PHB Aaauuudddiii
PHB Aaauuudddiii
OLEH: KELOMPOK 7
Kata Pengantar
i
Puji syukur saya ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Mahaesa, atas Berkat dan Rahmat-Nya
Pengantar Hukum Bisnis. Dalam penyusunan makalah ini, tidak terlepas dari bantuan
serta bimbingan dari berbagai pihak baik secara langsung mau pun tidak langsung. Saya
menyadari dalam penyusunan makalah ini, masih banyak kekurangan baik dari
segi bahasa maupun isi sehingga saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan dan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Akhir
kata saya berharap agar makalah tentang Pengantar Hukum Bisnis ini dapat bermanfaat.
Saya mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang mempergunakan makalah ini
sebagai acuan.
Penulis
Daftar Isi
ii
Kata Pengantar…………………………………………………………………………ii
Daftar isi……………………………………………………………………………….iii
Bab I Pembuka……………………………………………….........................................1
Latar Belakang……………………………………………….........................................1
Rumusan Masalah………………………………………………………………………2
Tujuan………………………………………………………...........................................2
Bab II Isi………………………………………………………………………………...4
Indonesia………………………………………………………………………..8
Kesimpulan……………………………………………………………………………..31
Daftar pustaka…………………………………………………………………………..32
iii
BAB I
Pembuka
Latar Belakang
Sistem perekonomian dan kegiatan bisnis yang sehat seringkali bergantung pada
1. Pihak-pihak yang terlibat dalam persetujuan bisnis itu membutuhkan sesuatu yang
janjinya.
Istilah hukum bisnis sebagai terjemahan dari istilah “business law”. Hukum
Dengan kata lain hukum binis adalah suatu perangkat kaidah hukum
kegiatan dagang, industri atau keuangan yang dihubungkan dengan produksi atau
pertukaran barang atau jasa dengan menempatkan uang dari para entrepreneur dalam
risiko tertentu dengan usaha tertentu dengan motif (dari entrepreneur tersebut) adalah
Menurut DR. Johannes Ibrahim, SH, M.Hum, dkk, “hukum bisnis adalah
1
pesoalan-pesoalan yang timbul dalam aktivitas antar manusia khususnya dalam bidang
perdagangan”
aktivitas/kegiatan bisnis selalu diatur oleh hukum. Untuk itu para pelaku bisnis/ekonomi
tidak melanggar hukum atau melakukan bisnis yang illegal yang menyebabkan kerugian
baik pelaku bisnis itu sendiri (produsen) maupun masyarakat (konsumen). Sebab
bagaimanapun juga hukum dibuat dengan tujuan untuk mengatur pergaulan hidup
Rumusan Masalah
di Indonesia?
8. Apa bentuk perlindungan hukum yang diberikan kepada pemilik hak kekayaan
Tujuan
1. Agar dapat mengetahui pengertian atau definisi dari hak kekayaan intelektual.
2
2. Agar dapat mengetahui sejarah system perlindungan hak kekayaan intelektual di
Indonesia.
Intelektual.
yang ada.
3
BAB II
Isi
Sistem Kekayaan Intelektual merupakan hak privat, yang maksudnya hak eksklusif
yang diberikan negara kepada individu yang tidak lain sebagai suatu penghargaan atas
karyanya atau kreativitasnya dan agar orang lain terangsang untuk lebih lanjut
sehingga dapat terhindar dari pengambilan yang dilakukan oleh pihak lain. Dengan
pengembangan yang dilakukan tersebut dapat diberikan nilai tambah yang lebih tinggi
lagi.
