Bermain pada dasarnya berguna pada anak untuk memberikan kesenangan sehingga anak tidak
merasa jenuh. Bermain tidak sekedar mengisi waktu tetapi juga merupakan kebutuhan anak
seperti halnya makan, dirawat, dan perasaan dicintai. Fungsi utama bermain adalah merangsang
perkembangan sensorik motorik anak, perkembangan sosial, perkembangan kreatifitas,
perkembangan kesadaran diri, perkembangan moral dan bermain sebagai terapi (Soetjiningsih,
1995).
Menurut Hetherington dan Parke dalam Desmita (2009) menyebutkan mengenai tiga fungsi
utama dari terapi bermain yaitu :
1. Untuk meningkatkan fungsi kognitif. Terapi bermain pada anak dapat membantu
perkembangan kognitif anak. Dengan dilakukannya terapi nermain, anak akan lebih
mudah mejelajah lingkungannya serta mempelajari objek-objek yang ada disekitarnya
dan belajar memecahkan masalah yang dihadapinya. Piget (1962) percaya bahwa stuktur
kognitif anak juga perlu untuk dilatih, dan permainan merupakan seting yang sempurna
bagi latihan ini, melalui permainan anak-anak mungkin akan mengembangkan
kompetensi-kompetensi dan ketrampilan-ketrampilan yang diperlukannya dengan cara
yang menyenangkan.
2. Untuk meningkatkan fungsi sosial. Terapi bermain yang diberikan pada anak dapat
meningkatkan perkembangan sosial anak, khususnya dalam permainan fantasi dengan
memerankan suatu peran. Anak belajar memahami orang lain dan peran yang akan ia
mainkan dikemudian hari setelah tumbuh menjadi orang dewasa.
3. Untuk meningkatkan fungsi emosi. Terpai bermain juga mengajarkan anak untuk dapat
Daftar Pustaka :
Desmita. 2009. Psikologi perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosda karya (hal 142)