Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum

Mata Kuliah: Ilmu dan Teknologi Reproduksi (KRP 331)

Dosen Penanggung Jawab

Drh. Dedi R Setiadi, M.Si

Judul Praktikum

Anatomi Alat Kelamin Jantan dan Betina

Oleh

Nama: Naufal Yafi Hilmawan

NIM: B04170173

Kelompok: Kamis P6 Grup 3

Divisi Reproduksi dan Kebidanan

Departemen Klinik, Reproduksi dan Patologi

Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

2019
Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan mengenal organ kelamin jantan dan betina pada sapi
dan domba, mengetahui perbedaan ukuran alat kelamin antara kedua jenis ternak dan
jenis kelamin serta mengetahui konsistensi organ.

Metode

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah alat kelamin jantan dan betina
sapi dan domba. Alat yang digunakan selama praktikum adalah pita ukur, benang, dan
jangka sorong.
Prosedur Kerja

Prosedur yang digunakan pada praktikum anatomi alat kelamin jantan dan betina
adalah dengan melakukan pengamatan, pemahaman fungsi, dan perbedaan bagian-bagian
alat reproduksi betina dan jantan pada hewan sapi dan domba secara makroskopis.
Preparat yang sudah di amati kemudian diukur pada setiap bagian organnya dengan
menggunakan pita ukur dan jangka sorong. Semua hasil pengamatan
dicatat pada kertas kerja.

Hasil dan Pembahasan

Anatomi alat kelamin betina sapi dan jantan domba

Gb1. Anatomi Organ Reproduksi Sapi Betina (Marete 2011)


Gb 2. Anatomi Organ Reproduksi Domba Jantan . T (testis); U (vesika urinaria); dd (duktud
deferen); a (ampula); vs (kelenjar vesikular); p (prostat); b (kelenjar bulbourethralis); sf (fleksura
sigmoidea) (Frandson et al.2009).

Tabel 1 Pengukuran organ reproduksi betina (Sapi)

Organ Bentuk SAPI


Organ Panjang(cm) Lebar (cm) Tebal (cm)
Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan
Ovarium Bulat 3,0 3.3 6,0 4,5 1,3 1,2
Oviduct Pipa 12,0 12.2 3,5 3,5 0,001 0,0015
Uterus
Cornua Pipa 14,8 12.1 2,0 3,0 0,53 0,54
Corpus Pipa 9,5 5,0 1,8
Cervix Pipa 8,5 4,5 2,2
Vagina
Anterior Pipa 24,0 7,0 2,99
Vestibula Pipa 3,5 7,5 2,51

Tabel 2 Pengukuran organ reproduksi betina (Domba)

Organ Bentuk DOMBA


Organ Panjang(cm) Lebar (cm) Tebal (cm)
Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan
Ovarium Bulat 0,83 0,66 0,73 0,33 0,41 0,31
Oviduct Pipa 13 7,0 0,12 0,15 0,12 0,15
Uterus
Cornua Pipa 6,8 9,8 1,05 0,60 0,42 0,31
Corpus Pipa 6,5 2,17 0,51
Cervix Pipa 3,9 1,44 1,0
Vagina
Anterior Pipa 6,0 1,92 0,45
Vestibula Pipa 2,5 5,5 1,31
Tabel 3 Perbedaan ukuran organ reproduksi betina dari berbagai spesies

Organ Kuda Babi Sapi Domba

Oviduct 20- 30 cm 15- 30 cm 25 cm 15-19 cm


Uterus
Tipe Bipartite Bicornuate Bipartite Bipartite
Cornua 15-25 cm 40-65 cm 35-40 cm 10-12 cm
Corpus 15-20 cm 5 cm 2-4 cm 1-2 cm
Endometrium Lipatan Lipatan Caruncula Caruncula 88 -
memanjang yang memanjang 40-120 96
menonjol sedikit

Cervix
Lumen Lipatan Seperti pembuka Cincin annular Cincin annular
mencolok botol 2-5
Vagina 20-35 cm 10-15 cm 25-30 cm 10-14 cm
Vestibula 10-12 cm 6-8 cm 10-12 cm 2,5-3 cm

Sumber: Frandson et al.2003

Tabel 4 Perbedaan anatomi organ reproduksi betina dari berbagai spesies

Parameter Sapi Kuda Domba Babi

Tipe uterus Bipertite Bipertite Bicornuate Bicornuate

Bentuk ovarium Oval Seoerti ginjal Almond Oval


Tipe plasenta Cotyledonanary Diffused Cotyledonanary Diffused
(Gross)
Tipe plasenta Epitheliohorial Epitheliohorial Epitheliohorial Epitheliohorial
(Histological)

