Anda di halaman 1dari 28

1

PENGANTAR PRAKTIKUM

Dental Material adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang bahan-bahan


yang digunakan di dalam perawatan kedokteran gigi, sifat-sifatnya, cara
menyiapkannya maupun cara memanipulasi bahan tersebut jika memang bahan
tersebut membutuhkan pengadukan.
Terdapat banyak bahan-bahan yang digunakan dalam perawatan
kedokteran gigi tergantung jenis tindakan apa yang akan dikerjakan, yang akan
menjadi fokus praktikum dalam pedoman ini adalah bahan yang digunakan
dalam perawatan pencabutan, penambalan, endodontik dan prosthodontik.
Bahan-bahan tersebut diklasifikasikan lagi dalam beberapa jenis yang berbeda.
Kritik dan saran sangat diperlukan untuk perbaikan penuntun ini.
Akhirnya semoga dengan penuntun ini dapat memberi manfaat dalam
kelancaran praktikum mata kuliah dental material sehingga dapat menyiapkan
mahasiswa sebagai calon tenaga kesehatan gigi dengan kehandalan dalam
mengelola bahan kedokteran gigi sebagai keterampilan dalam salah satu
kompetensi yaitu sebagai dental assitant.

Kendari, April 2018

Tim Penyusun
2

PRAKTIKUM I
BAHAN BAHAN EXODONTIA

Tujuan : Mahasiswa mampu mengenali dan menyiapkan bahan


bahan yang digunakan dalam tindakan pencabutan gigi.

1. Cotton pellet
a. Kegunaan :
digunakan bersama betadine untuk mendesinfeksi area mukosa yang
akan diinjeksi oleh alat suntik
b. Cara menyiapkan :
- Sediakan : pinset & betadine
- Jepit sebuah cotton pellet dengan pinset
- Beri 1 / 2 tetes betadine pada cotton pellet

2. Tampon
a. Kegunaan :
digunakan bersama betadine sebagai bahan desinfektan pasca gigi
dicabut
b. Cara menyiapkan :
- Sediakan : pinset & betadine
- Jepit sebuah Tampon dengan pinset
- Beri 1 / 2 tetes betadine pada tampon

3. Bahan desinfektan ; Betadine / Povidone Iodine


Kegunaan :
a. digunakan bersama cotton pellet : untuk mendesinfeksi area
mukosa yang akan dianastesi
Cara menyiapkan :
3

- sediakan : pinset & cotton pellet


- Jepit sebuah cotton pellet dengan pinset
- Beri 1 / 2 tetes betadine pada cotton pellet

b. digunakan bersama tampon : sebagai densinfektan pada luka


setelah gigi dicabut
Cara menyiapkan :
- sediakan : pinset & tampon
- Jepit sebuah tampon dengan pinset
- Beri 1 / 2 tetes betadine pada tampon

4. Chlor etil
a. Kegunaan :
Untuk bahan anastesi topikal dengan tekhnik spray (semprot)
b. Cara menyiapkan :
- Sediakan : kapas secukupnya, pinset & nier bekken
- Tunggu instruksi Operator
- Gulung kapas secukupnya sesuaikan dengan ukuran area gusi yang
akan dianastesi.
- Jepit kapas dengan pinset kemudian semprotkan chlor ethyl
secukupnya di atas nier bekken (jangan dihadapan wajah pasien)

5. Topikal gel anastesi


a. Kegunaan :
Untuk bahan anastesi topikal dengan tekhnik ointment (oles)
b. Cara menyiapkan :
- Sediakan : pinset & cotton pellet
- Tunggu Instruksi Operator
- Jepit sebuah cotton pellet dengan pinset.
- ulas secukupnya Bahan anastesi gel di pada cotton pellet.
4

6. Bahan anastesikum untuk Spoit : lidocain


a. Kegunaan :
sebagai bahan anastesi pada teknik anastesi
b. Cara menyiapkan :
- Sediakan : spoit
- Goyangkan ampul untuk menurukan cairan pada bagian atasnya
- Buka ampul dengan mematahkan ampul pada leher (sesuai tanda)
- Hisap isi cairan ampul sampai habis dengan menggunakan spoit
- Lakukan tes syringe untuk mengeluarkan gelembung udara yang
ikut masuk pada spoit saat menghisap

