Dosen Pengampu :
Ghani Nurfiana Fadma Sari, M.Farm., Apt
Anggota Kelompok 5:
FAKULTAS FARMASI
SURAKARTA
2019
Preparasi dan Analisis Lidah Buaya
I. TUJUAN
Mampu melakukan preparasi simplisia tanpa pengeringan yaitu dengan proses
pembuatan memerlukan air dan proses khusus.
Glikosida adalah senyawa yang terdapat dalam tubuhan dan bila dihidrolisis
akan terurai menjadi senyawa gula dan non-gula (senyawa organic lainnya). Dari sudut
kimia gliosida adalah merupakan senyawa yang terbentuk dari senyawa hidroksi dan
gula, dan bila gulanya adalah glukosa maka disebut sebagai “Glukosida” (Hadiati,
2004).
kongestif dan depresi nodus AV. Tujuan dari pemberian glikosida untuk depresi nodus
proksimal, flutter atrial atau fibrillation atrial. Gikosida dapat digunakan bersamaan
dengan obat antimalaria kelas I untuk mengontrol takiaritmia atrial kronis karena obat
2004).
Efek lain dari pada glikosida adalah pada saluran cerna dapat menyebabkan
mual/muntah dan hilangnya nafsu makan. Pada jantung antara lain ekstrasistol,
terjadi blok AV dan SA.Pada saraf berupa sakit kepala, trigeminal neuralgia,
dan skotomata (ada daerah buta/ sebagian buta dalam visus). Kromotopsia yang sering
kromofor pada benzokuinon, yang terdiri atas dua gugus karbonil yang berkonjugasi
dengan dua ikatan rangkap karbo-karbon. Untuk tujuan identifikasi kuinon dapat dibagi
isoprenoid. Tiga kelompok pertama biasanya terhidroksilasi dan bersifat fenol serta
mungkin terdapat dalam bentuk gabungan dengan gula sebagai glikosida atau dalam
Golongan kuinon alam terbesar terdiri atas antrakuinon dan keluarga tumbuhan
yang kaya akan senyawa jenis ini adalah Rubiaceae, Rhamnaceae, Polygonaceae
busa jika dikocok dalam air, dan pada konsentrasi rendah sering menyebabkan
hemolisis sel darah merah.Berdasarkan bagian aglikonnya, dikenal dua jenis saponin,
melekat pada atom C23. Residu gula khas ini memmungkinkan saponin untuk
kemampuan belajar dan fungsi kognitif pada tikus yang mengalami kerusakan otak dan
Tanin
Tanin merupakan substansi yang tersebar luas dalam tanaman , seperti daun,
buah yang belum matang , batang dan kulit kayu. Pada buah yang belum matang ,tanin
bermacam-macam kelompok oligomer dan polimer. Oleh karena itu ada beberapa
mengelompokkan senyawa tanin. Salah satu definisi yang paling baik yang diberikan
oleh Horvath (1981), tanin adalah suatu senyawa phenolic dengan berat molekul cukup
tinggi yang mengandung hidroksil dan kelompok lain yang cocok (seperti karboksil)
untuk membentuk komplek yang efektif dengan protein dan makro molekul yang lain
komplek dari protein, pati, selulosa dan mineral. Tanin mempunyai struktur dengan
Flavonoida
hidroksil pada molekulnya dan merupakan pigmen kuning yang terdapat dalam
terdapat pada semua bagian tumbuhan seperti buah, tepung sari, akar, batang dan daun.
Flavonoid terdapat dalam bentuk bebas maupun terikat sebagai glikosida. Glikosidanya
larut dalam air dan etanol tapi tidak larut dalam pelarut organik, sedangkan geninnya
(aglikon) tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut- pelarut organik misalnya eter,
baik untuk pencegahan kanker. Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi
tulang, dan sebagai antibiotik. Kuersetin (Quercetin) adalah salah satu zat aktif kelas
flavonoid yang secara biologis amat kuat. Bila vitamin C mempunyai aktivitas
antioksidan 1, maka kuersetin memiliki aktivitas antioksidan 4,7. Kuersetin termasuk
dari Low Density Lipoprotein (LDL) dengan cara menangkap radikal bebas dan
Memotong lidah buaya menggunakan pisau lalu menguliti lidah buaya dan
diambil dagingnya menggunakan sendok
Seelah 24 jam lalu di saring dan di bilas dengan etanol 96% perbandingan
1:5 bagian. Lalu saring lagi dengan menggunakan kertas flannel dan kertas
saaring
Pada praktikum lidah buaya hasil negative (-) terjadi perubahan yang
kurang signifikan
2. Flavonoid
Menambahkan serbuk magnesium, HCL pekat, dan amil alkohol. (+) Flavon
terbentuk warna jingga sampai merah, (+) Flavonol terbentuk warna merah
sampai merah tua, (+) Flavanon terbentuk warna merah tua sampai magenta.
3. Alkaloid
Mencampur 500 mg serbuk simplisia dengan menambahkan 1 ml HCL 2N
dan 9 ml air lalu panaskan selama 2 menit lalu di dinginkan lalu disaring.
5. Saponin
Tambahkan 1 tetes HCL 2N (+) saponin jika buih tidak hilang setelah
penambahan HCL 2N
Data Penelitian :
Berat awal gel lidah buaya : 1,056 kg
Pelarut maseraasi : Etanol 96%(di lakukan kelopok 5)
Pelarut sari mekanis(blender) : aqua destilata
Berat extrack kental lidah buaya :56,368 gram
Berat rendemen extrak lidah buaya :5,338%
VI. PEMBAHASAN
Atherton, P. 1997. The esensial Aloe vera : The Actions and the Evidence 2nd Ed.
Sampath kumar. 2010. Aloe vera : a potential herb and its medical importance. Journal
of Chemical and Pharmaceutical Reasearch.
Shelton M. 1991. Aloe vera, its Chemical and Therapeutic Properties. International
Journal Dermatologi 30 : 679 – 83.
Suryowidodo, C.W. 1998. Lidah Buaya (Aloe vera Linn) sebagai bahan baku industri.
Journal Agro-Based Industry. Vol 5 : 66 – 71.
Rostita, (2008). Sehat, Cantik, dan Penuh Vitalitas Berkat Lidah Buaya. Bandung :
Penerbit Qanita PT Mizan Pustaka.
Furnawanthi, I., (2010). Khasiat dan Manfaa Lidah Buaya – Si Tanaman Ajaib. Jakarta :
Agromedia
Lampiran
TANIN FLAVANOID
SAPONIN GLIKOSIDA