Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ALAT BERAT

HAMMER

Disusun oleh :
MOCHAMAD YUSUF
NIM
1731310077
PROGRAM D-III TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Salah satu bagian penting dari sebuah bangunan adalah pondasi. Pondasi yang kuat akan
membuat bangunan menjadi lebih kokoh berdiri, tahan lama dan tahan berbagai macam
masalah. Dan, pada gedung pencakar langit, pondasi akan mempengaruhi keamanan gedung
itu sendiri untuk digunakan. Artikel ini akan menjelaskan kepada Anda tentang 4 jenis alat
pemasang tiang pancang.

Pondasi yang tidak tepat akan membuat gedung beresiko runtuh dan mengancam jiwa orang
yang menggunakannya. Pondasi yang digunakan untuk gedung seperti ini berbeda dengan
pondasi untuk rumah atau bangunan kecil lainnya.

Beban yang akan diterima oleh pondasi gedung berkali-kali lipat lebih besar daripada rumah
biasa. Jadi, diperlukan pondasi khusus yaitu dengan pondasi tiang. Pondasi tiang yang
digunakan pada gedung dibuat dengan beberapa bahan berbeda, seperti baja, beton dan kayu.
Dan, agar pondasi yang berupa tiang pancang ini dapat berdiri sempurna dan mampu
menahan beban dari gedung, diperlukan proses pemasangan yang benar. Agar hal ini dapat
dilakukan, maka banyak perusahaan kontraktor yang menggunakan beberapa alat khusus
untuk memasang tiang pancang ini.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun yang akan menjadi pokok bahasan dalam makalah ini adalah :

1. Jenis-jenis hammer
2. Bagian-bagian penting dalam sebuah hammer
3. Contoh perhitungan penggunaan hammer

1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah :

1. Mengetahui jenis-jenis hammer.


2. Memahami bagian-bagian penting dalam sebuah hammer
3. Memahami prinsip perhitungan penggunaan hammer
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Alat Berat

Alat berat adalah mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi
seperti pengerjaan tanah (earthworking) dan memindahkan bahan bangunan. Alat berat
umumnya terdiri atas lima komponen, yaitu implemen, alat traksi, struktur, sumber tenaga dan
transmisinya (power train), serta sistem kendali.[2] Pemanfaatan alat berat telah dilakukan
sejak aman Romawi. Vitruvius dalam bukunya De architectura tercatat menggunakan derek
sederhana.

2.2 Hammer

Hammer merupakan palu berat yangdiletakan pada ketinggian tertentu di atas tiang. palu
tersebut kemudian dilepaskan dan jatuh mengenai bagian atas tiang. Untuk menghindari
menjadi rusak akibat tumbukan ini, pada kepala tiang dipasangkan semacam topi atau cap
sebagai penahan energi ataushock absorber. Biasanya cap dibuat dari kayu

2.3 Tiang Pancang

Tiang pancang adalah bagian-bagian konstruksi yang dibuat dari kayu, beton, dan atau baja,
yang digunakan untuk meneruskan (mentransmisikan) beban-beban permukaan ke tingkat-
tingkat permukaan yang lebih rendah di dalam
massa tanah. Fungsi dan kegunaan dari pondasi tiang pancang adalah untuk memindahkan
atau mentrasfer beban-beban dari konstruksi di atasnya (super struktur) ke lapisan tanah keras
yang letaknya sangat dalam ( Hutami, 2013).
BAB III
PEMBAHASAN
2.1 Jenis-jenis hammer