7. Bahan anastesikum untuk cito ject/oral ject : cartridge


(kandungan lidocain & ephinephrine/adrenaline)
a. Kegunaan :
sebagai bahan anastesi pada teknik intraligament
b. Cara menyiapkan :
- Sediakan : cito/oral ject & carpulle nya
- Buka kemasan cartridge
- masukan cartridge pada cito/oral ject dengan tepat
- lakukan tes syringe untuk memastikan bahwa cartridge telah
terpasang dengan baik dan siap digunakan
5

PRAKTIKUM II
BAHAN BAHAN KONSERVASI

Tujuan : Mahasiswa mampu mengenali dan menyiapkan bahan


bahan yang digunakan dalam tindakan penambalan.

1. Cavit / dentorid
a. Kegunaan :
Sebagai bahan tambalan sementara pada jenis perawatan yang
dilakukan dokter gigi
b. Cara menyiapkan
- Sediakan : Plastis Filling instrumen
- Tunggu Instruksi Dokter Gigi
- Ambil secukupnya bahan cavit (sesuaikan besar lubang gigi)
menggunakan plastis filling instrumen
- Bentuk bahan serupa kerucut atau bulat menggunakan jari

2. Zinc Phosphat Cement (semen)


Terdiri atas : cement liquid & cement powder
Kegunaan :
a. Sebagai bahan tambalan sementara pada jenis perawatan yang
dilakukan dokter gigi
Cara menyiapkan :
1) Pada salah satu bagian glass plate taruh 1 tetes atau lebih liquid,
pada ujung yang lain taruh powder cement yang dibagi beberapa
bagian (sesuaikan besarnya lubang)
6

2) Satu bagian powder diaduk dengan liquid hingga homogen


kemudian ditambah dengan bagian bubuk lainnya dan seterusnya
hingga didapat konsistensi seperti yang kita inginkan
3) Bubuk dan cairan diaduk dengan gerakan memutar dan daerah
pengadukan harus seluas mungkin agar panas yang terjadi karena
reaksi kimia dapat dibebaskan
4) Bubuk tidak boleh dicampur sekaligus dengan cairan, karena dapat
mempercepat waktu pengerasan, dan akan terjadi banyak panas.
Hal ini akan merusak pulpa gigi
5) Konsistensi yang baik yaitu sedikit kental, kemudian kumpulkan di
tepi glass plate untuk disatukan.
6) Pindahkan hasil adukan dari cement spatel ke plastis filling
instrumen.

b. Sebagai bahan base pada penambalan klas-I dengan bahan tambalan


permanen amalgam
Cara menyiapkan :
1) Sediakan : Cement spatel, Glass Plate, Sonde
2) Tunggu instruksi operator
3) Pada salah satu bagian glass plate taruh 1 tetes tetes liquid, pada
ujung yang lain taruh powder cement yang dibagi 2 bagian kecil
(sesuaikan besarnya dasar cavitas, umumnya penggunaan cement
sebagai base hanya dibutuhkan sedikit sekali liquid & powder
cement)
4) Proses pengadukan & hasil adukan sama dengan proses
pengadukan cemen sebagai tambalan sementara
5) Pindahkan hasil adukan dari cement spatel ke ujung sonde secara
rapi.
7

