PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
gangguan pada ginjal, saluran kemih, dan gangguan metabolisme tubuh. Selain
kepada penderita tanpa indikasi khusus dapat menjadi dasar pemeriksaan lebih
lanjut (Gandasoebrata R, 2007). Saat ini banyak metode yang ditawarkan oleh
Selain harganya yang murah, waktu pemeriksaan pun relatif cepat. Namun
secara pasti.
kupri oksida menjadi kupro oksida disertai dengan reaksi perubahan warna dari
1
2
reagen benedict. Interpretasi hasil berupa grade warna reduksi sesuai dengan
metode luff schoorl dimana prinsipnya hampir sama seperti pereaksi benedict
Pada metode luff shoorl sisa Cu2+ hasil reduksi tersebut akan bereaksi dengan
benedict dengan nilai Kappa (қ=0,75) yang berarti ada kesesuaian pemeriksaan
glukosuria.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum :
2. Tujuan Khusus :
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Akademi
3. Bagi Masyarakat
E. Orisinalitas Penelitian
Peneliti (Tahun),
Judul Penelitian Hasil
Universitas
Chrisna Mayangsari Kesesuaian Hasil Nilai kesesuaian antara kedua
(2008), Universitas Pemeriksaan Glukosaria metode pemeriksaan adalah sebesar
Kristen Maranatha Metode Konvensional 64,3%
Benedict Dengan Metode
Spektrofotometri
Indranila & Akurasi Pemeriksaan Carik Terdapat ketidaksesuaian pada uji
Lukitaning (2012) Celup Pada Urinalisis proteinuria menggunakan metode
Universitas Proteinuria Dan Glukosuria carik celup dan metode asam
Diponegoro Dibandingkan Dengan sulfosalisilat (standar) dengan nilai
Metoda Standard Kappa sebesar 0,42. Sementara itu
pada uji glukosuria besar nilai
Kappa = 0,75 yang berarti terdapat
kesesuaian antara metode carik
celup dan metode benedict
(standar).
point yang menjadi perbedaan dengan penelitian ini. Untuk judul penelitian
dengan metode luff schoorl, dimana yang menjadi variabel bebas berbeda