Menurut A. Zen Purba konsep hak eksklusif atas Kekayaan Intelektual kepada
pemegang hak adalah sebagai penghargaan yang sewajarnya atas kompensasi dan
prestasi kreatifitas, pemikiran, dan upaya yang telah menghasilkan oleh pencipta,
Hak Kekayaan Intelektual merupakan hak yang berasal dari hasil kegiatan
kreatif suatu kemampuan daya pikir manusia dalam bidang teknologi, ilmu
pengetahuan maupun seni dan sastra yang diekspresikan kepada khalayak umum
4
dalam berbagai bentuknya, yang memiliki manfaatnya serta berguna dalam
b. Agus Sardjono
Hak Kekayaan Intelektual adalah hak yang timbul dari aktivitas intelektual
c. Achmad Ramli
Hak Kekayaan Intelektual merupakan suatu hak yang timbul akibat adanya
Dari berbagai rumusan diatas dapat diambil beberapa unsur antara lain:
kepada negara maju yang lebih menekan pada kepentingan individu. Hal ini
yang lebih mengenal perlindungan Kekayaan Intelektual yang selalu diupayakan untuk
adalah untuk mendorong kemajuan dan munculnya ide-ide baru dan menciptakan iklim
yang kondusif bagi keuntungan penjabaran ide-ide tersebut. Dengan adanya bentuk
perlindungan maka pencipta dan penemu akan mendapat penghargaan yang berupa
5
keuntungan finansial, sedangkan masyarakat akan menikmati serta mengembangkan
Berbagai kekayaan intelektual seperti diatur dalam TRIP’s pada hakekatnya sudah
dikenal semenjak abad ke-19 yang jenis ragamnya. Bagi Indonesia undang-undang
dibidang Kekayaan Intelektual dibagi dua bagian yakni, hak Cipta dan hak kekayaan
Industri.
Hak Paten
KEKAYAAN Hak
INTELEKTUAL Cipta Hak Merek
Gambar 1
Pada bagian ini mengisyaratkan setiap negara hukum bahwa ”setiap orang dianggap
hukum tersebut pada ketentuannya secara penuh dalam peraturan prakteknya tidak
mengingat masyarakat Indonesia bersifat ini memungkinkan suatu negara anggota multi
etnik, dimana agama sangat berpengaruh untuk menambah kualitas maupun kuantitas
kuat dalam prakek kehidupan bermasyarakat, perlindungan yang lebih luas terhadap
Kekayaan intelektual atau hak kekayaan intelektual (HKI) atau hak milik intelektual
adalah padanan kata yang biasa digunakan untuk intellectual property rights (IPR),
6
yakni hak yang timbul dari hasil olah pikir yang menghasilkan suatu produk atau proses
yang berguna untuk manusia. Pada intinya kekayaan intelektual adalah hak untuk
menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual. Objek yang diatur
dalam kekayaan intelektual berupa karya-karya yang timbul atau lahir karena
Teori kekayaan intelektual sangat dipengaruhi oleh pemikiran John Locke tentang
hak milik. Dalam bukunya, Locke mengatakan bahwa hak milik dari seorang manusia
terhadap benda yang dihasilkannya itu sudah ada sejak manusia lahir. Benda dalam
pengertian tersebut tidak hanya benda yang berwujud tetapi juga benda yang abstrak,
yang disebut dengan hak milik atas benda yang tidak berwujud yang merupakan hasil
Istilah atau terminologi hak kekayaan intelektual digunakan untuk pertama kalinya
pada tahun 1790. Fichte yang pada tahun 1793 mengatakan tentang hak milik dari si
pencipta ada pada bukunya. Yang dimaksud dengan hak milik di sini bukan buku
sebagai benda, tetapi buku dalam pengertian isinya. Istilah kekayaan intelektual terdiri
Kekayaan merupakan abstraksi yang dapat dimiliki, dialihkan, dibeli, maupun dijual.
kecerdasan daya pikir seperti teknologi, pengetahuan, seni, sastra, gubahan lagu, karya
tulis, karikatur, dan lain-lain yang berguna untuk manusia. Objek yang diatur dalam
kekayaan intelektual adalah karya-karya yang timbul atau lahir karena kemampuan
intelektual manusia . Sistem kekayaan intelektual merupakan hak privat (private rights).
7
intelektualnya atau tidak. Hak eklusif yang diberikan Negara kepada individu pelaku
dimaksudkan sebagai penghargaan atas hasil karya atau kreativitasnya dan agar orang
lain terangsang untuk dapat lebih lanjut mengembangkannya lagi, sehingga dengan
sistem dokumentasi yang baik atas segala bentuk kreativitas manusia sehingga
kemungkinan dihasilkannya teknologi atau karya lainnya yang sama dapat dihindari
mengembangkannya lebih lanjut untuk memberikan nilai tambah yang lebih tinggi lagi.
