Anggota Kelompok 7:
Chandra 5160211312
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas
dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.
Kelompok 7
i
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu strategi di pilih dari semakain banyak alternative yang telah di analisis dan di
pertimbangkan dengan teliti dan matang serta di laksanakan dalam satu kurun waktu tertentu.
Maksudnya adalah agar satu organisasi berada pada kondisi dan posisi yang efektif dalam upaya
menciptakan tujuan dan berbagai sasaran dalam lingkungan eksternal yang sering berubah pada
tingkat dan intensitasnya yang pada kalanya tidak mungkin di perhitungkan sepenuhnya
sebelumnya. Suatu strategi per definisi berorientasi pada masa depan. Karena orientasi demikian
pemilihan strategi tertentu pada umumnya di dasarkan pada berbagai asumsi yang berdasarkan
asumsi yang di gunakan oleh para perumus dan penentu strategi itu dengan sepenuhnya
menyadari bahwa semua peristiwa dan faktor yang berpengaruh pada implementasi strategi dapat
di pertimbangkan dan di pehitungkan dengan tepat
Setelah perusahan merumuskan srtategi korporat, kemudian unit-unit usaha yang berada dibawah
kepemilikan korporat merumuskan strategi-strategi bisnis, dan perusahaan yang terlibat membuat
strategi fungsional, maka selanjutnya hal yang dilakukan oleh perusahaan adalah
mengimlementasikan seluruh strategi yang telah dibuat. Implementasi bertujuan agar strategi
yang telah dibuat tidak hanya dirumuskan dan tertulis saja tetapi ada kerja nyata sebagai bentuk
dari pengimplementasiannya.baik dalam perencanaan strategis, agar benar-benar dapat mencapai
arah yang telah ditentukan, serta orang-orang yang terlibat akan mampu bekerja dengan sukses.
Pengawasan ini dilakukan juga dengan alasan karena kita juga mengetahui bahwa prekonomian
kadang-kadang juga tidak stabil, daur hidup produk semakin singkat, keunggulan tekologi
menjadi sesaat, perubahan terjadi lebih sering dan lain-lain, oleh sebab itu jugalah maka
diperlukan sebuah pengawasan dalam manajemen srategi.
ii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen Strategis
iii
percaya bahwa ada banyak permintaan terpendam akan kartu kredit, khususnya diantara
pengusaha dan eksekutif muda yang saat ini harus membawa setumpukan mata uang asing untuk
membayar tagilian dan melakukan pembelian. Peluang lain yang dilihat Citibank adalah dalam
area perdagangan business-to-business (B2B). Ketika banyak perusahaan Cina yang melakukan
perdagangan melalui internet, jasa keuangan yang berhubungan dengan internet akan meningkat.
Citibank sekarang berhubungan dengan situs B2B yang berbasis di Amerika Serikat, Commerce
One, dalam menjalankan sistem pembayaran berbasis internet dan Citibank percaya bahwa jasa
yang sama dapat disediakan untuk eksportir Cina Meskipun Citibank mengalami kerugian
dramatis akibat krisis keuangan global dan adanya perampingan perusahaan serta sp off beberapa
unitnya, Citibank tetap berkomitmen pada ekspansinya di Asia. Bahkan Citibank berencana
membuka 70 cabang pembantu baru di Asia dan bergerak ke broker investasi di Cina. "Kita
be..ivestasi di Asia lebih banyak dari masa-masa sebelumnya dalam sejarah kami, kata Stephen
Bird, co-chief executive officer Citi Asia Pacific.
Salah satu alasan utama MNC seperti Citibank memerlukan manajemen strategis adalah
untuk melacak operasi mereka yang semakin terdiversifikasi di lingkungan internasional yang
terus berubah. Kebutuhan ini tampak jelas saat seseorang mempertimbangkan jumlah investasi
asing langsung (foreign direct investment-FDI) yang diinvestasikan pada tahun-tahun terakhir.
Data statistik menunjukkan bahwa FDI tumbuh tiga kali lebih cepat dibandingkan perdagangan
dan empat kali lebih cepat dibandingkan produk domestik bruto (gross domestic product-GDP)
Perkembangan ini mengakibatkan perlunya koordinasi dan integrasi dari berbagai operasi yang
berbeda dengan fokus yang satu dan disetujui bersama. Ada banyak contoh perusahaan yang
melakukan hal ini.
