistik e. Pemikiran keliru mengenai upah dan keuntungan f. Proses pertumbuhan yang tidak realistik 6. Teori Marxis tentang pembangunan ekonomi Teori Marx Marx menyumbang kepada teori pembangunan ekonomi dalam tiga hal, yaitu: dalam arti luas memberikan penafsiran sejarah dari sudut ekonomi, dalam arti lebih sempit merinci kekuatan yang mendorong perkembangan kapitalis, dan terakhir menawarkan jalan alternatif tentang pembangunan ekonomi terencana. PENILAIAN a. Nilai lebih tidak realistis b. Marx-Nabi palsu c. Kemajuan tekhnologi bermanfaat didalam meningkatkan pekerjaan d. Kecendrungan jatuhnya keuntungan tidak benar e. Marx tidak memiliki fleksibilitas kapitalisme

f. Teori siklus Marx adalah salah. 7. Teori Schumpeter Teori Schumpeter Makna pembangunan ekonomi. Pertama-tama Schumpeter mengasumsikan adanya perekonomian persaingan sempurna yang berada dalam keseimbangan mantap. Dalam keseimbangan yang mantap seperti itu terkandung keseimbangan persaingan sempurna: tidak ada laba, tidak ada suku bunga, tidak ada tabungan, tidak ada investasi dan tidak ada pengangguran terpaksa. PENILAIAN a. Keseluruhan teori Schumpeter didasarkan pada innovator yang dianggapnya sebagai pribadi yang ideal. b. Menurut Schumpeter, pembangunan ekonomi adalah akibat dari proses siklis. c. Pendapat Schumpeter bahwa perubahan siklis merupakan akibat inovasi juga tidak benar. d. Schumpeter menganggap inovasi sebagai sebab utama pembangunan ekonomi. e. Schumpeter dalam teorinya terlalu banyak menekankan pentingnya kredit bank. f. Analisa Schumpeter mengenai proses peralihan dari kapitalisme ke sosialisme tidak benar. 8. Teori Keynes Teori Keynes Pendapatan total merupakan fungsi dari pekerjaan total dalam suatu Negara. Semakin besar pendapatan nasional, semakin besar volume pekerjaan yang dihasilkannya, demikian sebaliknya. Volume pekerjaan tergantung pada permintaan efektif. Permintaan efektif menentukan tingkat keseimbangan pekerjaan dan pendapatan. Permintaan efektif ditentukan pada titik saat harga permintaan agregat sama dengan harga penawaran agregat. Dalam karangannya yang berjudul economic possibilities for our grand children Keynes mengemukakan serentetan syarat pokok kemajuan ekonomi, yaitu (1) kemampuan kita mengendalikan penduduk (2) kebulatan tekad menghindari perang dan perselisihan sipil (3) kemauan untuk mempercayai ilmu pengetahuan, mempedomani hal-hal yang benar sesuai dengan ilmu pengetahuan (4) tingkat akumulasi yang ditentukan oleh margin antara produksi dan konsumsi. 9. Tahap-tahap pertumbuhan ekonomi menurut Rostow

Teori Rostow a. Masyarakat tradisional Masyarakat tradisional disini diartikan suatu masyarakat yang strukturnya berkembang disepanjang fungsi produksi berdasarkan ilmu dan tekhnologi pra-Newton dan sebagai hasil pandangan pra-Newton terhadap dunia fisika. Banyak tanah dapat digarap, skala dan pola perdagangan dapat diperluas, manufaktur dapat dibangun dan produktivitas pertanian dapat ditingkatkan sejalan dengan peningkatan penduduk dan pendapatan nyata. b. Pra-syarat tinggal landas Pra-syarat tinggal landas didorong atau didahului oleh empat kekuatan: Renesans atau era pencerahan, kerajaan baru, dunia baru, dan agama baru/reformasi. Kekuatan ini menempatkan penalaran (reasoning) dan ketidakpercayaan(skepticism) seba gai pengganti kepercayaan(faith) dan kewenangan(authority). c. Tinggal landas Rostow mendefinisikan tinggal landas sebagai revolusi industri yang bertalian secara langsung dengan perubahan radikal didalam metode produksi yang dalam jangka waktu relatif singkat menimbulkan konsekuensi yang menentukan. Tahap ini merupakan titik yang menetukan didalam kehidupan suatu masyarakat ketika pertumbuhan mencapai kondisi normalnya. Kekuatan modernisasi berhadapan dengan adatistiadat dan lembaga-lembaga. Dengan istilah kepentingan bersama itu Rostow menunjukkan bahwa pertumbuhan biasanya berjalan menurut deret ukur, seperti rekening tabungan yang bunganya dibiarkan bergabung dengan simpanan pokok. d. Dorongan menuju kedewasaan Rostow mendefinisikan sebagai tahap ketika masyarakat telah dengan efektif menerapkan serentetan tekhnologi modern terhadap keseluruhan sumberdaya mereka. Ia merupakan satu tahap pertumbuhan swadaya jangka panjang yang merentang melebihi masa empat dasawarsa. Pada waktu suatu Negara berada pada tahap kedewasaan tekhnologi, ada tiga perubahan penting yang terjadi: (1) Sifat tenaga kerja berubah (2) watak para pengusaha berubah (3) masyarakat merasa bosan pada keajaiban industrialisasi dan menginginkan sesuatu yang baru menuju perubahan lebih jauh. e. Masa konsumsi massal (era konsumsi massa besar-besaran)

