KONSEP-KONSEP INTERPRETASI MUSIK

Erie Setiawan

CERAMAH TERBATAS UNTUK ANGGOTA GADJAH MADA CHAMBER ORCHESTRA (GMCO) YOGYAKARTA.
GELANGGANG MAHASISWA, 12 FEBRUARI 2016.
Pengertian Umum (Non-Teknis)
the process of a performer deciding how to
perform music that has been previously composed
(Nicolai Sfetcu, The Music Sound, 2015)

Pengertian Khusus (Teknis)

(1) Penafsiran secara umum atas melodi, ritme,
harmoni, dan forma; (2) memberi tanggapan atau
balasan dalam suatu kesatuan musikal menurut
bagian dengan bagian (Yapi Tambayong,
Ensiklopedi Musik Jilid I, 1992)
 “INTERPRETASI” HANYA MEMUNGKINKAN
TERJADI KETIKA ADA KARYA YANG SUDAH
“LEBIH DULU JADI”, KEMUDIAN ITU DIMAINKAN
(PROSES PASCA-KARYA)--BERBEDA DENGAN
“IMPROVISASI” ATAU “KOMPOSISI”

JADI RUNTUTANNYA ADALAH:

1. PROSES PENCIPTAAN MUSIK

2. KARYA MUSIK
3. MEMBACA-MEMAINKAN KARYA MUSIK
4. MENGANALISA (OPSIONAL)
5. MENGINTERPRETASI
6. MEMPERTUNJUKKAN/MEREKAM
7. RE-INTERPRETASI (OPTIONAL)
Tentu saja kita perlu mengusut
untuk membuktikan lebih jauh,
mengapa suatu karya musik perlu
diinterpretasikan/ditafsirkan?
APAKAH.....

untuk menuruti kehendak si pengarang?

menciptakan kepuasan tertentu bagi yang

memainkan karya?

meraih perhatian audiens?

meningkatkan ketrampilan teknis dan non-teknis

bagi pemain?

memperkuat nilai keindahan sebuah karya musik?

atau apa?
‘If you love music to the extent of dedicating your life to
her service, music takes it for granted that you will not
contract a marriage of convenience with her from petty
motives. You ought to devote to her all your enthusiasm
and all the resources of your love, without respite. (...)
You will then have become an interpreter, not merely a
performer.’
Jeanne Thieffry and Robert Jaques (trans.), Alfred Cortot’s Studies in Musical Interpretation,
London: Harrap 1937, p. 16

NOT ONLY PERFORMER (MUSICIAN), WE NEED INTEPRETER

3 X 2 tahapan penting
dalam interpretasi musik
A. PENGUASAAN TEKNIS:
1. PEMAHAMAN NOTASI MUSIK (ATAU AURAL)
2. TEKNIK MEMAINKAN INSTRUMEN
3. PEMAHAMAN DASAR ANALISIS MUSIK (ELEMEN)

B. PENGUASAAN NON-TEKNIS:
1. WAWASAN SEJARAH/KONTEKS MUSIKAL
2. KEMAMPUAN PENDENGARAN YANG BAIK
3. KOMUNIKASI MUSIKAL (STRUKTURAL DAN EMOSIONAL)
“ADANYA GURU/TUTOR LANGSUNG SANGAT PENTING
BAGI PEMAIN UNTUK MEMBERI PENGARAHAN DEMI MENINGKATKAN
KEMAMPUAN INTERPRETASI. MENURUT TOBIAS MATTHAY (1912),
INTERPRETASI MERUPAKAN GABUNGAN ANTARA
KUALITAS PENGAJAR(AN) DAN KEMAMPUAN INDIVIDU PEMAIN DALAM
MENYERAP DAN MENGAPLIKASIKANNYA.”

TIDAK MENEMUKAN PEMBIMBING YANG TEPAT

BISA MENJADI MASALAH YANG SERIUS BAGI PEMAIN MUSIK
SEJAUH APA PARAMETER/BATASAN-BATASAN
DALAM INTERPRETASI?
 SARAN-SARAN BACAAN:

1. DOLMETSCH, ARNOLD. THE INTERPRETATION OF THE MUSIC OF THE XVII AND XVIII
CENTURIES. 2005. (REVISED)

2. MATTHAY, TOBIAS. MUSICAL INTERPRETATION: ITS LAWS, PRINCIPLES AND THEIR

APPLICATION IN TEACHING AND PERFORMING. BOSTON MUSIC COMPANY. 1913.

3. BRACKETT, DAVID. INTERPRETING POPULAR MUSIC. CAMBRIDGE UNIVERSITY PRESS. 1995.

4. DART, THURSTON. THE INTERPRETATION OF MUSIC. LONDON: HUTCHINSON. 1954.

5. Marcus, Gary. MUSICALITY: INSTINC OR AQCUIRED SKILL? Dalam jurnal Topics in Cognitive Science
(TOPICS). Departement Psychology, New York University. 2012
 SUPAYA LEBIH JELAS LAGI
KITA AKAN KE CONTOH-CONTOH MUSIKNYA:
 Karya Studi Kasus
“ASTURIAS” (ALBENIZ) UNTUK GITAR VERSI: MENGINTERPRETASIKAN KARYA
1 SEGOVIA, JOHN WILLIAMS, DAN ANA VIDOVIC TRANSKRIPSI

KESAKSIAN PEMAIN LONDON SYMPHONY

ORCHESTRA ATAS “THE RITE OF
SPRINGS” (STRAVINSKY), SEKALIGUS KESAKSIAN
2 KONDUKTOR LEONARD BERNSTEIN DALAM
REHEARSAL DENGAN SCHLESWIG-HOLSTEIN
ORCHESTRA-JERMAN
PEMAHAMAN ATAS SATU ELEMEN
(RITME) YG MENJADI FOKUS DARI
KARYA

“SONATA FOR CELLO SOLO OP.8” (KODALY) VERSI: PEMAHAMAN KONTEKS KULTUR (IDE
3 JANOS STARKER DAN JAKOB KORANYI MUSIKAL = FOLKOR HONGARIA)

PEMAHAMAN ATAS TEKSTUR ATAU

“FAMA” TEATER AURAL 8 GERAKAN (BEAT FURRER)
4 --TALEA ENSEMBLE
KOMPLEKSITAS KARYA MUSIK
KONTEMPORER

PANDANGAN SUSAN MCCLARY TENTANG KONSEP-

5 KONSEP INTERPRETASI
 BEBERAPA HIPOTESIS SEBELUM DISKUSI

1. KEBERHASILAN INTERPRETASI SANGAT DITENTUKAN OLEH

KOLABORASI LENGKAP ANTARA KETRAMPILAN MOTORIK, PSIKOLOGIS
(TERMASUK AFEKSI, PIKIRAN/MENTAL), DAN ORIENTASI TUTOR
MAUPUN INDIVIDU PEMAIN.

2. KEGAGALAN DALAM MENGINTERPRETASIKAN KARYA MUSIK

DISEBABKAN KARENA KETIDAK-SIAPAN PEMAIN DALAM SELURUH
ASPEK PERSIAPANNYA.

3. TIDAK ADA KARYA YANG BERHASIL DIMAINKAN SEMPURNA TANPA

ADANYA PROSES RE-INTERPRETASI SECARA TERUS-MENERUS.
TERIMAKASIH