3. Silikat / Glass Ionomer


Terdiri atas : liquid & powder
a. Kegunaan :
Sebagai bahan tambalan permanen yang digunakan sesuai indikasi
penambalannya
b. Cara menyiapkan :
1) Sediakan : Agate Spatel, Papper Pad & Plastis Filling Instrumen
2) Tunggu Instruksi Operator
3) Satu sendok bubuk diletakkan pada papper pad, lalu dibagi
menjadi 2 bagian yang sama, kemudian letakkan satu tetes liquid
disebelah bubuk itu (sesuaikan besarnya ukuran lubang gigi)
4) Cara mengeluarkan liquid dari botol nya : pengan botol liquid
sebentar dalam keadaan horizontal untuk mengeluarkan udara dari
bagian ujungnya, kemudian posisikan secara vertical sehingga satu
tetes liquid keluar pada papper pad. Bila perlu botol ditekan
sedikit.
5) Cara pengadukan : mula-mula cairan disebarkan dengan agate
spatel pada suatu permukaan sebesar ±1,5 cm². pengadukan
dimulai dengan mencampur setengah dari bubuk dengan cairan
yang menggunakan agate
6) Bubuk & cairan dicampur dengan gerakan menggulung sehingga
partikel-partikel bubuk secara perlahan-lahan terbasahi tanpa
tersebar.
7) Bila seluruh bubuk telah basah, bagian yang kedua dicampur dalam
adukan tersebut sekarang diaduk kuat sambil mejaga agar
adukannya tetap berupa satu kesatuan massa.
8

8) Pengadukan harus selesai dalam 20-30 detik, hasil adukan yang


baik harus licin seperti permen karet. Dan ambil menggunakan
agate spatel
9) Pindahkan hasil adukan dari agate spatel ke plastis filling
instrumen.

4. Amalgam
Terdiri atas : Mercury (Hg) sebagai liquid & Alloy sebagai powder
a. Kegunaan :
Sebagai bahan tambalan permanen yang digunakan sesuai indikasi
penambalannya

b. Cara menyiapkan :
1) Sediakan : Mortar, Pastle, Kassa/hass, Amalgam Pistol
2) Tunggu Instruksi Operator
3) Tuangkan Hg dan Alloy pada mortar dengan perbandingan ±1,5:1
4) pengadukan (Triturasi) dilaksanakan secara manual yakni dengan
mortar dan pastle (Palm grasp)
5) Lakukan gerakan mengaduk dengan memutar, awalnya dengan
putaran pelan kemudian cepat.
6) Ciri-ciri campuran yang homogen (adukan sebelum diperas) :
massa mengkilap, sudah lepas dari dinding mortar dan bila ditekan
dengan jari bekasnya tidak hilang
7) Setelah itu lakukan mulling (yaitu campuran amalgam diletakkan
ke dalam sepotong kain / kasa, kemudian diperas) hal ini dilakukan
untuk membuang kelebihan Hg (mercury) atau disebut squizing
8) Ciri-ciri campuran yang baik setelah diperas : massa campuran
tidak berserakan (menyatu)
9) Ambil menggunakan amalgam pistol
9

5. Resin Composite
Terdiri atas : Etsa, Bonding, tube Composite sesuai warna gigi
a. Kegunaan :
Sebagai bahan tambalan permanen yang digunakan sesuai indikasinya
penambalannya
b. Cara menyiapkan :
1) Sediakan : 2 kuas kecil/Microbrush, saliva ejector
2) Tunggu Instruksi Dokter Gigi
3) Beri 1 tetes Etsa pada microbrush
4) Sediakan & operasikan saliva ejector untuk menyerap cairan
semprotan Dokter Gigi
5) Beri 1 tetes bonding pada microbrush
6) Sediakan & operasikan saliva ejector untuk menyerap cairan
semprotan Dokter Gigi
7) Buka penutup tube komposit kemudian putar pendorong tube
untuk mendorong isi composite sampai kelihatan (jangan sampai
keluar tube).
8) Tutup lagi tube jika sudah dipakai
9) Lakukan hal yang sama (no. 7 & no 8) secara berulang jika Dokter
gigi menginstruksikan masih memerlukan tambahan composite.
10

PRAKTIKUM IIII
BAHAN BAHAN PERAWATAN ENDODONTIK

Tujuan : Mahasiswa mampu mengenali dan menyiapkan bahan


bahan yang digunakan dalam tindakan Perawatan Saluran
Akar.

