Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ISOLASI DNA, PCR (Polymerase Chain

Reaction), PEMBUATAN AGAROSE, DAN ELEKTROFORESIS


DI LABORATORIUM TERPADU UNIVERSITAS DIPONEGORO

Disusun oleh :
Kelompok 3

1. Artika Mila Sari (163200


2. Alfa Nurul Faujiyah (163200
3. Chairunnisa (163200
4. Wahyu Syaifan Nur (16320019)
5. Siska Dwi Yulianti (16320032)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN
ALAM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
TAHUN 2019
Judul Praktikum : LAPORAN HASIL ISOLASI DNA, PRAKTIKUM PCR
(Polymerase Chain Reaction), PEMBUATAN AGAROSE,
DAN ELEKTROFORESIS DI LABORATORIUM
TERPADU UNIVERSITAS DIPONEGORO

Tanggal Praktikum : Selasa, 12 November 2019

Tujuan Praktikum : Mengerti metode umum mengisolasi DNA.

1. Mengisolasi DNA dari bakteri asam laktat


2. Mengerti dan mempraktekkan teknik PCR dengan
sampel DNA bakteri asam laktat.
3. Latihan pembuatan dan interpretasi grafik.
4. Mengerti prinsip dasar elektroforesis.
5. Melatih teknik elektroforesis agarose dengan
sampel-sampel DNA yang diperoleh dari bakteri
asam laktat.

I. Pendahuluan

DNA adalah asam nukleat yang mengandung materi genetik dan


berfungsi untuk mengatur perkembangan biologis seluruh bentuk kehidupan.
DNA terdapat di nukleus, mitokondria, dan kloroplas. Ada perbedaan di
antara ketiga lokasi DNA ini, yaitu: DNA nukleus berbentuk linear dan
berhubungan sangat erat dengan protein histon, sedangkan DNA mitokondria
dan kloroplas berbentuk sirkular dan tidak berhubungan dengan protein
histon. DNA dapat di isolasi dari jaringan apapun yang mempunyai sel inti.
Langkah-langkah yang harus diikuti dengan jaringan apapun adalah :

1. Pengumpulan / panen sel-sel (cell harvest)


2. Pemecahan sel-sel (cell lysis)
3. Pencernaan protein agar asam nukleat dilepaskan (protein digestion)
4. Pengendapan DNA (DNA precipitation)

Protein-protein atau asam nukleat dapat dipisahkan satu dari yang lain
atas dasar pebedaan muatan listrik. Elektroforesis agarose dapat digunakan
untuk memisahkan asam nukleat (atau fragmennya) yang bermuatan negatif
sesuai dengan arus listrik. Pada sistem elektroforesis tersebut, agarose
merupakan bahan media yang berfungsi sebagai alas/ medium pemisah yang
diletakkan antara anode dan catode alat elektroforesis. Medium pemisah tidak
bergerak (fasa stationer). Molekul yang ingin dipisahkan diletakkan pada
medium pemisah dan dibawa sesuai dengan muatan listrik oleh karena
medium pemisah direndam dengan larutan ionik. Molekul yang besar
bergerak lebih lambat dari pada molekul lebih kecil. Gel agarose disiapkan
dengan ethidium bromide yang mengikat dengan DNA (intercalater) dan
diperlihatkan warna oren kalau disinarkan dengan cahaya UV.

II. Alat dan bahan

Alat ekstraksi DNA dan PCR


1. Mikro tube & Box 9. Vortex shaker
sampel2. 10. Block pemanas
2. Pinset 11. Mikropipet dan tip
3. Freezer 12. Spiner
4. Gelas piala 13. Termoscienific
5. Cawan petri 14. Comate sisir
6. Alat tulis & buku. 15. Kamera.
7. Electroforesis
8. Uv transluminator
Alat yang digunakan :

XP Cycler System
PCR Polymerase
Chain Reacton (PCR)
adalah suatu teknik
sintesis dan
amplifikasi DNA
secara in vitro.