Salah satunya adalah Ford Motor. yang telah kembali memasuki pasar Thailand dan
membangun tenaga penjualan yang kuat guna memperoleh pangsa pasar. Rencana strategis
perusahaan ini didasarkan pada penawaran kombinasi yang tepat antara harga dan pendanaan
pada segmen pasar yang diüdentifikasi secara hati-hati. Secara khusus, Ford berusaha menekan
pembayaran bulanan, sehingga konsumen dapat membeli mobil baru. Meskipun terjadi
kerusuhan politik pada 2009 dan 2010, Ford menyatakan kembali komitmennya untuk
membangun pabrik rakitan otomotif senilai $450 juta; pabrik pertama yang dirniliki sepenuhnya
iv
oleh Ford di Thailand Ford dan partner lepangnya Mazda Motor Corp. Mazda Motor Corp
berinvestasi sebesar $1.5 miliar untuk pabrik truk pickup dan mobil penumpang di Thailand.
Toyota, Honda Motor Co., dan General Motors Co. juga membangun pabrik di Thailand,
perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara, dipikat ch insentif pajak dan permintaan dari
populasi domestik sebesar 67 juta. Produsen mobil bisa saja membuat rekor dengan 1,6 juta
mobil di negara tersebut pada 2010, 60 persen lebih banyak dibandingkan pada 2009, menurut
Kasikorn Research.
Contoh lain menunjukkan tantangan yang dihadapi manajer dalam menghapus bisnis
yang tidak menguntungkan guna mendapatkan modal untuk ekspansi menuju produk dan atau
pasar geografis yang memiliki pertumbuhan tinggi. Sebagai contoh, beberapa tahun lalu General
Flectric Co menghapus bisnis plastiknya dengan menjualnya pada perusahaan. Arab Saudi
senilai $11,6 miliar sekaligus memberikan sinyal bahwa mereka ingin keluar dari ikon bisnis
"white goods" (peralatan rumah tangga). Sebagai gantinya, GE secara agresif memperluas
infrastrukturnya, produk perawatan kesehatan, dan bisnis teknologi lingkungan yang dipandang
menyediakan peluang pertumbuhan lebih baik di pasar baru.
v
Di luar beberapa keuntungan yang sudah jelas, tidak ada bukti nyata bahwa perencanaan
strategis di arena internasional selalu menghasilkan profitabilitas yang lebih tinggi, khususnya
ketika MNC berusaha untuk menggunakan strategi kantor pusatnya di budaya yang berbeda lihat
bab 6). Kebanyakan studi yang melaporkan hasil yang memuaskan dilakukan paling tidak sata
dekade yang lalu. Terlebih, banyak dari hasil studi ini yang diperlemah oleh rekomendasi
berdasar kontingensi Sebagai contoh.sebuah studi menemukan bahwa ketika keputusan hanya
dibuat di kantor pusat dan diperlukan koordinasi yang dekat antara kantor pusat dan cabang
tingkat pengembalian investasi terpengaruh secara negatif. Secara sederhana. apabila kantor
pusat mengintervensi cabang, maka profitabilitas menjadi rendah.
Prioritas ekonomi MNC yang fokus pada prioritas menggunakan strategi dunia yang
didasarkan pada kepemimpinan biaya, diferensiasi, dan segmentasi. Manajer menengah
merupakan kunci dalam menstimulasi pertumbuhan laba di dalam perusahaan, sehingga
memperluas kegiatan ini sehingga pada tingkatan internasional merupakan alat yang diperlukan
bagi pembelajaran manajer baru saat ini.
vi
Prioritas politik MNC yang menggunakan pendekatan prioritas bersifat responsif terhadap
negara tertentu. Pendekatan ini dirancang untuk melindungi ceruk pasar lokal.
Prioritas kualitas memiliki dua jalur interdependen. 1. Perubahan sikap dan meningkatnya
pengharapan akan kualitas layanan dan 2. Implementasi praktik manajemen yang dirancang
untuk membuat kegiatan peningkatan kualitas sebuah proses yang berkelanjutan.
Daya tanggap nasional merupakan kebutuhan untuk memahami selera konsumen yang
berbeda di pasar regional tersegmen serta merespons standar dan peraturan nasional yang
berbeda, yang ditetapkan oleh pemerintah dan badan otonomi.
