Baithesda
Outline
• Latar belakang
• Definisi Preconception
• Preconception risk factors in perspective
• Current strategies for preconception nutrition intervention
Introduction
1. Perspektif biologi
• Periode kritis pada rentang beberapa minggu sekitar
konsepsi yg meliputi pematangan gametes, fertilisasi, dan
perkembangan embrio
• Sangat sensitive terhadap factor lingkungan, misalkan
ketersediaan macro- and micronutrients atau paparan rokok,
alcohol, obat2an atau zat2 beracun lainnya
2. Terkait tindakan individu
• Masa prekonsepsi dimulai ketika
perempuan atau pasangan mengambil
keputusan untuk memiliki anak, namun
waktu konsepsi tidak diketahui
• Masa prekonsepsi dapat waktu yang
dibutuhkan oleh individu/pasangan
untuk mencapai kesehatan yang
diinginkan sebagai persiapan untuk
kehamilan
3. Perspektif kesehatan masyarakat
Masa prekonsepsi merupakan fase sensitive pada siklus kehidupan
manusia, contohnya, perilaku di usia remaja seperti pola makan,
latihan, kegemukan, merokok dan minum alcohol, biasanya terjadi
sebelum kehamilan
Preconception risk factors in perspective
Komposisi tubuh dan gizi WUS
BMI
• Baik BB kurang maupun lebih berhubungan dengan risiko utama kesehatan
ibu dan anak
• Secara global, angka kejadian BB kurang/underweight pada wanita (BMI
<18.5 kg/m2) turun dari 15% menjadi 10%;
• Negara2 di Asia Selatan tertinggi angka wanita dg BB kurang/underweight
dg perkiraan 24% di tahun2014
• Di saat angka underweight mengalami penurunan, angka kejadian obesitas
(BMI ≥30 kg/m2) pada wanita secara global justru meningkathas dari 6%
menjadi 15%
NCD Risk Factor Collaboration (2016)
• Di banyak HIC and LMIC, lebih dari 50% wanita akan mengalami kelebihan
BB/overweight atau obese ketika hamil [Ng et al, 2013; Poston et al, 2016)].
• Dampak obesitas pada WUS →ketidakmampuan untuk hamil sampai
pada terjadinya komplikasi kehamilan (pre-eclampsia, gestational
diabetes) and delivery (macrosomia), congenital anomalies, stillbirth,
BBLR, ASI kurang dan bahkan kematian [Gesink, Maclehose, & Longnecker, 2007;
Marchi et al, 2015; Poston et al, 2016; Turcsin et al, 2014].
• Secara global juga terjadi peningkatan obesitas pada laki2, dari 3%
menjadi 11% antara 1975 dan 2014; paternal obesity memiliki
hubungan yg erat dengan terganggunya fertilitas dengan
mempengaruhi kualitas dan kuantitas sperma [Kort et al, 2006], dan
berhunungan dengan peningkatan risiko penyakit kronik pada
generasi selanjutnya [Kaati, Bvgren & Edvinsson, 2002].
• Orangtua obesitas akan berdampak pada risiko obesitas pada
generasi [Godfrey, 2017]
Manfaat penurnan BB pada masa prekonsepsi pada kehamilan
• Penurunan BB sebanyak 10% sangat berarti pada penurunan risiko
pre-eclampsia, gestational diabetes, preterm delivery, macrosomia,
dan stillbirth [Schummers, et al, 2015].
• Perempuan yg telah melakukan prosedur bedah bariatric paling
kurang dua tahun sebelum konsepsi memiliki risiko yang rendah
terhadap gestational diabetes, hypertensive disorders and large-for-
gestational age neonates dibandingkan dengan wanita dg BMI yg
sama yg tdk melakukan prosedur bedah bariatric [Galazis et al, 2014;
Johansson et al, 2015, Tobias et al, 2011]
Manfaat penurnan BB pada masa prekonsepsi pada kehamilan
(Con’t)
• Tingkat aktivitas fisik yg tinggi di masa prekonsepsi
berhubungan erat dengan rendahnya risiko terhadap
gestational [Tobias et al, 2011] dan pre-eclampsia [Aune et
al, 2014].