Indonesia.
Indonesia telah ada sejak tahun 1840. Pemerintah kolonial Belanda memperkenalkan
undang Paten tahun 1910, dan UU Hak Cipta tahun 1912. Indonesia yang pada waktu
itu masih bernama Netherlands East-Indies telah menjadi angota Paris Convention for
the Protection of Industrial Property sejak tahun 1888, anggota Madrid Convention dari
tahun 1893 sampai dengan 1936, dan anggota Berne Convention for the Protection of
Literaty and Artistic Works sejak tahun 1914. Pada zaman pendudukan Jepang yaitu
kekayaan intelektual tersebut tetap berlaku. Pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa
8
Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya. Sebagaimana ditetapkan dalam
Kolonial Belanda tetap berlaku selama tidak bertentangan dengan UUD 1945. UU Hak
Cipta dan UU Merek tetap berlaku, namun tidak demikian halnya dengan UU Paten
Paten yang berada di Batavia (sekarang Jakarta), namun pemeriksaan atas permohonan
merupakan perangkat peraturan nasional pertama yang mengatur tentang Paten, yaitu
Pengumuman Menteri Kehakiman no. J.S 5/41/4, yang mengatur tentang pengajuan
sementara permintaan Paten dalam negeri, dan Pengumuman Menteri Kehakiman No.
J.G 1/2/17 yang mengatur tentang pengajuan sementara permintaan paten luar negeri.
1961 tentang Merek Perusahaan dan Merek Perniagaan untuk mengganti UU Merek
tiruan/bajakan.
Pada tanggal 10 Mei 1979 Indonesia meratifikasi Konvensi Paris Paris Convention
keputusan Presiden No. 24 tahun 1979. Partisipasi Indonesia dalam Konvensi Paris saat
itu belum penuh karena Indonesia membuat pengecualian (reservasi) terhadap sejumlah
9
Pada tanggal 12 April 1982 Pemerintah mengesahkan UU No.6 tahun 1982 tentang
Hak Cipta tahun 1982 dimaksudkan untuk mendorong dan melindungi penciptaan,
penyebarluasan hasil kebudayaan di bidang karya ilmu, seni, dan sastra serta
Tahun 1986 dapat disebut sebagai awal era modern sistem kekayaan intelektual di
tanah air. Pada tanggal 23 Juli 1986 Presiden RI membentuk sebuah tim khusus di
bidang kekayaan intelektual melalui keputusan No.34/1986 (Tim ini dikenal dengan tim
Keppres 34) Tugas utama Tim Keppres adalah mencakup penyusunan kebijakan
Direktorat Jenderal Hak Cipta, Paten dan Merek (DJHCPM) untuk mengambil alih
fungsi dan tugas Direktorat paten dan Hak Cipta yang merupakan salah satu unit eselon
Kehakiman.
Pada tanggal 13 Oktober 1989 Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui RUU tentang
Paten yang selanjutnya disahkan menjadi UU No. 6 Tahun 1989 oleh Presiden RI pada
tanggal 1 November 1989. UU Paten 1989 mulai berlaku tanggal 1 Agustus 1991.
10
Pada tanggal 28 Agustus 1992 Pemerintah RI mengesahkan UU No. 19 Tahun 1992
tentang Merek, yang mulai berlaku 1 April 1993. UU ini menggantikan UU Merek
tahun 1961.
the Result of the Uruguay Round of Multilateral Trade Negotiations, yang mencakup
TRIPS).
bidang kekayaan intelektual, yaitu UU Hak Cipta 1987 jo. UU No. 6 tahun 1982, UU
Akhir tahun 2000, disahkan tiga UU baru dibidang kekayaan intelektual yaitu: (1)
UU No. 30 tahun 2000 tentang Rahasia Dagang, UU No. 31 tahun 2000 tentang Desain
Industri, dan UU No. 32 tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.