Nano Drop

Fungsinya adalah
melihat secara digital
konsentrasi DNA yang
dimasukkan langsung
dari komputer

Gel Documentation
System

Untuk melihat pita-


pita DNA hasil
elektroforesis
menggunakan gel
agarose yang telah
diberi zat fluoresens
berupa ethidium
bromide atau gel red
stain sehingga dengan
adanya lampu UV
pada alat akan
berfluoresensi. Untuk
melihat pita-pita
pemisahan protein dari
darah Untuk
menghitung
banyaknya koloni
dalam media kultur

Elektroforesis Gel

teknik yang biasa


digunakan di
laboratorium untuk
memisahkan
campuran DNA, RNA
atau protein
berdasarkan ukuran
molekulnya.

III. Bahan ekstraksi DNA dan PCR

1. Bahan ekstraksi DNA


Bahan yang digunakan untuk ekstraksi DNA berupa alkohol
96%, sampel bakteri Asam Laktat, larutan cheelex 10%, ddH2O, tisu,
dan sarung tangan.
2. Bahan untuk PCR
Bahan yang digunkan PCR berupa ddH2O = 14,3 ꭒ1, mgcl2 =
2.0 ꭒl, primer 1 = 10 mm/1,25 ꭒ1, primer 2 = 10 mm/1,25 ꭒl, enzim
amplitag = 0,125 ꭒl, sampel DNA tamplate, tisu, dan sarung tangan

3. Reagen Khusus:
 Pasangan primer oligonukleotida sintetik mengapit urutan yang
akan diamplifikasi
 Buffer PCR 5X (250 mM KCl, 50 mM Tris-HCl pH 8,3, 7,5 mM
MgCl2)
 Campuran dari empat dNTP (dGTP, dATP, dTTP, dCTP) masing-
masing sebesar 2,5 mM (ultra murni DNTP set, Pharmacia # 27-
2035-01). DNTP campuran dibuat dengan volume 10 mM larutan
dari masing-masing empat dNTP terpisah yang digabung.
 Taq DNA Polymerase (AmpliTaqTM, Perkin-Elmer/Cetus)
 Minyak mineral ringan
 Akrilamida (grade elektroforesis)
 N, N’-Methylenebisacrylamide (grade elektroforesis, Ultra-
Pure/BRL, # 5516UB)
 Amonium persulfat (Ultra-Pure/BRL, # 5523UA)
 TEMED (N, N, N’N ‘Tetramethylethylenediamine, Ultra-Murni /
BRL, # 5524UB)

IV. Cara Kerja

1. Ekstraksi DNA
a. Mengisi lembar kerja CHELEX yang sudah disediakan sesuai petunjuk
b. Mengambil tabung yang berisi 300ꭒ1 chelex 10% dari lemari
pendingin Setiap sample menggunakan 1 tabung celex, ditambah 1
tabung untuk kontrol. Gunakan sarung tangan dan mengambil larutan
chelex sesuai kebutuhan
c. Menandai setiap tabung yang berisi chelex menggunakan drawing pen
pada sisi atas dan samping, sesuai ID daftar sample dalam lembar kerja
chelex dan tanggal.
d. Menuangkan alqohol 96% kedalam gelas piala untuk merendam pinset
yang akan digunakan untuk mengambil sample. Mengangkat dan
memanaskan diatas lampu bunsen. Melakukan hal yang sama sebanyak
3- 4 kali
e. Setelah itu mengambil sample bakteri e.coli sebesar titik (sekecil
mungkin) kemudian memasukan kedalam tabung yang berisi chelex
f. Menghidupkan heating block atur suhu hingga 950 C. Dan memasukan
sample DNA kedalam heating block selama 30 menit.
g. Mengangkat sample DNA kemudian memasukan kedalam mesin
vortex selama 15 detik yang bertujuan untuk menghomogenkan zat
yang belum merata.
h. Setelah di vortex sample kemudian dispin selama 10 detik. Angkat dan
bandingkan dengan hasil awal. Maka akan terdapat super natan dan
chelex yang terpisah pada mikrotube
2. Cara Kerja PCR