1. DROP HAMMER
Prinsip Kerjanya :
Penumbuk (hammer) ditarik ke atas dengan kabel dan kerekan sampai mencapai tinggi jatuh
tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang.
Alat pancang ini bekerjanya sangat lambat jika dibandingkan dengan alat-alat pancang yang
lain dan jarang dipergunakan dalam pembangunan konstruksi berat dan modern.
Keuntungan dari alat ini adalah :
a. Investasi yang rendah
b. Mudah dalam pengoperasian
c. Mudah dalam mengatur energi per blow dengan mengatur tinggi
Kekurangan dari alat ini adalah :
a. Kecepatan pemancangan yang kecil
b. Kemungkinan rusaknya tiang akibat tinggi jatuh yang besar
c. Kemungkinan rusaknya bangunan disekitar lokasi akibat getaran pada permukaan tanah
d. Tidak dapat digunakan untuk pekerjaan dibawah air
2. SINGLE – ACTING HAMMER
Prinsip kerjanya :
Pemukul (Hammer) diangkat ke atas dengan tenaga uap sampai mencapai tinggi jatuh
tertentu, kemudian penumbuk (Hammer) tersebut jatuh bebas menimpa kepala tiang pancang.
Jadi di sini tenaga uap hanya dipergunakan untuk mengangkat Hammer saja.
Keuntungan dari alat ini adalah :
a. Waktu relative pendek
b. Mudah dalam pengoperasian
c. Kekurangan dari alat ini adalah :
d. Menimbulkan kebisingan saat pemancangan
e. Kemungkinan rusaknya tiang akibat tinggi jatuh yang besar
3. DOUBLE – ACTING HAMMER
Prinsip kerjanya :Penumbuk (hammer) diangkat ke atas dengan tenaga uap samapai mencapai
tinggi jatuh tertentu, kemudian penumbuk (hammer) tersebut ditekan ke bawah dengan tenaga
uap pula. Jadi disini hammer jatuh dengan kecepatan lebih besar daripada single – acting
hammer maupun drop hammer

4. DIFFERENTIAL HAMMER
Prinsip kerjanya :
Hammer ini memiliki ruang tekanan piston bagian atas dan bawah , energi diperoleh dari hasil
perbedaan tekanan dari dua ruang itu. Prinsip kerjanya hampir sama dengan single acting
hammer, hanya frekuensi pukulannya menerus seperti double acting hammer
2.2Bagian- bagian penting dalam sebuah hammer

1. Pemukul (hammer)
Bagian ini biasanya terbuat dari baja masif/pejal yang berfungsi sebagai palu untuk memukul
tiang pancang agar masuk ke dalam tanah.
2. Leader
Bagian ini merupakan jalan (truck) untuk bergeraknya pemukul (hammer) ke atas dan ke
bawah.
Macam-macam leader :
a. Fixed leader (leader tetap)Pengaturan posisi tiang dengan cara ini menggunakan lead
yang terdiri dari rangkaian baja dengan tiga sisi berkisi seperti boom pada crane dan
sisi yang satu terbuka. Sisi yang terbuka adalah tempat tiang diletakan.
b. Hanging leader (leader gantung)System yang digunakan pada metode ini adalah
dengan menggunakan silinder hidrolis sebagai pengaku. Silinder hidrolis tersebut
merupakan penghubung bagian bawah lead dengan pemancang. Dengan system ini
pengaturan posisi tiang dapat dilakkan secara lebih akurat dan cepat.
c. Swinging leader (leader yang dapat berputar dalam bidang vertikal)Jika lead tidak
disambungkan dengan crane atau pelat pemancang pada bagian bawahnya maka lead
jenis dinamakan swing lead.
3. Tali / kabel
Pada drop hammer kabel ini berguna untuk menarik pemukul (hammer) ke atas sampai pada
tinggi jatuh tertentu.
4. Mesin uapUntuk menggerakkan pemukul (hammer) pada single atau double acting steam
hammer.
2.3 Contoh perhitungan penggunaan hammer

Diketahui :
• Ukuran Tiang Pancang : ø 24 inch
• Jumlah Tiang Pancang : 160 Buah
• Kedalaman Pemancangan : 29.53 feet
• Alat yang digunakan : Single Acting Hammer
• Berat hammer (w) : 500 lb
• Tinggi jatuh hammer (H) : 36 inch
• e : 0.8
• K : 0.25
• Bj Pondasi : 150 lb/cu feet
• Daya Dukung Tanah : 40 ton
• Faktor Keamanan :3

