Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEANEKARAGAMAN HEWAN

“GASTROPODA”

Dosen Pengampu :

NURMAYA PAPUANGAN, M.Si

QHALSUM QHAMARIA A. TUGUBU


03101711045
II/B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KHAIRUN

TERNATE, 2018
KATA PENGANTAR

Segala puja hanya bagi Allah yang Maha Pengasi lagi Maha
Penyayang. Berkat limpahan karunia nikmatNya saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “ GASTROPODA” dengan lancar.Penyusunan
makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Keanekaragaman
hewan yang diampu oleh Ibu Nurmaya Papuangan, M.Si.

Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan


masukan dari berbagai pihak. Untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih
atas segala partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini.

Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan


dan kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata
bahasa maupun isi. Sehingga penulis secara terbuka menerima segala kritik
dan saran positif dari pembaca.

Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk banyak orang, dan untuk saya sendiri khususnya.

Ternate, 12 Maret 2018

Penulis
BAB I PENDAHUUAN
A. Latar Belakang
Filum Mollusca adalah hewan invertebrata yang bertubuh lunak. Mollusca adalah kelompok
hewan terpenting dan terbesar di dunia hewan. Lebih dari 100.000 jenis mollusca tersebar di berbagai
tempat mulai dari puncak gunung, sungai, danau, daratan, pantai, hingga dalam laut. Hewan ini
kebanyakan memiliki cangkang, yaitu kerangka keras yang merupakan rumah dan pelindung
tubuhnya yang lunak. Cangkang dihasilkan oleh selaput penutup tubuhnya yang lunak. Cangkang
dihasilkan oleh selaput penutup tubuhnya yang disebut selubung. Mollusca memiliki kaki yang
berotot. Kaki ini digunakan untuk bergerak. Beberapa spesies mollusca, menggunakan kaki berotot ini
untuk menggali pasir tempat tinggalnya atau untuk melekat pada permukaan batu.

Pada makalah ini saya akan membahas kelompok gastropoda yang termasuk dalam filum
mollusca. Gastropoda merupakan kelas Mollusca yang terbesar dan populer. Ada sekitar 50.000
jenis/spesies Gastropoda yang masih hidup dan 15.000 jenis yang telah menjadi fosil. Karena
banyaknya jenis Gastropoda, maka hewan ini mudah ditemukan. Kelas gastropoda memiliki
keanekaragaman habitat yang sangat luas. Gastropoda umumnya hidup di laut tetapi ada sebagian
yang hidup di darat. Beberapa jenis juga bisa ditemukan di danau, sungai, selokan kecil, muara,
intertidal yang berbatu atau berpasir, laut, bahkan di gurun pasir juga ada. Ditemukannya Gastropoda
di berbagai macam habitat, dapat disimpulkan bahwa Gastropoda merupakan kelas yang paling sukses
di antara kelas yang lain. Anatomi, perilaku, makan dan adaptasi reproduksi dari gastropoda sangat
bervariasi antara satu kelompok dengan kelompok yang lainnya.

B. Rumusan Masalah
A. Apa itu gastropoda?
B. Apa ciri umum gastropoda?
C. Bagaimana struktur tubuh gastropoda?
D. Bagaimana fisiologi pada tubuh gastropoda?
E. Apa peranan gastropoda?
F. Apa saja klasifikasi gastropoda?
G. Dimana saja habitat gastropoda?
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Gastropoda
Gastropoda berasal dari bahasa Yunani adalah gaster yang berarti perut dan podos
yang berarti kaki. Jadi Gastropoda berarti hewan bertubuh lunak yang berjalan dengan
menggunakan perutnya. Hewan ini meliputu 50.000 spesies, tetapi 15.000 di antaranya telah
punah. Hewan ini tersebar di seluruh permukaan bumi, baik di darat, di air tawar, maupun di
air laut. Pada umumnya, hewan ini bersifat herbifor, sering memakan sayuran budidaya
sehingga merugikan manusia. Gastropoda ada yang memiliki cangkang tunggal, ganda, atau
tanpa cangkang. Bentuk cangkangnya bervariasi, ada yang bulat, bulat kasar, bulat panjang,
ataupun bulat spiral.

B. Ciri Umum Gastropoda


Gastropoda adalah semua hewan yang termasuk kedalam filum moluska, dan kelompok yang
sangat beragam yang mencakup lebih dari 40.000 spesies. Banyak gastropoda, seperti siput dan
keong, memiliki satu cangkang. Siput laut, seperti nudibranch dan kelinci laut, tidak memiliki
cangkang, meskipun mereka mungkin memiliki cangkang internal yang terbuat dari protein.
Gastropoda datang dalam berbagai macam warna, bentuk dan ukuran.