1. Zinc Oxide Eugenol (Fletcher)


Terdiri atas : Eugenol sebagai liquid & Fletcher sebagai powder
a. Kegunaan :
Sebagai bahan tambalan sementara dan terapi paliatif (mengurangi
rasa sakit) sekaligus merangsang pembentukan dentin sekunder pada
perawatan kaping pulpa da pulpotomi yang dilakukan oleh Dokter Gigi
b. Cara menyiapkan :
- Sediakan : Cement Spatel, Glass Plate & Plastis Filling Instrumen
- Tunggu Instruksi Operator
- Pada salah satu bagian glass plate taruh 1 tetes atau lebih liquid,
pada ujung yang lain taruh powder yang dibagi beberapa bagian
(sesuaikan besarnya lubang)
- Satu bagian powder diaduk dengan liquid hingga homogen
kemudian ditambah dengan bagian bubuk lainnya dan seterusnya
hingga didapat konsistensi seperti yang kita inginkan
- Bubuk dan cairan diaduk dengan gerakan memutar kecil
11

- Konsistensi yang baik yaitu seperti pasta, kemudian kumpulkan di


tepi glass plate untuk disatukan.
- Pindahkan hasil adukan dari cement spatel ke plastis filling
instrumen.

2. Kalsium Hidrokside = Ca(OH)2


Terdiri atas : 2 pasta yaitu dycal & Hydcal
a. Kegunaan :
Untuk merangsang pembentukan dentin sekunder pada perawatan
kaping pulpa dan pulpotomi yang dilakukan oleh Dokter Gigi
b. Cara menyiapkan :
- Sediakan : Cement Spatel, Glass Plate
- Tunggu Instruksi Operator
- Pada salah satu bagian glass plate taruh masing masing 1 pasta
(sebesar biji jagung)
- Campur kedua pasta tersebut menggunakan cement spatel sampai
homogen pada glass plate
- Pindahkan hasil adukan dari cement spatel ke plastis filling
instrumen.

3. Arsen (devitalisator)
a. Kegunaan :
Dapat mematikan jaringan pulpa secara cepat serta mengurangi
penyakit radang pada syaraf gigi dengan mematikan bakteri yang
menginfeksi gigi pada perawatan Endodontik yang dilakukan oleh
Dokter Gigi
b. Cara menyiapkan :
- Sediakan : cotton pellet kecil, excavator, pinset, Dappen glass /
dappen disc
12

- Tunggu Instruksi Dokter Gigi


- Ambil kapas kecil secukupnya (sesuaikan ukuran lubang gigi)
- Ambilah sedikit arsen dengan excavator
- bungkus arsen tersebut kedalam cotton pellet (kapas harus tipis)
menyerupai bola kecil
- Letakkan pada dappen glass / dappen disc yang bersih

4. Rockles
a. Kegunaan :
Sedatif dan Antiseptic antar kunjungan saat perawatan saluran akar
b. Cara menyiapkan :
- Sediakan : cotton pellet kecil, pinset, Dappen glass / dappen disc
- Tunggu Instruksi Dokter Gigi
- Ambil cotton pellet kecil secukupnya (sesuaikan ukuran lubang
gigi)
- Beri satu tetes bahan Rockles pada cotton pellet
- Letakkan pada dappen glass / dappen disc yang bersih

5. Pulperyl
a. Kegunaan :
Sedatif dan Antiseptic antar kunjungan saat perawatan saluran akar
b. Cara menyiapkan :
- Sediakan : cotton pellet kecil, pinset, Dappen glass / dappen disc
- Tunggu Instruksi Dokter Gigi
- Ambil cotton pellet kecil secukupnya (sesuaikan ukuran lubang
gigi)
- Beri satu tetes bahan pulperyl pada cotton pellet
- Letakkan pada dappen glass / dappen disc yang bersih

6. Cresophene
13

a. Kegunaan :
Sedatif dan Antiseptic antar kunjungan saat perawatan saluran
b. Cara menyiapkan :
- Sediakan : cotton pellet kecil, pinset, Dappen glass / dappen disc
- Tunggu Instruksi Dokter Gigi
- Ambil cotton pellet kecil secukupnya (sesuaikan ukuran lubang
gigi)
- Beri satu tetes bahan Cresophene pada cotton pellet
- Letakkan pada dappen glass / dappen disc yang bersih

