Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ngurah Krishna Yogananda

NIM : 195070307111026
Kelas : 1A2
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM IBM 1 TA 2019-2020

TOPIK: MINYAK DAN LEMAK

A. Pengamatan Struktur dan Sifat Fisik Bahan Penghasil minyak


Nama Bahan* Bentuk Ukuran Berat Berat (% total)
(g/ml)

Minyak kedelai  Cair P:- 55 gram 𝟓𝟓


× 𝟏𝟎𝟎% = 𝟏𝟐, 𝟐%
𝟒𝟓𝟎
L:-
 Jernih T:-

 Sedikit
kental

 Cair P:- 61 gram 𝟔𝟏


× 𝟏𝟎𝟎% = 𝟔, 𝟒%
𝟗𝟒𝟔
L:-
Minyak Jagung  Jernih T:-

 Sedikit
kental

*buat gambar dan bagian-bagian bahan

Pembahasan:

Sejarah kacang kedelai dimulai dari tanaman yang sangat terkenal di belahan bumi bagian timur,
namun sekarang tersebar dan dikonsumsi di berbagai belahan bumi. Nenek moyang kacang kedelai
semula agak sulit untuk dibudidayakan, namun sejalan dengan ilmu pertanian maka kedelai dapat
dibudidayakan dan menjadi salah satu bahan pangan yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Kacang kedelai (Glycne max) yang temasuk salah satu sumber pangan yang memiliki sejumlah produk
turunan mulai dari produk hulu berupa kacang kedelai rebus (kacang bulu,Sunda), hingga tahu, tofu,
tempe, kecap, susu kedelai, minyak kacang kedelai dan sebagainya.

Kandungan minyak dan komposisi asam lemak dalam kedelai dipengaruh ioleh varietas dan
keadaan iklim tempat tumbuh. Lemak kasar terdiri dari trigliserida sebesar 90-95 persen, sedangkan
sisanya adalah fosfatida, asam lemak bebas, sterol dan tokoferol. Minyak kedelai mempunyai kadar
asam lemak jenuh sekitar 15% sehingga sangat baik sebagai pengganti lemak dan minyak yang memiliki
kadar asam lemak jenuh yang tinggi seperti mentega dan lemak babi. Kadar minyak kedelai relatif lebih
rendah dibandingkan dengan jenis kacang-kacangan lainnya, tetapi lebih tinggi daripada kadar minyak
serelia. Kadar protein kedelai yang tinggi menyebabkan kedelai lebih banyak digunakan sebagai sumber
protein daripada sebagai sumber minyak.

Berdasarkan hasil pengamatan struktur dan sifat fisik yang telah kami lakukan terhadap minyak
kedelai, kami menemukan berbagai ciri-ciri. Bentuk dari minyak kedelai sendiri berupa cairan yang
jernih, dan sedikit kental. Berat minyak pada wadah plastik tersebut seberat 55 gram dan jika di cari %
totalnya dari 450 ml maka akan ditemukan sebanyak 12,2%.

Minyak jagung merupakan minyak yang kaya akan asam lemak tidak jenuh, yaitu asam linoleat dan
linolenat. Kedua asam lemak tersebut dapat menurunkan kolesterol darah dan menurunkan resiko
serangan jantung koroner. Minyak jagung juga kaya akan tokoferol (Vitamin E) yang berfungsi untuk
fungsi stabilitas terhadap ketengikan. Didalam minyak jagung terdapat vitamin-vitamin yang terlarut
yang dapat digunakan juga sebagai bahan non-pangan yaitu obat-obatan. Minyak jagung dapat
digunakan sebagai alternatif untuk pencegahan penyakit jantung koroner. Tetapi pemanfaatan jagung di
Indonesia untuk di produksi menjadi minyak jagung masih rendah.

Sifat yang stabil dan mudah di padatkan yang dimiliki oleh minyak jagung memberikan keuntungan
bagi produsen untuk mendiversifikasi atau mengembangkan minyak jagung ke dalam bentuk lain bukan
hanya dalam bentuk cair saja (Hongwei Si, 2014). Walaupun minyak jagung memiliki kestabilan oksidasi
yang lebih tinggi di bandingkan minyak kelapa sawit tetapi para peneliti masih terus meneliti cara
meningkatkan kestabilan oksidasi dengan cara hodrogenasi parsial. Di daerah Cina minyak jagung sudah
menjadi minyak goreng yang komersial selain minyak lobak dan minyak biji kapas. Dilihat dari komposisi
yang terdapat pada minyak jagung dapat digunakan sebagai minyak yang mengandung asam lemak
jenuh yang tinggi yang apabila di konsumsi dengan kadar tertentu tidak intern dengan tubuh.

Berdasarkan hasil pengamatan struktur dan sifat fisik yang telah kami lakukan terhadap minyak
jagung, kami menemukan berbagai ciri-ciri. Bentuk dari minyak kedelai sendiri berupa cairan yang
jernih, dan sedikit kental. Berat minyak pada wadah plastik tersebut seberat 61 gram dan jika di cari %
totalnya dari 946 ml maka akan ditemukan sebanyak 6,4%.