a. Keluarkan reagen: Air, dNTP, buffer PCR, MgCl, Primer 1, dan Primer
2 dari freezer agar mencair.
b. Isi lembar kerja PCR dengan tanggal, jumlah sampel, tipe ekstraksi,dan
catatan lain.
c. Gandakan volume dari protokol baku dengan ID, Tanggal
bekerja,Primer (dimana ID (Identitas peneliti) + Tanggal bekerja +
Primer +kontrol positif PCR + kontrol negatif Chelex).
d. Tandai dan nomori tabung PCR dalam rack. Atur sampel sehingga
berada dalam pola yang berhubungan dengan tabung PCR yang
ditandai. Atur tabung ekstra untuk kontrol.
e. Setelah bahan cair, jentikkan setiap tabung dengan jari
untukmencampur, kocok isi hingga dasar tabung. Bila reagen hampir
habis,sentriguasi tabung untuk mendapatkan cairan sisa.
f. Buat Campuran Master Mix (MM) 1 gunakan mikropipet
DNA,tambahkan bahan sesuai dengan volume yang telah dihitung
dalamdaftar di lembar PCR di tabung 1.5 ml. Gunakan tip berbeda
untuksetiap penambahan reagen untuk menjaga agar tidak kontaminan.
Pipetnaik dan turun untuk mencampur reagen sepenuhnya.
g. Gunakan mikropipet DNA, buat Campuran Master Mix (MM) 1
dalamtabung 1.5 mL terpisah, tetapi jangan tambahkan Taq. Gunakan
tip berbeda untuk setiap penambahan reagen. Pipet naik turun
untukmencampur reagen sepenuhnya.
h. Gunakan mikropipet DNA, bagi 14 µl (MM) 2 ke dalam setiap
tabungPCR. Gunakan tip sama seluruhnya. Pipet ke dasar tabung dan
untukmenghindari gelembung pipet agak jauh dari dasar tabung.
i. Pindahkan DNA ekstrak Chelex dari ruang pendingin dan jika sentri
fugasi singkat untuk menghilangkan kondensasi dan/ataukonsentrat
butiran chelex. Gunakan pipet DNA rendah, tambahkan 1 pipet DNA
ekstrak untuk setiap tabung. Sampel-sampel ini termasuk DNA ekstrak,
kontrol positif PCR dan control negative Chelex. Ambildari atas setiap
ekstrak Chelex karena tambahan butiran Chelex akanmenghambat
Ganti tip untuk setiap sampel.
j. Ambil enzim Taq dan dengan hati-hati tambahkan Taq ke MM2.
Pipetnaik turun untuk mencampur.
k. Pindahkan tabung-tabung PCR sebelum memulai merunning PCR
kemudian tambahkan MM 2 ke setiap tabung sampel dan gunakan
tipyang berbeda pada setiap sampel.
l. Pilih dan mulai program PCR, setelah mesin PCR mulai
membacatinggalkan mesin dan tunggu hingga prosesnya selesai.
m. Setelah selesai, simpan sampel pada lemari pendingin
3. Cara Kerja Electroforesis