Rangkuman dan implikasi dari empat strategi dasar MNC dapat dikarakteristika
menggunakan satu dari empat strategi internasional dasar : strategi internasional, strategi
multidomestik, strategi global, dan strategi transnasional. Kesesuaian setiap strategi bergantung
pada tekananyang berasal dari pegguna biaya dan daya tanggap lokal setiap negara yang
dilayani.
vii
Perusahaan yang menggunakan startegi internasional memiliki kompetisi inti yang sangat
berharga, yang tidak dimiliki oleh pesaing di negara tujuan, sehingga mereka hanya mengalami
tekanan yang minimal dari daya tanggap lokal dan pengurangan biaya.
Organisasi yang menerapkan strategi domestik melakukannya saat ada tekanan kuat dari
daya tanggap lokal dan tekanan lemah dari pengurangan biaya.
Startegi global adalah strategi berbiaya rendah. Perusahaan yang mengalami tekanan
biaya yang kuat seharusya menggunakan strategi global dalam usahanya untuk mendapatkan
keuntungan dari skala ekonomi di bidang produksi, distribusi, dan pemasaran.
Strategi transnasional sebaliknya diterapkan pada saat terdapat tekanan biaya yang kuat
dan permitaan akan daya tanggap lokal tinggi.
ix
pertama di pasar dunia. Perusahaan Jepang berhasil menginvasi pasar mobil Amerika Serikat
karena mereka dapat membuktikan bahwa kualitas mobil mereka lebih baik dibandingkan
dengan rata-rata mobil yang diproduksi di Amerika Serikat: Toyota dan Honda baru-baru ini
dinilai memiliki keunggulan kualitas dibandingkan pesaing dalam pandangan pembeli mobil di
Amerika Serikat. KSF kedua adalah gaya. Mini-Cooper yang dirancang ulang menjadi sukses,
sebagian, karena konsumen menyukai penampilannya yang unik.
Pertanyaan kunci bagi manajemen MNC adalah, Apakah kita memiliki orang dan sumber
daya yang dapat membantu mengembangkan dan mempertahankan KSF yang diperlukan, atau
kita dapat mendapatkan mereka? Jika jawabannya ya, direkomendasikan untuk diteruskan. Jika
jawabannya tidak, manajemen harus mulai melihat pasar lain di mana mereka telah, atau dapat,
mengembangkan KSF yang diperlukan. Keseimbangan antara pemindaian lingkungan dan
analisis sumber daya internal bias sangat rapuh. Manajer yang tidak mau menghabiskan waktu
melihat ke dalam tidak akan mengetahui perubahan dalam lingkungannya, yang dapat
memengaruhi kekuatan dan kelemahan perusahaan berdasarkan pasar. Sebaliknya, manajer yang
tidak mau menyediakan cukup waktu untuk melihat keluar karena beranggapan dapat menyita
waktu yang diperlukan untuk memperbaiki sistem internal dan memanfaatkan peluang.
x
domestik, semakin sulit perusahaan tersebut untuk meningkatkan pangsa pasarnya tanpa
menimbulkan respons yang kuat dari pesaing. Dengan demikian, pasar internasional
menawarkan alternatifideal atas keinginan untuk meningkatkan pertumbuhan dan profitabilitas.
Alasan lain mengapa profitabilitas dan pemasaran berada pada posisi atas adalah karena kedua
hal tersebut cenderung lebih responsif terhadap lingkungan eksternal, sedangkan fungsi produksi,
keuangan, dan sumber daya manusia lebih dapat dikontrol secara internal. Dengan demikian,
untuk perencanaan strategis, tujuan profitabilitas dan pemasaran memiliki posisi yang lebih
penting dan perlu diperhatikan lebih dekat.
C. Implementasi Strategl
Setelah disusun, rencana strategis selanjutnya harus diimplementasikan. Implementasi
strategi (strategy implementation) menyediakan barang dan jasa sesuai dengan rencana kegiatan
Cukup sering, rencana ini akan memiliki keseluruhan filosofi atau serangkaian panduan yang
pertama di pasar dunia. Perusahaan lepang berhasil menginvasi pasar mobil Amerika Serikat
karena mereka dapat membuktikan bahwa kualitas mobil mereka lebih baik dibandingkan
dengan rata-rata mobil yang diproduksi di Amerika Serikat; Toyota dan Honda baru-baru ini
dinilai memiliki keunggulan kualitas dibandingkan pesaing dalam pandangan pembeli mobil di
Amerika Serikat, KSF kedua adalah gaya. Mini-Cooper yang dirancang ulang menjadi sukses,
sebagian, karena konsumen menyukai penampilannya yang unik.
