Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

..................................

KEPEDULIAN TERHADAP
SESAMA

Dosen Pembimbing
.............................................

Oleh:
TUTI NURHAYATI
NIM. 2015P20015

PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BATIK SURAKARTA
2016
DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................... i

Daftar ISI ........................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 3

C. Tujuan ........................................................................................ 3

BAB II KEPEDULIAN SOSIAL.................................................................... 4

A. Memperhatikan kesusuhan orang lain ........................................ 4

B. Meringankan penderitaan orang lain .......................................... 6

BAB III PENUTUP .......................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk dapat memahami pentingnya peningkatan kepedulian sosial dalam

kehidupan bermasyarakat, secara sistematis terlebih dahulu perlu memahami

permasalahan dan urgensinya. Selanjutnya memahami pengertian kepedulian

sosial, dimensi sosia kemasyarakatan dan bagaimana prakteknya dalam

berbagai kehidupan bermasyarakat. Manusia pada dasarnya merupakan

makhluk sosial, Artinya hidup menyendiri, tetapi sebagian besar hidupnya

saling ketergantungan, yangpada gilirannya tercapainya kondisi keseimbangan

relative. Kondisi nyata dalam kehidupan manusia yaitu ada yang kaya –

miskin, kuat – lemah, besar – kecil, dan lain-lain.

Kita terbang lima belas abad kebelakang. Di suatu tempat terlihat

Rasulullah saw berkumpul bersama para sahabatnya yang kebanyakan orang

miskin. Sekedar menyebut beberapa nama sahabat yang hampir semuanya

bekas budak, yaitu Salman al-Farisi, Ammar bin Yasir, Bilal, Suhayb Khabab

bin Al-Arat. Pakaian mereka lusuh, berupa jubah bulu yang kasar. Tetapi

mereka adalah sahabat senior Nabi, para perintis perjuangan Islam.

Serombongan bangsawan yang baru masuk islam datang ke majelis Nabi.

Ketika melihat orang-orang di sekitar Nabi, mereka mencibir dan menunjukkan

kebenciannya. Mereka berkata kepada Nabi, "Kami mengusulkan kepada Anda

1
agar Anda menyediakan majelis khusus bagi kami. Orang-orang Arab akan

mengenal kemuliaan kita. Para utusan dari berbagai kabilah arab akan datang

menemuimu. Kami malu kalau mereka melihat kami duduk dengan budak-

budak ini. Apabila kami datang menemui Anda, jauhkanlah mereka dari kami.

Apabila urusan kami sudah selesai, bolehlah anda duduk bersama mereka

sesuka Anda. "Uyainah bin Hishn menegaskan lagi, "Bau Salman al-Farisi

mengangguku (Ia menyindir bau jubah bulu yang dipakai sahabat nabi yang

miskin). Buatlah majelis khusus bagi kami sehingga kami tidak berkumpul

bersama mereka. Buat juga majelis bagi mereka sehingga mereka tidak

berkumpul bersama kami."

Tiba-tiba turunlah malaikat jibril menyampaikan surat al-An'am [6] ayat

52:

"Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di


pagi hari dan di petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaan-Nya.
Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka.
Begitu pula mereka tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap
perbuatanmu,yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka, sehingga
kamu termasukorang-orang yang zalim."

Sejak itu, apabila kaum fukara ini berkumpul bersama Nabi, beliau tidak

meninggalkan tempat sebelum orang-orang miskin itu pergi. Apabila beliau

masuk ke majelis, beliau memilih duduk dalam kelompok mereka.Seringkali

beliau berkata, "Alhamdulillah, terpuji Allah yang menjadikan di antara

umatku kelompok yang aku diperintahkan bersabar bersama mereka. Bersama

kalianlah hidup dan matiku. Gembirakanlah kaum fukara muslim dengan

cahaya paripurna pada hari kiamat. Mereka mendahului masuk surga sebelum

2
orang-orang kaya setengah hari, yang ukurannya 500 tahun. Mereka

bersenang-senang di surga sementara orang-orang kaya tengah diperiksa

amalnya."

B. Rumusan Permasalahan

Rumusan permasalahan dalam makalah ini adalah:

1. Seberapa penting kepedulian sosial kita terhadap lingkungan?

2. Bagaimanapenerapan kepedulian sosial dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan

Tujuan penulisan ini adalah :

1. Mengerti akan pentingnya kepedulian sosial

2. Penerapan kehidupan sosial dalam kehidupan sehari-hari

3
BAB II

KEPEDULIAN SOSIAL

A. Memperhatikan Kesusahan Orang Lain

Dalam setiap agama, peduli pada kesusahan orang lain adalah sebuah

kewajiban. Apalagi dalam agama Islam diwajibkan untuk membantu saudara

sesama manusia, sesama makhluk Tuhan, apalagi bila itu adalah umat muslim,

dengan apa pun yang dapat kita lakukan. Karena menurut Islam umat adalah

bagai sebuah bangunan, bila satu bagian rusak atau sakit maka bagian lain akan

goyah.