7. ChKM (Chlorphenol kamfer menthol)


a. Kegunaan :
Sedatif dan Antiseptic antar kunjungan saat perawatan saluran
b. Cara menyiapkan :
- Sediakan : cotton pellet kecil, pinset, Dappen glass / dappen disc
- Tunggu Instruksi Dokter Gigi
- Ambil cotton pellet kecil secukupnya (sesuaikan ukuran lubang
gigi)
- Beri satu tetes bahan ChKM pada cotton pellet
- Letakkan pada dappen glass / dappen disc yang bersih

8. TKF (Trichloroformaldehide)
a. Kegunaan :
Sedatif dan Antiseptic antar kunjungan saat perawatan saluran
b. Cara menyiapkan :
- Sediakan : cotton pellet kecil, pinset, Dappen glass / dappen disc
- Tunggu Instruksi Dokter Gigi
- Ambil cotton pellet kecil secukupnya (sesuaikan ukuran lubang
gigi)
- Beri satu tetes bahan TKF pada cotton pellet
14

- Letakkan pada dappen glass / dappen disc yang bersih

9. Cresatin
a. Kegunaan :
Sedatif dan Antiseptic antar kunjungan saat perawatan saluran
a. Cara menyiapkan :
- Sediakan : cotton pellet kecil, pinset, Dappen glass / dappen disc
- Tunggu Instruksi Dokter Gigi
- Ambil cotton pellet kecil secukupnya (sesuaikan ukuran lubang
gigi)
- Beri satu tetes bahan Cresatin pada cotton pellet
- Letakkan pada dappen glass / dappen disc yang bersih

10. Sodium Hipoklorit (NaOCl 1-5,2%)


a. Kegunaan :
Bahan Irigasi saluran akar
b. Cara menyiapkan :
- Sediakan : Spoit
- Tunggu Instruksi Dokter Gigi
- Serap Larutan menggunakan spoit sebanyak 1 – 1,5 cc
- Berikan pada Dokter Gigi

11. Hidrogen Peroksida (H2O2 2,5-3%)


a. Kegunaan :
Bahan Irigasi saluran akar
b. Cara menyiapkan :
- Sediakan : Spoit
- Tunggu Instruksi Dokter Gigi
- Serap Larutan menggunakan spoit sebanyak 1 – 1,5 cc
- Berikan pada Dokter Gigi
15

12. EDTA (Ethylene diamintetra acetic acid)


a. Kegunaan :
Bahan Irigasi saluran akar
b. Cara menyiapkan :
- Sediakan : Spoit
- Tunggu Instruksi Dokter Gigi
- Serap Larutan menggunakan spoit sebanyak 1 – 1,5 cc
Berikan pada Dokter Gigi
13. Gutta Percha
a. Kegunaan :
Bahan sealer saluran akar (bahan obturasi)
b. Cara menyiapkan :
- Sediakan : pinset, Gunting
- Tunggu Instruksi Dokter Gigi
- Berikan gunting pada Dokter Gigi yang akan mengukur Gutta
percha yang diinginkan

14. Eugenol
Kegunaan :
a. Bersama fletcher : sebagai bahan campuran tumpatan sementara,
bahan sedatif & untuk merangsang pembentukan dentin sekunder
pada perawatan kaping pulpa dan pulpotomi yang dilakukan oleh
Dokter gigi
Cara menyiapkan :
(sama dengan proses cara menyiapakan fletcher)
b. Bersama Endomethasone sebagai powder & Gutta percha: dapat
Sebagai bahan Sealer Saluran akar (bahan obturasi)
Cara menyiapkan :
1) Sediakan : Cement Spatel, Glass Plate, Plastis Filling Instrumen,
16

2) Tunggu Instruksi Dokter Gigi


3) Pada salah satu bagian glass plate taruh 1 atau 2 tetes liquid
eugenol, pada ujung yang lain taruh powder yang dibagi beberapa
bagian (sesuaikan besarnya lubang)
4) Satu bagian powder diaduk dengan liquid hingga homogen
kemudian ditambah dengan bagian bubuk lainnya dan seterusnya
hingga didapat konsistensi seperti yang kita inginkan
5) Bubuk dan cairan diaduk dengan gerakan memutar kecil
6) Konsistensi yang baik yaitu seperti pasta, kemudian kumpulkan di
tepi glass plate untuk disatukan.
7) Pindahkan hasil adukan dari cement spatel ke plastis filling
instrumen.