Keseimbangan antara pemindaian lingkungan dan analisis sumber daya internal bisa sangat
rapuh. Manajer yang tidak mau menghabiskan waktu melihat ke dalam tidak akan perubahan
dalam lingkungannya, yang dapat memengaruhi kekuatan dan mengetahui kelemahan
perusahaan berdasarkan pasar. Sebaliknya, manajer yang tidak mau menyediakan cukup waktu
untuk melihat keluar karena beranggapan dapat menyita waktu yang diperlukan untuk
memperbaiki sistem internal dan memanfaatkan peluang.
Penentuan Tujuan untuk Penyusunan Strategi
Tujuan profitabilitas dan pemasaran selalu mendominasi rencana strategis MNC saat ini.
Profitabilitas, sangat penting karena memerlukan profitabilitas yang lebih tinggi dari operasi luar
negerinya secara umum MNC dibandingkan operasi domestiknya. Alasannya cukup sederhana:
menjalankan operasi uar negeri melibatkan usaha dan risiko yang lebih besar. Selain itu,
perusahaan yang berhasil secara domestik dengan produk atau jasanya biasanya dikarenakan
xi
persaingan yang eakan atau tidak efektif. Perusahaan yang mendapatkan keuntungan seperti ini
sering minima kali menemukan peluang keuntungan tambahan di luar negeri. Terlebih, semakin
sukses perusahaan tersebut secara domestik, semakin sulit perusahaan tersebut untuk
meningkatkan panga pasarnya apa menimbulkan respons yang kuat dari pesaing. Dengan
demikian. pasar internasional menawarkan alternatif ideal atas keinginan untuk meningkatkan
pertumbuhan dan profitabilitas.
Alasan lain mengapa profitabilitas dan pemasaran berada pada posisi atas adalah karena
kedua hal tersebut cenderung lebih responsif terhadap lingkungan eksternal, sedangkan fungsi
produksi, keuangan, dan sumber daya manusia lebih dapat dikontrol secara internal. Dengan
demikian pemasaran memiliki posisi yang lebih penting dan perlu diperhatikan lebih dekat.
MNC sering kali berinvestasi di negara industri maju karena negara tersebut menawarkan
pasar terbesar untuk barang dan jasa mereka. Selain itu, negara maju atau lingkungan grografis
tertentu memiliki batasan hukum sehubungan dengan impor untuk mendukung perusahaan lokal.
Selain pertimbangan-pertimbangan tersebut, MNC menganalisis keuntungan tertentu yang
ditawarkan oleh negara tuan rumah, termasuk tarif pajak yang rendah. bebas sewa tanah dan
bangunan, pinjaman berbunga rendah atau tanpa bunga, tarif transportasi dan energi yang
disubsidi, serta infrastruktur yang dikembangkan dengan baik. yang menyediakan berbagai
layanan sebagaimana yang terdapat di negara asal mereka (jalan raya, sistem komunikasi,
sekolah, perawatan kesehatan, hiburan, dan perumahan yang memadai). Keuntungan ini akan
dibandingkan dengan pembatasan atau kinerja yang disyaratkan harus dipenuhi oleh MNC,
seperti kuota penciptaan pekerjaan, jumlah minimum ekspor untuk menghasilkan mata uang
asing, batasan dalam pertumbuhan pasar lokal, peraturan ketenagakerjaan, kontrol upah dan
harga, pembatasan repatriasi laba, dan kontrol terhadap transfer teknologi.
Isu Lokal Setelah MNC memilih negara untuk berpindah, perusahaan harus memilih
daerah tertentu. Beberapa faktor memengaruhi pillihan ini. Pertimbangan umum biasanya
meliputi, akses terhadap pasar, kedekatan dengan pesaing, ketersediaan transportasi dan tenaga
listrik. serta keinginan daerah tersebut menerima kedatangan pemilik usaha dari luar.
