Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DIABETES MELITUS ( DM ) DAN HIPERTENSI

DI SUSUN OLEH

KARINA DEA
DIAH IXSAR M D
IMUNG DESY E P
GONDO ARINTOKO
DWI SAFITRI
AMALIA DIKA A
APRILLYA PUTRI F
AMALIA NUR F
DAFFA IBNU F

PROGRAM PROFESI NERS XX


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
A. PENGANTAR

Materi : Penyakit Diabetes Melitus


Pokok Bahasan : Perawatan dan Pencegahan Diabetes Melitus
Hari/tanggal : Kamis, 9 Mei 2019
Waktu pertemuan : 35 menit
Tempat : Puskesmas Baki
Sasaran : Pasien

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan keluarga Ny. Tt dapat melakukan perawatan
pada penyakit DM
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x45 menit, Tn St dan keluarga dapat
menjelaskan kembali tentang :
a. Pengertian DM
b. Penyebab DM
c. Klasifikasi DM
d. Tanda dan gejala DM
e. Pengelolaan DM
f. Pemeriksaan penunjang
g. Makanan yang di pantang dan juga yang diperbolehkan.

C. MATERI
(Terlampir)

D. MEDIA
 Materi SAP
 Leafleat

1
E. METODE
 Ceramah
 Tanya jawab
 Diskusi

F. KEGIATAN PENYULUHAN

No Kegiatan Penyuluh Respon Peserta Waktu


1 Pembukaan 5 menit
 Memberi salam Menjawab salam
 Memberi pertanyaan apersepsi Memberi salam
 Menjelaskan tujuan penyuluhan Menyimak
 Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan disampaikan
2 Pelaksanaan 20 menit
Menjelaskan materi penyuluhan secara Menyimak dan
berurutan dan teratur. Memperhatikan
Materi :
 Pengertian DM
 Penyebab DM
 Klasifikasi DM
 Tanda dan gejala DM
 Pengelolaan DM
3 Evaluasi 5 menit
 Menyimpulkan inti penyuluhan *
 Menyampaikan secara singkat Memperhatikan
materi penyuluhan * menjawab
 Memberi kesempatan kepada ibu-
ibu untuk bertanya
 Memberi kesempatan kepada ibu-
ibu untuk menjawab pertanyaan
yang dilontarkan

2
4 Penutup :
 Menyimpulkan materi penyuluhan Menyimak dan 5 menit
yang telah disampaikan Mendengarkan
 Menyampaikan terima kasih atas Menjawab
perhatian dan waktu yang telah di
berikan kepada peserta
 Mengucapkan salam Menjawab salam

G. SUSUNAN
Leader : Aprillya Putri Frydawanti
Co Leader : Dwi Safitri
Fasilitator : Amalia Dika Alfiofita
Amalia Nur Fitriati
Daffa Ibnu Fauzaan
Karina Dea
Imung Desy E P
Gondo Arintoko
Observer : Diah ixsar M D

H. SUSUNAN PELAKSANAAN
a. Leader
Bertanggung jawab terhadap terlaksananya terapi bermain, yaitu membuka dan
menutup kegiatan ini.
b. Co Leader
Menjelaskan pelaksanaan dan mendemonstrasikan aturan dan cara bermain dalam
terapi bermain.
c. Fasilitator
1) Memfasilitasi anak untuk bermain.
2) Membimbing anak bermain.
3) Memperhatikan respon anak saat bermain.
4) Mengajak anak untuk bersosialisasi dengan temannya.

3
d. Observer
5) Mengawasi jalannya permainan.
6) Mencatat proses permainan disesuaikan dengan rencana.
7) Mencatat situasi penghambat dan pendukung proses bermain.
8) Menyusun laporan dan menilai hasil permainan dibantu dengan Leader dan
fasilitator.

I. SETTING TEMPAT
Terapi bermain ini dilakukan di Ruang Bermain Anggrek dengan setting tempat
sebagai berikut :

L
CL
O

P P P

F F
P P

Keterangan Gambar
L : Leader
CL : Co Leader
F : Fasilitator
O : Observer
P : Pasien

4
Lampiran Materi

DIABETES MELITUS

A. PENGERTIAN
Diabetes Melitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa di dalam darah
tinggi karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin secara
efektif.
Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pancreas, yang bertanggungjawab
dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insulin memasukkan gula
kedalam sel sehingga bias menghasilkan energy atau disimpan sebagai cadangan
energi.