Abad konsumsi massa besar-besaran ditandai dengan migrasi ke pinggiran kota, pemakaian mobil secara luas, barang-barang konsumen dan peralatan rumah tangga yang tahan lama. Pada tahap ini,keseimbangan perhatian masyarakat beralih dari penawaran ke permintaan, dari persoalan produksi ke persoalan konsumsi dan kesejahteraan dalam arti luas. Ada tiga kekuatan yang Nampak cenderung meningkatkan kesejahteraan didalam tahap purna dewasa ini: (1) penerapan kebijaksanaan nasional guna meningkatkan kekuasaan dan pengaruh melampaui batas-batas nasional (2) ingin memiliki satu Negara kesejahteraan dengan pemerataan pendapatan nasional yang lebih adil melalui pajak progresif, peningkatan jaminan sosial, dan fasilitas hiburan bagi para pekerja. (3) keputusan untuk membangun pusat perdagangan dan sektor penting seperti mobil, rumah murah dan berbagai peralatan rumah tangga dan sebagainya. 10. Teori Lewis mengenai penawaran buruh yang tidak terbatas Teori Lewis Ekonomi dua sektor .Prof. W. Arthur Lewis membangun teori yang sangat sistematis mengenai pembangunan ekonomi dengan penawaran buruh yang tidak terbatas seperti para ahli ekonomi klasik, dia percaya bahwa banyak di Negara terbelakang tersedia buruh dalam jumlah yang tidak terbatas dan dengan upah sekedar cukup untuk hidup. Pembangunan ekonomi berlangsung apabila modal terakumulasi sebagai akibat peralihan buruh surplus. Dari sektor subsisten ke sektor kapitalis. Lewis mengawali teorinya dengan pernyataan tegas bahwa teori klasik mengenai penawaran buruh yang benar-benar elastis dengan upah subsisten benar-benar terjadi di sejumlah Negara terbelakang. Menurut Lewis, masalah pokok dalam teori pembangunan ekonmi adalah memahamiproses bagaimana masyarakat yang sebelumnya menabung dan menginvestasikan 4 atau 5% dari pendapatan nasionalnya atau lebih kecil dari itu, mengubah dirinya ke dalam perekonomian dengan tabungan sukarela berkisar antara 12 atau 15% dari pendapatan nasional atau lebih. PENILAIAN a. Tidak setiap Negara terbelakang mempunyai penawaran buruh yang tidak terbatas b. Tingkat upah disektor kapitalis tidak konstan c. Tidak dapat diterapkan jika akumulasi modal bersifat menghemat buruh d. Buruh terampil bukanlah kesulitan sementara e. Kurangnya usaha dan inisiatif f. Proses multiplikasi tidak berlangsung di Negara terbelakang

g. Mengabaikan permintaan total h. Mobilitas buruh tidaklah mudah i. Produkstivtas marginal buruh tidak nihil j. Produktivitas turun bersama migrasi buruh dari sektor subsisten 11. Upaya minimum kritis Leibenstein Teori Leibenstein Menurut Leibenstein, setiap ekonomi tunduk pada goncangan dan rangsangan. Goncangan berdampak menurunkan pendapatan perkapita sebelumnya, sementara rangsangan cenderung meningkatkan. Berdasarkan tesis yang diajukan oleh Leibenstein menyangkut tentang Negara terbelakang yang dicekam oleh lingkaran setan kemiskinan yang membuat mereka tetap berada disekitar tingkat keseimbangan pendapatan perkapita yang rendah. Solusinya adalah upaya minimum kritis yang akan berdampak kepada (a) ekspansi agen pertumbuhan (b) meningkatnya sumbangan mereka pada per unit modal begitu rasio modal output turun (c) berkurangnya keefektifan faktor-faktor yang merintangi pertumbuhan (d) penciptaan kondisi lingkungan dan sosial yang meningkatkan mobilitas ekonomi dan sosial (e) peningkatan spesialisasi dan perkembangan sektor sekunder dan tersier dan terakhir , terciptanya iklim yang cocok bagi perubahan yang lebih mendatangkan perubahan ekonomi dan sosial dan khususnya lingkungan yang pada akhirnya menyebabkan menurunnya kesuburan dan laju pertumbuhan penduduk. PENILAIAN a. Laju pertumbuhan penduduk berkaitan dengan tingkat kematian b. Penurunan tingkat kelahiran bukan dikarenakan kenaikan pendapatan per kapita c. Mengabaikan usaha pemerintah untuk menurunkan tingkat kelahiran d. Tingkat pertumbuhan lebih tinggi daripada 3% tidak menyebabkan lepas landas e. Mengabaikan unsur waktu f. Hubungan kompleks antara pendapatan per kapita dan laju perumbuhan g. Dapat diterapkan pada ekonomi tertutup. 12. Perangkap keseimbangan tingkat rendah Teori Nelson