Sumber: Frandson et al.2003

Alat reproduksi betina berada didalam cavum pelvis (rongga


pinggul). Secara anatomi alat reproduksi betina dapat dibagi menjadi,
oviduct, uterus, serviks dan vagina serta vulva. Ovarium pada ternak sapi
bentuknya oval sedangkan pada domba yang diamati bentuknya seperti
kacang almond. Ovarium merupakan organ reproduksi betina yang paling
utama dan penting, sebagaimana testis pada organ reproduksi jantan yang
berfungsi menghasilkan sel gonad (ovum), serta memproduksi hormon
estrogen dan progesteron. Oviduct dari sapi dan domba berbentuk seperti
pipa atau saluran yang berkelok-kelok yang menghubungkan ovarium
dengan uterus dan mempunyai fungsi sebagai tempat transportasi gamet
serta tempat fertilisasi. Oviduct merupakan saluran yang berpasangan dan
berkonvulasi yang menghantarkan ovum dari tiap ovarium menuju ke
tanduk uterus. Merupakan saluran yang menghantarkan sel telur (ovum) dari
ovarium ke uterus (Widayati et al 2008). Oviduct berfungsi sebagai selector
sperma yang akan membuahi ovum setelah fertilisasi, ovum berkembang
menjadi morula dan blastula di sepanjang isthmus tuba uterine dan
selanjutnya zigot mengalami implantasi di cornua uteri. Beberapa spesies,
implantasi terjadi di corpus uteri seperti manusia. Uterus pada ruminansia
memiliki struktur caruncula pada endometriumnya.

Hasil dari pengamatan uterus menunjukkan bahwa terdiri dari tanduk


uterus, badan uterus dan leher uterus. Partodiharjo (1982) menyatakan
bahwa uterus pada hewan kebanyakan terdiri atas sebuah korpus uteri dan 2
buah kornua uteri (cornua = tanduk). Uterus mempunyai fungsi yang
bermacam-macam, namun pada umunya uterus mempunyai fungsi
mempertahankan dan memelihara embrio, serta ukurannya menyesuaikan
dengan perkembangan embrio. Cervix merupakan suatu struktur berupa
sphincter. Sphincter ini hanya terbuka saat estrus dan melahirkan (Faradis
2010). Cervix terletak diantara uterus dan vagina. Vagina merupakan bagian
saluran reproduksi ternak betina yang mempunyai dinding tipis dan
berfungsi sebagai tempat terjadinya kopulasi pada betina. Vagina adalah
bagian saluran reproduksi yang terletak dalam pelvis, vagina terbagi atas
bagian vestibulum yaitu bagian ke sebelah luar yang berhubungan dengan
vulva (Nugraha 2008). Vulva berada pada bagian paling luar organ
reproduksi ternak betina, berfungsi sebagai organ indikator birahi, dan bibir
vagina selalu menempel rapat.

Perbedaan organ reproduksi betina pada sapi, domba, kuda dan babi
dapat dilihat dari bentuk maupun ukuran organ tersebut. Organ reproduksi
baik itu sapi, babi, kuda dan domba dapat dibedakan dari bentuk
ovariumnya, panjang dan bentuk uterus, ukuran dan ketebalan serviks.
Ukuran alat kelamin betina dipengaruhi oleh umur dan jenis hewan.
Semakin besar hewan maka alat kelaminnta juga akan semakin besar.
Tabel 5 Pengukuran organ reproduksi jantan (Sapi)

Organ Bentuk SAPI


Organ
Panjang (cm) Lebar (cm) Tebal (cm)
Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan
Testis - - - - - - -
Epididimis

Caput - - - - - - -
Corpus - - - - - - -
Cauda - - - - - - -
Duktus - - - - - - -
Deferens

Kelenjar asesoris

Ampula - - - - - - -
Vesikularis - - - - - - -

Prostat - - - - - - -
Bulbourethr - - - - - - -
alis

Penis Seperti 9,0 2,0 0,95


pipa

Pocessus - - - - - - -
Urethralis

Preputium Seperti 26,0 2,5 0,35


pipa
Keterangan:

- : tidak teramati
Tabel 6 Perbandingan kelenjar aksesorius pada hewan sapi, domba, kuda dan babi