• Jalan cepat selama 4 jam/lebih dalam seminggu sebelum
hamil juga berhubungan dengan rendahnya risiko terhadap
gestational diabetes [Zhang et al, 2006].
Nutrisi Prekonsepsi dan Faktor risiko gaya hidup/lifestyle
• Konsekuensi dari ibu kurang meliputi terhambatnya perkembangan fetal,
stunting, wasting, kekurangan vitamin A dan atau zinc, bersama dengan tdk
optimalnya ASI, diperkirakan mengakibatkan 3.1 juta kematian anak/tahun,
atau 45% dari total kematian anak pada 2011 [Black et al, 2013].
• Hasil review mendapati bahwa meskipun terjadi penurunan kejadian BB
rendah/underweight, namun disimpulkan adanya kurang gizi/undernutrition
pada remaja putri dan WUS di LMICs meliputi iron, vitamin A, iodine, zinc,
and calcium yang seharusnya bisa dicegah [Caulfield & Arlington, 2015 ].
• Jenis diet pada HICs, lebih tinggi masukan daging merah (red meat), olahan
kacang2an (refined grains), refined sugars, dan susu tinggi lemak, dan juga
kurangnya masukan beberapa nutrisi penting seperti magnesium, iodine,
calcium and vitamin D [Bath et al, 2013; Cordain et al, 2005].
• Banyak WUS tidak mempersiapkan nutrisi sebelum kehamilan, pada
perempuan usia 18-25 years didapati 77% rendah masukan iodine
dan 96% rendah iron dan folate yang sangat direkomendasikan untuk
kehamilan (Stephenson et al, 2018
• Wanita yg diberikan suplemen Folic acid tiga bulan sebelum
kehamilan berhubungan secara signifikan dengan rendahnya risiko
terhadap BBLR, miscarriage, stillbirth, kematian bayi dibandingkan
dengan wanita yang tdk mengkonsumsi folic acid sebelum
kehamilan(He et al, 2016), menurunkan kejadian neural tube defects
(Mastroiacovo & Leoncini, 2011
Spina bifida Anencephaly
• 9 dari 10 perempuan berusia 18-25 tahun di UK dan Australia,
dilaporkan mengkonsumsi kurang dari lima buah dan porsi sayuran
setiap hari (Stephenson et al , 2018)
• Pola makanan lebih dr 3 tahun sebelum kehamilan, tinggi masukan
buah, sayuran, kacang2an, dan ikan, dan rendah masukan daging
merah dan olahannya, menurnkan risiko gestational diabetes [Bao et al,
2014; Schoenaker et al,2015; Tobias et al, 2012; Zhang et al 2006]
Smoking, alcohol and caffeine
• Dampak merokok: pregnancy loss, intrauterine growth restriction dan
BBLR [Reeves & Bernstein, 2008; US CDC, 201452, 53].
• Reducing smoking before conception improves these outcomes and in
preterm births (Been et al, 2014)
• Maternal alcohol consumption can result in a range of fetal alcohol
spectrum disorders resulting in physical, behavioral and learning
difficulties [British Medical Association, 2007]
• Caffeine consumption during pregnancy has been associated with a
reduction in birth weight of a similar size to that caused by alcohol,
and a significant trend for greater reduction in birth weight with
higher caffeine intake [Care study, 2008]. This relationship was consistent
across all three trimesters, suggesting that cutting back on caffeine
before conception could be beneficial.
Current strategies for preconception nutrition
intervention
supplementation/
Incentives Behavior change
fortification
Supplementation and food fortification
• Indonesia (summary)
Cash transfers/incentives
• All risk factors for poor birth and nutritional outcomes, preconception
cash transfers may be useful (Rawling & Rubio, 2005; Ruel & Alderman, 2013)
Behavior change interventions