R. Nelson membangun teori yang disebut perangkap keseimbangan tingkat-rendahbagi Negara terbelakang. Upaya minimum kritis Leibenstein,teori Nelson juga didasarkan pada hipotesa Malthus bahwa dengan kenaikan pendapatan per kapita diatas tingkat biaya penghidupan minimum, penduduk suatu Negara cenderung meningkat. Pada mulanya, penduduk tumbuh cepat bersama kenaikan pendapatan per kapita. Tetapi bilamana tingkat pertumbuhan penduduk mencapai batas fisik atas ia mulai menurun bersama kenaikan lebih lanjut pada pendapatan per kapita. Menurut Nelson, penyakit ekonomi Negara terbelakang dapat didiagnosa sebagai tingkat keseimbangan stabil pendapatan per kapita pada atau dekat dengan kebutuhan biaya hidup. Pada tingkat keseimbangan stabil pendapatan per kapita, laju tabungan dan setelah itu laju investasi netto keduanya berada pada tingkat yang rendah. Usaha-usaha yang dilakukan untuk menaikkan laju tabungan dan investasi melalui kenaikan laju pertumbuhan pendapatan nasional total, ternyata dibuntuti oleh laju pertumbuhan penduduk yang tinggi yang mendorong balik pendapatan per kapita tersebut ke tingkat keseimbangan stabilnya. Jadi ekonomi terbelakang terjerat dalam perangkap keseimbangan tingkat rendah. 13. Teori dorongan kuat (big push theory) Teori Rosenstein-Rodan Teori dorongan kuatdikaitkan dengan nama Prof. Paul N.Rosenstein-Rodan. Menurut tesis ini untuk menanggulangi hambatan pembangunan ekonomi Negara terbelakang dan untuk mendorong ekonomi tersebut kearah kemajuan diperlukan suatu Dorongan kuat atau suatu program besar yang menyeluruh dalam bentuk suatu jumlah minimum investasi. Dalam menekankan dalilnya ini ia menarik analogi dengan studi MIT. Ada sejumlah sumber minimum yang harus disediakan jika suatu program pembangunan diharapkan berhasil. Rosenstein-Rodan membedakan antara 3 macam syarat mutlak minimal dan ekonomi eksternal, (1) syarat mutlak minimal dalam fungsi produksi (2) syarat mutlak minimal pada permintaan (3) syarat mutlak minimal dalam persediaan tabungan. 14. Doktrin pertumbuhan berimbang Penjelasan teori Rosenstein-Rodan adalah ekonom pertama yang mengemukakan teori pertumbuhan berimbang-tanpa sedikit pun menyinggung teori ini pada artikel-artikelnya ditahun 1943. Ia berdalih bahwa seluruh industri yang akan didirikan di Eropa Barat dan Eropa Tenggara harus dianggap dan direncanakan seperti suatu perusahaan raksasa atau trust. Anggapannya yang utama adalah bahwa acapkali produk marginal social (PMS) dari suatu investasi