Perhatikan nasib orang yang lemah :

Yang artinya : Tiadalah kalian di Bantu dan di beri rezeki kecuali oleh
orang-orang yang lemah di antara kalian. “Riwayat Said bin Abi Waqqash”.

Hadis ini mengajarkan agar memperhatikan nasib kaum lemah karena

sesungguhnya kita mendapat bantuan dan rezeki berkat peranan mereka.

Seandainya di dunia ini semua orang menjadi kuat, maka tak dapat kita

bayangkan apa yang terjadi. Dalam hadis lain di sebutkan sekira-kiranya

artinya : Bersedekahlah sebelum dating suatu masa yang pada saat itu seorang

berjalan dengan membawa harta zakatnya untuk diberikan kepada

mustahaqqin, akan tetapi ia tidak dapat menemukannya. Jawaban mereka sama,

yaitu seandainya kamu dating kemarin niscaya kami mau menerimanya.

Bermurah hati, berdermawan dan berinjak dalam kebaikan yang artinya

sebagai berikut :

4
“Allah Ta’ala berfirman dan terhadap apa saja yang kami nafkahkan
aka Allah menggantinya” (Saba’ 34 : 34)

Manfaat yang dapat diambil dari memperhatikan kesusahan orang lain :

1. Memperhatikan kesusahan orang lain memperoleh balasan yang

amat besar.

Dalam hadits Arba'in terdapat hadits yang berbunyi, Dari Abu Hurairah

ra., Nabi Saw bersabda,

"Barangsiapa melepaskan kesusahan hidup seorang mukmin di dunia,


niscaya Allah akan melepaskan kesusahan di hari kiamat darinya.
Barangsiapa memudahkan urusan (mukmin) yang sulit, niscaya Allah
akan memudahkan urusannya di dunia dan di akhirat. ………..Allah akan
senantiasa menolong seorang hamba, selama hamba itu senantiasa
menolong saudaranya." (HR Muslim)

Seseorang baru dapat meringankan atau bahkan melepaskan

kesulitan orang lain, setelah dia memperhatikan kesulitan orang itu.

2. Memperhatikan kesusahan orang lain menyelamatkan orang banyak

Di dalam hadits riwayat Bukhari, Rasulullah bersabda,

"Perumpamaan orang yang menjaga dan menerapkan peraturan


Allah seperti kelompok penempang kapal yang mengundi tempat duduk
mereka. Sebagian mereka mendapat tempat di bagian atas, dan sebagian
yang lain di bagian bawah. Penumpang bagian bawah, jika mereka
membutuhkan air, maka harus berjalan melewati bagian atas kapal.
Maka merekapun berujar, ":Bagaimana jika kami lobangi saja bagian
bawah kapal ini (untuk mendapat air), toh hal itu tidak menyakiti orang
yang berada di bagian atas." Jika kalian biarkan mereka berbuat
menurut keinginan mereka itu, maka binasalah mereka dan seluruh
penumpang kapal itu. Tetapi jika kalian cegah mereka, maka selamatlah
mereka dan seluruh penumpang yang lain."

Kapal tidak akan ditenggelam, tidak akan dilubangi oleh orang

yang berada di bagian bawah kapal, jika orang yang di bagian atas kapal

5
mengetahui kebutuhan orang yang berada di bagian bawah kapal.

Kebutuhan orang yang berada di bagian bawah kapal adalah air.

3. Memperhatikan kesusahan orang lain merupakan langkah awal

menjadi politikus

Rasulullah Saw bersabda,

"Barangsiapa tidak memperhatikan perkara kaum muslimin, maka


dia bukan termasuk bagian dari mereka (kaum muslimin)."

Kita mungkin sama-sama maklum, bila mendengar cerita bahwa

kepala negara berlangganan koran amat banyak. Mengapa? Karena dia

mengetahui kesulitan, kebutuhan dan kesusahan yang dialami rakyatnya.

Mulai dari masalah perumahan, pangan, pakaian, pendidikan, kesehatan,

pekerjaan, keamanan (harta, kehormatan, akal dan nyawa). Orang yang

senantiasa memperhatikan permasalahan rakyat banyak, berpotensi

menjadi seorang politikus.

B. Meringankan penderitaan orang lain

Untuk dapat memahami pentingnya peningkatan kepedulian sosial dalam

kehidupan bermasyarakat, secara sistematis terlebih dahulu perlu memahami

permasalahan dan urgensinya. Selanjutnya memahami pengertian kepedulian

sosial, dimensi sosial kemasyarakatan dan bagaimana prakteknya dalam

berbagai kehidupan bermasyarakat.