Tahun 2001 tentang Paten, UU No 15 tahun 2001 tentang Merek, Kedua UU ini
menggantikan UU yang lama di bidang terkait. Pada pertengahan tahun 2002, disahkan
UU No.19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta yang menggantikan UU yang lama dan
11
Pada tahun 2014, untuk menyesuaikan arus globalisasi, perkembangan jaman dan
Pada tahun 2016, DPR mengesahkan UU no. 13 tahun 2016 tentang Paten[13] dan UU
satu paket dalam perjanjian WTO, saat ini telah diratifikasi oleh sekitar 183
negara ( Hozumi, 2006: 65-85). Hal ini berarti sebagian besar negara di dunia
13 tahun yang lalu, yaitu melalui UU No. 7 Tahun 1994. Dengan demikian, tata
tidaklah bisa lepas dari hukum HKI ini. Negara yang tidak memberlakukan
produk. Bahkan, dalam investasi usaha, sebagian besar negara juga telah
mensyaratkan perlindungan dan penegakan HKI suatu negara sebagai salah satu
12
indikasi atas baiknya iklim investasi negara tersebut. Karenanya, tidak jarang
Kedua, dalam konteks individu pencipta (kreator) dan penemu (inventor) suatu
produk, maka dapat dikemukakan alasan bahwa penciptaan dan penemuan suatu
produk pada dasarnya memerlukan investasi tenaga, biaya, waktu, dan pikiran.
perlindungan hukum, dalam hal ini perlindungan Hak Kekayaan Intelektual. Hal
ini, terutama berkaitan dengan nama yang digunakan dalam kegiatan usaha.
Sebagai contoh, tidak sedikit pengusaha yang menghabiskan banyak waktu dan
sosial. Karena itu, pembangunan reputasi melalui promo semacam itu mesti
13
Keempat, dalam konteks antar individu, seringkali masyarakat yang sebenarnya
Hak Kekayaan Intelektual itu justru pihak-pihak lain yang melakukan klaim
merek kopi Toraja dan desain batik serta juga kerajinan di beberapa negara,
Indonesia.
tampak jelas sangat diperlukan, dan karenanya menjadi relevan bagi masyarakat
karya Hak Kekayaan Intelektual, maka menurut penulis hal ini selayaknya menjadi
strategi individu pengusaha saja, apakah menilai karyanya sebagai karya yang memiliki
potensi pasar tinggi atau tidak. Kalau memang potensinya tinggi, sudah seharusnya
yang melakukan klaim dan proses perlindungan itu adalah justru dari pihak lain.
Sedangkan karya-karya yang prediksi pasarnya rendah, belum diproduksi secara massal,
dan biaya pendaftaran masih dianggap sebagai beban, maka lebih baik pemilik karya.
Secara garis besar kekayaan intelektual dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Hak Cipta (Copyrights) adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak
14
itu dengan tidak mengurangi pembatasan menurut Peraturan Perundang-
Paten (Patent) adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada
yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan
estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi
Merek (Trademark) adalah suatu tanda yang berupa gambar, nama, kata,
kedua faktor tersebut, memberikan ciri dan kualitas tertentu pada barang
yang dihasilkan.
15
Desain tata letak sirkuit terpadu (layout design of integrated circuit)
Rahasia dagang (Trade secret) adalah informasi yang tidak diketahui oleh
perlindungan khusus yang diberikan negara, yang dalam hal ini diwakili
16
Menurut Robert C Sherwood sebagaimana dikutip oleh Ranti Fauza Mayana dalam
buku Perlindungan Desain Industri di Indonesia dalam Era Perdagangan Bebas dalam
Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Memahami Prinsip Dasar, Cakupan, dan Undang-
Undang yang Berlaku (Sudaryat dkk, 2010) disebutkan bahwa terdapat 5 teori dasar
1. Reward Theory
2. Recovery Theory
3. Incentive Theory
4. Risk Theory
17
Dengan demikian, adalah wajar memberikan bentuk perlindungan hukum
Negara yang sistem perlindungan HKI berjalan dengan baik, maka pertumbuhan
Theory, dengan teori ini, memungkinkan sistem HKI yang baik akan menjadi alat
pembangunan ekonomi suatu negara. Sistem HKI yang baik itu harus di topang oleh
1). Pemberian Kemandirian kepada Kantor HKI agar secara mandiri dan
2). Penegakan Hukum di bidang HKI, dinegara berkembang harus dimulai dari
proses edukasi akan pentingnya HKI itu sendiri. Baru setelah edukasi
tentang HKI berjalan penegakan hukum di bidang HKI akan berjalan pula.