B. PENYEBAB
1. Keturunan
2. Usia
3. Kegemukan
4. Kurang gerak
5. Kehilangan insulin
6. Alkoholisme
7. Obat-obatan

C. TANDA DAN GEJALA


1. Sering merasa haus
2. Sering kencing terutama malam hari
3. Pandangan menjadi kabur
4. Sering merasa lelah tanpa sebab yang jelas dan mengantuk
5. Penurunan berat badan
6. Kulit terasa kering
7. Sering menderita sariawan atau infeksi (misalnya bisul) yang sulit sembuh
8. Mati rasa atau kesemutan di kaki dan tangan
9. Mual dan muntah

5
D. PENGELOLAAN DM
Perawatan DM dirumah saat ini sangat dianjurkan karena pengobatan dan
perawatan DM membutuhkan waktu yang lama.
Cara Perawatan Pasien DM di Rumah adalah dengan jalan :
1. Minum obat secara teratur sesuai program
2. Diet yang tepat
3. Olahraga yang teratur
4. Kontrol GD teratur
5. Pencegahan komplikasi

E. MAKANAN YANG DIPANTANG DAN DIPERBOLEHKAN


Proporsi diet/ makanan harian yang benar bagi penderita DM :
Berdasarkan anjuran dari PERKENI ( perkumpulan Endokrinologi Indonesia ) diet
harian penderita DM disusun sebagai berikut:
a. Karbohidrat : 60-70 %
b. Protein : 10-15%
c. Lemak : 20-25%

Jenis Makanan yang Harus diKonsumsi yang dikonsumsi oleh penderita DM


diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Jenis Makanan yang TIDAK BOLEH dikonsumsi :
1. Manisan Buah
2. Gula pasir
3. Susu Kental Manis
4. Madu
5. Abon
6. Kecap
7. Sirup
8. Es Krim

b. Jenis makanan Yang BOLEH DIMAKAN TETAPI HARUS DIBATASI ;


1. Nasi
2. Singkong
3. Roti

6
4. Telur
5. Tempe
6. Tahu
7. Kacang Hijau
8. Kacang Tanah
9. Ikan

c. Jenis Makanan YANG DIANJURKAN UNTUK DIMAKAN :


1. Kol
2. Tomat
3. Kangkung
4. Oyong
5. Bayam
6. Kacang Panjang
7. Pepaya
8. Jeruk
9. Pisang
10. Labu Siam

F. KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi bila penderita DM tidak dirawat dengan baik sehingga
gula darah selalu tinggi adalah :
1. Ginjal : Gagal Ginjal, Infeksi
2. Jantung : Hipertensi, Gagal Jantung
3. Mata : Glaukoma, Katarak, Retinopati
4. Syaraf : Neuropati, mati rasa
5. Kulit : Luka lama, gangren
6. Hipoglikemi
7. Ketoasidosis

Untuk mencegah komplikasi sebaiknya yang dilakukan adalah :


1. Diet dengan benar
2. Minum obat teratur

7
3. Kontrol gula darah teratur
4. Olahraga ( jalan kaki, senam, sepeda santai, dsb)
5. Bila saat aktifitas kemudian PUSING,KERINGAT DINGIN maka cepat MINUM
TEH MANIS
6. Mencegah kulit terluka : pakai alas kaki, lingkungan rumah tidak licin, tangga (
undak-undakan tidak tinggi)
7. Cegah Kegemukan

Cara mencegah atau menghindari agar tidak terjadi luka pada kaki pada penderita
DM :
1. Hindari terlalu sering merendam kaki
2. Hindari penggunaan botol panas/penghangat kaki dari listrik
3. Hindari penggunaan pisau/silet untuk memotong kuku atau menghilangkan kalus
4. hindari kaos kaki / sepatu yang terlalu sempit
5. Hindari Rokok

Mengapa pengidap DM beresiko terhadap Ulkus Diabetik


1. Sirkulasi darah kaki kurang baik
2. Indera rasa kedua kaki berkurang sehingga kaki mudah terluka
3. Daya Tahan tubuh terhadap infeksi menurun

Tindakan yang bisa dilakukan bila kaki terluka:


1. Bila luka kecil : bersihkan dengan antiseptik, tutup luka dengan kasa steril dan
bila dalam waktu dua hari tidak sembuh segera periksa ke dokter
2. Bila luka cukup besar / kaki mengalami kelainan segera pergi ke dokter.