Kepedulian sosial merupakan suatu rangkaian ibadah, ini telah

dicontohkan oleh Rasulullah SAW,dalam sabdanya yang diriwayatkan oleh

6
Tabroni dari Anas bin Malik yang Artinya: Budi pekerti yang luhur adalah

termasuk amalan ahli surga.

Selanjutnya kepedulian sosial yang menjadi ibadah itu tidak lepas dari

budi pekerti yang luhur/baik sesuai dengan norma-norma agama, adat istiadat

serta norma-norma yang diatur oleh UUD/Peraturan Pemerintah. Dalam

konteks ini kita harus peka dan proaktif untuk mewujudkan rasa solidaritas kita

dengan membantu saudara-saudara kita yang tertimpa musibah, misalnya

bencana alam di NAD atau kepedulian kita terhadap masyarakat dalam bidang

pendidikan dengan memberikan pengajaran-pengajaran yang bisa bermanfaat

bagi masyarakat luas secara umum dan bagi anak turun kita pada khususnya.

Contoh yang dapat kita ambil dari salah satu sifat manusia dalam

meringankan penderitaan orang lain : Palang Merah Indonesia (PMI) bertujuan

meringankan penderitaan sesama manusia, tanpa membedakan agama, suka,

bangsa, golongan, warna kulit, jenis kelamin , dan bahasa. Melihat tujuan

mulia PMI, maka sosialisasi keberadaan PMI sangat diperlukan, di antaranya

melalui media massa, termasuk Pikiran Rakyat. "PMI Jabar siap siaga

membantu dan meringankan beban penderitaan korban akibat bencana alam

dan lainnya. PMI juga melakukan pengelolaan transfusi darah di setiap

kota/kabupaten,".

Dimensi sosial kemasyarakatan. Pada intinya ada 3 aspek yang perlu

dikembangkan dalam sikap kepedulian sosial horizontal yaitu:

7
1. Aspek Sosial (Ruang waktu)

Dalam menjalani kehidupan sosial, manusia senantiasa dibatasi dan

dipengaruhi adanya ruang dan waktu, ini juga merupakan suatu bukti

nyata keterbatasan manusia yang hakikatnya sebagai makhluk ciptaan.

Berkaitan dengan ruang dan waktu ini, maka kehidupan manusia akan

dikondisikan oleh pluralisme, yaitu adanya keberagaman ruang dalam

kehidupan manusia. Dengan adanya ruang ini, seluruh manusia tidak

mungkin berada dalam dua tempat dalam waktu yang sama, maka peran

alat komunikasi dan transportasi menjadi sangat penting.

2. Aspek Kepedulian

Siapa saja yangmenjadi objek/ sasaran kepedulian kita..?

masyarakat umum tentunya dengan tidak memandang status masyarakat

tersebut. Mestinya kita penuhi hati kita dengan pertanyaan “Apa yang

dapat kita lakukan untuk masyarakat, apa yang dapat kita lakukan Negara

atau Daerah kita?” bukan “apa yang kita dapat dari Negara atau Daerah

kita?”.

Melalui peningkatan kepekaan kepeduliaan horizontal ini,

seseorang memerlukan kemampuan kepekaan sosial, kapan dan dimana

kita harus melakukan action. Kemudian kepekaan, kejadian dan

kecepatan untuk memperoleh informasi tentang adanya suatu hal yang

memerlukan bantuan kita.

Melalui peningkatan kepekaan kepedulian sosial ini, dihatapkan

kesenjangan sosial atau jarak sosial dapat dipersempit, dan kita dapat

8
memberikan kontribusi dalam bentuk upaya perawatan dan peningkatan

modal sosial (social capital) bangsa Indonesia dalam langka menuju

kenyamanan dan ketentaraman kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara

9
BAB III

PENUTUP

Melakukan kegiatan sosial adalah hal yang positif. Memberi sumbangan

kepada korban bencana gempa misalnya, akan membantu meringankan penderitaan

korban, dan tentunya itu adalah hal yang baik. Tetapi kegiatan sosial jika

dipublikasikan juga memberikan efek lain. Disadari atau tidak, diinginkan atau tidak,

dilakukan secara ikhlas maupun tidak, kegiatan sosial akan meningkatkan citra di

mata masyarakat. Dengan melihat sebuah kegiatan sosial, masyarakat cenderung

untuk menilai kegiatan lain dari entitas yang melakukannya hanya dari aksi kegiatan

sosial tersebut. Perintah Alquran menyangkut distribusi harta di antaranya adalah

mengeluarkan zakat. Firman-Nya dalam Qs. al-Tawbah, 9 yang artinya :

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka…”

10
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Rasyid Ridla, Tafsir al-Quran al-Hakîm (Tafsir al-Manar), Dar al-
Ma’rifah li al-Thiba’ah wa al-Nasyr: Beirut, cet. II, vol. XI, h. 23-24.

Syarah muctarul Alhadits oleh Sayyid Ahmad – Al – Hasyimi

11

Anda mungkin juga menyukai