15. Sealer Saluran Akar (endomethasone)


Terdiri atas : powder & Liquid, (eugenol juga dapat dijadikan liquid)
a. Kegunaan :
Bahan obturasi saluran akar
b. Cara menyiapkan :
(sama dengan cara menyiapkan eugenol + endomethasone sebagai
bahan sealer saluran akar)

16. Papper Point


a. Kegunaan :
Untuk mengeringkan saluran akar
b. Cara menyiapkan :
- Sediakan : pinset
- Tunggu Instruksi Dokter Gigi
- Berikan kepada Dokter Gigi yang akan mengeringkan Saluran Akar
dengan Papper Point
17

PRAKTIKUM - IV
DENTAL MATERIAL PROSTODONTIA
(BAHAN UNTUK MENCETAK & MENGISI CETAKAN)

Tujuan Praktikum :
Untuk mendapatkan keterampilan dalam pengadukan bahan cetak alginate dan
pengisian dengan gips pada cetakan model kerja GTS RA dan RB

Bahan :

1. Bahan cetak alginate


2. Bahan pengisi / stone gips
3. Air

Alat :

1. Bowl dan Gips Spatel


2. Sendok cetak RA dan RB (no.1 / no.2 / no.3)
3. Crownmes, was mes

Cara Kerja :
18

1. Mengaduk bahan pencetak


a. Menyiapkan sendok cetak sesuai ukuran rahang pasien, bowl dan gips
spatel harus kering.
b. tuangkan alginate pada bowl (2 takaran untuk mencetak RB, dan 3
takaran untuk mencetak RA)
c. Masukkan air sedikit demi sedikit.
d. Diaduk perlahan-lahan sampai kedua bahan bersatu, permukaan adonan
kasar dan keruh (stadium II).
e. Adonan diaduk agak cepat, bowl dipegang dengan tangan kiri sedang
tangan kanan memegang gips spatel yang ditekankan sambil diputar
setengah lingkaran berulang-ulang pada gips nap hingga adonan
halus dan mengkilat (stadium III).
f. Adonan sudah siap dimasukkan pada sendok cetak.

2. Memasukkan bahan pada sendok cetak


a. Gips spatel yang berisi bahan cetak diletakkan pada tepi bukal, labial,
posterior / anterior / lingual / palatinal sehingga seluruh permukaan
sendok terisi.
b. Dengan jari telunjuk dan telapak tangan yang dibasahi air permukaan
bahan cetak dirapikan/diratakan dan dihaluskan.

3. Mencetak pada Rahang


Sendok cetak yang berisi bahan cetak dicetakkan pada rahang dengan
menekan sendok cetak dengan merata sehingga semua obyek pada model
tercetak.
a. Mencetak RB :
1) Sendok cetak RB yang terisi adonan alginate dimasukkan ke dalam
mulut pasien dengan memberi tekanan pada bagian posterior ke
anterior.
2) Bagian yang harus dicetak adalah :
19

- Mukosa bergerak sampai yang tidak bergerak (forik) pada bagian


lingual, bukal, dan labial
- Frenulum labbii inferior / superior dan frenulum lingualis
- Semua gigi RB
- Sebagian ramus mandibula
3) Sebelum bahan cetak mengeras, tahan sendok tetap dengan 2 jari
agar posisi sendok tidak berubah.
4) Setelah bahan cetak mengeras, angkat sendok cetak dengan cara
mengungkit pelan-pelan sampai sendok cetak terangkat semua.
5) Sambil menunggu cetakan RA, cetakan RB diberi kapas basah.