Cara pembuatan Gel agarose 2 %

a. Timbang agarose sebanyak 0,8 gram dan masukkan


kedalamerlenmeyer.
b. Ukur larutan buffer sebanyak 40 ml dan tambahkan
kedalamerlenmeyer.
c. Masukkan ke dalam microwave dan tunggu hingga larutan
berubahmenjadi jernih.
d. Setelah larutan menjadi jernih tuang larutan tersebut kedalam tangki
Electroforesis dan masukkan cetakan sisirnya. Tunggu hingga
agarmengeras.
e. Setelah agar mengeras, pindahkan kedalam tangki Electroforesiskhusus
media Buffer, biarkan agar terendam air.-
4. Cara electroforesis

a. Secara perlahan-lahan tuang pewarna biru (loading die) diatas parafilm


sebanyak jumlah sampel. Ambil sampel satu-persatu danmix sampel
DNA yang telah di PCR dengan pewarna.
b. Masukkan kedalam sumur/lubang sisir secara bergantian hinggaselesai.
Selalu gunakan tip yang baru.
c. Pada ujung bagian depan, tmbahkan leader One KB sebangai penanda

d. Tunggu running electroforesis selama 30 menit dengan kekuatan


200volt dan kecepatan 72 ampere.
e. Setelah sampel selesai di running, masukkan gel kedalam larutan
EtBrselama 15 menit. Hati-hatilah dan gunakan sarung tangan yang
tebalsaat ingin mencelupkan gel kedalam EtBr karena larutan
tersebutmerupakan zat beracun dan karsinogenik.
f. Bilas kedalam air dan tunggu selama 10 menit.
g. Ambil gel dari rendaman air dan letakkan gel di atas UV
Transluminator untuk melihat hasil electroforesis apakah ben
darisampel DNAnya terlihat/ tidak.
V. HASIL

Hasil Elektroforesis
Hasil praktikum, dapat dilihat padagam
bar disamping bahwa ben/pitaterlihat
sangat jelas pada agarose,dan dapat
dihitung bahwa pitatersebut berada pada
urutan ke2 yang berarti 1000 pb.namun
hasil tersebut merupakan hasil dari
praktikum kloter pertama karena di
kloter kami hasilnya tidak nampak jelas.

Ekstraksi DNA
Sampel yang telah diberi reagen
MM1 kemudian dimasukkan kedalam
mesinPCR. Setelah itu ditambahkan
reagenMM2. Kemudian di running
sesuai prosedur