1. Energi yang dihasilkan hammer (E)


Diketahui : Berat hammer (w) : 500 lb
Tinggi jatuh hammer (H) : 36 inch
e : 0.8
Ditanya : E?
Dijawab : E =exwxh
= 0.8 x 5000 x 36
= 144000 inch.lb
2a. Energi yang hilang  terhadap pukulan (I)
Diketahui : E = 144000 inch.lb w = 5000 lb
P = 10208.33 lb K = 0,25
Ditanya : I?
1−K 2
Dijawab : I = E x P x
w+ P
1−0,252
= 144000 x 10208.33 x
5000+10208
= 90616.44 inch. lb
2b. Energi yang hilang  akibat pondasi sendiri (L)  Energi pada Head (CL)
Diketahui : DDT = 40 x 2000 FK =3
Ditanya : CL?
Dijawab : U = DDT x FK
= 40 x 2000 x 3
= 240.000 lb
U
P1 =
A penampang Head
240000
=
(20 x 20 ) inch
= 430.1812 lb/inch
C1 = 0,006 x L
= 0,006 x (2 / 3 x 29,53 feet)
= 0.11811 inch
U xC1
CL =
2
240000 x 0,11811
=
2
= 14173,23 inch.lb
2b. Energi yang hilang  akibat pondasi sendiri  Energi pada Pondasi (PL)
Diketahui : DDT = 40 x 2000
FK =3
Ditanya : PL?
Dijawab : U = DDT x FK
= 40 x 2000 x 3
= 240.000 lb
U
P2 =
A penampang Head
240000
=
(20 x 20 ) inch
= 430.1812 lb/inch
C2 = 0,006 x L
= 0,006 x (2 / 3 x 29,53 feet)
= 0.11811 inch
U xC2
PL =
2
240000 x 0,11811
=
2
= 14173,23 inch.lb
2c. Energi yang hilang  akibat pondasi sendiri  Energi pada Ujung (SL)
Diketahui : DDT = 40 x 2000
FK =3
Ditanya : SL?
Dijawab : U = DDT x FK
= 40 x 2000 x 3
= 240.000 lb
U
P3 =
A penampang Head
240000
=
(20 x 20 ) inch
= 430.1812 lb/inch
C3 = 0,006 x L
= 0,006 x (2 / 3 x 29,53 feet)
= 0.11811 inch
U x CL
SL =
2
240000 x 0,11811
=
2
= 14173,23 inch.lb
2d. Energi bersih yang dihasilkan oleh alat Hammer (US)
Diketahui : E = e x w x h = 144000 inch.lb
I = 90616.4 inch.lb PL = 14173,23 inch.lb
CL = 14173,23 inch.lb SL = 14173,23 inch.lb
Ditanya : US ?
Dijawab : US = E – I – CL – PL – SL
= 144000 - 90616.4 - 14173,23 - 14173,23 - 14173,23
= 10864 inch.lb
3. Besar Penetrasi Pukulan untuk tiang pancang (S)
Diketahui : U = 24000 lb
US = 10864 inch.lb
Ditanya : S?
US
Dijawab : S =
U
= 10864 inch.lb : 24000 lb
= 0.0453 inch
4. Waktu yang dibutuhkan untuk setiap kali pemancangan (T)
Diketahui : Le = 29.52756 V = 50
S = 0.0453 inch F = 0.91
Ditanya : T?
¿
Dijawab : T = S xV x F total wkt = T + (10 menit persiapan)

29.52756
= = 14.3365 + 10
0.0453 x 50 x 0.91
= 14.3365 menit = 24.3365 menit
5. Total Waktu Pemancangan
Diketahui : T = 24.3365 menit
Jumlah tiang = 160 tiang
Ditanya : Total Waktu ?
Dijawab : Total Waktu Pemancangan = T x jumlah tiang
= 24.3365 x 160
= 3893,84 menit
= 64,8973 jam
= 3 hari
6. Total Biaya
Diketahui : Harga BP&O alat pemancang = Rp. 750.000 / jam
Jumlah jam kerja / total waktu = 64.8973 jam
Ditanya : Total Biaya untuk 1 x Pemancangan ?
Dijawab : = (Harga BP&O alat x jumlah jam kerja) : jml tiang
= (Rp. 750.000 / jam x 64,8973 jam) : 160 buah
= Rp 48.672.967 : 160 buah
= Rp 304.206 / buah
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Hammer merupakan palu berat yang diletakan pada ketinggian tertentu di atas tiang
pancang. palu tersebut kemudian dilepaskan dan jatuh mengenai bagian atas tiang.

2. Ada empat macam hammer yaitu : Drop hammer, Single-acting hammer, Double-
acting hammer, dan differential hammer. Masing- masing memiliki peruntukan yang
berbeda.

3. Untuk mengetahui kebutuhan alat hammer dalam pemasangan tiang pancang


diperlukan perhitungan sebagaimana telah disebutkan diatas agar sesuai dengan
anggaran dan jadwal.

4.2 Saran

1. Memilih hammer sesuai kebutuhan dan medan pemasangan


2. Menghitung secara detail kebutuhan alat agar tidak terjadi pemborosan.

Anda mungkin juga menyukai