Anda di halaman 1dari 5

DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR Teknik Pertambangan

Universitas Sriwijaya

MATERI VI
PENGENALAN KOMPAS

A. No. Praktikum :

B. Tujuan Praktikum :
Adapun tujuan dari mempelajari kompas adalah antara lain:
1. Praktikan dapat menjelaskan macam-macam arah mata angin sebagai orientasi geologi
2. Praktikan dapat mengukur kedudukan strike, dip angle dan dip direction
3. Praktikan dapat menggunakan kompas untuk menentukan arah, azimuth, serta bearing

C. Materi Praktikum :
Pengenalan kompas diperlukan untuk memahami cara melakukan pengukuran struktur
geologi, terutama untuk mendapatkan data struktur bidang. Oleh karena itu diperlukan
pemahaman arah mata angin, metoda pengenalan dan metoda pengukuran suatu stuktur.
a) Arah Mata Angin
Pengenalan terhadap kompas geologi perlu didahului dengan pemahaman arah mata
angin. Hal ini penting untuk memahami orientasi kedudukan struktur geologi. Dimana
dikenal 4 arah mata angin utama yaitu utara(north), selatan(south), timur(east),
barat(west), adapaun empat arah mata angin tersebut dapat dibagi menjadi lebih detil

L A B O R AT O R I U M G E O L O G I D A S A R 1
DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR Teknik Pertambangan
Universitas Sriwijaya

(gambar 1).

b) Observasi Singkapan
Orientasi struktur geologi memerlukan observasi terhadap singkapan batuan. Pada
struktur bidang, perhatikan bidang miring yang mungkin dapat berupa bidang sesar,
bidang kekar, dan bidang perlapisan batuan. Data struktur yang diperlukan adalah
strike, dip direction dan dip angle.

Selain itu dengan kesepakatan, maka penetuan orientasi struktur bidang menggunakan
kaidah tangan kanan (right hand rule). Pengamatan dilakuakn seksama dengan
memperhatikan arah kemiringan bidang. Posisikan arah kemiringan bidang sama
dengan posisi kita menghadap struktur tersebut. Dengan demikian, arah kita
menghadap arah dari strike. Cara lain dapat ditempuh dengan menggunakan kaidah
lainnya yaitu kaidah tangan kiri dengan cara, dimana tiga jari ditekuk, untuk jari
kelingking, jari manis dan jari tengah di tekuk atau ditutup, namun jari telunjuk dan
ibu jari dibiarkan tetap terbuka. Tunjuk ibu jari sesuai dengan arah kemiringan,
sehingga diketahui arah dari strikenya.

c) Elemen Kompas

L A B O R AT O R I U M G E O L O G I D A S A R 1
DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR Teknik Pertambangan
Universitas Sriwijaya

Kompas brunton adalah salah satu jenis kompas dengan merek dagang brunton.
Kompas ini digunakan oleh ahli geologi terutama untuk pemetaan geologi.

Keistimewaan kompas ini adalah tersedianya klinometer dan pembidik untuk


mendapat data yang akurat. Penggunaannya pun mudah karena dapat digunakan untuk
menentukan arah azimuth dengan pembidikan setinggi pinggang ataupun selevel
dengan mata.
Kompas brunton memiliki 3 bagian utama yaitu, kotak(box), lengan
pembidik(sighting arm) dan penutup lengan(lid) serta penutup. Pada bagian lain terdiri
dari jarum magnet yang berfungsi sebagai penentu arah bidikan, level atau biasa
disebut nivo ataupun mata sapi (bull’s eye level) yang digunakan sebagai penentu
posisi sudut horizontal pada kompas, level klinometer dan skala untuk menentukan
sudut vertical, mekanisme redaman untuk lebih efisien menstabilkan jarum, lift pin
untuk mengunci posisi jarum, sekrup kuningan untuk menentukan sudut deklinasi,
axial line berfungsi sebagai indikator kesejajaran kompas dengan sasaran yang dibidik,
graduated circle berfungsi sebagai lingkaran pembagi derajat, Hinge yang berbentuk
sendi pada kompas agar kompas dapat dilipat, peep sight merupakan lubang untuk
membidik objek dalam pengukuran azimuth dan lain sebagainya.

d) Prosedur Pengukuran Bidang

L A B O R AT O R I U M G E O L O G I D A S A R 1
DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR Teknik Pertambangan
Universitas Sriwijaya

1. Pengukuran Strike
 Arahkan lengan pembidik kompas kearah azimuth, dimana arah
kompas parallel dengan arah jurus dan bagian sisi east kompas
menempel pada bidang miring tersebut.
 Atur posisi kompas hingga horizontal dengan cara memasukkan
gelembung pada bagian tengah dari nivo mata sapi
 Setelah didapat posisi horizontal, tekan pin pengunci dan buat garis
pada bidang miring tersebut sebagai garis strike
 Baca nilai azimuth yang ditunjuk oleh jarum magnet sehingga
diperoleh data strike
 Lalu catat data strike dengan notasi yang tepat.
2. Pengukuran Dip Angle
 Perhatikan garis yang dibuat pada bidang miring, ketika mengukur
stike-line
 Letakkan kompas brunton pada posisi tegak lurus terhadap garis
tersebut dengan menempelkan sisi west dari kompas.
 Gerakkan penggverak klinometer yang berada dibawah kompas
tersebut sampai gelembung tepat berada di bagian tengah level nivo
tabung
 Catat dengan melanjutkan data strike
3. Pengukuran Dip Direction
 Perhatikan garis yang dibuat ketika mengukur strike

L A B O R AT O R I U M G E O L O G I D A S A R 1
DIKTAT PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR Teknik Pertambangan
Universitas Sriwijaya

 Tempelkan bagian sisi belakang kompas sehingga lengan penunjuk


menunjuk azimuth. Pada posisi ini antara garis strike dan lengan
pembidik adalah tegak lurus
 Baca posisi jarum magnet dengan menentukannya pada kuadran NE,
NW, SE atau SW.
 Catat data tersebut melanjutkan data strike dan dip angle.

e) Penulisan Notasi
Penulisan notasi dapat ditempuh dengan 2 cara, yaitu sistem azimuth dan sistem
bearing atau kuadran. Sistem azimuth mengacu pada ketentuan sudut bukaan terhadap
arah utara geografis adalah 0-360 derajat yang berputar searah jarum jam. Sedangkan,
sistem kuadran mengacu pada ketentuan sudut 0-90 derajat dan dengan mengikuti
kuadran mata angin.

Penggunaan sistem azimuth sangat dibutuhkan dalam penulisan eksplorasi dan


pertambangan Indonesia, sedangkan sistem kuadran pada umumnya berguna untuk
pengukuran oleh ahli geologi.

L A B O R AT O R I U M G E O L O G I D A S A R 1

Anda mungkin juga menyukai