Perawatan kaki Diabetik :


1. Saat mandi bersihkan dengan sabun, bila perlu gunakan batu apung / sikat halus
2. Keringkan dengan handuk terutama sela-sela jari
3. Periksa kaki kemungkinan adanya perubahan warna ( pucat,kemerahan ),bentuk
(pecah-pecah,lepuh,kalus,luka),Suhu (dingin,lebih panas)
4. Bila kaki kering,olesi dengan lotion
5. Potong kuku / kikir tiap 2 hari,jangan terlalu pendek. Bila kuku terlalu keras kaki
direndam dahulu dalam air hangat ( 37,5’C ) selama 5 menit.
6. Gunakan kaos kaki yang terbuat dari katun / wol
8
7. Pakailah alas kaki, periksa alas kaki sebelum dipakai, mungkin ada sesuatu
didalamnya. Lepas alas kaki setiap 4-6 jam dan gerakkan pergelangan kaki dan
jari-jari kaki agar sirkulasi darah lancar
8. Lakukan senam kaki
9. Jangan biarkan luka sekcil apapun

Cara Memilih Sepatu yang baik bagi penderita DM :


1. Ukuran : Jangan terlalu sempit/ longgar kurang lebih ½ inchi lebih panjang dari
kaki
2. Bentuk : Ujung sepatu jangan runcing,tinggi tumit < 2 inchi
3. Bahan sepatu terbuat dari bahan yang lembut
4. Insole terbuat dari bahan yang tidak licin

9
PENGANTAR SAP NUTRISI DAN PENGOBATAN HIPERTENSI

Materi : Penyakit Hipertensi


Pokok Bahasan : Nutrisi dan pengobatan hipertensi
Hari/tanggal : Kamis, 9 Mei 2019
Waktu pertemuan : 35 menit
Tempat : Puskesmas Baki
Sasaran : Pasien

J. TUJUAN
3. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, sasaran mampu memahami dan mengaplikasikan
materi penyuluhan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x45 menit, Tn St dan keluarga dapat
menjelaskan kembali tentang :
a. Memahami pengertian hipertensi.
b. Mengenali tanda dan gejala hipertensi.
c. Memahami faktor penyebab hipertensi.
d. Mengetahui komplikasi dari hipertensi.
e. Mengetahui cara pengobatan hipertensi.
f. Mengetahui cara pencegahan terhadap hipertensi

K. MATERI
(Terlampir)

L. MEDIA
 Materi SAP
 Leafleat

M. METODE
 Ceramah
 Tanya jawab

10
 Diskusi

N. KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Keluarga


1. 5 menit Pembukaan : - Menjawab salam
- Mengucapkan salam - Mendengarkan
- Menjelaskan nama dan akademi - Mendengarkan
- Menjelaskan topik dan tujuan pendidikan - Menjawab
kesehatan
- Menanyakan kesiapan keluarga
2. 20 menit Pelaksanaan : - Mendengarkan
- Bertanya
1. Penyampaian materi
- Pengertian hipertensi
- Tanda dan gejala hipertensi
- Penyebab hipertensi
- Pengobatan hipertensi
- Pencegahan hipertensi
- Makanan yang dihindari
- Makanan yang dianjurkan
- Pengobatan tradisional untuk hipertensi

Memberikan kesempatan keluarga untuk


bertanya mengenai materi yang disampaikan
3. 5 menit Evaluasi: - Menjawab
- Menanyakan kembali hal-hal yang sudah
dijelaskan mengenai Hipertensi

4. 5 menit Penutup Mendengarkan


- Menutup pertemuan dengan menyimpulkan Menjawabsalam
materi yang telah dibahas
- Memberikan salam penutup

11
O. EVALUASI
Setelah diberi penyuluhan ibu diberi pertanyaan yaitu :
1. Sebutkan penyebab hipertensi?
2. Sebutkan makanan yang harusdihindari?

P. SUSUNAN
Leader : Aprillya Putri Frydawanti
Co Leader : Dwi Safitri
Fasilitator : Amalia Dika Alfiofita
Amalia Nur Fitriati
Daffa Ibnu Fauzaan
Karina Dea
Imung Desy E P
Gondo Arintoko
Observer : Diah ixsar M D

Q. SUSUNAN PELAKSANAAN
e. Leader
Bertanggung jawab terhadap terlaksananya terapi bermain, yaitu membuka dan
menutup kegiatan ini.
f. Co Leader
Menjelaskan pelaksanaan dan mendemonstrasikan aturan dan cara bermain dalam
terapi bermain.
g. Fasilitator
9) Memfasilitasi anak untuk bermain.
10) Membimbing anak bermain.
11) Memperhatikan respon anak saat bermain.
12) Mengajak anak untuk bersosialisasi dengan temannya.
h. Observer
13) Mengawasi jalannya permainan.
14) Mencatat proses permainan disesuaikan dengan rencana.
15) Mencatat situasi penghambat dan pendukung proses bermain.
16) Menyusun laporan dan menilai hasil permainan dibantu dengan Leader dan

12
fasilitator.