18
Hak Cipta berupa buku, karya musik dll, harus diberikan penghargaan
negara berkembang seperti Indonesia ini, langkah awal adalah diperlukan adanya teori
Ada beberapa bentuk kegiatan yang dianggap sebagai pelanggaran hak cipta, antara
lain mengutip sebagian atau seluruh ciptaan orang lain yang kemudiaan dimasukkan ke
lain untuk diperbanyak tanpa mengubah bentuk maupun isi untuk kemudian
diumumkan, dan memperbanyak ciptaan orang lain dengan sengaja tanpa izin dan
suatu ciptaan baik sebagian maupun seluruhnya yang tidak termasuk dalam perbuatan
yang melanggar Hak Cipta bila sumbernya disebutkan secara lengkap untuk
kepentingan:
19
1. pendidikan, penelitian, penulisan pendidikan, penelitian, penulisan karya
tidak merugikan kepentingan yang wajar dari Pencipta atau Pemegang Hak
Cipta;
3. ceramah yang hanya untuk tujuan pendidikan dan ilmu pengetahuan; atau
Untuk lebih jelasnya, batas-batas mengenai perbuatan yang tidak dianggap sebagai
perilaku pelanggaran Hak Cipta dapat ditinjau pada pasal 43 sampai 53 tentang
Hak Cipta
Menurut uu no 28 tahun 2014 pasal 1 ayat (1) Hak Cipta adalah hak eksklusif
pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu
ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan
pemilik Hak Cipta, pihak yang menerima hak tersebut secara sah dari Pencipta, atau
pihak lain yang menerima lebih lanjut hak dari pihak yang menerima hak tersebut
secara sah.
20
Pelanggaran terhadap Hak Cipta dapat diproses sebagai pidana sebagaimana
yang tertuang dalam pasal 120 UU Hak Cipta, “Tindak pidana sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang ini merupaan delik aduan.” Adapun sanksi pelanggaran hak
cipta yang diberikan dapat berupa pidana penjara dan/atau denda seperti berikut.
PASAL 112
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) dan/atau pasal 52 untuk penggunaan secara komersial,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau pidana denda paling
PASAL 113
1. Setiap orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf i untuk penggunaan secara
komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana
2. Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang
dalam pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk penggunaan
secara komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau
3. Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang
Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam
pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk penggunaan secara
21
komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana
4. Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang
dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10
(sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar
rupiah).
PASAL 114
Setiap orang yang mengelola tempat perdagangan dalam segala bentuknya yang
hasil pelanggaran Hak Cipta dan/atau hak terkait di tempat perdagangan yang
dikelolanya sebagaimana dimaksud dalam pasal 10, dipidana dengan pidana denda
PASAL 115
Setiap orang yang tanpa persetujuan dari orang yang dipotret atau ahli warisnya
atau komunikasi atas potret sebagaimana dimaksud dalam pasal 12 untuk kepentingan
reklame atau periklanan untuk penggunaan secara komersial baik dalam media
22
PLAGIARISME MUSIK
Sejumlah musisi besar dunia juga tidak luput dari dugaan pelanggaran hak cipta.
Ed Sheeran, seorang penyanyi, penulis lagu, dan produser asal Inggris pernah digugat
oleh musisi lainnya asal Amerika di tahun 2016. Martin Harrington—penulis lagu dan
Menurut dua musisi yang berbasis di California tersebut, ciptaan Ed Sheeran tersebut
memiliki struktur yang serupa dengan salah satu lagu mereka yang berjudul Amazing.
diklaim memiliki 29 nada identik dengan lagu Amazing. Sebagai catatan, lagu
Photograph dirilis pada tahun 2015, sementara Amazing sudah lebih dulu menyapa
penikmat musik sejak tahun 2009. Tren lagu-lagu cover di berbagai platform digital
juga berpotensi menimbulkan gugatan serupa. Kasus antara grup musik Payung Teduh
dan penyanyi muda Hanin Dhiya juga sempat meramaikan publik. Lagu Akad milik
Payung Teduh yang laris manis di pasaran dibuat versi cover oleh Hanin. Merasa tidak
ada izin sebelumnya, pihak Payung Teduh lantas membuat pernyataan terbuka yang
permasalahan tersebut.
