Modul Pemahaman Pangan Gizi Dan Kesehatan PDF
Modul Pemahaman Pangan Gizi Dan Kesehatan PDF
Budi Setiawan
Reisi Nurdiania
Sakinah
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iv
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan 2
Sistematika pembekalan 2
BAB II 3
Masalah Pangan, Gizi, dan Kesehatan 3
BAB III 5
Strategi Penanganan Masalah Pangan, Gizi, dan Kesehatan 5
Program Pendampingan Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk 5
BAB IV 11
Revitalisasi Posyandu dalam Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat 11
BAB V 14
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah 14
BAB VI 17
Keamanan Pangan Keluarga 17
BAB VII 22
INSTRUMEN 22
Form monitoring status gizi keluarga 22
Form PHBS Rumah Tangga 25
Form Pendataan Status Gizi Wilayah 27
Form Kunjungan ke Posyandu 30
DAFTAR PUSTAKA 32
Sistematika Pembekalan
Balita gizi kurang sangat berisiko menjadi balita gizi buruk, demikian
juga dengan balita gizi buruk tanpa komplikasi sangat berisiko
menjadi balita gizi buruk dengan komplikasi.Faktor penyebab gizi
buruk pada balita terdiri dari penyebab langsung dan tidak langsung.
Penyebab langsung antara lain akibat penyapihan ASI terlalu dini,
kurangnya sumber energi dan protein dalam makanan, anak
menderita sakit akut dan berat seperti campak atau menderita
penyakit kronis seperti TBC, anak menderita penyakit yang
pemanfaatan zat gizinya terganggu seperti kelainan jantung
bawaan, kelainan neurologi atau metabolisme lainnya. Sedangkan
penyebab tidak langsungnya adalah daya beli keluarga rendah,
lingkungan rumah (hygiene sanitasi) kurang baik, pengetahuan gizi
kurang, perilaku kesehatan dan gizi keluarga kurang baik.
Gizi buruk pada anak apabila tidak segera ditangani dapat
mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan fisik dan
perkembangan mental sampai dewasa, terhambatnya
perkembangan kecerdasan, serta mudahnya terjangkit penyakit
infeksi akut (seperti ISPA, diare, TBC, dll) yang apabila dibiarkan
secara terus-menerus dapat menyebabkan kematian bila tidak
dirawat secara intensif.
Cemaran kimia ini dapat berasal dari bahan baku, BTP, peralatan,
lingkungan, bahan kimia, pembasmi hama dan bahan pengemas.
Seperti halnya cemaran biologis, cemaran kimia dapat mencemari
makanan pada saat pemilihan bahan baku, penyimpanan bahan,
persiapan dan pemasakan, pengemasan, penyimpanan makanan
jadi, pendistribusian serta pada saat makanan dikonsumsi.
Makanan yang aman dari bahaya kimia memiliki tekstur yang tidak
terlalu kenyal, keras, atau gosong. Memiliki rasa yang tidak pahit
atau getir, berwarna normal (tidak terlalu mencolok), tidak
menggunakan Bahan Tambahan Pangan (BTP) berlebih, dan tidak
mengandung bahan berbahaya. Selain itu, tidak dibungkus dengan
kertas bekas atau kertas koran.
Tabel . Data Sebaran Balita berdasarkan Status Gizi (BB/U) pada awal
dan akhir pendampingan di Kabupaten ...
Nama : ...........................