Merupakan kelas yang terbesar dari Phylum Mollusca, dengan ciri-ciri :


1. Hidup di air laut & air payau
2. Rumahnya terdiri dari satu test yang terputar (terpilin) memanjang melalui satu sumbu
3. Tubuhnya terdiri dari kepala, kaki dan alat pencernaan
4. Kepala dilengkapi dengan alat pengunyah yang disebut rongga mantel (berfungsi sebagai insang
pada air laut & berfungsi sebagai paru-paru pada lingkungan darat)

5. Test terdiri dari zat gampingan dan terputar secara spiral melalui satu garis lurus (putaran involut &
evolut)
6. Arah putaran test gastropoda terdiri dari Dextral (searah jarum jam) & Sinistral (berlawanan
putaran jarum jam)
7. Sistem pencernaan makanan meliputi rongga mulut, kerongkongan, kelenjar ludah, tembolok,
lambung kelenjar, dan usus.
8. Sistem peredaran darah terbuka dengan jantung dan saluran darah sebagai organ transportasi.
9. Sistem saraf berupa ganglion yang bercabang di seluruh tubuh.
C. Struktur Tubuh Gastropoda

Gastropoda darat terdiri dari sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek. Pada
ujung tentakel panjang terdapat mata yang berfungsi untuk mengetahui gelap dan terang. Sedangkan
pada tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba dan pembau. Kakinya lebar pipih dan selalu basah
berguna untuk berpindah secara merayap. Kaki sebenarnya merupakan perut yang tersusun oleh otot
yang sangat kuat dan dapat bergerak bergelombang. Gatropoda ada yang memiliki cangkang tunggal,
ganda, atau tanpa cangkang. Cangkang di tutup oleh epifragma. Di bagian dalam cangkang terdapat
mantel yang membungkus seluruh tubuh gastropoda. Mantel ini tebal, kecuali pada bagian dekat kaki
biasanya tipis. Mantel berfdungsi menghasilkan ekskresi untuk membentuk cangkang baru.

Pada umumnya cangkang siput yang hidup di laut lebih tebaldibandingkan dengan
siput darat, hal ini dikarenakan banyak sekali kapur yang dihasilkan oleh binatang bunga
karang yang hidup di laut. Munculnya warna pada cangkang juga dipengaruhi oleh intensitas
cahaya. Pada perairan yang dangkal biasanya cangkang berwarna sangat terang, sedangkan
pada perairan yang dalam cangkangnya biasanya lebih gelap. Pada mulut gastropoda terdapat
lidah parut dan gigi rahang.
D. Fisiologi Tubuh Gastropoda
1. Sistem Gerak
Cangkoknya berbentuk kerucut terpilin dengan arah ke kanan atau ke kiri. Alat gerak hewan
ini adalah otot perut yang berkontraksi secara bergelombang dari depan ke belakang sambil
menghasilkan lendir.

2. Sistem Respirasi
Alat respirasi Gastropoda berupa insang bagi yang hidup di air dan paru pulmonum bagi yang
hidup di darat. Di samping itu, kadang-kadang rongga mantel juga dapat melakukan fungsi respirasi.
Pulmonum merupakan jalinan antara pembuluh-pembuluh darah yang berhubungan langsung dengan
jantung.

3. Sistem Pencernaan

Alat pencernaannya terdiri atas mulut dengan lidah perut (radula), gigi rahang, kerongkongan,
kelenjar ludah, tembolok, lambunng, kelenjar pencernaan, usus dan anus. Saluran pencernaan
berbentuk huruf U. Makanan dipotong-potong oleh rahang tanduk dan dikunyah oleh radula dan
dibasahi dengan lender dari kelenjar ludah. Kemudian makanan dutelan ke kerongkongan dan
berturut-turut menuju tembolok, lambung, Di dekat lambung terdapat hati yang berwarna kecoklatan.
Hati melingkar-lingkar menuju ke cangkang dan mengikuti belitan cangkang, lalu zat sisa dibuang
lewat anus yang terdapat di kepala. Makanannya yang banyak mengandungcalsium carbonat dan
pigment masuk ke dalam plasma darah dan diedarkan ke seluruh tubuh, kemudian calsium carbonat
serta pigmen tersebut diserap oleh mantle, dan kemudian mantle ini mengeluarkan sel-sel yang
dapatmembentuk struktur cangkang serta corak warna pada cangkang. Tergantung dari pada faktor
keturunan, struktur cangkang dapat dibuat tonjolan-tonjolan ataupun duri-duri. Jadi mantel tersebut
merupakan arsitek dalam pembentukan struktur serta corak warna dari cangkang. Alat ekskresi berupa
nefridia (ginjal)terdapat di dekat jantung dan saluran ureternya terletak di dekat anus. Ginjal ini
memiliki saluran ekskresi yang bermuara pada mantel.