R. SETTING TEMPAT
Terapi bermain ini dilakukan di Ruang Bermain Anggrek dengan setting tempat
sebagai berikut :

L
CL
O

P P P

F F
P P

Keterangan Gambar
L : Leader
CL : Co Leader
F : Fasilitator
O : Observer
P : Pasien

13
Lampiran materi
HIPERTENSI
A. Definisi

Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur paling tidak
pada tiga kesempatan yang berbeda. Tekanan darah normal bervariasi sesuai usia,
sehingga setiap diagnosis hipertensi harus bersifat spesifik usia. Namun, secara umum
seseorang dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi daripada
160mmHg sistolik atau 90mmHg diastolik. (Elizabeth J.Corwin,2000)

B. Penyebab

Penyebab hipertensi terdiri dari factor genetic (keturunan), bertambahnya usia dan
lingkungan. Paling sedikit ada 3 faktor lingkungan yang dapat menyebabkan hipertensi,
yakni makan garam (natrium) berlebihan, stress psikis, dan obesitas.

Hipertensi sekunder, dapat disebabkan oleh penyakit ginjal, Penyakit endokrin


(hipertensi endokrin), obat, dan alkohol, serta kehamilan

Penyebab hipertensi antara lain adalah :

o Stres,
o Usia,
o Merokok,
o Obesitas (kegemukan),
o Alkohol,
o Faktor keturunan,
o Faktor lingkungan (gaduh/bising)

C. Jenis-jenis hipertensi

Jenis-jenis hipertensi adalah:

14
1. Hipertensi ringan: Jika tekanan darah sistolik antara 140 – 159 mmHg dan atau
tekanan diastolik antara 90 – 95 mmHg
2. Hipertensi sedang: Jika tekanan darah sistolik antara 160 – 179 mmHg dan atau
tekanan diastolik antara 100 – 109 mmHg
3. Hipertensi berat: Jika tekanan darah sistolik antara 180 – 209 mmHg dan atau
tekanan diastolik antara 110 – 120 mmHg

D. Tanda dan gejala

Tanda dan gejala yang biasanya terjadi :

o Pusing
o Rasa berat di tengkuk
o Mudah marah
o Telinga berdenging
o Sukar tidur
o Sesak nafas
o Mudah lelah
o Mata berkunang-kunang

Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:

1. sakit kepala
2. kelelahan
3. mual
4. muntah
5. sesak nafas
6. gelisah
7. pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata,
jantung dan ginjal.

E. Komplikasi

Komplikasi hipertensi antara lain:

15
a. Penyakit jantung (gagal jantung)
b. Penyakit ginjal (gagal ginjal)
c. Penyakit otak (stroke)

F. Pengobatan

Pengobatan hipertensi untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut:

1. Pengobatan farmakologis yaitu dengan menggunakan obat-obatan atas ijin dokter


2. Pengobatan non farmakologis yaitu dengan

a) Mengurangi asupan garam dan lemak


b) Mengurangi atau menghilangkan kebiasaan minum alkohol
c) Berhenti merokok bagi yang merokok
d) Menurunkan berta badan bagi yang kegemukan
e) Olah raga teratur seperti joging, jalan cepat, bersepeda, berenang
f) Menghindari ketegangan
g) Istirahat cukup
h) Hidup tenang
3. Pencegahan agar tidak terjadi komplikasi dari hipertensi

a) Kontrol teratur
b) Minum obat teratur
c) Diit rendah garam dan lemak

G. Makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi antara lain:


1. Sayur-sayuran hijau kecuali daun singkong, daun melinjo dan melinjonya
2. Buah-buahan keculi buah durian
3. Ikan laut tidak asin terutama ikan laut air dalam seperti kakap dan tuna
4. Telur boleh dikonsumsi maksimal 2 butir dalam 1 minggu dan diutamakan putih
telurnya saja
5. Daging ayam (kecuali kulit, jerohan dan otak karena banyak mengandung lemak)

H. Makanan yang perlu dihindari

16
1. Makanan yang di awetkan seperti makanan kaleng, mie instant, minuman kaleng
2. Daging merah segar seperti hati ayam, sosis sapi, daging kambing
3. Makanan berlemak dan bersantan tinggi serta makanan yang terlalu asin

I. Pengobatan tradisional

Pengobatan tradisional yang dapat dibuat dirumah antara lain dengan mengkonsumsi
secara teratur jus:

1. Buah mentimun
2. Buah belimbing
3. Daun seledri

Sedangkan cara membuat obat tradisional seperti jus mentimun adalah


1. ½ kg buah mentimun dicuci bersih
2. Dikupas kulitnya kemudian diparut
3. Saring airnya menggunakan penyaring/kain bersih
4. Diminum setiap hari ± 1 kg untuk 2 kali minum pagi dan sore hari

17

Anda mungkin juga menyukai