berbeda dengan produk marginal privat (PMP)-nya jika sekelompok industri direncanakan secara bersama sesuai dengan PMS-nya, maka laju pertumbuhan ekonomi akan lebih cepat daripada jika tidak dirancang bersama. Menurut Nurkse, lingkaran setan kemiskinan yang terjadi diantara Negara terbelakang memperlambat perkembangan ekonomi. Tetapi jika lingkaran tersebut dipecahkan, perkembangan ekonomi akan menyusul. Lingkaran setan, seperti diketahui, bekerja baik pada sisi penawaran maupun ada sisi permintaan. Ringkasnya, kata Lewis.di dalam program pembangunan, semua sektor ekonomi harus tumbuh secara serentak untuk menjaga keseimbangan yang tepat antara industri dan pertanian serta antara produksi untuk konsumsi dalam negeri dan produksi untuk ekspor. Logika dalil ini tak dapat disangkal, sama seperti kesederhanaannya. 15. Konsep pertumbuhan tidak berimbang Teori Teori pertumbuhan tidak berimbang adalah lawan dari doktrin pertumbuhan berimbang. Menurut konsep ini, investasi seyogyanya dilakukan pada sektor yang terpilih daripada secara serentak di semua sektor ekonomi. Rostow dan Hirscmanlah telah mengemukakan doktrin pertumbuhan tidak berimbang ini dengan cara yang sistematik. Pandangan Rostow. Menurut Rostow, agar suatu ekonomi dapat melampaui tahap masyarakat tradisional dan mencapai tahap tinggal landas maka yang penting ialah meningkatkan laju investasi produktif dari 5% atau kurang hingga menjadi 10% atau lebih. Menurut Rostow, proses pertumbuhan seperti inilah yang menurut catatan sejarah, terjadi di Negara-negara maju. Strategi Hirscman. Konsep pertumbuhan tidak berimbangdipopulerkan oleh Prof. A.O. Hirscman, ia berpendapat bahwa dengan sengaja tidak menyeimbangkan perekonomian sesuai dengan strategi yang dirancang sebelumnya, adalah cara yang terbaik untuk mencapai pertumbuhan pada suatu Negara berkembang. Menurut Hirscman investasi pada industri atau sektor-sektor perekonomian yang strategis akan menghasilkan kesempatan investasi baru dan membuka jalan bagi pembangunan ekonomi lebih lanjut. 16. Teori Dualistik Teori dualism masyarakat J.H Boeke, ahli ekonomi belanda, adalah seorang pelopor yang mengembangkan teori tersendiri yang hanya cocok untuk diterapkan di Negara terbelakang. Teorinya tentang

Dualisme masyarakat merupakan teori umum pembangunan masyarakat dan pembangunan ekonomi Negara terbelakang yang terutama didasarkan pada hasil kajiannya terhadap perekonomian INDONESIA. Makna DR. Boeke berpendapat bahwa dalam arti ekonomi masyarakat memiliki tiga ciri yaitu semangat sosial, bentuk organisasi dan tekhnik yang mendominasinya. Saling ketergantungan dan saling keterkaitan antara ketiga ciri disebut sistem sosial atau gaya sosial. Boeke menggunakan istilah masyarakat dualistikuntuk masyarakat yang menunjukkan ciri tersendiri ditengah sistem sosial yang sinkron dan telah dewasa dimana biasanya evaluasi historis masyarakat-masyarakat homogen terpisah satu sama lain melalui bentuk peralihan seperti misalnya anatara prakapitalisme dan kapitalisme penuh melalui kapitalisme awal. 17. Teori Myrdal mengenai Dampak balik Teori Myrdal Prof. Gunnar Myrdal berpendapat bahwa pembangunan ekonomi menghasilkan suatu proses sebab-menyebab sirkuler yang membuat si kaya mendapat keuntungan semakin banyak, dan mereka yang tertinggal dibelakang menjadi semakin terhambat. Dampak balik (backwash effect) cenderung membesar dan dampak sebar (spread effect) cenderung mengecil. Secara komulatif kecendrungan ini semakin memperburuk ketimpangan internasional dan menyebabkan ketimpangan regional di Negara-negara terbelakang.

Tesis Myrdal Prof. Myrdal membangun teori keterbelakangan dan pembangunan ekonominya disekitar ide ketimpangan regional pada taraf nasional dan internasional. Untuk menjelaskan hal itu dia memakai ide dampak balik dan dampak sebar. Dia mendefinisikan dampak balik sebagai semua perubahan yang bersifat merugikan. Sedangkan dampak sebar menunjuk pada dampak memontum pembangunan yang menyebar secara sentrifugal dari pusat

pengembangan ekonomi ke wilayah-wilayah lainnya. 18. Teori pembangunan ekonomi Fei-Ranis Teori John Fei dan Gustav Ranis Teori tersebut berkenaan dengan suatu Negara terbelakang yang kelebihan buruh disertai perekonomian yang miskin sumberdaya, dimana sebagian besar penduduk bergerak di bidang pertanian di tengah pengangguran hebat dan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi.

Ekonomi pertaniannya mandeg. Kebanyakan orang bergerak dilapangan pertanian tradisional, bidang-bidang nonpertanian memang ada, tetapi begitu banyak mempergunakan modal. Berdasarkan beberapa asumsi, maka Fei dan Ranis menelaah pembangunan ekonomi surplus-buruh menjadi tiga tahap, yaitu (1) tahap pertama, para penganggur tersamar, yang tidak menambah output pertanian, di alihkan ke sektor industri dengan upah institusional yang sama. (2) tahap kedua, pekerjaan pertanian menambah keluaran pertanian tapi memproduksi lebih kecil daripada upah institusional yang mereka peroleh. (3) tahap ketiga yang menandai akhir tahap landas dan awal pertumbuhan swasembada pada saat buruh pertanian menghasilkan lebih besar daripada perolehan upah institusional.

Anda mungkin juga menyukai