4.Sistem Reproduksi
Gatropoda ada yang bersifat hermafrodit dengan alat reproduksinya berupa adalah
ovotestis yang dapat menghasilkan sperma dan ovum. Sebagai contoh hewan
gastropoda siput berkembang biak dengan kawin dan bersifat hemaprodit, tetapi tidak mempu
melakukan autofertilisasi. Alat reproduksinya disebut ovotestis, yaitu suatu badan penghasil
ovum dan sperma. Sperma yang dihasilkan akan diteruskan ke saluran sperma., ditampung
dalam kantung sperma dan dikeluarkan melalui alat kawin. Sedangkan sel telur yang
dihasilkan akan diteruskan ke saluran telur, reseptakel seminal, dan akhirnya keluar melalui
lubang kelamin.
Walaupun Gastropoda merupaka organisme hemaprodit, agar terjadi reproduksi tetap
diperlukan dua individu. Untuk melakukan pembuahan harus didahului dengan kopulasi.
Gastropoda saling mendekat dan saling memasukkanpenis masing-masing ke lubang kelamin
pasangannya untuk memindahkan sperma.
Ovotestis menghasilkan sperma yang disalurkan ke vasa deferensia dan akhirnya
masuk ke vagina hewan lain dengan perantaraan penis yang dapat dikeluarkan dari lubang
genital. Ovotestis juga menghasilkan sel telur. Sel telur ini dibawa lewat saluran
hermafroditus untuk mendapat albumin, kemudian ke uterus lalu ke oviduk; di oviduk sel
telur dibuahi sperma hewan lain. Setelah itu keduanya berpisah dan masing-masing
Gastropoda meletakkan telur yang telah dibuahi dan dilindungi oleh zat gelatin pada tempat
yang gelap.
Telur yang dibuahi akan terlindung oleh cangkang kapur, diletakkan di atas bebatuan
atau sampah. Karena pengaruh suhu lingkungan, telur akan menetas. Ketika masih berbentuk
larva, tubuh Gastropoda bersimetri bilateral, tetapi setelah dewasa tubuhnya mengalami
pembengkokan sehingga menjadi tidak simetri (asimetri).

5.Sistem Peredaran Darah


System peredaran darahnya terbuka dengan jantung dan saluran darah sebagai organ
transportasi. Darah (plasma dan butir darah) tak berwarna,mengandung zat hemosianin dan
berfungsi mengedarkan oksigennya ke seluruh tubuh serta mengangkut sisa pembakaran.
Jantung terdiri atas serambi dan bilik yag dilindungi rongga parikardium.
6.Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas tiga buah ganglion utamayakni :
1. Ganglion otak (ganglion cerebral)
2. Ganglion visceral / ganglion organ-organ dalam
3. Ganglion kaki (pedal).
Ketiga ganglion utama ini dihubungkan oleh tali saraf
longitudinal.Sedangkan tali saraf longitudinal ini dihubungkan oleh saraf
transversal keseluruh bagian tubuh.Didalam ganglion pedal terdapat statosit (statocyst) yang
berfungsi sebagai alat keseimbangan.Sistem saraf dan sensoriberupa pasangan saraf ganglion
dan serebral, saraf kaki, dan saraf organ dalamtubuh.Saraf dari ganglion
berhubungan langsung keseluruh systemorgan.Sensori terdapat pada kedua mata yang
terletak di ujung tentakelpanjang. Selainitu, ada sepasang statokis yang terdapat di bawah
kaki yang berfungsi untuk keseimbangan dan struktur peraba yang terdapat dalamlapisan
epidermis kepaladan kaki
E. Peranan Gastropoda
Peranan Gastropoda dalam kehidupan :

Menguntungkan :

1.Sebagai makanan yang mempunyai nilai ekonomi.

2.Sebagi komponen penting dalam ekosistem, misal sebagai inang perantara dari kehidupan Fasciola
hepatica.

3.Sebagai bahan kolektor yang indah, misal cangkang.

