Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA PASANGAN BARU MENIKAH


DI DESA KETANGI KECAMATAN PURWODADI

Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga


Dosen Pembimbing : Wahyu Widodo, S.Kep., Ns.,CWCS

Di Susun Oleh :

IMA APRILIANI
13029

AKADEMI KEPERAWATAN KABUPATEN PURWOREJO


2016

1
2

KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang

telah memberikan rahmad dan karuniaNya, sehingga makalah ini dapat

terselesaikan sebagai tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga.

Permasalahan data-data yang di kemukakan dalam makalah ini penulis

peroleh dari internet dan buku-buku kepustakaan.

Dengan usaha dan ketekunan akhirnya makalah ini dapat terselesikan.

Penulis juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna,maka penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Penulis berharap

semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca.

Purworejo, 5 Maret 2016

Penulis,
3

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA PASANGAN BARU MENIKAH

Pokok Pembahasan : Keluarga Pasangan Baru Menikah

Sub Pokok Bahasan : Tugas Perkembangan Keluarga Pasanagan Baru Menikah

Sasaran : Keluarga Tn. P

Hari/Tanggal : Rabu, 16 Maret 2016

Waktu : 1 X 40 menit

Tempat Pelaksanaan : Rumah orangtua Ny. Y

A. Latar Belakang

Dalam siklus kehidupan keluarga terdapat tahap – tahap yang dapat

diprediksi seperti halnya individu – individu yang mengalami tahap

pertumbuhan dan perkembangan secara terus menerus. Keluarga sebagai

sebuah unit juga mengalami tahap perkembangan yang terus menerus. Duval,

1977 telah membuat formulasi tahap – tahap perkembangan kelurga dengan

menggunakan usia anak yang paling tua sebagai patokannya, kecuali pada

dua tahap terakhir ketika anak – anak tidak ada lagi dirumah.

B. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan keluarga Tn. P dapat

mengerti dan memahami tugas perkembangan keluarga pasangan baru

menikah.
4

C. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan selama 40 menit diharapkan mampu :

1. Mengetahui apa itu pernikahan.

2. Mengetahui apa saja tugas perkembangan keluarga pasangan baru

menikah.

3. Mampu menghitung masa subur.

4. Mengetahui fungsi Keluarga Berencana.

D. Strategi Pelaksanaan.

1. Ceramah

2. Diskusi

3. Tanya jawab

E. Media

a) Leaflet

F. Kegiatan Penyuluhan

KEGIATAN
No WAKTU KEGIATAN PENYLUHAN
PESERTA
Pembukaan:
Membuka kegiatan dengan mengucap salam Menjawab salam
Memperkenalkan diri Mendengarkan
1 5 mnt
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan Memperhatikan
Mengontrak waktu dan bahasa
Apersepsi
Pelaksanaan : Memperhatikan
2 20 menit Memberikan penyuluhan tentang pentingnya Bertanya
sarapan pagi tahap demi tahap.
5

Memberikan kesempatan untuk bertanya.


Menjawab pertanyaan.
Evaluasi:
Menanyakan kepada peserta tentang materi
Menjawab
3 5 menit yang telah diberikan dan reinforcement kepada
pertanyaan
peserta yang dapat menjawab pertanyaan.

Terminasi: mengucapkan terima kasih atas


Mendengarkan
4 5 menit peran serta peserta dan mengucapkan salam
Menjawab salam
penutup.

G. Evaluasi

Klien mampu menjawab dan mengulang kembali:

1. Apa itu pernikahan.

2. Apa saja tugas perkembangan keluarga baru menikah.

3. Bagaimana cara menghitung masa subur.

4. Apa manfaat Keluarga Berencana.

H. Pengorganisasian

Penanggungjawab : Wahyu Widodo ,S.Kep.Ns.,

Penyaji : Ima Apriliani


6

LAMPIRAN MATERI
TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA PASANGAN BARU MENIKAH

A. Pengertian

Menurut UU perkawinan No 1 Tahun 1974, perkawinan adalah

suatu ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita untuk hidup

bersama dengan kekal dan diakui oleh negara.