B. Pengamatan Sifat Fisik Minyak dan Lemak


Nama Bahan* Warna Aroma Rasa

Minyak Kedelai Warna bening dan Bau menyerupai  Terasa rasa


kuning pucat sari kedelai namun dan aroma
aroma yang kedelai
ditimbulkan juga  Lebih
soft mudah
ditelan
Minyak Jagung Warna bening dan Aroma yang  Sulit untuk
ditimbulkan soft ditelan
kuning keemasan  Untuk rasa
sendiri
kurang
sedap
Pembahasan:

Berdasarkan hasil pengamatan sifat fisik minyak yang telah di amati, minyak kedelai memiliki
warna yang yang dapat dibilang kuning pucat dan bersifat transparan. Aroma yang dihasilkan dari
minyak kedelai menyerupai aroma sari kedelai dan aroma yang ditimbulkan juga soft atau samar
samar. Setelah diminum rasa dari minyak kedelai sendiri memiliki flavor kedelai dan didalam
tenggorokkan lebih mudah ditelan daripada minyak jagung.

Berdasarkan hasil pengamatan sifat fisik yang tekah diamati, minyak jagung memiliki warna
kunng yang lebih pekat sehingga mendekati warna keemasan dan seperti pada minyak kedelai yaitu
bersifat transparan. Aroma yang ditimbulkan dari minyak jagung sendiri sulit untuk dideskripsikan
karena memiliki bau yang samar-samar. Minyak jagung yang diminum memiliki rasa yang kurang sedap
dan sedikit rasa tengik.

C. PENGGUNAAN URT DAN BAHAN PENUKAR


Nama Bahan* Volume (ml/jenis gelas) Berat (g/sendok) Bahan Penukar

73 ml/cup 5g ½ sdt Minyak


kacang
Minyak Kedelai

73 ml/cup 5g 1 ptg kecil lemak


sapi
Minyak Jagung

Pembahasan:

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan mengenai ukuran rumah tangga, dapat
disimpulkan dari tabel diatas bahwa minyak kedelai dan minyak jagung memiliki volume dan berat yang
sama yaitu 73 ml dan 5 gram. Bahan penukar yang setara dengan 1 sdt minyak kacang yaitu ½ sdg
minyak kacang ataupun 1 ptg kecil lemak sapi. 1 Satuan Penukar = 50 Kalori, 5 g Lemak.
D. PENYIMPANAN MINYAK
Nama Bahan* Volume (ml/jenis gelas) Minggu ke 1 Mnggu ke 2

Warna : bening dan


kuning pucat
Botol Plastik
Aroma : bau
menyerupai sari kedelai

Penampakan : Jernih

Warna : bening dan


kuning pudar
Botol Kaca
Terang Aroma : bau
menyerupai sari kedelai

Penampakan : Jernih

Botol Kaca Warna : bening dan


Tertutup/Gelap kuning pudar

Aroma : bau
menyerupai sari kedelai

Penampakan : Jernih

Pembahasan:

Berdasarkan pengamatan penyimpanan minyak yang telah dilakukan selama satu minggu
didapatkan hasil seperti yang tertera pada tabel diatas. Penyimpanan yang terjadi pada 1 minggu ini
belum menunjukkan perubahan yang signifikan karena penyimpanan sendiri dilakukan pada kondisi
minyak ditaruh didalam wadah dan tidak ada udara yang masuk sehingga menghambat proses
perusakan dari minyak itu sendiri. Cahaya matahari juga dapat menurunkan kualitas minyak, dan botol
berwarna gelap dapat membantu mengurangi paparan sinar matahari pada minyak. Botol berwarna
cokelat kurang baik untuk menyimpan minyak, karena botol tersebut menyerap cahaya terlalu banyak.
Berdasarkan penelitian hindari penyimpanan minyak dalam wadah plastikkarena seiring waktu, bahan
kimia dalam plastik akan larut dalam minyak sehingga rasa minyak akan berubah.
Daftar Referensi

Dwiputra, D., Jagat, A. N., Wulandari, F. K., Prakarsa, A. S., Puspaningrum, D. A., & Islamiyah, F. (2015).
Minyak Jagung Alternatif Pengganti Minyak yang Sehat. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, V-VI.

Pritasari, Damayanti, D., & Lestari, N. T. (2017 ). GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN . Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.

Thoha, M. Y., S, A. N., & Nursallya. (2008). PENGARUH SUHU, WAKTU DAN KONSENTRASI PELARUT PADA
EKSTRAKSI MINYAK KACANG KEDELAI SEBAGAI PENYEDIA VITAMIN E .

Anonymous. Cara Menyimpan Minyak Goreng. https://id.wikihow.com/Menyimpan-Minyak-Goreng.


Diakses tanggal 28 November 2019

Toni Bani. Minyak Kedelai https://www.academia.edu/2898584/Minyak_Kedelai Diakses tanggal 28


November 2019

Anda mungkin juga menyukai