Pada praktikum kali ini tahap pertama yang dilakukan yaitu


Ekstraksi DNA, tahap ini dimulai dengan mengisi lembar kerja chelex,
preparasi alat dan bahan antara lain, dalam bekerja di Laboratorium
Bioteknologi, semua praktikandiwajibkan memakan sarung tangan,
tujuannnya agar melindungi diri dari zat-zat berbahaya dan juga sebagai
syarat utama agar semua yang akan kita kerjakanselalu aseptis, setelah
memakai sarung tangan kita dapat menyiapkan chelex danddH2O dan
memasukkannya kedalam tabung mikrotube dan sedikit
chelexkemudian mencampurnya kedalam mikrotube. Sampel yang
akan kita pakai untukekstraksi DNA yaitu sampel bakteri asam laktat.
Sesudah memberi ID dan Tanggal praktikum, kita dapat
merendam pinset kedalam alkohol 96% yang akan digunaan untuk
mengambil sample bakteri asam laktat ,tujuan perendaman yaitu untuk
mensterilkan pinset agar saat bekerja tidak terjadikontaminan dan
menyebabkan DNA tidak terbaca.
Hal ini sangat penting karena untuk ke tahap selanjutnya, langkah
dasar yang paling utama adalah menjaga agar setiap alat yang akan kita
gunakan steril. Setelah memastikan pinset yang akan kita gunakan telah
terendam alkohol dan telah dipanaskan dibunsen, kita dapat
mengeluarkan sampel dari botolnya dan meletakkan diatas cawan petri,
kemudian mengambil sampel bakteri asam laktat sekitar 3kali sampel
dapat langsung dimasukkan kedalam mikrotube begitu seterusnya.
Sesudah mengambil sempel, langkah selanjutnya yaitu memasukkan
sampel kedalam hot block suhu diatur 94ºC selama 30 menit, tujuan
sampel dipanaskan yaitu agar membantu memecahkan sel dan
mendenaturasi protein sertamengaktifkan beberapa enzim yang hanya
akan aktif jika dengan suhu yang panas. Dengan begitu DNA dapat
memisah dengan reagen chelex. etelah di panaskan hingga 30 menit,
sampel dapat di vortex selama 15 detik dan di shakerselama 10 detik,
tujuannya yaitu mencegah adannya gelembung pada sampel
danmengembalikan pelet. Sampel yang telah diekstraksi dapat dilihat
hasilnya terlihat bahwa chelex berada dibawah dan supernatan/ DNA
berada di atas. Mengapadapat terjadi 2 pemisahan? Karena chelex
merupakan reagen yang membantu DNA terdenaturasi sehingga dapat
melisis dan terpisah dari substratnya. Hasilnya yaitu supernatan/ DNA
yang akan diambil untuk tahap selanjutnya yaitu Polimerase Chain
Reaction/ Reaksi Berantai Polimerase (PCR). Supernatan berada diatas
karena berat molekul DNA yang lebih ringan dibandingkan dengan
chelex. Chelex melindungi sampel dari DNAse dan mencegah sampel
darikontaminan
Tahap kedua yaitu Reaksi Berantai Polimerase (PCR) Proses PCR
merupakan proses siklus yang berulang meliputi denaturasi, annealing
dan ekstensi olehenzim DNA polimerase. Enzim ini tahan sampai
temperature mendidih 100°C, an aktifitas maksimal pada temperatur
70-72°C. Dasar siklus PCR yang utama merupakan siklus berulang 30-
35 siklus meliputi:
a. Denaturation; suhu yang dibutuhkan adalah (95°C) pada suhu ini
akanterjadi denaturasi yaitu terputusnya ikatan hidrogen basa-basa
komplemenrantai DNA pada dua untai DNA template menjadi untai
DNA tunggal.Dalam siklus ini dibutuhkan waktu ± 30 detik.
b. Denaturation; suhu yang dibutuhkan adalah (95°C) pada suhu ini akan
terjadi denaturasi yaitu terputusnya ikatan hidrogen basa-basa
komplemenrantai DNA pada dua untai DNA template menjadi untai
DNA tunggal.Dalam siklus ini dibutuhkan waktu ± 30 detik.
c. Extension/ pemanjangan; suhu yang dibutuhkan antara (72°C), pada
tahapini DNA polimerase melakukan kondensasi 5'- fosfat dNTP
dengan gugus5'- hidroksil ujung awal rantai DNA yang komplemen
dengan cetakandalam arah 5' ke 3'. waktu yang dibutuhkan tergantung
dari panjang atau pendeknya ukuran DNA yang diinginkan sebagai
produk amplifikasi
Tahap terakhir yaitu Electroforesis, Electroforesis adalah
tekniklaboratorium untuk memisahkan molekul bermuatan. "Gel"
merujuk pada matriksyang digunakan untuk memisahkan molekulnya.
Electroforesis gel memisahkanasam deoksiribonukleat, asam
ribonukleat, dan protein melalui muatan listrik.Pada tahap ini langkah
pertama yang dilakukan yaitu membuat cetakan DNAtemplate dari
Agarose. Komposisi cetakan yaitu Agarose/ agar sebanyak 0,8 gramdan
buffer/ larutan penyangga sebanyak 40 ml. Semua komponen dicampur
jadisatu kedalam erlenmeyer dan dipanaskan kedalam microwave
hingga warnanya yang putih berubah menjadi jernih. Setelah terjadi
perubahan warna agarose dapatdituang kedalam tangki electroforesis
dan dipasang sisir cetakan DNA template.Tunggu selama 15-30 menit
hingga agar mengeras, angkat sisir cetakan dan DNA template hasil
running PCR dapat di masukkan kedalam sumur-sumur.
Sebelumdimasukkan kedalam tiap-tiap sumur, mix DNA template di
atas kertas parafilm dengan pewarna Loading die agar tampak jelas
terbaca ketika di masukkan kedalam mesin electroforesis, dalam
mengerjakan hal ini perlu diperhatikankecermatan dalam mengemix
pewarna dan DNA template, mengganti tip dandalam mengambil DNA
template agar tidak salah.

