Laporan Tugas Besar Pengaman Sistem Tenaga Listrik
Laporan Tugas Besar Pengaman Sistem Tenaga Listrik
DISUSUN OLEH
Affan Ikhwanul A Dani Dwi Putra Huda Natiand
NIM 04151004 NIM 04161016 NIM 04161029
DOSEN PENGAMPU
Firilia Filian, S.T.,M.T.
A. Permasalahan
Adapun permasalahan yang akan dibahas pada tugas besar mata kuliah
Pengaman Sistem Tenaga Listrik ini adalah sebagai berikut
1. Bagaimana cara setting Over Current Relay pada sistem tenaga listrik
2. Bagaimana cara setting Ground Fault Relay pada sistem tenaga listrik
3. Bagaimana perhitungan dalam setting rele diferensial
4. Bagaimana cara koordinasi OCR dan GFR pada sistem tenaga listrik
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pengerjaan tugas besar mata kuliah Pengaman Sistem
Tenaga Listrik ini adalah sebagai berikut
1. Bagaimana cara setting Over Current Relay pada sistem tenaga listrik
2. Bagaimana cara setting Ground Fault Relay pada sistem tenaga listrik
3. Bagaimana perhitungan dalam setting rele diferensial
4. Bagaimana cara koordinasi OCR dan GFR pada sistem tenaga listrik
Adapun outline yang akan dibahas pada tugas besar ini adalah sebagai berikut
Pada pengerjaan tugas besar ini, digunakan sistem tenaga listrik dengan
sistem radial yang terdiri dari 17 bus. Single Line Diagram yang digunakan pada
tugas besar ini mengacu pada suatu paper dengan sedikit modifikasi rangkaian dan
beban. Adapun gambar SLD yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 1
Pada tugas besar perancangan sistem proteksi dalam sistem tenaga listrik ini
menggunakan beberapa komponen seperti transformator, kabel, power grid, Current
Transformator, dan rele. Beban yang terdapat dalam sistem adalah lump load.
Transformator
Transformator yang digunakan adalah transformator step-down 150kV/22kV
dengan nilai rating sebagai berikut
Power Grid
Power Grid yang digunakan adalah power grid 150kV dengan nilai rating
sebagai berikut
Gambar 3. Nilai Rating Power Grid
Current Transformator
Current Transformator digunakan pada setiap bus dan terhubung dengan rele.
Nilai spesifikasi CT yang digunakan bergantung pada nilai yang mendekati
dengan nilai arus full load .
Kabel
Kabel berfungsi sebagai penghubung antara komponen-komponen yang
digunakan. Kabel yang digunakan memiliki spesifikasi sebagai berikut
Gambar 4. Spesifikasi Kabel
Rele
Rele merupakan salah satu komponen pengaman yang digunakan pada sistem
tenaga listrik dalam mengamankan suatu jaringan ketika terjadi gangguan.
Rele yang digunakan pada sistem ini adalah dengan merk Schneider Electric.
Berdasarkan hasil running loadflow diatas, diperoleh nilai FLA dan nCT
untuk semua komponen pada table dibawah ini
Berdasarkan hasil simulasi diatas, diperoleh nilai-nilai Isc Max pada tabel dibawah
ini
3. Setting OCR
Isetting yang digunakan pada OCR ada 2, yaitu untuk high setting dan untuk
low setting. Dibawah ini merupakan contoh perhitungan untuk mendapatkan nilai I
setting berdasarkan nilai parameter yang sudah diperoleh pada run simulasi
sebelumnya
Low Setting Trafo Primer
2755.2 3673.6
≤ 𝐼𝑠𝑒𝑡 ≤
𝑛𝐶𝑇 𝑛𝐶𝑇
2755.2 3673.6
≤ 𝐼𝑠𝑒𝑡 ≤
2500 2500
3936 2752
≤ 𝐼𝑠𝑒𝑡 ≤
2500 2500
4. Setting GFR
Isetting yang digunakan pada GFR hanya ada satu. Dibawah ini merupakan
contoh perhitungan untuk mendapatkan nilai I setting berdasarkan nilai parameter
yang sudah diperoleh pada run simulasi sebelumnya
Gambar 11. Hasil Urutan Kerja Rele Saat Terjadi Gangguan pada Beban
Dibawah ini merupakan kurva urutan kerja rele ketika diberi gangguan pada
beban lump14. Garis vertical merah merupakan garis gangguan yang diberikan.