Merugikan :

Beberapa Gastropoda merusak pada tanaman pertanian, misal bekicot (Achatina fulica),
keong, siput.

Manfaat Gastropoda:

1.Dagingnya baik untuk pengobatan penyakit liver dan Hepatitis B.

2.Lendir pada bagian dalam cangkangnya dapat digunakan sebagai obat luaruntuk luka sayat dan luka
robek, juga untuk mempercepat pematangan bisul.

3.Lendir bekicot sebagai obat dalam (oral) bagi diabetes, gagal ginjal, jugaambeien.

F. Klasifikasi Gastropoda
Subkelas dari Ordo Gastropoda berdasarkan organ pernafasannya:
Gastropoda yang termasuk dalam sub kelas ini memiliki dua buah insang yang
terletak di anterior. Sistem syaraf membentuk angka delapan tentakel berjumlah dua buah,
cangkang umumnya tertutup oleh overkulum. Sub kelas ini dibagi lagi kedalam tiga ordo
yaitu:
1.Ordo Archeogastropoda, contoh: Trochus.
2.OrdoMesogastropoda, contoh: Lambis, Turitella.
3.Ordo Neogastropoda, contoh: Murek.
Kelompok gastropoda ini memiliki dua insang terletak di posterior, cangkang
umumnya tereduksi dan terletak di dalam mantel, jantung satu ruangan dan reproduksi
berumah satu. Terbagi kedalam 8 Ordo:
Ordo Cephalaspidea, contohnya: Bulla.
Ordo Anaspidea, contohnya: Aplysia.
OrdoThecosonata, contohnya: Cavolinia.
Ordo Gimnosonata, contohnya: Clione.
Ordo Nataspide, contohnya: Umbraculum.
OrdoAcocchilideacea, contohnya: Hedylopis.
Ordo Sacoglosa, contohnya: Berthelinia.
Ordo Nudibranchia, contohnya: Glossodaris.
Subkelas Pulmonata bernafas dengan paru-paru,
cangkang berbentukspiral, kepala dilengkapi dengan satu atau dua pasang tentakel, sepasangd
iantaranya mempunyai mata,rongga mantel terletak di anterior, organ
reproduksi hermaprodit atau berumah dua.
Terbagi kedalam 2 Ordo yaitu:
Ordo Stylomotophora, contohnya: Achantina fulica.
Ordo Basommataphora, contohnya: Physa.