Manfaat PCR
PCR dapat digunakan untuk:
1. Amplifikasi urutan nukleotida
2. Menentukan kondisi urutan nukleotida suatu DNA yang
mengalami mutasi
3. Bidang kedokteran forensik
4. Isolasi gen
5. DNA sequencing
6. Identifikasi forensik
7. Diagnosa penyakit

Elektroforesis biasanya memerlukan media penyangga sebagai


tempat bermigrasinya molekul. Media penyangganya bermacam-
macam tergantung padatujuan dan bahan yang akan dianalisa. Media
penyangga yang dipakai dalam elektroforesis kali ini yaitu gel. Gel ada
yang bermacam-macam ada yang dapat berupa pati, agarose ataupun
poliakrilamid. Namun yang kita pakai dalam electroforesis kali ini
adalah agarose. Matriks agarose berfungsi untuk memisahkan protein
berdasarkan ukuran dan menstabilkan pH buffer agar muatan protein
tidak berubah Setelah preparasi agarose selesai, Mesin electroforesis
dapat dinyalakandengan tegangan 200 Volt dengan kecepatan 72
Ampere selama 30 menit. Padasaat proses elektroforesis berlangsung,
protein akan bergerak dari elektrodanegatif menuju elektroda positif
sampai pada jarak tertentu pada gel agarosetergantung pada berat
molekulnya. Semakin rendah berat molekulnya maka semakin jauh
pula protein bergerak dengan kata lain mobilitisnya tinggi.Sebaliknya,
protein dengan berat molekul lebih besar akan bergerak pada jarakyang
lebih pendek dengan kata lain mobilitisnya rendah. Berbagai jenis
protein pada suatu sampel akan terseparasi (terpisah-pisah) pada gel
agarose tergantung pada mobilitasnya. Protein dengan mobilitas tinggi
akan berhenti bergerak pada bagian yang lebih bawah gel, sedangkan
protein dengan mobilitasrendah cenderung berhenti bergerak pada
bagian atas gel. Dengan demikian, pada jalur pergerakan protein akan
didapatkan jajaran protein (disebut sebagai bandatau pita protein) yang
sudah terseparasi berdasarkan berat molekulnya.
Dalam praktikum kali ini dapat dilihat bahwa ben/pita terlihat
sangat jelas pada agarose,dan dapat dihitung bahwa pita tersebut berada
pada urutan ke2 yang berarti 1000 pb.
Gel agarosa adalah suatu polisakarida yang diekstraksi dari
berbagai jenis ganggang merah, atau poliakrilamid yang mampu
melakukan separasi DNA dengan kisaran ukuran yang luas. Dengan gel
agarosa dapat dilakukan pemisahan sampel DNA dengan ukuran dari
beberapa ratus hingga 20.000 pasang basa (pb)

Cara pembuatan gel agarose yaitu:

1. Tentukan konsentrasi atau presentase agarose yang dibutuhkan dan


hal ini tergantung dari ukuran fragmen DNA yang dianalisis.
Presentase gel agarose yang direkomendasikan, adalah sebagai
berikut:
a. 0,5% agarose untuk fragmen DNA berukuran 1000-30.000pb
b. 0,7% agarose untuk fragmen DNA berukuran 800-12.000pb
c. 1,5% agarose untuk fragmen DNA berukuran 200-3.000pb
d. 2,0% agarose untik fragmen DNA berukuran 50-20.000pb
2. Pilih tipe agarose yang digunakan. Kebanyakan tipe yang digunakan
adalah standart agarose. Misalnya telah ditentukan akan dibuat 2%
gel agarose dalam volume 200 ml 1x buffer TAE, maka jumlah
agarose yang akan ditimbang yaitu: 2 gram/100ml x 200ml=4 gram.
3. Tempatkan 4 gram agarose ke dalam labu erlenmeyer dan isi dengan
larutan 1X Buffer TAE sampai volume 200ml, kemudian kocok
sampai merata.
4. Panaskan dalam microwave sampai mendidih sampai larutan
menjadi jernih.
5. Didinginkan agarose kira-kira sampai 600C dan tambahkan 5µl
ethidium bromide (10mg/ml) dan campur hingga merata.
6. Setelah itu larutan dituang ke dalam tray dan pasang well-forming
combs, tunggu kurang lebih 30 menit atau sampai gel mengeras.
Lepaskan well-forming combs secara perlahan-lahan dan gel agarose
siap digunakan untuk elektroforesis.

Comate sisir

Gambar. Cetakan Agarose

VI. Kesimpulan

Teknologi PCR digunakan untuk memperbanyak sampel DNA.


DNA yang diperoleh dari darah lebih banyak daripada DNA dari hasil
isolasi sel epitel. Pada saat memanen sel dari sel epitel, mulut dalam
keadaan bersih dan saat menggosok bagian dalam pipi harus tepat, jika
tidak tepat DNA tidak akan diperoleh. Marker hasil dari elektroforesis
apabila bertumpuk diakibatkan karena saat memasukkan marker ke
dalam sumur kurang hati-hati dan mungkin diakibatkan karena
kurangnya waktu saat elektroforesis. Polymerase Chain Reacton (PCR)
adalah suatu teknik sintesis danamplifikasi DNA secara in vitro. Teknik
ini pertama kali dikembangkan oleh Karry Mullis pada tahun 1985.
Teknik PCR dapat digunakan untukmengamplifikasi segmen DNA
dalam jumlah jutaan kali hanya dalam beberapa jam. Electroforesis
adalah teknik laboratorium untuk memisahkan molekul bermuatan. "Gel"
merujuk pada matriks yang digunakan untuk memisahkanmolekulnya.
Prinsip Dasar Electroforesis berhubungan dengan gaya gerak Iistrik yang
digunakan untuk mendorong atau menarik molekul melalui matriks gel.
Dari hasil praktikum Ekstraksi DNA, PCR dan Electrofresis didapat hasil
yaitu pada gel agarose tidak terbaca band/pitanya, hal tersebut dapat
dikarenakan kurangnya keaseptisan saat bekerja, kurang cermat dalam
memberi reagen/enzim serta dikarenakan perbedaan nyata antara pita
dipengaruhi oleh persentaseagarose, waktu electroforesis, konsentrasi
Etidium bromide, derajat superkoil dan ukuran serta kompleksitas DNA.

Ekstraksi DNA adalah langkah pertama yang sangat penting


dalamlangkah-langkah kerja analisis DNA sequencing. Kualitas secara
keseluruhan,akurasi dan panjang pembacaan urutan basa DNA dapat
dipengaruhi secara signifikan oleh karakter sample itu sendiri, dan
metode yang dipakai untukekstraksi DNA. Mengisolasi DNA dengan
kualitas tinggi dari berbagai jenissample memiliki tantangan tersendiri,
dan metode yang ideal akan beragam bergantung pada jenis jaringan
(termasuk darah), bagaimana ia diperoleh darisumbernya, dan bagaimana
sample ditangani atau disimpan sebelum diekstrak.

Daftar Pustaka

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/61186/Polymera
se.pdf?sequence=1&isAllowed=y

http://bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/d
ocument/Prinsip%20Umum%20Pengujian%20DNA.pdf

https://blogs.uajy.ac.id/bihungoreng/2013/05/26/elektroforesis-gel-
agarose/

Anda mungkin juga menyukai