B. Tugas Perkembangan Keluarga Baru Menikah

Berikut diuraikan tugas perkembanganya menurut Duval, 1977 cit

Padila, 2012 :

a. Membangun perkawinan yang saling memuaskan.

b. Menghububngkan jaringan persaudaraan secara harmonis.

c. Keluarga berencana ( keputusan tentang kedudukan sebagai

orang tua )

d. Menetapkan tujuan bersama.

e. Persiapan menjadi orang tua.

f. Memahami prenatal care ( pengertian kehamilan, persalinan

dan menjadi orang tua ).

C. Membangun Perkawinan yang Saling Memuaskan

1. Menurut Anda, apa arti perkawinan atau pernikahan itu ? Apa

hanya sekedar ijab khobul ?

2. Bagaimanakah konsep perkawinan Anda ? Apakah karena

perjodohan atau paksaan ?

3. Apakah hubungan intim Anda secara aktif ?


7

4. Bagaimana menurut Anda membangun perkawinan yang saling

memuaskan ?

Apakah Anda tahu di dalam Agama Islam, salah satu

tanggungjawab seorang istri untuk membangun perkawinan yang saling

memuaskan yaitu taat kepada suami ketika diajak ke ranjang. Dari Abu

Hurairah, Nabi Shallalahu’alaihi wa sallam bersabda : “ jika seorang pria

(suami ) mengajak istrinya ke ranjang, lantas si istri enggan memenuhinya,

maka malaikat akan melaknatnya hingga waktu Subuh “ ( HR. Bukhari

No. 5193 dan Muslim No. 1436 ).

D. Menghubungkan Jaringan Persaudaraan Secara Harmonis

1. Bagaimanakah hubungan Anda dengan keluarga besar Anda dan

keluarga besar Tn. P ? ( Sering bercengkrama atau tidak ).

2. Apakah Anda sering berkumpul dengan keluarga dari Tn.P ?

3. Apakah di keluarga besar Anda dan Tn. P sering mengadakan

acara pertemuan keluarga secara rutin ?

E. Keluarga Berencana

1. Apakah anda dan suami Anda telah membicarakan akan memiliki

keturunan ? Ingin memiliki anak berapa ?

2. Apabila belum, kenapa ?

3. Apakah pendapat Anda mengenai Keluarga Berencana ( KB ) ?

4. Apakah Anda di perbolehkan atau tidak oleh suami untuk

menggunakan KB ?
8

5. Apabila tidak, kenapa ? apakah ingin memiliki keturunan yang

banyak ?

6. Apakah Anda tahu bagaimana cara menghitung masa subur ?

Keluarga Berencana merupakan salah satu pelayanan kesehatan

preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita. Meskipun tidak selalu

diakui demikian, peningkatan dan perluasan pelayanan KB merupakan

salah satu upaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu

yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita.

Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak

hanya terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode

– metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan

kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau

biaya untuk memperoleh kontrasepsi (Yeni Kurniawati, 2008 cit Maya

Cobalt Angio, 2012).

Dapat disimpulkan bahwa Keluarga Berencana merupakan suatu

program pemerintah yang dirancang untuk menyeimbangkan anatar

kebutuhan dan jumlah penduduk. Fungsi Keluarga Berencana ( KB )

adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan.

Cara menghitung masa subur yaitu :

1. Menentukan tanggal hari pertama haid di bulan kemarin.

2. Menentukan tanggal hari pertama haid di bulan ini.

3. Menghitung jarak hari antara tanggal hari pertama haid di bulan

kemarin hingga tanggal hari pertama haid di bulan ini.