Hak Paten
23
Menurut uu no. 13 tahun 2013 pasal 1 ayat (1), Paten adalah hak
eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil invensinya di
menghasilkan Invensi.
Ganti Rugi
Pengadilan Niaga jika paten diberikan kepada pihak lain selain dari pihak
orang yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan yang
merugikan hak pemegang paten. “Gugatan ganti rugi tersebut hanya dapat
yang telah diberi paten. Apabila ingin mengajukan tuntutan pidana terhadap
pelanggaran paten atau paten sederhana, maka para pihak harus terlebih
paten dan/atau hak yang berkaitan dengan paten; untuk mengamankan dan
24
pelanggaran guna mencegah kerugian yang lebih besar. Terhadap
Sanksi Pidana
Selain penghapusan paten, aspek hukum dalam UU Paten ini tentu saja
menggunakan proses produksi yang diberi paten untuk membuat barang atau
tindakan lainnya.”
Selain itu, lanjut Cita, UU Paten yang baru ini juga mengatur mengenai
pidana tersebut diatur dalam delik aduan, yakni dalam Pasal 161, Pasal 162,
dipidana penjara paling lama empat tahun dan/atau denda paling banyak Rp
Lebih lanjut, Cita menuturkan UU Paten juga mengatur delik aduan terhadap
25
penerimaan sampai tanggal pengumuman patennya. Setiap orang yang
melanggar ketentuan ini dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama 2
tahun.
lingkungan hidup, dipidana dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun
dan/atau denda paling banyak Rp 2 miliar. Sedangkan bagi setiap orang yang
Hak Merk
dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo, nama, kata, huruf,
dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2 (dua) atau lebih unsur
jasa.
Bagi para pelaku usaha yang meniru merek usaha milik orang lain yang
bagi Pelaku Usaha yang meniru Merek dagang orang lain yaitu :
26
Pasal 100
(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak menggunakan Merek yang sama
Merek terdaftar milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis yang
diproduksi dan/atau
(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak menggunakan Merek yang
dengan Merek terdaftar milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa
Pasal 101
(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak menggunakan tanda yang
27
mempunyai persamaan pada
miliar rupiah).
(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak menggunakan tanda yang
dengan Indikasi Geografis milik pihak lain untuk barang dan/atau produk
Pasal 102
dimaksud dalam Pasal 100 dan Pasal 101 dipidana dengan pidana
28
Pasal 103
Rahasia Dagang
Menurut UU No. 30 tahun 2000 dalam pasal 1 ayat (1) Rahasia Dagang
dalam pasal 13 atau Pasal 14 dipidana dengan pidana penjara paling lama
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan delik
aduan.
Desain Industry
Menurut UU No. 31 tahun 2000 pasal 1 ayat (1) Desain Industri adalah
warna, atau garis dan warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk
tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan kesan estetis dan dapat
diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai
29
untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau
tersebut.
menggugat siapa pun yang dengan sengaja dan tanpa hak melakukan
Pengadilan Niaga.
30
penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
(3) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2)
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengaturan atas hak
Intelektual oleh masyarakat baik secara pribadi maupun kelompok agar dapat dilindungi
oleh Pemerintah. Dalam hal ini, wewenang implementasi tersebut terdapat pada:
1. Ditjen Kekuassaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI sebagai wakil dari
2. Pemerintah Daerah seperti Dinas Perdagangan dan Perindustrian dan Dinas UMKM
Intelektualnya.
Hal ini telah diatur secara eksplisit dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang telah
31
merupakan bentuk perlindungan yang diberikan negara untuk mewujudkan
Daftar Pustaka
Achmad. Zen Purba. 2005. KI Pasca TRIP’s, Edisi Pertama. Bandung PT. Alumni.
TENTANG PATEN
13/10/2019
32
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kekayaan_intelektual diakses pada tanggal 13/10/2019
33