G. Habitat Gastropoda
Kelas Gastropoda Habitatnya di laut, di darat, di tanah-tanah lembab, padang pasir
yang kering, biasanya mebuat celah-celah atau lubang. Sebagian kecil hidup parasit terhadap
binatang lain. Jika di daratan achatina bernafas dengan paru-paru, sedangkan jika di
air achatina sp bernafas dengan insang.Kelas filum mollusca yang terbesar adalah Gastropoda
yang memiliki lebih dari 40.000 species yang hidup, sebagian besar gastropoda adalah hewan
laut, tetapi banyak juga sepesies air tawar. Bekicot dan Slug telah beradaptasi dengan
lingkungan darat. Mollusca termasuk hewan yang sangat berhasil menyesuaikan diri untuk
hidup di berbagai tempat dan cuaca. Sebagian mgastropoda yang hidup di daerah hutan-hutan
bakau, ada yang hidup di atas tanah yang berlumpur atau tergenang air, ada pula yang
menempel pada akar atau batang, dan memanjat, misalnya pada littoria, Cassidula,
Cerithiidae dan lain-lainnya. Pada umumnya Gastropoda lambat pergerakannya dan bukan
merupakan binatang yang berpindah-pindah. Kebanyakan Cypraea ditemukan dibalik koral
atau karang yang telah mati. Conus lebih banyak variasinya, ada yang menempel di atas
terumbu karang, di bawah karang, di atas pasir ataupun yang membenamkan dirinya di dalam
pasir. Murex ada yang hidup di atas terumbu karang, dibalik karang atau di atas pasir.
Beberapa Cypraea, Conus, Muerx ditemukan hidup didasar laut yang dalamnya sampai
ratusan meter.
Faktor lingkungan yang mempengaruhi kelangsungan hidup Gastropoda meliputi:
1. Suhu, merupakan faktor lingkungan yang penting yang dapat menentukan ada tidaknya
beberapa jenis hewan. Hewan yang hidup di daerah pasang surut dan sering mengalami
kekeringan mempunyai daya tahan yang besar terhadap perubahan suhu.
2. Salinitas adalah jumlah keseluruhan garam yang terlarut dalam volume air tertentu.
Salinitas ini dinyatakan sebagai bagian garam per seribu bagian air (‰). Salinitas rata-rata air
laut dalam samudra adalah 35‰. Perubahan salinitas dapat mempengaruhi konsumsi
Oksigen.
3. Adanya substrat yang berbeda-beda yaitu pasir, berbatu dan Lumpur serta berkarang
menyebabkan perbedaan fauna dan struktur komunitas dari daerah litoral.
4. Menurut Shahab (1986) kadar pH di perairan merupakan salah satu parameter lingkungan
yang berpengaruh terhadap proses
kehidupan dan susunan spesiesdalam komunitas organism hidup membutuhkan pH optimum.
Menurut Asikin (1982) pH optimum untuk kehidupan organism laut antara 6-8.
Menurut Odum (1972), intesitas cahaya mempengaruhi pola sebaran organisme. Ada
sebagian organisme yang menyukai cahaya dengan intesitas cahaya yang besar, namun ada
juga organisme yang lebih menyukai cahaya yang redup. Hewan mollusca kelas Gastropoda
merupakan hewan yang menyukai cahaya redup, dimana aktifitas hidupnya banyak dilakukan
pada malam hari. Menurut Syafei (1990), intesitas cahaya yang optimum untuk organisme
laut yaitu 10 Klux.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Nama Gastropoda berasal dari bahasa Latin gaster yang berarti perut dan podos yang berarti
kaki, jadi, gastropoda berarti kelompok hewan invertebra, bertubuh lunak, yang berjalan dengan perut
sebagai alat gerak atau kakinya. Hewan kelas gastropoda umumnya bercangkang tunggal, yang
terpilin membentuk spiral, tempat ini adalah pelindung bagi gastropoda. Dia akan menarik diri ke
dalam cangkangnya jika merasa terancam. Gastropoda darat terdiri dari sepasang tentakel panjang dan
sepasang tentakel pendek.Pada ujung tentakel panjang terdapat mata yang berfungsi untuk
mengetahui gelap dan terang. Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai alat peraba dan
pembau. Alat gerak hewan ini adalah otot perut yang berkontraksi secara bergelombang dari depan ke
belakang sambil menghasilkan lendir. Alat respirasi Gastropoda berupa insang bagi yang hidup di air
dan paru pulmonum bagi yang hidup di darat. Alat pencernaannya terdiri atas mulut dengan lidah
perut (radula), gigi rahang, kerongkongan, kelenjar ludah, tembolok, lambunng, kelenjar pencernaan,
usus dan anus. Gatropoda ada yang bersifat hermafrodit dengan alat reproduksinya berupa adalah
ovotestis yang dapat menghasilkan sperma dan ovum. Walaupun Gastropoda merupaka organisme
hemaprodit, agar terjadi reproduksi tetap diperlukan dua individu. System peredaran darahnya terbuka
dengan jantung dan saluran darah sebagai organ transportasi. Kelas Gastropoda Habitatnya di laut, di
darat, di tanah-tanah lembab, padang pasir yang kering, biasanya mebuat celah-celah atau
lubang.Sebagian kecil hidup parasit terhadap binatang lain.

Sistem saraf terdiri atas tiga buah ganglion utamayakni :

1. Ganglion otak (ganglion cerebral).

2. Ganglion visceral / ganglion organ-organ dalam.

3. Ganglion kaki (pedal).

Peranan Gastropoda dalam kehidupan :

1. Sebagai makanan yang mempunyai nilai ekonomi.

2. Sebagi komponen penting dalam ekosistem, misal sebagai inang perantarad ari kehidupan Fasciola
hepatica.

3. Sebagai bahan kolektor yang indah, misal cangkang.

Kelas Gastropoda dibagi dalam tiga ordo yaitu :

1.Prosabranchia.

2. Ophistobranchia, dan 3. Pulmonata


Daftar Pustaka
Brotowijoyo. 1996. Dasar-Dasar Zoologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Campbell. 2000. Biologi Edisi ke 5 Jilid 2. Jakarta:Erlangga.
Campbell. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Kastawi, Yusuf. 2003. Zoologi Avertebrata. Malang: UM Press.
Nurmutiah, Tamara. 2009. Invertebrata. Bandung:Rosda
Diakses dari : http://rumii-amelia.blogspot.co.id/2013/10/makalah-zoologi-invertebrata-
gastropoda.html

Anda mungkin juga menyukai