9

4. Kemudian jarak hari tersebut di bagi dua.

5. Dan hasilnya di hitung dari haid hari terakhir di bulan ini.

6. Setelah itu hasil tanggal tersebut di tambah 2 dan dikurangi 2.

Contoh :

1. Tanggal haid hari pertama bulan kemarin : 3 Febuari (29 hari).

2. Tanggal haid hari pertama bulan ini : 2 Maret.

3. Tanggal haid hari terakhir bulan ini : 8 Maret.

4. Jarak antara 3 Febuari hingga 2 Maret : 28 hari.

5. Dibagi dua: 28 : 2 = 14 hari.

6. Dihitung dari haid terakhir bulan ini : 8 Maret + 14 hari = 22

Maret.

7. Di tambah 2 di kurangi 2 : (- 2), 22 , ( + 2 ) = 20, 21, 22,23, 24.

8. Maka , masa subur di bulan ini jatuh pada tanggal 20, 21, 22, 23,

24 Maret.

F. Menetapkan Tujuan Bersama

1. Apakah Anda dan Tn. P ingin memiliki tempat tinggal sendiri ?

atau tetap ikut bersama orangtua selamanya?

2. Usia anda tergolong masih muda, apakah Anda masih mau kerja

atau hanya sebagai Ibu Rumah Tangga ?

G. Persiapan Menjadi Orangtua

1. Menurut Anda, bagaimana gambaran menjadi orangtua itu ?

2. Adakah pandangan bagaimana cara mengasuh anak ?

3. Apabila ada, bagaimana caranya ?


10

H. Memahami Prenatal Care

1. Menurut Anda, apakah kehamilan itu ?

2. Apakah arti persalinan ?

3. Apakah arti orangtua itu ?

Kehamilan adalah suatu mata rantai yang berkesinambungan

yang terdiri dari Ovulasi (pematangan sel) lalu pertemuan ovum (sel

telur) dan spermatozoa (sperma) terjadilah pembuahan dan pertumbuhan.

Kehamilan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan proses

patologi/ abnormal (Jannah, 2011 cit Novia Milita, 2013).

Persalinan menurut Rohani, 2011 cit Wardayani, 2013 adalah

suatu proses yang dimulai dengan adanya kontraksi uterus yang

menyebabkan terjadinya dilatasi progresif dari serviks, kelahiran bayi,

kelahiran plasenta, dan proses tersebut merupakan proses alamiah.

Orangtua adalah tokoh utama panutan anak, maka diharapkan

orangtua dapat ditiru , sehingga anak yang bersekolahpun sudah mau dan

mampu untuk menyikat gigi dengan baik dan meniru model yang ditiru

dari orang tua dalam mengajarkan perkembangan fisik dan motorik kepada

anak- anak pada segala usia dan anak mulai sudah bisa mencontoh gerakan

– gerakan orang dewasa disekitarnya ( Maulani dkk, 2003 ; h. 17 ).


11

DAFTAR PUSTAKA

Friedman, M.M., Vicky R. Bowden, Elaine G. Jones, 2010. Buku Ajar


Keperawatan Keluarga: Riset, Teori, dan Praktek. Edisi 5, Jakarta: EGC.

Maya Cobalt Angio. 2012. Faktor – faktor yang Berhubungan Dengan Pemilihan
Alat Kontrasepsi Hormonal di Wilayah Kerja Desa Manyaran Semarang.
pmb.stikestelogorejo.ac.id/e-
journal/index.php/ilmukeperawatan/article/.../6...pdf diakses pada Jumat,
8 April 2016 pukul 16.35.

Novia Milita. 2013. Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS ) Tentang
Persiapan Kehamilan Di Puskesmas Miri Sragen Tahun 2013.
http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-noviamilit-
379-1-ktinovi-i.pdf hal : 13 diakses pada 14 April 2016

Padila. 2012. Buku Ajar : Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Medika Nuha.

Wardayani. 2013. Tinjauan Pustaka Persalianan.


http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39493/3Chapter2011.pdf
diakses pada 13 April 2016 pukul 13.35 WIB.

Anda mungkin juga menyukai