Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Stabilitas ekonomi makro merupakan faktor fundamental untuk menjamin
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan (sustainable economic growth). Upaya
untuk menjaga stabilitas ekonomi makro tersebut dilakukan melalui langkah-
langkah untuk memperkuat daya tahan perekonomian domestik terhadap berbagai
gejolak yang muncul, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Upaya tersebut
juga disertai dengan program kegiatan pembangunan yang dalam pelaksanaannya
diharuskan menyertakan langkah-langkah untuk mengendalikan laju inflasi,
stabilitas nilai tukar, serta tingkat bunga yang rendah. Upaya tersebut menghadapi
tantangan yang berat, seperti tingginya harga beberapa bahan makanan dan harga
minyak internasional. Stabilitas ekonomi yang membaik didukung oleh langkah-
langkah penguatan dalam sektor keuangan yang mendorong kegiatan ekonomi
tumbuh lebih cepat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pandangan Aliran Monetaris dan Aliran Keynesian tentang uang?
2. Bagaimana pandangan Ekonom Austria tentang uang?
3. Bagaimana pemikiran Masudul Alam Choudury tentang uang?
4. Bagaimana pemikiran Umer Chapra tentang uang?
5. Bagaimana upaya Stabilisasi Mata Uang Emas (Dinar) dalam Konsep
Ekonomi?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui bagaimana pandangan Aliran Monetaris dan Aliran Keynesian
tentang uang?
2. Mengetahui bagaimana pandangan Ekonom Austria tentang uang?
3. Mengetahui bagaimana pemikiran Masudul Alam Choudury tentang uang?
4. Mengetahui bagaimana pemikiran Umer Chapra tentang uang?
5. Mengetahui bagaimana upaya Stabilisasi Mata Uang Emas (Dinar) dalam
Konsep Ekonomi?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pandangan Aliran Monetaris tentang Uang


Aliran monetaris (disebut juga Teoritisi Kuantitas Uang Modern)
berpendapat bahwa perubahan money supply tidak hanya mempengaruhi tingkat
harga, tetapi lebih luas lagi, bahwa dalam jangka pendek money supply juga
merupakan determinan penting yang dapat mempengaruhi aktivitas
perekonomian. Menurut kaum monetaris, antara money supply dan GNP terdapat
hubungan langsung dan meyakinkan. Hubungan itu tak lain adalah monetary
velocity yang dapat ditaksir (Predictable). Oleh karena itu, suatu perubahan
money supply akan mengakibatkan perubahan dalam aggregat spending dan GNP
dengan jumlah yang dapat diramalkan. Jika money supply ditingkatkan selama
periode resesi, maka kenaikan spending pertama-tama akan meningkatkan
kesempatan kerja (employment) dan output rill. Sedangkan bila perekonomian
sudah mendekati full-employment, maka kenaikan GNP (karena kenaikan money
supply) akan disertai kenaikan harga-harga.1

1
Karim, Adiwarman Azwar. 2003. Ekonomi Makro Islam. Jakarta : IIIT-Indonesia, Edisi
dua, hal.93

Anda mungkin juga menyukai