Hewan Ampula Bulbourethralis Prostate Vesicularis

Sapi + + + +

Domba + + - +

Kuda + + + +

Babi - + + +

Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa organ


reproduksi jantan terdiri dari testis, epididimis, duktus deferens, kelenjar
aksesorius, penis, processus urethralis, dan juga preputium. Namun pada
preparat praktikum yang tersedia hanya bisa secara jelas mengamati bagian
penis dan preputium. Harjopranjoto (1995) menjelaskan bahwa secara
umum organ reproduksi utama jantan terbagi menjadi dua, yaitu alat
kelamin primer terdiri dari (sepasang testis) dan saluran reproduksi sekunder
(vas deferens, epididimis, dan penis yang di dalamnya terdapat uretra).
Epididimis adalah saluran panjang dan bertaut rapat dengan testis dari testis
yang berfungsi untuk transportasi, penyimpanan sperma, pematangan
sperma dan penambahan konsentrasi cairan semen. Testis terdiri dari dua
bagian yaitu kanan dan kiri yang dibungkus skrotum, serta memiliki bentuk
oval dan fungsinya menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan
hormon (testosteron). Frandson (1986) yang menyatakan bahwa testis antara
spesies satu dengan spesies yang lainnya bervariasi, baik dari bentuk,
ukuran maupun lokasi, namun struktur utamanya sama. Struktur dasar testis
terdiri atas beribu tubuli seminiferosa dikelilingi oleh kapsul berserabut
(trobekula). Perbedaan ukurantestis berorientasi terhadap jumlah semen
yang dihasilkan tiap ejakulasi.

Vas deferens merupakan organ reproduksi yang menghubungkan


epididimis dengan uretra. Fungsinya sebagai saluran yang mengantarkan
sperma yang sudah matang dan disimpan dalam epididimis, untuk kemudian
dapat diteruskan ke uretra. Vas deferens merupakan pipa yang berotot,
terentang mulai dari ekor epididimis sampai ke uretra. Frandson (1986)
menambahkan bahwa vas deferens memiliki lapisan tebal otot polos di
dinding dan tampaknya memiliki fungsi tunggal transportasi spermatozoa.
Dindingnya tebal, mengandung serabut urat-urat daging yang licin, yang
berfungsi mendorong sperma dari epididimis ke duktus ejakulatoris.
Ampula merupakan saluran perpanjangan dari vas deferens yang
berbentuk melebar sehingga ampula tidak berbentuk seperti saluran.
Ampula berfungsi untuk penyimpanan sperma. Ampula berfungsi untuk
memberi sumbangan cairan plasma semen serta sebagai penyimpanan
jangka pendek untuk semen. Hardjopranjoto (1995) menyatakan bahwa
ampula merupakan pertemuan antara kedua vas deferen. Partodihardjo
(1982) menyatakan bahwa epididimis terletak di atas testis dan melekat pada
tunika albugenis. Kelenjar vesikularis berkontribusi pada cairan substrat
energi dan buffer terhadap semen. Kelenjar prostat berkontribusi pada cairan
dan ion anorganik terhadap semen dan bau. Kelenjar Burbourethalis
(cowper) berperan membersihkan sisa urin pada uretra. Frandson (1986)
menyatakan bahwa kelenjar aksesori terletak disepanjang panggul dari
uretra serta berkontribusi terhadap volume cairan semen dan memiliki
bervariasi bentuk dan ukuran berdasarkan jenis spesies. Kelenjar vasikuler
memiliki bentuk lonjong, jumlahnya sepasang serta berfungsi dalam
setengah dari volume total cairan semen yang dihasilkan. Kelenjar vasikular
adalah sepasang kelenjar lobular yang mudah didefinisikan kerena bentuk
yang menonjol. Kelenjar prostat berfungsi memberikan aroma bau pada
semen serta kontribusi cairan dan ion anorganik terhadap semen. Letaknya
di sekitar dan sepanjang uretra di bagian posterior saluran ekskretoris dari
kelenjar vesikular. Kelenjar cowper berjumlah sepasang dan terletak di
sebelah belakang dekat titik luar dari panggul, kelenjar ini merupakan
bagian dan penyusun semen, serta memiliki fungsi untuk membersihkan sisa
urin pada uretra.