b. Mencetak RA
1) Sendok cetak RA yang terisi adonan alginate dimasukkan kedalam
mulut dengan sedikit demi sedikit ditekan dari arah belakang ke
depan. Selanjutnya bibir dikatupkan dengan cara mengucapkan
huruf U dan dilakukan trimming / massage pada bagian bukal.
2) Bagian yang harus dicetak :
- Mukosa bergerak sampai yang tidak bergerak (forik) pada bagian
bukal, atau labial
- Fossa canina, palatum
- Frenulum labbii superior, frenulum bukalis sampai area palatum
posterior termasuk fossa retro molare
- Semua gigi RA
3) Setelah bahan cetak mengeras, keluarkan sendok dari mulut. Mula-
mula pipi ditarik agar udara dapat masuk dibagian lipatan bukal
dan cetakan dilepas dengan sekali tarik ke atas oklusal

4. Pengeluaran cetakan
20

Gelasi alginate yang normal akan tercapai dalam 3 menit, jangan sampai
ada gerakan pada waktu gelasi berlangsung agar tidak terjadi internal
stress. Sendok cetak dilepas dengan hati-hati untuk menghindari distorsi.

5. Pengisian cetakan
a. Diisi selambat-lambatnya 15 menit,
b. Perbandingan stone gips dengan air sesuai dengan perbandingan
pabrik.
c. Buat adonan stone gips yang agak kental. Terlebih dahulu gips stone
ditambahkan dengan air kemudian diaduk pada bowl secara perlahan-
lahan dan diketuk-ketukkan tujuannya untuk menghilangkan
gelembung udara
d. Masukkan sedikit demi sedikit pada cetakan negative mulai dari distal
mengalir ke mesial, sambil diketuk-ketukkan untuk menghindari
gelembung udara (mencegah porus pada cetakan positif). Sampai
permukaan oklusal terlihat terisi.
e. Setelah semua oklusal terisi, buat adonan gips stone lagi kemudian
tambahkan diatasnya sampai menutup batas tepi cetakan
f. Cetakan diisi penuh, sendok cetak diletakkan pada supporting atau
pada posterior diberi alas gulungan kapas.

6. Cara melepas model dari cetakan


a. Setelah gips stone keras (30-69 menit), selanjutnya keluarkan hasil isian
(afdruk positif) dengan pelan-pelan
b. Model harus segera dilepaskan dari cetakan sehingga model akan tetap
halus.
c. Bila cetakan dibiarkan dan baru besoknya dilepas, alginate bisa
mengkerut dan keras, sehingga bagian halus model bisa patah.
d. Potong ekses gips dengan tang gips
21

LAMPIRAN
FORMAT LAPORAN
PRAKTIKUM
22

LAPORAN PRAKTIKUM
DENTAL MATERIAL

PRAKTIKUM KE - (....) : (Judul Praktikum) TTD


LABORAN PEMBIMBING
TANGGAL PRAKTIKUM :
23

TANGGAL ACC LABORAN :


(Nama Laboran)

Nama Mahasiswa :
NIM :
Kelompok :

AKADEMI KESEHATAN GIGI


KENDARI
2018
PRAKTIKUM - I
BAHAN BAHAN EXODONTIA

No Nama Bahan Foto Bahan Foto Hasil Penyiapan


24

Dst ...

PRAKTIKUM - II
BAHAN BAHAN KONSERVASI

No Nama Bahan Foto Bahan Foto Hasil Penyiapan /


Hasil adukan
25

Dst ...

PRAKTIKUM - III
BAHAN BAHAN ENDODONTIK

No Nama Bahan Foto Bahan Foto Hasil Penyiapan /


Hasil adukan
26

Dst ...

PRAKTIKUM - IV
BAHAN BAHAN PROSTHODONTIK
(MENCETAK & MENGISI CETAKAN)

No Nama Bahan Foto Bahan Foto Hasil Cetakan


27

Dst ...

PENUNTUN PRAKTIKUM
DENTAL MATERIAL
28

Dosen Pengampu:
drg. Nining Kristianingsih, MM

Nama :
Nim :

POLITEKNIK BINA HUSADA KENDARI


PROGRAM STUDI D –III KESEHATAN GIGI
2018

Anda mungkin juga menyukai