Bentuk kurva dari rele yang muncul berada disebelah kiri garis gangguan yang
menunjukkan bahwa OCR sudah bekerja secara baik dan berurutan.
Gambar 12. Kurva Hasil Simulasi Gangguan pada Beban Lump
Gambar 14. Hasil Urutan Kerja Rele Saat Terjadi Gangguan pada Bus
Dibawah ini merupakan kurva urutan kerja rele ketika diberi gangguan pada
BUS2. Garis vertical merah merupakan garis gangguan yang diberikan. Bentuk kurva
dari rele yang muncul berada disebelah kiri garis gangguan yang menunjukkan bahwa
OCR sudah bekerja secara baik dan berurutan.
Gambar 15. Kurva Hasil Simulasi Gangguan pada Bus
Gambar 17. Hasil Urutan Kerja Rele Saat Terjadi Gangguan pada Trafo
Dibawah ini merupakan kurva urutan kerja rele ketika diberi gangguan pada
Trafo. Garis vertical merah merupakan garis gangguan yang diberikan. Bentuk kurva
dari rele yang muncul berada disebelah kiri garis gangguan yang menunjukkan bahwa
OCR sudah bekerja secara baik dan berurutan.
Gambar 18. Kurva Hasil Simulasi Gangguan pada Trafo
2624
𝑆𝑒𝑡𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑇𝐴𝑃 𝑆𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟 =
2500
Dilakukan pula perhitungan dengan nilai error 5% pada setting TAP Primer dan
TAP Sekunder dan didapatkan hasil sebagai berikut :
∆𝐼 = |1,10208 − 0,96225|
∆𝐼 = 0,13983
𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 5% ∆𝐼 = 0,0917175
Dengan cara yang sama maka didapatkan untuk setiap transformator yang
digunakan adalah seperti Tabel 6. dibawah ini :
Tabel 6. Hasil Perhitungan Arus Diffrential Relay
Relay ∆𝑰 Error 5%
∆𝑰
∆𝐼
𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒 =
𝑇𝐴𝑃 𝑃𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 + 𝑇𝐴𝑃 𝑆𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟
( )
2
0,13983
𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒 =
0,96225 + 1,10208
( )
2
𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒 = 0,13559
𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 5% ∆𝐼
𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 5% 𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒 =
𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 5% 𝑇𝐴𝑃 𝑃𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 + 𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 5% 𝑇𝐴𝑃 𝑆𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟
( )
2
0,0917175
𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 5% 𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒 =
1,0103625 + 1,10208
( )
2
Dengan perhitungan yang sama didapatkan Slope dari diffrential relay adalah
seperti Tabel dibawah ini :
Tabel 7. Hasil Perhitungan Slope Diffrential Relay
Tabel 8. Tabel Batas setting Differential relay pada Simulasi menggunakan ETAP
12.6.0
Tabel 9. Tabel hasil setting Differential relay pada Simulasi menggunakan ETAP
12.6.0
Pada rele diferensial dalam simulasi ETAP ini hanya ada masukan nilai
operation time. Sehingga diperoleh hasil simulasi dari rele diferensial didapatkan nilai
operation time yang digunakan pada setting rele diferensial adalah 0,1detik. Dibawah
ini merupakan hasil simulasi saat rele diferensial bekerja akibat trafo diberi gangguan
Gambar 19. Hasil Simulasi Rele Diferensial
Rele 6 merupakan rele diferensial yang memiliki output CB019. Saat diberi
gangguan pada transformator, maka rele diferensial akan bekerja dan membuka
CB019.
9. Under Frequency Relay
UFR ini merupaka rele yang berfungsi untuk membuka CB ketika frekuensi
pada sumber kurang dari frekuensi yang ditentukan. Pada tugas besar ini, frekuensi
disetting sebesar 50Hz. Pengujian UFR adalah dengan memberikan gangguan
frekuensi yang rendah pada sumber. Pada gambar 21( a ) ketika sistem masih belum
mengalami gangguan under frequency. Pada gambar 21( b ) ketika diberi gangguan,
maka CB akan membuka setalh 1,181 detik. Dibawah ini merupakan gambar hasil
simulasi ketika pengujian UFR pada sistem
(a) (b)
Gambar 21. Hasil Simulasi Kerja UFR
KESIMPULAN
Dari hasil analisis perhitungan dan setting overcurrent relay, ground fault
relay, differential relay, dan under frequency relay pada rangkaian jaringan yang
dibuat dengan menggunakan software ETAP 12.6.0, diperoleh beberapa kesimpulan
berikut