Penis memiliki bentuk bulat dan panjang, serta dilengkapi musculus


retraktor yang dapat mengendor dan memanjang. Penis juga memiliki
tekstur yang agak kaku dan kenyal. Penis terdiri dari 2 bagian yaitu gland
penis dan penis. Gland penis pada ujung testis menjadi pusat saraf pada
penis, karena gland penis dialiri oleh banyak pembuluh saraf dan merupakan
tempat saraf yang mendukung proses ejakulasi. Selain itu, pada penis juga
terdapat lengkung sigmoid yang dapat mengendur dan memanjang. Bentuk
penis ternak umumnya sama, yaitu bulat panjang. Hal yang sama
ditambahkan Ulum et al. (2013) yang menyatakan bahwa penis merupakan
organ kopulasi jantan, membentuk secara dorsal di sekitar uretra dari titik
uretra di bagian pelvis, dengan lubang uretra eksternal pada ujung bebas dari
penis. Sedangkan penis merupakan organ kopulasi yang berfungsi untuk
menyemprotkan semen ke dalam alat reproduksi betina serta sebagai tempat
keluarnya urine (Faradis 2010). Sigmoid flexure merupakan bagian
lengkungan pada penis berbentuk huruf S, yang dapat dipanjangkan saat
ereksi serta dapat ditarik kembali ke dalam tubuh. Frandson (1986) bahwa
lentur sigmoid merupakan sebuah lengkung berbentuk S pada penis yang
memungkinkan untuk ditarik kembali ke dalam tubuh. Retraktor penis
muscle meruakan otot yang dapat mengendor dan mengkerut, yang letaknya
menempel pada lengkung sigmoid, serta membantu untuk memanjangkan
penis saat ereksi, serta menarik ke dalam untuk mengendurkan. Dalam
keadaan non aktif, musculus retractor penis akan mengkerut, kemudian
penis akan membentuk huruf S sehingga penis dapat tersimpan dalam
preputium. Penelitian Frandson (1986) menyatakan bahwa mamalia
memiliki otot penis retractor, sepasang otot polos yang relaks yang
memudahkan perpanjangan penis dan kontraksi untuk menarik penis
kembali ke dalam tubuh. Preputium adalah suatu kulit tipis yang merupakan
kelanjutan dari kulit abdomen berfungsi membungkus atau menutup ujung
penis melindungi penis dari pengaruh luar dan kekeringan (Widiayati et al
2008).

Organ reproduksi sapi, babi, domba dan kuda memiliki perbedaan


yang nyata yang dapat dilihat dari ukuran testis, letak skrotum, ampula, serta
bentuk gland penis dari masing-masing bangsa ternak. Ukuran testis pada
sapi lebih besar daripada ukuran testis kambing dan domba, serta ukuran
testis domba lebih besar daripada ukuran testis babi. Letak testis babi dan
domba berada di bawah paha, namun letak testis babi berada di belakang
paha, di bawah anus. Selain itu perbedaan antar jenis hewan dapat juga
dilihat dari kelengkapan kelenjar aksesorisnya.

Simpulan

Organ kelamin pada hewan jantan dan betina memiliki perbedaan


struktur dan fungsi. Ukuran alat kelamin jantan dan betina dipengaruhi oleh
umur, spesies, berat badan, status reproduksi, genetic dan lingkungan. Alat
kelamin jantan dibagi menjadi alat kelamin primer dan alat kelamin
sekunder.
Daftar Pustaka

Faradis. 2010. Reproduksi Ternak. Bandung (ID): Alfabeta


Frandson RD, Wilke W L, Fails AD. 2003. Anatomy and Physiology of Farm Animals
6th Ed. Philadelphia (US): Lippincott Williams & Wilkins.
Frandson RD, Wilke WL, Fails AD. 2009. Anatomy and Physiology of Farm Animals
7th Ed. Colorado (US) : Wiley Blackwell.
Frandson RD. 1986. Anatomy and Physiology of Farm Animals. Philadelpia (US): Lea
and Febiger.
Hardjopranjoto S. 1995. Ilmu Kemajiran pada Ternak. Surabaya(ID): Airlangga
University Press.
Marete A. 2011. Cows and Goats - Artificial insemination (AI). Infonet-Biovision
[Internet]. [diunduh 2019 Agustus 03]. Tersedia pada:
http://oer2go.org/mods/en-infonet/export/default$ct$791$livestockSpecies.html#328
1
Ulum MF, Paramitha D, Muttaqin Z, Utami NF, Utami ND, Gunanti, Noviana D. 2013.
Pencitraan ultrasonografi organ reproduksi domba jantan ekor tipis indonesia
reproduction organ.. Acta Veterinaria Indonesia. 1 (2)

Anda mungkin juga menyukai