Sebuah studi menemukan bahwa dalam memilih lokasi di Amerika Serikat, perusahaan
Jerman dan lepang menempatkan pertimbangan aksesibilitas dan keinginan lebih penting
dibandingkan dengan pertimbangan keuangan. Namun, masalah keuangan tetap penting: banyak
xii
negara berusaha untuk menarik MNC ke lokasi tertentu derngan menawarkan paket keuangan
khusus.
Manajemen internasional harus mempertimbangkan tiga area utama dalam implementasi strategi.
Pertama, MNC harus memutuskan di mana akan beroperasit Kedua, MNC harus menjalankan
strategi kepemilikan dan cara memasuki pasar. Terakhir, manajemen harus
mengimplementasikan strategi fungsional pada bidang seperti pemasaran. produksi, dan
keuangan.
a. Pertimbangan Lokasi dalam Implementasi
Dalam memilih lokasi, saat ini MNC memiliki dua pertimbangan utama negara dan lokasi
spesifik di dalam negara yang dipilih. Cukup sering, pilihan pertama lebih mudah dibandingkan
dengan yang kedua karena ada lebih banyak alternatif untuk dipilih dalam memilih lokasi
spesifik.
Negara Biasanya, MNC berinvestasi di negara yang sangat industrialis, dan penelitian
menunjukkan bahwa investasi tahunan meningkat secara substansial.
Pertimbangan tambahan lainnys yang sering kali tidak terucapkan adalah keberadaan dan
keluatan serikat pekerja. Perusahaan Jepang khususnya cenderung menghindari daerah yang
serikat pekerjanya kuat.
Masih mengenai pertimbangan lainnya, yakni biaya dalam melakukan bisnis. Pabrikan
kadang mendirikan operasinya di daerah pedesaan, biasanya disebut "lokasi padang hijau”. di
mana biavanya jauh lebih murah dan tidak memiliki masalah perkotaan Sebaliknya, bank sering
memilih daerah perkotaan karena mereka merasa harus hadir di daerah bisnis.
Beberapa MNC memilih heroperasi di lokasi di mana biaya menjalankan perusahaan soal lebih
murah dibandingkan perusahaan besar. Dengan demikian, mereka menyebarkan risiko,
mendirikan banyak lokasi kecil di seluruh dunia dibandingkan satu atau dua perusahaan besar.
Perusahaan manufaktur adalah contoh yang tepat. Beberapa produsen merasa bahwa keuntungan
dari skala ekonomi pabrik berskala besar seimbang dengan masalah potensial yang diakibatkan
oleh masalah politik atau ekonomi yang mungkin berkemnbang di sebuah negata. Strategi
perusahaan ini adalah menyebarkan risiko dengan memilih serangkaian pabrik kecil vang
tersebar di berbagai wilayah geograf. Strategi lokasi ini juga dapat menguntungkan pemegang
saham. Penelitian menemukan bahwa MNC yang beroperasi di negara berkembang memiliki
xiii
nilai pasar yang lebih signifikan, dibandingkan MNC yang hanya beroperasi di negara yang
memiliki perekonomian maju.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Implementasi Strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan untuk
dapat menjalankan perencanaan strategis. Implementasi strategis merupakan proses dimana
beberapa strategi dan kebijakan diubah menjadi tindakan melalui pengembangan program,
xvi
anggaran dan prosedur. Walaupun implementasi biasanya baru dipertimbangkan setelah strategi
dirumuskan, akan tetapi implementasi merupakan kunci suksesnya dari manajemen strategi.
Tahap implementasi dan evaluasi strategi merupakan tahap akhir dalam implementasi strategi.
Dalam tahap ini manajemen sudah harus mempunyai gagasan yang jelas mengenai tingkat
perubahan yang diinginkan, baik menyangkut struktur organisasi, budaya perusahaan maupun
gaya kepemimpinan.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan di atas maka diharapkan bagi seluruh organisasi dalam rangka
mewujudkan kemajuan organisasinya haruslah melakukan berbagai hal, salah satunya adalah
membuat formulasi strategi yang sebaik-baiknya dengan mengikutsertakan anggota organisasi.
Kemudian setelah melakukan perumusan formulasi strategi tugas selanjutnya adalah
mengimplementasikan formulasi strategi tersebut dengan totalitas dan sebaik-baiknya agar
tujuan perusahaan dapat tercapai dan kemajuan yang diharapkan dapat terwujud
xvii